SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TUGAS TERSTRUKTUR MODUL I 
MATA KULIAH USAHATANI 
“Ruang Lingkup dan Sejarah Usahatani” 
Disusun Oleh: 
Ebeneze Sibaharin 135040101111 
Yana Desva Euis 135040100111 
Eka Krisdiana Fitri 135040101111211 
Tionarti Bakara 135040101111195 
Naufal Habib Ibrahim 135040101111018 
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
2014
1.1 Definisi Usaha Tani 
Pertanian rakyat yang merupakan usaha tani adalah sebagai istilah dari perkataan farm 
dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian 
dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, apakah ia 
seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. 
Menurut Kadarsan (1993) usaha tani adalah suatu tempat dimana seseorang berusaha 
mengelola unsure-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal, dan keterampilan untuk 
menghasilkan sesuatu dilapangan pertanian.. 
Menurut Soekartawi (1995) ilmu usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana 
seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh 
keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. 
Selain itu, Adiwilaga (1982), berpendapat bahwa usaha tani adalah ilmu yang 
menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang yang melakukan pertanian 
dan permasalahan yang ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahnya sendiri. 
Sedangkan Usahatani kecil diusahakan oleh petani kecil yang mempunyai ciri-ciri 
sebagai berikut: 
1. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk local yang meningkat. 
2. Mempunyai sumberdaya terbatas sehingga menciptakan tingkat hidup yang rendah. 
3. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsisten. 
4. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya. 
Dengan melihat ciri-ciri petani kecil diatas, mempelajari usahatani merupakan salah satu cara 
untuk melihat, menafsirkan, menganalisa, memikirkan, dan berbuat sesuatu (penyuluhan, 
penelitian, dll) tentang situasi keluarga tani dan penduduk desa yang lain sehingga dapat 
meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya. 
1.2 Usahatani Sebagai Suatu Sistem 
Usaha tani merupakan agrosistem yang unik yaitu suatu kombinasi sumber daya fisik dan 
biologis, seperti bentuk lahan, air tumbuhan dan hewan. Dengan mempengaruhi komponen-komponen 
agrosistem dan interaksinya rumah tangga petani mendapatkan hasil darinya. Untuk
menjaga proses produksi terus berlangsungnya rumah tangga itu membutuhkan input 
dari dalam dan luar, diantaranya: 
Input dari dalam yang diperoleh dari usahatani sendiri . 
Misal : energi matahari , air hujan , sedimen , nitrogen yang diikat dari 
Udara yang dihasilkan sendiri.Contoh : Tenaga hewan, kayu, pupuk kandang, 
sisa tanaman, dan pupuk hijau asli. 
Input luar yang diperoleh dari luar usaha tani. 
Misal : Informasi, tenaga buruh, bahan bakar minyak, pupuk buatan, 
biosida kimia, Benih unggul, air irigasi, alsintan dan jasa. 
Selama proses produksi terjadi kerugian akibat dari perembesan atau penguapan unsur 
hara atau erosi tanah. Penjualan hasil dapat memberikan uang tunai yang dipakai untuk membeli 
barang atau jasa. Input dapat juga diperoleh dengan penjualan, diberikan atau pertukaran hasil 
secara langsung. Sebagai contoh budidaya agrosentris di Peru. Dilihat dari standar baku 
penilaian: 
Tabel.1 Standar Baku Penilaian 
Kriteria Kegiatan X SA A Keterangan 
P1 100 % 90 % 60 % Aman dikonsumsi, bermutu 
baik dan ramah lingkungan 
P2 100 % 70 % 40 % Aman dikonsumsi dan 
bermutu baik 
P3 100 % 60 % 20 % Aman untuk dikonsumsi 
Berdasarkan standar penilaian baku GAP maka tanaman sawi yang dihasilkan dari lahan 
milik Bapak Sholeh Anggota Kelompok Tani Makmur Dusun Suwaluhan Desa Tawang Argo 
Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dikategorikan dalam Prima 3 ( P3 ) karena dari 
kriteria IV yaitu penggunaan jenis pupuk organik dan anorganik yang digunakan belum 
semuanya terdaftar atau diijinkan oleh pejabat yang berwenang sehingga produk yang dihasilkan 
baru sebatas aman dikonsumsi. 
Oleh karena itu, kita mempelajari ilmu usahatani sebagai upaya penelaahan tritunggal 
yaitu: petani, lahan, dan tanaman. Petani sebagai manajer yang berperan dalam mengambil 
keputusan bisnis dalam mengelola usahataninya. Untuk lahan merupakan sumber daya alam fisik
yang penting untuk tempat tinggal dan hidup, kegiatan pertanian, perikanan, peternakan. Maka 
ada beberapa factor yang mempengaruhi baik buruknya kemampuan lokasi pertanian, 
diantaranya kemiringan lereng, irigasi dan drainase, kedalaman lahan, tekstur bawah tanah, 
derajat kelembaban, dan resiko kebanjiran. Sedangkan tanaman merupakan semua subjek 
usahatani yang bukan hewan dan dibudidayakan pada suatu ruang atau media sesuai dengan 
usaha itu. 
Dapat dilihat diagram yang menggambarkan usahatani sebagai suatu system dibawah ini: 
Ilmu 
usahatani 
Manusia 
petani 
Lahan 
Tanaman/ 
ternak/ika 
n 
Ilmu Sosial dan 
Ekonomi 
Ilmu Sosiologi 
Ilmu Teknik 
Pertanian 
Ilmu Tanah, 
pemupukan, 
klimatologi, 
pengairan, dll 
Ilmu organisasi, 
ilmu hama 
penyakit 
Gambar 1. Hubungan Ilmu Usahatani dengan Ilmu yang lain 
Dalam analisis ilmiah konvensional, usahatani dibagi dalam berbagai macam disiplin dan 
dipandang dengan sudut professional dari ahli agronomi, nutrisi, ternak, ekonomi, social, dll. 
Oleh karena itu, usahatani bukanlah sekedar kumpulan tanaman, hewan, peralatan, tenaga kerja,
namun merupakan jalinan yang kompleks dengan pengaruh-pengaruh lingkungan dan input-input 
yang harus dikelola petani sesuai dengan kemampuannya. 
1.4 Sejarah Perkembangan Usahatani di Indonesia 
Sejarah Perkembangan Usahatani di Indonesia. Perkembangan pertanian dan usahatani di 
Indonesia pada zaman penjajahan hingga sekarang telah mengalami perkembangan yang cukup 
pesat. Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana 
masyarakat menanam apa saja, namun hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ladang 
berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat. 
Ladang dibuat dengan cara membuka hutan atau semak belukar. Pohon atau semak yang telah 
ditebang/dibabat setelah kering kemudian dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami 
dan ditunggu sampai panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian ditinggalkan karena 
sudah tidak subur lagi.Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah jangka waktu 10 - 20 
tahun, para petani ladang kembali lagi ke ladang yang pertama kali mereka buka. 
Selanjutnya, setelah beberapa tahun kemudian sistem bersawah pun mulai ditemukan 
oleh penduduk Indonesia. Dalam periode ini, orang mulai bermukim di tempat yang tetap. Selain 
itu, tanaman padi yang berasal dari daerah padang rumput kemudian diusahakan di daerah-daerah 
hutan dengan cara berladang yang berpindah di atas tanah kering. Dengan timbulnya 
persawahan, orang mulai tinggal tetap disuatu lokasi yang dikenal dengan nama “kampong” 
walaupun usaha tani persawahan sudah dimulai, namun usaha tani secara “berladang yang 
berpindah-pindah” belum ditinggalkan. 
Pada zaman Hindia-Belanda sekitar tahun 1620, sejak VOC menguasai di Batavia 
kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya 
untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi VOC. Sedangkan, pada tahun 1830, Van 
Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda mendapatkan tugas rahasia untuk 
meningkatkan ekspor dan muncullah yang disebut tanam paksa. Sebenarnya Undang-undang 
Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun kenyataanya tanam 
paksa baru berakhir tahun 1921. Dalam system tanam paksa (Cultuurstelsel) ini, Van den Bosch 
mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami 
komoditi ekspor khusunya kopi, tebu, nila dan tembakau. 
Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak banyak 
mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi
dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi kepada pemerintah. Namun masih banyak 
tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau 
petani bagi hasil tidak dengan mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya 
terhadap tanamannya pun tak berkembang. 
Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program 
pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang di 
masyarakat petani dikenal dengan program BIMAS (Bimbingan Massal). Tujuan utama dari 
program tersebut adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian. 
Pada tahun 1979 pemerintah meluncurkan program INSUS (Intensifikasi Khusus), yang 
meningkatkan efektifitas penerapan teknologi Pasca Usaha Tani melalui kelompok-kelompok 
tani dengan luas areal per kelompok rata-rata 50 hektar,setiap kelompok diberi bantuan kredit 
modal dalam menjalankan usaha pertaniannya. Kemudian pada tahun 1980-an pemerintah 
meluncurkan program SUPRAINSUS (SI). Program ini merupakan pengembangan dari Panca 
Usaha Tani untuk mewujudkan peningkatan produktivitas tanaman padi. 
Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena adanya krisis multi-dimensi. 
Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang mendadak bahkan kacau balau dalam 
pertanian kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga kredit membumbung tinggi sehingga tidak 
ada kredit yang tersedia ke pertanian. Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter 
membuat pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder pembangunan 
pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu “pembangunan 
sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan 
terdesentralisasi.” 
Untuk sistem pertanian dan usahatani yang ada sekarang ini masih belum efektif dan efisien 
dari mulai proses awal sampai pada saat panen dan pasca panen sehingga masih perlu 
diintensifkan sehingga dapat memberikan hasil yang optimum. Untuk itu, pemerintah berusaha 
untuk mendongkrak kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap perekonomian dengan 
mensosialisasikan sistem agrobisnis, diferensiasi pertanian, diversifikasi pertanian dengan 
membuka lahan peranian baru, sistem pertanian organik, berbagai kebijakan harga dan subsidi 
pertanian, kebijakan tentang ekspor-impor komoditas pertanian dan lain-lain. Sistem pertanian 
organik khususnya, telah dicanangkan pemerintah sejak akhir tahun 1990-an dan mengusung 
Indonesia go organik pada tahun 2010, sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk pertanian mengingat rusaknya kesuburan tanah akibat penggunaan 
pupuk kimia yang berlebihan dan dalam waktu lama serta pencemaran lingkungan oleh 
penggunaan pestisida kimia. Semua upaya pemerintah tersebut bertujuan untuk meningkatkan 
distribusi pendapatan petani sehingga dengan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi 
sektor pertanian dalam perekonomian. 
1.5 Klasifikasi Usaha Tani 
Soehardjo & Dahlan patong mengemukakan bahwa usaha tani sebagai objek pengamatan 
dapat dilihat dari berbagai segi dan dalam bukunya tersebut ia meninjau 4 segi pengamatan yaitu, 
menurut bentuknya, coraknya, polanya, dan tipenya. 
1. Menurut tipenya 
Berdasarkan cara penguasaan unsure-unsur produksi dan pengolahannya usahatani 
digolongkan dalam 3 macam yaitu: usahatani yang penguasaaan unsure prduksi dan 
pengelolaannya dilakukan oleh seseorang, usahatani yang penguasaan unsure produksi 
dan pengelolaannya dilakukan oleh orang secara kolektif, dan usahatani yang merupakan 
bentuk peralihan dari usahatani perseorangan ke usahatani kolektif. 
2. Menurut coraknya 
Tujuan kegiatan usaha tani berbeda-beda karena pengaruh lingkungan alam dan 
kemampuan pengusahanya. Ada petani yang kegiatannya bertujuan untuk memenuhi 
kebutuhan keluarganya yang disebut dengan usaha tani pencukup kebutuhan keluarga 
(selfsufficient farm / subsistences farms), dan adapula kegiatannya yang bertujuan untuk 
mendapatkan untung sebesar-besarnya yang disebut dengan usahaani komersial 
(commercial farm). 
Karena ciri dan sifat yang dimilki oleh usahatani komersial & pencukup kebutuhan 
keluaraga, beberapa ahli memberikan nama lain kepada kedua usahatani ini.Usaha tani 
komersial disebut juga dengan nama usahatani dinamis & usahatani tidak komersial 
disebut usahatani statis. Penggolongan tsb dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan 
saat tertentu , karena setiap usahatani statis dapat berubah melalui masa peralihan 
menjadi usaha tani dinamis. 
Para ahli telah banyak menegemukakan pendapatnya untuk membedakan apakah suatu 
usahatani tergolong subsisten atau komersil. Salah satu ukuran itu adalah tindakan 
ekonomi petani dalam penggunaan unsure-unsur produksi.penggunaan usnur produksi
misalnya penggunaan tenaga kerja & pemilihan cabang usaha sering didasarkan pada 
kebiasaan. 
3. Menurut polanya 
Pola usahatani ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang diusahakan. 
Berdasarkan jumlah cabang usahatani yang diusahakan usahatani dapat dibedakan 
sebagai berikut : 
- Usaha tani Khusus. Apabila usahatani hanya mempunyai satu cabang saja maka 
disebut dengan usahatani khusus.Contohnya : usahatani tembakau, usahatani padi , 
usahatani sapi perah. Faktor yang mempengaruhi petani memilih hanya 1 cabang 
ialah keadan fisis tanah yaitu apakah mendapat air pengairan spanjang tahun sehingga 
cocok ditanami padi, dan prisnsip keuntungan komperatif yaitu mengusahakan 
cabang usahatani yang memeberikan keuntungan paling besar dibandingkan dengan 
cabang usahatani lain. 
- Usaha tani tidak khusus. Petani yang juga mengusahakan bermacam-macam 
usahatani. Seperti ternak atau ikan. Hal ini dapat dilkukan kalau petani memliki dan 
mengusahakan berbagai macam tanah seperti : tanah sawah,tanah darat, padang 
rumput dan kolam. 
- Usahatani Campuran. Merupakan bentuk usahatani yang diusahakan secara 
bercampur antara tanaman dengan tanaman, tanaman dengan ternak, tanaman dengan 
ikan dsb. Usahatani ini juga dikenal dengan tumpang sari, misalnya tumpang sari 
antara jagung dengan kacang tanah, tumpang sari antara padai dan ikan. 
4. Menurut tipenya 
Usahatani dapat digolongkan dlam beberapa jenis /tipe tanaman yang diusahakan. 
Dari penggolongan ini dikenal usahatani padi, usahatani jagung, usahatani ternak, 
usahatani sapi, usahatani ternak ayam, dan usahatani kubis. Tiap daerah mempuyai 
kondisi yang berbeda dengan daerah lainnya. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan fisik, 
perbedaan ekonomi dan perbedaan lainnya yang tidak termasuk pada keduanya. Karena 
itu jenis tanaman dan hewan yang tumbuh dapat diusahakan pada suatu daerah berbeda-beda 
pula. Tiap tanaman dan hewan memerlukan kondisi fisis tertentu untuk hidup dan 
berkembang dengan baik. 
Faktor fisis
Factor ini sangat mempengaruhi tipe usaha tani yang terdiri dari, iklim,tanah, dan 
topografi. Apabila factor fisik di suatu tempat tidak sesuai dengan usahatani yang 
diinginkan petani harus mengubah keinginannya atau pindak ke daerah lain yng 
mempunyai factor fisik yang sesuai. 
1. Iklim 
Hal penting dari iklim yang banyak mempengaruhi tipe usahatani ialah : curah 
hujan,temperature, pancaran sinar matahari dan kelembapan curah hujan mencakup 
factor-factor seperti curah hujan dalam setahun, penyebaran hujan dan variasinya dari 
tahun ke tahun. Tiap tanaman memerlukan curah hujan tertentu sebagai sayarat untuk 
tumbuh baik. Penyebaran hujan penting juga bagi pertumbuihan tanaman. Tiap fase dari 
pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan berbeda. Tanaman kapas sangat baik 
diusahakan di daerah yang mempunyai perbedaan yang nyata anatara hujan dan musim 
kemarau. Pancaran sinara matahari baik intensitas penyinarannya maupun panjang 
penyinarannya, mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanama kopi tidak tahan terhadap 
sinar langsung yang terik sehingga diperlukan pohon pelindung. 
2. Tanah 
Tanah-tanah pada setiap tempat berbeda dalam tingkat kesuburannya, dalam 
tekstur, dan dalam tebal atau dalamnya lapisan. Setiap jenis tanaman memerukan syarat-syarat 
tertentu untuk tumbuh baik. Ada tanaman yang hanya dapat tumbuh pada tanah 
yang subur dan ada pula yang dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur. Hara yang 
terdapat dalam tanah sangat penting artinya tanah yang mengandung banyak kapur akan 
menghasilkan banyak tanaman runput yang baik untuk usaha tani ternak. Tekstur tanah 
juga memberikan pengaruh pada macam tanaman yang akan ditanam. Tanah-tanah 
dengan tekstur halus merupakan tanah berat yang sukar dikerjakan. Dengan demikian 
tanaman-tanaman yang diusahakan diatasnya adalah tanaman-tanaman intensif. Pada 
tanah-tanah ringan banyak diusahakan tanaman-tanaman intensif. 
3. Topografi 
Pengaruh topografi pada tipe usaha tani berhubunggan erat dengan iklim dan 
tanah.Perbedaan tinggi diatas permukaan laut menyebabkan perubahan pada iklim.Makin 
tinggi suatu tempat dari permukaan laut makin rendsah suhunya dan makin panjang masa
tumbuhnya.Hal ini berarti harus ada perbedaan tipe usaha tani di dataran tinggi dengan 
dataran rendah. Tanah-tanah subur umumnya terdapat didataran rendah.

More Related Content

What's hot

Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianPendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianKuny Raint
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniJoel mabes
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha taniWarnet Raha
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
Bab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologiBab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologiPurwandaru Widyasunu
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamArdina074
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanianNursyidah alit
 
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)pakguruku.site
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanKhairdin Jaya
 
Elastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaranElastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaranAnanda Setiawan
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianTrisna Monalia
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBisnisIklan
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidDi'Özil Sanjaya
 

What's hot (20)

Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianPendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha tani
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Bab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologiBab 1. pendahuluan agroklimatologi
Bab 1. pendahuluan agroklimatologi
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masam
 
Tataniaga Pertanian
Tataniaga PertanianTataniaga Pertanian
Tataniaga Pertanian
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
 
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
 
Kompos cair
Kompos cairKompos cair
Kompos cair
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
 
Elastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaranElastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaran
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 

Similar to OPTIMASI USAHATANI

Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halAchmad Ridha
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Laporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahLaporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahM Abidin
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanianifa_talita
 
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanianekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertaniansarahgrace38
 
Penelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanianPenelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanianCut Ajja Hani
 
Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2vickysyu5mercu
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasrizky hadi
 
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakatBab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakatNTARTITISARI
 

Similar to OPTIMASI USAHATANI (20)

Ekonomi pertanian
Ekonomi pertanianEkonomi pertanian
Ekonomi pertanian
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
 
Ilmu dasar
Ilmu dasarIlmu dasar
Ilmu dasar
 
Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012
 
Ciri
CiriCiri
Ciri
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Laporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahLaporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillah
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
 
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanianekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertanian
 
Penelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanianPenelitian analisis pertanian
Penelitian analisis pertanian
 
Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2
 
Pertanian
PertanianPertanian
Pertanian
 
Pertanian
PertanianPertanian
Pertanian
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
 
Pak sahyuti ff
Pak sahyuti ffPak sahyuti ff
Pak sahyuti ff
 
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakatBab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
 

More from Eka Fitri

Eka 135040101111211 linier
Eka 135040101111211 linierEka 135040101111211 linier
Eka 135040101111211 linierEka Fitri
 
Ustan fix f1
Ustan fix f1Ustan fix f1
Ustan fix f1Eka Fitri
 
tugas linier
tugas liniertugas linier
tugas linierEka Fitri
 
Penelitian usahatani
Penelitian usahataniPenelitian usahatani
Penelitian usahataniEka Fitri
 
Propagasi modul 2 USTAN
Propagasi modul 2 USTANPropagasi modul 2 USTAN
Propagasi modul 2 USTANEka Fitri
 
Propagasi Modul 3 USTAN
Propagasi Modul 3 USTANPropagasi Modul 3 USTAN
Propagasi Modul 3 USTANEka Fitri
 

More from Eka Fitri (6)

Eka 135040101111211 linier
Eka 135040101111211 linierEka 135040101111211 linier
Eka 135040101111211 linier
 
Ustan fix f1
Ustan fix f1Ustan fix f1
Ustan fix f1
 
tugas linier
tugas liniertugas linier
tugas linier
 
Penelitian usahatani
Penelitian usahataniPenelitian usahatani
Penelitian usahatani
 
Propagasi modul 2 USTAN
Propagasi modul 2 USTANPropagasi modul 2 USTAN
Propagasi modul 2 USTAN
 
Propagasi Modul 3 USTAN
Propagasi Modul 3 USTANPropagasi Modul 3 USTAN
Propagasi Modul 3 USTAN
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

OPTIMASI USAHATANI

  • 1. TUGAS TERSTRUKTUR MODUL I MATA KULIAH USAHATANI “Ruang Lingkup dan Sejarah Usahatani” Disusun Oleh: Ebeneze Sibaharin 135040101111 Yana Desva Euis 135040100111 Eka Krisdiana Fitri 135040101111211 Tionarti Bakara 135040101111195 Naufal Habib Ibrahim 135040101111018 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
  • 2. 1.1 Definisi Usaha Tani Pertanian rakyat yang merupakan usaha tani adalah sebagai istilah dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. Menurut Kadarsan (1993) usaha tani adalah suatu tempat dimana seseorang berusaha mengelola unsure-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal, dan keterampilan untuk menghasilkan sesuatu dilapangan pertanian.. Menurut Soekartawi (1995) ilmu usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Selain itu, Adiwilaga (1982), berpendapat bahwa usaha tani adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang yang melakukan pertanian dan permasalahan yang ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahnya sendiri. Sedangkan Usahatani kecil diusahakan oleh petani kecil yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk local yang meningkat. 2. Mempunyai sumberdaya terbatas sehingga menciptakan tingkat hidup yang rendah. 3. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsisten. 4. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya. Dengan melihat ciri-ciri petani kecil diatas, mempelajari usahatani merupakan salah satu cara untuk melihat, menafsirkan, menganalisa, memikirkan, dan berbuat sesuatu (penyuluhan, penelitian, dll) tentang situasi keluarga tani dan penduduk desa yang lain sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya. 1.2 Usahatani Sebagai Suatu Sistem Usaha tani merupakan agrosistem yang unik yaitu suatu kombinasi sumber daya fisik dan biologis, seperti bentuk lahan, air tumbuhan dan hewan. Dengan mempengaruhi komponen-komponen agrosistem dan interaksinya rumah tangga petani mendapatkan hasil darinya. Untuk
  • 3. menjaga proses produksi terus berlangsungnya rumah tangga itu membutuhkan input dari dalam dan luar, diantaranya: Input dari dalam yang diperoleh dari usahatani sendiri . Misal : energi matahari , air hujan , sedimen , nitrogen yang diikat dari Udara yang dihasilkan sendiri.Contoh : Tenaga hewan, kayu, pupuk kandang, sisa tanaman, dan pupuk hijau asli. Input luar yang diperoleh dari luar usaha tani. Misal : Informasi, tenaga buruh, bahan bakar minyak, pupuk buatan, biosida kimia, Benih unggul, air irigasi, alsintan dan jasa. Selama proses produksi terjadi kerugian akibat dari perembesan atau penguapan unsur hara atau erosi tanah. Penjualan hasil dapat memberikan uang tunai yang dipakai untuk membeli barang atau jasa. Input dapat juga diperoleh dengan penjualan, diberikan atau pertukaran hasil secara langsung. Sebagai contoh budidaya agrosentris di Peru. Dilihat dari standar baku penilaian: Tabel.1 Standar Baku Penilaian Kriteria Kegiatan X SA A Keterangan P1 100 % 90 % 60 % Aman dikonsumsi, bermutu baik dan ramah lingkungan P2 100 % 70 % 40 % Aman dikonsumsi dan bermutu baik P3 100 % 60 % 20 % Aman untuk dikonsumsi Berdasarkan standar penilaian baku GAP maka tanaman sawi yang dihasilkan dari lahan milik Bapak Sholeh Anggota Kelompok Tani Makmur Dusun Suwaluhan Desa Tawang Argo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dikategorikan dalam Prima 3 ( P3 ) karena dari kriteria IV yaitu penggunaan jenis pupuk organik dan anorganik yang digunakan belum semuanya terdaftar atau diijinkan oleh pejabat yang berwenang sehingga produk yang dihasilkan baru sebatas aman dikonsumsi. Oleh karena itu, kita mempelajari ilmu usahatani sebagai upaya penelaahan tritunggal yaitu: petani, lahan, dan tanaman. Petani sebagai manajer yang berperan dalam mengambil keputusan bisnis dalam mengelola usahataninya. Untuk lahan merupakan sumber daya alam fisik
  • 4. yang penting untuk tempat tinggal dan hidup, kegiatan pertanian, perikanan, peternakan. Maka ada beberapa factor yang mempengaruhi baik buruknya kemampuan lokasi pertanian, diantaranya kemiringan lereng, irigasi dan drainase, kedalaman lahan, tekstur bawah tanah, derajat kelembaban, dan resiko kebanjiran. Sedangkan tanaman merupakan semua subjek usahatani yang bukan hewan dan dibudidayakan pada suatu ruang atau media sesuai dengan usaha itu. Dapat dilihat diagram yang menggambarkan usahatani sebagai suatu system dibawah ini: Ilmu usahatani Manusia petani Lahan Tanaman/ ternak/ika n Ilmu Sosial dan Ekonomi Ilmu Sosiologi Ilmu Teknik Pertanian Ilmu Tanah, pemupukan, klimatologi, pengairan, dll Ilmu organisasi, ilmu hama penyakit Gambar 1. Hubungan Ilmu Usahatani dengan Ilmu yang lain Dalam analisis ilmiah konvensional, usahatani dibagi dalam berbagai macam disiplin dan dipandang dengan sudut professional dari ahli agronomi, nutrisi, ternak, ekonomi, social, dll. Oleh karena itu, usahatani bukanlah sekedar kumpulan tanaman, hewan, peralatan, tenaga kerja,
  • 5. namun merupakan jalinan yang kompleks dengan pengaruh-pengaruh lingkungan dan input-input yang harus dikelola petani sesuai dengan kemampuannya. 1.4 Sejarah Perkembangan Usahatani di Indonesia Sejarah Perkembangan Usahatani di Indonesia. Perkembangan pertanian dan usahatani di Indonesia pada zaman penjajahan hingga sekarang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana masyarakat menanam apa saja, namun hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ladang berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat. Ladang dibuat dengan cara membuka hutan atau semak belukar. Pohon atau semak yang telah ditebang/dibabat setelah kering kemudian dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan ditunggu sampai panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian ditinggalkan karena sudah tidak subur lagi.Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah jangka waktu 10 - 20 tahun, para petani ladang kembali lagi ke ladang yang pertama kali mereka buka. Selanjutnya, setelah beberapa tahun kemudian sistem bersawah pun mulai ditemukan oleh penduduk Indonesia. Dalam periode ini, orang mulai bermukim di tempat yang tetap. Selain itu, tanaman padi yang berasal dari daerah padang rumput kemudian diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara berladang yang berpindah di atas tanah kering. Dengan timbulnya persawahan, orang mulai tinggal tetap disuatu lokasi yang dikenal dengan nama “kampong” walaupun usaha tani persawahan sudah dimulai, namun usaha tani secara “berladang yang berpindah-pindah” belum ditinggalkan. Pada zaman Hindia-Belanda sekitar tahun 1620, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi VOC. Sedangkan, pada tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan muncullah yang disebut tanam paksa. Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921. Dalam system tanam paksa (Cultuurstelsel) ini, Van den Bosch mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor khusunya kopi, tebu, nila dan tembakau. Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi
  • 6. dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya pun tak berkembang. Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang di masyarakat petani dikenal dengan program BIMAS (Bimbingan Massal). Tujuan utama dari program tersebut adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Pada tahun 1979 pemerintah meluncurkan program INSUS (Intensifikasi Khusus), yang meningkatkan efektifitas penerapan teknologi Pasca Usaha Tani melalui kelompok-kelompok tani dengan luas areal per kelompok rata-rata 50 hektar,setiap kelompok diberi bantuan kredit modal dalam menjalankan usaha pertaniannya. Kemudian pada tahun 1980-an pemerintah meluncurkan program SUPRAINSUS (SI). Program ini merupakan pengembangan dari Panca Usaha Tani untuk mewujudkan peningkatan produktivitas tanaman padi. Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena adanya krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian. Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.” Untuk sistem pertanian dan usahatani yang ada sekarang ini masih belum efektif dan efisien dari mulai proses awal sampai pada saat panen dan pasca panen sehingga masih perlu diintensifkan sehingga dapat memberikan hasil yang optimum. Untuk itu, pemerintah berusaha untuk mendongkrak kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap perekonomian dengan mensosialisasikan sistem agrobisnis, diferensiasi pertanian, diversifikasi pertanian dengan membuka lahan peranian baru, sistem pertanian organik, berbagai kebijakan harga dan subsidi pertanian, kebijakan tentang ekspor-impor komoditas pertanian dan lain-lain. Sistem pertanian organik khususnya, telah dicanangkan pemerintah sejak akhir tahun 1990-an dan mengusung Indonesia go organik pada tahun 2010, sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
  • 7. kualitas dan kuantitas produk pertanian mengingat rusaknya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan dalam waktu lama serta pencemaran lingkungan oleh penggunaan pestisida kimia. Semua upaya pemerintah tersebut bertujuan untuk meningkatkan distribusi pendapatan petani sehingga dengan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian. 1.5 Klasifikasi Usaha Tani Soehardjo & Dahlan patong mengemukakan bahwa usaha tani sebagai objek pengamatan dapat dilihat dari berbagai segi dan dalam bukunya tersebut ia meninjau 4 segi pengamatan yaitu, menurut bentuknya, coraknya, polanya, dan tipenya. 1. Menurut tipenya Berdasarkan cara penguasaan unsure-unsur produksi dan pengolahannya usahatani digolongkan dalam 3 macam yaitu: usahatani yang penguasaaan unsure prduksi dan pengelolaannya dilakukan oleh seseorang, usahatani yang penguasaan unsure produksi dan pengelolaannya dilakukan oleh orang secara kolektif, dan usahatani yang merupakan bentuk peralihan dari usahatani perseorangan ke usahatani kolektif. 2. Menurut coraknya Tujuan kegiatan usaha tani berbeda-beda karena pengaruh lingkungan alam dan kemampuan pengusahanya. Ada petani yang kegiatannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang disebut dengan usaha tani pencukup kebutuhan keluarga (selfsufficient farm / subsistences farms), dan adapula kegiatannya yang bertujuan untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya yang disebut dengan usahaani komersial (commercial farm). Karena ciri dan sifat yang dimilki oleh usahatani komersial & pencukup kebutuhan keluaraga, beberapa ahli memberikan nama lain kepada kedua usahatani ini.Usaha tani komersial disebut juga dengan nama usahatani dinamis & usahatani tidak komersial disebut usahatani statis. Penggolongan tsb dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan saat tertentu , karena setiap usahatani statis dapat berubah melalui masa peralihan menjadi usaha tani dinamis. Para ahli telah banyak menegemukakan pendapatnya untuk membedakan apakah suatu usahatani tergolong subsisten atau komersil. Salah satu ukuran itu adalah tindakan ekonomi petani dalam penggunaan unsure-unsur produksi.penggunaan usnur produksi
  • 8. misalnya penggunaan tenaga kerja & pemilihan cabang usaha sering didasarkan pada kebiasaan. 3. Menurut polanya Pola usahatani ditentukan menurut banyaknya cabang usaha tani yang diusahakan. Berdasarkan jumlah cabang usahatani yang diusahakan usahatani dapat dibedakan sebagai berikut : - Usaha tani Khusus. Apabila usahatani hanya mempunyai satu cabang saja maka disebut dengan usahatani khusus.Contohnya : usahatani tembakau, usahatani padi , usahatani sapi perah. Faktor yang mempengaruhi petani memilih hanya 1 cabang ialah keadan fisis tanah yaitu apakah mendapat air pengairan spanjang tahun sehingga cocok ditanami padi, dan prisnsip keuntungan komperatif yaitu mengusahakan cabang usahatani yang memeberikan keuntungan paling besar dibandingkan dengan cabang usahatani lain. - Usaha tani tidak khusus. Petani yang juga mengusahakan bermacam-macam usahatani. Seperti ternak atau ikan. Hal ini dapat dilkukan kalau petani memliki dan mengusahakan berbagai macam tanah seperti : tanah sawah,tanah darat, padang rumput dan kolam. - Usahatani Campuran. Merupakan bentuk usahatani yang diusahakan secara bercampur antara tanaman dengan tanaman, tanaman dengan ternak, tanaman dengan ikan dsb. Usahatani ini juga dikenal dengan tumpang sari, misalnya tumpang sari antara jagung dengan kacang tanah, tumpang sari antara padai dan ikan. 4. Menurut tipenya Usahatani dapat digolongkan dlam beberapa jenis /tipe tanaman yang diusahakan. Dari penggolongan ini dikenal usahatani padi, usahatani jagung, usahatani ternak, usahatani sapi, usahatani ternak ayam, dan usahatani kubis. Tiap daerah mempuyai kondisi yang berbeda dengan daerah lainnya. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan fisik, perbedaan ekonomi dan perbedaan lainnya yang tidak termasuk pada keduanya. Karena itu jenis tanaman dan hewan yang tumbuh dapat diusahakan pada suatu daerah berbeda-beda pula. Tiap tanaman dan hewan memerlukan kondisi fisis tertentu untuk hidup dan berkembang dengan baik. Faktor fisis
  • 9. Factor ini sangat mempengaruhi tipe usaha tani yang terdiri dari, iklim,tanah, dan topografi. Apabila factor fisik di suatu tempat tidak sesuai dengan usahatani yang diinginkan petani harus mengubah keinginannya atau pindak ke daerah lain yng mempunyai factor fisik yang sesuai. 1. Iklim Hal penting dari iklim yang banyak mempengaruhi tipe usahatani ialah : curah hujan,temperature, pancaran sinar matahari dan kelembapan curah hujan mencakup factor-factor seperti curah hujan dalam setahun, penyebaran hujan dan variasinya dari tahun ke tahun. Tiap tanaman memerlukan curah hujan tertentu sebagai sayarat untuk tumbuh baik. Penyebaran hujan penting juga bagi pertumbuihan tanaman. Tiap fase dari pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan berbeda. Tanaman kapas sangat baik diusahakan di daerah yang mempunyai perbedaan yang nyata anatara hujan dan musim kemarau. Pancaran sinara matahari baik intensitas penyinarannya maupun panjang penyinarannya, mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanama kopi tidak tahan terhadap sinar langsung yang terik sehingga diperlukan pohon pelindung. 2. Tanah Tanah-tanah pada setiap tempat berbeda dalam tingkat kesuburannya, dalam tekstur, dan dalam tebal atau dalamnya lapisan. Setiap jenis tanaman memerukan syarat-syarat tertentu untuk tumbuh baik. Ada tanaman yang hanya dapat tumbuh pada tanah yang subur dan ada pula yang dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur. Hara yang terdapat dalam tanah sangat penting artinya tanah yang mengandung banyak kapur akan menghasilkan banyak tanaman runput yang baik untuk usaha tani ternak. Tekstur tanah juga memberikan pengaruh pada macam tanaman yang akan ditanam. Tanah-tanah dengan tekstur halus merupakan tanah berat yang sukar dikerjakan. Dengan demikian tanaman-tanaman yang diusahakan diatasnya adalah tanaman-tanaman intensif. Pada tanah-tanah ringan banyak diusahakan tanaman-tanaman intensif. 3. Topografi Pengaruh topografi pada tipe usaha tani berhubunggan erat dengan iklim dan tanah.Perbedaan tinggi diatas permukaan laut menyebabkan perubahan pada iklim.Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut makin rendsah suhunya dan makin panjang masa
  • 10. tumbuhnya.Hal ini berarti harus ada perbedaan tipe usaha tani di dataran tinggi dengan dataran rendah. Tanah-tanah subur umumnya terdapat didataran rendah.