SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Sistem Periodik Unsur
 1. Logamdan nonlogam
 2. Tabel Periodik Lavoiser
 3 TriaedeDobereiner.
 4. Oktaf Newland
 5. SistemPeriodik Mendelev
 6. LotharMeyer
 7. SistemPeriodik Modern
Logamdan non logam
 Pertama kali unsur dibagi 2 oleh para ahli Arab &
Persia yaitu Lugham (logam) & Laisha Lugham (non
logam) ada 6 unsur yaitu, besi, emas, perak, seng,
nikel, & tembaga. Unsur nonlogam ada 7 unsur
yaitu, hidrogen, arsen, nitrogen, oksigen, karbon,
belerang, & fosfor.
Tabel Periodik Lavoiser
 Antoine Lavoiser (1743-1794) adalah ahli kimika
Prancis yang pertama mebuat tabel periodik. Beliau
mengelompokan unsur kedalam empat golongan
GOL. 1 GOL. 2 GOL. 3 GOL. 4
Oksigen Sulfur Arsen Kalsium oksida
Hidrogen Fosfor Bismut Barium Oksida
Karbon Kobalt Silikon (IV)
Oksida
Klor Timbal Magnesium
Oksida
Kluor Seng Alumunium
Oksida
Nikel
Porak
Timah
Triaede Dobereiner
 Tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner, menemukan kenyataan
bahwa massa atom relatif Stronsium (Sr) berdekatan dengan massa
atom relatif rata-rata dua unsur lain yang mirip dengan stronsium. Dua
unsur tersebut adalah kalsium (ca) & batrium (Ba). Lalu unsur itu
dikelompokan, setiap kelompok terdiri atas tiga unsur sehingga disebut
Tomde.
Tabel Doberainer
Triade Massa atom relatif Rata-rata massa atom relatif unsur I dan III
Kalsium 40
(40+137)
2
= 88,5
Stronsium 88
Barium 137
TriadFe 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te l Fe
Oktaf Newland
 A.R. Newland penemuannya disebut Hukum Oktaf yang berdasarkan
Kenaikan massa atom relatifnya, unsur-unsur yang berselisih 1 okta.
HukumOktaf menyatakan”Jika unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan berulang pada
unsur ke delapan”.
 Kelebihan Hukum Oktaf Newlands
 Newlands merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa unsur-
unsur kimia bersifat periodik.
 Kelemahan Hukum Oktaf Newlands
 Hukum oktaf ini juga mempunyai kelemahan karena hanya berlaku untuk
unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu
dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be,
Mg, dan Ca.
 Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa
atom yang rendah.
Tabel Oktaf
SistemPeriodik Mendelev
 Dmitri Ivanovich Mendelev pengamatan terhadap 63 unsur yang ditemukan saat itu,
fungsi periodik yang diketahui massa atom relatifnya. Persamaan sifat unsur
dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya terdapat tempat tempat kosong
dalam tabel periodik. Diramalkan akan diisi unsur2 yang belum ditemukan.
 Kekurangan
 1. Penempatan Unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya. Terjadi
karena penempatan unsur mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu gol.
 2. Banyak tempat kosong dalam tabel
 b. Kelebihan sistem periodik Mendeleev
1) Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur.
2) Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.
Mendelev menjadikan terdiri atas 2 golongan yaitu Lajur tegak dan Lajur mendatar.
Sistem Periodik Mendelev
Lothar Meyer
 Lhotar Meyer mengelompokkan atom-atom sesuai volume suatu atom unsur.
 Rumus Volume atom =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟
 Grafik hubungan volume atom dengan massa atom relatifnya
 Meyer menjelaskan bahwa unsur yang menempati pada grafik menunjukkan
sifat kimia yang mirip, contoh: Li, Na, K, dan Rb. Sama seperti Meyer, Meyer
juga menunjukan bahwa sifat-sifat suatu unsur berulang
SistemPeriodik Modern
 Pada tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam
tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang
disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor
atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat dikatakan sebagai
penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev.
Golongan Lajur Vertikal Golongan Lajur Horizontal
Golongan Lajur Vertikal
 Golongan dalam sistem periodik menyatakan elektron Valensi yang sama
terletak pada gol. yang sama
Golongan A (Utama) Golongan B (Transisi)
Golongan A (Utama)
 Golongan Utama (A), meliputi:
- Golongan IA disebut golongan alkali; H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr
- Golongan IIA disebut golongan alkali tanah;  Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra
- Golongan IIIA disebut golongan boron/aluminium;  B, Al, Ga, In, dan TI
- Golongan IVA disebut golongan karbon/silikon;  C, Si, Ge, Sn, dan Pb
 - Golongan VA disebut golongan nitrogen/fosfor;  N, P, As, Sb, dan Bi
- Golongan VIA disebut golongan oksigen/sulfur;  O, S, Se, Te dan Po
- Golongan VIIA disebut golongan halogen;  F, Cl, Br, I dan At
- Golongan VIIIA/O disebut golongan gas mulia/gas iner  He, Ne, Ar, Kr, Xe,
dan Rn
Golongan B (Transisi)
 Golongan transisi (Golongan B), yaitu IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, (VIII)b, dan
IIB, dimulai dari periode 4.
 Golongan transisi dalam, yaitu golongan yg terdiri atas deret lantanida dan
deret aknida.
 1.) Deret lantanida
 Deret lantanida terletak
 pada periode 6 dan golongan IIIB disebelah 57La . Deret lantanida terdiri atas
14 unsur.
 2.) Deret aktanida
 Deret aktinida terletak pada periode 7 dan golongan IIIB disebelah 89AC .
Deret aktanida terdiri atas 14 unsur yg mempunyai sifat sangat mirip dengan
Blok dalam Sistem Periodik
Blok s
Blok d
Blok p
Blok f
Blok s
 Blok S
 Blok S ditempati unsur-unsur golongan IA, IIA dan helium.
Konfigurasi elektron unsur-unsur blok S berakhir di orbital S
 Contoh :
 a.) 19K : 1s22s23p63s23p64s1
 n terbesar : 4  Periode 4
 Jumlah elektron pada subkulit s = 1  golongan IA
 b.) 12Mg : 1s22s22p63s2
 n terbesar : 3  Periode 3
 Jumlah elektron pada subkulit s = 2  golongan IIA
Blok p
 Blok P
Blok P ditempati unsur-unsur golongan IIIA. Konfigurasi unsur-
unsur ini berakhir di orbital P
 a.) 5B : 1s22s22p1
 n terbesar : 2  Periode 2
 Jumlah elektron pada subkulit s+p = 3  golongan IIIA
 b.) 16S : 1s22s22p63s23p4
 n terbesar : 3  Periode 3
 Jumlah elektron pada subkulit s+p = 6  golongan VIA
Blok d
 Blok D
Konfigurasi elektron unsur-unsur blok D berakhir di orbital D. Nomos
golongan unsur-unsur blok D ditentukan oleh banyaknya elektron pada subkulit
di terakhir ditambah dengan elektron pada subkulit S terdekat.
 a.) Jika jumlah elektron pada subkulit D terakhir dan elektron pada subkulit S
terdekat kurang dari 8
 Contoh : 22Ti = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
 n terbesar : 4  Periode 4
 Elektron pada awal orbital d terakhir = 2
 Elektron orbital s terdekat = 2
 Jadi, 22 Ti termasuk golongan IVB
Blok f
 Blok F
Blok F di tempati unur-unsur golongan lantanida dan aktinida.
Konfigurasi elektron terakhir unsur-unsur blok f terletak pada subkulit F.
 Harga n terbesar dalam konfigurasi elektron= 6 (periode 6), unsur
tersebut merupaka golongan lantanida.
 Contoh : 59Pr = [Xe] 6s2 4f3
 n terbesar : 6  periode 6  lantanida
Pembagian Unsur berdasarkan Blok
Periode (lajur Horizontal)
 Periode dalam sistem periodik unsur menyatakan banyaknya kulit atom yang
dimiliki oleh unsur yang bersangkutan. Periode ditulis dengan angka arab,
terdiri atas 7 periode berikut:
 Periode 1 berisi 2 unsur
 Periode 2 berisi 8 unsur
 Periode 3 berisi 8 unsur
 Periode 4 berisi 18 unsur
 Periode 5 berisi 18 unsur
 Periode 6 berisi 32 unsur
 Periode 7 berisi 32 unsur(belum lengkap)
Unsur-unsur pada lajur Horizontal dibedakan menjadi 4:
 Periode pendek, yaitu periode 1, 2, dan 3
 Periode panjang yaitu periode 4 dan 5
 Periode Sangat panjang yaitu periode 6
 Periode belum lengkap yaitu periode 7
Periode unsur ditentukan berdasarkan jumlah kulit atom.
 1. Jumlah Elektron Valensi : Nomor golongan
 2. Jumlah Kulit atom : Nomor Periode
 Unsur dibagi menjadi 3 kelompok yaitu unsur golongan utama, unsur golongan
transisi dan unsur golongan transisi dalam. Unsur Utama elektron valensi yang
berada pada blok d.
Nomor golongan Transisi ditentukan dari jumlah elektron pada blok s + d dengan
pengecualian sebagai berikut.
 S+d = 9/10  Golongan VIIIB
 S+d = 11  Golongan IB
 S+d = 12  Golongan IIB
 Sementara itu, unsur yang mempunyai elektron valensi yang terletak pada
blok f digolongkan ke dalam unsur Transisi dalam. Perhatikan contoh berikut.
Contoh
# Nomor Atom X = 16
 Konfigurasi elektron x = 1s22s23p63s23p4
 Jumlah elektron Valensi = 6, terletak pada sub kulit s dan p  Gol. VIA
 Kulit atom terbesar = 3  Periode 3
 Jadi, Unsur X terletak pada Gol. VIA, periode 3.
# Nomor atom A = 46
 Konfigurasi Elektron A = [Kr] 5s24d8
 Jumlah E. Valensi = s2+d8 = 10 , sub kulit d  Gol. Transisi = VIIIB
 Kulit atom terbesar = 5  Periode 5
 Jadi , Unsur A terletak pada gol. VIIIB, Periode 5
 Pengecualian terhdap Helium, Helium mempunyai E. Valensi 2 terletak pada
gol. Gas mulia karena mempunyai susunan elektron stabil sesuai aturan duplet

More Related Content

What's hot

Sejarah penemuan dan pengembangan program
Sejarah penemuan dan pengembangan programSejarah penemuan dan pengembangan program
Sejarah penemuan dan pengembangan programSoki Leonardi
 
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan inversWarnet Podjok
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]
Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]
Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]Diyah Sri Hariyanti
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikKira R. Yamato
 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3Shinta Novianti
 
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.ppt
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.pptDETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.ppt
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.pptAhmadOfficial4
 
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABARMODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABARNety24
 
Kapita selekta hots by kurniawan
Kapita selekta hots by kurniawanKapita selekta hots by kurniawan
Kapita selekta hots by kurniawankurnia1hebat
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukanisukani
 
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016Novriheriyani
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanMaisyah Wanda
 
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriPerbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriAritmatika Salt
 
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinyaKonversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinyaLuqman Aziz
 
Power point bentuk pangkat akar logaritma
Power point bentuk pangkat akar logaritmaPower point bentuk pangkat akar logaritma
Power point bentuk pangkat akar logaritmaHendro Tanzil
 

What's hot (20)

Sejarah penemuan dan pengembangan program
Sejarah penemuan dan pengembangan programSejarah penemuan dan pengembangan program
Sejarah penemuan dan pengembangan program
 
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
5. aplikasi fungsi komposisi dan invers
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]
Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]
Ppt persamaan lingkaran [diyah sri hariyanti]
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetik
 
Pertemuan 2 limit dan kontinuitas
Pertemuan 2   limit dan kontinuitasPertemuan 2   limit dan kontinuitas
Pertemuan 2 limit dan kontinuitas
 
Grafik fungsi rasional
Grafik fungsi rasionalGrafik fungsi rasional
Grafik fungsi rasional
 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Keliling & Luas) - P3
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.ppt
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.pptDETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.ppt
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS 22.ppt
 
Geometri analitik datar
Geometri analitik datarGeometri analitik datar
Geometri analitik datar
 
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABARMODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
MODUL MENGENAL BENTUK ALJABAR
 
Kapita selekta hots by kurniawan
Kapita selekta hots by kurniawanKapita selekta hots by kurniawan
Kapita selekta hots by kurniawan
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
LKS Garis Singgung Lingkaran Topik Gerhana Matahari Total Maret 2016
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
 
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriPerbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
 
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinyaKonversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
 
Power point bentuk pangkat akar logaritma
Power point bentuk pangkat akar logaritmaPower point bentuk pangkat akar logaritma
Power point bentuk pangkat akar logaritma
 

Viewers also liked

Facts About Slips and Falls
Facts About Slips and Falls Facts About Slips and Falls
Facts About Slips and Falls internetengine
 
Llmame (1)
Llmame (1)Llmame (1)
Llmame (1)damian
 
Preguntas #SoMeChatES RaMGoN
Preguntas #SoMeChatES RaMGoNPreguntas #SoMeChatES RaMGoN
Preguntas #SoMeChatES RaMGoNSomechatES
 
Preguntas #SoMeChatES SEMrush eShow Madrid
Preguntas #SoMeChatES SEMrush eShow MadridPreguntas #SoMeChatES SEMrush eShow Madrid
Preguntas #SoMeChatES SEMrush eShow MadridSomechatES
 
Lee Whatley Resume
Lee Whatley Resume Lee Whatley Resume
Lee Whatley Resume Lee Whatley
 
Preguntas #SoMeChatES Tere Rodríguez
Preguntas #SoMeChatES Tere RodríguezPreguntas #SoMeChatES Tere Rodríguez
Preguntas #SoMeChatES Tere RodríguezSomechatES
 
Streamlining Business Processes with InfoPath and SharePoint
Streamlining Business Processes with InfoPath and SharePointStreamlining Business Processes with InfoPath and SharePoint
Streamlining Business Processes with InfoPath and SharePointRob Wilson
 
An Approach to Establishing Municipal Cadres in India
An Approach to Establishing Municipal Cadres in IndiaAn Approach to Establishing Municipal Cadres in India
An Approach to Establishing Municipal Cadres in IndiaNirmala Sambamoorthy
 

Viewers also liked (20)

Destaque31
Destaque31  Destaque31
Destaque31
 
Artículo de opinión
Artículo de opiniónArtículo de opinión
Artículo de opinión
 
Facts About Slips and Falls
Facts About Slips and Falls Facts About Slips and Falls
Facts About Slips and Falls
 
Ind eng-156-ppt
Ind eng-156-pptInd eng-156-ppt
Ind eng-156-ppt
 
Moffat Wealth Management Program
Moffat Wealth Management ProgramMoffat Wealth Management Program
Moffat Wealth Management Program
 
Ind eng-474-doc
Ind eng-474-docInd eng-474-doc
Ind eng-474-doc
 
Llmame (1)
Llmame (1)Llmame (1)
Llmame (1)
 
CV MohammadAdnaan Dec 2016
CV MohammadAdnaan Dec 2016CV MohammadAdnaan Dec 2016
CV MohammadAdnaan Dec 2016
 
Preguntas #SoMeChatES RaMGoN
Preguntas #SoMeChatES RaMGoNPreguntas #SoMeChatES RaMGoN
Preguntas #SoMeChatES RaMGoN
 
Preguntas #SoMeChatES SEMrush eShow Madrid
Preguntas #SoMeChatES SEMrush eShow MadridPreguntas #SoMeChatES SEMrush eShow Madrid
Preguntas #SoMeChatES SEMrush eShow Madrid
 
Lee Whatley Resume
Lee Whatley Resume Lee Whatley Resume
Lee Whatley Resume
 
Ind eng-636-doc
Ind eng-636-docInd eng-636-doc
Ind eng-636-doc
 
Arte romana
Arte romanaArte romana
Arte romana
 
Destaque32
Destaque32   Destaque32
Destaque32
 
Destaque32
Destaque32  Destaque32
Destaque32
 
Preguntas #SoMeChatES Tere Rodríguez
Preguntas #SoMeChatES Tere RodríguezPreguntas #SoMeChatES Tere Rodríguez
Preguntas #SoMeChatES Tere Rodríguez
 
Streamlining Business Processes with InfoPath and SharePoint
Streamlining Business Processes with InfoPath and SharePointStreamlining Business Processes with InfoPath and SharePoint
Streamlining Business Processes with InfoPath and SharePoint
 
An Approach to Establishing Municipal Cadres in India
An Approach to Establishing Municipal Cadres in IndiaAn Approach to Establishing Municipal Cadres in India
An Approach to Establishing Municipal Cadres in India
 
Destaque33 60 a 63
Destaque33   60 a 63 Destaque33   60 a 63
Destaque33 60 a 63
 
Makalah akpem
Makalah akpemMakalah akpem
Makalah akpem
 

Similar to Perkembangan Unsur Periodik

Ppt sistem periodik unsur rosanni 1
Ppt sistem periodik unsur rosanni 1Ppt sistem periodik unsur rosanni 1
Ppt sistem periodik unsur rosanni 1s4nny
 
Perkembngn spu-penentuan-gol
Perkembngn spu-penentuan-golPerkembngn spu-penentuan-gol
Perkembngn spu-penentuan-golEko Supriyadi
 
Perkembangan spu-penentuan-gol
Perkembangan spu-penentuan-golPerkembangan spu-penentuan-gol
Perkembangan spu-penentuan-golEKO SUPRIYADI
 
Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)username154
 
PPT - SISTEM PERIODIK
PPT -  SISTEM PERIODIKPPT -  SISTEM PERIODIK
PPT - SISTEM PERIODIKaralailiyah
 
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt3331180037
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsurgradyg
 
Perkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsurPerkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsurEka Silalahi
 
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...Polytechnic State Semarang
 
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)M Ikram
 
Perkembangan Tabel Periodik Unsur
Perkembangan Tabel Periodik Unsur Perkembangan Tabel Periodik Unsur
Perkembangan Tabel Periodik Unsur Aida Anisa
 
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanKimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanPatricia Joanne
 

Similar to Perkembangan Unsur Periodik (20)

Ppt sistem periodik unsur rosanni 1
Ppt sistem periodik unsur rosanni 1Ppt sistem periodik unsur rosanni 1
Ppt sistem periodik unsur rosanni 1
 
Perkembngn spu-penentuan-gol
Perkembngn spu-penentuan-golPerkembngn spu-penentuan-gol
Perkembngn spu-penentuan-gol
 
Perkembangan spu-penentuan-gol
Perkembangan spu-penentuan-golPerkembangan spu-penentuan-gol
Perkembangan spu-penentuan-gol
 
Sistem periodik
Sistem periodikSistem periodik
Sistem periodik
 
Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)
 
PPT - SISTEM PERIODIK
PPT -  SISTEM PERIODIKPPT -  SISTEM PERIODIK
PPT - SISTEM PERIODIK
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsur
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsur
 
Perkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodik Perkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodik
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsur
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Perkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsurPerkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsur
 
Ppt spu kelas x
Ppt spu kelas xPpt spu kelas x
Ppt spu kelas x
 
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
 
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
Sifat Keperiodikan Unsur (kimia)
 
Perkembangan Tabel Periodik Unsur
Perkembangan Tabel Periodik Unsur Perkembangan Tabel Periodik Unsur
Perkembangan Tabel Periodik Unsur
 
SIstem Periodik Unsur
SIstem Periodik UnsurSIstem Periodik Unsur
SIstem Periodik Unsur
 
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanKimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Perkembangan Unsur Periodik

  • 1.
  • 2. Sistem Periodik Unsur  1. Logamdan nonlogam  2. Tabel Periodik Lavoiser  3 TriaedeDobereiner.  4. Oktaf Newland  5. SistemPeriodik Mendelev  6. LotharMeyer  7. SistemPeriodik Modern
  • 3. Logamdan non logam  Pertama kali unsur dibagi 2 oleh para ahli Arab & Persia yaitu Lugham (logam) & Laisha Lugham (non logam) ada 6 unsur yaitu, besi, emas, perak, seng, nikel, & tembaga. Unsur nonlogam ada 7 unsur yaitu, hidrogen, arsen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, & fosfor.
  • 4. Tabel Periodik Lavoiser  Antoine Lavoiser (1743-1794) adalah ahli kimika Prancis yang pertama mebuat tabel periodik. Beliau mengelompokan unsur kedalam empat golongan GOL. 1 GOL. 2 GOL. 3 GOL. 4 Oksigen Sulfur Arsen Kalsium oksida Hidrogen Fosfor Bismut Barium Oksida Karbon Kobalt Silikon (IV) Oksida Klor Timbal Magnesium Oksida Kluor Seng Alumunium Oksida Nikel Porak Timah
  • 5. Triaede Dobereiner  Tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner, menemukan kenyataan bahwa massa atom relatif Stronsium (Sr) berdekatan dengan massa atom relatif rata-rata dua unsur lain yang mirip dengan stronsium. Dua unsur tersebut adalah kalsium (ca) & batrium (Ba). Lalu unsur itu dikelompokan, setiap kelompok terdiri atas tiga unsur sehingga disebut Tomde.
  • 6. Tabel Doberainer Triade Massa atom relatif Rata-rata massa atom relatif unsur I dan III Kalsium 40 (40+137) 2 = 88,5 Stronsium 88 Barium 137 TriadFe 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5 Li Ca S Cl Mn Na Sr Se Br Cr K Ba Te l Fe
  • 7. Oktaf Newland  A.R. Newland penemuannya disebut Hukum Oktaf yang berdasarkan Kenaikan massa atom relatifnya, unsur-unsur yang berselisih 1 okta. HukumOktaf menyatakan”Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan berulang pada unsur ke delapan”.  Kelebihan Hukum Oktaf Newlands  Newlands merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa unsur- unsur kimia bersifat periodik.  Kelemahan Hukum Oktaf Newlands  Hukum oktaf ini juga mempunyai kelemahan karena hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be, Mg, dan Ca.  Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.
  • 9. SistemPeriodik Mendelev  Dmitri Ivanovich Mendelev pengamatan terhadap 63 unsur yang ditemukan saat itu, fungsi periodik yang diketahui massa atom relatifnya. Persamaan sifat unsur dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya terdapat tempat tempat kosong dalam tabel periodik. Diramalkan akan diisi unsur2 yang belum ditemukan.  Kekurangan  1. Penempatan Unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya. Terjadi karena penempatan unsur mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu gol.  2. Banyak tempat kosong dalam tabel  b. Kelebihan sistem periodik Mendeleev 1) Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur. 2) Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya. Mendelev menjadikan terdiri atas 2 golongan yaitu Lajur tegak dan Lajur mendatar.
  • 11. Lothar Meyer  Lhotar Meyer mengelompokkan atom-atom sesuai volume suatu atom unsur.  Rumus Volume atom = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟  Grafik hubungan volume atom dengan massa atom relatifnya  Meyer menjelaskan bahwa unsur yang menempati pada grafik menunjukkan sifat kimia yang mirip, contoh: Li, Na, K, dan Rb. Sama seperti Meyer, Meyer juga menunjukan bahwa sifat-sifat suatu unsur berulang
  • 12. SistemPeriodik Modern  Pada tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev. Golongan Lajur Vertikal Golongan Lajur Horizontal
  • 13. Golongan Lajur Vertikal  Golongan dalam sistem periodik menyatakan elektron Valensi yang sama terletak pada gol. yang sama Golongan A (Utama) Golongan B (Transisi)
  • 14. Golongan A (Utama)  Golongan Utama (A), meliputi: - Golongan IA disebut golongan alkali; H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr - Golongan IIA disebut golongan alkali tanah;  Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra - Golongan IIIA disebut golongan boron/aluminium;  B, Al, Ga, In, dan TI - Golongan IVA disebut golongan karbon/silikon;  C, Si, Ge, Sn, dan Pb  - Golongan VA disebut golongan nitrogen/fosfor;  N, P, As, Sb, dan Bi - Golongan VIA disebut golongan oksigen/sulfur;  O, S, Se, Te dan Po - Golongan VIIA disebut golongan halogen;  F, Cl, Br, I dan At - Golongan VIIIA/O disebut golongan gas mulia/gas iner  He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn
  • 15. Golongan B (Transisi)  Golongan transisi (Golongan B), yaitu IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, (VIII)b, dan IIB, dimulai dari periode 4.  Golongan transisi dalam, yaitu golongan yg terdiri atas deret lantanida dan deret aknida.  1.) Deret lantanida  Deret lantanida terletak  pada periode 6 dan golongan IIIB disebelah 57La . Deret lantanida terdiri atas 14 unsur.  2.) Deret aktanida  Deret aktinida terletak pada periode 7 dan golongan IIIB disebelah 89AC . Deret aktanida terdiri atas 14 unsur yg mempunyai sifat sangat mirip dengan
  • 16. Blok dalam Sistem Periodik Blok s Blok d Blok p Blok f
  • 17. Blok s  Blok S  Blok S ditempati unsur-unsur golongan IA, IIA dan helium. Konfigurasi elektron unsur-unsur blok S berakhir di orbital S  Contoh :  a.) 19K : 1s22s23p63s23p64s1  n terbesar : 4  Periode 4  Jumlah elektron pada subkulit s = 1  golongan IA  b.) 12Mg : 1s22s22p63s2  n terbesar : 3  Periode 3  Jumlah elektron pada subkulit s = 2  golongan IIA
  • 18. Blok p  Blok P Blok P ditempati unsur-unsur golongan IIIA. Konfigurasi unsur- unsur ini berakhir di orbital P  a.) 5B : 1s22s22p1  n terbesar : 2  Periode 2  Jumlah elektron pada subkulit s+p = 3  golongan IIIA  b.) 16S : 1s22s22p63s23p4  n terbesar : 3  Periode 3  Jumlah elektron pada subkulit s+p = 6  golongan VIA
  • 19. Blok d  Blok D Konfigurasi elektron unsur-unsur blok D berakhir di orbital D. Nomos golongan unsur-unsur blok D ditentukan oleh banyaknya elektron pada subkulit di terakhir ditambah dengan elektron pada subkulit S terdekat.  a.) Jika jumlah elektron pada subkulit D terakhir dan elektron pada subkulit S terdekat kurang dari 8  Contoh : 22Ti = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2  n terbesar : 4  Periode 4  Elektron pada awal orbital d terakhir = 2  Elektron orbital s terdekat = 2  Jadi, 22 Ti termasuk golongan IVB
  • 20. Blok f  Blok F Blok F di tempati unur-unsur golongan lantanida dan aktinida. Konfigurasi elektron terakhir unsur-unsur blok f terletak pada subkulit F.  Harga n terbesar dalam konfigurasi elektron= 6 (periode 6), unsur tersebut merupaka golongan lantanida.  Contoh : 59Pr = [Xe] 6s2 4f3  n terbesar : 6  periode 6  lantanida
  • 22. Periode (lajur Horizontal)  Periode dalam sistem periodik unsur menyatakan banyaknya kulit atom yang dimiliki oleh unsur yang bersangkutan. Periode ditulis dengan angka arab, terdiri atas 7 periode berikut:  Periode 1 berisi 2 unsur  Periode 2 berisi 8 unsur  Periode 3 berisi 8 unsur  Periode 4 berisi 18 unsur  Periode 5 berisi 18 unsur  Periode 6 berisi 32 unsur  Periode 7 berisi 32 unsur(belum lengkap) Unsur-unsur pada lajur Horizontal dibedakan menjadi 4:  Periode pendek, yaitu periode 1, 2, dan 3  Periode panjang yaitu periode 4 dan 5  Periode Sangat panjang yaitu periode 6  Periode belum lengkap yaitu periode 7
  • 23.
  • 24. Periode unsur ditentukan berdasarkan jumlah kulit atom.  1. Jumlah Elektron Valensi : Nomor golongan  2. Jumlah Kulit atom : Nomor Periode  Unsur dibagi menjadi 3 kelompok yaitu unsur golongan utama, unsur golongan transisi dan unsur golongan transisi dalam. Unsur Utama elektron valensi yang berada pada blok d. Nomor golongan Transisi ditentukan dari jumlah elektron pada blok s + d dengan pengecualian sebagai berikut.  S+d = 9/10  Golongan VIIIB  S+d = 11  Golongan IB  S+d = 12  Golongan IIB  Sementara itu, unsur yang mempunyai elektron valensi yang terletak pada blok f digolongkan ke dalam unsur Transisi dalam. Perhatikan contoh berikut.
  • 25. Contoh # Nomor Atom X = 16  Konfigurasi elektron x = 1s22s23p63s23p4  Jumlah elektron Valensi = 6, terletak pada sub kulit s dan p  Gol. VIA  Kulit atom terbesar = 3  Periode 3  Jadi, Unsur X terletak pada Gol. VIA, periode 3. # Nomor atom A = 46  Konfigurasi Elektron A = [Kr] 5s24d8  Jumlah E. Valensi = s2+d8 = 10 , sub kulit d  Gol. Transisi = VIIIB  Kulit atom terbesar = 5  Periode 5  Jadi , Unsur A terletak pada gol. VIIIB, Periode 5  Pengecualian terhdap Helium, Helium mempunyai E. Valensi 2 terletak pada gol. Gas mulia karena mempunyai susunan elektron stabil sesuai aturan duplet