1. TUGAS SASTRA KE-SD AN
BAHASA INDONESIA
SASTRA ANAK
“ CERPEN “
DISUSUN OLEH
Nama : RIKA VIOVIA SARI
NPM : 1110013411284
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
2. UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG
2012
Judul : KISAH PANGERAN KODOK
Gendre : 3 Fantasi
Tokoh :
- Kodok
- Putri
- Raja
Tokoh Utama :
- Kodok
Tokoh Tambahan :
- Putri
- Raja
Tokoh Protagonis :
- Kodok
Tokoh Antagonis :
- Putri
LATAR
a. Latar Tempat
Kerajaan
Hutan
b. Latar Waktu
Siang Hari
1 Hari
c. Latar Sosial
Kebiasaan Hidup
Pandangan Hidup
3. Cara Berfikir
Bersikap
TEKNIK
A. Teknik Eksposisi / Analitis
1. Sifat
a. Putri
Menilai orang dari penampilan luarnya saja
b. Kodok
Baik hati, Penyabar
c. Raja
Baik hati, Bijaksana
2. Watak
a. Putri
Memikirkan diri sendiri
b. Kodok
c. Raja
Keras
3. Ciri Fisik
a. Putri
Cantik
b. Kodok
Jelek
Hidup di air
c. Raja
Tua
Bijaksana
4. B. Teknik Dramatik
Teknik Cakapan
1. Sifat
a. Putri
Menilai orang dari penampilan luarnya saja
“ Omong kosong apa yang dikatakan kodok ini! Mana mungkin ia bisa jadi
pendampingku, ia hanya seekor kodok jelek”
b. Kodok
Baik hati
Apa yang membuat kamu bersedih putri?
“ Jangan khawatir dan berhentilah menanggis ”
“ Saya bisa menolong kamu ”
c. Raja
Bijaksana
“ Apa yang pernah kamu janjikan, kamu harus penuhi janji itu “
PLOT
a. Tahap Penyesuaian
“ Pada Zaman Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki putri yang sangat cantik “
“ Pada hari berikutnya, ketika sang putri sedang duduk di meja makan dan makan
bersama raja serta menteri-menterinya “
b. Tahap Pemunculan Konflik
“ Bukan itu yang saya inginkan. Bila saja kamu menyukai saya dan menganggap saya
sebagai teman bermain, membiarkan saya duduk dimejamu, makan dari piringmu,
minum dari gelasmu, dan tidur di ranjangmu, saya akan menyelam ke bawah sumur dan
mengambilkan bola emas tersebut untukmu”.
“ Ya tentu ”, jawab sang putri raja. ” Saya berjanji akan melakukan semua yang kamu
inginkan jika kamu mau mengambilkan bola emas saya “.
5. Akan tetapi putri raja tersebut berfikir, omong kosong apa yang dikatakan oleh kodok
ini! Mana mungkin ia bisa menjadi pendampingku, ia hanya seekor kodok jelek.
c. Tahap Peningkatan Konflik
“ Setelah beberapa saat dia kembali ke permukaan dengan bola emas pada mulutnya
dan melemparnya ke atas rumput. Putri raja menjadi sangat senang melihat mainannya
kembali. Sang putri lalu mengambilnya dengan cepat dan lari menjauh.”
“ Berhenti, berhenti “ teriak sang kodok. “ bawalah saya pergi juga, saya tidak dapat lari
secepat kamu. Namun hal itu tidak berguna karena sang putri tidak mau
mendengarkannya dan mempercepat larinya untuk pulang ke rumah dan dengan cepat
melupakan sang kodok.
4. Tahap Klimaks
“ Ketika sedang makan bersama, terdengar suara yang meloncat-loncat di tangga,
kemudian terdengar suara ke tekan di pintu dan sebuah suara berkata, “ Putri,
biarkanlah saya masuk! ”
Sang Putri kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut. Ketika dia
melihat seekor kodok yang duduk di luar dia menutup pintu tersebut dan kembali
dengan cepat serta tergesa-gesa duduk kembali di kursinya dengan perasaan
gelisah.
5. Tahap Penyelesaian
“ Apa yang pernah kamu janjikan harus kamu penuhi, “ kata sang raja. “ Sekarang
biarkanlah dia masuk “
Jenis Konflik :
- Tertutup
Yaitu diselesaikan oleh Pengarang
Sudut pandang pesona Pertama ( Gaya “ Aku “ )
6. - Aku tokoh Utama
Sudut pandang pesona Pertama “ Aku “
- Dia Maha Tau
Tema Minor : Menilai jangan dari apa yang ada diluarnya saja
Tema Mayor : Pentingnya Untuk menepati janji.
Bahasa
- Mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak
Ilustrasi
- Gambar Kerajaan
- Gambar Kodok