SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
KLONING GEN 
((DDNNAA RREECCOOMMBBIINNAANN))--((RREEKKAAYYAASSAA GGEENNEETTIIKK))
Kloning - definisi 
 Dari Bahasa Yunani - klon, ranting 
 Kumpulan turunan suatu individu yang dihasilkan 
tanpa melalui perkawinan; kumpulan replika 
sebagian atau seluruh makromolekul (contoh, 
DNA atau antibodi) 
 Suatu individu yang tumbuh dari satu sel somatik 
induknya serta memiliki identitas genetik yang 
sama dengan induknya 
 Klon: Koleksi molekul atau sel yang semua 
identitasnya sama dengan molekul atau sel 
penurunnya
Kloning DNA 
Metoda untuk memurnikan atau mengidentifikasi dan 
memperbanyak suatu potongan DNA tertentu (klon) 
yang dikehendaki dari campuran potongan-potongan 
DNA yang kompleks.
Kloning Gen 
 Ketika keseluruhan 
DNA dari suatu 
organisme diekstraksi, 
akan diperoleh seluruh 
gen yang dimiliki 
organisme tersebut 
 Pada kloning gen, 
hanya gen (DNA) 
tertentu yang diisolasi, 
dimurnikan, dan 
diperbanyak (diklon)
Tujuan mengklon Gen 
 Menentukan urutan basa nukleotida penyusun 
gen tersebut 
 Menganalisis atau mengidentifikasi urutan basa 
nukleotida pengendali gen tersebut 
 Mempelajari fungsi RNA / protein/enzim yang 
disandi gen tersebut 
 Mengidentifikasi mutasi yang terjadi pada 
kecacatan gen yang mengakibatkan penyakit 
bawaan 
 Merekayasa organisme untuk tujuan tertentu, 
misalnya memproduksi insulin, ketahanan 
terhadap hama, dll.
Sumber DNA untuk diklon 
 DNA kromosom 
 cDNA (complementary DNA) yang disintesis 
menggunakan mRNA sebagai cetakan 
(template) 
 DNA yang dihasilkan dari perbanyakan 
menggunakan PCR
Mensintesis cDNA
Perbanyakan DNA dengan PCR 
(Polymerase Chain Reaction)
Bahan / Alat untuk Mengklon 
 Enzim endonuklease restriksi 
 Enzim ligase 
 Vektors (Pembawa) 
 Inang (Host) 
 Metoda untuk memasukkan DNA ke dalam sel inang
Memotong DNA 
 Menggunakan enzim 
endonuklease restriksi 
 Ujung “lengket” (sticky ends) 
 Ujung “tumpul” (blunt ends) 
 Penamaan enzim 
 EcoRI 
 E = genus (Escherichia) 
 co = species (coli) 
 R = strain 
 I = # of enzyme
Ujung “lengket” dan “tumpul” 
(Blunt & Sticky ends)
Penyambungan (pasting) DNA 
 Pembentukan ikatan- 
H pada ujung-ujung 
yang komplemen 
(sticky ends) 
 Ligase membentuk 
ikatan fosfodiester 
untuk merekatkan 
benang-benang DNA
Vektor untuk Mengklon 
Diperlukan suatu wahana (vehicle) 
untuk memasukkan suatu potongan 
DNA ke dalam sel agar DNA 
tersebut dapat disimpan dan 
diperbanyak di dalam sel tersebut
Plasmid 
DNA bukan kromosom (extrachromosomal DNA) yang 
secara alami dimiliki suatu jasad 
 Bentuknya benang ganda (double strands DNA, 
dsDNA) sirkular 
Plasmid buatan (Artificial plasmids) dapat dibuat 
dengan menambahkan potongan-potongan DNA lain
Vektor untuk Mengklon 
Plasmid dapat dimodifikasi untuk mampu 
membawa potongan DNA lain ke dalam sel 
bila memiliki: 
 Replikator (origin of replication) 
 Penanda (Marker) yang mudah diseleksi 
(misalnya gen ketahanan terhadap antibiotik) 
 Situs untuk mengklon (potongan DNA yang 
memiliki urutan basa nukleotida yang menjadi 
sasaran enzim restriksi tetapi tidak terletak di 
dalam daerah replikator atau penanda
Plasmid yang Dimiliki oleh 
Escherichia coli 
Berasal dari plasmid alami E. coli 
Potongan DNA tambahan 
Potongan DNA tambahan
Plasmid Khimera (Chimeric Plasmids) 
Khimera berasal dari mitologi Yunani, makhluk dengan 
tubuh gabungan dari bagian-bagian makhluk 
binatang lain 
 Setelah pemotongan plasmid menggunakan suatu 
enzim restriksi, potongan DNA asing yang memiliki 
ujung pemotongan yang sama dapat disisipkan 
 Setelah ujung-ujung plasmid dan potongan DNA 
asing disambung, akan dihasilkan "plasmid 
rekombinan" 
 Plasmid rekombinan dapat bereplikasi dalam sel 
inang yang sesuai
Kloning Terorientasi 
Bila diinginkan untuk menginsersikan potongan 
DNA asing dengan orientasi tertentu 
 Dilakukan dengan memotong DNA vektor 
maupun DNA sumber gen yang dikehendaki 
menggunakan dua enzim restriksi yang 
berbeda
Vektor untuk Mengklon 
1 Vektor berupa plasmid 
2 Vektor berupa bakteriofaga 
3 Cosmid 
4 BACs (Bacterial Artificial Chromosome) 
& YAC (Yeast Artificial Chromosome)
Vektor berupa Plasmid 
1. Memiliki origin of replication dari inang yang 
dituju, sehingga memungkinkan replikasi secara 
independen terhadap genom inang. 
2. Memiliki penanda selektif: Memudahkan seleksi sel 
pembawa plasmid tersisipi DNA asing 
ketahanan terhadap antibiotik ganda 
penapisan biru-putih 
3. Memiliki banyak situs pengkloningan (multiple 
cloning sites, MCS) 
4. Mudah diisolasi dari sel inang.
Multiple Cloning Site (MCS)
Vektor berupa Plasmid
Vektor berupa Plasmid 
 Keunggulan: 
 Kecil, mudah pengerjaannya 
 Strategi seleksi mudah 
 Berguna untuk mengklon potongan DNA ukuran 
kecil (< 10kbp) 
 Kelemahan: 
 Kurang bermanfaat untuk mengklon potongan 
DNA ukuran besar (> 10kbp)
Bakteriofaga (l phage)
Vektor berupa bakteriofaga (l vectors) 
Lengan kiri: 
 Protein penyusun kepala 
& ekor 
Lengan kanan: 
 Sintesis DNA 
 Pengendalian 
 Lisis inang 
Daerah yang dihilangkan: 
 integrasi & eksisi 
 Pengendalian
Vektor berupa bakteriofaga (l vectors)
Vektor berupa Bakteriofaga 
 Keunggulan: 
 Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA 
ukuran besar (10 - 23 kbp) 
 Seleksi berdasar ukuran 
 Kelemahan: 
 Lebih sulit pengerjaannya
Vektor Cosmid 
Gabungan sifat vektor plasmid dan sifat berguna 
dari situs l cos (dihilangkan pada vektor l) 
Keunggulan: 
 Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA 
berukuran sangat besar (32 - 47 kbp) 
 Seleksi berdasar ukuran 
 Pengerjaan seperti plasmid 
 Kelemahan: 
 Tidak terlalu mudah untuk mengerjakan 
plasmid dengan ukuran sangat besar (~ 50 
kbp)
Vektor Cosmid
l ZAP
Vektor BAC 
 Replikasi dimediasi 
oriS dan oriE 
 parA and parB 
mengendalikan agar 
hanya terdapat satu 
vektor dalam sel 
 Menggunakan 
penanda ketahanan 
terhadap 
KhloramfenikolR
Vecktor YAC 
large 
inserts 
ARS URA3 HIS3 
telomere centromere telomere 
replication 
origin 
markers 
 Dapat disisipi gen asing 200 - 2000 kbp 
dan dimasukkan ke dalam yeast
BACs dan YACs 
BACs : Bacterial Artificial Chromosomes 
YACs : Yeast Artificial Chromosomes 
 Keunggulan: 
 Dapat digunakan untuk mengklon potongan DNA 
dengan ukuran sangat besar (100 - 2,000 kbp) 
 Penting digunakan dalam proyek penetapan urutan basa 
nukleotida total genom 
 Kelemahan: 
 Tidak mudah mengerjakan molekul DNA dengan 
ukuran sangat besar
Shuttle Vector 
 Vektor yang dapat digunakan untuk dua macam inang 
(memiliki origin of replication dari masing-masing inang)
Memilih Vektor 
 Ukuran DNA yang 
disisipkan 
 Ukuran vektor 
 Situs enzim restriksi 
yang tersedia 
 Jumlah salinan (copy 
number) 
 Efisiensi kloning 
 Kemampuan untuk 
menapis DNA sisipan 
 Rencana penelitian 
selanjutnya
Cara Mengklon DNA (1) 
 Isolasi vektor kloning (plasmid 
bacterial) & DNA sumber gen 
 Pemotongan DNA sumber gen 
& vektor kloning 
menggunakan enzim restriksi 
yang sama 
 Penyisipan potongan DNA 
sumber gen ke dalam vektor 
kloning yang telah dipotong 
menggunakan enzim restriksi 
yang sama; potongan 
disambung dengan bantuan 
enzim DNA ligase
Cara Mengklon DNA (2) 
 Vektor kloning yang telah 
tersisipi potongan DNA 
dimasukkan ke dalam sel 
inang (transformasi sel 
inang) 
 Penapisan sel pengklon 
(dan gen yang 
dimasukkan) 
 Identifikasi sel pengklon 
pembawa gen yang 
dikehendaki
Transformasi Sel Inang 
Memasukkan plasmid (yang merupakan 
vektor yang telah disisipi gen) ke dalam 
sel inang
Transformasi (1) 
 PRA-INKUBASI 
Sel E. coli calon penerima plasmid dipaparkan 
kepada ion positif kalsium klorida (CaCl2). 
Perlakuan ini memberikan cekaman kepada 
bakteri yang mengakibatkan membran sel dan 
dinding sel bakteri tersebut menjadi permeabel 
terhadap plasmid donor. Proses ini 
mengakibatkan E. coli menjadi “kompeten" 
untuk menerima plasmid .
Transformasi (2) 
 INKUBASI 
 Plasmid ditambahkan ke dalam suspensi sel E. 
coli kompeten. 
 Suspensi sel E. coli kompeten lainnya yang tidak 
ditambah plasmid digunakan sebagai kontrol.
Transformasi (3) 
 KEJUTAN PANAS (HEAT SHOCK) 
Sel kompeten (baik yang diberi plasmid 
maupun kontrol) dipaparkan sejenak (90 detik) 
kepada suhu 42 oC. Langkah ini 
memaksimumkan masuknya plasmid 
menembus membran dan dinding sel.
Transformasi (4) 
 PENYEMBUHAN (RECOVERY) 
Sel kompeten (baik yang diberi plasmid 
maupun kontrol) ditumbuhkan dalam medium 
kaya nutrisi untuk memberi kesempatan 
penyembuhan setelah mengalami cekaman dan 
kejutan. Masa penyembuhan biasanya 
berlangsung satu waktu generasi (untuk E. coli 
berkisar antara 30 hingga 45 menit)
Transformasi (5) 
 PENAPISAN (SCREENING) 
Sel kompeten yang telah mengalami 
penyembuhan ditapis pada medium padat yang 
mengandung senyawa penapis berdasarkan 
penanda yang dibawa oleh plasmid.
Koloni E. coli yang membawa 
plasmid dengan penanda gen pendar 
fluor (pGLO)
E. coli yang Membawa Plasmid pGlo
Penanda selektif 
Memudahkan seleksi sel pembawa plasmid tersisipi 
DNA asing 
 ketahanan terhadap antibiotik ganda 
 penapisan biru-putih
Penapisan Klon 
 Medium pertumbuhan 
diberi antibiotik yang 
sesuai dengan sifat 
ketahanan yang digunakan 
sebagai penanda, misalnya 
Kanamisin 
 Bakteri di paruh cawan 
petri sebelah kanan 
memiliki plasmid dengan 
penanda ketahanan 
terhadap Kanamisin(Kanr), 
yang di sebelah kiri tidak 
memilikinya
Penapisan warna koloni Biru/Putih 
lacZ insert 
Enzim tidak berfungsi 
X-gal produk 
lacZ 
Enzim berfungsi 
X-gal produk
Penapisan Koloni Bakteri 
pembawa Plasmid Rekombinan
Hibridisasi Koloni 
 Dapat dilakukan 
jika memiliki 
DNA pelacak 
 Bagian dari gen 
yang dikehendaki 
 Bagian dari gen 
yang mirip dari 
jasad lain 
 Oligonukleotida 
sintetik
End 
See ya ………
LAMPIRAN
Domba Dolly 
 Kloning dengan transfer inti,dengan 
memasukkan donor DNA dari hewan yang 
karakternya diinginkan ke dalam sel telur 
hewan yang inti DNA nya telah 
dihilangkan.setelah terbentuk 
embrioditanamkan ke rahim induk hewan 
yang akan membesarkannya.contoh domba 
Dolly(klon dari Skotlandia oleh IAN WILMOT)

More Related Content

What's hot

Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alamialihamda
 

What's hot (20)

Ppt replikasi DNA
Ppt replikasi DNAPpt replikasi DNA
Ppt replikasi DNA
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
 

Viewers also liked (20)

Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Kloning bra eller dåligt
Kloning bra eller dåligtKloning bra eller dåligt
Kloning bra eller dåligt
 
Kloning
KloningKloning
Kloning
 
Kloning
KloningKloning
Kloning
 
Bioteknologi Kloning
Bioteknologi KloningBioteknologi Kloning
Bioteknologi Kloning
 
KLONING
KLONINGKLONING
KLONING
 
Genteknik
GenteknikGenteknik
Genteknik
 
Strategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliahStrategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliah
 
Spektrofotometri uv vis spektrum
Spektrofotometri uv vis spektrumSpektrofotometri uv vis spektrum
Spektrofotometri uv vis spektrum
 
Limitkekontinuan stt-b (versi 2)
Limitkekontinuan stt-b (versi 2)Limitkekontinuan stt-b (versi 2)
Limitkekontinuan stt-b (versi 2)
 
Campuran tak bereaksi i
Campuran tak bereaksi iCampuran tak bereaksi i
Campuran tak bereaksi i
 
Kd meeting 9 10
Kd meeting 9 10Kd meeting 9 10
Kd meeting 9 10
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
Presentation kewarganegaraan
Presentation kewarganegaraanPresentation kewarganegaraan
Presentation kewarganegaraan
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Basic mathematics integration
Basic mathematics integrationBasic mathematics integration
Basic mathematics integration
 
Kp3 membran
Kp3 membranKp3 membran
Kp3 membran
 
Suku banyak-kd-4 2
Suku banyak-kd-4 2Suku banyak-kd-4 2
Suku banyak-kd-4 2
 
Prokario teukariot
Prokario teukariotProkario teukariot
Prokario teukariot
 
Dna structure & central dogma
Dna structure & central dogmaDna structure & central dogma
Dna structure & central dogma
 

Similar to Kloning gen

Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinanAji Viruz
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalencedidalestari
 
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.pptKuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.pptsadidaanindya
 
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxFerdi Adji
 
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selFransiska Puteri
 
3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptxraprtmaa
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologiYunita Sari
 
Rekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikRekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikSiti Julaiha
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationYona Oktasari
 
Kuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinanKuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinanPutty Rahma
 

Similar to Kloning gen (20)

Kloning Gen
Kloning GenKloning Gen
Kloning Gen
 
rekayasa gen
rekayasa genrekayasa gen
rekayasa gen
 
Tek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptxTek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptx
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI
BIOTEKNOLOGI FARMASIBIOTEKNOLOGI FARMASI
BIOTEKNOLOGI FARMASI
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalence
 
Materi biologi sel -- kloning
Materi biologi sel  --  kloningMateri biologi sel  --  kloning
Materi biologi sel -- kloning
 
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.pptKuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
 
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
 
Kepustakaan dna
Kepustakaan dnaKepustakaan dna
Kepustakaan dna
 
Kloning Gen
Kloning GenKloning Gen
Kloning Gen
 
Kloning gen
Kloning genKloning gen
Kloning gen
 
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
 
3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologi
 
Rekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikRekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknik
 
Vector
VectorVector
Vector
 
DNA Rekombinan
DNA RekombinanDNA Rekombinan
DNA Rekombinan
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
 
Kuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinanKuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinan
 

More from Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

More from Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (20)

Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Konsep dasar analisis
Konsep dasar analisisKonsep dasar analisis
Konsep dasar analisis
 
Potensiometri
PotensiometriPotensiometri
Potensiometri
 
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Media Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk FarmasiMedia Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk Farmasi
 
Presentasi yang effektif
Presentasi yang effektifPresentasi yang effektif
Presentasi yang effektif
 
Power point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiensPower point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiens
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Johari power
Johari powerJohari power
Johari power
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Hambatan dalam komunikasi
Hambatan dalam komunikasiHambatan dalam komunikasi
Hambatan dalam komunikasi
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Kloning gen

  • 1. KLONING GEN ((DDNNAA RREECCOOMMBBIINNAANN))--((RREEKKAAYYAASSAA GGEENNEETTIIKK))
  • 2. Kloning - definisi  Dari Bahasa Yunani - klon, ranting  Kumpulan turunan suatu individu yang dihasilkan tanpa melalui perkawinan; kumpulan replika sebagian atau seluruh makromolekul (contoh, DNA atau antibodi)  Suatu individu yang tumbuh dari satu sel somatik induknya serta memiliki identitas genetik yang sama dengan induknya  Klon: Koleksi molekul atau sel yang semua identitasnya sama dengan molekul atau sel penurunnya
  • 3. Kloning DNA Metoda untuk memurnikan atau mengidentifikasi dan memperbanyak suatu potongan DNA tertentu (klon) yang dikehendaki dari campuran potongan-potongan DNA yang kompleks.
  • 4. Kloning Gen  Ketika keseluruhan DNA dari suatu organisme diekstraksi, akan diperoleh seluruh gen yang dimiliki organisme tersebut  Pada kloning gen, hanya gen (DNA) tertentu yang diisolasi, dimurnikan, dan diperbanyak (diklon)
  • 5. Tujuan mengklon Gen  Menentukan urutan basa nukleotida penyusun gen tersebut  Menganalisis atau mengidentifikasi urutan basa nukleotida pengendali gen tersebut  Mempelajari fungsi RNA / protein/enzim yang disandi gen tersebut  Mengidentifikasi mutasi yang terjadi pada kecacatan gen yang mengakibatkan penyakit bawaan  Merekayasa organisme untuk tujuan tertentu, misalnya memproduksi insulin, ketahanan terhadap hama, dll.
  • 6. Sumber DNA untuk diklon  DNA kromosom  cDNA (complementary DNA) yang disintesis menggunakan mRNA sebagai cetakan (template)  DNA yang dihasilkan dari perbanyakan menggunakan PCR
  • 8. Perbanyakan DNA dengan PCR (Polymerase Chain Reaction)
  • 9. Bahan / Alat untuk Mengklon  Enzim endonuklease restriksi  Enzim ligase  Vektors (Pembawa)  Inang (Host)  Metoda untuk memasukkan DNA ke dalam sel inang
  • 10. Memotong DNA  Menggunakan enzim endonuklease restriksi  Ujung “lengket” (sticky ends)  Ujung “tumpul” (blunt ends)  Penamaan enzim  EcoRI  E = genus (Escherichia)  co = species (coli)  R = strain  I = # of enzyme
  • 11. Ujung “lengket” dan “tumpul” (Blunt & Sticky ends)
  • 12. Penyambungan (pasting) DNA  Pembentukan ikatan- H pada ujung-ujung yang komplemen (sticky ends)  Ligase membentuk ikatan fosfodiester untuk merekatkan benang-benang DNA
  • 13.
  • 14. Vektor untuk Mengklon Diperlukan suatu wahana (vehicle) untuk memasukkan suatu potongan DNA ke dalam sel agar DNA tersebut dapat disimpan dan diperbanyak di dalam sel tersebut
  • 15. Plasmid DNA bukan kromosom (extrachromosomal DNA) yang secara alami dimiliki suatu jasad  Bentuknya benang ganda (double strands DNA, dsDNA) sirkular Plasmid buatan (Artificial plasmids) dapat dibuat dengan menambahkan potongan-potongan DNA lain
  • 16. Vektor untuk Mengklon Plasmid dapat dimodifikasi untuk mampu membawa potongan DNA lain ke dalam sel bila memiliki:  Replikator (origin of replication)  Penanda (Marker) yang mudah diseleksi (misalnya gen ketahanan terhadap antibiotik)  Situs untuk mengklon (potongan DNA yang memiliki urutan basa nukleotida yang menjadi sasaran enzim restriksi tetapi tidak terletak di dalam daerah replikator atau penanda
  • 17. Plasmid yang Dimiliki oleh Escherichia coli Berasal dari plasmid alami E. coli Potongan DNA tambahan Potongan DNA tambahan
  • 18.
  • 19. Plasmid Khimera (Chimeric Plasmids) Khimera berasal dari mitologi Yunani, makhluk dengan tubuh gabungan dari bagian-bagian makhluk binatang lain  Setelah pemotongan plasmid menggunakan suatu enzim restriksi, potongan DNA asing yang memiliki ujung pemotongan yang sama dapat disisipkan  Setelah ujung-ujung plasmid dan potongan DNA asing disambung, akan dihasilkan "plasmid rekombinan"  Plasmid rekombinan dapat bereplikasi dalam sel inang yang sesuai
  • 20.
  • 21. Kloning Terorientasi Bila diinginkan untuk menginsersikan potongan DNA asing dengan orientasi tertentu  Dilakukan dengan memotong DNA vektor maupun DNA sumber gen yang dikehendaki menggunakan dua enzim restriksi yang berbeda
  • 22.
  • 23. Vektor untuk Mengklon 1 Vektor berupa plasmid 2 Vektor berupa bakteriofaga 3 Cosmid 4 BACs (Bacterial Artificial Chromosome) & YAC (Yeast Artificial Chromosome)
  • 24. Vektor berupa Plasmid 1. Memiliki origin of replication dari inang yang dituju, sehingga memungkinkan replikasi secara independen terhadap genom inang. 2. Memiliki penanda selektif: Memudahkan seleksi sel pembawa plasmid tersisipi DNA asing ketahanan terhadap antibiotik ganda penapisan biru-putih 3. Memiliki banyak situs pengkloningan (multiple cloning sites, MCS) 4. Mudah diisolasi dari sel inang.
  • 27. Vektor berupa Plasmid  Keunggulan:  Kecil, mudah pengerjaannya  Strategi seleksi mudah  Berguna untuk mengklon potongan DNA ukuran kecil (< 10kbp)  Kelemahan:  Kurang bermanfaat untuk mengklon potongan DNA ukuran besar (> 10kbp)
  • 29. Vektor berupa bakteriofaga (l vectors) Lengan kiri:  Protein penyusun kepala & ekor Lengan kanan:  Sintesis DNA  Pengendalian  Lisis inang Daerah yang dihilangkan:  integrasi & eksisi  Pengendalian
  • 31. Vektor berupa Bakteriofaga  Keunggulan:  Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA ukuran besar (10 - 23 kbp)  Seleksi berdasar ukuran  Kelemahan:  Lebih sulit pengerjaannya
  • 32. Vektor Cosmid Gabungan sifat vektor plasmid dan sifat berguna dari situs l cos (dihilangkan pada vektor l) Keunggulan:  Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA berukuran sangat besar (32 - 47 kbp)  Seleksi berdasar ukuran  Pengerjaan seperti plasmid  Kelemahan:  Tidak terlalu mudah untuk mengerjakan plasmid dengan ukuran sangat besar (~ 50 kbp)
  • 34. l ZAP
  • 35. Vektor BAC  Replikasi dimediasi oriS dan oriE  parA and parB mengendalikan agar hanya terdapat satu vektor dalam sel  Menggunakan penanda ketahanan terhadap KhloramfenikolR
  • 36. Vecktor YAC large inserts ARS URA3 HIS3 telomere centromere telomere replication origin markers  Dapat disisipi gen asing 200 - 2000 kbp dan dimasukkan ke dalam yeast
  • 37. BACs dan YACs BACs : Bacterial Artificial Chromosomes YACs : Yeast Artificial Chromosomes  Keunggulan:  Dapat digunakan untuk mengklon potongan DNA dengan ukuran sangat besar (100 - 2,000 kbp)  Penting digunakan dalam proyek penetapan urutan basa nukleotida total genom  Kelemahan:  Tidak mudah mengerjakan molekul DNA dengan ukuran sangat besar
  • 38. Shuttle Vector  Vektor yang dapat digunakan untuk dua macam inang (memiliki origin of replication dari masing-masing inang)
  • 39. Memilih Vektor  Ukuran DNA yang disisipkan  Ukuran vektor  Situs enzim restriksi yang tersedia  Jumlah salinan (copy number)  Efisiensi kloning  Kemampuan untuk menapis DNA sisipan  Rencana penelitian selanjutnya
  • 40. Cara Mengklon DNA (1)  Isolasi vektor kloning (plasmid bacterial) & DNA sumber gen  Pemotongan DNA sumber gen & vektor kloning menggunakan enzim restriksi yang sama  Penyisipan potongan DNA sumber gen ke dalam vektor kloning yang telah dipotong menggunakan enzim restriksi yang sama; potongan disambung dengan bantuan enzim DNA ligase
  • 41. Cara Mengklon DNA (2)  Vektor kloning yang telah tersisipi potongan DNA dimasukkan ke dalam sel inang (transformasi sel inang)  Penapisan sel pengklon (dan gen yang dimasukkan)  Identifikasi sel pengklon pembawa gen yang dikehendaki
  • 42. Transformasi Sel Inang Memasukkan plasmid (yang merupakan vektor yang telah disisipi gen) ke dalam sel inang
  • 43. Transformasi (1)  PRA-INKUBASI Sel E. coli calon penerima plasmid dipaparkan kepada ion positif kalsium klorida (CaCl2). Perlakuan ini memberikan cekaman kepada bakteri yang mengakibatkan membran sel dan dinding sel bakteri tersebut menjadi permeabel terhadap plasmid donor. Proses ini mengakibatkan E. coli menjadi “kompeten" untuk menerima plasmid .
  • 44. Transformasi (2)  INKUBASI  Plasmid ditambahkan ke dalam suspensi sel E. coli kompeten.  Suspensi sel E. coli kompeten lainnya yang tidak ditambah plasmid digunakan sebagai kontrol.
  • 45. Transformasi (3)  KEJUTAN PANAS (HEAT SHOCK) Sel kompeten (baik yang diberi plasmid maupun kontrol) dipaparkan sejenak (90 detik) kepada suhu 42 oC. Langkah ini memaksimumkan masuknya plasmid menembus membran dan dinding sel.
  • 46. Transformasi (4)  PENYEMBUHAN (RECOVERY) Sel kompeten (baik yang diberi plasmid maupun kontrol) ditumbuhkan dalam medium kaya nutrisi untuk memberi kesempatan penyembuhan setelah mengalami cekaman dan kejutan. Masa penyembuhan biasanya berlangsung satu waktu generasi (untuk E. coli berkisar antara 30 hingga 45 menit)
  • 47. Transformasi (5)  PENAPISAN (SCREENING) Sel kompeten yang telah mengalami penyembuhan ditapis pada medium padat yang mengandung senyawa penapis berdasarkan penanda yang dibawa oleh plasmid.
  • 48. Koloni E. coli yang membawa plasmid dengan penanda gen pendar fluor (pGLO)
  • 49. E. coli yang Membawa Plasmid pGlo
  • 50. Penanda selektif Memudahkan seleksi sel pembawa plasmid tersisipi DNA asing  ketahanan terhadap antibiotik ganda  penapisan biru-putih
  • 51. Penapisan Klon  Medium pertumbuhan diberi antibiotik yang sesuai dengan sifat ketahanan yang digunakan sebagai penanda, misalnya Kanamisin  Bakteri di paruh cawan petri sebelah kanan memiliki plasmid dengan penanda ketahanan terhadap Kanamisin(Kanr), yang di sebelah kiri tidak memilikinya
  • 52. Penapisan warna koloni Biru/Putih lacZ insert Enzim tidak berfungsi X-gal produk lacZ Enzim berfungsi X-gal produk
  • 53. Penapisan Koloni Bakteri pembawa Plasmid Rekombinan
  • 54. Hibridisasi Koloni  Dapat dilakukan jika memiliki DNA pelacak  Bagian dari gen yang dikehendaki  Bagian dari gen yang mirip dari jasad lain  Oligonukleotida sintetik
  • 55. End See ya ………
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74.
  • 75.
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79. Domba Dolly  Kloning dengan transfer inti,dengan memasukkan donor DNA dari hewan yang karakternya diinginkan ke dalam sel telur hewan yang inti DNA nya telah dihilangkan.setelah terbentuk embrioditanamkan ke rahim induk hewan yang akan membesarkannya.contoh domba Dolly(klon dari Skotlandia oleh IAN WILMOT)

Editor's Notes

  1. * If any of these issues caused a schedule delay or need to be discussed further, include details in next slide.
  2. Duplicate this slide as necessary if there is more than one issue. This and related slides can be moved to the appendix or hidden if necessary.