Dokumen tersebut membahas tentang sistem periodik unsur kimia, hubungannya dengan konfigurasi elektron atom, dan pembagian unsur-unsur ke dalam kelompok utama (representatif), transisi, dan transisi-dalam berdasarkan subkulit elektron terluar. Dokumen ini juga menjelaskan aturan penomoran golongan untuk masing-masing kelompok unsur.
2. Hubungan Sistem Periodik
dengan Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron sangat erat hubungannya dengan
sistem periodik unsur. Jika jumlah elektron luar yang
mengisi orbital dalam subkulit sama dengan bilangan
kuantum utama (n), maka atom unsur tersebut pasti
terletak pada golongan yang sama (selain yang berbentuk
ion). Sedangkan nilai n (bilangan kuantum utama) yang
terbesar menunjuk nomor periode unsur tersebut dalam
sistem periodik unsur.
Misal konfigurasi elektron unsur K sebagai berikut:
19K : 1s2
2s2
2p6
3s2
3p6
4s1
.
Nilai n terbesar adalah 4, maka K menempati periode 4
3. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang
struktur atom, dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat unsur
ditentukan oleh konfigurasi elektronnya, terutama oleh
elektron valensi. Unsur-unsur yang memiliki struktur
elektron terluar (elektron valensi) yang sama
ditempatkan pada golongan (kolom) yang sama. Dengan
demikian, unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat-
sifat kimia yang sama.
Distribusi elektron-elektron terluar pada subkulit s, p,
d, f sangatlah menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur.
Oleh, karena itu, unsur-unsur perlu dibagi 3 kelompok
4. 1. Unsur-Unsur Utama
(Representatif)Unsur-unsur utama adalah unsur-unsur yang
pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s atau
subkulit p. Blok p disebut unsur representative
dikarenakan disitu terdapat semua jenis logam, nonlogam
dan metaloid.
Aturan penomoran golongan unsur utama :
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron di kulit
terluar.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf A (sistem Amerika).
7. Catatan:
1. Hidrogen, dengan konfigurasi elektron 1s1, tidak
termasuk golongan IA (alkali), meskipun sering
ditempatkan sekolom dengan golongan alkali. Akan
tetapi, hidrogen tidak dapat dimasukkan ke dalam
golongan manapun, dan sebaiknya ditempatkan di
tengah-tengah pada bagian atas sistem periodik.
2. Helium, dengan konfigurasi elektron 1s2, adalah salah
satu gas mulia. Jadi, meskipun hanya memiliki dua
elektron, helium termasuk golongan VIIIA.
8. 2. Unsur-Unsur Transisi
(Peralihan)Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang
pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d.
Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur-unsur transisi baru
dijumpai mulai periode 4. Pada setiap periode kita
menemukan 10 buah unsur transisi, sesuai dengan
jumlah elektron yang dapat ditampung pada subkulit d.
Diberi nama transisi karena terletak pada daerah
peralihan antara bagian kiri dan kanan sistem periodik.
9.
10. Aturan penomoran golongan unsur transisi adalah:
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron pada
subkulit s ditambah d yang terakhir.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf B.
Catatan:
1. Jika s + d = 8, 9, 10, termasuk golongan VIIIB.
2. Jika s + d = 11, termasuk golongan IB.
3. Jika s + d = 12, termasuk golongan IIB.
11.
12. 3. Unsur-UnsurTransisi Dalam
Unsur-unsur transisi–dalam adalah unsur-unsur
yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit f.
Unsur-unsur transisi-dalam hanya dijumpai pada periode
keenam dan ketujuh dalam sistem periodik, dan
ditempatkan secara terpisah di bagian bawah. Sampai
saat ini, unsur-unsur transisi-dalam belum dibagi
menjadi golongan-golongan seperti unsur utama dan
transisi.
13. Unsur-unsur ini baru dibagi menjadi dua
golongan besar, yaitu unsur lantanida dan unsur
aktinida. Unsur-unsur lantanida (seperti
lantanum), adalah unsur-unsur yang elektron
terakhirnya mengisi subkulit 4f dan unsur-unsur
aktinida(seperti aktinum), adalah unsur-unsur
yang elektron terakhirnya mengisi subkulit 5f.
14.
15. Kegunaan Sistem Periodik
Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi
harga bilangan oksidasi, yaitu:
1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun
unsur transisi, menyatakan bilangan oksidasi tertinggi
yang dapat dicapai oleh unsur tersebut. Hal ini berlaku
bagi unsur logam dan unsur non logam.
2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh
suatu unsur bukan logam adalah nomor golongan
dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah
bagi unsur logam adalah nol. Hal ini disebabkan karena
unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan
oksidasi negatif.
17. Dapat kita lihat bahwa asas Aufbau bergerak dari kiri ke kanan
sepanjang periode, kemudian meningkat ke periode berikutnya. Setiap
periode dimulai dengan subkulit ns dan ditutup dengan subkulit np (n =
nomor periode).
Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir,
unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan
blok f.
• Blok s: golongan IA dan IIA
• Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong nonlogam,
sedangkan He tergolong gas mulia.
• Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA
• Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di situ terdapat
semua jenis unsur logam, nonlogam, dan metaloid.
• Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB
• Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.
• Blok f: lantanida dan aktinida
• Blok f disebut juga unsur transisi–dalam, semuanya tergolong logam.
Semua unsur transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida,