1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
GERAK PADA TUMBUHAN
Oleh:
Ramadhan Fitria
Mia Susvita
Lara Desriyana Irlanda
Susanti Jasman
Eko Patrismon
Dosen Pembimbing:
Darmanela Dian Eka Wati, S.Si, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2015
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan laporan praktikum fisiologi tumbuhan.
Dalam pembuatan laporan praktikum ini penulis banyak menerima
bimbingan, saran, bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dan teman-teman. Semoga bantuan yang telah
diberikan kepada penulis bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Dalam laporan praktikum ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun ke arah yang lebih baik untuk ke sempurnaan laporan praktikum ini.
Harapan penulis, semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan terutama bagi penulis sendiri.
Solok, Mei 2015
Penulis,
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Tujuan .............................................................................................
C. Manfaat ...........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Judul................................................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................
C. Alat Penelitian.................................................................................
D. Langkah-langkah penelitian............................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Judul................................................................................................
B. Pembahasan.....................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iritabilitas salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak.
Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari
lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda
dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan
bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di
tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan
(stimulus).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan,
antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan
tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak
menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan
menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan.
Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata)
yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada
dinding sel.
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gerak tumbuhan.
C. Manfaat Penelitian
Mahasiswa dapat mengetahui gerak tumbuhan
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seperti halnya hewan, tumbuhanpun peka terhadap rangsangan dan dapat
memberikan reaksi terhadap rangsangan yang diterimanya. Kepekaan terhadap
rangsangan disebut iritabilitas. Pada hewan, rangsangan yang diterima oleh alat
indera (alat penerima rangsang), disampaikan ke saraf pusat melalui urat saraf,
sedangkan pada tumbuhan tidak mempunyai urat saraf. Meskipun tumbuhan tidak
mempunyai urat saraf, plasma selnya tidak berdiri sendiri. Sel yang satu dengan
sel yang lain pada tumbuhan dihubungkan oleh benang-benang plasma yang
disebut plasmodesmata. Rangsangan dari sel ke sel yang lain diteruskan melalui
plasmodesmata ini. Tanggapan (respons) terhadap rangsangan dari luar dan
maupun dari dalam pada tumbuhan akan menimbulkan gerak.
Jika diperhatikan sepintas, terasa janggal jika dikatakan tumbuhan melakukan
gerak, tetapi jika diamati dalam beberapa hari ternyata tumbuhan itu melakukan
gerak. Banyak organisme tingkat rendah, terutama yang bersel satu dapat bergerak
atau berpindah-pindah tempat. Bakteri, ganggang satu sel, spermatozoa tumbuhan
lumut, dan tumbuhan paku dapat begerak dengan bebas dalam air.
Gerak yang dilakukan tumbuhan tingkat tinggi sebetulnya berupa
pertumbuhan yang tidak seimbang, contohnya membeloknya ujung batang ke arah
sinar matahari. Di samping itu, juga dikenal ada gerak yang berupa
pembengkokan bagian tumbuhan akibat perbedaan tekanan turgor pada jaringan.
Gerak ini dilakukan oleh bagian tumbuhan yang bersendi, contohnya tumbuhan
putri malu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan berdasarkan bagian yang bergerak dan
faktor-faktor yang mempengaruhi gerak, sebagai berikut.
1. Gerak tanpa dipengaruh rangsangan dari luar.
2. Gerak karena pengaruh rangsangan dari luar.
6. A. Gerak Tanpa Dipengaruhi Rangsangan dari Luar
1. Gerak Higroskopis.
Gerak ini terjadi karena perubahan kadar air dalam sel atau mengembangnya
dan mengkerutnya sel-sel yang tidak merata pada waktu kehilangan atau
memperoleh air. Contoh, membuka dan menutupnya kotak spora tumbuhan lumut
atau paku karena bergeraknya gigi peristomnya. Gigi peristom merapat karena
selnya melepaskan air akibat udara kering. Gerak pecahnya sel-sel anulus pada
kotak spora tumbuhan paku (Gambar 1). Contoh yang lain adalah gerak pecahnya
buah tumbuhan untuk melemparkan bijinya keluar seperti buah polong-polongan,
buah jarak.
Gambar 1. Gerak pecahnya kotak spora tumbuhan paku
2. Gerak yang Belum Diketahui dengan Jelas Penyebabnya.
Gerak ini disebut juga gerak endonom karena rangsangan yang
menyebabkan terjadinya gerak diduga berasal dari dalam. Mengenai gerak ini ada
yang beranggapan terjadi dengan sendirinya tanpa penyebab, oleh karena itu
dinamakan juga gerak otonom. Contoh, gerak plasma sel. Gerakan plasma ini
disebut juga gerakan Brown. Hal ini dapat dilihat pada sel-sel tumbuhan Elodea
virginiana dilihat dengan mikroskop.
3. Gerak akibat kecepatan pertumbuhan yang tidak merata dan
bergantian.
Contoh gerak ini adalah gerak membentangnya daun tumbuhan paku yang
sudah agak tua. Gerak pada pucuk daun yang muda yang tadinya menggulung
menjadi mendatar, gerak berbentuk spiral ujung-ujung batang atau sulur dari daun
Desmodium sp. Gerak berstruktur spiral ini dikenal juga sebagai gerak nutasi.
7. Gambar 2. Gerak Nutasi pada Tumbuhan
B. Gerak yang Dipengaruhi oleh Rangsangan dari Luar (Gerak Etionom)
1. Taksis
Taksis adalah gerak berpindah tempat seluruh tumbuhan atau seluruh bagian
tumbuhan (organisme) menuju atau menjauhi datangnya rangsangan. Gerakan
tersebut pada umumnya akan menuju rangsangan yang menguntungkan dan
menjauhi rangsangan yang merugikan. Gerak taksis ini dibedakan lagi
berdasarkan macam rangsangan yang menyebabkannya, sebagai berikut:
a. Fototaksis (Greek, photos = cahaya, taxis = gerak menuju atau menjauhi
rangsang)
Fototaksis adalah gerak pindah tempat menuju atau menjauhi rangsangan
cahaya. Telah disepakati bahwa gerak menuju cahaya disebut fototaksis positif,
sedangkan yang menjauhi cahaya disebut fototaksis negatif. Contoh, gerak
Euglena Sp. dan ganggang hijau satu sel menuju cahaya yang diperlukannya
untuk berfotosintesis; kloroplas dalam sel juga bergerak ke sisi yang mendapatkan
cahaya; gerak serangga menuju ke lampu neon atau lampu lainnya.
b. Kemotaksis (Gr. chemo = kimia + taxis)
Kemotaksis adalah gerak pindah tempat bagian tumbuhan menuju atau
menjauhi rangsangan zat kimia. Gerakan bagian tumbuhan yang mendekati zat
kimia disebut kemotaksis positif, sedangkan gerakan menjauhi zat kimia yang
bersifat racun disebut kemotaksis negatif. Contohnya, gerak spermatozoid pada
arkegonium tumbuhan lumut dan tumbuhan paku yang mengandung sukrosa atau
8. asam maleat. Buluh serbuk sari di kepala putik akan tumbuh menuju ke bakal
buah karena adanya larutan gula, gerak ini juga termasuk kemotaksis positif.
Gambar 3. Gerak kemotaksis buluh serbuk sari ke stigma
Gerak kemotaksis juga terjadi pada Protozoa seperti amuba. Amuba akan
melakukan gerak kemotaksis positif terhadap rangsangan makanan atau oksigen
dan kemotaksis negatif terhadap rangsangan karbondioksida yang melimpah atau
zat-zat yang bersifat racun. Bakteri Escherichia coli akan bergerak ke arah larutan
yang mengandung glukosa, fruktosa, atau asam amino.
2. Tropisme (Gr. trope = membelok)
Tropisme adalah gerak pertumbuhan dari bagian tubuh tumbuhan ke arah
rangsangan atau menjauhi sumber rangsangan. Gerak tropisme ini dibedakan atas
beberpa jenis yaitu sebagai berikut.
3. Nasti
Nasti (Gr. nastic= perubahan posisi) adalah gerak bagian tumbuhan yang
disebabkan adanya rangsangan dari luar, tetapi gerakannya tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan.
9. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Judul
Gerak Pada Tumbuhan
B. Waktu dan Tempat
Waktu : Jum’at, 22 Mei 2015 Pukul 16.00 WIB
Tempat : Kota Solok
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a) Botol aqua des
b) Kapas
c) Air
d) Kardus
e) Kamera
10. 2. Bahan
a) Kacang hijau
D. Prosedur
Cara kerja dari percobaan ini yaitu :
1. Merendam beberapa biji kacang hijau Phaseolus radiates dalam air.
2. Memilih biji yang tenggelam diair yang menandakan kualitasnya baik
dan cocok.
3. Menyiapkan beberapa nampan yang telah diisi bubur koran.
4. Memasukkan masing- masing beberapa biji yang telah direndam pada
beberapa nampan sebagai perlakuan di tempat gelap dan terang.
5. Menempatkan nampan pertama ditempat yang terang dan nampan kedua
pada tempat yang gelap.
6. Melakukan pengamatan selama beberapa hari untuk melihat
perkembangan tanaman dan mencatat hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Judul
Gerak Pada Tumbuhan
B. Pembahasan
11. Dari gambar di atas, tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di dalam
ruangan yang sedikit terkena cahaya, ujung kacang hijau membelok ke arah
datangnya cahaya (fototropisme). Akar tumbuhan yang tumbuh ke bawah
menjauhi cahaya tujuannya untuk mendapatkan air dan garam-garam mineral
yang ada dalam tanah. Batang (pucuk) tumbuhan mengarah ke atas (ke cahaya)
akan membuka daun-daunnya agar fotosintesis dapat berlangsung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
12. Gerak merupakan salah satu bentuk tanggapan organisme terhadap rangsang.
Rangsang dapat datang dari luar (eksternal) atau dari dalam (internal) tubuhnya
sendiri. Pada makhluk primitif, kemampuan menanggapi rangsang masih sangat
sederhana yang di sebut daya iritabilitas. Tumbuhan mempunyai kepekaan
tertentu untuk menanggapi rangsang yang diterimanya.Setiap rangsangan yang
mengenai tumbuhan akan ditanggapi oleh tumbuhan tersebut.tanggapan ini berupa
gerakan dari bagian-bagian tumbuhan.
Gerak pada tumbuhan dibedakan berdasarkan bagian yang bergerak dan
faktor-faktor yang mempengaruhi gerak, sebagai berikut.
1. Gerak tanpa dipengaruh rangsangan dari luar.
2. Gerak karena pengaruh rangsangan dari luar.
B. Saran
Praktikan berharap agar dalam praktikum selanjutnya dapat berlangsung
dengan lebih tenang, sehingga praktikan dapat memanfaatkan waktu yang telah
disediakan dengan seefisien mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D., 1992, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
13. Mamet Mulyadi. 2012. (http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/03/gerak-pada-
tumbuhan.html diakses tanggal 7 Juni 2015 jam 14.00)
17