1. MAKALAH PENGOLAHAN MINERAL
BENTONIT
Disusun Oleh :
Nama : Actur Saktianto Nugroho
Npm : 3334131364
TEKNIK METALURGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON BANTEN
2014
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah Pengolahan Mineral ini akhirnya dapat diselesaikan dengan
baik. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Pengolahan Mineral yang
membahas mengenai bentonit.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua orang yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini atas pengertian dan doanya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu , kritik dan saran sangat penulis harapkanuntuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Cilegon , November 2014
Penulis
Actur Saktianto Nugroho
ii
3. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bentonit.......................................................................................2
2.2 Sifat Fisik dan Kimia Bentonit .................................................3
2.3 Aplikasi Bentonit ......................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bentonite (clay) adalah sejenis lempung, dimana dalam lempung ini
mengandung mineral sejenis montmorillonite. Berbeda dengan zeolit yang telah
dimanfaatkan secara komersil, benonit sendiri belum digunakan secara optimal
terutama dalam bidang teknologi. Hingga saat ini peneliti masih mengadakan riset
untuk memanfaatkan bentonite sebagai pengisi filler yang memiliki ukuran sangat
kecil (nano) atau yang biasa disebut nanofiller. Karena dua jenis mineral ini
memiliki banyak manfaat, maka mineral ini akan dibahas lebih lanjut dalam
makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Ada pula rumusan masalah dalam makalah ini yakni: Apa itu bentonit dan
bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu: Untuk mempelajari mengenai bentonit serta
untuk membatu mahasiwa dalam menambah wawasan mengenai bentonit dan
membatu mahasiwa sebagai sumber bahan pembelajaran mata kuliah pengolahan
mineral.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentonit
Bentonit ialah batuan lempung dari kelompok dioktohedral yang mengandung
monmorillonit sebanyak 85 % dari seluruh material penyusun bentonit. Dengan
diameter tidak lebih dari 2 μm dan terdiri dari 2 lapis silika tetrahedral serta 1
lapis sentral octahedral, struktur bentonit membentuk seperti segitiga yang
berlapis-lapis. Selain itu, terdapat kation monovalen dan bivalen diantara kedua
lapisan tersebut. Senyawa mineral penyusun bentonit yang lain yaitu gypsum,
kaolinit, illit, kristobalit, plagioklas, dan feldspar.
Berbeda dengan zeolit yang telah dimanfaatkan secara komersil, benonit
sendiri belum digunakan secara optimal terutama dalam bidang teknologi. Hingga
saat ini peneliti masih mengadakan riset untuk memanfaatkan bentonite sebagai
pengisi filler yang memiliki ukuran sangat kecil (nano) atau yang biasa disebut
nanofiller.
Nanofiller digunakan dalam material polimer yang mneghasilkan material
nanocomposite dengan meningkatkan beberapa sifat dasar polimer.
Di Indonesia, bentonit ditemukan di wilayah pulau Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Sulawesi. Daerah yang telah dimanfaatkan sebagai tambang
bentonit yakni di Nanggulan, Tasikmalaya, dll.
Berdasarkan tipenya, bentonite dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tipe wyoming (Na-Bentonite-Swelling bentonite)
Memiliki data mengembang delapan kali lebih besar jika dicelupkan ke
dalam air. Dalam keadaan kering jenis ini memiliki warna cream atau
putih, namun pada keadaan basah dan terkena sinar akan berwarna
mengkilap. Suspensi koloidal memiliki Ph 8,5 – 9,8.
b. Mg (Ca-Bentonite-non swelling bentonite)
Berbeda dengan tipe bentonite sebenernya, tipe bentonite ini kurang
mengembang jika berada di dalam air, namun setelah dilakukan riset
6. ternyata jenis ini memiliki sifat menghisap yang baik. Suspensi
koloidal memiliki Ph 4–7, perbandingan kandungan Ca dan Na rendah
dalam keadaan kering berwarna abu-abu, kuning, biru, coklat, dan
merah. Bentonite banyak digunakan dalam pemurnian minyak goreng,
namun perlu aktivasi terlebih dahulu.
2.2 Sifat Fisik dan Kimia Bentonit
Dalam keadaan kering bentonit memiliki sifat fisik berupa partikel butiran
halus yang berbentuk rekahan-rekahan atau serpihan yang khas seperti tekstur
pecah kaca (concoidal fracture), kilap lilin, lunak, plastis, berwarna kuning muda
hingga abu-abu, jika lapuk maka akan berwarna coklat kekuningan, kuning
merah artau coklat, licin, dan jika dimasukan ke dalam air akan menghisap air.
2.3 Aplikasi Bentonit
1. Bentonit sebagai adsorben dan bahan pemucat pada industri minyak kelapa
sawit.
2. Bentonit sebagai katalis pada proses perengkahan minyak bumi dengan
menggunakan mineral monmorillonit yang telah diasamkan. Namun,
penggunaan lempung sebagai katalis memiliki kelemahan tidak tahan terhadap
suhu tinggi.
3. Bentonit sebagai bahan penukar ion yang didasarkan pada sifat permukaan
bentonit yang bermuatan negatif, sehingga ion-ion dapat terikat secara
elektrostatik pada permukaan bentonit.
4. Bentonit sebagai lumpur bor sebagai lumpur terpilar dalam pengeboran
minyak bumi, gas bumi serta panas bumi. Aktivasi bentonit untuk lumpur bor
adalah merupakan suatu perlakuan untuk mengubah Ca-bentonit menjadi Na-
bentonit dengan penambahan bahan alkali. Bahan alkali yang sering
digunakan adalah natrium karbonat dan natrium hidroksida.
5. Bentonit dalam pembuatan tambahan makanan ternak . Untuk dapat
digunakan dalam pembuatan tambahan makanan ternak, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:
3
7. Kandungan bentonit <30 %
Ukuran butiran bentonit 200 mesh
Memiliki daya serap >60 %
Memiliki kandungan mineral monmorilonit 70 %
6. Bentonit untuk industri kosmetik. Untuk dapat digunakan dalam industri
kosmetik, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:
Mengandung mineral magnesium silikat (Ca-bentonit)
Memiliki pH netral
Kandungan air dalam bentonit adalah < 5 %
Ukuran buturin 325 mesh
4
8. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bentonite (clay) adalah sejenis lempung, dimana dalam lempung ini mengandung
mineral sejenis montmorillonit dan aplikasinya yaitu:
1. Bentonit sebagai adsorben dan bahan pemucat pada industri minyak kelapa
sawit.
2. Bentonit sebagai katalis pada proses perengkahan minyak bumi dengan
menggunakan mineral monmorillonit yang telah diasamkan. Namun,
penggunaan lempung sebagai katalis memiliki kelemahan tidak tahan terhadap
suhu tinggi.
3. Bentonit sebagai bahan penukar ion yang didasarkan pada sifat permukaan
bentonit yang bermuatan negatif, sehingga ion-ion dapat terikat secara
elektrostatik pada permukaan bentonit.
9. DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Riau, 2004, Laporan Akhir Penyelidikan Bahan Galian
Bentonit, Batu Gamping, Dan Timah Di Kabupaten Singingi dan Kampar Propinsi Riau , PT.
Riodila Bumi Persada Konsultan teknik, Pekanbaru.
Irmayani dan Fitriani, 1998, Pemanfaatan Bentonit Sebagai Adsorben Logam Berat Cr3+, Skripsi, UNRI,
Pekanbaru.
Yusnimar, dan Drastinawati, 2005, Pemanfaatan Bentonit Sebagai Adsorben pada Proses Bleaching
Minyak Sawit, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Petro-oleokimia Indonesia, Pekanbaru.