SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MATA KULIAH PILIHAN
PENAKSIRAN CADANGAN
Dosen : Deddy NSP Tanggara, ST., MT.
Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Palangka Raya
Resiko VS Bahaya
RISIKORISIKO BIAYABIAYA
WILAYAHWILAYAH
SURVAISURVAI
TINJAUTINJAU
100 %100 %
N HaN Ha
RISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASI
SUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIH
WAKTUWAKTU (TH)(TH)00
PENYELIDIKANPENYELIDIKAN
UMUMUMUM
EKSPLORASIEKSPLORASI
22 55
STUDISTUDI
KELAYAKANKELAYAKAN
SURVAI DASARSURVAI DASAR
GEOLOGIGEOLOGI
WILAYAHWILAYAH
CADANGANCADANGAN
PERTAMBANGANPERTAMBANGAN
<10 %<10 %
N HaN Ha
SUMBERDAYASUMBERDAYA
TEREKATEREKA
SUMBERDAYASUMBERDAYA
TERTUNJUK/TERTUNJUK/
TERUKURTERUKUR
CADANGANCADANGAN
TERBUKTITERBUKTI
ENDAPANENDAPAN
HIPOTETIKHIPOTETIK
77
KONSTRUKSIKONSTRUKSI
DAN EKSPLOITASIDAN EKSPLOITASI
CADANGANCADANGAN
LAYAK TAMBANGLAYAK TAMBANG
1010
4040
2020
Metode Model Blok (Grid)
Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah metode
penaksiran,terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa
dilakukan yaitu metode klasik
Metode non klasik yaitu penaksiran dengan menggunakan Kriging.
Metode Kriging adalah yang paling baik dalam hal ketepatan penaksirannya
(interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial (posisi) dari titik(interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial (posisi) dari titik
referensi yang akan digunakan untuk menaksir suatu titik tertentu.
Salah satu keunggulan dalam memperhatikan posisi dalam metode Kriging
adalah adanya proses screening, yaitu titik referensi yang terletak tepat di
belakang suatu titik yang lebih dekat akan diabaikan. Kelebihan ini tidak
mungkin ditemui pada metode klasik yang selama ini digunakan.
Setelah data-data hasil uji kualitas dari conto dimasukkan ke dalam
basis data, kemudian dilakukan penaksiran data kualitas pada titik-
titik (grid) yang belum mempunyai data kualitas. Nilai data hasil
taksiran tersebut merupakan nilai rata-rata tertimbang (weighting
average) dari data conto yang telah ada.
Dalam penaksiran data kadar (kualitas) ini dilakukan teknik-teknik
pembobotan yang umumnya didasarkan kepada :
̇ Letak grid atau blok yang akan ditaksir terhadap letak data conto,
̇ Kecenderungan penyebaran data kualitas,
̇ Orientasi setiap conto yang menunjukkan hubungan letak ruang antar
conto.
Pemodelan dengan komputer untuk
merepresentasikan endapan bahan galian
umumnya dilakukan dengan model blok (block
model). Dimensi block model dibuat sesuai
dengan disain penambangannya, yaitudengan disain penambangannya, yaitu
mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi
jenjang. Semua informasi seperti jenis batuan,
kualitas, dan topografi dapat dimodelkan dalam
bentuk blok.
Metode Neighborhood Nearest Point
NNP, memperhitungan nilai di suatu blok didasari oleh nilai titik yang
paling dekat dengan blok tersebut.
Dalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon denganDalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon dengan
jarak titik terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil penaksiran
hanya dipengaruhi oleh nilai conto yang terdekat (lihat Gambar 9), atau
dengan kata lain titik (blok) terdekat memberikan nilai pembobotan satu
untuk titik yang ditaksir, sedangkan titik (blok) yang lebih jauh
memberikan nilai pembobotan nol (tidak mempunyai pengaruh).
Metode area of influence (model blok poligon).
Metode NNP pada model blok.
1.Pola lubang bor yang teratur. 2. Pola lubang bor Zig-Zag (amplop)
CONTOH POLIGON
Batas Endapan
Lubang Bor
3. Pola lubang bor yang tidak beraturan
CARA PENGGAMBARAN POLIGON
BH-12
BH-12
Dari beberapa titik bor dibawah ini akan dicoba untuk digambarkan
poligonnya.
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
Langkah 1.
Hubungkan setiap titik pusat lubang bor dengan seluruh titik lubang bor
disekitarnya
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
Langkah 2.
Setiap garis penghubung dibagi dua digaris tegak lurus terhadap
garis penghubung.
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
BH-12
Metode Invers Distance Weighting (IDW)
Metoda ini merupakan suatu cara penaksiran yang telah memperhitungkan adanya
hubungan letak ruang (jarak), merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata
tertimbang (weighting average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya.
- Suatu cara penaksiran di mana harga rata-rata suatu blok merupakan kombinasi linier
atau harga rata-rata berbobot (wieghted average) dari data lubang bor di sekitar blok
tersebut. Data di dekat blok memperoleh bobot lebih besar, sedangkan data yang jauh
dari blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding terbalik dengan jarak data dari blok
yang ditaksir.yang ditaksir.
- Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data dilakukan faktor pangkat.
Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, …) berpengaruh terhadap hasil
taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya akan semakin mendekati
metode poligon conto terdekat.
- Sifat atau perilaku anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan (space
warping).
- Merupakan metode yang masih umum dipakai.
Jika “d” adalah jarak titik yang ditaksir dengan titik data (z), maka faktor
pembobotan (w) adalah :
Metoda seperjarak ini mempunyai batasan. Metode ini hanya memperhatikan
jarak saja dan belum memperhatikan efek pengelompokan data, sehingga
data dengan jarak yang sama namun mempunyai pola sebaran yang berbeda
masih akan memberikan hasil yang sama. Atau dengan kata lain metode ini
belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan titik data yang lain.
Contoh dimensi hasil penaksiran dengan Model Blok.
Metode Geostatistik dan Kriging
Kriging adalah penaksir geostatistik yang dirancang untuk penaksiran kadar
blok sebagai kombinasi linier dari conto-conto yang ada di dalam/sekitar
blok, sedemikian rupa sehingga taksiran ini tidak bias dan memiliki varians
minimum. Secara sederhana, kriging menghasilkan seperangkat bobot yang
meminimumkan varians penaksiran (estimation variance) sesuai dengan
geometri dan sifat mineralisasi yang dinyatakan dalam fungsi variogram
yang mengkuantifikasikan korelasi spatial (ruang) antar conto.
• Metode ini menggunakan kombinasi linier atau weighted average dari data
conto lubang bor di sekitar blok, untuk menghitung harga rata-rata blok
yang ditaksir.
• Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan
menggunakan korelasi statistik antar-conto yang juga merupakan fungsi
jarak. Karena itu, cara ini lebih canggih dan perilaku anisotropik dapat
dengan mudah diperhitungkan.
• Cara ini memungkinkan penafsiran data kualitas secara probabilistik. Selain
itu dimungkinkan pula interpretasi statistik mengenai hal-hal seperti bias,
estimation variance, dll.
• Merupakan metode yang paling umum dipakai dalam penaksiran
kualitas/kadar blok dalam suatu model cadangan.
Pemodelan pada endapan berlapis misalnya batubara atau lainnya akan lebih
sesuai jika dilakukan dengan cara gridded seam model. Secara garis besar
pemodelan ini mempunyai aturan sebagai berikut :
• Secara lateral endapan berlapis dan daerah sekitar-nya dibagi menjadi sel-sel
yang teratur, dengan lebar dan panjang tertentu.
• Adapun dimensi vertikalnya tidak dikaitkan dengan tinggi jenjang tertentu,
melainkan dengan unit stratigrafi dari cebakan yang bersangkutan. Pemodelan
dilakukan dalam bentuk puncak, dasar, dan ketebalan dari unit stratigrafi
(lapisan batubara, dll.). Kadar dari berbagai mineral atau variabel dimodelkan
untuk setiap lapisan.
Pada Gambar ditampilkan hasil pemodelan batubara dengan menggunakan paket
program Datamine.
Pemodelan blok endapan berlapis (gridded seam model)

More Related Content

Viewers also liked

Primero bmo presentation final
Primero bmo presentation finalPrimero bmo presentation final
Primero bmo presentation finalprimero_mining
 
Síndrome de hutchinson gilford, progeria
Síndrome de hutchinson gilford, progeriaSíndrome de hutchinson gilford, progeria
Síndrome de hutchinson gilford, progeriaSandra VePe
 
Khmer culture, civilization (part6)
Khmer culture, civilization (part6)Khmer culture, civilization (part6)
Khmer culture, civilization (part6)Mut Somoeun
 
Tata cara pendaftaran btn teller n cs
Tata cara pendaftaran btn teller n csTata cara pendaftaran btn teller n cs
Tata cara pendaftaran btn teller n csaddihadi
 
Khmer culture, civilization (part1)
Khmer culture, civilization (part1)Khmer culture, civilization (part1)
Khmer culture, civilization (part1)Mut Somoeun
 
Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119
Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119
Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119Horn Le
 
Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4
Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4
Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4primero_mining
 
PMSight References
PMSight ReferencesPMSight References
PMSight ReferencesPaul Viviers
 
Becoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer earBecoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer earLynn Royer
 
36kr no.94
36kr no.9436kr no.94
36kr no.94Gina Gu
 
Slaughterhouse 90210 Reflection
Slaughterhouse 90210 ReflectionSlaughterhouse 90210 Reflection
Slaughterhouse 90210 Reflectionleahw418
 
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp0110remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01Gina Gu
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikSylvester Saragih
 
【2013 11】guying01 b28259
【2013 11】guying01 b28259【2013 11】guying01 b28259
【2013 11】guying01 b28259Gina Gu
 
Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2primero_mining
 
Planning for draft 3
Planning for draft 3Planning for draft 3
Planning for draft 3debbie14
 
задачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниямизадачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниямиArmen Bagdasaryan
 

Viewers also liked (20)

ES6 Overview
ES6 OverviewES6 Overview
ES6 Overview
 
Primero bmo presentation final
Primero bmo presentation finalPrimero bmo presentation final
Primero bmo presentation final
 
Síndrome de hutchinson gilford, progeria
Síndrome de hutchinson gilford, progeriaSíndrome de hutchinson gilford, progeria
Síndrome de hutchinson gilford, progeria
 
Khmer culture, civilization (part6)
Khmer culture, civilization (part6)Khmer culture, civilization (part6)
Khmer culture, civilization (part6)
 
Tata cara pendaftaran btn teller n cs
Tata cara pendaftaran btn teller n csTata cara pendaftaran btn teller n cs
Tata cara pendaftaran btn teller n cs
 
Tecnología del té
Tecnología del téTecnología del té
Tecnología del té
 
Khmer culture, civilization (part1)
Khmer culture, civilization (part1)Khmer culture, civilization (part1)
Khmer culture, civilization (part1)
 
A08
A08A08
A08
 
Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119
Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119
Resume_Vasin Lerdmongkon_20170119
 
Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4
Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4
Primero 2015-cambridge-house-final v001-f69ux4
 
PMSight References
PMSight ReferencesPMSight References
PMSight References
 
Becoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer earBecoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer ear
 
36kr no.94
36kr no.9436kr no.94
36kr no.94
 
Slaughterhouse 90210 Reflection
Slaughterhouse 90210 ReflectionSlaughterhouse 90210 Reflection
Slaughterhouse 90210 Reflection
 
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp0110remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
10remarkableentrepreneurshipthoughts 131008125313-phpapp01
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
 
【2013 11】guying01 b28259
【2013 11】guying01 b28259【2013 11】guying01 b28259
【2013 11】guying01 b28259
 
Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2Primero november corporate presentation v2
Primero november corporate presentation v2
 
Planning for draft 3
Planning for draft 3Planning for draft 3
Planning for draft 3
 
задачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниямизадачи управления академическими знаниями
задачи управления академическими знаниями
 

Similar to PENAKSIRAN CADANGAN

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
 
Abstrak tambang print
Abstrak tambang printAbstrak tambang print
Abstrak tambang printDflowers Kost
 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah Khairullah
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Satriyani Satriyani
 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...ayu bekti
 
PEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSI
PEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSIPEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSI
PEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSISiti Fauzatun W.
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfreza597670
 
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.Dhita Djilan
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...Repository Ipb
 
Supervised and Unsupervised Classifications
Supervised and Unsupervised ClassificationsSupervised and Unsupervised Classifications
Supervised and Unsupervised ClassificationsLuhur Moekti Prayogo
 

Similar to PENAKSIRAN CADANGAN (16)

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
 
Abstrak tambang print
Abstrak tambang printAbstrak tambang print
Abstrak tambang print
 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
 
Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
 
Analisis klaster
Analisis klasterAnalisis klaster
Analisis klaster
 
PEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSI
PEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSIPEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSI
PEMODELAN DENGAN SEISMIK INVERSI
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
 
Analisis Cluster
Analisis ClusterAnalisis Cluster
Analisis Cluster
 
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
SENINAR TESIS ANDHITA DESSY W.
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Analisis jalur kel 4
Analisis jalur  kel 4Analisis jalur  kel 4
Analisis jalur kel 4
 
169 525-1-pb
169 525-1-pb169 525-1-pb
169 525-1-pb
 
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
PENGUKURAN KEMIIRIPAN SEMATIK CITRA DENGAN BAG OF WORDS LOKAL FRAGEMEN SEMATI...
 
Supervised and Unsupervised Classifications
Supervised and Unsupervised ClassificationsSupervised and Unsupervised Classifications
Supervised and Unsupervised Classifications
 

More from Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 

More from Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

PENAKSIRAN CADANGAN

  • 1. MATA KULIAH PILIHAN PENAKSIRAN CADANGAN Dosen : Deddy NSP Tanggara, ST., MT. Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Palangka Raya
  • 3. RISIKORISIKO BIAYABIAYA WILAYAHWILAYAH SURVAISURVAI TINJAUTINJAU 100 %100 % N HaN Ha RISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASIRISIKO DAN BIAYA EKSPLORASI SUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIHSUMBERDAYA MINERAL BIJIH WAKTUWAKTU (TH)(TH)00 PENYELIDIKANPENYELIDIKAN UMUMUMUM EKSPLORASIEKSPLORASI 22 55 STUDISTUDI KELAYAKANKELAYAKAN SURVAI DASARSURVAI DASAR GEOLOGIGEOLOGI WILAYAHWILAYAH CADANGANCADANGAN PERTAMBANGANPERTAMBANGAN <10 %<10 % N HaN Ha SUMBERDAYASUMBERDAYA TEREKATEREKA SUMBERDAYASUMBERDAYA TERTUNJUK/TERTUNJUK/ TERUKURTERUKUR CADANGANCADANGAN TERBUKTITERBUKTI ENDAPANENDAPAN HIPOTETIKHIPOTETIK 77 KONSTRUKSIKONSTRUKSI DAN EKSPLOITASIDAN EKSPLOITASI CADANGANCADANGAN LAYAK TAMBANGLAYAK TAMBANG 1010 4040 2020
  • 5. Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah metode penaksiran,terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa dilakukan yaitu metode klasik Metode non klasik yaitu penaksiran dengan menggunakan Kriging. Metode Kriging adalah yang paling baik dalam hal ketepatan penaksirannya (interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial (posisi) dari titik(interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial (posisi) dari titik referensi yang akan digunakan untuk menaksir suatu titik tertentu. Salah satu keunggulan dalam memperhatikan posisi dalam metode Kriging adalah adanya proses screening, yaitu titik referensi yang terletak tepat di belakang suatu titik yang lebih dekat akan diabaikan. Kelebihan ini tidak mungkin ditemui pada metode klasik yang selama ini digunakan.
  • 6. Setelah data-data hasil uji kualitas dari conto dimasukkan ke dalam basis data, kemudian dilakukan penaksiran data kualitas pada titik- titik (grid) yang belum mempunyai data kualitas. Nilai data hasil taksiran tersebut merupakan nilai rata-rata tertimbang (weighting average) dari data conto yang telah ada. Dalam penaksiran data kadar (kualitas) ini dilakukan teknik-teknik pembobotan yang umumnya didasarkan kepada : ̇ Letak grid atau blok yang akan ditaksir terhadap letak data conto, ̇ Kecenderungan penyebaran data kualitas, ̇ Orientasi setiap conto yang menunjukkan hubungan letak ruang antar conto.
  • 7. Pemodelan dengan komputer untuk merepresentasikan endapan bahan galian umumnya dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block model dibuat sesuai dengan disain penambangannya, yaitudengan disain penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi jenjang. Semua informasi seperti jenis batuan, kualitas, dan topografi dapat dimodelkan dalam bentuk blok.
  • 8. Metode Neighborhood Nearest Point NNP, memperhitungan nilai di suatu blok didasari oleh nilai titik yang paling dekat dengan blok tersebut. Dalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon denganDalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto yang terdekat (lihat Gambar 9), atau dengan kata lain titik (blok) terdekat memberikan nilai pembobotan satu untuk titik yang ditaksir, sedangkan titik (blok) yang lebih jauh memberikan nilai pembobotan nol (tidak mempunyai pengaruh).
  • 9. Metode area of influence (model blok poligon). Metode NNP pada model blok.
  • 10. 1.Pola lubang bor yang teratur. 2. Pola lubang bor Zig-Zag (amplop) CONTOH POLIGON Batas Endapan Lubang Bor 3. Pola lubang bor yang tidak beraturan
  • 11. CARA PENGGAMBARAN POLIGON BH-12 BH-12 Dari beberapa titik bor dibawah ini akan dicoba untuk digambarkan poligonnya. BH-12 BH-12 BH-12 BH-12 BH-12 BH-12
  • 12. BH-12 BH-12 Langkah 1. Hubungkan setiap titik pusat lubang bor dengan seluruh titik lubang bor disekitarnya BH-12 BH-12 BH-12 BH-12 BH-12 BH-12
  • 13. BH-12 BH-12 BH-12 Langkah 2. Setiap garis penghubung dibagi dua digaris tegak lurus terhadap garis penghubung. BH-12 BH-12 BH-12 BH-12 BH-12 BH-12
  • 14. Metode Invers Distance Weighting (IDW) Metoda ini merupakan suatu cara penaksiran yang telah memperhitungkan adanya hubungan letak ruang (jarak), merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata tertimbang (weighting average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya. - Suatu cara penaksiran di mana harga rata-rata suatu blok merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata berbobot (wieghted average) dari data lubang bor di sekitar blok tersebut. Data di dekat blok memperoleh bobot lebih besar, sedangkan data yang jauh dari blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding terbalik dengan jarak data dari blok yang ditaksir.yang ditaksir. - Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data dilakukan faktor pangkat. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, …) berpengaruh terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya akan semakin mendekati metode poligon conto terdekat. - Sifat atau perilaku anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan (space warping). - Merupakan metode yang masih umum dipakai.
  • 15. Jika “d” adalah jarak titik yang ditaksir dengan titik data (z), maka faktor pembobotan (w) adalah :
  • 16. Metoda seperjarak ini mempunyai batasan. Metode ini hanya memperhatikan jarak saja dan belum memperhatikan efek pengelompokan data, sehingga data dengan jarak yang sama namun mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan hasil yang sama. Atau dengan kata lain metode ini belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan titik data yang lain. Contoh dimensi hasil penaksiran dengan Model Blok.
  • 17. Metode Geostatistik dan Kriging Kriging adalah penaksir geostatistik yang dirancang untuk penaksiran kadar blok sebagai kombinasi linier dari conto-conto yang ada di dalam/sekitar blok, sedemikian rupa sehingga taksiran ini tidak bias dan memiliki varians minimum. Secara sederhana, kriging menghasilkan seperangkat bobot yang meminimumkan varians penaksiran (estimation variance) sesuai dengan geometri dan sifat mineralisasi yang dinyatakan dalam fungsi variogram yang mengkuantifikasikan korelasi spatial (ruang) antar conto.
  • 18. • Metode ini menggunakan kombinasi linier atau weighted average dari data conto lubang bor di sekitar blok, untuk menghitung harga rata-rata blok yang ditaksir. • Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan menggunakan korelasi statistik antar-conto yang juga merupakan fungsi jarak. Karena itu, cara ini lebih canggih dan perilaku anisotropik dapat dengan mudah diperhitungkan. • Cara ini memungkinkan penafsiran data kualitas secara probabilistik. Selain itu dimungkinkan pula interpretasi statistik mengenai hal-hal seperti bias, estimation variance, dll. • Merupakan metode yang paling umum dipakai dalam penaksiran kualitas/kadar blok dalam suatu model cadangan.
  • 19. Pemodelan pada endapan berlapis misalnya batubara atau lainnya akan lebih sesuai jika dilakukan dengan cara gridded seam model. Secara garis besar pemodelan ini mempunyai aturan sebagai berikut : • Secara lateral endapan berlapis dan daerah sekitar-nya dibagi menjadi sel-sel yang teratur, dengan lebar dan panjang tertentu. • Adapun dimensi vertikalnya tidak dikaitkan dengan tinggi jenjang tertentu, melainkan dengan unit stratigrafi dari cebakan yang bersangkutan. Pemodelan dilakukan dalam bentuk puncak, dasar, dan ketebalan dari unit stratigrafi (lapisan batubara, dll.). Kadar dari berbagai mineral atau variabel dimodelkan untuk setiap lapisan.
  • 20. Pada Gambar ditampilkan hasil pemodelan batubara dengan menggunakan paket program Datamine. Pemodelan blok endapan berlapis (gridded seam model)