Instrumen pasar modal meliputi surat berharga seperti saham, obligasi, dan sertifikat yang diperdagangkan di bursa efek atau pasar keuangan. Sekuritas tersebut mencerminkan kepemilikan atau hutang dan memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dana dari investor melalui penerbitan saham atau obligasi.
1. Pengertian instrumen pasar modal
Yang dimaksud dengan instrument pasar modal adalah semua surat-surat berharga
(securities) yang diperdagangakan di bursa. Instrument pasar modal ini umumnya bersifat
jangka panjang. Instrument yang ada pada pasar modal terdiri oleh saham , obligasi dan
sertifikat lainnya. Sekuritas yang diperdagangka pada bursa efek adalah saham, obligasi
sedangkan sertifikat diperdagangkan diluar bursa melalui bank pemerintah. Instrument pasar
modal sering disebut dengan sekuritas yaitu surat berharga atau efek yang merupakan asset
finansial yang menyatakan kalim keuangan. Menurut UU Pasar Modal No.8 Tahun 1995
mendefinisikan efek adalah surat berharga , yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
Sekuritas diperdagangkan di pasar finansial yang terdiri dari:
1) Pasar Uang ( money market ) adalah pasar untuk sekuritas jangka pendek yang
dikeluarkan oleh bank dan perusahaan umum dan daerah seperti SBI (sekuritas Bank
Indonesia), SBPU (surat berharga pasar uang), commercial paper, promissory notes,
call money, repurchase agreement, banker’s acceptance, surat perbendaharaan
Negara, dll.
2) Pasar Modal ( capital market ) adalah pasar untuk sekuritas jangka panjang baik
berbentuk hutang maupun ekuitas ( modal sendiri ) . Saham yang diperdagangkan di
pasar modal antara lain saham biasa dan saham preferen, obligasi perusahaan dan
obligasi konversi, oligasi Negara bukti right, waran, kontrak opsi, kontrak berjangka,
dan reksa dana yang mempunyai karakteristik berjatuh tempo lebih dari satu tahun.
2. Sekuritas yang diperdagangkan di pasar ekuitas yaitu:
a. Saham biasa ( common stock )
Saham biasa ( common stock ) adalah sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan
yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Hak
pemegang saham antara lain:
Hak kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan
perusahaan, misalnya berhak mengontrol siapa yang akan memimpin perusahaan.
( Jogiyanto:2003) Sebagai pemilik, pemegang saham biasa suatu perusahaan
mempunyai hak suara proposional pada berbagai keputusan penting perusahaan
antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum pemegang saham (
RUPS ).
Hak menerima pembagian keuntungan yaitu hak pemegang saham biasa untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. ( Jogiyanto:2003) .Pemegang
saham basa memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Jika
perusahaan menghasilkan laba maka sebagian atau seluruh laba dibagiakan
kepada para pemegang saham sebagai dividen. Dividen Tunai ( cash dividend )
adalah deviden yang dibagikan pada pemegang saham dalam bentuk uang tunai,
Dividen Saham ( stock dividend ) adalah deviden yang dibagikan pada para
pemegang saham dalam bentuk saham baru sehingga akan menambah jumlah
saham baru pemegang saham, Saham bonus ( bonus share ) adalah saham baru
yang diberikan pada pemegang saham dan berasal dari kapitalisasi agio saham dan
akan menambah jumlah saham yang dimiliki, hal ini mirip seperti dividen saham
tapi bedanya dividen saham berasal dari laba perusahaan.
3. Hak preemptive adalah hak untuk mendapatkan presentasi kepemilikan yang sama
jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi
hak control dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari
kemrosotan nilai.
b. Saham Preferen ( preferred stock )
Saham Preferen ( preferred stock ) adalah saham yang mempunyai karakteristik
gabungan ( hybrid ) antara saham biasa dengan obligasi. Saham preferen serupa
dengan saham biasa karena merupakan ekuitas yang menyatakan kepemilikan,
membayar deviden, dan diterbitkan tanpa jatuh tempo, disisi lain juga serupa dengan
obligasi karena merupakan sekuritas yang menghasilkan pendapatan tetap dari
dividen tetapnya. Karakter saham preferen adalah sebagai berikut:
Preferen terhadap dividen adalah hak untuk menerima dividen terlebih dahulu
dibandingakan dengan pemegang saham biasa. (1) Hak dividen kumulatip yaitu
hak kepada pemegang saham preferen untuk menerima dividen tahun tahun
sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum saham biasa menerima dividennya.
(2) Dividend in arrears yaitu dividen dividen periode yang lalu yang belum
dibagikan dan akan dibagikan nanti dalam bentuk dividen kumulatip.
Hak preferen pada waktu likuidasi adala hak saham preferen untuk mendapatkan
terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan saham biasa pada saaat
terjadi likuidasi. Macam-macam saham preferen : (1) Convertible preferred stock
adalah saham yang bisa dikonversikan ke dalam saham biasa dengan rasio
penukaran yang ditentukan. (2) Callable preferred stock adalah memberikan hak
kepada peusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dar
pemegang saham dimasa datang dengan nilai tertentu denga harga tebusan
biasanya lebih tinggi dari nilai nominalnya. (3) Floating atau Adjustable-rate
4. Preferred Stock ( ARP ) yaitu saham yang tidak membayar dividen dengan tetap
tapi tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas t-bill
( treasury bill ).
c. Bukti right
Bukti right adalah sekuritas yang memberikan hak pada pemegang saham
lama untuk membeli saham baru pada harga yang ditetapkan sesuai periode tertentu.
Bukti right juga seirng disebut Hak Untuk Memesan Efek Terlebih Dahulu (
HUMETD ) yang diterbitkan melalui penawaran umum terbatas ( right issue ) yang
ditetapkan RUPS dimana saham baru tidak dijual pada masyarakat tapi hanya pada
para pemegang saham saja untuk menjaga proporsi kepemilikan.
d. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan sebelumya. Sama seperti bukti right, perusahaan harus telah mencatatkan
sahamnya di bursa efek karena mungkin akan dikonversi oleh pemegang waran. Tapi
berbeda dengan right issue, waran biasaya dijual bersama dengan sekuritas lain misa
obligasi atau saham. Periode perdagangan waran adalah jangka panjang antara 3-5
tahun. Warrant adalah sertifikat yang diterbitkan oleh perushaan yang memberikan
hak kapada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan tersebut dalam jumlah
tertentu dengan harga yang telah ditentukan selama jangka waktu tertentu.
Pada umumnya, warrant diberikan bersama-sama dengan utang,dan hal itu
digunakan untuk mendorong investor membeli utang jangka panjang perusahaan
pada bunga yang lebih rendah daripada yang seharusnya.Masa berlakunya harga
saham bisa di atas 6 bulan, atau mungkin 5 tahun atau 10 tahun. Selama harga pasar
saham masih di bawah exercise price, pemegang warrant tidak akan menukarkanya
5. dengan saham. Pemegang warrant akan terus menunggu sampai harga pasar saham
berada di atas exercise price.
Di sini pemegang saham warrant tidak akan mengalami kerugian karena
warrant diterima secara gratis, dan hanya membayar pada saat akan ditukarkan
dengan saham. Apabila harga saham sudah diatas exercise price tetapi pemegang
warrant tidak ingin menukarkan dengan saham, maka warrant tersebut dapat dijual di
bursa efek melalui broker efek. Karena umum warrant relatif lebih panjang, maka
perdagangan warrant di bursa efek cukup semarak. Harga warrant di pasar kurang
lebih adalah selisih harga saham pasar dengan harga pasar saham dengan exercise
price. Ciri- ciri waran adalah sebagai berikut :
o Penukaaran dari warrant menjadi saham dilakukan setelah 6 bulan diterbitkan.
o Masa berlakunya warrant adalah antara 3 tahun sampai 10 tahun atau lebih.
o Exercise price jauh lebih tinggi dari pada harga pasar saham saat diterbitkan.
Warrant diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai. Jika dilakukan di pasar
reguler, maka diperdagangkan warrant akan berakhir. 4 hari bursa sebelum warrant itu
jatuh tempo. Sementara itu, jika dilakukan di pasar tunai, maka perdagangan warrant
akan berakhir 1 hari bursa sebelum warrant itu jatuh tempo. Naik turunnya waran
pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh naik turunnya saham. Untuk menghitung
harga suatu waran di gunakan rumus berikut :
Pw = Ps - Pe
Pw = Harga/ Nilai fundamental suatu waran
Ps = Harga pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan waran
Pe = Exercise price waran untuk penebusan saham
6. Berkaitan dengan warrant , ada yang disebut dengan premium warrant, yang dapat
didefinisikan sebagai nilai yang dihasilkan dari selisih antara harga pasar suatu waran dengan
harga fundamental waran. Sesuai dengan peraturan Bapepam , jumlah waran yang diterbitkan
dan waran yang telah beredar tidak melebihi 15% dari modal disetor pada saat waran
diterbitkan. Modal disetor disini secara sederhana dikatakan sebagai total nilai nominal
saham yang diterbitkan. Proses penebusan dari waran akan mengakibatkann peningkatan
jumlah saham yang diterbitkan, sehingga akan terjadi dilusi persentase kepemilikan saham.
Harga teoritis saham setelah redemption waran dapat di hitung sebagai berikut :
Ps = Sx Po + WR . PE
S + W E
Ps = Harga teoritis saham yang baru sesudah redemption waran
Ss = Jumlah saham sebelum terjadinya redemption waran
Po = Harga saham penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption waran
PE = Exercise price waran
WR = Banyaknya saham biasa yang ditebus dengan waran.
Sekuritas di Pasar Obligasi
Obligasi merupakan instrumen atau surat berharga yang menunjukan bahwa penerbit
obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajibanuntuk
membayar bunga secara berkala,dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Instrument ini sering disebut dengan
bonds. Sebenarnya efek ini sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penerbitanya sebagaian
7. besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena terbatasnya emiten ini, maka
perdagangan obligasi belum begitu berkembang.
Tetapi seiring dengan perubahn kondisi dan situasi serta mulai berkembangnya
perekonomian, emiten obligasi terus bertambah, tidak hanya terbatas pada BUMN, tetapi juga
perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi sebagai alat untuk mengimbau
modal. Sejak itulah perdagangan obligasi mulai menunjukan peningkatan. Obligasi sendiri di
dalamnya mengandung suatu perjanjian/kontrak yang memngikat kedua belah pihak,antara
pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima pinjaman dari
pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di atur, baik mengenai waktu
jatuh tempo pelunasan utan, bunga yang dibayarkan,besarnya pelunasan, dan ketentuan-
ketentuan tambahan lain. Karena efek ini bersifat utang, maka pembayarannya merupakan
kewajiban yang harus didahulukan dibandingkan efek lainnya misalkan saham preferen.
Seperti halnya investasi dalam bentuk saham, ada dua kemungkinan yang bisa dialami
oleh investor, yaitu perolehan keuntungan dan risiko. Keuntungan yang diperoleh dalam
investasi obligasi berupa bunga dan capital gain. Disamping keuntungan yang bisa
didapatkan olehpemegang saham,risiko yang mungkin dihadapi oleh pemegang obligasi
adalah turunnya harga obligasi. Harga obligasi ini sangat tergantung dari perkembangan suku
bunga bank. Ada hubungan yang terbalik antara harga obligasi dan suku bunga bank.
Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi yaitu:
a. Obligasi Negara (government bond) Adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia yang diperdagangkan di BEI antara lain obligasi
Negara seri fixed right, seri variable rate, seri zero coupon, obligasi ritel, surat
perbendaharaan negara.
8. b. Obligasi perusahaan atau obligasi korporasi ( corporate bond ) Adalah obligasi
yang diterbitkan oleh perusahaan swasta ataupun Negara ( BUMN ) yang ditawarkan
dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar Amerika. Secara umum obligasi
mempunyai 3 karakteristik yaitu nilai nominal, kupon, dan jatuh tempo.
c. Obligasi konversi Adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham biasa dengan
mencantumkan persyaratan untuk konversi yang tidak sama antara konversi satu
dengan yang lainnya.
Karakteristik Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang mewajibkan penerbitnya untuk melakukan
pembayaran tertentu pada pemegang obligasi. Pemerintah dan perseroan meminjam uang
dengan menjual obligasi kepada para investor. Uang yang mereka kumpulkan ketika obligasi
diterbitkan, atau dijual pada publik, adalah jumlah pinjaman tersebut. Sebagai imbalannya,
mereka setuju memberikan pembayaran tertentu kepada pemegang obligasi, yang merupakan
pemberi pinjaman (kreditur).
Ketika kita memiliki obligasi, umumnya kita menerima pembayaran bunga tetap tiap
tahun hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Pembayaran ini dikenal sebagai kupon karena
sebagian besar obligasi dulu memiliki kupon yang dipotong lalu dikirim oleh investor kepada
penerbit obligasi untuk mengklaim pembayaran bunga. Pada saat jatuh tempo, utang tersebut
dilunasi: Peminjam membayar pemegang obligasi nilai nominal/nilai muka obligasi (face
value, atau nilai pokok pinjaman (principal) ataupar value). Beberapa karakteristik tersebut
anatara lain yaitu : Nilai Nominal (par value), Suku Bunga Kupon (coupon interest rate),
Tanggal Jatuh Tempo, Provisi Penarikan (call provision), Dana Pelunasan.
9. o Nilai Nominal (par value), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas obligasi. Nilai
nominal umumnya menunjukkan jumlah uang yang dipinjam dan dibayar kembali
oleh perusahaan pada tanggal jatuh tempo.
o Suku Bunga Kupon (coupon interest rate), yaitu suku bunga tahunan yang ditetapkan
atas obligasi. Ada beberapa perusahaan yang untuk membayar sejumlah bunga yang
tetap setiap tahun (atau, secara lebih khusus, setiap 6 bulan). Ada pembayaran melalui
pembayaran kupon, yaitu jumlah tertentu dari dolar bunga yang dibayarkan setiap
periode, yang umumnya setiap 6 bulan.
o Tanggal Jatuh Tempo, yaitu tangga tertentu dimana nilai nominal obligasi harus
dibayar kembali. Kebanyakan obligasi memiliki jatuh tempo awal (original
maturities), yaitu jatuh tempo pada waktu obligasi diterbitkan.
o Provisi Penarikan (call provision), yaitu provisi dalam kontrak obligasi yang
memberikan hak kepada penerbit untuk menembus obligasi pada jangka waktu
tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal.
o Dana Pelunasan, beberapa perusahaan juga memasukkan provisi dana pelunasan
(sinking fund provision), yaitu provisi dalam kontrak obligasi yang mengharuskan
penerbit untuk menarik sebagian dari obligasi setiap tahun.
Sekuritas di Pasar Derivatif
Sekuritas derivatif adalah asset finansial yang diturunkan dari saham dan obligasi dan
bukan dikeluarkan perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana. Ada 2 jenis
sekuritas derivatif yaitu:
a. Kontrak berjangka ( futures contract ) Adalah suatu perjanjian yang dibuat hari ini
yang mengharuskan adanya transaksi di masa datang. Ada 2 jenis kontrak berjangka
10. yaitu konrak berjangka komoditas ( commodity futures ) yaitu menggunakan
underlying asset yang merupakan asset riil berupa barang pertanian dan barang
sumber daya alamseperti emas dan perak. Yang ke dua adalah kontrak berjangka
finansial ( financial futures ) yang menggunakan underlying asset seperti saham atau
indeks saham.
b. Kontrak opsi ( option contract ) Adalah suatu perjanjian yang memberi pemiliknya
hak untuk membeli atau menjual asset tertentu pada harga tertentu dan waktu tertentu.
Pemilik call option mempunyai hak tapi bukan kewajiban untuk membeli asset induk
atau asset acuan pada harga tetap waktu tertentu, sedangkan pemilik put option
mempunyai hak tapi bukan kewajiban untuk menjual asset induk pada harga tetap
selama waktu tertentu.
Reksa Dana ( mutual fund)
Reksa dana adalah jenis investasi selain saham, obligasi, dll. Reksadana sebagai
wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola perusahaan investasi dan dibeli oleh
investor. Penerbit reksa dana menghimpun dana dari masyarakat dan diinvestasikan pada
berbagai jenis sekuritas di pasar uang dan pasar modal. Jenis-jenis reksa dan:
1) Reksa dana pasar uang menginvestasikan dananya khusus pada berbagai jenis
sekuritas di pasar uang missal reksadana Bira Dana Kas.
2) Reksa dana pendapatan tetap menginvestasikan dananya khusus pada portofolio
obligasi.
3) Reksa dana saham menginvestasikan dananya pada portofolio saham.
4) Reksa dana campuran menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas yang
berbeda di pasar uang dan pasar uang.
11. 5) Reksa dana terproteksi memberikan proteksi atas nilai investasi awal investor
melalui mekanisme portofolio.
Return dan Risiko Investasi
Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi dapat berupa return realisasi yang
sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa
datang. Return total merupakan keseluruhan dari investasi dalam periode tertentu yang terdiri
dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) adalah selisih untung (rugi) dari harga
investasi sekarang dengan harga lalu. Yield adalah presentase penerimaan kas periodic
terhadap harga investasi periode tertentu dari investasi.
Return total = aliran kas selama periode + perubahan harga saham periode
Harga pada awal periode
Resiko sering diasosiasikan dengan variabilitas atau disperse. Jika return asset tidak
mempunyai variabilitas maka asset tersebut tidak punya risiko. Untuk menghitung risiko
digunakan standar deviasi. Catatan historis adalah historis mengenai return dan resiko dibuat
dari hari ke hari untuk membandingkan retun dan risiko antarwaktu dan antar bergbagai jenis
sekuritas di pasar modal.
http://jurnal-akuntansi.blogspot.co.id/2012/06/instrumen-pasar-modal.html