2. Membangun Pondasi
Selapis demi selapis
Yang bawah
menjadi dasar
bagi lapisan di atasnya
Membiarkan satu
lapisan lemah,
Membuat seluruh
lapisan di atasnya
berada dalam resiko
8. “penggunaan kekuatan
fisik atau psikologis
secara sengaja yang
ditujukan kepada pihak
lain” (Organisasi
Kesehatan Dunia/WHO)
“Bahaya yang dilakukan
secara sengaja dan
berulang, dimana terdapat
perbedaan/ketimpangan
kekuatan antara pelaku
dengan korban” Olweus, 1993
9. Bullying merupakan bentuk kekerasan
yang mencakup:
▪ Perilaku agresif, tidak diinginkan
▪ Ketidakseimbangan kekuatan atau
kekuasaan yang nyata (atau dirasakan)
antara siswa yang melakukan bullying
dan siswa yang dibully
▪ Perilaku yang diulang-ulang, atau
memiliki potensi untuk terus diulang
sepanjang waktu
10. Mengapa bully terjadi?
• karena alasan yang sangat sederhana;
pelaku membutuhkan korban dan mencari
seseorang untuk menjadi korban bully. Pada
99% kasus, korban sama sekali tidak
melakukan apapun untuk memprovokasi si
pelaku.
MENGAPA TERUS BERLANJUT?
• Karena tidak ada orang yang melangkah
untuk menghentikannya, dan tindakan bully
bertambah kuat sampai itu menjadi masalah
yang besar yang mempengaruhi banyak
anak terutama di sekolah (siswa dan guru).
11. • Apapun bentuk Bully yang dilakukan
seorang anak pada anak lain, tujuannya
adalah sama, yaitu untuk “menekan”
korbannya, dan mendapat
kepuasan dari
perlakuan
tersebut.
14. Bully relasional dan verbal:
• menghasut,
• mendiamkan,
• mengucilkan anak lain
• Mengejek
• Menghina
• Cibiran
• Bahasa tubuh kasar
• Memfitnah
• Gosip
15. Cyber Bully:
• Menirimkan pesan
negative
• Mengirimkan
voicemail kejam
• Mengirimkan email
kasar yg terus
menerus
• Membuat situs
memalukan bagi
korban
16. Orang dewasa mempengaruhi
tindakan bullying dengan tiga hal:
1. Membiarkan/pembiaran dengan kurangnya
perhatian kita untuk korban dan dengan tidak
menanggulangi insiden;
Korban diabaikan atau disalahkan
Kita tidak mendengarkan apa yang anak beritahukan
Korban yang menceritakan disuruh untuk menyelesaikannya
Korban terlalu takut untuk mengatakan
Kita mendorong korban untuk membalas
Tidak ada kebijakan yang efektif atau prosedur untuk berurusan
dengan bullying di sekolah
Pembully tahu tidak akan ada yang bertindak walaupun mereka
tetap membully
17. 2. Mendorong dengan sikap kita dan dengan membiarkan
pembully untuk tetap melakukannya;
Kita meremehkan apa yang anak ceritakan kepada kita
Kita menjadi role model yang menunjukkan perilaku agresif dan
cuek
Kita menghina anak-anak di depan teman sebayanya
Kita mengganggu anak-anak atau memalingkan muka pada saat
mereka mendekati kita
Kita tidak sabar dengan anak yang ‘kurang’ dalam pelajaran
atau anak yang suka mengganggu
Kita tidak dapat didekati dan kurang peka
Kita tidak mengatur batasan dari kelakuan buruk
Tidak mampu mengelola kelas dengan baik
18. 3. Mencegah dengan mengambil tindakan dan dengan
mengatasi bullying kapan saja itu terjadi:
Kita mendengarkan anak-anak dan mendorong mereka untuk
menceritakan semuanya tentang tindakan bully
Kita adil
Perbedaan antar individu dihargai
Kita meningkatkan penghargaan diri terhadap anak-anak
Kita tegas, tidak agresif, menjadi contoh
Kebijakan anti-bullying dan prosedur telah dirancang dan
diimplementasikan
Kita bertindak segera untuk menghentikan dan mengurangi
bullying, perkelahian atau perilaku agresif lain
Kita memperjelas pada siswa bahwa akan ada konsekuensi
untuk pembully
Kita mencatat kejadian
Kita tidak menyalahkan korban yang dibully
Kita mendorong dan memberi penghargaan bagi perilaku baik
20. “40% bunuh
diri anak di
Indonesia
terjadi karena
bullying”
(Menteri Sosial RI, 2015)
21. Karakter Anak yang Rentan Dibully:
Memiliki ‘perbedaan’, seperti:
Penampilan atau ukuran tubuh
Tingkat maskulinitas atau femininitas
Performa di sekolah (nilai tinggi / rendah,
cerdas / kurang cerdas)
Suku/ras/etnis/ dan/atau agama
Keluarga berpenghasilan rendah
Orang muda dengan disabilitas dan
kebutuhan khusus lainnya
22. Tanda-Tanda Anak yang
(kemungkinan) Melakukan Bully:
• Lebih besar atau lebih kuat
• Dapat mengontrol atau mengendalikan
orang lain
• Kurangnya kasih sayang terhadap orang
lain
• Merasa lebih kuat daripada yang lain
• Kurangnya emosi atau rasa penyesalan
• Menikmati konflik
• Sering mengalami masalah di sekolah
24. AYO!!...
Memastikan konsekuensi dari sikap/kebiasaan buruk
dan memberikan penghargaan untuk sikap yang baik,
diketahui dan ditegakkan dengan semua anak
Memastikan langkah-langkah dari awal hingga akhir
untuk menghentikan bullying dan melindungi korban
Memberi korban akses untuk pertolongan khusus
sehingga korban dapat merasa aman
Membicarakan mengenai strategi anti-bullying pada
pelajaran (di sekolah, di rumah) dan perkumpulan
Melatih seluruh anggota KPAD khususnya, dan
ortu/masy untuk mengenali tanda dan gejala tindakan
bullying
Memiliki ‘mata’ di segala tempat
Mengawasi pergaulan anak
25. Penting juga Mendiskusikan…
Perilaku Yang Mendukung Perlindungan Anak:
Identifikasi perilaku sosial yang mendukung perlindungan anak yang terjadi
dalam masyarakat, serta pelakunya; Identifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku tersebut;
Identifikasi aktor yang berpotensi mempengaruhi dan atau
bertanggungjawab terhadap terjadinya perubahan perilaku tersebut.
Perilaku Yang Merugikan Perlindungan Anak:
Identifikasi perilaku sosial yang merugikan/menghambat perlindungan
anak yang terjadi dalam masyarakat, serta pelakunya
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut
Identifikasi aktor yang berpotensi mempengaruhi dan atau bertanggung
jawab terhadap terjadinya perubahan perilaku tersebut
Strategi Intervensi:
Anak
Keluarga
Masyarakat
dst