TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNG
1. MAKALAH BIOLOGI
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME
MAKANAN
Kelompok : 9 (sembilan)
Anggota : -Syahran Haffiyan Azriansyah
-Trecy Rizkiana Aliffah
-Wulan Marayani
-Yuliyani Kusniawati
Kelas : 12 IPA 2
Pengajar : Bpk. Aan Sudiyana
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
SEKOLAH MENENGAH ATAS 17 KOTA BANDUNG
TAHUN AJARAN
2011-2012
2. 1.1 PENGERTIAN
Teknologi yang berkaitan dengan metabolisme makanan, maksudnya
adalah teknologi yang berkembang saat ini berpengaruh pada proses
pengolahan makanan. Sedangkan metabolisme makanan itu sendiri adalah
keseluruhan aktivitas atau proses kimiawi yang terjadi pada makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi.
1.2 HASIL TEKNOLOGI YANG MENGHASILKAN PRODUK-PRODUK
MAKANAN
Hasil teknologi yang menghasilkan produk-produk makanan, diantaranya
ialah :
a) Makanan Berkadar Gula Rendah
Makanan berkadar gula rendah yaitu jenis makanan yang
mengandung karbohidrat dan berserat tinggi, serta makanan yang
dimasak tidak terlalu panas. Contoh makanan yang berkadar gula
rendah, yaitu ubi jalar, talas, sayur-sayuran, buah segar, kacang-kacangan
dan roti. Nasi meskipun mengandung karbohidrat dan
merupakan makanan pokok, namun ada baiknya dimakan dalam porsi
yang cukup karena mengandung gula, sehingga apabila dikonsumsi
terlalu berlebihan tubuh kita akan menyerap kadar gula yang tinggi.
Makanan berkadar gula yang tinggi dan makanan kaya lemak akan
menyebabkan penyakit bagi tubuh yaitu diabetes mellitus, karena
terlalu banyak kandungan gula dalam darah.
Makanan yang berserat juga sangat dibutuhkan oleh tubuh
karena dapat menghasilkan jumlah kalor yang dibutuhkan sehingga
tubuh mendapat energi, dan makanan yang berserat juga kadar gulanya
rendah maka proses penyerapan didalam usus berlangsung lama.
Namun meskipun begitu, makanan berserat baik untuk tubuh.
3. Berdasarkan sifat kimianya, makanan berserat dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Kelompok serat tidak larut, terdiri atas :
Lignin, sumber misalkan dari wortel, gandum, dan buah
arbei.
Selulosa, sumber misalkan pada gandum, kacang polong.
Hemiselulosa, sumber misalkan pada bekatul.
2. Kelompok serat yang larut, misalnya apel, jeruk, rumput laut,
kacang kapri.
Orang dewasa dianjurkan untuk memakan makanan yang
berserat sebanyak 20-30 gram setiap hari, dengan 6 gram diantaranya
berasal dari serat larut diatas.
b) Teknologi Pengawetan Makanan
Teknologi pengawetan makanan saat ini dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas makanan yang baik. Berikut adalah beberapa
langkah dalam pengawetan makanan, yaitu :
1) Pengawetan secara fisika
Pengeringan (desikasi), dengan cara mengurangi kadar air
dengan tujuan agar bakteri tidak bisa hidup, misalkan
makanan kismis.
Suhu tinggi, penggunaan suhu tinggi untuk merusak
enzim-enzim metabolisme sehingga bakteri tidak dapat
aktif kembali, misalkan pembuatan dodol.
Suhu rendah, selain suhu tinggi, sebenarnya suhu rendah
juga berpengaruh menghambat pertumbuhan bakteri
berbeda dengan suhu tinggi yang merusak enzim-enzim
metabolisme agar bakteri tidak aktif lagi. Suhu rendah
berpengaruh agar makanan awet, misalnya telur, sayuran
dan daging yang dimasukkan kedalam kulkas.
4. 2) Pengawetan secara kimiawi
Pemanisan, memberikan konsentrasi larutan gula dengan
pekat agar bakteri mati. Misalnya, manisan buah-buahan.
Pengasinan, memberikan konsentrasi larutan garam yang
pekat agar bakteri mati. Misalnya, pembuatan ikan asin.
Pengasaman (Ph rendah), penambahan asam organik yaitu
asam laktat dan asam benzoat. Misalnya, pembuatan asinan
buah-buahan.
Fumigasi, menggunakan gas propilenoksida dan
etinolaksida yang menyebabkan mikroba mati karena
oksidasinya kuat.
Antibiotik, menghambat pertumbuhanjamur dan bakteri,
misalnya klortetrasiklin, hetrasiklin, dan oksitrasiklin.
3) Pengawetan secara biologi
Teknik yang berkaitan yaitu fermentasi dalam pengawetan
makanan, misalnya sosis.
4) Pengalengan
Pengalengan merupakan gabungan antara pengawetan
kimia yaitu diberi rasa asam manis dan pengawetan fisika sebab
dilakukan pada kondisi hampa ruang. Pengalengan merupakan
metode pengawetan makanan. Seperti makanan kaleng.
5) Pengawetan secara radiasi
Pengawetan ini biasanya menggunakan sinar X, ultraviolet,
dan gamma. Sinar-sinar ini dapat membunuh mikroba, karena
adanya ionisasi materi genetik bakteri dan menghambat
pertunasannya. Misalkan, pengawetan buah-buahan, umbi-umbian,
atau biji-bijian. Namun metode ini memang jarang
dilakukan.