SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Fridolin Bin Stefanus
1. Prospecting adalah kegiatan
penyelidikan, pencarian atau penemuan
endapan-endapan mineral berharga.
2. Exploration adalah pekerjaan-pekerjaan
yang lebih detail setelah ditemukannya
endapan mineral berharga yang meliputi
pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui
dan mendapatkan ukuran, bentuk, letak
(posisi), kadar rata-rata dan jumlah
cadangan dari endapan tersebut.
Exploitation adalah mengambil dan
membawa mineral-mineral berharga dari
dalam bumi ke permukaan baik dengan
penggalian dipermukaan maupun di
bawah tanah.
Development adalah pekerjaan untuk
membuat lubang-lubang bukaan ke arah
dan di dalam endapan bijih yang sudah
pasti ada sebagai persiapan untuk
penambangan dan pengangkutan
endapan bijih tersebut.
Ore ( endapan bijih, cebakan bijih) adalah
endapan dari kumpulan mineral yang
dapat diambil atau diekstrak satu atau
lebih logamnya dan menguntungkan
berdasarkan keadaan teknologi dan
ekonomi saat ini.
Country rock (batuan samping adalah
lapisan batuan yang mengelilingi
suatu endapan bijih.
Ganggue minerals adalah mineral-mineral
pengganggu yang tidak berguna tetapi
terdapat bersama-sama mineral berharga
pada suatu endapan bijih.
Waste (barren rock) adalah batuan yang
tidak mengandung mineral berharga atau
bagian dari edapan bijih yang kadarnya
sangat rendah.
Vein (urat bijih) adalah suatu bentuk
mineralisasi yang mempunyai bentuk
menyerupai pipa atau urat dan umumnya
miring/agak tajam terhadap bidang datar (
> 45o)
 “Shoot” (ore shoot; chimney) adalah bagian dari urat bijih (vein)
dimana kadar mineral berharganya lebih tinggi dari sekelilingnya;
mempunyai sifat-sifat khas antara lain :
• - salah satu dimensinya jauh lebih besar dari dua dimensi
yang lain.
• - Letaknya biasanya searah dengan kemiringan urat bijih.
 “Pay Streak” sama dengan “shoot”, hanya
untuk endapan alluvial.
 “Bedded deposit” adalah endapan bijih
sedimenter yang letaknya horizontal atau
sedikit miring, dan terletakd sejajar dengan
stratifikasi batuan di sekelilingnya. Misalnya :
endapan batubara, endapan-endapan garam.
 “Pay Streak” sama dengan “shoot”, hanya untuk endapan alluvial.
 “Bedded deposit” adalah endapan bijih sedimenter yang letaknya
horizontal atau sedikit miring, dan terletakd sejajar dengan
stratifikasi batuan di sekelilingnya. Misalnya : endapan batubara,
endapan-endapan garam.
 “Dissiminated Deposit” (endapan terpencar) adlaah endapan bijih
yang tidak teratur bentuk dan penyebaran kadarnya, letaknya
terpisah-pisah dan biasanya terdapat pada suatu daerah yang luas.
 “Masses” adalah endapan bijih yang luas dan bentuknya tidak
teratur, pada umumnya endapan sekunder.
 “Out Crop” (singkapan) adalah bagian dari suatu lapisan batuan
atau endapan bijih yang tersingkap di permukaan bumi, seringkali
bagian itu tertutup oleh tanah atau tumbuh-tumbuhan yang tipis
sehingga sukar terlihat.
 “Float” adalah bagian atau pecahan dari endapan bijih
yang tersingkap dan karena gaya-gaya pelapukan
terbawa ke arah lembah.
 “Overburden” (tanah/batuan penutup) adalah semua
material atau batuan yang menutupi suatu endapan
bijih.
 “Bed rock” (batuan dasar) adalah semua material atau
batuan yang berada tepat di bawah suatu endapan
bijih.
 “Hanging wall” adalah lapisan batuan yang terletak di
bagian atas suatu “Vein”, disebut “roof” untuk endapan
batubara.
 “Foot wall” adalah lapisan batuan yang terletak di
bagian bawah suatu “vein” disebut ‘Floor” untuk
endapan.
“Dip” (kemiringan) adalah sudut terbesar
yang bentuk oleh suatu endapan bijih atau
lapisan batuan dengan bidang datar.
“Strike” (jurus) adalah arah mendatar dari
suatu endapan atau suatu batuan yang
tegak lurus ‘dip”.
 “Shaft” (sumuran) adalah suatu lubang bukaan
vertikal atau miring yang menghubungkan
tambang bawah tanah dengan permukaan bumi
dan berfungsi sebgai jalan pengangkutan
karyawan, alat-alat kebutuhan tembang, ventilasi,
penirisan dan lain-lain.
 “Tunnel” (terowongan) adalah suatu lubang
bukaan mendatar atau hampir mendatar yang
menebus kedua belah kaki bukit.
 “Adit” (terowongan buntu) adalah suatu lubang
bukaan mendatar atau hampir mendatar
menghubungkan tambang bawah tanah dengan
permukaan bumi dan hanya menebus di sebelah
kaki bukit saja.
 “Drift adalah suatu lubang bukaan mendatar yang
dibuat dekat atau pada endapan bijih dan arahnya
sejajar dengan jurusaan atau dimensi terpanjang
dari endapan bijihnya.
 “Cross Cut” adalah :
 (a) Suaru lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong
jurus endapan bijih.
 (b) Suatu lubang bukaan mendatar yang menghubungkan
“shaft” dengan endapan bijih.
 (c) Suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong
jalan pengangkutan utama (main haulage way)
“Level” adalah “drift” atau “Cross Cut” atau “Adit”
yang dibuat dengan jarak-jarak yang teratur ke
arah vertikal. Biasanya diberi nomor-nomor urut
secara teratur menurut ketinggiannya dari
permukaan laut atau menurut kedalamannya dari
permukaan bumi.
“raise” adalah suatu lubang bukaan vertikal atau
agak miring yang dibuat dari “level” atas ke arah
“level” yang diatasnya.
 “Winze” adalah lubang bukaan vertikal atau
agak miring yang dibuat dari “level” atas ke
arah ‘level” yang bi bawahnya.
 “blind shaft” adalah suatu “raise” atau “winze”
yang berfungsi sebagai “shaft”, tetapi tidak
menembus sampai ke permukaan bumi.
 “Stope” (lombang) adalah suatu tempat atau
ruangan pada tambang bawah tanah dimana
endapan bijih sedang ditambang; tetapi
bukan penggalian yang dilakukan selama
“development”.
“Front/face” adalah permukaan batuan
yang sedang ditambang.
“Sump” adalah suatu sumuran dangkal
untuk menampung air darimana air
kemudian dipompakan ke permukaan
bumi. Biasanya dibuat di tempat terendah
dari “shaft”, dengan shaft ataupun “level”.
“Shaft Collar” adalah bagian atas dari
suatu “shaft” yang diperkuat dengan beton
kayu atau bambu (timber)
Mineral
Mineral
Mineral
Mineral
Mineral
Mineral
Mineral
Mineral

More Related Content

What's hot

Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakanUDIN MUHRUDIN
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraSyahwil Ackbar
 
Terminologi Pertambangan
Terminologi PertambanganTerminologi Pertambangan
Terminologi PertambanganReski Aprilia
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industriUVRI - UKDM
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galianseed3d
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillSastra Diharlan
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuanwinalda
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartaIntan Hasanah
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 

What's hot (20)

Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
 
Terminologi Pertambangan
Terminologi PertambanganTerminologi Pertambangan
Terminologi Pertambangan
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galian
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuan
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakarta
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 

More from fridolin bin stefanus

More from fridolin bin stefanus (6)

Studi Kelayakan Tambang
Studi Kelayakan TambangStudi Kelayakan Tambang
Studi Kelayakan Tambang
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
Pengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi MineralPengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi Mineral
 
Persebaran Bahan Galian Di Indonesia
Persebaran Bahan Galian Di IndonesiaPersebaran Bahan Galian Di Indonesia
Persebaran Bahan Galian Di Indonesia
 
Study Kasus Eksplorasi Bijih Besi
Study Kasus Eksplorasi Bijih BesiStudy Kasus Eksplorasi Bijih Besi
Study Kasus Eksplorasi Bijih Besi
 
Jurnal Tugas Akhir Jurusan Teknik Pertambangan
Jurnal Tugas Akhir Jurusan Teknik PertambanganJurnal Tugas Akhir Jurusan Teknik Pertambangan
Jurnal Tugas Akhir Jurusan Teknik Pertambangan
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Mineral

  • 2. 1. Prospecting adalah kegiatan penyelidikan, pencarian atau penemuan endapan-endapan mineral berharga.
  • 3. 2. Exploration adalah pekerjaan-pekerjaan yang lebih detail setelah ditemukannya endapan mineral berharga yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, letak (posisi), kadar rata-rata dan jumlah cadangan dari endapan tersebut.
  • 4. Exploitation adalah mengambil dan membawa mineral-mineral berharga dari dalam bumi ke permukaan baik dengan penggalian dipermukaan maupun di bawah tanah.
  • 5. Development adalah pekerjaan untuk membuat lubang-lubang bukaan ke arah dan di dalam endapan bijih yang sudah pasti ada sebagai persiapan untuk penambangan dan pengangkutan endapan bijih tersebut.
  • 6. Ore ( endapan bijih, cebakan bijih) adalah endapan dari kumpulan mineral yang dapat diambil atau diekstrak satu atau lebih logamnya dan menguntungkan berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi saat ini.
  • 7. Country rock (batuan samping adalah lapisan batuan yang mengelilingi suatu endapan bijih.
  • 8. Ganggue minerals adalah mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna tetapi terdapat bersama-sama mineral berharga pada suatu endapan bijih.
  • 9. Waste (barren rock) adalah batuan yang tidak mengandung mineral berharga atau bagian dari edapan bijih yang kadarnya sangat rendah.
  • 10. Vein (urat bijih) adalah suatu bentuk mineralisasi yang mempunyai bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya miring/agak tajam terhadap bidang datar ( > 45o)
  • 11.  “Shoot” (ore shoot; chimney) adalah bagian dari urat bijih (vein) dimana kadar mineral berharganya lebih tinggi dari sekelilingnya; mempunyai sifat-sifat khas antara lain : • - salah satu dimensinya jauh lebih besar dari dua dimensi yang lain. • - Letaknya biasanya searah dengan kemiringan urat bijih.  “Pay Streak” sama dengan “shoot”, hanya untuk endapan alluvial.  “Bedded deposit” adalah endapan bijih sedimenter yang letaknya horizontal atau sedikit miring, dan terletakd sejajar dengan stratifikasi batuan di sekelilingnya. Misalnya : endapan batubara, endapan-endapan garam.
  • 12.  “Pay Streak” sama dengan “shoot”, hanya untuk endapan alluvial.  “Bedded deposit” adalah endapan bijih sedimenter yang letaknya horizontal atau sedikit miring, dan terletakd sejajar dengan stratifikasi batuan di sekelilingnya. Misalnya : endapan batubara, endapan-endapan garam.  “Dissiminated Deposit” (endapan terpencar) adlaah endapan bijih yang tidak teratur bentuk dan penyebaran kadarnya, letaknya terpisah-pisah dan biasanya terdapat pada suatu daerah yang luas.  “Masses” adalah endapan bijih yang luas dan bentuknya tidak teratur, pada umumnya endapan sekunder.  “Out Crop” (singkapan) adalah bagian dari suatu lapisan batuan atau endapan bijih yang tersingkap di permukaan bumi, seringkali bagian itu tertutup oleh tanah atau tumbuh-tumbuhan yang tipis sehingga sukar terlihat.
  • 13.  “Float” adalah bagian atau pecahan dari endapan bijih yang tersingkap dan karena gaya-gaya pelapukan terbawa ke arah lembah.  “Overburden” (tanah/batuan penutup) adalah semua material atau batuan yang menutupi suatu endapan bijih.  “Bed rock” (batuan dasar) adalah semua material atau batuan yang berada tepat di bawah suatu endapan bijih.  “Hanging wall” adalah lapisan batuan yang terletak di bagian atas suatu “Vein”, disebut “roof” untuk endapan batubara.  “Foot wall” adalah lapisan batuan yang terletak di bagian bawah suatu “vein” disebut ‘Floor” untuk endapan.
  • 14. “Dip” (kemiringan) adalah sudut terbesar yang bentuk oleh suatu endapan bijih atau lapisan batuan dengan bidang datar. “Strike” (jurus) adalah arah mendatar dari suatu endapan atau suatu batuan yang tegak lurus ‘dip”.
  • 15.  “Shaft” (sumuran) adalah suatu lubang bukaan vertikal atau miring yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebgai jalan pengangkutan karyawan, alat-alat kebutuhan tembang, ventilasi, penirisan dan lain-lain.  “Tunnel” (terowongan) adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menebus kedua belah kaki bukit.  “Adit” (terowongan buntu) adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan hanya menebus di sebelah kaki bukit saja.  “Drift adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih dan arahnya sejajar dengan jurusaan atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
  • 16.  “Cross Cut” adalah :  (a) Suaru lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong jurus endapan bijih.  (b) Suatu lubang bukaan mendatar yang menghubungkan “shaft” dengan endapan bijih.  (c) Suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong jalan pengangkutan utama (main haulage way) “Level” adalah “drift” atau “Cross Cut” atau “Adit” yang dibuat dengan jarak-jarak yang teratur ke arah vertikal. Biasanya diberi nomor-nomor urut secara teratur menurut ketinggiannya dari permukaan laut atau menurut kedalamannya dari permukaan bumi. “raise” adalah suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dibuat dari “level” atas ke arah “level” yang diatasnya.
  • 17.  “Winze” adalah lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dibuat dari “level” atas ke arah ‘level” yang bi bawahnya.  “blind shaft” adalah suatu “raise” atau “winze” yang berfungsi sebagai “shaft”, tetapi tidak menembus sampai ke permukaan bumi.  “Stope” (lombang) adalah suatu tempat atau ruangan pada tambang bawah tanah dimana endapan bijih sedang ditambang; tetapi bukan penggalian yang dilakukan selama “development”.
  • 18. “Front/face” adalah permukaan batuan yang sedang ditambang. “Sump” adalah suatu sumuran dangkal untuk menampung air darimana air kemudian dipompakan ke permukaan bumi. Biasanya dibuat di tempat terendah dari “shaft”, dengan shaft ataupun “level”. “Shaft Collar” adalah bagian atas dari suatu “shaft” yang diperkuat dengan beton kayu atau bambu (timber)