2. TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON
PERUNDUNGAN (BULLYING)
Bullying dapat terjadi pada semua orang, dan
dapat dihentikan oleh semua orang
3. APA SIH, BULLYING ITU?
Bullying adalah sikap atau perilaku agresif yang terjadi secara terus-menerus, di
mana satu atau sekelompok orang dalam posisi berkuasa dengan sengaja
mengintimidasi, menyalahgunakan, atau memaksa individu lain dengan maksud
menyakiti korbannya secara fisik maupun emosional. Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), bullying atau biasa juga disebut dengan perundungan
adalah tindakan mengganggu, mengusik terus-menerus, dan menyusahkan.
4. JENIS-JENIS BULLYING
Setidaknya ada lima jenis bullying atau perundungan yang harus Guru
ketahui, yaitu:
1. Verbal Bullying/ Perundungan Verbal
2. Physical Bullying/ Perundungan Fisik
3. Social Bullying/ Perundungan Sosial
4. Cyber Bullying/ Perundungan Dunia Maya
5. Sexual Bullying / Perundungan Seksual
Dengan mengetahui jenis-jenis bullying, Guru akan lebih mudah dalam
mengedukasi siswa tentang apa itu bullying dan bagaimana dampaknya
terhadap seseorang.
5. CARA MENGATASI BULLYING
DI SEKOLAH
1.Deteksi Tindakan Bullying Sejak Dini. ...
2.Memberikan Sosialisasi Terkait Bullying. ...
3.Memberikan Dukungan Pada Korban. ...
4.Membuat Peraturan yang Tegas tentang Bullying. ...
5.Memberikan Teladan atau Contoh yang Baik. ...
6.Mengajarkan Siswa untuk melawan bullying. ...
7.Membantu Pelaku Menghentikan perilaku buruknya.
6. 1. DETEKSI TINDAKAN BULLYING SEJAK DINI
Sebagai seorang guru, kita harus peka dengan situasi dan kondisi yang dihadapi
oleh siswa. Jangan sampai hal-hal yang menyebabkan siswa tidak nyaman atau
bahkan membahayakan siswa terjadi secara terus menerus. Segera hapuskan
bibit-bibit bullying sedini mungkin, seperti memanggil nama siswa dengan nama
ayahnya, menghina bentuk fisik, merampas benda-benda, atau menyakiti fisik.
Apapun dalihnya, bercanda sekalipun, hal seperti tidak dapat dibenarkan.
7. 2. MEMBERIKAN SOSIALISASI TERKAIT BULLYING
Pembullyan yang terjadi di sekolah sering menjadi bahan pemberitaan baik di media
sosial maupun media-media lainnya.Sering sekali kejadian bullying ini terjadi karena
kurangnya pengetahuan dan juga pemahaman tentang bullying. Hal penting yang
harus dilakukan oleh pihak sekolah adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh
warga sekolah seperti guru, siswa, pegawai tata usaha, sekuriti, bahkan tenaga
kebersihan juga perlu diedukasi tentang hal ini. Jika semua orang memahami bentuk-
bentuk perundungan, dampak yang ditimbulkan bagi korbannya, dan juga bagaimana
menghindari bullying, maka akan lebih mudah untuk meminimalisir potensi bullying di
sekolah.
8. 3. MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA KORBAN
Solusi bullying yang harus dilakukan adalah memberikan dukungan kepada
korban bullying. Korban bullying biasanya merasakan ketakutan dan kecemasan
berada di lingkungan di mana ia mengalami bullying. Oleh karena tunjukkan
bahwa guru dan teman-temannya peduli akan dapat membantu korban bullying
merasa aman kembali. Jangan lupa untuk bekerjasama dengan orang tua siswa
sehingga korban bullying dapat hidup normal kembali.
9. 4. MEMBUAT PERATURAN YANG TEGAS
TENTANG BULLYING
Mengatasi orang yang melakukan bullying juga harus dilakukan sebagai langkah
menghentikan tindakan atau sikap bullying. Selain korban, pelaku juga harus
diberikan treatment supaya tidak terus terulang. Perlu bagi guru dan juga sekolah
membuat peraturan yang ketat tentang bullying. Peraturan-peraturan ini bisa
dimulai dari level peraturan kelas hingga peraturan sekolah. Dengan demikian,
semua orang akan tahu konsekuensi yang didapat ketika terjadi pembullyan.
Nah, dengan begini para pembully akan menjadi jera dan tidak melakukan
pembullyan lagi.
10. 5. MEMBERIKAN TELADAN ATAU CONTOH YANG BAIK
Bullying pada anak sering terjadi karena mencontoh orang-orang di
sekitarnya. Sebagai guru, maka Guru harus sangat berhati-hati dalam
bertindak maupun bertutur kata. Jangan sampai kita memberikan hukuman
verbal yang tanpa disadari sudah masuk dalam kategori pembullyan. Hal
ini tentu akan dicontoh oleh siswa-siswanya.
11. 6. MENGAJARKAN SISWA
UNTUK MELAWAN BULLYING
Bentuk perlawanan terhadap tindakan perundungan atau
bullying tidak harus dengan cara kekerasan atau melakukan
hal yang sama dengan pembullyinya. Salah satu cara
melawan bullying adalah dengan berani melaporkan tindakan
bullying terhadap gurunya. Dengan begitu, guru dan pihak
sekolah akan dapat segera mengambil tindakan untuk
menghentikan pembullyian.
12. 7. MEMBANTU PELAKU MENGHENTIKAN
PERILAKU BURUKNYA
Bullying merupakan contoh perilaku buruk. Guru wajib membantu pelaku bullying untuk
menghentikan perilaku buruknya, apalagi mengucilkan mereka. Selain korban, pelaku
juga membutuhkan penanganan supaya tidak melakukan pembullyan lagi. Ajarkan pada
mereka bersimpati dan berempati pada orang lain. Selain itu berikan juga pengetahuan
bahaya pembullyan terhadap korban-korbannya.
Dampak bullying bagi korbannya sangatlah dahsyat. Beberapa contoh dampak bullying
antara lain: depresi dan gangguan kecemasan, merasa sedih dan kesepian, terjadinya
perubahan pada pola tidur dan makan, berkurangnya ketertarikan terhadap aktivitas
yang sebelumnya disenangi, masalah kesehatan, hingga menurunnya prestasi
akademis. Bagi pelaku, dampaknya bisa sampai pada kriminalitas. Nah Guru ,marilah
kita hentikan segala bentuk perundungan di sekitar kita!
13. APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN
KETIKA SEORANG ANAK MEMBERI TAHU SAYA
BAHWA DIA DI-BULLY ATAU DILECEHKAN?
14. Tanggapi kejadian itu dengan serius.
Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada Anda.
Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.
Tunjukkan empati.
Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri – bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.
Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.
Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki
di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.
Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan
oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung
konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta
maaf.
Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya,
dengan tetap menghormati semua pihak.
Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.
Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi masalah yang parah atau signifikan yang tidak
Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog. Anda mungkin
perlu menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di 1500771.
16. Dengarkan cerita versi mereka.
Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka akan aturan dan pedoman anti-bullying
yang dibuat di tingkat sekolah / kelas.
Bantu mereka dengan memahami alasan dibalik perilaku bullying mereka (seperti apakah mereka punya masalah di
rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya, dll.)
Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang di-bully.
Terapkan konsekuensi tertentu untuk membantu mereka belajar dari situasi ini. Konsekuensi yang diberikan harus
berhubungan dengan kesalahan mereka, tetap menghormati anak sebagai pelaku, masuk akal dan logis, serta dapat
diterima untuk mengajarkan anak agar berperilaku lebih baik.
Anak harus memperbaiki kesalahannya. Misalnya, dengan meminta maaf kepada anak yang di-bully, melakukan sesuatu
yang baik padanya agar dia merasa lebih baik, membantunya menyelesaikan sesuatu yang sedang dia kerjakan,
memperbaiki atau mengganti sesuatu yang mereka hancurkan atau curi, dll.
Menghargai dan mengenali segala perubahan perilaku yang positif, termasuk mengakui kesalahan.
Jelaskan bahwa untuk menerima hak di kelas/sekolah, mereka harus mematuhi peraturan. Hak tersebut misalnya untuk
berpartisipasi dalam acara sekolah, bergabung dalam ekskul, perjalanan study tour, pelajaran olahraga, kegiatan pentas
seni, atau apa pun yang dianggap sesuai dan menarik oleh anak agar mereka tetap berusaha berbuat baik.
Bicaralah kepada orang tua mereka dan saling menyetujui rencana agar berbuat baik.
17. DI DALAM KELAS SAYA,
APA YANG DAPAT SAYA LAKUKAN
UNTUK MENCEGAH / MENGURANGI BULLYING
DAN KEKERASAN PADA TEMAN SEBAYA?
18. Mendidik diri sendiri tentang bullying dan kekerasan antar sebaya dengan membaca dan berbagi konten informasi
dengan sesama rekan guru.
Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat kesepakatan dengan siswa Anda tentang
konsekuensi dari bullying secara partisipatif dengan mereka (alih-alih memberi hukuman).
Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif, dan pelibatan semua siswa di
ruang kelas Anda.
Perhatikan anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying; termasuk anak-anak yang baru atau pindahan, anak-
anak yang secara fisik lebih lemah, anak-anak dengan disabilitas, atau anak-anak yang sering mengeluh karena di-
bully oleh orang lain.
Berikan dorongan kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying untuk berinteraksi secara lebih aktif dan
ingatkan teman-temannya untuk membantu ia agar dapat melakukannya dengan baik.
Libatkan siswa untuk bermain peran (role play) mengenai situasi bullying dan cara mengatasi masalah ini.
Rencanakan bersama mereka cara melawan bullying dan penindasan.
Yakinkan siswa anda bahwa anda bersedia membantu mereka jika dan ketika mereka di-bully.
Berikan bantuan dan perlindungan yang memadai kepada siswa yang di-bully. Pastikan bahwa pelaku bullying tidak
mengancam lagi.
19. APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN
JIKA SAYA MENYAKSIKAN
KEJADIAN BULLYING?
20. Tanggapi segera dengan melepaskan atau memisahkan anak-anak dari
satu sama lain. Pastikan semua orang tetap aman. Jika diperlukan, minta
guru lain untuk membantu anda.
Tetap tenang dan yakinkan anak-anak bahwa masalah ini sudah
terkendali.
Tunjukkan perilaku tidak agresif yang tegas tanpa membuat pelaku terluka.
21. APA YANG BISA KITA LAKUKAN DI SEKOLAH
UNTUK MELAWAN BULLYING?
22. Tingkatkan kesadaran di antara anak-anak.
Tekankan perilaku yang baik, empati, dan capaian prestasi bersama di sekolah.
Latihlah guru dan staf sekolah tentang bagaimana mengatasi bullying.
Libatkan orang tua & siswa dalam meningkatkan kesadaran dan cara mengambil
tindakan yang disepakati terhadap bullying.