3. a. Triade Döbereiner
Dobereiner mengatakan massa atom relatif unsur yang
kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur
pertama dan ketiga.
Teori Dobereiner disebut Triade Dobereiner. Saat itu
Doberainermengamati 3 jenis unsur sebagai satu
kelompok dan setiap satu kelompok unsur
disebut satu triade. Menurut Doberainer unsur-unsur
yang berada dalam satu triade menunjukan kemiripan
sifat dan unsur kedua dalam satu triade memiliki sifat
diantara unsur pertama dan unsur ketiga.
4.
5. b.Teori Oktaf Newlands
Newland (1863-1865) mengatakan apabila unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya unsur-unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur
nomor 1 dengan nomor 8, unsur nomor 2 dengan
nomor 9 dan seterusnya) menunjukan kemiripan
sifat. Artinya Jika unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan massa atom maka sifat unsur-unsur akan
berulang setelah unsur kedelapan. Aturan ini
disebut Hukum Oktaf Newland. Kelemahan
Sistem Oktaf Newland yaitu sistem ini hanya
berlaku untuk unsur-unsur ringan (Ar rendah), tidak
ada tempat kosong untuk unsur-unsur yang belum
ditemukan dan terdapat beberapa unsur yang
terpaksa ditempatkan pada satu tempat.
6.
7. c. Sistem Periodik Mendeleev
Bersamaan dengan Meyer, Mendelev ahli kimia Rusia
menyusun sebuah daftar unsur berdasarkan sifat fisika
dan kimia unsur-unsur, yang pada waktu itu telah
diketahui sekitar 65 unsur.
Mendelev mengatakan sifat unsur-unsur
merupakan fungsi berkala dari massa atom
relatifnya artinya jika unsur-unsur disusun menurut
kenaikan massa atom relatifnya maka sifat tertentu
akan berulang secara periodik. Unsur-unsur disusun
horisontal berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya disebut Periode sedangkan unsur-unsur
yang menunjukan kemiripan sifat ditempatkan pada
satu lajur tegak yang disebut Golongan. Daftar ini
disebut Sistem Periodik Mendelev.
8.
9. Kelemahan Tabel Periodik Mendeleev:
• Panjang periode tidak sama
• penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan
massa atom relatifnya, unsur unsur tersebut adalah Ar
dengan K, Te dengan I, Co dengan Ni dan Th dengan Pa.
• Triade besi (Fe, Co, dan Ni), triade platina ringan (Ru, Rh,
dan Pd), dan triade platina (Os, Ir, dan Pt) dimasukkan ke
dalam golongan VIII.
• Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yang
berurutan tidak teratur (antara –1 dan +4), sehingga sukar
untuk meramal unsur-unsur yang belum ditemukan. Hal ini
diperumit dengan menentukan massa atom belum
distandarkan dan kadang kimiawan menggunakan massa
atom yang berbeda untuk unsur yang sama
11. SEJARAH SISTEM PERIODIK
Pada sekitar PD 1, H.G.J. Moeseley berhasil menemukan
kesalah pada sistem periodik buatan Mendeleev, dimana terdapat unsur
yang terbalik letaknya.
Moseley menemukan bahwa keperiodikan sifat tidak didasarkan
pada massa atom, melainkan pada nomor atom atau muatan inti
Sususan periodik Moesley adalah yang
kini digunakan, dengan mengikuti hukum
periodik, bahwa sifat unsur merupakan
fungsi periodik dari nomor atom
12. Dalam sistem periodik Modern, terdapat
lajur mendatar (periode) dan lajur tegak (golongan)
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan ditandai
dengan angka.
Periode 1 : periode sangat pendek,berisi 2 unsur
Periode 2 : periode pendek, berisi 8 unsur
Periode 3 : periode pendek, berisi 8 unsur
Periode 4 : periode panjang, berisi 18 unsur
Periode 5 : periode panjang, berisi 18 unsur
13. Periode 6 :
periode sangat panjang
berisi 32 unsur
termasuk deretan unsur deret lantanida :
unsur nomor 58 – 71
Periode 7 :
periode belum lengkap (kemungkinan jumlah
unsur yang menempatinya akan bertambah)
sampai saat ini berisi 24 unsur
termasuk deretan unsur deret aktinida :
unsur nomor 90-103.
14.
15.
16. Jumlah golongan dalam
sistem periodik ada 8 dan
ditandai dengan angka
romawi.
Golongan dikelompokan menjadi golongan utama
(golongan A) dan golongan transisi (Golongan B).
Beberapa golongan juga diberi nama khusus,
seperti Alkali, Alkali Tanah, Halogen, dan Gas Mulia.
17. Terdapat perbedaan cara penomoran golongan yang dikenal
selama ini, ada penomoran Gaya Amerika, penomoran
Rekomendasi Badan Internasional pengurus satuan dan tata
nama kimia IUPAC (International Union Pure and Applied
Chemistry).
18. Perbedaan Cara Penomoran Golongan
Nama Golongan Lama Baru
(Rekomendasi
Gaya Amerika IUPAC lama IUPAC 1995)
Alkali IA IA 1
Alkali Tanah IIA IIA 2
Boron -
alumunium
IIIA IIIB 13
Karbon IVA IVB 14
Nitrogen-fosfor VA VB 15
Oksigen-belerang
VIA VIB 16
Halogen VIIA VIIB 17
Gas Mulia VIIIA VIIIB 18
Transisi IIIB IIIA 3
19. Perbedaan Cara Penomoran Golongan
Nama Golongan Lama Baru
(Rekomendasi
IUPAC 1995)
Gaya Amerika IUPAC lama
Transisi IVB IVA 4
Transisi VB VA 5
Transisi VIB VIA 6
Transisi VIIB VIIA 7
Transisi VIIIB VIIIA 8
Transisi VIIIB VIIIA 9
Transisi VIIIB VIIIA 10
Transisi IB IB 11
Transisi IIB IIB 12
21. • Konfigurasi elektron sangat erat hubungannya
dengan SPU. Seperti telah kalian ketahui bahwa
sifat-sifat unsur sangat tergantung pada jumlah
elektron valensinya. Jika jumlah elektron luar yang
mengisi orbital dalam subkulit sama dengan
bilangan kuantum utama (n), maka atom unsur
tersebut pasti terletak pada golongan yang sama
(selain yang berbentuk ion).
22. • Sedangkan nilai n (bilangan kuantum utama)
yang terbesar menunjuk nomor periode unsur
tersebut dalam SPU. Misal konfigurasi elektron
unsur K sebagai berikut:
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1.
Nilai n terbesar adalah 4, maka K menempati periode 4.
• Untuk menentukan golongan unsur dalam
sistem periodik berdasarkan konfigurasi
elektron, perlu dilihat pada jenis dan jumlah
elektron terluar yang menempati kulit yang
sama.
23. • Golongan utama (Golongan A), pada golongan ini
electron valensi menempati subkulit s atau subkulit
s dan p.
• Golongan transisi (Golongan B), pada golongan ini
electron valensi menempati subkulit s dan d.
• Untuk lantanida dan aktinida, elektron valensi
menempati subkulit s dan f. Tapi jumlahnya tidak
menentukan golongan, karena lantanida dan aktinida
tidak mempunyai golongan.
24. Konfigurasi Elektron Beberapa Unsur dalam Sistem Periodik Unsur (SPU)
No Lambang
Unsur
Konfigurasi Elektron Letak Pada SPU
Golongan Periode
1. ₃Li 1s² 2s¹ IA 2
2. ₁₁Na 1s² 2s² 2p⁶ 3s¹ IA 3
3. ₁₂Mg 1s² 2s² 2p⁶ 3s² IIA 3
4. ₂₀Ca 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² IIA 4
5. ₃₁Ga 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹°4p¹ IIIA 4
6. ₄₉In 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹°4p⁶ 5s² 4d¹° 5p¹ IIIA 5
7. ₁₅P 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p³ VA 3
8. ₃₃As 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹°4p³ VA 4
9. ₈0 1s² 2s² 2p⁴ VIA 2
10. ₃₄Se 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹°4p⁴ VIA 4
11. ₉F 1s² 2s² 2p⁵ VIIA 2
12. ₁₇Cl 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵ VIIA 3
13. ₁₀Ne 1s² 2s² 2p⁶ VIIIA 2
14. ₃₆Kr 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹°4p⁶ VIIIA 4
25. Pembagian unsur-unsur
menurut blok
s , p, d, dan f
Tabel : Hubungan
antara Elektron Valensi
dan Golongan dalam
Sistem Periodik
26. BERDASARKAN KESAMAAN KONFIGURASI
ELEKTRON, TERLUAR DAPAT DIKELOMPOKAN
UNSUR-UNSUR TERSEBUT DALAM BLOK BERIKUT.
Blok s. Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar
pada orbital s terletak pada golongan IA dan IIA, kecuali
unsure H dan He. Unsur-unsur ini merupakan logam yang
reaktif. Misal konfigurasi elektron terluar adalah nsx, maka
unsur tersebut terletak pada golongan xA.
Blok p. Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar
pada orbital p, terdapat dalam golongan IIIA, IVA, VA, VIA,
VIIA, dan VIII. Golongan unsur-unsur ini meliputi logam,
metaloid, dan non logam. Misal konfigurasi elektron terluar
adalah npy, maka unsure tersebut terletak pada golongan
(2 + y)A.
27. • Blok d. Konfigurasi elektron terluar d terdapat dalam unsur-unsur transisi,
yaitu golongan IIIB, IVB,VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB. Misal konfigurasi
elektron terluar adalah nsx (nd)z, maka unsur tersebut terletak pada
golongan (x + z)B. Jika:
a. x + z = 8, x + z = 9, dan x + z = 10, maka unsur terletak pada
golongan VIIIB;
b. x + z = 11, maka unsur terletak pada golongan IB;
c. x + z = 12, maka unsur terletak pada golongan IIB.
• Blok f . Blok f merupakan golongan unsur lantanida dan aktinida.
Golongan ini disebut
• juga golongan transisi dalam.
30. Atom
Sifat Suatu
Unsur
Bagian Terkecil
dari Unsur.
Ditentukan
Oleh…
Keadaan Dari Atom-Atom
Penyusun Unsur Tersebut
31. • Atom tersusun dari inti atom
(proton dan neutron) yang
dikelilingi elektron.
• Proton, neutron, dan
elektron dari atom apa saja
memiliki sifat yang sama.
Yang membedakan sifat atom dan unsur adalah
bagaimana elektron-elektron di sekitar inti tersusun
Maka, konfigurasi elektron suatu atom menentukan
sifat dari unsur. Dan, unsur-unsur dengan konfigurasi
elektron yang mirip akan mempunyai sifat yang mirip.
32. Apabila dihubungkan dengan SPU,
Maka….
Unsur yang segolongan
mempunyai sifat yang mirip
Dalam satu periode dari kiri
ke kanan mempunyai sifat
yang berubah secara teratur
37. Unsur-unsur logam dalam satu golongan dari
atas ke bawah, titik leleh dan didih nya
cenderung makin rendah. Sedangkan unsur
non-logam cenderung makin tinggi
Unsur-unsur dalam satu peroide dari kiri ke
kanan, titik lelehnya naik sampai maksimum
pada dolongan IVA kemudian turun secara
teratur. Sedangkan titik didih akan naik sampai
maksimum pada golongan IIIA kemudian turun
secara teratur.
40. 2 faktor yang memengaruhi panjang-pendeknya
Muatan
inti atom
jari jari atom
Jumlah kulit
elektron
Semakin banyak jumlah krlit yang
dimiliki oleh suatu atom, maka jari-jari
atom nya semakin panjang.
Semakin besar muatan intinya, gaya
tarik inti atom terhadap elektron
lebih kuat, sehingga elektron lebih
mendekat ke inti atom
41. Tabel jari-jari atom
Li : 1.55 Be : 1.12 B : 0.98 C : 0.77 N : 0.75 O : 0.74 F : 0.72
Na : 1.90 Mg : 1.60 Al : 1.43 Si : 1.11 P : 1.06 S : 1.02 Cl : 0.99
K : 2.35 Ca : 1.98 Ga : 1.22 Ge : 1.22 As : 1.19 Se : 1.16 Br : 1.14
Rb : 2.48 Sr : 2.15 In : 1.41 Sn : 1.41 Sb : 1.38 Te : 1.35 I : 1.33
Cs : 2.67 Ba : 2.21 Tl : 1.75 Pb : 1.75 Bi : 1.46
Jari-jari atom dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin pendek
Jari – jari atom unsur segolongan
dari atas ke bawah semakin panjang
42. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang
diperlukan untuk melepaskanelektron yang
terikat paling lemah oleh suatu atom-atom
atau ion dalam bentuk gas.
Elektron yang terikat paling lemah dari suatu
atom adalah elektron yang terdapat pada
kulit terluar
44. Dalam 1 periode dari kiri ke nanan, energi ionisasi semakin besar
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah,
energi ionisasi semakin kecil
45. Afinitas elektron
• Afinitas elektron adalah besarnya
energi yang dihasilkan atau
dilepaskan apabila suatu atom
menarik sebuah elektron
• Semakin besar energi yang dilepas,
atom tersebut makin cenderung
menarik elektron dan menjadi ion
negatif.
48. Semakin besar nilai keelektronegatifan
suatu atom, gaya tarik elektron dari atom
tersebut semakin kuat
Dengan demikian, pola kecenderungannya
akan sama dengan afinitas elektron
Skala keelektronegatifan tidak mempunyai satuan
sebab harga ini didasarkan kepada gaya tarik suatu
atom pada elektron, relatif terhadap gaya tarik
atom lainnya pada elektron
49. Tabel Afinistas Elektron Unsur Golongan A
Periode
Golongan
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
1
H
2.1
He
2.7
2
Li
1.0
Be
1.5
B
2.0
C
2.5
N
3.0
O
3.5
F
4.0
Ne
4.4
3
Na
0.9
Mg
1.2
Al
1.5
Si
1.8
P
2.1
S
2.5
Cl
3.0
Ar
3.5
4
K
0.8
Ca
1.0
Ga
1.6
Ge
1.8
As
2.0
Se
2.4
Br
2.8
Kr
3.5
5
Rb
0.8
Sr
1.0
In
1.7
Sn
1.8
Sb
1.9
Te
2.1
I
2.5
Xe
2.6
6
Cs
0.7
Ba
0.9
Tl
1.8
Pb
1.8
Bi
1.9
Po
2.0
At
2.2
Rn
2.4