Pengaplikasian dan Implementasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Peng...
Similar to Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal siklus sdm dan penggajian di pusdiklat keuagan umum, universitas mercu buana, 2018
Similar to Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal siklus sdm dan penggajian di pusdiklat keuagan umum, universitas mercu buana, 2018 (20)
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal siklus sdm dan penggajian di pusdiklat keuagan umum, universitas mercu buana, 2018
1. 1
Pengendalian Internal Siklus Sumber Daya Manusia dan Penggajian Pegawai Tenaga Kontrak
(Studi kasus Pada Pusdiklat Keuangan Umum-
Kementerian Keuangan)
Wendi Nurhayat
NIM: 55517120061
Dosen: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universita Mercubuana
2018
2. 2
Abstraksi
Penelitian ini dilakukan di Pusdiklat Keuangan Umum. Pusdiklat Keuangan Umum merupakan salah satu
unit eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan. Dalam mendukung tugas dan fungsinya,, Pusdiklat
Keuangan Umum membutuhkan para pegawaiyang profesional. Para pegawaiyang bekerja di Pusdiklat
Keuangan Umum terdiri dari PegawaiNegeriSipil dan PegawaiTenaga Kontrak. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mempertahankan profesionalitas pegawai tenaga kontrak tersebut adalah dengan
memberikan kompensasi yang memadai melalui pemberian gaji. Proses penggajian di Pusdiklat
Keuangan Umum untuk pegawaitenaga kontrak masih menggunakan manual.Namun dalam pelaksanaan
proses perekrutan, pelatihan pegawai, sampai dengan penggajian tersebut masih terdapat proses yang
tidak transparan dan terbuka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pengendalian
internal terhadap siklus penggajian dan sumber daya manusia di kantor tersebut. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi kepusatakaan. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkanhasil daripenelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengendalian internal di Pusdiklat Keuangan Umum sudah diterapkan dengan baik. Meskipun ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki.
I. PENDAHULUAN
Pusdiklat Keuangan Umum merupakan salah satu unit eselon II di lingkungan Kementerian
Keuangan yang salah satu fungsinya adalah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keuangan
negara di bidang selain anggaran, perpajakan, kepabeanan dan cukai, kebendaharaan umum, kekayaan
negara dan perimbangan keuangan. Dalam mendukung tugas dan fungsi tersebut, Pusdiklat Keuangan
Umum membutuhkan para pegawai yang profesional. Para pegawaiyang bekerja di Pusdiklat Keuangan
Umum terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Kontrak. Proses perekrutan, pelatihan yang baik
tentunya akan menghasilkan pegawai yang profesional, selain itu dukungan dari Pusdiklat Keuangan
Umum sebagai upaya yang dilakukan untuk mempertahankan profesionalitas pegawai tenaga kontrak
tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang memadai melalui pemberian gaji yang tepat baik
dalam segi jumlah maupun dalam segi waktu. Oleh karena itu, pemberian gaji yang tepat jumlah dan
tepat waktu menjadi salah satu indikator kepuasan pegawai terhadap layanan yang diberikan organisasi.
Proses perekrutan pegawai kontrak yang dilakukan di Pusdiklat Keuangan Umum hanya
berdasarkan informasi informal dan dengan cara close rekruitment.
Berdasarkan hasil observasi di Pusdiklat Keuangan Umum, proses pengendalian belum dilakukan
secara sempurna baik pengendalian yang dilakukan saat perekrutan pegawai maupun saat pelatihan
pegawai. Padahal, untuk menghasilkan pegawai yang bagus diperlukan proses perekturatan yang
profesional dan transparan. Berkaitan dengan banyaknya kemungkinan ancaman yang akan terjadi di
dalam siklus penggajian dan sumber daya manusia, Pusdiklat Keuangan Umum memerlukan
pengendalian internal yang harus diterapkan. Hal ini bertujuan siklus penggajian dan sumber daya
manusia dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
II. LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memproses data-data akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi dalam
rangka pembuatan keputusan Roomney dan Steinbart, (2012).
3. 3
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Chusing dalam Kabuhung (2013) adalah sebagai
berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk dapat berfungsi. Sumber daya dapat
diklasifikasikan sebagai alat, data, bahan pendukung, sumber daya manusia dan dana.
2. Peralatan
Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam mempercepat
pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan bentuk
informasi
3. Formulir
Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi .
Formulir sering disebut dengan istilah dokumen
4. Catatan
Catatan terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Jurnal
Merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi dan
meringkas data keuangan dan data lainnya.
b. Buku Besar
Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah
dicatat sebelumnya ke dalam jurnal
5. Prosedur
Prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk menjalankan suatu pekerjaan, tugas atau
kegiatan
6. Laporan
Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan dan laporan manajemen.
Sebagai tambahan menurut Roomney, unsur-unsur sistem informasi akuntansi yang lain adalah
pengendalian internal dalam rangka melindungi data sistem informasi akuntansi.
Daribeberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan
sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, dan menyimpan data tentang akuntansi yang
berasal dari dokumen seperti catatan dan formulir yang melibatkan orang dengan menggunakan
software untuk kemudian diproses dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam rangka
menghasilkan laporan yang digunakan dalam pembuatan keputusan. Prosespencatatan,pengumpulan,
penyimpanan dan proses pembuatan laporan tersebut membutuhkan pengendalian internal yang baik
dalam rangka melindungi data yang masuk ke dalam sistem agar terjamin keandalannya.
B. Siklus Penggajian dan Sumber Daya Manusia
Siklus Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah satu kesatuan aktivitas bisnis yang saling
berhubungan dalam melakukan pemrosesan data dalam rangka mengelola angkatan kerja pegawai.
Tugas yang lebih penting dalam siklus ini termasuk:
1. Merekrut dan memperkerjakan pegawai yang baru
2. Melatih Pegawai
3. Penugasan Pegawai
4. Memberi gaji pegawai (kompensasi)
5. Melakukan evaluasi kepada pegawai
6. Memberhentikan pegawai secara sukarela maupun terpaksa
Penjelasan
Kegiatan no. 1 dan 6 dilakukan hanya satu kali untuk setiap pegawai.
Kegiatan no. 2 sampai dengan no. 5 dilakukan selama pegawai bekerja di suatu perusahaan.
4. 4
Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan siklus penggajian di setiap perusahaan fungsinya
dipisahkan antara sistem penggajian dan pengelolaan sumber daya manusia.
Kegiatan pemberian gaji dilakukan oleh bagian penggajian dan 5 kegiatan lainnya dilakukan oleh
bagian sumber daya manusia.
Menurut Masdar,Asmorowati, dan Irianto,2009 dalam Siswanto Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia antara lain:
No Fungsi Kegiatan
1
Staffing
Analisis jabatan
Perencanaan SDM
Rekrutmen dan Seleksi
2 Pengembangan SDM (Human resource
development)
Pelatihan dan pengembangan
Perencanaan karir
Penilaian kinerja
Pengembangan organisasi
3 Penggajian (compensation) Gaji pokok
Tunjangan fungsional dan struktural
Tunjangan lain
4 Kesehatan dan keselamatan kerja
(Occupational health and safety)
Jaminan kesehatan
Jaminan keselamatan
5 Hubungan industrial (Employee and labour
relation)
Serikat pekerja
6 Riset SDM (Human resource research) Riset pada semua fungsi MSDM untuk
mendukung
organisasi dalam mengelola SDM
C. Aktivitas SIklus Penggajian
1. Memperbaharui file master penggajian
2. Memperbaharui tariff pajak dan pengurangan-pengurangan atas gaji
3. Memvalidasi data dan waktu kehadiran pegawai
4. Menyiapkan pembayaran
5. Membayar gaji
6. Membayar pajak dan pengurangan-pengurangan lainnya
Penjelasan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam siklus penggajian dan sumber daya
manusia dapat dilihat pada data flow diagram di bawah ini:
5. 5
Siklus penggajian diawali dari laporan bagian sumber daya manusia yang menyampaikan update
data pegawaibaik pegawaiyang baru maupun pegawaiyang lama. Update dilakukan dapat berupa
perubahan pendidikan, perubahan jabatan yang tentunya akan berpengaruh terhadap gaji yang akan
diterima;
Selain itu berbagai departemen di perusahaan akan memberikan data berupa daftar absen sebagai
dasar pembayaran gaji untuk pegawai-pegawai yang bekerja di perusahaan. Daftar kehadiran
diperoleh dari presensi yang dilakukan oleh pegawai setiap harinya;
Setelah data-data diperoleh dari kedua sumber yaitu department sumber daya manusia dan
departemen-departemen lainnya ,maka proses penghitungan gaji akan dilakukan oleh bendahara
atau pembuat daftar gaji;
Apabila proses pembuatan daftar gaji telah dilakukan, maka proses berikutnya adalah terkait
dengan pembayaran gaji kepada pegawai dan beberapa pembayaran lain terkait dengan gaji
tersebut. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan diantaranya:
Pemberian cek kepada pegawai dalam rangka pembayaran gaji, cek yang dibayarkan
kepada pegawai setelah dikurangi dengan pajak, asuransi, dan pengurangan-pengurangan
lainnya;:
Pembayaran pajak kepada pemerintah berdasarkan tariff pajak yang telah ditentukan oleh
pemerintah. Apabila pajak telah dibayarkan, maka perusahaanakanmelaporkannya kepada
pemerintah;
Pencairan cek kepada bank yang telah ditunjuk oleh perusahaan;
Pembayaran premiasuransi kepada perusahaan asuransisesuai tariff yang telah ditentukan
sebelumnya.
6. 6
D. Dokumen-Dokumen Yang Digunakan
Diana dan Setiawati (2011:182) dokumen yang dipakai dalam pembayaran gaji antara lain meliputi:
1. Kartu Waktu
Kartu Waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir di kantor
dan jam berapa berapa pulang dari kantor. Bagi karyawan yang digaji bulanan, kartu waktu ini
berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan.
2. Daftar Gaji
Daftar gaji memuat gaji seluruh karyawan. Daftar gaji ini berguna untuk mengetahui gaji setiap
karyawan,termasuk potongan dan pajak penghasilan pasal21. Selain itu, daftar gaji berguna untuk
mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahan untuk membayar gaji karyawan.
3. Slip Gaji
Slip gaji memuat rincian komponen gaji. Slip gaji diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat
mengetahui bagaimana mereka digaji. Informasi masih detail ini juga berguna apabila ada
karyawan yang salah digaji.
4. Daftar Transfer
Daftartransferberfungsi sebagaisurat perintah Bank untuk mentransfersejumlah tertentu ke setiap
karyawan yang akan menerima gaji.
E. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2016:317) adalah :
1. Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan,
memutuskan penempatan karyawan baru, dan sebagainya.
2. Fungsi Pencatat Waktu
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan
perusahaan.
3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto
yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka
waktu pembayaran gaji dan upah.
4. Fungsi Akuntansi Dalam Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan,
Fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya
dengan pembayaran gaji dan upah karyawan.
5. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cekguna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan
cek tersebut ke bank.
F. Pengendalian Internal
Menurut Pasal1 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem pengendalian internal adalah
proses yang secara integral pada tindakan dan kegiatan yang diterapkan secara terus menerus oleh
7. 7
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, pengamanan asset
Negara, dan ketaaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Sementara itu, menurut Agoes & Jan (2009) pengendalian akuntansi internal didesain untuk
memberikan keyakinan yang layak seperti:
1. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi umum dan khusus dari manajemen;
2. Transaksi dicatat sebagaimana diperlukan;
3. Akses atas aset hanya diizinkan melalui manajemen umum atau otorisasi khusus; dan
4. Akuntabilitas yang tercatat untuk aset dibandingkan dengan aset yang ada dengan interval-interval
yang layak serta tindakan yang seduai dapat dilaksanakan untuk setiap perbedaan yang timbul.
Lebih lanjut, Agoes & Jan (2009) menjelaskan mengenai dua tujuan yang luas dan saling terkait dari
pengendalian akuntansi umum adalah:
1. Pengamanan aset perusahaan; dan
2. Menghasilkan catatan keuangan yang andal untuk digunakan internal dan pelaporan eksternal.
Lain halnya dengan Bastian (2007), dia menyatakan bahwa prosedur pengendalian terdiri dari:
1. Otorisasi yang memadai;
2. Adanya pemisahan tugas;
3. Dokumen dan catatan;
4. Pengendalian atas setiap akses terhadap harta atau aktiva perusahaan; dan
5. Pemeriksaan Independen.
Berdasarkanbeberapa pengertian di atasdapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah proses
yang diterapkan baik oleh pimpinan organisasi dan seluruh pegawai dalam rangka mencapai tujuan
organisasi melalui aktivitas-aktivitas seperti : memastikan dokumen diotorisasi dengan benar, adanya
pemisahan tugas, adanya pengendalian akses terhadap asset perusahaan dan seluruh pegawai
melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Ancaman dan Pengendalian Internal pada Siklus Penggajian dan Sumber Daya Manusia
Proses / Aktivitas Ancaman Prosedur Pengendalian
Dapat diterapkan
Pengontrakan dan
perekrutan tenaga
kerja
Memperkerjakan pegawai
yang tidak berkualitas atau
berkelakuan buruk.
Pelanggaran hukum
ketenagakerjaan
Prosedur memperkerjakan
yang baik, termasuk verifikasi
keahlian pelamar kerja,
referensi dan riwayat
pekerjaan.
Dokumen lengkap atas
prosedur untuk
memperkerjakan, pelatihan
perkembangan terkini dalam
hal hukum ketenagakerjaan.
Pemprosesan
Pengajian
Perubahan file induk
penggajian tanpa otorisasi .
Pemisahan tugas: data SDM
dengan penggajian dan
8. 8
Data waktu yang tidak
akurat
Pemrosesan penggajian
yang tidak akurat
Pencurian atau distribusi
cek gaji tipuan
distribusi cek gaji,
pengendalian akses, tinjauan
atas semua perubahan.
Otomatisasi pengu mpu lan
data berbagaipemeriksaan edit,
rekonsiliasi data kartu waktu
dengan data kartu waktu kerja.
Total batch dan pengendalian
aplikasi lainnya, rekening
kliring penggajian, tinjauan
peraturan IRS.
Setoran langsung, distribusi
cek gaji dilakukan oleh
seseorang yang independen
dari proses penggajian,
penyelidikan cek gaji yang
tidakdiklaim, akses terbatas ke
cek gaji kosong ; pemberian
nomor tercetak dan
perhitungan serta pencatatan
periodik untuk semua cek gaji,
penggunaan rekening giro
terpisah untuk penggajian,
yang dipelihara sebagai dana
tetap, rekonsiliasi semua
rekening bank penggajian oleh
seseorang yang tidak terlibat
dalam pemrosesan penggajian.
Umum Kehilangan atau
pengungkapan data tanpa
otorisasi.
Kinerja yang kurang baik.
Prosedur pembuatan cadangan
; rencana pemulihan dari
bencana, pengendalian akses
fisik dan logis, enkripsi data.
Pengembangan dan tinjauan
periodik atas metrik kinerja
yang tepat, program pelatihan.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.
Penelitian kualitatif deskriptif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Emzir:2010:2) dalam
Puspaningrum & Sutjipto (2013) adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata
atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk
mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi.
9. 9
Teknik pengumpulan data yang diterapkan adalah dengan melakukan penelitian langsung kepada
Kantor Pusdiklat Keuangan Umum dan menetapkan data apa saja serta dari mana saja data
dikumpulkan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi diterapkan secara langsung dengan mengamati obyek yang dijadikan tempat penelitian
yang berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti, yaitu dalam hal ini Pusdiklat Keuangan
Umum. Observasidilakukan terhadap seluruh proses yang dilakukan dalam penggajian. Tujuannya
adalah untuk memperoleh berbagai informasi serta data-data mengenaisistem dan prosedur sistem
informasi penggajian serta pengendalian intern.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca beberapa literatur yang terkait dengan penelitian ini
baik teori maupun penelitian terdahulu sebagai panduan untuk mendukung penelitian ini.
3. Gambaran Umum Siklus Penggajian dan Sumber Daya Manusia di Pusdiklat Keuangan Umum
Kegiatan siklus penggajian dan perekturatan sumber daya manusia di lingkungan Pusdiklat
Keuangan Umum untuk pegawai tenaga kontrak telah berlangsung sejak Pusdiklat Keuangan
Umum ada dalam struktur organisasi Kementerian Keuangan. Penelitian yang dilakukan adalah
dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Proses perekturatn yang dilakukan masih secara close
rekruitment dan hal tersebut dapat mengakibatkan ancaman yang dapat dialami oleh Pusdiklat
Keuangan Umum.
H. Hasil dan Pembahasan
1. Aktivitas Perekrutan Pegawai
Proses perekrutan yang dilakukan oleh Pusdiklat Keuagan Umum terdiri dari beberapa aktivitas
diantaranya:
a. Merekrut dan Memperkejakan Pegawai
Proses perekturatan pegawai yang dilakukan oleh Pusdiklat Keuangan Umum tidak secara
terbuka dengan mengumumkan kebutuhan pegawai tenaga kerja kontrak melalui media baik
media cetak maupun media elektronik, hal ini dilakukan dengan alasan karena kebutuhan
pegawai kontrak tidak membutuhkan banyak pegawai. Selain itu tidak dilakukannya
pengumuman kebutuhan pegawaikontrak secara terbuka untuk meminimalisir membludaknya
para calon pencari kerja yang akan datang ke kantor, apabila itu terjadi akan ada biaya yang
timbul jauh lebih besar dibandingkan dengan cara tertutup. pegawai yang direkrut hampi rata-
rata memiliki hubungan kekerabatanantara satupegawaikontrak dengan pegawaikontrak yang
lain. Sehingga apabila ada salah satu pegawai kontrak yang mengundurkan diri, ataupun
pensiun maka untuk menutupi kekurangan pegawaitersebut,akan diinformasikan kepada sanak
saudara yang membutuhkan. Perekturatan pegawai dapat dilakukan secara terbukan maupun
tertutup. Pusdiklat Keuangan Umum melakukan proses perekturatan dengan cara menerima
daftar riwayat hidup dari calon pegawai kontrak dengan dilampiri oleh minmal ijazah SMU
atau sederajat,hal tersebut merupakan syarat administrasi yang harus dipenuhi agar calon
pegawai dapat mengikuti proses berikutnya yaitu wawancara dan tes kompetensi (praktek
bekerja). Setelah proses wawancara dilakukan apabila hasilnya sesuai dengan kebutuhan
Pusdiklat Keuangan Umum, maka calon pegawai tersebut dinyatakan diterima. Apabila hasil
wawancaranya tidak baik, maka calon pegawai tersebut dinyatakan gugur.
Proses perekrutan pegawai secara terbuka maupun tertutup akan mampu menghasilkan
pegawai yang jujur dan semangat dalam bekerja selama proses perekturatannya dilakukan
dengan wawancara,melakukan tes kompetensi. Pusdiklat Keuangan Umum telah melakukan
proses perekturatan secara benar dan sesuai dengan tata cara yang umum dilakukan pada saat
prosesperekturatan pegawai. Sampai dengan saatini pegawaikontrak berjumlah 33 orang yang
terdiri dari petugas keamanan, petugas kebersihan, dan sekretaris bidang.
10. 10
b. Melatih Pegawai
Pusdiklat KeuanganUmum tidak memberikan pelatihan pegawaikepada pegawaikontrak yang
baru direkrut. Hal ini dikarenakan apabila Pusdiklat Keuangan Umum memberikan pelatihan
maka akan ada biaya yang harus dikeluarkan oleh Pusdiklat Keuangan Umum ,sementara tugas
harus segera dilaksanakan oleh pegawai yang baru saja direkrut. Pusdiklat Keuangan Umum
menerapkan prinsip ”learning by doing”. Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang
tidak memerlukan banyak analisis maka dapat dilakukan tanpa harus mengikuti pelatihan
terlebih dahulu.
Menurut penulis, pelatihan wajib dilakukan oleh Pusdiklat Keuangan Umum bagi para pegawai
yang baru direkrut, selain karena itu merupakan hak dari pegawai untuk mengembangkan diri
dan menambah kompentensi, hasil dari pelatihan pun akan menjadi keuntungan bagi Pusdiklat
Keuangan Umum, karena pegawai yang terlatih akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan
yang tidak terlatih.
c. Penugasan Pegawai
Proses berikutnya adalah memberi tugas kepada pegawai yang baru direkrut. Pegawai yang
diberi tugas oleh Pusdiklat Keuangan Umum disesuaikan dengan kompetensi yang dimilliki
oleh pegawai tersebut, misalnya bagi petugas keamanan maka akan diberikan tugas untuk
menjaga pos keamanan di bagian depan dan di lobi kantor. Cleaning service akan dibagi ke
beberapa lantai, perawat akan diberikan tugas di klinik, sekretaris bidang akan bertugas di
setiap bidang yang ada di Pusdiklat Keuangan Umum.
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis, masih melihat ada fungsi yang dilakukan
oleh satu orang, dimana petugas keamanan harus merangkap sebagai penerima tamu, atau
terkadang perawat apabila tidak ada kegiatan maka akan merangkap sebagai penerima tamu.
Dua fungsi yang dilakukan oleh satu orang merupakan pengendalian internal yang kurang baik,
karena seyogyanya petugas keamanan bertugas hanya menjaga keamanan, dan untuk petugas
lobi diadakan rekruitment tersendiri.
d. Memberi Gaji Pegawai
Setelah pegawai dipekerjakan oleh Pusdiklat Keuangan Umum, maka sudah selayaknya
Pusdiklat Keuangan Umum memberikan kompensasi bagi para pegawai kontrak tersebut, gaji
yang diberikan disesuaikan dengan upah minimum regional daerah Jakarta, dan apabila ada
tambahan waktu bekerja seperti lembur, maka akan diperhitungkan oleh bagian keuangan di
Pusdiklat Keuangan Umum. Gaji yang dibayarkan masih menggunakan Microsoft Excel dan
belum menggunakan aplikasi gaji, meskipun proses pembayaran gaji pegawai kontrak
disamakan dengan Pegawai Negeri Sipil, yaitu melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.
e. Melakukan Evaluasi Kepada Pegawai
Evaluasi kepada pegawai merupakan rangkaian yang harus dilakukan setiap periodik, hal ini
dimaksudkan agar ada perbaikan dalam kinerja pegawai kontrak. Evaluasi yang dilakukan
biasanya setiap bulan , dengan mekanisme rapat internal antara tata usaha dengan pegawai
kontrak. Selain itu, masukan dari setiap pegawai bagi para pegawai kontrak sangat penting
untuk mengevaluasi kinerja para pegawai kontrak.
Kegiatan evaluasi sudah bagus dilakukan oleh Pusdiklat Keuangan Umum dan memberikan
efek positif atas kinerja dari para pegawai kontrak.
f. Memberhentikan Pegawai secara Sukarela maupun terpaksa
Pusdiklat Keuangan Umum pernah memberhentikan pegawai secara paksa maupun sukarela,
hal ini disebabkan oleh hasil evaluasi dari pegawai lain, maupun observasi yang dilakukan
11. 11
bagian tata usaha. Sebelum pegawai tersebut diberhentikan, ada himbauan terlebih dahulu atau
surat peringatan, apabila sebanyak 3 kali surat peringatan tidak diindahkan maka pegawaiyang
bersangkutan akan diberhentikan secara paksa dan tidak diberikan hak gaji.
Sampai saat ini tidak pernah ada ancaman yang dapat merugikan Pusdiklat Keuangan Umum,
karena semua proses dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2. Aktivitas Penggajian Pegawai
Aktivitas penggajian yang dilakukan oleh Pusdiklat Keuangan Umum masih menggunakan
Microsoft Excel, akan tetapi untuk data absensi sudah menggunakan mesin Finger Print.
Penggunaan mesin finger print patut diapresiasi secara positif karena tidak mungkin pegawai
kontrak menitipkan absen kepada temannya, dan untuk menghindari kesalahan penghitungan jam
kerja atas pegawai kontrak tersebut.
Proses penggajian yang dilakukan di Pusdiklat Keuangan Umum berjalan sesuai dengan prosedur
yang berlaku sehingga ancaman kesalahan penggajian tidak terjadi.
3. Umum
Data pegawai berupa penggajian dan catatan pegawai kontrak tersimpan dengan rapih, secara
dokumentasi kertas maupun data elektronik, dan proses back up rutin dilakukan setiap bulan. Hal
ini dilakukan untuk menjaga agar data pegawaitidak hilang dan tidak rusak. Periode penyimpanan
data setiap satu bulan sekali dilakukan karena data yang disimpan tidak terlalu banyak sehingga
cukup dilakuan setiap bulan saja, berbarengan dengan proses penginputan gaji pegawai kontrak.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil observasi penulis memperoleh kesimpulan diantaranya:
1. Secara umum Pusdiklat Keuangan Umum telah melakukan pengendalian internal dengan baik
terutama pada proses penggajian;
2. Pelatihan pegawai tidak dilakukan oleh Pusdiklat Keuangan Umum karena akan memerlukan
biaya yang besar;
3. Masih terdapat tumpang tindih atas tugas yang diberikan, petugas keamana harus mengerjakan
fungsi dari penerima tamu, begitu juga dengan perawat yang harus mengerjakan tugas dari
resepsionis;
4. Gaji yang diberikan kepada pegawai kontrak sudah sesuai dengan upah minimun regional,
sehingga Pusdiklat Keuangan Umum tidak melanggar Undang-Undang Tenaga Kerja.
5. Proses penginputan kehadiran sudah bagus dilakukan dengan mesin finger print sehingga
menghasilkan data kehadiran yang akurat dan tidak memungkinkan manipulasi data yang dapat
dilakukan oleh pegawai kontrak;
6. Back up data dilakukan secara rutin untuk menghindari kehilangan data pegawai kontrak maupun
kerusakan data.
B. Saran
Secara umum Pusdiklat Keuangan Umum sudah melakukan pengendalian internal dengan baik,
namun ada beberapa yang harus diperbaiki. Penulis memberikan beberapa saran dari hasil observasi,
antara lain:
1. Pelatihan pegawai sebaiknya dilakukan oleh Pusdiklat Keuangan Umum untuk menambah
kompetensi dari pegawai yang baru, selain itu pelatihan yang dilakukan meskipun akan
mengeluarkan biaya, merupakan investasi untuk masa depan;
2. Tenaga resepsionis sebaiknya ditugaskan kepada pegawaiyang bertugas sebagai resepsionis saja,
karena petugas keamanan hanya berfungsi untuk menjaga keamanan. Maka Pusdiklat Keuangan
Umum perlu merekrut pegawai kontrak khusus resepsionis.