2. • Menulis adalah menyusun kata-kata, yang akan dibaca,
dikutip dan diingat orang. Penulis dan copy editor
bekerja samauntuk mewujudkan tulisan ini.
Penyuntingan naskah (copyediting) berarti menata
naskah agar tidak terjadi kesalahan, seperti mengubah
huruf besar untuk nama negara “Indonesia” dan
meletakan koma dalam urutan kalimat “singa, beruang,
dan kerbau.”
• Dewasa ini seorang penyunting naskah juga membahas
tulisan bersama penulis dengan mengajukan pertanyaan
dan mendiskusikan isu, struktur, dan aliran berita.
3. • Salah satu kunci copyediting yang baik adalah
tahu apa yang mesti ditanyakan kepada penulis
naskah. Pertanyaan ini harus datang dari editor
yang melihat berita dari perspektif pembaca.
Proses pertanyaan ini akan membantu penulis
mengembangkan pemahaman akan tujuan dan
fokus berita.
• Pertanyaan itu dapat diorganisir sedemikian rupa
dalam tiga tahap dasar: tahap perencanaan,
tahap pengumpulan dan tahap penulisan.
PROSES PEMERIKSAAN TULISAN
PROSES PEMERIKSAAN TULISAN
4. 1. TAHAP PERENCANAAN
Tujuan pertanyaan tahap ini
membantu penulis menyusun
pertanyaan atau fokus
sebelumwawancara.
5. 2. TAHAP PENGUMPULAN
Pertanyaan-pertanyaan dalam tahap pengumpulan harus
membantu penulis untuk memilah-milih gambaran dalam
dan informasi yang dikumpulkan dari wawancara dan
observasi.
6. 3. TAHAPA PENULISAN
• Pertanyaan dalam tahap penulisan dimaksudkan untuk membantu
penulis memilah-milih informasi riset dan wawancara. Penulis harus
menentukan kutipan mana yang akan dipakai, apakah dengan
mengutip persis kata demi kata atau tidak.
• Dalam setiap tahap, peran editor naskah adalah memberi bantuan
kepada penulis dalam menyusun kata-kata atau kalimat berita.
7. SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENYUNTING
1. Editor yang baik perlu punya akses cepat ke banyak sumber
2. · Pedoamn penulisan jurnalistik, seperti dari Associated Press atau New York Times, atau pedoman penulisan jurnalisme sekolah.
3. · Kamus dan thesaurus, termasuk yang sudah dalam bentuk program pengolahan kata.
4. · Direktori sekolah atau kampus yang berisi daftar seluruh nama siswa/mahasiwa, staf fakultas, sehingga reporter dan editor dapat
memverifikasi ejaan nama, gelar dan sebagainya.
5. · Buku telepon umum dan bisnis untuk memverifikasi nama dan alamat.
6. · Kamus almanak dan biografis, yang berguna untuk memverifikasi fakta dan nama prestasi dari tokoh yang mungkin dikutip dalam
berita.
7. · Buku pegangan bahasa (EYD, pedoman tata bahasa) yang berguna bagi editor dan reporter.
8. · Koran, majalah, dan yearbook edisi lama untuk memverifikasi update berita dan liputan terkini.
9. Berbekal ini semua, editor bisa mulai melakukan penyuntingan akhir. Untuk mengevaluasi berita, editor perlu membaginya menjadi
beberapa bagian.
10. TERAS BERITA
11. · Dalam teras berita langsung, apakah informasi yang terkini dan paling penting sudah ada?
12. · Dapatkah teras berita itu diperpendek tetapi tetap jelas?
13. · Dalam teras feature, apakah anekdot, gambar, atau pernyataan sudah sesuai dengan fokus berita?
14. · Apakah semua faktanya sudah benar?
15. Teras berita ini memengaruhi dibaca atau tidaknya berita yang disajikan. Teras ini karenanya amat berharga dan penting bagi penulis
berita.
8. ORGANISASI ISI BERITA DAN
ALIRAN BERITA
Meski para penulis pemula sering ingin
mendapatkan resep penulisan isi, namun
sesungguhnya tidakpedoman atau resep yang
berlaku.
Naun editor dapat memulai dengan pertanyaan
seperti ini:
· Apakah ada pertanyaan yang belum
terjawab?
· Apakah anda sudah menata berita
sedemikian rupa sehingga dapat diapahami
dengan jelas?
· Apakah anda sudah membaca berita keras-
keras untuk memastikan aliran beritanya sudah
bagus?
9. Dalam buku Coaching Writers, Roy Peter Clark dan
Don Fry menulis beberapa tipa yang bisa digunakan
oleh edotor untuk memberi saran kepada penulis
berita:
· Tanyakan apa yang perlu diketahui oleh pembaca dan
bagaimana urutannya?
· Aturlah materi dalam bentuk narasi dengan awal,
pertengahan dan akhir.
· Tulis beberapa subjudul untuk suatu bagian dengan
memvisualisasikan seperti apakah berita itu nantinya?
· Tulis daftar pelaku dalam berita dan motifnya.
· Tulis ringkasan berita dengan tepat tanpa pedulikan
kalimatnya, kemudian cetaklah dan garis bawahi hal-hal
yang penting dan susunlah dalam garis besar. Lalu
buanglah ringkasan itu.
· Susun materi menjadi scene. Bab atau keduanya.
10. PEMBERITAAN
PENGECEKKAN FAKTA
Editor harus memahamidetail dan jika perlu, memeriksa setiap fakta,
setiap nama dan setiap kata.
· Hilangkan fakta yang meragukan.
· Cek semua fakta untuk memastikan konsistensi.
· Konfirmasikan fakta dan lakukan verifikasi nama.
· Cek angka, khususnya yang berkaitan dengan total.
· Cermatlah dalam memeriksa tanggal dan waktu. Cek semua
tanggal, bulan dan hari dengan merujuk pada kalender.
11. • Editor memastikan kejelasan dari setiap kalimat dan paragraf. Editor dapat menggunaan
petunjuk dibawah ini.
• · Jika ada paragraf yang perlu ditata ulang, maka lakukannlah.
• · Jika isi paragrafnya berulang-ulang, maka kombinasikanlah atau hilangkan salah satu.
• · Jika paragraf terlalu panjang, maka pecahlah paragraf itu menjadi dua atau lebih paragraf.
• · Jika naskah memuat daftar nama yang panjang, letakkan daftar itu di bagian lain seperti di
sidebar atau ringkaslah isinya.
• · Letakkan ide penting di awal kalimat.
• · Buanglah kata atau kalimat atau klausal yang boros, atau kombinasikanlah.
• · Sederhanaka kalimat yang rumit.
• · Perkuat nada kalimat denganmengubah bentuk pasif menjadi aktif (tentu saja kadang-
kadang bentuk pasih juga perlu). Dalam kalimat berikut ini aktif lebih baik.
• - Wampus Cats bermain defensif kali ini. (Bukan: Permainan defensif dilakukan oleh
Wampus Cats)
• - Ryan Coleman terpilih kembali menjadi ketua senat. (Bukan: Lembaga senat memilih
kembali Ryan Coleman sebagai ketua senat yang baru).
• · Hilangkan ekspresi yang basi.
• · Usahakan kalimat menjadi variatif.
• · Tingkatkan diksinya dengan menggunakan kata spesifik dan tepat: berdebat berbeda
dengan bantahan-bantahan; baik hati adalah umum, sedangkan dermawan, penyayang, adalah
khusus; blak-blakan adalah sinonim untuk terus terang, terbuka, jujur, tetapi kata itu mengandung
makna khusus; pohon adalah umum, sedangkan karet, jati, cemara adalah khusus.
• · Hilangkan komentar editorial kecuali bentuk berita memang mengizinkan untuk
dikomentari, yakni kolom, editorial atau review (ulasan).
KEJELASAN DAN KERINGKASAN
12. DETAIL
• Saat editor mengkoreksi kesalahan ejaan,
gaya dan tata bahasa, mungkin terjadi
kesalahan lagi dalam proses koreksi ini.
Diperlukan pembacaan finalo sekali lagi
untuk memperbaikinya.
13. PROSES SELANJUTNYA
• Tugas editor naskah belum selesai meski
kesalahan telah diperbaiki dan berita
dipublikasikan. Sisihkan sedikit wktu untuk
mendiskusikan berita dengan penulis.
• Diskusi pasca-publikasi dimaksudkan untuk
mengevaluasi berita dan mengambil pelajaran.
Editor dapat memberi saran soal teras berita,
problem yang sering dihadapi, atau memberi
saran perbaikan mutu berita.
14. MENYUNTING DI LAYAR KOMPUTER
• Editing berita di layar komputer telah lazim di
gunakan oleh publikasi berita di mana-mana
semakin populer di kalangan jurnalistik
mahasiswa.
• editor melakukan editing di komputer harus
mengembangkan cara tersendiri untuk
membedakan antara komentar editing dengan
teks aktual.
• staf publikasi menggunakan bentuk huruf besar
semua, teks dengan garis bawah,garis di tngah
huruf atau garis miring untuk mengindentifikasiki
komentar dalam editing komputer.
15. KESALAHAN UMUM DALAM
EDITING
• · Menggunakan sinonim untuk kata.
• · Menggunakan inisial sekolah.
• · Penggunaan kata atau gaya penulisan secara tak konsisten.
• · Penggunaan kata ganti yang tidak tepat.
• · Menyisipkan kata “ketika ditanya” untuk menjelaskan kutipan.
• · Mengkombinasikan beberapa kutipan diparagraf yang sama. Ketika pembicara
mengubah topik, direkomendasikan menggunakan paragraf baru.
• · Penyalahgunaan frase dinyatakan. Kata ini sebaiknya dipakai untuk kutipan
dari teks tertulis. Jangan dipakai untuk kutipan dari wawancara langsung.
• · Kesalahan penulisan nama. Reporter harus bertanya langsung ke yang punya
nama.