SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang
termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Negeri Indonesia adalah sebagai petani,
sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.
Sektor pertanian yang dimaksudkan dalam konsep pendapatan nasional menurut
lapangan usaha atau sektor produksi ialah pertanian dalam arti luas yang meliputi lima
sub sektor, yaitu :
1) Sub sektor tanaman pangan
Sub sektor tanaman pangan sering disebut sub sektor pertanian rakyat karena
tanaman pangan biasanya diusahakan oleh rakyat.
2) Subsektor perkebunan
Subsektor perkebunan dibedakan atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
Yang dimaksud dengan perkebunan rakyat ialah : perkebunan yang diusahakan sendiri
oleh rakyat atau masyarakat biasanya dalam skala kecil-kecilan dan dengan teknologi
yang sederhana. Perkebunan besar ialah semua kegiatan perkebunan yang dijalankan oleh
perusahaan-perusahaan perkebunan berbadan hukum.
3) Sub sektor kehutanan
Subsektor kehutanan terdiri atas 3 macam kegiatan
yaitu : penebangan kayu, pengambilan hasil hutan lain, dan
perburuan.
4) Sub sektor peternakan
Subsektor peternakan mencakup kegiatan berternak itu
sendiri dan pengusahaan hasil-hasilnya yang meliputi
produksi ternak-ternak besar dan kecil dan hasil pemotongan
hewan.
5) Sub sektor perikanan
Subsektor perikanan meliputi semua hasil kegiatan
perikanan laut, perairan umum, dan pengolahan sederhana
atas produk-produk perikanan (pengeringan dan pengasinan)
Sektor pertanian hingga kini masih menjadi sumber
mata pencaharian utama sebagian besar penduduk
Indonesia, pola perkembangan sektor pertanian Indonesia
ditempuh melalui 3 kemungkinan pola atau jalur :
1. Jalur kapitalistik, yakni melalui pengembangan usaha
tani-usaha tani berskala besar dan melibatkan satuan-satuan
yang berskala kecil.
2. Jalur sosialistik, yakni melalui pembentukan usaha tani
kolektif berskala besar yang diprakarsai oleh Negara.
3. Jalur koprasi semi kapitalistik yakni melalui pembinaan
usaha tani – usaha tani kecil padat modal yang digalang
dalam suatu koperasi nasional di bawah pengelolaan Negara.
Peranan penting pertanian antara lain adalah :
1. Menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperlukan
masyarakat untuk menjamin ketahanan pangan.
2. Menyediakan bahan baku industry
3. Sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang
dihasilkan industry
4. Sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang
diperlukan bagi pembangunan sektor lain
5. Sumber perolehan devisa (Kuznets,1964)
6. Mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan
ketahanan pangan
7. Menyumbang pembangunan perdesaan dan pelestarian
lingkungan
Sebagian besar petani di Indonesia dikategorikan sebagai petani gurem. Dengan
penguasaan asset produksi minimal dan jauh dari memadai untuk suatu usaha yang layak bagi
pemenuhan pendapatan keluarga. Dari keadaan ini tercermin bahwa peningkatan kesejahteraan
petani tidak akan tercapai apabila hanya mengandalkan pada hasil pertaniannya. Upaya-upaya
peningkatan pendapatan petani dari usaha tani yang diusahakan perlu ditambahkan dengan
pendapatan yang diperoleh dari usaha atau bekerja di luar usaha tani atau di luar sektor
pertanian.
Fenomena ekspansi sektor industry mendorong terjadinya proses transformasi ekonomi
dari sektor pertanian ke sektor industry dan jasa. Proses transformasi ini akan berhenti
manakala tingkat upah di sektor pertanian mendekati tingkat upah di sektor industry.
Fenomena ini menyebabkan luas lahan pertanian produktif relative semakin sempit
karena terjadinya alih fungsi lahan dari lahan pertanian untuk kebutuhan pemukiman industry
infrakstruktur jalan dll. Ledakan jumlah penduduk menyebabkan krisis terhadap tersedianya
lahan pertanian karena terjadinya alih fungsi lahan yang kecendrungan semakin meningkat
dari waktu ke waktu dan menimbulkan persoalaan pengangguran tersembunyi atau
pengangguran tak ketara suatu keadaan yang ditimbulkan karena petani semakin kehilangan
lahan pertanian serta dalam jangka panjang krisis sektor pertanian akan menyebabkan
terjadinya kemiskinan di pedesaan.
Namun yang perlu dikritisi adalah bahwa peningkatan produksi pertanian
lebih banyak karena upaya intensifikasi pertanian melalui panen 2 atau 3 kali
setahun dan ekstentifikasi pertanian dengan memperluas lahan pertanian sementara
relative masih sedikit yang yang berkaitan dengan upaya aplikasi teknologi. Hal ini
cukup merisaukan karena tekanan kebutuhan lahan yang cukup tinggi menyebabkan
lahan pertanian semakin termarginalkan dan bergeser ke daerah yang tingkat
produktifitasnya lebih rendah.Implikasi yang ditimbulkan dari fenomena ini adalah
terjadinya penurunan dan perlambatan produksi pertanian khususnya produksi padi.
1. Lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber
permodalan.
2. Ketersidiaan lahan dan masalah kesuburan tanah
3. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi
4. Terbatasnya kemampuan dalam penguasaan teknologi
5. Lemahnya organisasi dan manajemen usaha tani
 Masa depresi ekonomi tahun 1930-an merupakan awal kebijakan pengendalian langsung harga beras oleh
pemerintah penjajahan belanda. Awal tahun 1933 pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan impor
beras melalui cara lesensi dan pengawasan harga secara langsung. Sekitar tahun 1939 dibentuk badan
pemerintah yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap produksi dan pemasaran beras yaitu stiching
het voedingsmidlendsfonts (VMF) pada masas orde lama kebijakan pangan dilakukan pemerintah dalam
bentuk pemberian gaji sebagian berupa beras dengan tujuan mempertahankan pendapatan riil
masyarakat.Pada tahun 1952 dikeluarkan program kesejahteraan kasimo untuk mencapai tujuan
swasembada pangan.Pada tahun 1959 digulirkan program pada sentral untuk mewujudkan sasaran
swasembada pangan namun program ini gagal.Pada tahun 1963 diselenggarakan program penyuluhan
pertanian yaitu BIMAS melalui panca usaha tani yaitu penggunaan dan pengendalian air yang baik.
Penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk dan pestisida yang rasional, cara bercocok tanam yang tepat
dan lembaga koprasi yang kuat.
 Pada tahun 1966 pemerintah menggulirkan program KOLOGNAS ( Komando Logistik Nasional ) yaitu
suatu badan yang bertugas untuk menangani masalah distribusi bahan kebutuhan pokok dan diberi
wewenang tambahan yaitu menyalurkan dana kredit pertanian kepada pesertaBIMAS melalu gubernun dan
bupati. Pada tahun 1967 terjadi krisis beras sehingga melahirkan program usaha intensifikasi masalah
(INMAS) yang berhasil mendorong peningkatan produksi beras namun tidak diikuti dengan peningkatan
kesejahteraan petani karena harga gabah lebih rendah dibanding harga saprodi sehingga mengurangi intensif
petani untuk menanam lahan pertanian.
Hal ini mendorong munculnya rumus tani yaitu kebijakan pengendalian harga beras harus kurang
lebih sama dengan harga pupuk agar petani dapat terus berproduksi dan meningkatkan taraf
kesejahteraannya. Pada 14 mei 1967 lahirlah badan urusan logistic (bulog) yang berfungsi sebagai
agen pembeli beras tunggal. Berdirinya bulog sejak awal diproyeksikan untuk menjaga ketahanan
pangan Indonesia melalui dua mekanisme yakni stabilisasi harga beras dan pengadaan bulanan untuk
PNS dan militer. Pada repelita 1 dan 2 (1969 – 1979 ). Bulog mendapat tambahan tugas sebagai
pengimpor gula dan gandum. Pada 1973 lahirlah serikat petani Indonesia ( SPI ). Untuk mencapai
swasembada beras pada 1974, dikeluarkanlah revolusi hijau oleh soeharto.Namun revolusi hijau telah
menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan social pedesaan.Sebab ternyata revolusi hijau
hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hectare.Dan petani kaya di
pedesaan serta penyelenggara Negara di tingkat pedesaan.Pada 1977, bulog mendapat tugas
tambahan kembali, yakni sebagai control impor kedelai.Hingga 1978 ditetapkanlah harga dasar
jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Pada repelita 3 dan 4 orde baru kebijakan pangan
dari swasembada beras beralih ke swasembada pangan, pada 1984 indonesia mencapai level
swasembada pangan dan mendapat medali dari food and agriculture organization (FAO). Indonesia
dinyatakan mampu mandiri dalam memnuhi kebutuh beras atau mencapai swasembada pangan. Pada
repelita 5, 6, dab 7 rezim pemerintahan soeharto. Kebijakan pangan kembali ke swasembada beras.
Tahun 1995 para pegawai bulog dianugrahi penghargaan sebagai pegawai negeri sipil ( PNS ). Pada
1997 fungsi bulog ditetapkan hanya untuk mengontrol harga beras dan gula pasir.Penyempitan peran
bulog kembali terjadi pada 1998 yakni hanya berfungsi sebagai pengontrol beras.Masa reformasi
pada rezim pemerintahan habibie tahun 1998/1999, keadaan ekonomi Indonesia memburuk, krisis
moneter terjadi.Utang Negara menggelembung, rakyat miskin membengkak jumlahnya mencapai
lebih dari 30 juta orang.
 Penjualan pesawat IPTN ( dahulu industry pesawat terbang nurtanio ) dilakukan untuk ditukar dengan beras ketan thailand. Kebijakan
swasembada beras masih berlangsung hingga era pemerintahan gusdur .pada 2000, tugas bulog ditekankan untuk mengatur logistic beras,
mulai dari penyediaan, distribusi, hingga control harga.
 Setelah masa transisi usai, bergantilah ke pemerintahan megawati tahun 2000 – 2004.Selama 4 tahun kepemimpinan megawati penjiplakan
kebijakan swasembada pangan terus dilakukan. Statement megawati yang terkenal adalah tidak ada pilihan lain kecuali swasembada.
Fakta menunjukan bahwa produksi pangan Indonesia tahun 2004 mampu memberikan hasil yang menggembirakan, hampir menyamai era
1984. Perbedaannya, keberhasilan swasembada beras tahun 1984 itu mencapai melalui kerja keras bertahun-tahun dengan aneka upaya
pembangunan seperti irigasi, penyuluhan, atau bimbingan masyarakat, pembangunan pabrik pupuk, pemberdayaan petani melalui KUT,
KUD, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan keberhasilan swasembada beras di tahun 2004 yang lebih banyak dipicu oleh membaiknya
harga beras di pasar internasional yang melonjak amat drastis, dari 165 dollar AS/ton tahun 1998 menjadi 270 dollar AS /ton tahun 2005.
Pada pemerintahan megawati juga melarang impor beras dengan dikeluarkannya inpres no. 9/2002 yang berlaku sejak januari 2003 hingga
setahun pemerintahan presiden susilo bambang yudhoyono. Efek positifnya, produksi beras mengalami peningkatan.

 Saat ini, pemerintahan SBY menetapkan kebijakan revitalisasi pertanian yang dicanangkan juni 2005. Dalam kebijakan itu menetapkan
target swasembada gula tercapai tahun 2008, swasembada daging 2010 dan swasembada kedelai 2015. Revitalisasi pertanian adalah
sebuah komitmen untuk meningkatkan pendapatan pertanian, pembangunan agri bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan
swasembada beras, jagung, serta palawija. Namun sehubungan dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok pada awal 2008 maka
pemerintah akhirnya mengumumkan paket kebijakan pangan untuk komoditi beras, minyak goreng, kedelai dan terigu dalam rangka
menstabilkan gejolak harga ke tingkat wajar. Pemerintah juga memberikan subsidi pangan sebesar Rp 3,6 triliun. Yakni untuk
penambahan anggaran raskin Rp 2,6 triliun dengan volume raskin 5 kg per rumah tangga melanjutkan oprasi pasar minyak goreng Rp 0,5
triliun, serta penyusunan program bantuan langsung kepada perajin tempe tahu sebesar Rp 0,5 triliun. Selanjutnya pelaksanaan dari
kebijakan umum ketahanan pangan (KUKP) 2010 – 2014 yang telah dibuat pemerintah harus dilakukan secara mengikat bila KUKP tidak
diterapkan secara mengikat maka tidak akan terjadi sebuah perubahan yang signifikan dalam mengatasi persoalan kerawanan pangan.
Sistem ladang merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap
budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas
bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada
umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman
yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian.
· Sistem tegal pekarangan berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang
cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian
tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang
intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama
tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
· Sistem sawah, merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan
pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat
dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah
merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah,
pertanian tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.
· Sistem perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta
asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai
dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai
sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.
Di Indonesia, usaha tani bidang pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah pada
tanaman hortikultura khususnya tanaman hias, sayuran dan buah-buahan, mulai dari budidaya sampai
penangan pasca panennya. Namun demikian tidak berarti komoditas pertanian yang lainnya tidak
diusahakan. Beberapa teknologi bidang pertanian telah dihasilkan, yaitu;
1. Teknologi Peningkatan Mutu Anggrek
Tanaman anggrek memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, untuk itu perlu adanya
peningkatan mutu baik kualitas maupun kuantitas anggrek. Salah satu teknologi yang dapat
memperbaiki mutu anggrek adalah dengan penggunaan media dan pupuk alternatif yang
sesuai. Hasil pengkajian menunjukan bahwa aplikasi teknologi budidaya anggrek, yaitu
penggunaan media arang batok kelapa dan pupuk NPK ditambah unsur mikro memberikan
pertumbuhan yang terbaik, diikuti media arang kayu rambutan dan pupuk NPK ditambah unsur
mikro. Perlakuan kedua kombinasi tersebut mempunyai tingkat pengeluaran biaya lebih rendah.
2. Teknologi Penggunaan Minyak Melaleuka Dalam Pengendalian Lalat Buah
Hama yang potensial menimbulkan kerugian pada usaha tani tanaman buah-buahan adalah
alat buah. Tingkat kerugiannya mencapai bisa mencapai 100% bila tidak dilakukan pengendalian
secara terprogam. Para petani buah belimbing manis telah melakukan pengendalian terhadap hama
tersebut dengan sanitasi lingkungan,pengasapan dan pembungkusan buah. Cara ini memeang sangat
efektif namun masih ada kerontokan buah sekitar 30% sehingga perlu diupayakan cara lain untuk
lebih menekan pupulasi alat buah, yaitu denga perangkap yang menggunakan zat penarik serangga
berupa Methyl Eugenol (ME). Dari hasil pengkajian, teryata dengan menggunakan minyakmelaleuk
bracteata yang diestra dari tumbuhan, lalat buah pada belimbing manis berhasil dikendlikan.
3. Teknologi Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik
Berbagai jenis pupuk organik mulai banyak beredar, apalagi sejak digalakan
pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan organik untuk pembuatan pupuk,
bahkan babarapa petani/swasta telah mencanangkan adanya pertanian
organik. Banyak limbah pertanian dapat dijadikan sebagai bahan utama untuk
pembuatan pupuk, seperti; jerami, pupuk kandang, arang sekam, potongan rumput
tanam, limbah organik dari pasar, pupuk hijau, serbuk gergaji, sekam padi,
dll. Dari hasil pengkajian, kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba
decomposer/pengurai dapat dijadikan Bokashi: bokashi jerami, bokashi pupuk
kandang, bokashi ekspres, fien compos dan compos bioaktif.
. . THANK YOU ..

More Related Content

What's hot

Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaIrmaSetia Gsb
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptsiti aisah
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]Melly Chairul
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniJoel mabes
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industriTugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industrisiti aisah
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern tani57
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"anggitacxcx
 
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenKonsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenTrisnadi Wijaya
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianCut Endang Kurniasih
 

What's hot (20)

Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industriTugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
 
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenKonsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 

Similar to PERTANIAN

Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianLutfiyah Siti
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianiswah yuni
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianfirman sahari
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianfirman sahari
 
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026adhi nugraha
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiMoh Hasan Rizal
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaTogar Simatupang
 
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.pptKelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.pptArdiRumallang
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianifat fatiroh
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdflembaga2023
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanWarnet Raha
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanWarnet Raha
 
Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauEla Afellay
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanianifa_talita
 
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdfKebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdfamelqatrunnada
 
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma Agraria
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma AgrariaTidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma Agraria
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma AgrariaPeople Power
 

Similar to PERTANIAN (20)

Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
Api boyolali (yuti)
Api boyolali (yuti)Api boyolali (yuti)
Api boyolali (yuti)
 
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.pptKelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
 
1
11
1
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 
Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijau
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
 
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdfKebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
 
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma Agraria
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma AgrariaTidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma Agraria
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma Agraria
 

More from muhammad muhaimin

13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negerimuhammad muhaimin
 
12 neraca pembayaran indonesia
12 neraca pembayaran indonesia12 neraca pembayaran indonesia
12 neraca pembayaran indonesiamuhammad muhaimin
 
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas11 prospek ukm dalam perdagangan bebas
11 prospek ukm dalam perdagangan bebasmuhammad muhaimin
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industrimuhammad muhaimin
 
7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.muhammad muhaimin
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmuhammad muhaimin
 
5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomi5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomimuhammad muhaimin
 
2 sejarah perekonomian indonesia.2
2 sejarah perekonomian  indonesia.22 sejarah perekonomian  indonesia.2
2 sejarah perekonomian indonesia.2muhammad muhaimin
 
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.11 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1muhammad muhaimin
 

More from muhammad muhaimin (12)

13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri
 
12 neraca pembayaran indonesia
12 neraca pembayaran indonesia12 neraca pembayaran indonesia
12 neraca pembayaran indonesia
 
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas11 prospek ukm dalam perdagangan bebas
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
10 usaha kecil menengah
10 usaha kecil menengah10 usaha kecil menengah
10 usaha kecil menengah
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.7 pembangunan ekonomi daerah.
7 pembangunan ekonomi daerah.
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomi5 perubahan struktur ekonomi
5 perubahan struktur ekonomi
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi
 
3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia
 
2 sejarah perekonomian indonesia.2
2 sejarah perekonomian  indonesia.22 sejarah perekonomian  indonesia.2
2 sejarah perekonomian indonesia.2
 
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.11 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

PERTANIAN

  • 1.
  • 2. Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Negeri Indonesia adalah sebagai petani, sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita. Sektor pertanian yang dimaksudkan dalam konsep pendapatan nasional menurut lapangan usaha atau sektor produksi ialah pertanian dalam arti luas yang meliputi lima sub sektor, yaitu : 1) Sub sektor tanaman pangan Sub sektor tanaman pangan sering disebut sub sektor pertanian rakyat karena tanaman pangan biasanya diusahakan oleh rakyat. 2) Subsektor perkebunan Subsektor perkebunan dibedakan atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Yang dimaksud dengan perkebunan rakyat ialah : perkebunan yang diusahakan sendiri oleh rakyat atau masyarakat biasanya dalam skala kecil-kecilan dan dengan teknologi yang sederhana. Perkebunan besar ialah semua kegiatan perkebunan yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan berbadan hukum.
  • 3. 3) Sub sektor kehutanan Subsektor kehutanan terdiri atas 3 macam kegiatan yaitu : penebangan kayu, pengambilan hasil hutan lain, dan perburuan. 4) Sub sektor peternakan Subsektor peternakan mencakup kegiatan berternak itu sendiri dan pengusahaan hasil-hasilnya yang meliputi produksi ternak-ternak besar dan kecil dan hasil pemotongan hewan. 5) Sub sektor perikanan Subsektor perikanan meliputi semua hasil kegiatan perikanan laut, perairan umum, dan pengolahan sederhana atas produk-produk perikanan (pengeringan dan pengasinan)
  • 4. Sektor pertanian hingga kini masih menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Indonesia, pola perkembangan sektor pertanian Indonesia ditempuh melalui 3 kemungkinan pola atau jalur : 1. Jalur kapitalistik, yakni melalui pengembangan usaha tani-usaha tani berskala besar dan melibatkan satuan-satuan yang berskala kecil. 2. Jalur sosialistik, yakni melalui pembentukan usaha tani kolektif berskala besar yang diprakarsai oleh Negara. 3. Jalur koprasi semi kapitalistik yakni melalui pembinaan usaha tani – usaha tani kecil padat modal yang digalang dalam suatu koperasi nasional di bawah pengelolaan Negara.
  • 5. Peranan penting pertanian antara lain adalah : 1. Menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin ketahanan pangan. 2. Menyediakan bahan baku industry 3. Sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan industry 4. Sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan bagi pembangunan sektor lain 5. Sumber perolehan devisa (Kuznets,1964) 6. Mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan 7. Menyumbang pembangunan perdesaan dan pelestarian lingkungan
  • 6. Sebagian besar petani di Indonesia dikategorikan sebagai petani gurem. Dengan penguasaan asset produksi minimal dan jauh dari memadai untuk suatu usaha yang layak bagi pemenuhan pendapatan keluarga. Dari keadaan ini tercermin bahwa peningkatan kesejahteraan petani tidak akan tercapai apabila hanya mengandalkan pada hasil pertaniannya. Upaya-upaya peningkatan pendapatan petani dari usaha tani yang diusahakan perlu ditambahkan dengan pendapatan yang diperoleh dari usaha atau bekerja di luar usaha tani atau di luar sektor pertanian. Fenomena ekspansi sektor industry mendorong terjadinya proses transformasi ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industry dan jasa. Proses transformasi ini akan berhenti manakala tingkat upah di sektor pertanian mendekati tingkat upah di sektor industry. Fenomena ini menyebabkan luas lahan pertanian produktif relative semakin sempit karena terjadinya alih fungsi lahan dari lahan pertanian untuk kebutuhan pemukiman industry infrakstruktur jalan dll. Ledakan jumlah penduduk menyebabkan krisis terhadap tersedianya lahan pertanian karena terjadinya alih fungsi lahan yang kecendrungan semakin meningkat dari waktu ke waktu dan menimbulkan persoalaan pengangguran tersembunyi atau pengangguran tak ketara suatu keadaan yang ditimbulkan karena petani semakin kehilangan lahan pertanian serta dalam jangka panjang krisis sektor pertanian akan menyebabkan terjadinya kemiskinan di pedesaan.
  • 7. Namun yang perlu dikritisi adalah bahwa peningkatan produksi pertanian lebih banyak karena upaya intensifikasi pertanian melalui panen 2 atau 3 kali setahun dan ekstentifikasi pertanian dengan memperluas lahan pertanian sementara relative masih sedikit yang yang berkaitan dengan upaya aplikasi teknologi. Hal ini cukup merisaukan karena tekanan kebutuhan lahan yang cukup tinggi menyebabkan lahan pertanian semakin termarginalkan dan bergeser ke daerah yang tingkat produktifitasnya lebih rendah.Implikasi yang ditimbulkan dari fenomena ini adalah terjadinya penurunan dan perlambatan produksi pertanian khususnya produksi padi.
  • 8. 1. Lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber permodalan. 2. Ketersidiaan lahan dan masalah kesuburan tanah 3. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi 4. Terbatasnya kemampuan dalam penguasaan teknologi 5. Lemahnya organisasi dan manajemen usaha tani
  • 9.  Masa depresi ekonomi tahun 1930-an merupakan awal kebijakan pengendalian langsung harga beras oleh pemerintah penjajahan belanda. Awal tahun 1933 pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan impor beras melalui cara lesensi dan pengawasan harga secara langsung. Sekitar tahun 1939 dibentuk badan pemerintah yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap produksi dan pemasaran beras yaitu stiching het voedingsmidlendsfonts (VMF) pada masas orde lama kebijakan pangan dilakukan pemerintah dalam bentuk pemberian gaji sebagian berupa beras dengan tujuan mempertahankan pendapatan riil masyarakat.Pada tahun 1952 dikeluarkan program kesejahteraan kasimo untuk mencapai tujuan swasembada pangan.Pada tahun 1959 digulirkan program pada sentral untuk mewujudkan sasaran swasembada pangan namun program ini gagal.Pada tahun 1963 diselenggarakan program penyuluhan pertanian yaitu BIMAS melalui panca usaha tani yaitu penggunaan dan pengendalian air yang baik. Penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk dan pestisida yang rasional, cara bercocok tanam yang tepat dan lembaga koprasi yang kuat.  Pada tahun 1966 pemerintah menggulirkan program KOLOGNAS ( Komando Logistik Nasional ) yaitu suatu badan yang bertugas untuk menangani masalah distribusi bahan kebutuhan pokok dan diberi wewenang tambahan yaitu menyalurkan dana kredit pertanian kepada pesertaBIMAS melalu gubernun dan bupati. Pada tahun 1967 terjadi krisis beras sehingga melahirkan program usaha intensifikasi masalah (INMAS) yang berhasil mendorong peningkatan produksi beras namun tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan petani karena harga gabah lebih rendah dibanding harga saprodi sehingga mengurangi intensif petani untuk menanam lahan pertanian.
  • 10. Hal ini mendorong munculnya rumus tani yaitu kebijakan pengendalian harga beras harus kurang lebih sama dengan harga pupuk agar petani dapat terus berproduksi dan meningkatkan taraf kesejahteraannya. Pada 14 mei 1967 lahirlah badan urusan logistic (bulog) yang berfungsi sebagai agen pembeli beras tunggal. Berdirinya bulog sejak awal diproyeksikan untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia melalui dua mekanisme yakni stabilisasi harga beras dan pengadaan bulanan untuk PNS dan militer. Pada repelita 1 dan 2 (1969 – 1979 ). Bulog mendapat tambahan tugas sebagai pengimpor gula dan gandum. Pada 1973 lahirlah serikat petani Indonesia ( SPI ). Untuk mencapai swasembada beras pada 1974, dikeluarkanlah revolusi hijau oleh soeharto.Namun revolusi hijau telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan social pedesaan.Sebab ternyata revolusi hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hectare.Dan petani kaya di pedesaan serta penyelenggara Negara di tingkat pedesaan.Pada 1977, bulog mendapat tugas tambahan kembali, yakni sebagai control impor kedelai.Hingga 1978 ditetapkanlah harga dasar jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Pada repelita 3 dan 4 orde baru kebijakan pangan dari swasembada beras beralih ke swasembada pangan, pada 1984 indonesia mencapai level swasembada pangan dan mendapat medali dari food and agriculture organization (FAO). Indonesia dinyatakan mampu mandiri dalam memnuhi kebutuh beras atau mencapai swasembada pangan. Pada repelita 5, 6, dab 7 rezim pemerintahan soeharto. Kebijakan pangan kembali ke swasembada beras. Tahun 1995 para pegawai bulog dianugrahi penghargaan sebagai pegawai negeri sipil ( PNS ). Pada 1997 fungsi bulog ditetapkan hanya untuk mengontrol harga beras dan gula pasir.Penyempitan peran bulog kembali terjadi pada 1998 yakni hanya berfungsi sebagai pengontrol beras.Masa reformasi pada rezim pemerintahan habibie tahun 1998/1999, keadaan ekonomi Indonesia memburuk, krisis moneter terjadi.Utang Negara menggelembung, rakyat miskin membengkak jumlahnya mencapai lebih dari 30 juta orang.
  • 11.  Penjualan pesawat IPTN ( dahulu industry pesawat terbang nurtanio ) dilakukan untuk ditukar dengan beras ketan thailand. Kebijakan swasembada beras masih berlangsung hingga era pemerintahan gusdur .pada 2000, tugas bulog ditekankan untuk mengatur logistic beras, mulai dari penyediaan, distribusi, hingga control harga.  Setelah masa transisi usai, bergantilah ke pemerintahan megawati tahun 2000 – 2004.Selama 4 tahun kepemimpinan megawati penjiplakan kebijakan swasembada pangan terus dilakukan. Statement megawati yang terkenal adalah tidak ada pilihan lain kecuali swasembada. Fakta menunjukan bahwa produksi pangan Indonesia tahun 2004 mampu memberikan hasil yang menggembirakan, hampir menyamai era 1984. Perbedaannya, keberhasilan swasembada beras tahun 1984 itu mencapai melalui kerja keras bertahun-tahun dengan aneka upaya pembangunan seperti irigasi, penyuluhan, atau bimbingan masyarakat, pembangunan pabrik pupuk, pemberdayaan petani melalui KUT, KUD, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan keberhasilan swasembada beras di tahun 2004 yang lebih banyak dipicu oleh membaiknya harga beras di pasar internasional yang melonjak amat drastis, dari 165 dollar AS/ton tahun 1998 menjadi 270 dollar AS /ton tahun 2005. Pada pemerintahan megawati juga melarang impor beras dengan dikeluarkannya inpres no. 9/2002 yang berlaku sejak januari 2003 hingga setahun pemerintahan presiden susilo bambang yudhoyono. Efek positifnya, produksi beras mengalami peningkatan.   Saat ini, pemerintahan SBY menetapkan kebijakan revitalisasi pertanian yang dicanangkan juni 2005. Dalam kebijakan itu menetapkan target swasembada gula tercapai tahun 2008, swasembada daging 2010 dan swasembada kedelai 2015. Revitalisasi pertanian adalah sebuah komitmen untuk meningkatkan pendapatan pertanian, pembangunan agri bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan swasembada beras, jagung, serta palawija. Namun sehubungan dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok pada awal 2008 maka pemerintah akhirnya mengumumkan paket kebijakan pangan untuk komoditi beras, minyak goreng, kedelai dan terigu dalam rangka menstabilkan gejolak harga ke tingkat wajar. Pemerintah juga memberikan subsidi pangan sebesar Rp 3,6 triliun. Yakni untuk penambahan anggaran raskin Rp 2,6 triliun dengan volume raskin 5 kg per rumah tangga melanjutkan oprasi pasar minyak goreng Rp 0,5 triliun, serta penyusunan program bantuan langsung kepada perajin tempe tahu sebesar Rp 0,5 triliun. Selanjutnya pelaksanaan dari kebijakan umum ketahanan pangan (KUKP) 2010 – 2014 yang telah dibuat pemerintah harus dilakukan secara mengikat bila KUKP tidak diterapkan secara mengikat maka tidak akan terjadi sebuah perubahan yang signifikan dalam mengatasi persoalan kerawanan pangan.
  • 12. Sistem ladang merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian. · Sistem tegal pekarangan berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan. · Sistem sawah, merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah, pertanian tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah. · Sistem perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.
  • 13. Di Indonesia, usaha tani bidang pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah pada tanaman hortikultura khususnya tanaman hias, sayuran dan buah-buahan, mulai dari budidaya sampai penangan pasca panennya. Namun demikian tidak berarti komoditas pertanian yang lainnya tidak diusahakan. Beberapa teknologi bidang pertanian telah dihasilkan, yaitu; 1. Teknologi Peningkatan Mutu Anggrek Tanaman anggrek memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, untuk itu perlu adanya peningkatan mutu baik kualitas maupun kuantitas anggrek. Salah satu teknologi yang dapat memperbaiki mutu anggrek adalah dengan penggunaan media dan pupuk alternatif yang sesuai. Hasil pengkajian menunjukan bahwa aplikasi teknologi budidaya anggrek, yaitu penggunaan media arang batok kelapa dan pupuk NPK ditambah unsur mikro memberikan pertumbuhan yang terbaik, diikuti media arang kayu rambutan dan pupuk NPK ditambah unsur mikro. Perlakuan kedua kombinasi tersebut mempunyai tingkat pengeluaran biaya lebih rendah. 2. Teknologi Penggunaan Minyak Melaleuka Dalam Pengendalian Lalat Buah Hama yang potensial menimbulkan kerugian pada usaha tani tanaman buah-buahan adalah alat buah. Tingkat kerugiannya mencapai bisa mencapai 100% bila tidak dilakukan pengendalian secara terprogam. Para petani buah belimbing manis telah melakukan pengendalian terhadap hama tersebut dengan sanitasi lingkungan,pengasapan dan pembungkusan buah. Cara ini memeang sangat efektif namun masih ada kerontokan buah sekitar 30% sehingga perlu diupayakan cara lain untuk lebih menekan pupulasi alat buah, yaitu denga perangkap yang menggunakan zat penarik serangga berupa Methyl Eugenol (ME). Dari hasil pengkajian, teryata dengan menggunakan minyakmelaleuk bracteata yang diestra dari tumbuhan, lalat buah pada belimbing manis berhasil dikendlikan.
  • 14. 3. Teknologi Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik Berbagai jenis pupuk organik mulai banyak beredar, apalagi sejak digalakan pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan organik untuk pembuatan pupuk, bahkan babarapa petani/swasta telah mencanangkan adanya pertanian organik. Banyak limbah pertanian dapat dijadikan sebagai bahan utama untuk pembuatan pupuk, seperti; jerami, pupuk kandang, arang sekam, potongan rumput tanam, limbah organik dari pasar, pupuk hijau, serbuk gergaji, sekam padi, dll. Dari hasil pengkajian, kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba decomposer/pengurai dapat dijadikan Bokashi: bokashi jerami, bokashi pupuk kandang, bokashi ekspres, fien compos dan compos bioaktif.
  • 15. . . THANK YOU ..