SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
SUMEDANG
Pangan adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati, baik yang
diolah maupun yang tidak diolah
yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku
pangan dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman
UU No.7 Tahun 1996 tentang Pangan
Keamanan Pangan adalah kondisi
dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia dan benda
lain yang dapat mengganggu,
merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia
PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Konsumen adalah setiap orang
pemakai barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan
Perlindungan Konsumen adalah
segala upaya yang menjamin adanya
kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen
UU No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
1. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan
2. Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan
3. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
4. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999 tentang
Label dan Iklan Pangan
5. Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
6. Kepmenkes RI No.715/Menkes/SK/V/2003
tentang Pedoman Hygiene Sanitasi Jasaboga
7. Kepmenkes RI No.942/Menkes/SK/VII/2003
tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan
8. Kepmenkes RI No.1098/Menkes/SK/VII/2003
tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran
9. Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.00.06.1.52.6635
tentang Larangan pencantuman Informasi bebas
Bahan Tambahan Pangan pada Label dan Iklan
Pangan
10.Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan
Makanan RI No. H.K.00.05.5.1640 Tahun 2003
Tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan
Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
1. Restoran
Penyedia jasa pangan mulai dari
pembuatan sampai dengan penjualan
dengan menggunakan sebagian atau
seluruh bagian bangunan
2. Rumah Makan
Penyedia jasa pangan yang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan
minuman di tempat usahanya
3. Catering/Jasaboga
Penyedia jasa pangan yang melakukan
proses pengelolaan pangan yang disajikan
di luar tempat usaha atas dasar pesanan
4. Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
Penyedia jasa pangan yang memiliki tempat usaha di
tempat tinggal dengan peralatan pengolahan manual
hingga semi otomatis
5. Pengrajin Makanan
Penyedia jasa pangan yang menyajikan makanan
jajanan
Ket : penyedia jasa pangan = perseorangan atau perusahaan
KEJADIAN KERACUNAN PANGAN
Merupakan permasalahan tahunan
yang terjadi akibat berbagai faktor
Diantaranya faktor perilaku produsen
pangan, ketidaktahuan konsumen di
dalam pengkonsumsian pangan
Di Kab.Sumedang kasus keracunan
makanan yang tercatat dari tahun
2005 s.d 2008 adalah 12 kasusdengan
jumlah penderita lebih dari 300 org
SERTIFIKASI PANGAN
Merupakan indikator telah
terpenuhinya persyaratan hygiene
sanitasi dalam pencapaian
keamanan pangan
Hal yang paling menjadi kendala
adalah sertifikasi untuk pangan
produksi IRTP
IRTP dengan jumlah yang sangat
banyak menjadikan pengawasan
dan pembinaan perlu dilakukan
lebih optimal
Di Kabupaten Sumedang sampai dengan bulan April
2009 terdapat 46,83% IRTP yang telah mengikuti
proses sertifikasi
Dari angka tersebut tidak seluruhnya berhak
memperoleh sertifikat Pangan Industri Rumah
Tangga (P-IRT)
PERDA NO.32 / 2003
RETRIBUSI SARANA
PELAYANAN
KESEHATAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PANGAN
Belum dilakukan optimal, kendala dana dan
tenaga (SDM)
Kerja sama LP/LS belum optimal, saat ini hanya
sampai pada adanya kasus/isu pangan
Belum adanya sistem keamanan pangan terpadu
Belum ditegakkannya aturan (sanksi)
PERSEPSI MASYARAKAT
DAN OPINI PUBLIK
Persepsi masyarakat bahwa
hal yang paling utama
dalam pemenuhan pangan
adalah pangan yang enak,
menarik dan pasti murah
Belum terbangunnya opini
publik dalam hal pemilihan
pangan yang aman
Kebiasaan/perilaku yang
bersifat turun temurun di
masyarakat
Perilaku
Lingkungan/tempat dan peralatan kerja
Penggunaan bahan tambahan
Label pada kemasan produk
Pekerja di Industri Keripik Kelapa Kecamatan Tanjungsari
Dengan pakaian seadanya, asyik bercengkrama sambil bekerja…….??
Pekerja di Industri pembuatan Telur Gabus
di Sukasari
Pekerja di Industri pembuatan Comring
Kecamatan Sumedang Selatan
Setiap penjamah pangan/karyawan :
1.Tidak boleh bercakap-cakap, makan, minum
pada saat bekerja
2.Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan,
jam tangan pada saat bekerja
3.Harus menggunakan perlengkapan kerja seperti
celemek, penutup kepala, sarung tangan,
penutup mulut
4.Harus memiliki surat keterangan sehat dari
dokter (uji kesehatan rutin)
Industri Pembuatan Comring di Desa Cijambu-Tanjungsari
Kandang ternak di samping Industri Keripik Pisang di Cisarua
Para Pekerja di Industri Rumah Tangga dengan tingkat
risiko yang sangat tinggi (paparan debu)
Industri Kue Subadra Industri Sistik Industri Keripik Kelapa
Kondisi peralatan dan tempat produksi pangan
Kondisi sekitar tempat produksi di
Industri pembuatan comring di Kec.Sumedang Selatan
Lingkungan dan Peralatan Kerja :
 Bangunan bersih dan mudah dibersihkan
 Tidak dekat dengan sumber pengotor seperti
jamban, sampah, kandang ternak
 Peralatan kerja bersih, kuat terbuat dari bahan
yang mudah dibersihkan dan tidak berkarat
 Ada fasilitas sanitasi seperti jamban, tempat cuci
tangan yang dilengkapi dengan air mengalir dan
sabun, tempat sampah, sarana pembuangan
limbah yang tertutup
 Hewan dilarang masuk ke tempat produksi
Pewarna kuning digunakan untuk merndam pisang pada
Industri Keripik Pisang di Cisarua
Kiri : Kerupuk hasil produksi Pengelola IRTP di
Kec.Sumedang Utara
Kanan : Adonan Kerupuk yang ternyata mengandung
Rhodamin B
31
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
YANG DILARANG DALAM PANGAN
(PERMENKES N0. 722/MENKES/PER/IX/88
1. ASAM BORAT (Boric Acid) DAN SENYAWANYA
2. ASAM SALISILAT DAN GARAMNYA (Salicylic Acid )
3. DIETYLPIROKARBONAT
4. DULSIN (Dulcin)
5. KALIUM KLORAT ( Potassium Chlorate )
6. KLORAMFENICOL ( Chloramphenicol )
7. MINYAK NABATI YANG DIBROMINASI
8. NITROFURAZON ( Nitrofurazone )
9. FORMALIN (Formaldehyde)
Formalin termasuk bahan berbahaya sesuai Permenkes Nomor
472/MenKes/Per/V/1996
Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
32
Merupakan senyawa yang berbentuk kristal, warna putih,
tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal.
DILARANG SEBAGAI BAHAN
TAMBAHAN PANGAN
Berdasarkan :
PerMenKes
No.722/Menkes/Per/IX/1988
Tentang : Bahan Tambahan Pangan
BORAKS
33
PERMENKES No.239/MENKES/PER/V/85
PEWARNA YANG DILARANG DIGUNAKAN DALAM MAKANAN
BUTTER YELLOW CI 11020
- CITRUS RED NO.2 CI 12156
- CHOCOLATE BROWN FB
- MAGENTA
- ORANGA RN CI 15970
- PONCEAU 6 R CI 16290
- RHODAMIN B CI 45170
- VIOLET 6 B CI 42640
Bahan tambahan yang DILARANG
penggunaannya dalam pangan tetapi masih
banyak ditemukan digunakan pada pangan
adalah :
1.Formalin (sebagai pengawet)
2.Boraks (sebagai pengenyal, untuk memprbaiki
penampakan)
3.Rhodamin B (sebagai pewarna merah)
4.Methanil yellow (sebagai pewarna kuning)
Aneka Produk
Pangan
Sumedang
Pada label komponen yang harus ada :
1.Jenis Pangan
2.Merk
3.Komposisi
4.Berat bersih
5.Nomor registrasi kesehatan (P-IRT, MD, ML, SD,
SL)
6.Identitas produsen
7.Kode Produksi
8.Baik digunakan sebelum
Pada label dilarang mencantumkan pernyataan
atau keterangan dalam bentuk apapun yang
menyatakan bahwa pangan tersebut dapat
berfungsi sebagai obat (berkhasiat)
PP No.69 tahun 1999 tentang label dan Iklan Pangan
Pada label dilarang mencantumkan kalimat
“bebas bahan pengawet” atau dengan
menggunakan kata lain yang semakna
Peraturan Kepala BPOM RI No.Hk.00.06.1.52.6635 tentang
Larangan Pencantuman Informasi Bebas Bahan Tambahan Pangan Pada Label
Diperlukan kerja sama dari 3 pilar pelaku pangan yaitu
pemerintah, pengelola pangan dan masyarakat
Pemerintah sebagai pengawas dan pembina pangan
beredar diharapkan mampu menciptakan suatu sistem
keamanan pangan yang terpadu mulai dari tingkat pusat
hingga daerah melalui berbagai aturan sebagai pedoman
di dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang terkait
dengan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
termasuk dalam hal penegakkan sanksi hukum
Pengelola sebagai penyedia jasa pangan yang
memproduksi pangan untuk diperdagangkan
bertanggung jawab menyelenggarakan sistem jaminan
mutu sesuai dengan jenis pangan yang diproduksi
melalui proses sertifikasi pangan
Masyarakat sebagai konsumen diharapkan turut
melakukan pengawasan terhadap pangan edar sehingga
dapat tercipta opini publik yang positif yang mendukung
kebutuhan akan pemenuhan keamanan produk pangan
“ We learn from the past days,
we belong to the present,
and with the guidance from the almighty
we build our tomorrow “
( a wise person’s saying )
dinisuhardini77@gmail.com
082115117585

More Related Content

What's hot

Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananGilang Rosul
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
 
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
5 Kunci Keamanan Pangan.pptnanangveri
 
Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)Agnescia Sera
 
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolahSosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolaherna yanti
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
ppt bumbu dan rempah
ppt bumbu dan rempah ppt bumbu dan rempah
ppt bumbu dan rempah Windyrahayu2
 
Resep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resepResep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resepPujii Pujii
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolahHiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolahGilang Rosul
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2'Rheyfan Caspian
 
Sanitasi Makanan
Sanitasi MakananSanitasi Makanan
Sanitasi MakananSri Sumarni
 

What's hot (20)

Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi Makanan
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)
 
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
 
Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)
 
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolahSosialisasi pangan jajanan anak sekolah
Sosialisasi pangan jajanan anak sekolah
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
Buah dan sayur
Buah dan sayurBuah dan sayur
Buah dan sayur
 
penyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SDpenyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SD
 
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasabogaKmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
 
ppt bumbu dan rempah
ppt bumbu dan rempah ppt bumbu dan rempah
ppt bumbu dan rempah
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
Resep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resepResep dan pengembangan resep
Resep dan pengembangan resep
 
Skor Keamanan Pangan
Skor Keamanan PanganSkor Keamanan Pangan
Skor Keamanan Pangan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Ppt jajanan sehat
Ppt jajanan sehatPpt jajanan sehat
Ppt jajanan sehat
 
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolahHiygiene Sanitasi Kantin sekolah
Hiygiene Sanitasi Kantin sekolah
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Sanitasi Makanan
Sanitasi MakananSanitasi Makanan
Sanitasi Makanan
 

Similar to 406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt

4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.pptadham50
 
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdfsulistyoprabowo72
 
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANBAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANHeru Priyanto
 
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Andrew Hutabarat
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014agus_ibnu_hasan
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...khoiril anwar
 
Label dan iklan pangan
Label dan iklan panganLabel dan iklan pangan
Label dan iklan panganRizza Muh
 
PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptx
PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptxPANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptx
PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptxRaisa Nubua Hasir
 
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikPermentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikAchmad Wahid
 
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptxSOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptxLifiaYasmin1
 
Sosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptx
Sosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptxSosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptx
Sosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptxSubianto Unmura
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppteeqra
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatankhoiril anwar
 
Tugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaTugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaAila Yumeko
 
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptxMeeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptxArieDoviziosoPutra
 

Similar to 406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt (20)

P IRT (UKM) .ppt
P IRT  (UKM) .pptP IRT  (UKM) .ppt
P IRT (UKM) .ppt
 
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
 
Penerapan Sanitasi Industri
Penerapan Sanitasi IndustriPenerapan Sanitasi Industri
Penerapan Sanitasi Industri
 
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
 
Keamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan RestaurantKeamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan Restaurant
 
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANBAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
 
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
 
Label dan iklan pangan
Label dan iklan panganLabel dan iklan pangan
Label dan iklan pangan
 
PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptx
PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptxPANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptx
PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS).pptx
 
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikPermentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
 
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptxSOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
 
Sosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptx
Sosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptxSosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptx
Sosialisasi PIRT Desa Satan Kabupaten Musi Rawas.pptx
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
 
PER-UU-HSP - Copy.PPT
PER-UU-HSP - Copy.PPTPER-UU-HSP - Copy.PPT
PER-UU-HSP - Copy.PPT
 
CPOTB.ppt
CPOTB.pptCPOTB.ppt
CPOTB.ppt
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
Tugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaTugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widya
 
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptxMeeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
Meeting Koordinasi Penanggulangan Keracunan.pptx
 

Recently uploaded

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (19)

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt

  • 2. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, baik yang diolah maupun yang tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman UU No.7 Tahun 1996 tentang Pangan
  • 3. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
  • 4. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen UU No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
  • 5. 1. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan 3. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 4. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan 5. Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
  • 6. 6. Kepmenkes RI No.715/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Hygiene Sanitasi Jasaboga 7. Kepmenkes RI No.942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan 8. Kepmenkes RI No.1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
  • 7. 9. Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.00.06.1.52.6635 tentang Larangan pencantuman Informasi bebas Bahan Tambahan Pangan pada Label dan Iklan Pangan 10.Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI No. H.K.00.05.5.1640 Tahun 2003 Tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
  • 8. 1. Restoran Penyedia jasa pangan mulai dari pembuatan sampai dengan penjualan dengan menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunan 2. Rumah Makan Penyedia jasa pangan yang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman di tempat usahanya 3. Catering/Jasaboga Penyedia jasa pangan yang melakukan proses pengelolaan pangan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan
  • 9. 4. Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Penyedia jasa pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan manual hingga semi otomatis 5. Pengrajin Makanan Penyedia jasa pangan yang menyajikan makanan jajanan Ket : penyedia jasa pangan = perseorangan atau perusahaan
  • 10. KEJADIAN KERACUNAN PANGAN Merupakan permasalahan tahunan yang terjadi akibat berbagai faktor Diantaranya faktor perilaku produsen pangan, ketidaktahuan konsumen di dalam pengkonsumsian pangan Di Kab.Sumedang kasus keracunan makanan yang tercatat dari tahun 2005 s.d 2008 adalah 12 kasusdengan jumlah penderita lebih dari 300 org
  • 11. SERTIFIKASI PANGAN Merupakan indikator telah terpenuhinya persyaratan hygiene sanitasi dalam pencapaian keamanan pangan Hal yang paling menjadi kendala adalah sertifikasi untuk pangan produksi IRTP IRTP dengan jumlah yang sangat banyak menjadikan pengawasan dan pembinaan perlu dilakukan lebih optimal
  • 12. Di Kabupaten Sumedang sampai dengan bulan April 2009 terdapat 46,83% IRTP yang telah mengikuti proses sertifikasi Dari angka tersebut tidak seluruhnya berhak memperoleh sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) PERDA NO.32 / 2003 RETRIBUSI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
  • 13. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PANGAN Belum dilakukan optimal, kendala dana dan tenaga (SDM) Kerja sama LP/LS belum optimal, saat ini hanya sampai pada adanya kasus/isu pangan Belum adanya sistem keamanan pangan terpadu Belum ditegakkannya aturan (sanksi)
  • 14. PERSEPSI MASYARAKAT DAN OPINI PUBLIK Persepsi masyarakat bahwa hal yang paling utama dalam pemenuhan pangan adalah pangan yang enak, menarik dan pasti murah Belum terbangunnya opini publik dalam hal pemilihan pangan yang aman Kebiasaan/perilaku yang bersifat turun temurun di masyarakat
  • 15. Perilaku Lingkungan/tempat dan peralatan kerja Penggunaan bahan tambahan Label pada kemasan produk
  • 16.
  • 17. Pekerja di Industri Keripik Kelapa Kecamatan Tanjungsari Dengan pakaian seadanya, asyik bercengkrama sambil bekerja…….??
  • 18. Pekerja di Industri pembuatan Telur Gabus di Sukasari
  • 19. Pekerja di Industri pembuatan Comring Kecamatan Sumedang Selatan
  • 20. Setiap penjamah pangan/karyawan : 1.Tidak boleh bercakap-cakap, makan, minum pada saat bekerja 2.Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan, jam tangan pada saat bekerja 3.Harus menggunakan perlengkapan kerja seperti celemek, penutup kepala, sarung tangan, penutup mulut 4.Harus memiliki surat keterangan sehat dari dokter (uji kesehatan rutin)
  • 21.
  • 22. Industri Pembuatan Comring di Desa Cijambu-Tanjungsari
  • 23. Kandang ternak di samping Industri Keripik Pisang di Cisarua
  • 24. Para Pekerja di Industri Rumah Tangga dengan tingkat risiko yang sangat tinggi (paparan debu) Industri Kue Subadra Industri Sistik Industri Keripik Kelapa
  • 25. Kondisi peralatan dan tempat produksi pangan
  • 26. Kondisi sekitar tempat produksi di Industri pembuatan comring di Kec.Sumedang Selatan
  • 27. Lingkungan dan Peralatan Kerja :  Bangunan bersih dan mudah dibersihkan  Tidak dekat dengan sumber pengotor seperti jamban, sampah, kandang ternak  Peralatan kerja bersih, kuat terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak berkarat  Ada fasilitas sanitasi seperti jamban, tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan air mengalir dan sabun, tempat sampah, sarana pembuangan limbah yang tertutup  Hewan dilarang masuk ke tempat produksi
  • 28.
  • 29. Pewarna kuning digunakan untuk merndam pisang pada Industri Keripik Pisang di Cisarua
  • 30. Kiri : Kerupuk hasil produksi Pengelola IRTP di Kec.Sumedang Utara Kanan : Adonan Kerupuk yang ternyata mengandung Rhodamin B
  • 31. 31 BAHAN TAMBAHAN PANGAN YANG DILARANG DALAM PANGAN (PERMENKES N0. 722/MENKES/PER/IX/88 1. ASAM BORAT (Boric Acid) DAN SENYAWANYA 2. ASAM SALISILAT DAN GARAMNYA (Salicylic Acid ) 3. DIETYLPIROKARBONAT 4. DULSIN (Dulcin) 5. KALIUM KLORAT ( Potassium Chlorate ) 6. KLORAMFENICOL ( Chloramphenicol ) 7. MINYAK NABATI YANG DIBROMINASI 8. NITROFURAZON ( Nitrofurazone ) 9. FORMALIN (Formaldehyde) Formalin termasuk bahan berbahaya sesuai Permenkes Nomor 472/MenKes/Per/V/1996 Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
  • 32. 32 Merupakan senyawa yang berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. DILARANG SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PANGAN Berdasarkan : PerMenKes No.722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang : Bahan Tambahan Pangan BORAKS
  • 33. 33 PERMENKES No.239/MENKES/PER/V/85 PEWARNA YANG DILARANG DIGUNAKAN DALAM MAKANAN BUTTER YELLOW CI 11020 - CITRUS RED NO.2 CI 12156 - CHOCOLATE BROWN FB - MAGENTA - ORANGA RN CI 15970 - PONCEAU 6 R CI 16290 - RHODAMIN B CI 45170 - VIOLET 6 B CI 42640
  • 34. Bahan tambahan yang DILARANG penggunaannya dalam pangan tetapi masih banyak ditemukan digunakan pada pangan adalah : 1.Formalin (sebagai pengawet) 2.Boraks (sebagai pengenyal, untuk memprbaiki penampakan) 3.Rhodamin B (sebagai pewarna merah) 4.Methanil yellow (sebagai pewarna kuning)
  • 35.
  • 37. Pada label komponen yang harus ada : 1.Jenis Pangan 2.Merk 3.Komposisi 4.Berat bersih 5.Nomor registrasi kesehatan (P-IRT, MD, ML, SD, SL) 6.Identitas produsen 7.Kode Produksi 8.Baik digunakan sebelum
  • 38. Pada label dilarang mencantumkan pernyataan atau keterangan dalam bentuk apapun yang menyatakan bahwa pangan tersebut dapat berfungsi sebagai obat (berkhasiat) PP No.69 tahun 1999 tentang label dan Iklan Pangan Pada label dilarang mencantumkan kalimat “bebas bahan pengawet” atau dengan menggunakan kata lain yang semakna Peraturan Kepala BPOM RI No.Hk.00.06.1.52.6635 tentang Larangan Pencantuman Informasi Bebas Bahan Tambahan Pangan Pada Label
  • 39. Diperlukan kerja sama dari 3 pilar pelaku pangan yaitu pemerintah, pengelola pangan dan masyarakat Pemerintah sebagai pengawas dan pembina pangan beredar diharapkan mampu menciptakan suatu sistem keamanan pangan yang terpadu mulai dari tingkat pusat hingga daerah melalui berbagai aturan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang terkait dengan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan termasuk dalam hal penegakkan sanksi hukum
  • 40. Pengelola sebagai penyedia jasa pangan yang memproduksi pangan untuk diperdagangkan bertanggung jawab menyelenggarakan sistem jaminan mutu sesuai dengan jenis pangan yang diproduksi melalui proses sertifikasi pangan Masyarakat sebagai konsumen diharapkan turut melakukan pengawasan terhadap pangan edar sehingga dapat tercipta opini publik yang positif yang mendukung kebutuhan akan pemenuhan keamanan produk pangan
  • 41. “ We learn from the past days, we belong to the present, and with the guidance from the almighty we build our tomorrow “ ( a wise person’s saying ) dinisuhardini77@gmail.com 082115117585