Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis bioteknologi konvensional yang meliputi bioteknologi dalam pengolahan bahan makanan seperti tempe, tape, kecap, dan asinan sayur. Jenis-jenis bioteknologi konvensional lainnya adalah bioteknologi dalam bidang pertanian seperti penanaman hidroponik dan aeroponik.
3. Bioteknologi Konvensional
A. Pengertian
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol,
asam asetat, gula, atau bahan makanan,seperti tempe, tape,
oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan
pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya
dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap,
dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut
dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang
tampak pada bioteknologi konvensional, yaituadanya
penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu
adanya penggunaan enzim.
5. Bioteknologi Dalam Pengolahan Bahan Makanan
Bioteknologi
Dalam
Pengolahan
Bahan Makanan
Pengolahan Produk
Nonsusu
Pengolahan Produk
Susu
6. Pengolahan Produk Susu
Susu yang berasal dari Sapi ternyata
banyak menghasilkan berbagai produk
Bioteknologi Konvensional. Susu dapat
diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti
Yoghurt, Keju, dan Mentega.
7.
8.
9.
10. Pengolahan Produk Nonsusu
Pengolahan produk nonsusu yaitu berarti
Produk Bioteknologi Konvensional yang tidak
menggunakan susu. Produk yang dihasilkan dari
produk pengolahan nonsusu antara lain Kecap,
Tempe, dan Tape
11. Tempe
Untuk membuat Tempe, selain diperlukan bahan dasar
kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan
spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses
pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis
kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus,
Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus
oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat
keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya
menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein,
lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan
kadar protein tempe sembilan kali lipat.
13. ONCOM
Oncom merupakan makanan yg dikenal di kawasan
Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas
kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila.
Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau
oranye yg merupakan pewarna alami. Mikroorganisme
Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase
protease yg aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga
dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas kacang
kedelai, singkong, atau kelapa. Fermentasi ini juga
menyebabkan terbentuknya sedikit alkohol & berbagai
ester yang beraroma sedap.
15. ASINAN SAYUR
Asinan sayuran merupakan sayuran yng
diawetkan dengan jalan fermentasi asam. Bakteri
atau mikroorganisme yang digunakan
adalah Lactobacillus sp., Streptococcus
sp., & Pediococcus. Mikroorganisme tersebut
mengubah zat gula yng terdapat dalam sayuran
menjadi asam laktat. Asam laktat yng terbentuk
dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme
lain & memberikan rasa khas pada sayuran yang
difermentasi sering dikenal dengan nama ‘acar’.
17. KECAP
Dalam pembuatan Kecap, jamur, Aspergillus
oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih
dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama
dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada
kedelai yang telah dimasak menghancurkan
campuran gandum. Setelah proses fermentasi
karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya
akan dihasilkan produk kecap.
19. TAPE
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon
dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat
tepung menjadi produk yang berupa gula dan
alkohol. Masyarakat kita membuat tape
berdasarkan pengalaman.
21. BIOTEKNOLOGI dalam
BIDANG PERTANIAN
bioteknologi di bidang pertanian yaitu
bioteknologi konvensional yang diterapkan di
bidang pertanian, khususnya alternatif
penanaman tanpa tanah. Contoh pemerapan
bioteknologi konvensiona di bidang ini adalah
penanaman secara hidroponik dan penanaman
secara aeroponik.
23. Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang
berarti air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik
artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Pada
umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah.
Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya
dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber
makanan bagi tanaman. Bahan dasar yang dibutuhkan
tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2. Cahaya telah
terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah
cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan
mineral dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya
keberadaan tanah bukanlah hal yang utama.
24. Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan
hidroponik, antara lain tanaman dapat dibudidayakan di
segala tempat, kurang air, tidak perlu lahan yang terlalu
luas, pertumbuhan tanaman lebih cepat; bebas dari
hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi;hemat
biaya perawatan. Jenis tanaman yang telah banyak
ditanam dengan cara hidroponik dari golongan tanaman
hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan
Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat
dihidroponikkan, antara lain tomat, paprika, mentimun,
selada, dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang
dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon dan
belimbing.
LANJUTAN
26. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan
ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan
udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik
(memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara
disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.
Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap
larutan hara tersebut. Prinsip dari aeroponik adalah sebagai
berikut. Helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan
jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool,
anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar
tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian
styrofoam terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut
larutan hara ke atas hingga mengenai akar.