1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
materisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdf
1. UPAYA PENINGKATAN LEGALITAS
PRODUK HASIL PERIKANAN (IZIN PIRT) BAGI
PELAKU USAHA PERIKANAN MELALUI SOSIALISASI
DI DINAS PERIKANAN KABUPATEN BANGKALAN
2. PENGERTIAN PIRT
PIRT adalah sertifikat pangan bagi produsen pangan (makanan dan
minuman) yang diproduksi oleh industri rumah tangga, yaitu perusahaan
pangan yang memiliki tempat usaha di tempat rumah tinggal dengan
peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis dan produk
dipasarkan secara lokal. Pemberian nomor izin PIRT memiliki tujuan untuk
memenuhi hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi produk sehingga pemilik PIRT dapat mengedarkan
produknya secara legal dan lebih luas.
3. MANFAAT PIRT
Manfaat dan Keunggulan Produk yang Memiliki Izin PIRT :
1. Keamanan dan Mutu Produk Terjamin
Dalam proses pendaftaran, produk pangan industri rumah tangga akan diuji
dan diseleksi secara ketat oleh pihak dari dinas kesehatan. Mengingat
prosedur yang dilalui cukup ketat, sehingga bisa dipastikan bahwa keamanan
dan mutu produk yang beredar sudah terjamin.
2. Produk Sudah Layak Beredar
Dengan memiliki izin PIRT untuk produk pangan yang diproduksi, bisa
dipastikan bahwa produk tersebut sudah siap dan layak untuk beredar
dipasaran.
NEXT
4. MANFAAT PIRT
3. Produk Dapat Secara Legal Dipasarkan Secara Luas
Selain sudah layak beredar, pelaku UKM yang sudah memiliki sertifikat PIRT
bisa memasarkan produk secara luas.
4. Kepercayaan Pembeli Meningkat
Ketika tercantum izin PIRT pada kemasan produk pangan yang sudah beredar
dipasaran, para konsumen akan lebih percaya. Mereka tidak akan ragu lagi
untuk membeli produk tersebut kemudian mengkonsumsinya.
.
5. Persyaratan permohonan izin PIRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut :
1. Mengisi form pendaftaran
2. Mengajukan permohonan ijin P-IRT ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan
3. Pas Foto 4x6 2 lembar (berwarna)
4. Data perusahaan makmin IRT dan data produk makanan
5. Gambar denah perusahaan
6. Tanda daftar industri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan
7. Contoh label/etiket yang berisi
a. Logo/gambar nama makanan/minuman
b. Nama dagang (merk dagang)
c. Isi netto dan komposisi
d. Nomor pendaftaran industri
e. Tulisan/pernyataan khusus yang ditetapkan
f. Kode produksi dan tanggal kadaluarsa
8. Jika makmin tersebut repacking maka dilengkapi dengan surat keterangan pernyataan antara
kedua belah pihak
6. Prosedur permohonan izin PIRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut :
1. Pemohon datang ke Kantor Dinas Kesehatan Bangkalan c.q.seksi Kefarmasian, dan mengambil
formulir permohonan izin PIRT
2. Pemohon mendaftarkan diri untuk mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) dan
mengkonfirmasi jadwal pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut.
3. Pemohon mengikuti evaluasi PKP dan bisa mendapatkan sertifikat jika nilai evaluasinya minimal 60
(skala 100).
4. Setelah mendapatkan sertifikat PKP, pemohon dapat kembali ke Kantor Dinas Kesehatan Bangkalan
c.q.seksi Kefarmasian untuk menyerahkan seluruh dokumen persyaratan (beserta formulir yang
sudah diisi).Jika persyaratan sudah dinyatakan lengkap, petugas Dinas Kesehatan akan melakukan
kunjungan berupa pemeriksaan sarana produksi.
5. Jika terdapat hal-hal yang perlu dipastikan higienitas dan keamanannya, petugas akan meminta
pemohon untuk melakukan pengujian laboratorium, khususnya yang berkaitan dengan kualitas air
dan/atau bahan baku/Bahan Tambahan Pangan (seperti zat pewarna) yang digunakan untuk
mengolah pangan.
NEXT
7. 5. Dinas Kesehatan akan mengeluarkan SPP-IRT dengan 15 digit nomor PIRT jika hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan hasil yang positif (tidak ada bahan atau air yang berbahaya) dan hasil
pemeriksaan sarana produksi menunjukkan level I atau II.
6. Untuk pemohon yang hasil pemeriksaan sarana produksinya masih di level III atau IV, akan diberikan
kesempatan untuk memperbaiki sarana produksi hingga bisa memenuhi standar minimum yang
diperbolehkan.
Catatan :
• Level I adalah yang tidak memiliki penyimpangan kritis maupun serius, dan maksimum hanya
memiliki 1 penyimpangan mayor dan 1 penyimpangan minor.
• Level II adalah yang juga tidak memiliki penyimpangan kritis maupun serius, namun memiliki
maksimal 3 penyimpangan mayor dan 1 penyimpangan minor.
• Level III adalah yang memiliki maksimal 4 penyimpangan serius dan/atau memiliki 4 penyimpangan
mayor atau lebih.
• Level IV adalah yang memiliki 5 penyimpangan serius atau lebih dan/atau setidaknya memiliki 1
penyimpangan kritis.
9. PRODUK
Jenis produk yang diperbolehkan mendapat izin PIRT antara lain sebagai berikut :
1. Hasil olahan daging kering (contoh: abon, dendeng, kerupuk kulit dan sejenisnya).
2. Hasil olahan ikan kering (contoh: abon, ikan asin, ebi dan sejenisnya).
3. Hasil olahan unggas kering (contoh: abon, unggas goreng, dendeng dan sejenisnya).
4. Hasil olahan sayur (contoh: asinan, sayur kering, keripik sayur dan sejenisnya).
5. Hasil olahan kelapa (contoh: kelapa parut kering, serundeng dan sejenisnya).
6. Tepung dan hasil olahnya (contoh: mi kering, biskuit, kerupuk dan sejenisnya).
7. Minyak dan lemak (contoh: minyak kacang tanah, minyak kelapa dan sejenisnya).
8. Selai, jeli dan sejenisnya (contoh: selai, jeli, cincau dan sejenisnya).
9. Gula, kembang gula dan madu (contoh: gula merah, permen, madu dan sejenisnya).
10. Kopi dan teh kering (contoh: kopi biji kering/bubuk, teh daun kering/bubuk dan sejenisnya).
11. Bumbu (contoh: bumbu masakan kering, kecap, saos cabe dan sejenisnya).
12. Rempah-rempah (contoh: bawang merah kering/bubuk, lada kering/bubuk dan sejenisnya).
13. Minuman serbuk
14. Hasil olahan buah (contoh: keripik buah, asinan, manisan dan sejenisnya).
15. Hasil olahan biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi.
10. PRODUK
Jenis produk yang telah disebutkan terdapat pengecualian yaitu sebagai berikut :
1. Pangan yang diproses dengan sterilisasi komersial atau pasteurisasi (susu dan hasil olahannya)
2. Pangan yang diproses dengan pembekuan (frozen food) yang penyimpanannya memerlukan lemari
pembeku
3. Pangan olahan asal hewan yang disimpan dingin/bekuMinuman beralkohol
4. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
5. Pangan diet khusus dan pangan keperluan medis khusus (MP-ASI, booster ASI, formula bayi, formula
lanjutan dan pangan untuk penderita diabetes)
6. Pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI