SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
TUGAS BACA
Seiring dengan berkembangnya budaya tulis sebagai pengganti budaya
lisan, kebutuhan terhadap kemampuan membaca secara baik dan cepat
semakin mendesak. Sebab, dalam sebuah tulisan terkandung banyak
informasi, pesan, maupun himbauan dari si penulis yang ditujukan kepada si
pembaca. Jika seorang pembaca tidak mampu menyerap dan atau memahami
informasi, pesan, maupun himbauan dari si penulis, maka dapat dikatakan
bahwa “komunikasi” antara pembaca dan penulis mengalami kegagalan. Dan
kegagalan dalam berkomunikasi akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
tugas seseorang – khususnya dalam organisasi dimana dia berada. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa membaca merupakan salah satu alat dan
teknik berkomunikasi.
Dalam bentuk model, pentingnya membaca dalam konteks
keorganisasian dapat digambarkan sebagai berikut :
Konteks
Individu
Konteks
Kelompok
Konteks
Organisasi
Kegagalan
Membaca
Kegagalan
Komunikasi
Kegagalan
Organisasi
KEUNTUNGAN MEMBACA
1. Dengan banyak membaca, seseorang dapat memperkaya ide dari
berbagai sumber informasi. Dan semakin banyaknya dimiliki ide
ini, seseorang akan semakin mampu memilah ide yang perlu dan
up to date, atau ide yang tidak perlu, usang dan out of date.
2. Dengan banyak membaca, seseorang akan dapat mengetahui
selera pembaca. Dan kemampuan mengetahui selera pembaca
akan memungkinkan seseorang untuk mengarahkan tulisannya
sesuai selera dan keinginan pembaca. (contoh : selera pembaca
“Femina” dan “Gatra” tidaklah sama).
3. Dengan banyak membaca, seseorang dapat belajar mengenai
bagaimana seorang penulis menyampaikan dan
mengorganisasikan ide atau gagasan, menyusun kalimat yang
efektif, dan sebagainya.
4. Dengan banyak membaca, seseorang akan mampu menguasai
informasi serta dapat mengikuti perkembangan keadaan disekitar
lingkungannya, sehingga dapat membaca gejala perubahan serta
menentukan langkah antisipasi menghadapi dampak dari
perubahan tersebut.
PEDOMAN MEMBACA EFEKTIF
1. Minimalkan Gangguan
Jika memungkinkan, carilah tempat yang tenang, bersih dan nyaman
untuk membaca. Bagi yang senang dengan musik, dapat memutar
lagu-lagu lembut untuk menciptakan suasana yang makin kondusif.
2. Ambil sikap sempurna
• Duduklah dengan tegak pada kursi
• Letakkan telapak kaki sejajar dan mendatar pada lantai
• Letakkan buku diatas meja.
3. Ambillah waktu untuk menenangkan pikiran
• Tutup mata
• Ambil nafas dalam-dalam
• Bersantai
• Bayangkan tempat yang damai
• Tetap konsentrasi
• Jika Anda merasa sudah santai, bukalah mata
• Mulailah membaca
4. Gunakanlah jari / alat penunjuk. Mata selalu mengikuti obyek
yang bergerak. Tuntunlah dengan jari Anda. Gerakkan jari lebih
cepat. Usahakan jangan berhenti atau mengulang.
5. Lihatlah secara umum bahan yang akan dibaca. Lakukan seperti Anda
sedang window shopping. Temukanlah dan perhatikanlah pada
hal-hal penting seperti :
• Daftar Isi.
• Judul bab, sub bab, dan seterusnya.
• Cetakan tebal, miring atau huruf kapital.
• Grafik, gambar, tabel, matriks, dan seterusnya.
• Ringkasan, kesimpulan.
JENIS MEMBACA
1. REGULAR, yaitu membaca kata demi kata, kalimat demi
kalimat, dan seterusnya.
2. SKIMMING, yaitu membaca cepat, hanya hal-hal khusus saja
(seeprti membaca buku telepon).
3. SCANNING, yaitu membaca cepat dengan melihat gambaran
umum dari isi buku / bacaan.
4. WARP SPEED, yaitu membaca cepat dan mampu memahami
isi buku / bacaan.
TERGANTUNG KEPADA :
1. KEBUTUHAN
2. WAKTU YANG TERSEDIA
3. TUNTUTAN TUGAS / PROFESI
MEMBACA DAN MERESENSI
Membaca pada dasarnya adalah salah satu bentuk aktivitas ilmiah,
yang bertujuan untuk memahami suatu ide, gagasan atau pesan yang termuat
dalam suatu tulisan (buku, surat, cerita, artikel, berita, dan sebagainya) atau
yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Dengan demikian, aktivitas
membaca dapat dikatakan gagal jika si pembaca tidak memahami sama sekali
maksud, tujuan maupun sasaran si penulis. Untuk itu, selama dan sesudah
membaca diperlukan aktivitas lain berupa PENILAIAN terhadap isi bacaan.
Upaya menilai isi buku ini sering dkenal dengan istilah RESENSI BUKU.
Resensi buku sendiri sering disebut dengan istilah timbang buku,
ulasan buku, tinjauan buku, bedah buku, pilihan buku, dan sebagainya. Fungsi
atau manfaat penulisan resensi buku, disamping sebagai INFORMASI
PENERBITAN sebuah buku, juga menjadi sarana advertensi / iklan bagi buku
yang bersangkutan. Namun ada kalanya isi ulasan / resensi buku tadi justru
mengkritik sisi-sisi negatifnya, sehingga fungsi promosi menjadi sangat
berkurang.
Obyek yang dijadikan resensi, sangat dianjurkan buku-buku
TERBITAN BARU yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Namun bisa pula buku yang diresensi adalah buku lama (atau langka) yang
memiliki KEKHUSUSAN ATAU KEUNIKAN tersendiri. Misalnya, buku
berjudul Management Handbook for Public Administration karangan John
W. Sutherland terbitan Litton Educational Publishing tahun 1978, masih
cukup aktual dan layak diresensi di lingkungan Lembaga Administrasi
Negara.
Pada dasarnya, semua buku dapat diresensi, baik buku teks, buku
pelajaran sekolah, kamus, tips (resep makanan, tata cara perkawinan, dan
sebagainya). Untuk dapat memberikan ulasan / resensi secara baik, maka
dianjurkan seseorang memiliki dasar pengetahuan tentang buku yang akan
diresensinya. Misalnya, seorang mahasiswa atau sarjana ekonomi, akan lebih
cocok jika mengulas buku-buku ekonomi dibanding jika ia mengulas
buku-buku tentang politik.
Tujuan penting penulisan resensi adalah melontarkan PANDANGAN
PERESENSI / peninjau terhadap sesuatu buku. Dalam hal ini, seorang
peresensi tidak hanya membaca dan meringkas isi buku, melainkan menelaah
guna memahami apa sesungguhnya maksud dan tujuan pengarang dengan
bukunya itu. Setelah memahami maksud dan tujuan pengarang, barulah
seorang peresensi dapat memberikan kritik atau penilaian terhadap buku
tersebut. Tanpa memahami isi buku yang dimaksud oleh pengarang, maka
kegiatan resensi buku tidak akan mengena kepada sasarannya.
SYARAT / TAHAP PENULISAN
RESENSI
1. Buku yang akan diresensi harus dibaca habis untuk mengetahui maksud
dan tujuan pengarang. Meskipun dengan membaca kata pengantar,
pendahuluan serta penutup, kita sudah dapat menangkap maksud
pengarang, namun cara demikian sangat tidak dianjurkan.
2. Memberikan komentar dan pandangan pribadi. Komentar biasanya
menyangkut segi teknis dari buku yang diresensi, misalnya tentang
banyaknya kesalahan cetak, kekurangjelasan segmen pembaca yang
dituju, istilah-istilah yang kurang dapat dimengerti, dan sejenisnya.
Sedangkan pandangan biasanya menyangkut segi substantif dari buku
tersebut, sehingga seorang peresensi sudah memberikan penilaian atau
evaluasi. Dalam hal ini akan timbul kemungkinan subyektivitas yang
mengurangi bobot dari resensi yang dilakukan. Untuk mengurangi kadar
subyektivitas itu, seorang peresensi perlu memiliki wawasan yang cukup
luas tentang materi / substansi yang berhubungan dengan buku yang
diresensinya.
3. Hindarkan kesan menggurui atau mengadili buku yang diresensi.
Meskipun seorang peresensi memiliki hak penuh untuk memberikan
kritik, namun bukan berarti ‘membantai’, atau sebaliknya memuji
habis-habisan. Sifat kritis ini berarti bahwa seorang peresensi
mengemukakan penilaian yang argumentatif, sistematis dan logis.
LAMPIRAN I
1. DATA BUKU
JUDUL : Administrasi Pembangunan :
Perkemba-ngan Pemikiran dan
Praktiknya di Indonesia
PENGARANG : Prof. Dr. GINANDJAR KARTASASMITA
PENERBIT : LP3ES, JAKARTA
CETAKAN : PERTAMA, APRIL 1997
2. POKOK URAIAN ISI BUKU
a. Rangkuman Isi Buku
Buku ini menjelaskan perkembangan ilmu Administrasi
Pembangunan di Indonesia baik secara teoritis
(perkembangan pemikiran dan paradigma) maupun secara
praktis (penerapannya dalam sistem administrasi negara di
Indonesia).
b. Beberapa Hal yang Bermanfaat Bagi Pembaca
Dengan membaca dan memahami buku ini, maka manfaat
yang diperoleh terdiri dari dua dimensi, yaitu teoritis dan
praktis. Manfaat teoritis yang diharapkan adalah pembaca
mengetahui sejarah perkembangan administrasi
pembangunan, kaitan administrasi pembangunan dengan
administrasi negara, serta pentingnya administrasi
pembangunan bagi pelaksanaan atau praktek pembangunan
nasional. Adapun manfaat praktis yang dihasilkan adalah
dapat diimplementasikannya kaidah-kaidah teoritis dalam
praktek penyelenggaraan negara, khususnya oleh aparatur
pemerintah sebagai perumus kebijakan pembangunan.
c. Kesimpulan
Bahwa administrasi pembangunan merupakan
perkembangan administra-si negara, atau administrasi
negara yang diterapkan dalam pembangunan di
negara-negara berkembang. Disamping itu, administrasi
pembangunan sangat diperlukan dalam penentuan
alternatif-alternatif kebijakan, pelaksanaan pembangunan
dengan komposisi peran yang tepat antara pemerintah dan
masyarakat, serta mengarahkan tujuan pembangunan pada
filosofi bangsa Indonesia, terutama dalam konteks
persaingan abad 21.
LAMPIRAN II
ketersediaan dan pertambahan sumber daya bagi pemerintah
sangatlah terbatas, dibandingkan dengan peningkatan tuntutan
pelayanan masyarakat yang makin variatif dan disertai dengan
standar kualitatif
menekan sekecil mungkin terjadinya kesenjangan
antara tuntutan pelayanan masyarakat dengan kemampuan aparatur
pemerintah untuk memenuhinya
, keterbatasan dalam hal sarana dan prasarana tidak dapat
dijadikan sebagai alasan pembenar tentang rendahnya kualitas
pelayanan kepada masyarakat
Kemandirian dan kemampuan yang handal dari pemerintah
merupakan syarat tetap terpeliharanya kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah untuk memenuhi segala kebutuhan pelayanan
umumnya.
, maka pemerintah perlu memiliki semangat
kewirausahaan (entrepreneurship).
(Steering Rather Than Rowing)
1. Memisahkan fungsi “mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi) dari
fungsi “mengayuh” (pemberian layanan dan compliance)
2. Peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator dari pada langsung melakukan
semua kegiatan operasional.
3. Metode-metode yang digunakan antara lain : privatisasi, lisensi, konsesi,
kerjasama operasional (BOO, BOT), kontrak, voucher, insentif pajak, dan
sebagainya.
(Empowering rather than Serving)
1. Mendorong mekanisme kontrol atas pelayanan lepas dari birokrasi dan
diserahkan kepada masyarakat.
2. Masyarakat dapat membangkitkan komitmen mereka yang lebih kuat,
perhatian lebih baik dan lebih kreatif dalam memecahkan masalah.
3. Mengurangi ketergantungan masyarakat kepada pemerintah.
1
1
1
1
2
2
2
2
!
(Injecting Competition into Service Delivery)
1. Pemberian jasa / layanan harus bersaing dalam usaha berdasarkan kinerja
dan harga.
2. Persaingan adalah kekuatan yang fundamental yang tidak memberikan
pilihan lain yang harus dilakukan oleh organisasi publik
3. Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah tidak bersifat
monopoli tetapi harus bersaing.
4. Masyarakat dapat memilih pelayanan yang disukainya. Oleh sebab itu
pelayanan sebaiknya mempunyai alternatif.
(Transforming Rule-Driven Organizations)
1. Secara internal, dapat dimulai dengan dengan mengeliminasi peraturan
internal dan secara radikal menyederhanakan sistem administrasi
2. Perlu ditinjau kembali visi tentang apa yang harus dilakukan oleh
pemerintah.
3. Misi pemerintah harus jelas dan peraturan perundangan tidak boleh
bertentangan dengan misi tersebut.
3
3
3
3
4
4
4
4
"
(Funding outcomes, Not input)
1. Penilaian terhadap kinerja instansi pemerintah harus didasarkan pada hasil
(outcomes) yang dicapai, bulan pada sumberdaya (inputs) yang diperoleh.
2. Prosedur kerja yang berbelit-belit harus dihilangkan.
3. Ukuran kinerja yang digunakan dengan cara penetapan target, memberikan
penghargaan kepada instansi-instansi yang mencapai atau melebihi target,
serta menjabarkan tingkat kinerja yang diharapkan sesuai dengan harga
yang dibayarkan dengan rela.
"
(Meeting the Needs of the Customer, not be Bureaucracy)
1. Pelayanan masyarakat harus berdasarkan pada kebutuhan riil, dalam arti
apa yang diminta oleh masyarakat.
2. Memperlakukan masyarakat umum sebagai pelanggan.
3. Instansi pemerintah harus responsif terhadap perubahan kebutuhan dan
selera konsumen.
4. Perlu dilakukan penelitian untuk mendengarkan pelanggan mereka ; Perlu
penetapan standar pelayanan kepada pelanggan
5. Pemerintah perlu meredesain organisasi mereka untuk memberikan nilai
maksimum kepada para pelanggannya.
5
5
5
5
6
6
6
6
#
$
(Earning Rather than Spending)
1. Pemerintah wirausaha memfokuskan enerjinya bukan hanya
membelanjakan uang (melakukan pengeluaran anggaran) melainkan
memperolehnya.
2. Dapat diperoleh dari biaya yang dibayarkan pengguna dan biaya
dampaknya (impact fees) ; pendapatan atas investasinya dan dapat
menggunakan insentif seperti dana usaha (swadana).
3. Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan sehingga dapat meringankan
beban pemerintah.
! %
(Prevention Rather than Cure)
1. Berusaha mencegah masalah ketimbang memberi pelayanan untuk
memperbaiki masalah.
2. Pemerintah harus selalu mengantisipasi masalah publik agar mampu
melakukan tindakan preventif (pencegahan).
3. Ini akan menghasilkan biaya yang jauh lebih murah dari pada mengatasi
masalah.
4. Perlu ditetapkan perencanaan yang strategis, serta melihat visi kedepan
untuk tinjauan ke masa depan yang lebih baik.
7
7
7
7
8
8
8
8
$
$&
(From Hierarchy to Participation and Teamwork)
1. Menurunkan wewenang melalui organisasi, dengan mendorong mereka
yang berurusan langsung dengan pelanggan untuk lebih banyak membuat
keputusan.
2. Tujuannya adalah untuk memudahkan partisipasi masyarakat, serta
terciptanya suasana kerja tim.
3. Pejabat yang langsung berhubungan dengan masyarakat (front-line
workers) harus diberi kewenangan yang sesuai. Karena dengan
kewenangan yang diberikan akan memungkinkan terjadinya koordinasi
“cross functional” antar semua instansi yang terkait.
(Leveraging Change Through the Market)
1. Lebih baik merekstrukturisasi pasar guna memecahkan masalah daripada
menggunakan mekanisme administrasi seperti pemberian layanan atau
regulasi, komando dan kontrol.
2. Tidak semua pelayanan publik harus dilakukan oleh pemerintah sendiri.
3. Kebijaksanaan publik harus dapat memanfaatkan mekanisme pasar untuk
memenuhi kebutuhan msyarakat.
4. Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan.
9
9
9
9
1
1
1
10
0
0
0
Kesimpulan
• KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
• KUALITAS PELAYANAN UMUM (PUBLIC
SERVICE)
Pemerintah
Katalis
Pemerintah
Kompetitif
Pemerintah
Milik
Masyarakat
Pemerintah
Berorientasi
Pasar
Pemerintah
Berorientasi
Pelanggan
Pemerintah
Berorientasi
Hasil
Pemerintah
Digerakkan
Misi
Pemerintah
Wirausaha
Pemerintah
Antisipatif
Pemerintah
Desentralisasi
'
()
*
)
+
,
-
.
+
)
/
0
.
-
.1
.
*
0
/
-
)
*
,
)
2
.
*
-
)
*
+
)
3

More Related Content

What's hot

Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahsahal jelegh
 
Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahsahal jelegh
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
 Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa IndonesiaBonadea Visakha
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikelmbanarti
 
Materi Bahasa Indonesia : Resensi
Materi Bahasa Indonesia : ResensiMateri Bahasa Indonesia : Resensi
Materi Bahasa Indonesia : ResensiAzizah Azzahra
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bialdyzilverz
 
makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATI
 makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATI makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATI
makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATIIHAH MUPLIHAH
 
editing copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan Tulisanediting copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan TulisanJaya Purnama
 
Menulis resensi-buku
Menulis resensi-bukuMenulis resensi-buku
Menulis resensi-bukuAldon Samosir
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanPengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanOperator Warnet Vast Raha
 
Kerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humasKerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humasSeptember Juni
 

What's hot (19)

Menulis Resensi
Menulis ResensiMenulis Resensi
Menulis Resensi
 
Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiah
 
Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiah
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
 Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
 
Makalah Raeding
Makalah RaedingMakalah Raeding
Makalah Raeding
 
Materi Bahasa Indonesia : Resensi
Materi Bahasa Indonesia : ResensiMateri Bahasa Indonesia : Resensi
Materi Bahasa Indonesia : Resensi
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATI
 makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATI makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATI
makalah BAHASA INDONESIA, IAIN SYEKH NURJATI
 
editing copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan Tulisanediting copy: Pemeriksaan Tulisan
editing copy: Pemeriksaan Tulisan
 
Kti populer
Kti populerKti populer
Kti populer
 
Menulis resensi-buku
Menulis resensi-bukuMenulis resensi-buku
Menulis resensi-buku
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
Publikasi ilmiah tinjauan makalah
Publikasi ilmiah tinjauan makalahPublikasi ilmiah tinjauan makalah
Publikasi ilmiah tinjauan makalah
 
Pr writing
Pr writingPr writing
Pr writing
 
Menjelajah Dunia Pustaka
Menjelajah Dunia PustakaMenjelajah Dunia Pustaka
Menjelajah Dunia Pustaka
 
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanPengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
 
Kerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humasKerangka penulisan humas
Kerangka penulisan humas
 

Similar to Tugas Baca

MEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIFMEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIFsavirazahara
 
Bahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacaBahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacahidhayat bae
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyagtriniranty
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalahApri Kusanto
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortFirda Rahma
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaFAJAR MENTARI
 
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Ady Purnomo
 
Bab II Menjelajah Dunia Pustaka
Bab II Menjelajah Dunia PustakaBab II Menjelajah Dunia Pustaka
Bab II Menjelajah Dunia PustakaSusriInarti1
 
Bab 2 Menjelajah Dunia Pustaka
Bab 2 Menjelajah Dunia PustakaBab 2 Menjelajah Dunia Pustaka
Bab 2 Menjelajah Dunia PustakaSusriInarti1
 
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.pptPemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.pptMaulidinor
 
Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)
Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)
Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)RifahSalwaRamadhani
 
Membaca Kritis Untuk Menulis
Membaca Kritis Untuk MenulisMembaca Kritis Untuk Menulis
Membaca Kritis Untuk Menulisaryaefendy04
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 
Penyusunan buku pedoman, juklak, juknis dan standar gizi
Penyusunan buku pedoman, juklak, juknis  dan standar giziPenyusunan buku pedoman, juklak, juknis  dan standar gizi
Penyusunan buku pedoman, juklak, juknis dan standar giziAgus ParLy
 

Similar to Tugas Baca (20)

MEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIFMEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIF
 
Bahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacaBahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membaca
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri niranty
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
 
Menulis Resensi
Menulis ResensiMenulis Resensi
Menulis Resensi
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
 
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
 
Tugas bahasa
Tugas bahasaTugas bahasa
Tugas bahasa
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Bab II Menjelajah Dunia Pustaka
Bab II Menjelajah Dunia PustakaBab II Menjelajah Dunia Pustaka
Bab II Menjelajah Dunia Pustaka
 
Bab 2 Menjelajah Dunia Pustaka
Bab 2 Menjelajah Dunia PustakaBab 2 Menjelajah Dunia Pustaka
Bab 2 Menjelajah Dunia Pustaka
 
Metode penulisan makalah
Metode penulisan makalahMetode penulisan makalah
Metode penulisan makalah
 
Metode penulisan makalah
Metode penulisan makalahMetode penulisan makalah
Metode penulisan makalah
 
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.pptPemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
 
Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)
Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)
Membaca Kritis Untuk Menulis (Universitas Negeri Makassar)
 
Membaca Kritis Untuk Menulis
Membaca Kritis Untuk MenulisMembaca Kritis Untuk Menulis
Membaca Kritis Untuk Menulis
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
Penyusunan buku pedoman, juklak, juknis dan standar gizi
Penyusunan buku pedoman, juklak, juknis  dan standar giziPenyusunan buku pedoman, juklak, juknis  dan standar gizi
Penyusunan buku pedoman, juklak, juknis dan standar gizi
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Tugas Baca

  • 2. Seiring dengan berkembangnya budaya tulis sebagai pengganti budaya lisan, kebutuhan terhadap kemampuan membaca secara baik dan cepat semakin mendesak. Sebab, dalam sebuah tulisan terkandung banyak informasi, pesan, maupun himbauan dari si penulis yang ditujukan kepada si pembaca. Jika seorang pembaca tidak mampu menyerap dan atau memahami informasi, pesan, maupun himbauan dari si penulis, maka dapat dikatakan bahwa “komunikasi” antara pembaca dan penulis mengalami kegagalan. Dan kegagalan dalam berkomunikasi akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas seseorang – khususnya dalam organisasi dimana dia berada. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa membaca merupakan salah satu alat dan teknik berkomunikasi. Dalam bentuk model, pentingnya membaca dalam konteks keorganisasian dapat digambarkan sebagai berikut : Konteks Individu Konteks Kelompok Konteks Organisasi Kegagalan Membaca Kegagalan Komunikasi Kegagalan Organisasi
  • 3. KEUNTUNGAN MEMBACA 1. Dengan banyak membaca, seseorang dapat memperkaya ide dari berbagai sumber informasi. Dan semakin banyaknya dimiliki ide ini, seseorang akan semakin mampu memilah ide yang perlu dan up to date, atau ide yang tidak perlu, usang dan out of date. 2. Dengan banyak membaca, seseorang akan dapat mengetahui selera pembaca. Dan kemampuan mengetahui selera pembaca akan memungkinkan seseorang untuk mengarahkan tulisannya sesuai selera dan keinginan pembaca. (contoh : selera pembaca “Femina” dan “Gatra” tidaklah sama). 3. Dengan banyak membaca, seseorang dapat belajar mengenai bagaimana seorang penulis menyampaikan dan mengorganisasikan ide atau gagasan, menyusun kalimat yang efektif, dan sebagainya. 4. Dengan banyak membaca, seseorang akan mampu menguasai informasi serta dapat mengikuti perkembangan keadaan disekitar lingkungannya, sehingga dapat membaca gejala perubahan serta menentukan langkah antisipasi menghadapi dampak dari perubahan tersebut.
  • 4. PEDOMAN MEMBACA EFEKTIF 1. Minimalkan Gangguan Jika memungkinkan, carilah tempat yang tenang, bersih dan nyaman untuk membaca. Bagi yang senang dengan musik, dapat memutar lagu-lagu lembut untuk menciptakan suasana yang makin kondusif. 2. Ambil sikap sempurna • Duduklah dengan tegak pada kursi • Letakkan telapak kaki sejajar dan mendatar pada lantai • Letakkan buku diatas meja. 3. Ambillah waktu untuk menenangkan pikiran • Tutup mata • Ambil nafas dalam-dalam • Bersantai • Bayangkan tempat yang damai • Tetap konsentrasi • Jika Anda merasa sudah santai, bukalah mata • Mulailah membaca 4. Gunakanlah jari / alat penunjuk. Mata selalu mengikuti obyek yang bergerak. Tuntunlah dengan jari Anda. Gerakkan jari lebih cepat. Usahakan jangan berhenti atau mengulang. 5. Lihatlah secara umum bahan yang akan dibaca. Lakukan seperti Anda sedang window shopping. Temukanlah dan perhatikanlah pada hal-hal penting seperti : • Daftar Isi. • Judul bab, sub bab, dan seterusnya. • Cetakan tebal, miring atau huruf kapital. • Grafik, gambar, tabel, matriks, dan seterusnya. • Ringkasan, kesimpulan.
  • 5. JENIS MEMBACA 1. REGULAR, yaitu membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan seterusnya. 2. SKIMMING, yaitu membaca cepat, hanya hal-hal khusus saja (seeprti membaca buku telepon). 3. SCANNING, yaitu membaca cepat dengan melihat gambaran umum dari isi buku / bacaan. 4. WARP SPEED, yaitu membaca cepat dan mampu memahami isi buku / bacaan. TERGANTUNG KEPADA : 1. KEBUTUHAN 2. WAKTU YANG TERSEDIA 3. TUNTUTAN TUGAS / PROFESI
  • 6. MEMBACA DAN MERESENSI Membaca pada dasarnya adalah salah satu bentuk aktivitas ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu ide, gagasan atau pesan yang termuat dalam suatu tulisan (buku, surat, cerita, artikel, berita, dan sebagainya) atau yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Dengan demikian, aktivitas membaca dapat dikatakan gagal jika si pembaca tidak memahami sama sekali maksud, tujuan maupun sasaran si penulis. Untuk itu, selama dan sesudah membaca diperlukan aktivitas lain berupa PENILAIAN terhadap isi bacaan. Upaya menilai isi buku ini sering dkenal dengan istilah RESENSI BUKU. Resensi buku sendiri sering disebut dengan istilah timbang buku, ulasan buku, tinjauan buku, bedah buku, pilihan buku, dan sebagainya. Fungsi atau manfaat penulisan resensi buku, disamping sebagai INFORMASI PENERBITAN sebuah buku, juga menjadi sarana advertensi / iklan bagi buku yang bersangkutan. Namun ada kalanya isi ulasan / resensi buku tadi justru mengkritik sisi-sisi negatifnya, sehingga fungsi promosi menjadi sangat berkurang. Obyek yang dijadikan resensi, sangat dianjurkan buku-buku TERBITAN BARU yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Namun bisa pula buku yang diresensi adalah buku lama (atau langka) yang memiliki KEKHUSUSAN ATAU KEUNIKAN tersendiri. Misalnya, buku berjudul Management Handbook for Public Administration karangan John W. Sutherland terbitan Litton Educational Publishing tahun 1978, masih cukup aktual dan layak diresensi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara. Pada dasarnya, semua buku dapat diresensi, baik buku teks, buku pelajaran sekolah, kamus, tips (resep makanan, tata cara perkawinan, dan sebagainya). Untuk dapat memberikan ulasan / resensi secara baik, maka dianjurkan seseorang memiliki dasar pengetahuan tentang buku yang akan diresensinya. Misalnya, seorang mahasiswa atau sarjana ekonomi, akan lebih cocok jika mengulas buku-buku ekonomi dibanding jika ia mengulas buku-buku tentang politik.
  • 7. Tujuan penting penulisan resensi adalah melontarkan PANDANGAN PERESENSI / peninjau terhadap sesuatu buku. Dalam hal ini, seorang peresensi tidak hanya membaca dan meringkas isi buku, melainkan menelaah guna memahami apa sesungguhnya maksud dan tujuan pengarang dengan bukunya itu. Setelah memahami maksud dan tujuan pengarang, barulah seorang peresensi dapat memberikan kritik atau penilaian terhadap buku tersebut. Tanpa memahami isi buku yang dimaksud oleh pengarang, maka kegiatan resensi buku tidak akan mengena kepada sasarannya. SYARAT / TAHAP PENULISAN RESENSI 1. Buku yang akan diresensi harus dibaca habis untuk mengetahui maksud dan tujuan pengarang. Meskipun dengan membaca kata pengantar, pendahuluan serta penutup, kita sudah dapat menangkap maksud pengarang, namun cara demikian sangat tidak dianjurkan. 2. Memberikan komentar dan pandangan pribadi. Komentar biasanya menyangkut segi teknis dari buku yang diresensi, misalnya tentang banyaknya kesalahan cetak, kekurangjelasan segmen pembaca yang dituju, istilah-istilah yang kurang dapat dimengerti, dan sejenisnya. Sedangkan pandangan biasanya menyangkut segi substantif dari buku tersebut, sehingga seorang peresensi sudah memberikan penilaian atau evaluasi. Dalam hal ini akan timbul kemungkinan subyektivitas yang mengurangi bobot dari resensi yang dilakukan. Untuk mengurangi kadar subyektivitas itu, seorang peresensi perlu memiliki wawasan yang cukup luas tentang materi / substansi yang berhubungan dengan buku yang diresensinya. 3. Hindarkan kesan menggurui atau mengadili buku yang diresensi. Meskipun seorang peresensi memiliki hak penuh untuk memberikan kritik, namun bukan berarti ‘membantai’, atau sebaliknya memuji habis-habisan. Sifat kritis ini berarti bahwa seorang peresensi mengemukakan penilaian yang argumentatif, sistematis dan logis.
  • 9. 1. DATA BUKU JUDUL : Administrasi Pembangunan : Perkemba-ngan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia PENGARANG : Prof. Dr. GINANDJAR KARTASASMITA PENERBIT : LP3ES, JAKARTA CETAKAN : PERTAMA, APRIL 1997 2. POKOK URAIAN ISI BUKU a. Rangkuman Isi Buku Buku ini menjelaskan perkembangan ilmu Administrasi Pembangunan di Indonesia baik secara teoritis (perkembangan pemikiran dan paradigma) maupun secara praktis (penerapannya dalam sistem administrasi negara di Indonesia). b. Beberapa Hal yang Bermanfaat Bagi Pembaca Dengan membaca dan memahami buku ini, maka manfaat yang diperoleh terdiri dari dua dimensi, yaitu teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yang diharapkan adalah pembaca mengetahui sejarah perkembangan administrasi pembangunan, kaitan administrasi pembangunan dengan administrasi negara, serta pentingnya administrasi pembangunan bagi pelaksanaan atau praktek pembangunan nasional. Adapun manfaat praktis yang dihasilkan adalah dapat diimplementasikannya kaidah-kaidah teoritis dalam
  • 10. praktek penyelenggaraan negara, khususnya oleh aparatur pemerintah sebagai perumus kebijakan pembangunan. c. Kesimpulan Bahwa administrasi pembangunan merupakan perkembangan administra-si negara, atau administrasi negara yang diterapkan dalam pembangunan di negara-negara berkembang. Disamping itu, administrasi pembangunan sangat diperlukan dalam penentuan alternatif-alternatif kebijakan, pelaksanaan pembangunan dengan komposisi peran yang tepat antara pemerintah dan masyarakat, serta mengarahkan tujuan pembangunan pada filosofi bangsa Indonesia, terutama dalam konteks persaingan abad 21.
  • 12. ketersediaan dan pertambahan sumber daya bagi pemerintah sangatlah terbatas, dibandingkan dengan peningkatan tuntutan pelayanan masyarakat yang makin variatif dan disertai dengan standar kualitatif menekan sekecil mungkin terjadinya kesenjangan antara tuntutan pelayanan masyarakat dengan kemampuan aparatur pemerintah untuk memenuhinya , keterbatasan dalam hal sarana dan prasarana tidak dapat dijadikan sebagai alasan pembenar tentang rendahnya kualitas pelayanan kepada masyarakat Kemandirian dan kemampuan yang handal dari pemerintah merupakan syarat tetap terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah untuk memenuhi segala kebutuhan pelayanan umumnya. , maka pemerintah perlu memiliki semangat kewirausahaan (entrepreneurship).
  • 13. (Steering Rather Than Rowing) 1. Memisahkan fungsi “mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi) dari fungsi “mengayuh” (pemberian layanan dan compliance) 2. Peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator dari pada langsung melakukan semua kegiatan operasional. 3. Metode-metode yang digunakan antara lain : privatisasi, lisensi, konsesi, kerjasama operasional (BOO, BOT), kontrak, voucher, insentif pajak, dan sebagainya. (Empowering rather than Serving) 1. Mendorong mekanisme kontrol atas pelayanan lepas dari birokrasi dan diserahkan kepada masyarakat. 2. Masyarakat dapat membangkitkan komitmen mereka yang lebih kuat, perhatian lebih baik dan lebih kreatif dalam memecahkan masalah. 3. Mengurangi ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. 1 1 1 1 2 2 2 2
  • 14. ! (Injecting Competition into Service Delivery) 1. Pemberian jasa / layanan harus bersaing dalam usaha berdasarkan kinerja dan harga. 2. Persaingan adalah kekuatan yang fundamental yang tidak memberikan pilihan lain yang harus dilakukan oleh organisasi publik 3. Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah tidak bersifat monopoli tetapi harus bersaing. 4. Masyarakat dapat memilih pelayanan yang disukainya. Oleh sebab itu pelayanan sebaiknya mempunyai alternatif. (Transforming Rule-Driven Organizations) 1. Secara internal, dapat dimulai dengan dengan mengeliminasi peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan sistem administrasi 2. Perlu ditinjau kembali visi tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah. 3. Misi pemerintah harus jelas dan peraturan perundangan tidak boleh bertentangan dengan misi tersebut. 3 3 3 3 4 4 4 4
  • 15. " (Funding outcomes, Not input) 1. Penilaian terhadap kinerja instansi pemerintah harus didasarkan pada hasil (outcomes) yang dicapai, bulan pada sumberdaya (inputs) yang diperoleh. 2. Prosedur kerja yang berbelit-belit harus dihilangkan. 3. Ukuran kinerja yang digunakan dengan cara penetapan target, memberikan penghargaan kepada instansi-instansi yang mencapai atau melebihi target, serta menjabarkan tingkat kinerja yang diharapkan sesuai dengan harga yang dibayarkan dengan rela. " (Meeting the Needs of the Customer, not be Bureaucracy) 1. Pelayanan masyarakat harus berdasarkan pada kebutuhan riil, dalam arti apa yang diminta oleh masyarakat. 2. Memperlakukan masyarakat umum sebagai pelanggan. 3. Instansi pemerintah harus responsif terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen. 4. Perlu dilakukan penelitian untuk mendengarkan pelanggan mereka ; Perlu penetapan standar pelayanan kepada pelanggan 5. Pemerintah perlu meredesain organisasi mereka untuk memberikan nilai maksimum kepada para pelanggannya. 5 5 5 5 6 6 6 6
  • 16. # $ (Earning Rather than Spending) 1. Pemerintah wirausaha memfokuskan enerjinya bukan hanya membelanjakan uang (melakukan pengeluaran anggaran) melainkan memperolehnya. 2. Dapat diperoleh dari biaya yang dibayarkan pengguna dan biaya dampaknya (impact fees) ; pendapatan atas investasinya dan dapat menggunakan insentif seperti dana usaha (swadana). 3. Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan sehingga dapat meringankan beban pemerintah. ! % (Prevention Rather than Cure) 1. Berusaha mencegah masalah ketimbang memberi pelayanan untuk memperbaiki masalah. 2. Pemerintah harus selalu mengantisipasi masalah publik agar mampu melakukan tindakan preventif (pencegahan). 3. Ini akan menghasilkan biaya yang jauh lebih murah dari pada mengatasi masalah. 4. Perlu ditetapkan perencanaan yang strategis, serta melihat visi kedepan untuk tinjauan ke masa depan yang lebih baik. 7 7 7 7 8 8 8 8
  • 17. $ $& (From Hierarchy to Participation and Teamwork) 1. Menurunkan wewenang melalui organisasi, dengan mendorong mereka yang berurusan langsung dengan pelanggan untuk lebih banyak membuat keputusan. 2. Tujuannya adalah untuk memudahkan partisipasi masyarakat, serta terciptanya suasana kerja tim. 3. Pejabat yang langsung berhubungan dengan masyarakat (front-line workers) harus diberi kewenangan yang sesuai. Karena dengan kewenangan yang diberikan akan memungkinkan terjadinya koordinasi “cross functional” antar semua instansi yang terkait. (Leveraging Change Through the Market) 1. Lebih baik merekstrukturisasi pasar guna memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administrasi seperti pemberian layanan atau regulasi, komando dan kontrol. 2. Tidak semua pelayanan publik harus dilakukan oleh pemerintah sendiri. 3. Kebijaksanaan publik harus dapat memanfaatkan mekanisme pasar untuk memenuhi kebutuhan msyarakat. 4. Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan. 9 9 9 9 1 1 1 10 0 0 0
  • 18. Kesimpulan • KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK • KUALITAS PELAYANAN UMUM (PUBLIC SERVICE) Pemerintah Katalis Pemerintah Kompetitif Pemerintah Milik Masyarakat Pemerintah Berorientasi Pasar Pemerintah Berorientasi Pelanggan Pemerintah Berorientasi Hasil Pemerintah Digerakkan Misi Pemerintah Wirausaha Pemerintah Antisipatif Pemerintah Desentralisasi ' () * ) + , - . + ) / 0 . - .1 . * 0 / - ) * , ) 2 . * - ) * + ) 3