SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TUGAS KIMIA DASAR 1
        PROFIL BESI ( Fe )
DOSEN   : Dra. Rully Melliawaty, M.Pd




        DISUSUN OLEH :
   SYLVESTER SARAGIH
         DBD 111 0105



  UNIVERSITAS PALANGKARAYA
        FAKULTAS TEKNIK
    JURUSAN PERTAMBANGAN
         PALANGKARAYA
               2011
PROFIL BESI ( Fe )



1.1 PENDAHULUAN

      A. Pengertian Besi ( Fe )

       Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.
Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi.

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya:

       Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
       Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
       Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
        Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi
atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
(stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi
besi memerlukan oksigen dan air.
       Berbagai jenis logam contohnya Zink danMagnesium dapat melindungi besi dari korosi.
Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat
tersebut.

  1.    Pengecatan.

         Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara
dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya
melindungi besi terhadap korosi.
2.   Pelumuran dengan Oli atau Gemuk.

       Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak
dengan air.

  3.   Pembalutan dengan Plastik.

         Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan
plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.

  4.   Tin Plating (pelapisan dengan timah).

        Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan
dilakukan secara elektrolisis, yang disebuttin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat.
Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila
lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat
korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh
karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi
sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang
diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.

  5.   Galvanisasi (pelapisan dengan Zink).

       Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan
timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi
karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi
lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel
elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang
mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi,
sehingga tahan karat.

  6.   Cromium Plating (pelapisan dengan kromium).

       Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung
yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan
elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium
itu ada yang rusak.
7.     Sacrificial Protection (pengorbanan anode).

         Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada
besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi
besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan
kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.


                               B. TABEL PROFIL BESI ( F e )


        2                               mangan ← besi → kobalt
       6

         -
        ↑
       Fe
        ↓
       Ru                           Tabel periodik


                                  Keterangan Umum Unsur

       Nama, Lambang, Nomor atom                 besi, Fe, 26

       Deret kimia                               logam transisi

       Golongan, Periode, Blok                   8, 4, d

       Penampilan                                metalik mengkilap
                                                keabu-abuan




       Massa atom                                55,845(2) g/mol

       Konfigurasi elektron                      [Ar] 3d6 4s2
Jumlah elektron tiap kulit                    2, 8, 14, 2

                                     Ciri-ciri fisik

Fase                                          padat

Massa jenis (sekitar suhu kamar)              7,86 g/cm³

Massa jenis cair pada titik lebur             6,98 g/cm³

Titik lebur                                   1811 K
                                            (1538 °C, 2800 °F)

Titik didih                                   3134 K
                                            (2861 °C, 5182 °F)

Kalor peleburan                               13,81 kJ/mol

Kalor penguapan                               340 kJ/mol

Kapasitas kalor                               (25 °C) 25,10 J/(mol·K)

                                     Tekanan uap

       P/Pa           1         10           100            1k       10 k   100 k

  pada T/K           1728      1890         2091        2346         2679   3132


                                    Ciri-ciri atom

Struktur kristal                              kubus pusat badan

Bilangan oksidasi                             2, 3, 4, 6
                                            (oksida amfoter)

Elektronegativitas                            1,83 (skala Pauling)
Energi ionisasi                   pertama: 762,5 kJ/mol

                                   ke-2: 1561,9 kJ/mol

                                   ke-3: 2957 kJ/mol

 Jari-jari atom                    140 pm

 Jari-jari atom (terhitung)        156 pm

 Jari-jari kovalen                 125 pm

                              Lain-lain

 Sifat magnetik                    feromagnetik

 Resistivitas listrik              (20 °C) 96,1 nΩ·m

 Konduktivitas termal              (300 K) 80,4 W/(m·K)

 Ekspansi termal                   (25 °C) 11,8 µm/(m·K)

  Kecepatan suara                  (suhu kamar) (elektrolitik)
(pada wujud kawat)                5120 m/s

 Modulus Young                     211 GPa

 Modulus geser                     82 GPa

 Modulus ruah                      170 GPa

 Nisbah Poisson                    0,29

 Skala kekerasan Mohs              4,0
Kekerasan Vickers                            608 MPa

      Kekerasan Brinell                            490 MPa



                                            Isotop

         iso       NA       waktu paruh               DM         DE(MeV)          DP

         54                                                                      54
              F   5,8%     >3,1E22 tahun      penangkapan 2ε     ?                Cr
     e

         55                                                                      55
              F   syn      2,73 tahun         penangkapan ε      0,231                M
     e                                                                       n

         56
              F   91,72%   Fe stabil dengan 30 neutron
     e

         57
              F   2,2%     Fe stabil dengan 31 neutron
     e

         58
              F   0,28%    Fe stabil dengan 32 neutron
     e

         59                                                                      59
              F   syn      44,503 hari        β                  1,565            Co
     e

         60
              F   syn      1,5E6 tahun        β-                 3,978           60

     e




       Besi (III)klorida, atauferi klorida, adalah suatusenyawa kimia yang
merupakan komoditas skala industri, dengan rumus kimia FeCl3. Senyawa ini umum digunakan
dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun
dilaboratorium.

       Warna dari kristal besi(III) klorida tergantung pada sudut pandangnya: dari cahaya
pantulan ia berwarna hijau tua, tapi dari cahaya pancaran ia berwarna ungu-merah. Besi(III)
klorida bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl, yang terhidrasi
membentuk kabut.

        Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan
reaksi eksotermis (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam,
dan korosif, yang digunakan sebagai koagulan pada pengolahan limbah dan produksi air minum.
Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuit
cetak (PCB). Anhidrat dari besi(III) klorida adalah asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan
sebagai katalis dalam sintesis organik.


C. Sifat-sifat fisika dan kimia
      Besi(III) klorida memiliki titik lebur yang relatif rendah dan mendidih pada 315 °C.
Uapnya merupkan dimer Fe2Cl6, yang pada suhu yang semakin tinggi lebih cenderung terurai
menjadi monomer FeCl3, daripada penguraian reversibel menjadi besi(II) klorida dan gas klorin



Reaksi kimia

      Besi(III) klorida merupakan asam Lewis yang relatif kuat, dan bereaksi
 membentuk adduct dengan basa-basa Lewis. Contohnya adalah reaksi dengan trifenilfosfin
 oksida, membentuk adduct FeCl3(OPPh3)2 dimana Ph = fenil.

      Besi(III) klorida bereaksi dengan garam klorida lainnya
 membentuk ion tetrahedral FeCl4− yang berwarna kuning. Garam-garam dari FeCl4−dalam asam
 klorida dapat diekstraksikan ke dietil eter.

    Jika dipanaskan bersama besi(III) oksida pada temperatur 350 °C, besi (III) klorida
 membentuk besi oksiklorida, sebuah padatan berlapis.
  FeCl3 + Fe2O3 → 3 FeOCl

      Dalam suasana basa, alkoksida dari logam alkali bereaksi membentuk kompleks dimer
  2 FeCl3 + 6 C2H5OH + 6 NH3 → (Fe(OC2H5)3)2 + 6 NH4Cl

      Besi(III) klorida bereaksi dengan cepat terhadap oksalat membentuk kompleks
 [Fe(C2O4)3]3−. Garam-garam karboksilat lainnya juga membentuk kompleks,
 seperti sitrat dan tartarat
    Besi(III) klorida adalah agen oksidator yang sedang, mampu mengoksidasi tembaga(I)
 klorida to menjadi tembaga(II) klorida. Agen pereduksi seperti hidrazin dapat mengubah
 besi(III) klorida menjadi kompleks dari besi(II).



D. Struktur
       Besi (III) klorida memiliki struktur BI3, dimana pusat-pusat Fe (III) oktahedral saling
berhubungan melalui koordinat-dua ligan klorida Besi (III) oksida dikenal juga dengan
nama bijih besi adalah salah satu senyawa oksida dari besi dan mempunyai rumus
kimia Fe2O3 dan mempunyai sifat paramagnetik.


1. Bentuk alfa
       α-Fe2O3 mempunyai struktur rhombohedral, corundum (α-Al2O3) dan merupakan bentuk
yang paling umum ditemukan. Senyawa dalam bentuk ini terbentuk secara alamiah sebagai
mineral bijih besi yang ditambang sebagai bijih besi utama. Senyawa ini
bersifat antiferromagnetic di bawah    suhu     ~260      K    (suhu     transisi   Morin),
                                                                 [1]
dan ferromagnetik lemah antara 260 K dan 950 K (suhu Neel). Besi(III) oksida mudah
disiapkan menggunakan dekomposisi termal dan pengendapan dalam suatu cairan. Sifat
magnetiknya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tekanan, ukuran partikel, dan intensitas
medan magnet.


2. Bentuk beta
       Cubic face centered, metastable, pada suhu di atas 500 °C berubah ke bentuk alfa.
Besi(III) oksida dalam bentuk ini bisa disiapkan dengan cara reduksi dari bijih besi oleh
karbon, pyrolysisdari larutan besi(III) klorida, atau dekompsisi termal dari besi(III) sulfat.


3. Bentuk gamma
       Berbentuk kubik, metastable, berubah ke bentuk alfa saat suhu tinggi. Terbentuk secara
alamiah sebagai mineral maghemite. Ferrimagnetik. Partikel yang berukuran lebih kecil dari 10
nanometer merupakan superparamagnetik. Bisa disiapkan dengan dehidrasi termal dari
gammabesi(III) oksida-hidroksida, oksidasi dari iron(II,III) oxide dengan hati-hati. Partikel-
partikel yang berukuran sangat kecil bisa disiapkan dengan cara dekomposisi termal dari besi(III)
oksalat.
4. Bentuk epsilon
       Berbentuk seperti belah ketupat, memperlihatkan sifat perantara antara bentuk alfa dan
gamma. Sejauh ini tidak disiapkan dalam bentuk murninya, melinkan selalu tercampur dengan
bentuk alfa atau gamma. Bahan dengan kadar besi(III) oksida dengan bentuk epsilon tinggi bisa
disiapkan dengan transformasi termal dari bentuk gamma. Bentuk epsilon ini metastable,
berubah ke bentuk alpha pada suhu antara 500 dan 750 °C. Bisa juga disiapkan dengan cara
oksidasi dari besi dalam sebuah electric arc atau dengan cara pengendapan sol-gel dari besi(III)
nitrat.




      Bijih besi adalah batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah
mineral gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain.
Besi merupakan unsur kuat golongan VIII B yang mempunyai nomor atom 26.




E. WILAYAH – WILAYAH TAMBANG BESI ( Fe ) INDONESIA
       Nah, di Indonesia terdapat beberapa daerah penambangan bijih besi, seperti di:

1. Cilacap (khusus pasir besi), Jawa Tengah

2. Cilegon, Banten

3. Gunung Tegak, Lampung

4. Lengabana, Longkana, Pengunungan Verbeek, Sulawesi Tengah
5. Pulau Demawan, Pulau Sebuku, dan Pulau Suwung, Kalimantan Selatan.
Bijih besih juga terdapat di Provinsi Bengkulu, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Pengolahan bijih besi juga dilakukan oleh PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten.

       Atom besi biasa mempunyai 56 ganda jisim atom hidrogen biasa. Besi adalah logam
paling banyak, dan dipercayai unsur kimia kesepuluh paling banyak di alam sejagat. Besi juga
merupakan unsur paling banyak (menurut jisim, 34.6%) membentuk Bumi; penumpuan besi
pada lapisan berlainan di Bumi berbeza antara tinggi peratusannya pada lapisan dalam sehingga
5% pada kerak bumi; terdapat kemungkinan bahawa teras dalam Bumi mengandungi hablur besi
tunggal walaupun ia berkemungkinan sebatian besi dan nikel; jumlah besar besi dalam Bumi
dijangka menyumbang kepada medan magnet Bumi. Simbolnya adalah Feringkasan
kepada ferrum, perkataan Latin bagi besi.
       Nukleus besi adalah antara nukleus-nukleus yang mempunyai tenaga pengikat tertinggi
per nukleon, dan hanya diatasi oleh isotop nikel 62Ni. Nukleid stabil yang paling banyak di dalam
alam semesta adalah 56Fe. Ini merupakan hasil daripada pelakuran nuklear pada bintang.
Walaupun perolehan tenaga yang lebih tinggi boleh didapati dengan mensintesis 62Ni, namun
proses ini tidak digemari kerana keadaan yang kurang sesuai pada bintang-bintang. Apabila
bintang gergasi mengecut pada penghujung hayatnya, tekanan dalaman dan suhu akan
meningkat, membolehkan bintang seterusnya menghasilkan unsur yang lebih berat, walaupun
keadaan ini adalah kurang stabil berbanding dengan unsur-unsur pada sekitar nombor jisim 60
("kumpulan besi"). Ini menjurus kepada berlakunyasupernova.


F. KEGUNAAN BESI ( Fe )
       Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, iaitu merangkumi
sebanyak 95 peratus daripada semua tan logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Gabungan
harganya yang murah dengan kekuatannya menjadikan ia amat diperlukan, terutamanya dalam
penggunaan seperti kereta, badan kapalbagi kapal besar, dan komponen struktur bagi bangunan.
Besi waja merupakan aloi besi paling dikenali, dan sebahagian dari bentuk yang dibentuk oleh
besi termasuk:

      Besi mentah atau Pig iron yang mengandungi 4% – 5% karbon dengan sejumlah
 bendasing seperti belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya       adalah ia merupakan
 perantaraan daripada bijih besi kepada besi tuang danbesi waja.
      Besi tuang (Cast iron) mengandungi 2% – 3.5% karbon dan sejumlah kecil mangan.
Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat memberikan kesan buruk
kepada sifat bahan, seperti belerang dan fosforus, telah dikurangkan kepada tahap boleh
diterima. Ia mempunyai takat lebur pada julat 1420–1470 K, yang lebih rendah berbanding dua
komponen utamanya, dan menjadikannya hasil pertama yang melebur apabila karbon dan besi
dipanaskan serentak. Sifat mekanikalnya berubah-ubah, bergantung kepada bentuk karbon yang
diterap ke dalam aloi. Besi tuang 'putih' mengandungi karbon dalam bentuk cementite, atau besi
karbida. Sebatian keras dan rapuh ini mendominasi sifat-sifat utama besi tuang 'putih',
menyebabkannya keras, tetapi tidak tahan kejutan. Dalam besi tuang 'kelabu', karbon hadir dalam
bentuk serpihan halus grafit, dan ini juga menyebabkan bahan menjadi rapuh kerana ciri-ciri
grafit yang mempunyai pinggir-pinggir tajam yang merupakan kawasan tegasan tinggi. Jenis besi
kelabu yang baru, yang dinamakan 'besi mulur', adalah dicampur dengan kandungan surih
magnesium untuk mengubah bentuk grafit menjadi sferoid, atau nodul, lantas meningkatkan
ketegaran dan kekuatan besi.

      Besi karbon mengandungi antara 0.5%            dan   1.5% karbon,    dengan    sejumlah
 kecil mangan, belerang, fosforus, dan silikon.
      Besi tempa (Wrought iron) mengandungi kurang daripada 0.5% karbon. Ia keras, mudah
 lentur, dan tidak mudah dilakurkan berbanding dengan besi mentah. Ia mempunyai sejumlah
 kecil karbon, beberapa persepuluh peratus. Jika ditajamkan menjadi tirus, ia cepat kehilangan
 ketajamannya.
     Besi aloi (Alloy steel) mengandungi kandungan karbon yang berubah-ubah dan juga
 logam-logam lain, seperti kromium, vanadium, molibdenum, nikel,tungsten dsb.
      Besi oksida (III) digunakan dalam penghasilan storan magnetik dalam komputer. Ia
 sering dicampurkan dengan bahan lain, dan mengekalkan ciri-ciri mereka dalam larutan.



1.2 SEJARAH BESI
       Tanda-tanda pertama kegunaan besi datangnya dari Sumeria dan Mesir, di mana
sekitar 4000 SM, benda kecil, seperti mata lembing dan perhiasan, dihasilkan dari besi yang
didapati dari meteor. Pada 1600 SM hingga 1200 SM, besi digunakan secara lebih meluas di
Timur Tengah, tetapi tidak menggantikan kegunaangangsa.
Kapak besi dari Zaman Besi Sweden yang ditemui di Gotland, Sweden.

       Dari tempoh abad ke-12 SM hingga abad ke-10 SM, terdapat peralihan pantas di Timur
Tengah dari segi peralatan dan senjata gangsa kepada besi. Faktor utama peralihan ini tidak
kelihatannya sebagai kelebihan teknologi kerjabesi, tetapi sebaliknya disebabkan gangguan
bekalan timah. Tempoh peralihan ini, yang berlaku pada tempoh berlainan ditempat berlainan di
dunia, mengorak langkah ke zaman tamadun yang dikenali sebagai Zaman Besi.

       Jika bijih besi dipanaskan serentak dengan karbon sehingga 1420–1470 K, cecair likat
terbentuk, satu aloi sekitar 96.5% besi dan 3.5% karbon. Hasil ini kuat, boleh dibentuk menjadi
bentuk halus, tetapi terlalu rapuh untuk dibentuk, kecuali ia dinyahkarbon (decarburized) untuk
menyingkir kebanyakan karbon.

Besi tuang mundur di Eropa, disebabkan pelebur Eropa hanya mampu mencapai suhu sekitar
1000 K.




  Warna merah pada air disebabkan oleh kehadiran bijih besi dalam batu

       Besi merupakan salah satu unsur paling biasa di Bumi, membentuk 5% daripada kerak
Bumi. Kebanyakan besi ini hadir dalam pelbagai jenis oksida besi, seperti bahan
galianhematit, magnetit, dan takonit. Sebahagian besar teras bumi dipercayai mengandungi aloi
logam besi-nikel. Sekitar 5% daripada meteorit turut mengandungi aloi besi-nikel. Walaupun
jarang, ini merupakan bentuk utama logam besi semulajadi dipermukaan bumi.
Dalam perindustrian, besi dihasilkan daripada bijih, kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan
magnetit (Fe3O4), melalui penurunan oleh karbon dalam relau hembus (blast furnace) pada suhu
sekitar 2000 °C. Dalam relau hembus, bijih besi, karbon dalam bentuk kok, dan fluks seperti batu
kapur diisikan di bahagian atas relau, sementara semburan udara panas dipaksa untuk masuk ke
dalam relau di bahagian bawah.

Dalam relau, kok bertindak balas          dengan oksigen dalam      hembusan      udara    untuk
menghasilkan karbon monoksida:
  2 C + O2 → 2 CO
  Karbon monoksida mengurangkan bijih besi (dalam persamaan kimia di bawah, hematit)
 kepada besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses tersebut:
  3 CO + Fe2O3 → 2 Fe + 3 CO2
       Fluks ditambah untuk meleburkan bendasing dalam bijih, terutamanya silikon
dioksida pasir dan lain-lain silikat. Fluks biasa termasuklah batu kapur (terutamanya kalsium
karbonat) dan dolomit (magnesium karbonat). Fluks yang lain boleh digunakan bergantung
kepada jenis bendasing yang perlu diasingkan daripada bijih. Di bawah kepanasan relau, batu
kapur mengurai menjadi kalsium oksida (kapur tohor):
  CaCO3 → CaO + CO2
  Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida untuk menghasilkan sanga.
  CaO + SiO2 → CaSiO3
       Sanga melebur oleh kerana haba di dalam relau, berbanding dengan silikon dioksida yang
tidak akan melebur di bawah haba yang sama. Pada dasar relau, sanga yang melebur terapung
leburan besi yang lebih tumpat, dan hanyut ke tepi relau yang mungkin akan dibuka untuk
mengalirkan sanga keluar daripada leburan besi. Besi ini, apabila disejukkan, akan dipanggil besi
mentah, sementara sanga boleh digunakan sebagai bahan untuk pembinaan jalan raya atau untuk
menyuburkan tanah yang kurang mineral untuk pertanian.
Timbunan palet bijih besi akan digunakan dalam penghasilan besi keluli.

  Keadaan pengoksidaan biasa untuk besi termasuk:

      Bentuk Ferum(II), Fe2+, dahulunya dinamakan ferus amat biasa.
     Bentuk Ferum(III), Fe3+, dahulunya dinamakan ferik, juga biasa, sebagai contoh
 dalamkarat.

      Bentuk Ferum(IV), Fe4+, dahulunya dinamakan feril, stabil dalam sebahagian enzim
 (contoh. peroksidase).
      Ferum(VI) juga ada, walaupun jarang dalam Kalium ferat.
      karbide besi Fe3C juga dikenali sebagai cementite.



1. Peranan biologi
       Besi dalam bentuk zat besi amat penting bagi semua organisma, kecuali bagi sebahagian
kecil bakteria. Ia kebanyakannya disisipkan dengan stabil dalam logamprotein (metalloprotein),
kerana sekiranya terdedah atau dalam bentuk bebas ia menyebabkan penghasilan radikal
bebas yang kebiasaannya toksik kepada sel. Mengatakan bahawa besi bergerak bebas tidaklah
bermaksud ia diangkut secara bebas dalam bendalir badan, sebaliknya besi terikat ketat dengan
hampir kesemua biomolekul-biomolekul agar ia dapat melekap secara tak khusus kepada
membran sel, asid nukleik, protein dsb.

        Haiwan menerapkan besi ke dalam kompleks hem, sejenis komponen penting
dalam sitokrom, iaitu protein yang terlibat dalam tindakbalasredoks (termasuk respirasi tetapi
tidak terhad kepada respirasi sahaja), dan juga protein-protein pengangkut oksigen,
iaitu hemoglobin danmioglobin. Besi tak organik yang terlibat dalam tindakbalas redoks juga
terdapat dalam kelompok besi-sulfur dalam kebanyakan enzim, seperti nitrogenase (terlibat
dalam sintesis ammonia daripada nitrogen dan hidrogen) dan juga hidrogenase. Satu kelas yang
bernama proteinbesi bukan hem berperanan dalam pelbagai fungsi dalam hidupan, protein-
protein ini termasuklah enzim metana monooksigenase mengoksidakan metana
kepada metanol), ribonukeotida reduktase (menurunkan ribose kepada dioksiribose; biosintesis
DNA), hemeritrin(pengangkutan dan pengikatan oksigen dalam invertebrat marin) dan asid
fosfatase ungu (hidrolisis ester fosfate). Apabila tubuh menentangjangkitan bakteria, tubuh
menyorokkan (sequester) besi dalam pengangkut protein transferrin supaya tidak dapat
digunakan oleh bakteria.

Taburan besi dikawalatur secara ketat di dalam badan haiwan mamalia. Besi yang diserap
dalam duodenum akan melekat pada transferrin, dan diangkut oleh darah sehingga tiba ke sel-sel.
Di situ besi diterap ke dalam protein sasaran melalui mekanisme yang belum lagi diketahui.
Sumber-sumber gizi besi termasuklah daging, ikan, ayam, kacang
dal, kacang, bayam, tauhu, kacang kuda, kacang bol, strawberi danfarina.

        Besi yang dibekalkan dalam makanan tambahan selalunya dalam bentuk Besi (II)
fumarate. RDA untuk besi berbeza-beza bergantung kepada umur, jantina, dan sumber gizi besi
(besi berasaskan hem mempunyai keterbiosediaan yang lebih tinggi. Lihat nota langkah berhati-
hati di bawah.



2. ISOTOP
       Besi mempunyai empat isotop stabil yang wujud secara semula jadi, 54Fe, 56Fe, 57Fe
and 58Fe. Kelimpahan semulajadi isotop-isotop Fe dalam alam sekitar adalah lebih kurang 54Fe
(5.8%), 56Fe (91.7%), 57Fe (2.2%) dan 58Fe (0.3%). 60Fe adalah radionuklida yang telah pupus
dan mempunyai separuh hayat yang panjang (1.5 juta tahun). Kebanyakan hasil penyelidikan
terdahulu dalam pengiraan komposisi Fe bertumpu kepada penentuan variasi 60Fe akibat
daripada nukleosintesis (iaitu, kajian meteorit) dan pembentukan bijih. Isotop 56Fe menimbulkan
minat saintis nuklear kerana ia merupakan nukleus yang paling stabil yang boleh dikecapi.
Adalah mustahil untuk menjalankan proses pelakuran atau pembelahan ke atas 56Fe untuk
membebaskan tenaga. Ini tidak sama dengan lain-lain unsur.

        Di antara isotop-isotop yang stabil ini, hanya 57Fe mempunyai spin (−1/2). Oleh sebab
itu, 57Fe mempunyai kegunaan sebagai isotop spin dalam bidang kimia dan biokimia.

More Related Content

What's hot

Makalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separationMakalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separationActur Saktianto
 
Isi laporan rod mill
Isi laporan rod millIsi laporan rod mill
Isi laporan rod millIrwin Maulana
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushingFathur Rozaq
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4ShafiraAryani
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanseed3d
 
Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Alfian Isnan
 
pengolahan bijih besi
pengolahan bijih besipengolahan bijih besi
pengolahan bijih besiAgung Perdana
 
macam macam logam paduan
macam macam logam paduanmacam macam logam paduan
macam macam logam paduanWicah
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Dwi Andriani
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritSylvester Saragih
 
Makalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentoniteMakalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentoniteActur Saktianto
 

What's hot (20)

Makalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separationMakalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separation
 
Isi laporan rod mill
Isi laporan rod millIsi laporan rod mill
Isi laporan rod mill
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushing
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Sifat fisis alkali
Sifat fisis alkaliSifat fisis alkali
Sifat fisis alkali
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1
 
pengolahan bijih besi
pengolahan bijih besipengolahan bijih besi
pengolahan bijih besi
 
macam macam logam paduan
macam macam logam paduanmacam macam logam paduan
macam macam logam paduan
 
47156730 flotasi
47156730 flotasi47156730 flotasi
47156730 flotasi
 
Flotasi
FlotasiFlotasi
Flotasi
 
292736504 tembaga
292736504 tembaga292736504 tembaga
292736504 tembaga
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Makalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentoniteMakalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentonite
 
Longwall mining
Longwall miningLongwall mining
Longwall mining
 

Viewers also liked

Metabolisme fe & pentosa
Metabolisme fe & pentosaMetabolisme fe & pentosa
Metabolisme fe & pentosaNilla Shahab
 
Diana Khandzhyan Speech 104 power point
Diana Khandzhyan Speech 104 power pointDiana Khandzhyan Speech 104 power point
Diana Khandzhyan Speech 104 power pointdianakhandzhyan
 
исаак ньютон
исаак ньютонисаак ньютон
исаак ньютонsunvywern
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 
Khmer culture, civilization (part3)
Khmer culture, civilization (part3)Khmer culture, civilization (part3)
Khmer culture, civilization (part3)Mut Somoeun
 
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp0110remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01Gina Gu
 
36kr no.94
36kr no.9436kr no.94
36kr no.94Gina Gu
 
Primero corporate-presentation-june-final-july
Primero corporate-presentation-june-final-julyPrimero corporate-presentation-june-final-july
Primero corporate-presentation-june-final-julyprimero_mining
 
Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2primero_mining
 
Computadoras basadas en ADN
Computadoras basadas en ADNComputadoras basadas en ADN
Computadoras basadas en ADNAlfredo Aguayo
 
NGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective Technologies
NGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective TechnologiesNGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective Technologies
NGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective TechnologiesDermot Donnelly
 
5. pengujian hipotesis deskriptif
5. pengujian hipotesis deskriptif5. pengujian hipotesis deskriptif
5. pengujian hipotesis deskriptifSylvester Saragih
 
задачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниямизадачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниямиArmen Bagdasaryan
 

Viewers also liked (20)

Metabolisme fe & pentosa
Metabolisme fe & pentosaMetabolisme fe & pentosa
Metabolisme fe & pentosa
 
Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
 
Struktur dan ikatan atom
Struktur dan ikatan atomStruktur dan ikatan atom
Struktur dan ikatan atom
 
Teknologi Bahan
Teknologi BahanTeknologi Bahan
Teknologi Bahan
 
Diana Khandzhyan Speech 104 power point
Diana Khandzhyan Speech 104 power pointDiana Khandzhyan Speech 104 power point
Diana Khandzhyan Speech 104 power point
 
исаак ньютон
исаак ньютонисаак ньютон
исаак ньютон
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Khmer culture, civilization (part3)
Khmer culture, civilization (part3)Khmer culture, civilization (part3)
Khmer culture, civilization (part3)
 
SKPD 1033 DST Project
SKPD 1033 DST ProjectSKPD 1033 DST Project
SKPD 1033 DST Project
 
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp0110remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
 
36kr no.94
36kr no.9436kr no.94
36kr no.94
 
Primero corporate-presentation-june-final-july
Primero corporate-presentation-june-final-julyPrimero corporate-presentation-june-final-july
Primero corporate-presentation-june-final-july
 
Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2
 
Computadoras basadas en ADN
Computadoras basadas en ADNComputadoras basadas en ADN
Computadoras basadas en ADN
 
NGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective Technologies
NGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective TechnologiesNGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective Technologies
NGSS Assessment: Identifying and Integrating Effective Technologies
 
5. pengujian hipotesis deskriptif
5. pengujian hipotesis deskriptif5. pengujian hipotesis deskriptif
5. pengujian hipotesis deskriptif
 
2012 aug 28 issue 60
2012 aug 28 issue 602012 aug 28 issue 60
2012 aug 28 issue 60
 
Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3
 
задачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниямизадачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниями
 

Similar to PROFIL BESI

Alkaline earth metal (repaired)
Alkaline earth metal (repaired)Alkaline earth metal (repaired)
Alkaline earth metal (repaired)siamobharat
 
kimia unsur by Albert
kimia unsur by Albertkimia unsur by Albert
kimia unsur by AlbertAlbert1897
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIIra Sigit
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaZakiya Ryuky
 
Elektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElsya Sari
 
Klp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketiga
Klp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketigaKlp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketiga
Klp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketigaHusnul_khatim
 
Tugas kimia dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3
Tugas  kimia  dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3Tugas  kimia  dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3
Tugas kimia dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3Sylvester Saragih
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)DevitaAirin
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3  kimia unsurBab 3  kimia unsur
Bab 3 kimia unsur1habib
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxHalomoan123
 

Similar to PROFIL BESI (20)

Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3
 
Alkaline earth metal (repaired)
Alkaline earth metal (repaired)Alkaline earth metal (repaired)
Alkaline earth metal (repaired)
 
Makalah logam alkali tanah
Makalah logam alkali tanahMakalah logam alkali tanah
Makalah logam alkali tanah
 
kimia unsur by Albert
kimia unsur by Albertkimia unsur by Albert
kimia unsur by Albert
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
 
Periode ketiga ppt
Periode ketiga pptPeriode ketiga ppt
Periode ketiga ppt
 
Unsur transisi kimia
Unsur transisi kimiaUnsur transisi kimia
Unsur transisi kimia
 
Elektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElektroplating indra baru
Elektroplating indra baru
 
Klp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketiga
Klp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketigaKlp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketiga
Klp 1. xii ipa 3. unsur unsur periode ketiga
 
Tugas kimia dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3
Tugas  kimia  dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3Tugas  kimia  dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3
Tugas kimia dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3
 
Dasar2 Elektroplating
Dasar2 ElektroplatingDasar2 Elektroplating
Dasar2 Elektroplating
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
 
Tugas kimia unsur alkali tanah iia
Tugas kimia unsur alkali tanah iiaTugas kimia unsur alkali tanah iia
Tugas kimia unsur alkali tanah iia
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3  kimia unsurBab 3  kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptxbab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
bab 6 - UNSUR PERIODE KE EMPAT.pptx
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 

More from Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 

More from Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 
Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7
 
Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

PROFIL BESI

  • 1. TUGAS KIMIA DASAR 1 PROFIL BESI ( Fe ) DOSEN : Dra. Rully Melliawaty, M.Pd DISUSUN OLEH : SYLVESTER SARAGIH DBD 111 0105 UNIVERSITAS PALANGKARAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERTAMBANGAN PALANGKARAYA 2011
  • 2. PROFIL BESI ( Fe ) 1.1 PENDAHULUAN A. Pengertian Besi ( Fe ) Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:  Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,  Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan  Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi. Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink danMagnesium dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut. 1. Pengecatan. Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
  • 3. 2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air. 3. Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air. 4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebuttin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur. 5. Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat. 6. Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
  • 4. 7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti. B. TABEL PROFIL BESI ( F e ) 2 mangan ← besi → kobalt 6 - ↑ Fe ↓ Ru Tabel periodik Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor atom besi, Fe, 26 Deret kimia logam transisi Golongan, Periode, Blok 8, 4, d Penampilan metalik mengkilap keabu-abuan Massa atom 55,845(2) g/mol Konfigurasi elektron [Ar] 3d6 4s2
  • 5. Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 14, 2 Ciri-ciri fisik Fase padat Massa jenis (sekitar suhu kamar) 7,86 g/cm³ Massa jenis cair pada titik lebur 6,98 g/cm³ Titik lebur 1811 K (1538 °C, 2800 °F) Titik didih 3134 K (2861 °C, 5182 °F) Kalor peleburan 13,81 kJ/mol Kalor penguapan 340 kJ/mol Kapasitas kalor (25 °C) 25,10 J/(mol·K) Tekanan uap P/Pa 1 10 100 1k 10 k 100 k pada T/K 1728 1890 2091 2346 2679 3132 Ciri-ciri atom Struktur kristal kubus pusat badan Bilangan oksidasi 2, 3, 4, 6 (oksida amfoter) Elektronegativitas 1,83 (skala Pauling)
  • 6. Energi ionisasi pertama: 762,5 kJ/mol ke-2: 1561,9 kJ/mol ke-3: 2957 kJ/mol Jari-jari atom 140 pm Jari-jari atom (terhitung) 156 pm Jari-jari kovalen 125 pm Lain-lain Sifat magnetik feromagnetik Resistivitas listrik (20 °C) 96,1 nΩ·m Konduktivitas termal (300 K) 80,4 W/(m·K) Ekspansi termal (25 °C) 11,8 µm/(m·K) Kecepatan suara (suhu kamar) (elektrolitik) (pada wujud kawat) 5120 m/s Modulus Young 211 GPa Modulus geser 82 GPa Modulus ruah 170 GPa Nisbah Poisson 0,29 Skala kekerasan Mohs 4,0
  • 7. Kekerasan Vickers 608 MPa Kekerasan Brinell 490 MPa Isotop iso NA waktu paruh DM DE(MeV) DP 54 54 F 5,8% >3,1E22 tahun penangkapan 2ε ? Cr e 55 55 F syn 2,73 tahun penangkapan ε 0,231 M e n 56 F 91,72% Fe stabil dengan 30 neutron e 57 F 2,2% Fe stabil dengan 31 neutron e 58 F 0,28% Fe stabil dengan 32 neutron e 59 59 F syn 44,503 hari β 1,565 Co e 60 F syn 1,5E6 tahun β- 3,978 60 e Besi (III)klorida, atauferi klorida, adalah suatusenyawa kimia yang merupakan komoditas skala industri, dengan rumus kimia FeCl3. Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun dilaboratorium. Warna dari kristal besi(III) klorida tergantung pada sudut pandangnya: dari cahaya pantulan ia berwarna hijau tua, tapi dari cahaya pancaran ia berwarna ungu-merah. Besi(III)
  • 8. klorida bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl, yang terhidrasi membentuk kabut. Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam, dan korosif, yang digunakan sebagai koagulan pada pengolahan limbah dan produksi air minum. Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuit cetak (PCB). Anhidrat dari besi(III) klorida adalah asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan sebagai katalis dalam sintesis organik. C. Sifat-sifat fisika dan kimia Besi(III) klorida memiliki titik lebur yang relatif rendah dan mendidih pada 315 °C. Uapnya merupkan dimer Fe2Cl6, yang pada suhu yang semakin tinggi lebih cenderung terurai menjadi monomer FeCl3, daripada penguraian reversibel menjadi besi(II) klorida dan gas klorin Reaksi kimia  Besi(III) klorida merupakan asam Lewis yang relatif kuat, dan bereaksi membentuk adduct dengan basa-basa Lewis. Contohnya adalah reaksi dengan trifenilfosfin oksida, membentuk adduct FeCl3(OPPh3)2 dimana Ph = fenil.  Besi(III) klorida bereaksi dengan garam klorida lainnya membentuk ion tetrahedral FeCl4− yang berwarna kuning. Garam-garam dari FeCl4−dalam asam klorida dapat diekstraksikan ke dietil eter.  Jika dipanaskan bersama besi(III) oksida pada temperatur 350 °C, besi (III) klorida membentuk besi oksiklorida, sebuah padatan berlapis. FeCl3 + Fe2O3 → 3 FeOCl  Dalam suasana basa, alkoksida dari logam alkali bereaksi membentuk kompleks dimer 2 FeCl3 + 6 C2H5OH + 6 NH3 → (Fe(OC2H5)3)2 + 6 NH4Cl  Besi(III) klorida bereaksi dengan cepat terhadap oksalat membentuk kompleks [Fe(C2O4)3]3−. Garam-garam karboksilat lainnya juga membentuk kompleks, seperti sitrat dan tartarat
  • 9. Besi(III) klorida adalah agen oksidator yang sedang, mampu mengoksidasi tembaga(I) klorida to menjadi tembaga(II) klorida. Agen pereduksi seperti hidrazin dapat mengubah besi(III) klorida menjadi kompleks dari besi(II). D. Struktur Besi (III) klorida memiliki struktur BI3, dimana pusat-pusat Fe (III) oktahedral saling berhubungan melalui koordinat-dua ligan klorida Besi (III) oksida dikenal juga dengan nama bijih besi adalah salah satu senyawa oksida dari besi dan mempunyai rumus kimia Fe2O3 dan mempunyai sifat paramagnetik. 1. Bentuk alfa α-Fe2O3 mempunyai struktur rhombohedral, corundum (α-Al2O3) dan merupakan bentuk yang paling umum ditemukan. Senyawa dalam bentuk ini terbentuk secara alamiah sebagai mineral bijih besi yang ditambang sebagai bijih besi utama. Senyawa ini bersifat antiferromagnetic di bawah suhu ~260 K (suhu transisi Morin), [1] dan ferromagnetik lemah antara 260 K dan 950 K (suhu Neel). Besi(III) oksida mudah disiapkan menggunakan dekomposisi termal dan pengendapan dalam suatu cairan. Sifat magnetiknya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tekanan, ukuran partikel, dan intensitas medan magnet. 2. Bentuk beta Cubic face centered, metastable, pada suhu di atas 500 °C berubah ke bentuk alfa. Besi(III) oksida dalam bentuk ini bisa disiapkan dengan cara reduksi dari bijih besi oleh karbon, pyrolysisdari larutan besi(III) klorida, atau dekompsisi termal dari besi(III) sulfat. 3. Bentuk gamma Berbentuk kubik, metastable, berubah ke bentuk alfa saat suhu tinggi. Terbentuk secara alamiah sebagai mineral maghemite. Ferrimagnetik. Partikel yang berukuran lebih kecil dari 10 nanometer merupakan superparamagnetik. Bisa disiapkan dengan dehidrasi termal dari gammabesi(III) oksida-hidroksida, oksidasi dari iron(II,III) oxide dengan hati-hati. Partikel- partikel yang berukuran sangat kecil bisa disiapkan dengan cara dekomposisi termal dari besi(III) oksalat.
  • 10. 4. Bentuk epsilon Berbentuk seperti belah ketupat, memperlihatkan sifat perantara antara bentuk alfa dan gamma. Sejauh ini tidak disiapkan dalam bentuk murninya, melinkan selalu tercampur dengan bentuk alfa atau gamma. Bahan dengan kadar besi(III) oksida dengan bentuk epsilon tinggi bisa disiapkan dengan transformasi termal dari bentuk gamma. Bentuk epsilon ini metastable, berubah ke bentuk alpha pada suhu antara 500 dan 750 °C. Bisa juga disiapkan dengan cara oksidasi dari besi dalam sebuah electric arc atau dengan cara pengendapan sol-gel dari besi(III) nitrat. Bijih besi adalah batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah mineral gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain. Besi merupakan unsur kuat golongan VIII B yang mempunyai nomor atom 26. E. WILAYAH – WILAYAH TAMBANG BESI ( Fe ) INDONESIA Nah, di Indonesia terdapat beberapa daerah penambangan bijih besi, seperti di: 1. Cilacap (khusus pasir besi), Jawa Tengah 2. Cilegon, Banten 3. Gunung Tegak, Lampung 4. Lengabana, Longkana, Pengunungan Verbeek, Sulawesi Tengah
  • 11. 5. Pulau Demawan, Pulau Sebuku, dan Pulau Suwung, Kalimantan Selatan. Bijih besih juga terdapat di Provinsi Bengkulu, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Pengolahan bijih besi juga dilakukan oleh PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten. Atom besi biasa mempunyai 56 ganda jisim atom hidrogen biasa. Besi adalah logam paling banyak, dan dipercayai unsur kimia kesepuluh paling banyak di alam sejagat. Besi juga merupakan unsur paling banyak (menurut jisim, 34.6%) membentuk Bumi; penumpuan besi pada lapisan berlainan di Bumi berbeza antara tinggi peratusannya pada lapisan dalam sehingga 5% pada kerak bumi; terdapat kemungkinan bahawa teras dalam Bumi mengandungi hablur besi tunggal walaupun ia berkemungkinan sebatian besi dan nikel; jumlah besar besi dalam Bumi dijangka menyumbang kepada medan magnet Bumi. Simbolnya adalah Feringkasan kepada ferrum, perkataan Latin bagi besi. Nukleus besi adalah antara nukleus-nukleus yang mempunyai tenaga pengikat tertinggi per nukleon, dan hanya diatasi oleh isotop nikel 62Ni. Nukleid stabil yang paling banyak di dalam alam semesta adalah 56Fe. Ini merupakan hasil daripada pelakuran nuklear pada bintang. Walaupun perolehan tenaga yang lebih tinggi boleh didapati dengan mensintesis 62Ni, namun proses ini tidak digemari kerana keadaan yang kurang sesuai pada bintang-bintang. Apabila bintang gergasi mengecut pada penghujung hayatnya, tekanan dalaman dan suhu akan meningkat, membolehkan bintang seterusnya menghasilkan unsur yang lebih berat, walaupun keadaan ini adalah kurang stabil berbanding dengan unsur-unsur pada sekitar nombor jisim 60 ("kumpulan besi"). Ini menjurus kepada berlakunyasupernova. F. KEGUNAAN BESI ( Fe ) Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, iaitu merangkumi sebanyak 95 peratus daripada semua tan logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Gabungan harganya yang murah dengan kekuatannya menjadikan ia amat diperlukan, terutamanya dalam penggunaan seperti kereta, badan kapalbagi kapal besar, dan komponen struktur bagi bangunan. Besi waja merupakan aloi besi paling dikenali, dan sebahagian dari bentuk yang dibentuk oleh besi termasuk:  Besi mentah atau Pig iron yang mengandungi 4% – 5% karbon dengan sejumlah bendasing seperti belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya adalah ia merupakan perantaraan daripada bijih besi kepada besi tuang danbesi waja.  Besi tuang (Cast iron) mengandungi 2% – 3.5% karbon dan sejumlah kecil mangan.
  • 12. Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat memberikan kesan buruk kepada sifat bahan, seperti belerang dan fosforus, telah dikurangkan kepada tahap boleh diterima. Ia mempunyai takat lebur pada julat 1420–1470 K, yang lebih rendah berbanding dua komponen utamanya, dan menjadikannya hasil pertama yang melebur apabila karbon dan besi dipanaskan serentak. Sifat mekanikalnya berubah-ubah, bergantung kepada bentuk karbon yang diterap ke dalam aloi. Besi tuang 'putih' mengandungi karbon dalam bentuk cementite, atau besi karbida. Sebatian keras dan rapuh ini mendominasi sifat-sifat utama besi tuang 'putih', menyebabkannya keras, tetapi tidak tahan kejutan. Dalam besi tuang 'kelabu', karbon hadir dalam bentuk serpihan halus grafit, dan ini juga menyebabkan bahan menjadi rapuh kerana ciri-ciri grafit yang mempunyai pinggir-pinggir tajam yang merupakan kawasan tegasan tinggi. Jenis besi kelabu yang baru, yang dinamakan 'besi mulur', adalah dicampur dengan kandungan surih magnesium untuk mengubah bentuk grafit menjadi sferoid, atau nodul, lantas meningkatkan ketegaran dan kekuatan besi.  Besi karbon mengandungi antara 0.5% dan 1.5% karbon, dengan sejumlah kecil mangan, belerang, fosforus, dan silikon.  Besi tempa (Wrought iron) mengandungi kurang daripada 0.5% karbon. Ia keras, mudah lentur, dan tidak mudah dilakurkan berbanding dengan besi mentah. Ia mempunyai sejumlah kecil karbon, beberapa persepuluh peratus. Jika ditajamkan menjadi tirus, ia cepat kehilangan ketajamannya.  Besi aloi (Alloy steel) mengandungi kandungan karbon yang berubah-ubah dan juga logam-logam lain, seperti kromium, vanadium, molibdenum, nikel,tungsten dsb.  Besi oksida (III) digunakan dalam penghasilan storan magnetik dalam komputer. Ia sering dicampurkan dengan bahan lain, dan mengekalkan ciri-ciri mereka dalam larutan. 1.2 SEJARAH BESI Tanda-tanda pertama kegunaan besi datangnya dari Sumeria dan Mesir, di mana sekitar 4000 SM, benda kecil, seperti mata lembing dan perhiasan, dihasilkan dari besi yang didapati dari meteor. Pada 1600 SM hingga 1200 SM, besi digunakan secara lebih meluas di Timur Tengah, tetapi tidak menggantikan kegunaangangsa.
  • 13. Kapak besi dari Zaman Besi Sweden yang ditemui di Gotland, Sweden. Dari tempoh abad ke-12 SM hingga abad ke-10 SM, terdapat peralihan pantas di Timur Tengah dari segi peralatan dan senjata gangsa kepada besi. Faktor utama peralihan ini tidak kelihatannya sebagai kelebihan teknologi kerjabesi, tetapi sebaliknya disebabkan gangguan bekalan timah. Tempoh peralihan ini, yang berlaku pada tempoh berlainan ditempat berlainan di dunia, mengorak langkah ke zaman tamadun yang dikenali sebagai Zaman Besi. Jika bijih besi dipanaskan serentak dengan karbon sehingga 1420–1470 K, cecair likat terbentuk, satu aloi sekitar 96.5% besi dan 3.5% karbon. Hasil ini kuat, boleh dibentuk menjadi bentuk halus, tetapi terlalu rapuh untuk dibentuk, kecuali ia dinyahkarbon (decarburized) untuk menyingkir kebanyakan karbon. Besi tuang mundur di Eropa, disebabkan pelebur Eropa hanya mampu mencapai suhu sekitar 1000 K. Warna merah pada air disebabkan oleh kehadiran bijih besi dalam batu Besi merupakan salah satu unsur paling biasa di Bumi, membentuk 5% daripada kerak Bumi. Kebanyakan besi ini hadir dalam pelbagai jenis oksida besi, seperti bahan galianhematit, magnetit, dan takonit. Sebahagian besar teras bumi dipercayai mengandungi aloi logam besi-nikel. Sekitar 5% daripada meteorit turut mengandungi aloi besi-nikel. Walaupun
  • 14. jarang, ini merupakan bentuk utama logam besi semulajadi dipermukaan bumi. Dalam perindustrian, besi dihasilkan daripada bijih, kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4), melalui penurunan oleh karbon dalam relau hembus (blast furnace) pada suhu sekitar 2000 °C. Dalam relau hembus, bijih besi, karbon dalam bentuk kok, dan fluks seperti batu kapur diisikan di bahagian atas relau, sementara semburan udara panas dipaksa untuk masuk ke dalam relau di bahagian bawah. Dalam relau, kok bertindak balas dengan oksigen dalam hembusan udara untuk menghasilkan karbon monoksida: 2 C + O2 → 2 CO Karbon monoksida mengurangkan bijih besi (dalam persamaan kimia di bawah, hematit) kepada besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses tersebut: 3 CO + Fe2O3 → 2 Fe + 3 CO2 Fluks ditambah untuk meleburkan bendasing dalam bijih, terutamanya silikon dioksida pasir dan lain-lain silikat. Fluks biasa termasuklah batu kapur (terutamanya kalsium karbonat) dan dolomit (magnesium karbonat). Fluks yang lain boleh digunakan bergantung kepada jenis bendasing yang perlu diasingkan daripada bijih. Di bawah kepanasan relau, batu kapur mengurai menjadi kalsium oksida (kapur tohor): CaCO3 → CaO + CO2 Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida untuk menghasilkan sanga. CaO + SiO2 → CaSiO3 Sanga melebur oleh kerana haba di dalam relau, berbanding dengan silikon dioksida yang tidak akan melebur di bawah haba yang sama. Pada dasar relau, sanga yang melebur terapung leburan besi yang lebih tumpat, dan hanyut ke tepi relau yang mungkin akan dibuka untuk mengalirkan sanga keluar daripada leburan besi. Besi ini, apabila disejukkan, akan dipanggil besi mentah, sementara sanga boleh digunakan sebagai bahan untuk pembinaan jalan raya atau untuk menyuburkan tanah yang kurang mineral untuk pertanian.
  • 15. Timbunan palet bijih besi akan digunakan dalam penghasilan besi keluli. Keadaan pengoksidaan biasa untuk besi termasuk:  Bentuk Ferum(II), Fe2+, dahulunya dinamakan ferus amat biasa.  Bentuk Ferum(III), Fe3+, dahulunya dinamakan ferik, juga biasa, sebagai contoh dalamkarat.  Bentuk Ferum(IV), Fe4+, dahulunya dinamakan feril, stabil dalam sebahagian enzim (contoh. peroksidase).  Ferum(VI) juga ada, walaupun jarang dalam Kalium ferat.  karbide besi Fe3C juga dikenali sebagai cementite. 1. Peranan biologi Besi dalam bentuk zat besi amat penting bagi semua organisma, kecuali bagi sebahagian kecil bakteria. Ia kebanyakannya disisipkan dengan stabil dalam logamprotein (metalloprotein), kerana sekiranya terdedah atau dalam bentuk bebas ia menyebabkan penghasilan radikal bebas yang kebiasaannya toksik kepada sel. Mengatakan bahawa besi bergerak bebas tidaklah bermaksud ia diangkut secara bebas dalam bendalir badan, sebaliknya besi terikat ketat dengan hampir kesemua biomolekul-biomolekul agar ia dapat melekap secara tak khusus kepada membran sel, asid nukleik, protein dsb. Haiwan menerapkan besi ke dalam kompleks hem, sejenis komponen penting dalam sitokrom, iaitu protein yang terlibat dalam tindakbalasredoks (termasuk respirasi tetapi tidak terhad kepada respirasi sahaja), dan juga protein-protein pengangkut oksigen, iaitu hemoglobin danmioglobin. Besi tak organik yang terlibat dalam tindakbalas redoks juga terdapat dalam kelompok besi-sulfur dalam kebanyakan enzim, seperti nitrogenase (terlibat
  • 16. dalam sintesis ammonia daripada nitrogen dan hidrogen) dan juga hidrogenase. Satu kelas yang bernama proteinbesi bukan hem berperanan dalam pelbagai fungsi dalam hidupan, protein- protein ini termasuklah enzim metana monooksigenase mengoksidakan metana kepada metanol), ribonukeotida reduktase (menurunkan ribose kepada dioksiribose; biosintesis DNA), hemeritrin(pengangkutan dan pengikatan oksigen dalam invertebrat marin) dan asid fosfatase ungu (hidrolisis ester fosfate). Apabila tubuh menentangjangkitan bakteria, tubuh menyorokkan (sequester) besi dalam pengangkut protein transferrin supaya tidak dapat digunakan oleh bakteria. Taburan besi dikawalatur secara ketat di dalam badan haiwan mamalia. Besi yang diserap dalam duodenum akan melekat pada transferrin, dan diangkut oleh darah sehingga tiba ke sel-sel. Di situ besi diterap ke dalam protein sasaran melalui mekanisme yang belum lagi diketahui. Sumber-sumber gizi besi termasuklah daging, ikan, ayam, kacang dal, kacang, bayam, tauhu, kacang kuda, kacang bol, strawberi danfarina. Besi yang dibekalkan dalam makanan tambahan selalunya dalam bentuk Besi (II) fumarate. RDA untuk besi berbeza-beza bergantung kepada umur, jantina, dan sumber gizi besi (besi berasaskan hem mempunyai keterbiosediaan yang lebih tinggi. Lihat nota langkah berhati- hati di bawah. 2. ISOTOP Besi mempunyai empat isotop stabil yang wujud secara semula jadi, 54Fe, 56Fe, 57Fe and 58Fe. Kelimpahan semulajadi isotop-isotop Fe dalam alam sekitar adalah lebih kurang 54Fe (5.8%), 56Fe (91.7%), 57Fe (2.2%) dan 58Fe (0.3%). 60Fe adalah radionuklida yang telah pupus dan mempunyai separuh hayat yang panjang (1.5 juta tahun). Kebanyakan hasil penyelidikan terdahulu dalam pengiraan komposisi Fe bertumpu kepada penentuan variasi 60Fe akibat daripada nukleosintesis (iaitu, kajian meteorit) dan pembentukan bijih. Isotop 56Fe menimbulkan minat saintis nuklear kerana ia merupakan nukleus yang paling stabil yang boleh dikecapi. Adalah mustahil untuk menjalankan proses pelakuran atau pembelahan ke atas 56Fe untuk membebaskan tenaga. Ini tidak sama dengan lain-lain unsur. Di antara isotop-isotop yang stabil ini, hanya 57Fe mempunyai spin (−1/2). Oleh sebab itu, 57Fe mempunyai kegunaan sebagai isotop spin dalam bidang kimia dan biokimia.