SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1 
I. PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan 
teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia 
sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu 
mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. 
Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan. 
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan 
perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada 
awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu 
kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula 
sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. 
Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara 
langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999). 
Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture 
mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk 
meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam 
setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin 
pertanian (Sukirno, 1999). 
Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu 
yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima. 
Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang 
menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, 
tujuan mekanisasi pertanian adalah : 
a. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia 
b. mengurangi kerusakan produksi pertanian 
c. menurunkan ongkos produksi 
d. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi 
e. meningkatkan taraf hidup petani
2 
f. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan 
keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming). 
Pengembangan alat dan mesin pertanian yang juga pengembangan 
mekanisasi pertanian tidak dapat berdiri sendiri, karena merupakan suatu sub 
sistem penunjang ( supporting system) dalam proses budidaya, pengolahan dan 
penyimpanan. Sebagai teknologi yang bersifat indivisible ( tidak dapat terbagi), 
peran alat dan mesin pertanian tersebut sebaiknya dapat didistribusikan pada 
banyak pemakai, atau petani kecil yang tidak mempunyai cukup kemampuan 
untuk memilikinya. Berbagai studi menyebutkan, bahwa alat dan mesin pertanian 
memiliki kaitan sangat erat dengan dinamika sosial ekonomi dari sistem budidaya 
pertaniannya. 
Kemampuan mengemudi traktor di jalan (on road driving) merupakan 
syarat yang harus dipenuhi oleh seorang operator traktor, sebelum 
mengoperasikan traktor di lahan pertanian. Mengemudi traktor, secara mendasar 
dibedakan berdasarkan: 
1.Mengemudi tanpa gandengan 
2.Mengemudi dengan gandengan 
Mengemudikan berarti mengoperasikan dan mengendalikan alat kendali 
yang terdiri dari kopling, rem kaki, rem tangan, roda setir, tuas perseneling, dll. 
Semua alat kendali tersebut mengatur penyaluran tenaga putar yang dihasilkan 
oleh sumber tenaga, sehingga didapatkan putaran tertentu pada roda 
penggeraknya, kemudian roda setir mengarahkan gerak traktor. 
B. Tujuan 
Tujuan diadakannya kuliah lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat 
terjun langsung dalam menerapkan teori yang didapatkan pada mata kuliah 
mekanisasi pertanian dan lebih memahami teknologi pertanian di kehidupan 
nyata.
3 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
A.Identifikasi Alat dan Mesin 
Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan 
ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis 
sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia. 
Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus 
budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu 
hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta 
pemasaran hasil. ( Mudjana, 1982 ) 
Tekniknologi pertanian merupakan pendekatan engineering secara luas 
dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi 
sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. 
Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap 
bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di 
bidang pertanian. ( Najiyati, 1989 ) 
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang 
kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan 
Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih 
merupakan negara agraris. Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju 
negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. 
Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik. ( 
departemen Pertanian Sumsel, 1993 ) 
Awalnya, penerapan pertanian konvensional mampu meningkatkan 
produktivitas pertanian Indonesia dan pangan secara nyata tetapi semakin lama 
efisiensi produksi semakin menurun karena pengaruh umpan balik berbagai 
dampak yang merugikan. Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan kondisi 
lingkungan Indonesia dengan temperatur dan kelembaban yang tidak teratur 
akibat pemanasan global akan mempercepat proses kerusakan komoditas. 
Perlakuan yang buruk terhadap komoditas ketika didistribusikan juga
4 
memperburuk kualitas komoditas pertanian. Akibat hasil pertanian Indonesia yang 
buruk, produk impor lebih banyak beredar di masyarakat dibandingkan produk 
lokal. Hal ini menunjukkan masyarakat lebih memercayai kualitas produk 
pertanian impor daripada produk pertanian dalam negeri. Hal ini mengakibatkan 
kerugian besar bagi petani, karena hasil pertaniannya tidak dikonsumsi oleh 
masyarakat sehingga berakibat paada siklus pertanian selanjutnya. Karena jika 
tidak ada yang mengonsumsi hasil pertanian petani maka tidak ada umpan balik 
untuk siklus pertanian berikutnya karena kurangnya modal. Jadi, peningkatan 
teknologi pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai mutu produk 
pertanian lokal. ( Reksohadiprojo, 1986 ) 
Teknologi pertanian di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah 
peningkatan produk pertanian di tengah masalah perubahan iklim global yang 
sulit dikontrol. Perubahan iklim global akan memengaruhi setidaknya tiga unsur 
iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu: 
naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama 
kelembaban dan dinamika atmosfir yang tidak stabi llagi.berubahnya pola curah 
hujan dan makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim. Sepert EL Nino 
maupun La Nina, dan naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di 
kutub utara. 
Jadi,dapat dikatakan perubahan iklim global akan menimbulkan masalah 
kompleks terhadap kondisi pertanian. Masalah lain yang paling sering dihadapi 
petani adalah masalah penyakit tanaman yang semakin hari semakin banyak. 
Masalah teknologi juga tak luput menghampiri petani. Para petani mengolah lahan 
dan melakukan proses panen dengan cara-cara sederhana dan menggunakan alat-alat 
sederhana pula seperti membajak sawah dengan kerbau. Terkadang 
penggunaan alat-alat sederhana menjadikan kualitas produk pertanian menurun 
dan dari segi kuantitas juga ikut menurun karena ketidaktepatan penanganan 
pascapanen. ( Sadjad, 1985 ) 
Peningkatan teknologi pertanian sangat diperlukan untuk menangani 
masalah pertanian. Peningkatan teknologi pertanian dapat meningkatkan 
produktivitas pertanian melalui pengolahan lahan yang lebih baik, mengurangi
5 
penurunan kuantitas hasil serta meningkatkan ketepatan waktu dalam aktivitas 
pertanian mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, perawatan, pemanenan, 
dan penanganan pasca panen. Perawatan, pemanenan, dan pengolahan pascapanen 
juga tidak bisa terlepas dari teknologi pertanian. Contoh pada penanganan 
pascapanen padi, saat ini alat pemanen padi telah berkembang dari ani-ani dan 
sabit menjadi alat pemotong yang disebut sabit bergerigi, reaper, reaper binder, 
stripper, dan combine harvester. Cara perontokan padi juga telah mengalami 
perkembangan yaitu dengan menggunakan pedal thresher dan power thresher. 
Dengan penggunaan alat-alat pertanian modern ini diharapkan pengolahan 
pertanian dari awal hingga pemanenan dapat meningkatkan produk pertanian yang 
lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas, mampu meningkatkan penyimpanan 
karbon di tanah karena kurangnya membajak, menciptakan tanaman yang 
menggunakan nitrogen lebih efisien, mengurangi penggunaan pupuk kimia yang 
berlebihan. 
Akan tetapi sebelum semua bisa terealisasikan apabila program pertanian 
modern dengan menggunakan teknologi pertanian modern tidak dimasyarakatkan 
maka petani akan kekurangan pemahaman dalam menggunakan dan 
melaksanakannya. Pengenalan sistem pertanian yang baik pada petani sangat 
penting dan merupakan urgensi dari proses pertanian agar petani menyadari 
pelaksanaan pertanian modern sangat diperlukan dalam meningkatkan nilai mutu 
dan hasil pertanian. Pengenalan alat bantu atau mesin teknologi pertanian modern 
juga sangat penting dalam tahap ini agar petani dapat mengenali alat atau mesin 
yang seharusnya digunakan untuk menangani pertanian sehingga hasil pertanian 
lebih baik. 
1.Komponen utama Traktor dua roda 
Langkah pertama yang harus dipelajari untuk dapat mengoperasikan 
traktor dua roda ini adalah mengenal traktor dua roda itu sendiri .Bagian-bagian 
utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: 
1.1.Tenaga penggerak motor. 
1.2.Kerangka dan transmisi (penerus tenaga). 
1.3Tuas kendali.
6 
1.1.Tenaga penggerak motor. 
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada 
juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang 
dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor 
penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang 
baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju 
mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk 
menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan 
apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan 
motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah 
menggunakan tali starter. 
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan 
motordiesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun 
perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal 
perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal. 
1.2 Kerangka dan transmisi (penerus tenaga) 
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi 
dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan 
menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi berfungsi 
memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. 
Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, 
gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros 
disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan 
tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros 
PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai 
pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga 
dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. 
1.3 Tuas kendali/kontrol 
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan 
jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada
7 
banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan 
mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu 
sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas 
kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih 
murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas 
2.Traktor roda dua (Hand Tractor) 
Gambar.1.Traktor Roda Dua (Hand Traktor) 
2.1 Traktor roda dua 
Ialah jenis mesin penarik dan penggerak, berdaya gerak sendiri, serta 
berporos tunggal, beroda baja pengolah atau ban karet, terpadu dengan 
seperangkat alat pengolah tanah, dimana traktor roda dua berfungsi untuk 
mengolah lahan dan lain-lain keperluan pertanian seperti: pompa air, alat 
prosesing, trailer, dan lain-lain. 
Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini 
mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah 
tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti 
bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah 
tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, 
perlengkapan, serta kegunaannya. 
Bagian-bagian utama dari traktor 
Bagian-Bagian Hand Traktor: 
a). Lamp
8 
b). Engine 
c). Clutch 
d). Gearbox 
f). Handlebar 
g). Speed-changing 
h). Clutch-brake handle 
i). Throttle control handle 
j). Steering hand grip 
k). Traction adapter 
l). Driving wheel 
m). Frame 
2.2Ukuran Traktor Roda Dua Menurut Kapasitas 
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga 
jenis antara lain sebagai berikut yaitu : 
a). Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp 
b). Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp 
c) Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp 
Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor Roda Dua 
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh traktor roda dua adalah menarik 
peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat 
transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti 
generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dll. 
Traktor tangan tersebut dilengkapi dengan persneling untuk kecepatan rendah 
(tiga kecepatan) untuk tujuan pengolahan tanh, persneling untuk kecepatan tinggi 
(tiga kecepatan) untuk tujuan transportasi serta persneling untuk bergerak mundur 
. 
2.3. Komponen Utama Traktor Roda Dua 
Ada 6 bagian-bagian utama dalam traktor roda dua, yakni : 
Tenaga penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya 
menggunakan motor bakar diesel. Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp,
9 
dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka 
dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat 
memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. 
2.4 Tenaga Penggerak Motor 
Kerangka dan transmisi daya, kerangka tersebut berfungsi sebagai tempat 
kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor 
dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. 
Transmisi merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari motor 
ke bagian roda atau peraltan yang perlu untuk diputar, seperti bajak rotari. 
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat 
lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : 
pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.Kerangka dan 
Transmisi 
Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi 
untuk mengemudikan jalannya traktor dilapangan. 
Tuas Persneling : tuas untuk memindah gigi persneling. 
Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor yang berfungsi untuk 
menyambungkan traktor dengan peralatan pengolah tanah atau alat yang lainnya. 
Roda sangkar roda traktor tangan yang terbuat dari besi untuk mendukung 
pengoperasian traktor tangan di lahan sawah. 
2.5. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Dua 
Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang 
harus dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu.Tanpa 
perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin 
penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain: 
a). Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk 
membalikkan irisan permukaan tanah.
10 
b). Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi 
memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur 
atau berlumpur. 
c). Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk 
menghancurkan dan meratakan tanah 
d). Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang 
berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan 
daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip 
dapat diatasi. 
e). Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung 
operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi dijalan. 
3. Traktor Roda Empat (Mini Tractor) 
Gambar.2. Traktor Roda 4 
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi 
dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring, 
dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari 
motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk 
bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah.Berdasarkan ukurannya 
dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar. Traktor raksasa 
yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW 
(200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan 
mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp). 
3.1 Ukuran Traktor Roda Empat Menurut Kapasitas
11 
Traktor roda empat terbagi atas 2 menurut daya (kapasitasnya) yaitu: 
Mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP 
Foul wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HPAdapun jenis pekerjaan yang 
dilakukan traktor roda empat yang merupakan mesin yang berfungsi untuk 
penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin 
pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, 
seperti bajak singkal, bajak pirang, garu piring. Menarik mesin penanam 
(transplanter), menarik mesin pemupuk, menarik mesin penyemprot, boom 
sprayer, menarik trailer, penggerak mesin lainnya, PTO traktor yang digunakan 
untuk memutar generator listrik, 
Traktor dengan lengan hidrolik untuk mengangkut hasil panen, traktor dengan 
loader hidrolik, membuat lubang tanam 
3.2 Komponen Utama Traktor Roda Empat 
Gambar.3. Traktor Roda 4 
Beberapa bagian-bagian penting dari traktor roda empat dan fungsinya : 
Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di 
lapangan 
Roda depan: roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk pengendalian, 
dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang. 
Roda belakan: roda bagian belakang dengan ukuran diameter lebih besar dari 
roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban traktor dan 
peralatan yang terpasang.
12 
Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai 
rumah dari sistem transmisi 
Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor 
tidak terangkat pada saat mengolah tanah 
Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam 
pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk menggerakkan 
peralatan stasioner. 
Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah yang relatif 
besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan 
khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin). 
3.4. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Empat 
Jenis dan alat bantu yang perlu digunakan pada traktor empat roda yaitu: 
bajak singkal (moldboard plow). 
bajak piring (disk plow). 
Gambar.4.Bajak Piringan (Disk Plow) 
bajak pisau berputar (rotary plow). 
bajak chisel (chisel plow). 
bajak subsoil (subsoil plow). 
bajak raksasa (giant plow) 
Garu 
4.Motor Bakar
13 
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk 
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan 
bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan 
kerja mekanik. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses 
pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan 
yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam. 
4.1. Motor 2 Tak 
Motor 2 tak adalah motor yang bermesin 2 langkah, artinya dalam satu 
siklus kerja dibutuhkan dua langkah, yaitu langkah isap dan langkah buang. 
Dengan kata lain, mesin 2 tak merupakan mesin yang memiliki siklus kerja dua 
gerakan piston dalam satu kali putaran poros engkol. Titik tertinggi yang di capai 
piston disebut titik mati atas (TMA). Dan titik terendah yang dicapai piston 
disebut titik mati bawah (TMB). 
Langkah Isap (Up Ward Stroke) 
Pada langkah isap piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Pada saat 
piston di posisi TMB, bahan baker yang berada dibawah piston didorong dan 
keluar dari saluran pembilasan. Proses selanjutnya, bahan baker yang keluar dari 
saluran pembilasan didorong piston sampai mencapai posisi TMA. Pada saat 
hampir mencapai TMA, piston menutup saluran pembuangan dan saluran 
pembilasan. Akibatnya, saluran pemasukan bahan bakar terbuka yang 
menyebabkan bahan bakar secara otomatis masuk melalui saluran pemasukan di 
bawah piston. Bahan bakar yang telah ada disilinder di tekan naik oleh piston 
sampai mencapai posisi TMA. Tekanan di silinder meningkat, kemudian bunga 
api dari busi membakar bahan bakar dan udara menjadi letusan. 
Langkah Buang (Down Ward Stroke) 
Letusan tersebut menghasilkan tenaga yang digunakan untuk mendorong 
piston bergerak turun dari TMA menuju TMB. Piston bergerak turun akan 
mendorong bahan bakar yang telah berada di bawah piston menuju saluran 
pembilasan. Saat piston bergerak turun saluran buang dan saluran pembilasan 
dalam keadaan terbuka. Gas sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui
14 
saluran pembuangan menuju knalpot akibat desakan bahan baker dan udara yang 
masuk dalam silinder melalui saluran pembilasan. Dengan terbuangnya gas sisa 
hasil pembakaran, kerja mesin 2 tak selesai untuk satu proses kerja (siklus). 
Proses up ward stroke dan down ward stroke akan terus bekerja silih berganti. 
4.2. Motor 4 Tak 
Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali langkah torak 
(dua kali ke atas dan dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu kali usaha 
diruang pembakaran. Langkah gerak torak tersebut berturut-turut adalah : 
Langkah Penghisapa 
Piston bergerak dari TMA ke TMB. 
Katup hisap terbuka. 
Katup buang tertutup. 
Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke 
dalam silinder. 
Langkah Kompresi 
Piston bergerak dari TMB ke TMA. 
Katup hisap tertutup. 
Katup buang tertutup. 
Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 
500°C. 
Langkah Usaha/Kerja 
Katup hisap tertutup. 
Katup buang tertutup. 
Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang 
menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB. 
Langkah buang 
iston bergerak dari TMB ke TMA. 
Katup hisap tertutup. 
Katup buang terbuka. 
Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar
15 
4.3 Motor Diesel 
Motor diesel merupakan sebuah mesin pembangkit tenaga, yaitu dengan 
memberikan input tertentu, maka mesin tersebut menhasilkan sejumlah tenaga 
yang diharapkan. Untuk menghasilkan tenaga tersebut mesin/motor Diesel 
menganut sebuah siklus. Siklus merupakan suatu proses yang terulang-ulang. 
Siklus motor terdiri dari 4 proses yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang. Mesin 
diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin 
melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan 
busipemanas (glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin. 
Lainnya menggunakan pemanas “resistive grid” dalam “intake manifold” 
untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah 
mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif 
memanaskan mesin. Busi pemanas ini tidak digunakan pada mesin diesel jenis 
direct injenction. 
Proses isap pada motor Diesel terjadi aliran udara masuk ke dalam silinder. 
Masuknya udara kedalam silinder karena perbedaan tekanan antara di luar 
dan di dalam silinder. Perbedaan tersebut karena gerakan piston dari TMA ke 
TMB, dan untuk menambah jumlah udara ditambah dengan peralatan yang 
dikenal dengan blower, turbo-charger, atau turbocharger intercooler. 
Peralatan tersebut untuk memaksa udara luar masuk kedalam silinder, sehingga 
jumlahnya men-jadi lebih banyak. Besarnya jumlah udara 
4.4 Motor atau Mesin Bensin 
Mesin bensin adalah mesin yang bekerja dengan cara memasukan panas dari 
percikanbunga api listrik dari busi pada campuran udara dan bahan bakar yang 
dikompresikan. Berbeda sekali dengan kerja mesin diesel. Mesin diesel adalah 
mesinyang bekerja dengan cara menginjeksikan bahan bakar pada udara yang 
telahdikompresikan sehingga memiliki tekanan dan temperature tinggi. Selain itu 
mesin diesel pun bekerja dalam kompresi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 1 : 
18
16 
Bandingkan dengan mesin bensin yang hanya mencapai 1 : 8. Perbedaan – 
perbedaanini sangat signifikan. Akibatnya perawatan dan penanganannya berbeda 
sekali.Kadang-kadang orang dengan salah kaprah menyamakan begitu saja 
perawatan diantarakedua jenis mesin tersebut. 
5. Oli Pelumas Sebagai Bahan Bakar Traktor 
Oli pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya 
berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan 
benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan 
sebagai pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau 
water/glycol based) dan paket aditif. 
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan 
sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling 
bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan 
akibat gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun 
akan berkurang. 
Fungsi dari oil pelumas itu ialah: 
Membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus dan panas. 
Mendinginkan bagian-bagian yang dilewati. 
Sebagai seal antara piston dengan dinding silinder. 
Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian motor. 
Mencegah karat pada bagian-bagian motor 
6 Macam-macam Pengolahan Tanah Kering 
6.1.Pengolahan Tanah Primer atau Pertama (awal) : 
Tanah dipotong, diangkat, terus dibalik agar sisa tanaman yang berada di 
permukaan dapat terbenam ke dalam tanah. 
Ke dalam pemotongan dan pembalikan umumnya lebih dari 15 cm. 
Hasil pengolahan tanah pertama masih berupa bongkah-bongkah besar, kerena 
proses penggemburan belum berlangsung efektif.
17 
Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan 
yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal 
ada beberapa macam, yaitu : 
a). bajak singkal (moldboard plow) 
b). bajak piring (disk plow) 
c). bajak pisau berputar (rotary plow) 
d). bajak chisel (chisel plow) 
e). bajak subsoil (subsoil plow) 
6.2Pengolahan Tanah Sakunder 
Pembajakn bertujuan untuk meningkatkan peredaran air dan udara dalam 
tanah. Ketersediaan O2 di alam pada dasarnya cukup dapat diserap oleh tanah. O2 
biasanya berpengaruh pada kehidupan bakteri dan tanaman. Pengolahan tanah 
dapat meningkatkan penyerapan O2 dari udara sehingga ketersediaan O2 dalam 
tanah cukup tersedia. 
Maksudnya diadakan penggemburan adalah agar drainase dan aerasi tanah 
menjadi baik sehingga baik untuk ditanami tanaman budidaya. 
Pembuatan parit untuk menghindari penggenangan oleh air, maka 
sekeliling bedengan harus dibuat parit. Parit dibuat dengan lebar 50 cm dan 
kedalaman 30-50 cm dibuat mengelilingi bedengan, lahan dicangkul maju dengan 
mengisi parit sebelumnya. Dengan demikian paritnya akan berpindah lebih maju, 
cara ini dilakukan sampai seluruh lahan terolah. 
Pemupukan biasanya diberikan untuk mengganti unsur-unsur hara makro, 
karena unsur hara makro relatif lebih banyak diperlukan tanaman daripada unsur 
hara mikro. Setelah selesai pengolahan tanah, tanah diberi pupuk SP36 dan KCl. 
Pemberian pupuk tersebut dilakukan sebelum dilakukan penaburan benih dan 
penanaman bibit. Maksud dari pemberian pupuk SP36 adalah untuk mempercepat 
pertumbuhan akar selain itu juga untuk mempercepat dan memperkuat 
pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta untuk meningkatkan biji-bijian 
dan memperkuat tubuh tanaman. Sedangkan tujuan dari pemberian pupuk
18 
KCl adalah untuk meningkatkan kualitas biji serta untuk meningkatkan resistensi 
tanaman terhadap penyakit. 
7. Macam-Macam Bajak 
7.1 Bajak Singkal 
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan 
sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan 
membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau 
lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal 
(moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian 
utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini 
dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagian-bagian 
dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar 
berikut. 
7.2 Bajak Piring 
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan 
(bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya 
dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi 
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada 
disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak 
piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain 
untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam 
pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat 
bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear 
furrow wheel). Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah : 
a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering 
b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket 
c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu 
d. Dapat untuk tanah-tanah berakar 
e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.
19 
7.3. Bajak Rotari / Pisau Berputar 
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. 
Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak 
ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros 
yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada 
pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. 
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang 
disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). 
Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak 
majunya ditarik oleh traktor. 
Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off 
driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik 
gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO 
traktor. 
Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self 
propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. 
Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. 
Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah 
bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak . 
7.4. Bajak Chisel 
Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. Digunakann 
untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman Sekitar 18 inci.Diperlengkapi 
dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman 
pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci.Alat ini, 
tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan 
sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai 
7.5. Bajak Subsoil
20 
Alat ini hampir sama dengan bajak chisel hanya bentuknya lebih besar dan 
digunakan untuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat 
memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci. 
Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah 
(hardpan), atau untuk memperbaiki drainase tanah. 
7.6. Bajak Raksasa 
Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan 
untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan 
menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dap at diangkat keatas 
permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan. 
8. Macam–Macam Pola Pajak 
Beberapa macam pola pengolahan tanah dengan traktor yaitu : 
8.1 Pola Tengah 
Pengolahan lahan dengan pola bajakan tengah yaitu Pengolahan tanah dilakukan 
atau dimulai dari titk tengah membujur lahan. 
8.2 PolaTepi 
Pengolahan tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan 
ke arah luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur 
bajakan saling berdampingan satu sama lain. 
8.3 Pola Keliling Tengah 
Pola keliling tengah pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Berputar 
kekanan sejajar sisi lahan, sampai ketepi lahan. 
8.4.Pola Keliling Tepi 
Pola keliling tepi merupakan pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik 
sudut lahan. Berputar kekiri sejajar sisi lahan, sampai ketengah lahan Pengolahan 
tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah 
luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur bajakan saling 
berdampingan satu sama lain.
21 
III. METODOLOGI PRAKTIKUM 
A. Waktu dan Tempat 
Praktikum dilaksanakan pada tanggal hari Jum’at 1 Nvember 2013 di Kebun 
Percobaan dan Penelitian Universitas Mercu Buana Yogyakarta Di desa kaliurang, 
B. Alat dan Bahan 
1. Traktor tangan 
2. Bajak singkal untuk traktor tangan 
3. Stopwatch 
4. Meteran (50 m dan 5 m) 
5. Penggaris siku 
6. Patok-patok 
C. Prosedur Kerja 
1. Sumber tenaga dan alat 
a) Mencatat data mengenai jenis penggerak (jenis traktor, merk, daya, rpm). 
b) Mengamati dan mencatat data mengenai bajak singkal yang digunakan. 
2. Pengukuran kapasitas lapang, efisiensi lapang, dan slip roda traksi 
a. Mengukur jarak tempuh traktor dalam lima putaran roda traksi tanpa beban 
(bajak diangkat), 3 kali dan menghitung rata-ratanya, didapat So 
b) Mencatat waktu mulai bekerja dan selesainya (Wk). 
c. Untuk masing-masing grup, mengukur : 
Lebar pengolahan 
Waktu tempuh dalam jarak 10 m
22 
Waktu belok 
arak tempuh dalam lima putaran roda traksi saat pembajakan 
Kedalaman pembajakan 
Waktu total kerja mesin
23 
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 
A.HASIL 
Dari hasil praktikum diperoleh data sebagai berikut : 
Lebar kerja teoritis ( W1 ) : 36 cm 
Lebar kerja efektif ( W2 ) : 42 cm 
82 cm 
122 cm 
Diamter roda : 76 cm 
Jumlah putaran roda : 5 putaran 
Waktu hilang karena belok : 6,55 detik 
Waktu hilang karena macet : 59,91 detik 
Total waktu kerja traktor : 12 menit 14,94 detik 
720,91 detik 
Luas lahan: P = 12,50 meter 
L = 7,50 meter 
W2 1 = 42 
W2 2 = 82-36 =46 
W2 3 = 122-78 =44 
W rata-rata = 
42+46+36 
3 
= 41 
PERHITUNGAN : 
L1 = 
푊1−푊2 
푊1 
푋100%
24 
= 
41푐푚 −36 푐푚 
41 푐푚 
푋 100 % 
= 
5 푐푚 
41 푐푚 
푋 100 % 
=12,195% ........................................................................(L1 ) 
L2 = 
휋.퐷푁−퐿 
휋.퐷푁 
푋 100% 
= 
22 
7 
.76.5−1454 
22 
.77.10 
7 
. 100% 
= 
2420−1454 
2420 
100 % 
= 
966 
2420 
100 % 
=39.917 % ………………………………………………( L2 ) 
L3 = 
푇1 
푇 
100 % 
= 
25.31 
1057 .73 
100 % 
= 2.39 % ………………………………………………(L3 ) 
L4 = 
푇2 
푇 
100 % 
= 
16.67 
1057 .73 
100 % 
= 1.576 % ……………………………………………..( L4 ) 
EFISIENSI KERJA 
EK = ( 1-L1 ) (1-L2 ) (1-L3-L4 ) . 100 % 
14 .286 
100 
= ( 1-( 
) ( 1- 
39.917 
100 
) ( 1- 
2.39 
100 
− 1.576 
100 
) .100 % 
= ( 1-0.143 ) ( 1-0.399) (1-0.024-0.016 ) .100 %
25 
= ( 0.84 ) ( 0.60 ) (0.96 ) .100 % 
= 49.536 %
26 
B.PEMBAHASAN 
Pada praktikum mekanisasi pertanian ini mahasiswa dituntut untuk tahui 
kapasitas kerja lapang suatu alat mesin bernama traktor. Sebelum mengoperasikan 
traktor perlu dikenali bagian-bagiannya terlebih dahulu sehingga setelah diketahui 
bagian-bagian dari traktor dan fungsinya, mahasiswa dapat mengoperasikan 
traktor dengan baik. Dalam artian semacam kecelakaan seperti terjatuh, 
terperosok, terguling, atau terbalik bisa dicegah. Dalam praktikum ini ternyata 
bamengenyak yang belum mengenal traktor dan cara mengoperasikan traktor 
sehingga tak sedikit yang hasil bajakan tak beraturan, kecepatan tidak stabil, alur 
berkelok-kelok, dan kesulitan dalam mengemudikan traktor khususnya Hand 
traktor yang menjadi alat praktikum. 
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan bahwa kapasitas kerja lapang 
yang dihasilkan adalah sebesar 49.536 %. Ini berarti kapasitas kerja yang dapat 
dilakukan persatuan luasan dan waktu tertentu hanya mendekati 50% dari 
kemampuan suatu alat mesin. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang 
menjadikan kapasitas kerja lapang dari suatu traktor hanya sedikit atau kurang 
akurat , yaitu: 
1.Penyetelan (Hitching) 
Pengaturan gas yang tidak stabil menyebabkan traktor berjalan tidak stabil 
juga dimana kecepatan tidak menentu sehinga traktor bekerja kurang maksimal 
dan hasil bajakan kurang maksimal. Padahal penyetelan merupakan langkah awal 
yang penting dalam pengoperasian traktor. 
2.Kondisi tanah yang terlalu becek atau lembek 
Tanah / lahan merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat 
bahan utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan 
penyusun tanah tersebut berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air 
dan perlakuan terhadap tanah. Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah dapat
27 
berubah keadaannya dari waktu ke waktu, sesuai sifat-sifatnya yang meliputi sifat 
fisik, kimia, dan sifat mekanis, serta keadaan lingkungan yang keseluruhannya 
menentukan produktifitas tanah. Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang 
terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja pada tanah, 
dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat 
kepadatan tanah. 
Kondisi tanah yang terlalu becek menyebabkan traktor tidak bisa beroperasi 
maksimal karena tanah akan melekat pada roda sehingga sulit berjalan untuk 
membajak lahan. Diperlukan banyak waktu untuk mengemudikan, 
mengendalikan, dan membersihkan roda yang terkena tanah yang terlalu liat 
tersebut. 
Alur pembajakan 
Ternyata dari hasil praktikum lebar pembajakannya terlalu lebar yang akan 
menyebabkan hasil pengukuran kapasitas kerja lapang juga kurang akurat. 
Lebar pembajakan yang terlalu lebar ini dikarenakan tanah yang terlalu keras atau 
terlalu licin sehingga ada wilayah atau bagian yang tidak terbajak dan tidak 
mengikuti alur. 
Kemahiran operator 
Keterampilan operator saat mengemudikan traktor sangat berpengaruh pada 
potensi kerja yang yang akan dihasilkan oleh traktor tersebut. Apabila operator 
belum mahir mengoperasikan traktor otomatis akan diperlukan banyak waktu 
dalam mengemudikannya, belum lagi jika nanti terjadi selip atau overleapping dan 
macet otomatis akan memberikan pengaruh pada hasil kapasitas kerja lapang yang 
kurang maksimal. Misalnya terdapat tanah yang tidak terbajak sehingga ini 
memperlihatkan keterampilan operator mahir atau tidak dalam 
mengoperasikannya. 
Ketidaktelitian dalam pembacaan pengukuran
28 
Kesalahan dalam pembacaan lebar kerja, waktu hilang karna selip, belok, macet, 
dan total waktu yang dilewati bajak. Jika pembacaan tidak tepat maka hasilpun 
juga tidak tepat. 
Kesalahan pembacaan waktu hilang untuk belok karena kerusakan (misal untuk 
membersihkan roda traktor, berhenti, memperbaiki traktor tapi masih dalam 
lingkup lapangan) menggunakan stopwatch, seharusnya saat bajak diangkat, 
stopwatch dihidupkan dan ketika bajak sudah berjalan stopwatch dimatikan. 
Namun apabila stopwatch tidak dihentikan dan dijalankan dengan tepat misal saat 
sudah bajak beroperasi lagi namun stopwatch lupa tidak dihentikan sehingga hasil 
waktu yang hilang untuk belok berlebihan dan tidak valid. 
Terjadi Selip atau Overleapping 
Selip ini bisa diakibatkan oleh berbagai hal misal kondisi tanah terlalu lembek 
seperti setelah hujan (kecuali tanah sawah) sehingga tanah menempel pada roda 
traktor sehingga traktor tidak bisa berjalan dengan lancar dan membutuhkan 
waktu yang relatif lama atau setelah melakukan pemindahan dilakukan hitching 
atau penyetelan, namun penyetelan terlalu dalam sehingga mengakibatkan 
berjalan di tempat.
29 
KESIMPULAN 
1) Dari hasil praktikum peserta dapat mengetahui macam-macam alat mesin 
pertanian dan bagian-bagian traktor. 
2) Peserta dapat menjalankan dan mengoperasian traktor roda dua (hand tractor) 
dengan benar. 
3) Kapasitas kerja lapang dari traktor yang digunakan pada kelompok tiga 
adalah sebesar 49,536 %, kelompok yaitu 81,27%, dan kelompok 2 sebesar 
70,84%. Sehingga kapasitas kerja lapang adalah dari kelompok 3 sebesar 
49,536%. 
4) Umumnya pada lahan pertanian yang basah, kadar liat tinggi, dan konfigurasi 
lahan yang fluktuatif / tidak seragam, menimbulkan slip yang besar pada laju 
traktor. 
5) Besarnya overlapping akan mempengaruhi lamanya waktu pembajakan 
keseluruhan areal pembajakan yang akan dilakukan. 
6) Kemahiran operator mempengaruhi hasil kapasitas kerja lapang suatu alat 
mesin pertanian. 
7) Faktor Tanah atau kondisi tanah juga mempengaruhi kerja dari pada traktor 
nya tersebut
30 
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim.2012.AlatMekanisasiPengolahaTanah. 
http://lansekapagi.blogspot.com/2012/03/alat-mekanisasi-pengolahan-tanah.html. 
Diakses tanggal 26 Desember 2013. 
Anonim.2011.Alat-AlatPengolahan.Tanah 
http://arubapeacemaker.blogspot.com/2011/04/alat-alat-pengolahan-tanah.html. 
Diakses tanggal 26 Desember 2013. 
Anonim.2012.PengolahanLahan.http://nurchaeranib.blogspot.com/2012/12/pengol 
ahan-lahan.html. Diakses tanggal 26 Desember Mei 2013. 
Anonim.2012.Traktor.http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor.Diakses tanggal 26 
Desember 2013. 
Anonim.2011.TraktorPertanian..http://marwanard.blogspot.com/2011/11/traktor-pertanian. 
html. Diakses tanggal 26 Desember 2013 
Anonim.2010.Traktor.Roda2. http://teknotan.blogspot.com/2010/05/traktor-roda- 
2-traktor-roda-2-merupakan.html. Diakses tanggal 26 Desember 2013 
Anonim.2013.Traktor.Roda4.http://parang08.blogspot.com/2013/01/traktor-4- 
roda.html.Diakses tanggal 26 Desember 2013l 
Hardjosoediro, Soekarmanto. 1983. Pertanian Mekanisasi. Kerjasama Badan 
Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan Japan 
Coorperation Agency (JICA). Jakarta 
Okasatria, N dan Agus Budi Jatmiko. 2002. Motor Bakar. Perpustakaan UI : 
Jakarta.

More Related Content

What's hot

pratikum mekanisasi pertanian
pratikum mekanisasi pertanianpratikum mekanisasi pertanian
pratikum mekanisasi pertanianadjie nugraha
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016sam rido
 
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................Ilham Reyzer Firmansyah
 
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)firmanahyuda
 
Permentan 25-08
Permentan 25-08Permentan 25-08
Permentan 25-08Ismed Nur
 
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...crysta aditya rachman
 
Traktor pertanian
Traktor pertanianTraktor pertanian
Traktor pertanianYuwan Kilmi
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Yuwan Kilmi
 
Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)BaihakiPLS
 
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...crysta aditya rachman
 
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...Eriska Ahmad
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padiModel simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padiAgus Hermansyah
 
345 1198-1-pb
345 1198-1-pb345 1198-1-pb
345 1198-1-pbDidin5
 

What's hot (20)

pratikum mekanisasi pertanian
pratikum mekanisasi pertanianpratikum mekanisasi pertanian
pratikum mekanisasi pertanian
 
Juknis upja&ldm
Juknis upja&ldmJuknis upja&ldm
Juknis upja&ldm
 
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016
 
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
 
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
PDF PROPOSAL RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIH KOLANG KALING (ARENGA PINNATA MERR)
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Permentan 25-08
Permentan 25-08Permentan 25-08
Permentan 25-08
 
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
 
Traktor pertanian
Traktor pertanianTraktor pertanian
Traktor pertanian
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2
 
Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)
 
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
Tugas akhir rancang bangun mesin pembuat pupuk organik granul kapasitas 15 kg...
 
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
Ringkasan perkuliahan semester 2 pengantar teknologi pertanian (bagian 13)
 
Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 
15041 30193-1-sm
15041 30193-1-sm15041 30193-1-sm
15041 30193-1-sm
 
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padiModel simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
 
345 1198-1-pb
345 1198-1-pb345 1198-1-pb
345 1198-1-pb
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 

Similar to OPTIMALKAN PERTANIAN

Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianAnalisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianUjang Apriansyah
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianFaizalRidho1
 
Tugas inovasi prof. syamsir abduh
Tugas inovasi prof. syamsir abduhTugas inovasi prof. syamsir abduh
Tugas inovasi prof. syamsir abduhdzulqornain2
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxAzharKurnianto
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiAjat Learner
 
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianPengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianMuhammad Saddam
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasrizky hadi
 
Fenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijauFenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijauYuca Siahaan
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutfahmiganteng
 
Konsep pertanian modern
Konsep pertanian modernKonsep pertanian modern
Konsep pertanian modernAntoniusMoruk
 

Similar to OPTIMALKAN PERTANIAN (20)

makalah pertanian
makalah pertanianmakalah pertanian
makalah pertanian
 
1MM01745.pdf
1MM01745.pdf1MM01745.pdf
1MM01745.pdf
 
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianAnalisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanian
 
Agroindustri
AgroindustriAgroindustri
Agroindustri
 
Tugas inovasi prof. syamsir abduh
Tugas inovasi prof. syamsir abduhTugas inovasi prof. syamsir abduh
Tugas inovasi prof. syamsir abduh
 
Tugas inovasi pr
Tugas inovasi prTugas inovasi pr
Tugas inovasi pr
 
Tugas inovasi
Tugas inovasiTugas inovasi
Tugas inovasi
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
 
Ptpt 1
Ptpt 1Ptpt 1
Ptpt 1
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
 
REVOLUSIHIJAU
REVOLUSIHIJAUREVOLUSIHIJAU
REVOLUSIHIJAU
 
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianPengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanian
 
LAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIXLAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIX
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
 
Fenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijauFenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijau
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Konsep pertanian modern
Konsep pertanian modernKonsep pertanian modern
Konsep pertanian modern
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 

OPTIMALKAN PERTANIAN

  • 1. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan. Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999). Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian (Sukirno, 1999). Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah : a. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia b. mengurangi kerusakan produksi pertanian c. menurunkan ongkos produksi d. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi e. meningkatkan taraf hidup petani
  • 2. 2 f. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming). Pengembangan alat dan mesin pertanian yang juga pengembangan mekanisasi pertanian tidak dapat berdiri sendiri, karena merupakan suatu sub sistem penunjang ( supporting system) dalam proses budidaya, pengolahan dan penyimpanan. Sebagai teknologi yang bersifat indivisible ( tidak dapat terbagi), peran alat dan mesin pertanian tersebut sebaiknya dapat didistribusikan pada banyak pemakai, atau petani kecil yang tidak mempunyai cukup kemampuan untuk memilikinya. Berbagai studi menyebutkan, bahwa alat dan mesin pertanian memiliki kaitan sangat erat dengan dinamika sosial ekonomi dari sistem budidaya pertaniannya. Kemampuan mengemudi traktor di jalan (on road driving) merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh seorang operator traktor, sebelum mengoperasikan traktor di lahan pertanian. Mengemudi traktor, secara mendasar dibedakan berdasarkan: 1.Mengemudi tanpa gandengan 2.Mengemudi dengan gandengan Mengemudikan berarti mengoperasikan dan mengendalikan alat kendali yang terdiri dari kopling, rem kaki, rem tangan, roda setir, tuas perseneling, dll. Semua alat kendali tersebut mengatur penyaluran tenaga putar yang dihasilkan oleh sumber tenaga, sehingga didapatkan putaran tertentu pada roda penggeraknya, kemudian roda setir mengarahkan gerak traktor. B. Tujuan Tujuan diadakannya kuliah lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat terjun langsung dalam menerapkan teori yang didapatkan pada mata kuliah mekanisasi pertanian dan lebih memahami teknologi pertanian di kehidupan nyata.
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Identifikasi Alat dan Mesin Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. ( Mudjana, 1982 ) Tekniknologi pertanian merupakan pendekatan engineering secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian. ( Najiyati, 1989 ) Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris. Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik. ( departemen Pertanian Sumsel, 1993 ) Awalnya, penerapan pertanian konvensional mampu meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dan pangan secara nyata tetapi semakin lama efisiensi produksi semakin menurun karena pengaruh umpan balik berbagai dampak yang merugikan. Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan kondisi lingkungan Indonesia dengan temperatur dan kelembaban yang tidak teratur akibat pemanasan global akan mempercepat proses kerusakan komoditas. Perlakuan yang buruk terhadap komoditas ketika didistribusikan juga
  • 4. 4 memperburuk kualitas komoditas pertanian. Akibat hasil pertanian Indonesia yang buruk, produk impor lebih banyak beredar di masyarakat dibandingkan produk lokal. Hal ini menunjukkan masyarakat lebih memercayai kualitas produk pertanian impor daripada produk pertanian dalam negeri. Hal ini mengakibatkan kerugian besar bagi petani, karena hasil pertaniannya tidak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga berakibat paada siklus pertanian selanjutnya. Karena jika tidak ada yang mengonsumsi hasil pertanian petani maka tidak ada umpan balik untuk siklus pertanian berikutnya karena kurangnya modal. Jadi, peningkatan teknologi pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai mutu produk pertanian lokal. ( Reksohadiprojo, 1986 ) Teknologi pertanian di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah peningkatan produk pertanian di tengah masalah perubahan iklim global yang sulit dikontrol. Perubahan iklim global akan memengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu: naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfir yang tidak stabi llagi.berubahnya pola curah hujan dan makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim. Sepert EL Nino maupun La Nina, dan naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara. Jadi,dapat dikatakan perubahan iklim global akan menimbulkan masalah kompleks terhadap kondisi pertanian. Masalah lain yang paling sering dihadapi petani adalah masalah penyakit tanaman yang semakin hari semakin banyak. Masalah teknologi juga tak luput menghampiri petani. Para petani mengolah lahan dan melakukan proses panen dengan cara-cara sederhana dan menggunakan alat-alat sederhana pula seperti membajak sawah dengan kerbau. Terkadang penggunaan alat-alat sederhana menjadikan kualitas produk pertanian menurun dan dari segi kuantitas juga ikut menurun karena ketidaktepatan penanganan pascapanen. ( Sadjad, 1985 ) Peningkatan teknologi pertanian sangat diperlukan untuk menangani masalah pertanian. Peningkatan teknologi pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengolahan lahan yang lebih baik, mengurangi
  • 5. 5 penurunan kuantitas hasil serta meningkatkan ketepatan waktu dalam aktivitas pertanian mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, perawatan, pemanenan, dan penanganan pasca panen. Perawatan, pemanenan, dan pengolahan pascapanen juga tidak bisa terlepas dari teknologi pertanian. Contoh pada penanganan pascapanen padi, saat ini alat pemanen padi telah berkembang dari ani-ani dan sabit menjadi alat pemotong yang disebut sabit bergerigi, reaper, reaper binder, stripper, dan combine harvester. Cara perontokan padi juga telah mengalami perkembangan yaitu dengan menggunakan pedal thresher dan power thresher. Dengan penggunaan alat-alat pertanian modern ini diharapkan pengolahan pertanian dari awal hingga pemanenan dapat meningkatkan produk pertanian yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas, mampu meningkatkan penyimpanan karbon di tanah karena kurangnya membajak, menciptakan tanaman yang menggunakan nitrogen lebih efisien, mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Akan tetapi sebelum semua bisa terealisasikan apabila program pertanian modern dengan menggunakan teknologi pertanian modern tidak dimasyarakatkan maka petani akan kekurangan pemahaman dalam menggunakan dan melaksanakannya. Pengenalan sistem pertanian yang baik pada petani sangat penting dan merupakan urgensi dari proses pertanian agar petani menyadari pelaksanaan pertanian modern sangat diperlukan dalam meningkatkan nilai mutu dan hasil pertanian. Pengenalan alat bantu atau mesin teknologi pertanian modern juga sangat penting dalam tahap ini agar petani dapat mengenali alat atau mesin yang seharusnya digunakan untuk menangani pertanian sehingga hasil pertanian lebih baik. 1.Komponen utama Traktor dua roda Langkah pertama yang harus dipelajari untuk dapat mengoperasikan traktor dua roda ini adalah mengenal traktor dua roda itu sendiri .Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1.1.Tenaga penggerak motor. 1.2.Kerangka dan transmisi (penerus tenaga). 1.3Tuas kendali.
  • 6. 6 1.1.Tenaga penggerak motor. Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter. Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motordiesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal. 1.2 Kerangka dan transmisi (penerus tenaga) Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. 1.3 Tuas kendali/kontrol Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada
  • 7. 7 banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas 2.Traktor roda dua (Hand Tractor) Gambar.1.Traktor Roda Dua (Hand Traktor) 2.1 Traktor roda dua Ialah jenis mesin penarik dan penggerak, berdaya gerak sendiri, serta berporos tunggal, beroda baja pengolah atau ban karet, terpadu dengan seperangkat alat pengolah tanah, dimana traktor roda dua berfungsi untuk mengolah lahan dan lain-lain keperluan pertanian seperti: pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain. Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya. Bagian-bagian utama dari traktor Bagian-Bagian Hand Traktor: a). Lamp
  • 8. 8 b). Engine c). Clutch d). Gearbox f). Handlebar g). Speed-changing h). Clutch-brake handle i). Throttle control handle j). Steering hand grip k). Traction adapter l). Driving wheel m). Frame 2.2Ukuran Traktor Roda Dua Menurut Kapasitas Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut yaitu : a). Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp b). Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp c) Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor Roda Dua Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh traktor roda dua adalah menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dll. Traktor tangan tersebut dilengkapi dengan persneling untuk kecepatan rendah (tiga kecepatan) untuk tujuan pengolahan tanh, persneling untuk kecepatan tinggi (tiga kecepatan) untuk tujuan transportasi serta persneling untuk bergerak mundur . 2.3. Komponen Utama Traktor Roda Dua Ada 6 bagian-bagian utama dalam traktor roda dua, yakni : Tenaga penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya menggunakan motor bakar diesel. Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp,
  • 9. 9 dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. 2.4 Tenaga Penggerak Motor Kerangka dan transmisi daya, kerangka tersebut berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari motor ke bagian roda atau peraltan yang perlu untuk diputar, seperti bajak rotari. Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.Kerangka dan Transmisi Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk mengemudikan jalannya traktor dilapangan. Tuas Persneling : tuas untuk memindah gigi persneling. Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor yang berfungsi untuk menyambungkan traktor dengan peralatan pengolah tanah atau alat yang lainnya. Roda sangkar roda traktor tangan yang terbuat dari besi untuk mendukung pengoperasian traktor tangan di lahan sawah. 2.5. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Dua Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang harus dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu.Tanpa perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain: a). Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk membalikkan irisan permukaan tanah.
  • 10. 10 b). Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur. c). Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah d). Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat diatasi. e). Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi dijalan. 3. Traktor Roda Empat (Mini Tractor) Gambar.2. Traktor Roda 4 Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring, dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah.Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar. Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp). 3.1 Ukuran Traktor Roda Empat Menurut Kapasitas
  • 11. 11 Traktor roda empat terbagi atas 2 menurut daya (kapasitasnya) yaitu: Mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP Foul wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HPAdapun jenis pekerjaan yang dilakukan traktor roda empat yang merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak pirang, garu piring. Menarik mesin penanam (transplanter), menarik mesin pemupuk, menarik mesin penyemprot, boom sprayer, menarik trailer, penggerak mesin lainnya, PTO traktor yang digunakan untuk memutar generator listrik, Traktor dengan lengan hidrolik untuk mengangkut hasil panen, traktor dengan loader hidrolik, membuat lubang tanam 3.2 Komponen Utama Traktor Roda Empat Gambar.3. Traktor Roda 4 Beberapa bagian-bagian penting dari traktor roda empat dan fungsinya : Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi traktor di lapangan Roda depan: roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang. Roda belakan: roda bagian belakang dengan ukuran diameter lebih besar dari roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban traktor dan peralatan yang terpasang.
  • 12. 12 Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai rumah dari sistem transmisi Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk menggerakkan peralatan stasioner. Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah yang relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin). 3.4. Jenis–Jenis Alat Bantu Traktor Roda Empat Jenis dan alat bantu yang perlu digunakan pada traktor empat roda yaitu: bajak singkal (moldboard plow). bajak piring (disk plow). Gambar.4.Bajak Piringan (Disk Plow) bajak pisau berputar (rotary plow). bajak chisel (chisel plow). bajak subsoil (subsoil plow). bajak raksasa (giant plow) Garu 4.Motor Bakar
  • 13. 13 Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam. 4.1. Motor 2 Tak Motor 2 tak adalah motor yang bermesin 2 langkah, artinya dalam satu siklus kerja dibutuhkan dua langkah, yaitu langkah isap dan langkah buang. Dengan kata lain, mesin 2 tak merupakan mesin yang memiliki siklus kerja dua gerakan piston dalam satu kali putaran poros engkol. Titik tertinggi yang di capai piston disebut titik mati atas (TMA). Dan titik terendah yang dicapai piston disebut titik mati bawah (TMB). Langkah Isap (Up Ward Stroke) Pada langkah isap piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Pada saat piston di posisi TMB, bahan baker yang berada dibawah piston didorong dan keluar dari saluran pembilasan. Proses selanjutnya, bahan baker yang keluar dari saluran pembilasan didorong piston sampai mencapai posisi TMA. Pada saat hampir mencapai TMA, piston menutup saluran pembuangan dan saluran pembilasan. Akibatnya, saluran pemasukan bahan bakar terbuka yang menyebabkan bahan bakar secara otomatis masuk melalui saluran pemasukan di bawah piston. Bahan bakar yang telah ada disilinder di tekan naik oleh piston sampai mencapai posisi TMA. Tekanan di silinder meningkat, kemudian bunga api dari busi membakar bahan bakar dan udara menjadi letusan. Langkah Buang (Down Ward Stroke) Letusan tersebut menghasilkan tenaga yang digunakan untuk mendorong piston bergerak turun dari TMA menuju TMB. Piston bergerak turun akan mendorong bahan bakar yang telah berada di bawah piston menuju saluran pembilasan. Saat piston bergerak turun saluran buang dan saluran pembilasan dalam keadaan terbuka. Gas sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui
  • 14. 14 saluran pembuangan menuju knalpot akibat desakan bahan baker dan udara yang masuk dalam silinder melalui saluran pembilasan. Dengan terbuangnya gas sisa hasil pembakaran, kerja mesin 2 tak selesai untuk satu proses kerja (siklus). Proses up ward stroke dan down ward stroke akan terus bekerja silih berganti. 4.2. Motor 4 Tak Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali langkah torak (dua kali ke atas dan dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu kali usaha diruang pembakaran. Langkah gerak torak tersebut berturut-turut adalah : Langkah Penghisapa Piston bergerak dari TMA ke TMB. Katup hisap terbuka. Katup buang tertutup. Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder. Langkah Kompresi Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup. Katup buang tertutup. Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C. Langkah Usaha/Kerja Katup hisap tertutup. Katup buang tertutup. Injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB. Langkah buang iston bergerak dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup. Katup buang terbuka. Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar
  • 15. 15 4.3 Motor Diesel Motor diesel merupakan sebuah mesin pembangkit tenaga, yaitu dengan memberikan input tertentu, maka mesin tersebut menhasilkan sejumlah tenaga yang diharapkan. Untuk menghasilkan tenaga tersebut mesin/motor Diesel menganut sebuah siklus. Siklus merupakan suatu proses yang terulang-ulang. Siklus motor terdiri dari 4 proses yaitu isap, kompresi, usaha, dan buang. Mesin diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan busipemanas (glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas “resistive grid” dalam “intake manifold” untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin. Busi pemanas ini tidak digunakan pada mesin diesel jenis direct injenction. Proses isap pada motor Diesel terjadi aliran udara masuk ke dalam silinder. Masuknya udara kedalam silinder karena perbedaan tekanan antara di luar dan di dalam silinder. Perbedaan tersebut karena gerakan piston dari TMA ke TMB, dan untuk menambah jumlah udara ditambah dengan peralatan yang dikenal dengan blower, turbo-charger, atau turbocharger intercooler. Peralatan tersebut untuk memaksa udara luar masuk kedalam silinder, sehingga jumlahnya men-jadi lebih banyak. Besarnya jumlah udara 4.4 Motor atau Mesin Bensin Mesin bensin adalah mesin yang bekerja dengan cara memasukan panas dari percikanbunga api listrik dari busi pada campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan. Berbeda sekali dengan kerja mesin diesel. Mesin diesel adalah mesinyang bekerja dengan cara menginjeksikan bahan bakar pada udara yang telahdikompresikan sehingga memiliki tekanan dan temperature tinggi. Selain itu mesin diesel pun bekerja dalam kompresi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 1 : 18
  • 16. 16 Bandingkan dengan mesin bensin yang hanya mencapai 1 : 8. Perbedaan – perbedaanini sangat signifikan. Akibatnya perawatan dan penanganannya berbeda sekali.Kadang-kadang orang dengan salah kaprah menyamakan begitu saja perawatan diantarakedua jenis mesin tersebut. 5. Oli Pelumas Sebagai Bahan Bakar Traktor Oli pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based) dan paket aditif. Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan akibat gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang. Fungsi dari oil pelumas itu ialah: Membentuk oil film untuk mengurangi gesekan, aus dan panas. Mendinginkan bagian-bagian yang dilewati. Sebagai seal antara piston dengan dinding silinder. Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian motor. Mencegah karat pada bagian-bagian motor 6 Macam-macam Pengolahan Tanah Kering 6.1.Pengolahan Tanah Primer atau Pertama (awal) : Tanah dipotong, diangkat, terus dibalik agar sisa tanaman yang berada di permukaan dapat terbenam ke dalam tanah. Ke dalam pemotongan dan pembalikan umumnya lebih dari 15 cm. Hasil pengolahan tanah pertama masih berupa bongkah-bongkah besar, kerena proses penggemburan belum berlangsung efektif.
  • 17. 17 Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu : a). bajak singkal (moldboard plow) b). bajak piring (disk plow) c). bajak pisau berputar (rotary plow) d). bajak chisel (chisel plow) e). bajak subsoil (subsoil plow) 6.2Pengolahan Tanah Sakunder Pembajakn bertujuan untuk meningkatkan peredaran air dan udara dalam tanah. Ketersediaan O2 di alam pada dasarnya cukup dapat diserap oleh tanah. O2 biasanya berpengaruh pada kehidupan bakteri dan tanaman. Pengolahan tanah dapat meningkatkan penyerapan O2 dari udara sehingga ketersediaan O2 dalam tanah cukup tersedia. Maksudnya diadakan penggemburan adalah agar drainase dan aerasi tanah menjadi baik sehingga baik untuk ditanami tanaman budidaya. Pembuatan parit untuk menghindari penggenangan oleh air, maka sekeliling bedengan harus dibuat parit. Parit dibuat dengan lebar 50 cm dan kedalaman 30-50 cm dibuat mengelilingi bedengan, lahan dicangkul maju dengan mengisi parit sebelumnya. Dengan demikian paritnya akan berpindah lebih maju, cara ini dilakukan sampai seluruh lahan terolah. Pemupukan biasanya diberikan untuk mengganti unsur-unsur hara makro, karena unsur hara makro relatif lebih banyak diperlukan tanaman daripada unsur hara mikro. Setelah selesai pengolahan tanah, tanah diberi pupuk SP36 dan KCl. Pemberian pupuk tersebut dilakukan sebelum dilakukan penaburan benih dan penanaman bibit. Maksud dari pemberian pupuk SP36 adalah untuk mempercepat pertumbuhan akar selain itu juga untuk mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta untuk meningkatkan biji-bijian dan memperkuat tubuh tanaman. Sedangkan tujuan dari pemberian pupuk
  • 18. 18 KCl adalah untuk meningkatkan kualitas biji serta untuk meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit. 7. Macam-Macam Bajak 7.1 Bajak Singkal Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar berikut. 7.2 Bajak Piring Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel). Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah : a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu d. Dapat untuk tanah-tanah berakar e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.
  • 19. 19 7.3. Bajak Rotari / Pisau Berputar Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh traktor. Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor. Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak . 7.4. Bajak Chisel Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. Digunakann untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman Sekitar 18 inci.Diperlengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci.Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai 7.5. Bajak Subsoil
  • 20. 20 Alat ini hampir sama dengan bajak chisel hanya bentuknya lebih besar dan digunakan untuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci. Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah (hardpan), atau untuk memperbaiki drainase tanah. 7.6. Bajak Raksasa Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dap at diangkat keatas permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan. 8. Macam–Macam Pola Pajak Beberapa macam pola pengolahan tanah dengan traktor yaitu : 8.1 Pola Tengah Pengolahan lahan dengan pola bajakan tengah yaitu Pengolahan tanah dilakukan atau dimulai dari titk tengah membujur lahan. 8.2 PolaTepi Pengolahan tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur bajakan saling berdampingan satu sama lain. 8.3 Pola Keliling Tengah Pola keliling tengah pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan. Berputar kekanan sejajar sisi lahan, sampai ketepi lahan. 8.4.Pola Keliling Tepi Pola keliling tepi merupakan pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan. Berputar kekiri sejajar sisi lahan, sampai ketengah lahan Pengolahan tanah dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati yaitu alur bajakan saling berdampingan satu sama lain.
  • 21. 21 III. METODOLOGI PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada tanggal hari Jum’at 1 Nvember 2013 di Kebun Percobaan dan Penelitian Universitas Mercu Buana Yogyakarta Di desa kaliurang, B. Alat dan Bahan 1. Traktor tangan 2. Bajak singkal untuk traktor tangan 3. Stopwatch 4. Meteran (50 m dan 5 m) 5. Penggaris siku 6. Patok-patok C. Prosedur Kerja 1. Sumber tenaga dan alat a) Mencatat data mengenai jenis penggerak (jenis traktor, merk, daya, rpm). b) Mengamati dan mencatat data mengenai bajak singkal yang digunakan. 2. Pengukuran kapasitas lapang, efisiensi lapang, dan slip roda traksi a. Mengukur jarak tempuh traktor dalam lima putaran roda traksi tanpa beban (bajak diangkat), 3 kali dan menghitung rata-ratanya, didapat So b) Mencatat waktu mulai bekerja dan selesainya (Wk). c. Untuk masing-masing grup, mengukur : Lebar pengolahan Waktu tempuh dalam jarak 10 m
  • 22. 22 Waktu belok arak tempuh dalam lima putaran roda traksi saat pembajakan Kedalaman pembajakan Waktu total kerja mesin
  • 23. 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.HASIL Dari hasil praktikum diperoleh data sebagai berikut : Lebar kerja teoritis ( W1 ) : 36 cm Lebar kerja efektif ( W2 ) : 42 cm 82 cm 122 cm Diamter roda : 76 cm Jumlah putaran roda : 5 putaran Waktu hilang karena belok : 6,55 detik Waktu hilang karena macet : 59,91 detik Total waktu kerja traktor : 12 menit 14,94 detik 720,91 detik Luas lahan: P = 12,50 meter L = 7,50 meter W2 1 = 42 W2 2 = 82-36 =46 W2 3 = 122-78 =44 W rata-rata = 42+46+36 3 = 41 PERHITUNGAN : L1 = 푊1−푊2 푊1 푋100%
  • 24. 24 = 41푐푚 −36 푐푚 41 푐푚 푋 100 % = 5 푐푚 41 푐푚 푋 100 % =12,195% ........................................................................(L1 ) L2 = 휋.퐷푁−퐿 휋.퐷푁 푋 100% = 22 7 .76.5−1454 22 .77.10 7 . 100% = 2420−1454 2420 100 % = 966 2420 100 % =39.917 % ………………………………………………( L2 ) L3 = 푇1 푇 100 % = 25.31 1057 .73 100 % = 2.39 % ………………………………………………(L3 ) L4 = 푇2 푇 100 % = 16.67 1057 .73 100 % = 1.576 % ……………………………………………..( L4 ) EFISIENSI KERJA EK = ( 1-L1 ) (1-L2 ) (1-L3-L4 ) . 100 % 14 .286 100 = ( 1-( ) ( 1- 39.917 100 ) ( 1- 2.39 100 − 1.576 100 ) .100 % = ( 1-0.143 ) ( 1-0.399) (1-0.024-0.016 ) .100 %
  • 25. 25 = ( 0.84 ) ( 0.60 ) (0.96 ) .100 % = 49.536 %
  • 26. 26 B.PEMBAHASAN Pada praktikum mekanisasi pertanian ini mahasiswa dituntut untuk tahui kapasitas kerja lapang suatu alat mesin bernama traktor. Sebelum mengoperasikan traktor perlu dikenali bagian-bagiannya terlebih dahulu sehingga setelah diketahui bagian-bagian dari traktor dan fungsinya, mahasiswa dapat mengoperasikan traktor dengan baik. Dalam artian semacam kecelakaan seperti terjatuh, terperosok, terguling, atau terbalik bisa dicegah. Dalam praktikum ini ternyata bamengenyak yang belum mengenal traktor dan cara mengoperasikan traktor sehingga tak sedikit yang hasil bajakan tak beraturan, kecepatan tidak stabil, alur berkelok-kelok, dan kesulitan dalam mengemudikan traktor khususnya Hand traktor yang menjadi alat praktikum. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan bahwa kapasitas kerja lapang yang dihasilkan adalah sebesar 49.536 %. Ini berarti kapasitas kerja yang dapat dilakukan persatuan luasan dan waktu tertentu hanya mendekati 50% dari kemampuan suatu alat mesin. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadikan kapasitas kerja lapang dari suatu traktor hanya sedikit atau kurang akurat , yaitu: 1.Penyetelan (Hitching) Pengaturan gas yang tidak stabil menyebabkan traktor berjalan tidak stabil juga dimana kecepatan tidak menentu sehinga traktor bekerja kurang maksimal dan hasil bajakan kurang maksimal. Padahal penyetelan merupakan langkah awal yang penting dalam pengoperasian traktor. 2.Kondisi tanah yang terlalu becek atau lembek Tanah / lahan merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat bahan utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air dan perlakuan terhadap tanah. Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah dapat
  • 27. 27 berubah keadaannya dari waktu ke waktu, sesuai sifat-sifatnya yang meliputi sifat fisik, kimia, dan sifat mekanis, serta keadaan lingkungan yang keseluruhannya menentukan produktifitas tanah. Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja pada tanah, dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat kepadatan tanah. Kondisi tanah yang terlalu becek menyebabkan traktor tidak bisa beroperasi maksimal karena tanah akan melekat pada roda sehingga sulit berjalan untuk membajak lahan. Diperlukan banyak waktu untuk mengemudikan, mengendalikan, dan membersihkan roda yang terkena tanah yang terlalu liat tersebut. Alur pembajakan Ternyata dari hasil praktikum lebar pembajakannya terlalu lebar yang akan menyebabkan hasil pengukuran kapasitas kerja lapang juga kurang akurat. Lebar pembajakan yang terlalu lebar ini dikarenakan tanah yang terlalu keras atau terlalu licin sehingga ada wilayah atau bagian yang tidak terbajak dan tidak mengikuti alur. Kemahiran operator Keterampilan operator saat mengemudikan traktor sangat berpengaruh pada potensi kerja yang yang akan dihasilkan oleh traktor tersebut. Apabila operator belum mahir mengoperasikan traktor otomatis akan diperlukan banyak waktu dalam mengemudikannya, belum lagi jika nanti terjadi selip atau overleapping dan macet otomatis akan memberikan pengaruh pada hasil kapasitas kerja lapang yang kurang maksimal. Misalnya terdapat tanah yang tidak terbajak sehingga ini memperlihatkan keterampilan operator mahir atau tidak dalam mengoperasikannya. Ketidaktelitian dalam pembacaan pengukuran
  • 28. 28 Kesalahan dalam pembacaan lebar kerja, waktu hilang karna selip, belok, macet, dan total waktu yang dilewati bajak. Jika pembacaan tidak tepat maka hasilpun juga tidak tepat. Kesalahan pembacaan waktu hilang untuk belok karena kerusakan (misal untuk membersihkan roda traktor, berhenti, memperbaiki traktor tapi masih dalam lingkup lapangan) menggunakan stopwatch, seharusnya saat bajak diangkat, stopwatch dihidupkan dan ketika bajak sudah berjalan stopwatch dimatikan. Namun apabila stopwatch tidak dihentikan dan dijalankan dengan tepat misal saat sudah bajak beroperasi lagi namun stopwatch lupa tidak dihentikan sehingga hasil waktu yang hilang untuk belok berlebihan dan tidak valid. Terjadi Selip atau Overleapping Selip ini bisa diakibatkan oleh berbagai hal misal kondisi tanah terlalu lembek seperti setelah hujan (kecuali tanah sawah) sehingga tanah menempel pada roda traktor sehingga traktor tidak bisa berjalan dengan lancar dan membutuhkan waktu yang relatif lama atau setelah melakukan pemindahan dilakukan hitching atau penyetelan, namun penyetelan terlalu dalam sehingga mengakibatkan berjalan di tempat.
  • 29. 29 KESIMPULAN 1) Dari hasil praktikum peserta dapat mengetahui macam-macam alat mesin pertanian dan bagian-bagian traktor. 2) Peserta dapat menjalankan dan mengoperasian traktor roda dua (hand tractor) dengan benar. 3) Kapasitas kerja lapang dari traktor yang digunakan pada kelompok tiga adalah sebesar 49,536 %, kelompok yaitu 81,27%, dan kelompok 2 sebesar 70,84%. Sehingga kapasitas kerja lapang adalah dari kelompok 3 sebesar 49,536%. 4) Umumnya pada lahan pertanian yang basah, kadar liat tinggi, dan konfigurasi lahan yang fluktuatif / tidak seragam, menimbulkan slip yang besar pada laju traktor. 5) Besarnya overlapping akan mempengaruhi lamanya waktu pembajakan keseluruhan areal pembajakan yang akan dilakukan. 6) Kemahiran operator mempengaruhi hasil kapasitas kerja lapang suatu alat mesin pertanian. 7) Faktor Tanah atau kondisi tanah juga mempengaruhi kerja dari pada traktor nya tersebut
  • 30. 30 DAFTAR PUSTAKA Anonim.2012.AlatMekanisasiPengolahaTanah. http://lansekapagi.blogspot.com/2012/03/alat-mekanisasi-pengolahan-tanah.html. Diakses tanggal 26 Desember 2013. Anonim.2011.Alat-AlatPengolahan.Tanah http://arubapeacemaker.blogspot.com/2011/04/alat-alat-pengolahan-tanah.html. Diakses tanggal 26 Desember 2013. Anonim.2012.PengolahanLahan.http://nurchaeranib.blogspot.com/2012/12/pengol ahan-lahan.html. Diakses tanggal 26 Desember Mei 2013. Anonim.2012.Traktor.http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor.Diakses tanggal 26 Desember 2013. Anonim.2011.TraktorPertanian..http://marwanard.blogspot.com/2011/11/traktor-pertanian. html. Diakses tanggal 26 Desember 2013 Anonim.2010.Traktor.Roda2. http://teknotan.blogspot.com/2010/05/traktor-roda- 2-traktor-roda-2-merupakan.html. Diakses tanggal 26 Desember 2013 Anonim.2013.Traktor.Roda4.http://parang08.blogspot.com/2013/01/traktor-4- roda.html.Diakses tanggal 26 Desember 2013l Hardjosoediro, Soekarmanto. 1983. Pertanian Mekanisasi. Kerjasama Badan Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan Japan Coorperation Agency (JICA). Jakarta Okasatria, N dan Agus Budi Jatmiko. 2002. Motor Bakar. Perpustakaan UI : Jakarta.