Teks tersebut merangkum pengertian manajemen resiko menurut beberapa sumber, jenis-jenis resiko, dan manfaat penerapan manajemen resiko bagi perusahaan. Manajemen resiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola resiko untuk meminimalkan kerugian melalui sumber daya yang tersedia.
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. universitas mercubuana. 2017
1. Nama : Eka Yulianto
NIM : 55116120133
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MANAJEMEN RESIKO
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah
biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko
merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai
macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko
terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita
menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal.
Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami
dan sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan
memperluas keuntungan kompetitif organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau
tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak
pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut
Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal
dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan
akibat yang merugikan disebut dengan istilah resiko (risk). Dalam beberapa tahun
terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik,
maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen
resiko dalam bisnis pada masa kini.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi
seseorang atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan.
Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang
sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian sangat kecil sekali. Misalnya
membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar,
tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotere relatif kecil. Apakah
ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama
mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap resiko.
Mengapa resiko harus dikelola? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena
resiko mengandung biaya yang tidak sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana
suatu perusahaan sepatu yang mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari
peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat asset yang terbakar (misalnya
gedung, material, sepatu setengah jadi, maupun sepatu yang siap untuk dijual).
2. Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa beroperasinya
perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat lainnya
adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena
terhentinya arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik
perusahaan dengan partner bisnis tersebut.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko.
Peran dari manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat
berubah, mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan strategic
management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan
mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak.
Pengertian Manajemen Resiko
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko
adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:
penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang
dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain,
menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada
resiko- resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau
kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum).
Menurut Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu proses
mengidentifikasi, mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya
melalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang dapat digunakan antara lain
mentransfer resiko pada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek buruk dari
resiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari resiko tertentu.
Sedangkan menurut COSO, manajemen resiko (risk management) dapat
diartikan sebagai “a process, effected by an entity’s board of directors, management
and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed
to identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its risk
appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity
objectives.
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua
perusahaan. Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat
menunjukkan resiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam
masing-masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen resiko yang
baik adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko. Sasarannya untuk menambah
nilai maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi. Tujuan utama untuk
3. memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat memberikan
dampak bagi organisasi. Manajemen resiko meningkatkan kemungkinan sukses,
mengurangi kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin
keseluruhan sasaran organisasi.
Manajemen resiko seharusnya bersifat berkelanjutan dan mengembangkan
proses yang bekerja dalam keseluruhan strategi organisasi dan strategi dalam
mengimplementasikan. Manajemen resiko seharusnya ditujukan untuk
menanggulangi suatu permasalahan sesuai dengan metode yang digunakan dalam
melaksanakan aktifitas dalam suatu organisasi di masa lalu, masa kini dan masa
depan.
Manajemen resiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi dengan
kebijaksanaan yang efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen
senior. Manajemen resiko harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis
dan sasaran operasional, pemberian tugas dan tanggung jawab serta kemampuan
merespon secara menyeluruh pada suatu organisasi, di mana setiap manajer dan
pekerja memandang manajemen resiko sebagai bagian dari deskripsi kerja.
Manajemen resiko mendukung akuntabilitas (keterbukaan), kinerja pengukuran dan
reward, mempromosikan efisiensi operasional dari semua tingkatan.
Bentuk-Bentuk Resiko
1. Risiko Spekulatif (Business Risk) :
Yaitu suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.Seseorang yang
menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya
merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif.
2. Risiko Murni (Pure Risk) :
Yaitu sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa
dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran,
apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan
menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran.
Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan
keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud
tertentu.
Manfaat Manajemen Resiko
1. Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang
rumit.
2. Memudahkan estimasi biaya..
4. 3. Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan
dalam cara yang benar.
4. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
5. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak
informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
6. Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
7. Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
8. Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Manfaat Manajemen Resiko yang diberikan terhadap perusahaan dibagi dalam
5 kategori utama yaitu :
1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
3. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya
perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi
perusahaan
5. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur
pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka
secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.org
Dwi Purnomo. 2011. http://sieghartrain.blogspot.co.id/2011/12/makalah-manajemen-
resiko.html. (14 Mei 2017, 14.30)
Parwito. 2016. http://www.parwito.com/2016/06/pengertian-dan-manfaat-risk-
management.html. (14 Mei 2017, 15.00)