Dokumen tersebut membahas tentang korelasi dan regresi antara berbagai variabel yang terkait dengan komposit. Korelasi dan regresi digunakan untuk menganalisis hubungan antara kekuatan tarik mutlak matriks dan serat dengan kekuatan tarik mutlak komposit, serta hubungan antara kekuatan tarik mutlak komposit dengan modulus elastisitas komposit. Analisis regresi berganda dan sederhana menunjukkan bahwa kekuatan tarik mutlak mat
2. TEKNIK METALURGI
KELAS A
Ahmad Ibnu Tajdid 3334141234
Dikki Purwantoni 3334121352
Falih Aliyun Faiz Ode 3334132729
Indri Nur Rachma 3334141216
Lestari Artrisanti 3334132231
Muhammad Irman Budi P. 3334122168
Reisha Diany Syukri 3334130638
Rendi Mulyadi 3334120038
Torang Aritonang 3334132150
KELOMPOK 6
3. Korelasi
Korelasi menyatakan derajat hubungan antara dua variable tanpa
memperhatikan variable mana yang menjadi peubah. Korelasi belum
dapat dikatakan sebagai hubungan sebab akibat.
Pada SPSS, korelasi ditempatkan di menu correlation yang terdiri atas:
Bivariate
Korelasi peringkat Spearman (RankSpearman) dan Kendall
Partial
4. REGRESI
Digunakan untuk mengukur “seberapa kuat”, atau “derajat
kedekatan”, suatu relasi yang terjadi antar variabel.
REGRESI SEDERHANA
Digunakan untuk menghubungkan dua variabel yang dapat
dinyatakan sebagai bentuk persamaan pangkat satu (persamaan
linear)
REGRESI BERGANDA
Pada regresi berganda, terdapat satu variable dependen dan lebih
dari satu variabel independen.
5. KASUS
Sebuah perusahaan sedang meneliti hubungan antara nilai UTS
matriks dan fiber terhadap UTS komposit yang dihasilkan. Kemudian
perusahaan meneliti kembali keterkaitan antara nilai UTS komposit
yang dihasilkan terhadap modulus elastisitas dari berbagai macam
komposit tersebut. Lalu engineer dari perusahaan tersebut ingin
menganalisis apakah UTS komposit berpengaruh terhadap modulus
elastisitas komposit yang diteliti oleh perusahaan. Engineer perusahaan
tersebut ingin menduga besarnya modulus elastisitas komposit dengan
mengasumsikan UTS matriks dan UTS fiber sebagai faktor independen
dari UTS komposit dan UTS komposit sebagai faktor independen dari
modulus elastisitas komposit.
6. DATA
Data yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut:
9. Rumus Regresi
dengan:
Y = variabel yang diramalkan (dependent variabel)
X1, X2 = variabel yang diketahui (independent variable)
a = besarnya nilai Y pada saat nilai X = 0
b1, b2 = koefisien regresi
13. Rumus Regresi
dengan:
Y = variabel yang diramalkan (dependent variable)
X = variabel yang diketahui (independent variable)
n = ukuran sampel
a = besarnya nilai Y pada saat nilai X = 0
b = besarnya perubahan nilai Y apabila X bertambah satu satuan
18. Input Regresi Ganda (Cont’d)
Linier Regression >> Plots >> Continue
Membuat grafik antara variabel bebas dan terikat
19. Input Regresi Sederhana
Perbedaannya hanya terletak pada dependent dan independent
list dari data yang ingin di analisa korelasi dan regresinya
Analyze >> Regression >> Linier
Mengganti dependent dan independent
list dengan :
- Modulus Elasticity (Dependent List)
- UTSc (independent list)
23. Model Summery
R = 0,881 yang artinya korelasi antar variabel X dan Y
positif dan korelasinya sangat erat.
R Square = 77,7%
Standar Deviasi > Standar Error of the Estimate (0,74652 >
0,39978)
maka model regresi ini bagus dalam bertindak sebagai
predictor nilai Ultimate Tensile Strength Composite.
24. Anova
Hipotesis
Ho : Variabel bebas (Ultimate Tensile Strength Matrice dan Ultimate
Tensile Strength Fiber ) secara bersama-sama tidak mempengaruhi
variabel terikat (Ultimate Tensile Strength Composite).
H1 : Variabel bebas (Ultimate Tensile Strength Matricedan Ultimate Tensile
Strength Fiber ) secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat
(Ultimate Tensile Strength Composite).
25. Con’t...
F hitung = 12,191
F tabel
Dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat
bebas numerator (dfnum) adalah 2 dan derajat bebas
denumerator (dbden) adalah 7 dan taraf siginifikan 0,05,
sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 4,74.
26. Karena F hitung (12,191) > F tabel (4,74) maka H1 diterima.
Disimpulkan:
Variabel bebas (Ultimate Tensile Strength Matricedan Ultimate
Tensile Strength Fiber ) secara bersama-sama mempengaruhi
variabel terikat (Ultimate Tensile Strength Composite).
Maka model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi nilai
Ultimate Tensile Strength Composite.
27. Koefisien dan Multikolinearitas
Koefisian
Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresinya yaitu:
Y = 1,134 + 1,1331x1 + 0,761x2
Pengambilan keputusan:
Jika T hitung ≤ T tabel maka Ho ditolak
Jika T hitung > T tabel maka H1 diterima
28. Uji-t untuk Variabel X1 (Ultimate Tensile
Strength Matrice)
Ho :Koefisien variabel Ultimate Tensile Strength Matrice tidak
berpengaruh terhadap Ultimate Tensile Strength
Composite
H1: Koefisien variabel Ultimate Tensile Strength Matrice
berpengaruh terhadap Ultimate Tensile Strength Composite
29. T hitung untuk Ultimate Tensile Strength Matrice yaitu 4,749
T tabel dengan db 7 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh T tabel
1,894
Karena T hitung > T tabel maka H1 diterima. Artinya koefisien
variabel Ultimate Tensile Strength Matrice berpengaruh terhadap
Ultimate Tensile Strength Composite.
31. Uji-t untuk Variabel X2 (Ultimate Tensile Strength Fiber
)
Ho: Koefisien variabel Ultimate Tensile Strength Fiber tidak berpengaruh
terhadap Ultimate Tensile Strength Composite
H1: Koefisien variabel Ultimate Tensile Strength Fiber berpengaruh
terhadap Ultimate Tensile Strength Composite.
T hitung untuk Ultimate Tensile Strength Fiber yaitu 2,800
T tabel dengan db 7 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh T tabel 1,894
Karena T hitung > T tabel maka H1 diterima. Artinya koefisien variabel
Ultimate Tensile Strength Fiber berpengaruh terhadap Ultimate Tensile
Strength Composite.
32. Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya hubungan linier atau
kolerasi yang tinggi antara masing-masing variabel bebas dalam
model regresi.
Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dengan nilai
tolerance kurang dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat multikolinearitas.
33. Nilai VIF sebesar 1,114 dengan nilai tolerance sebesar 0,898.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai VIF < 10, yaitu 1,114 < 10 dan nilai
dari tolerance < 1 yaitu 0,898 < 1, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil yang diperoleh tidak terdapat multikolinearitas pada
regresi berganda dan layak untuk digunakan.
35. KESIMPULAN
Peningkatan Ultimate Tensile Strength Matrice akan meningkatkan Ultimate
Tensile Strength Composite (Y).
Peningkatan jumlah Ultimate Tensile Strength Fiber akan meningkatkan
Ultimate Tensile Strength Composite dalam jumlah cukup kecil.
Variabel bebas Ultimate Tensile Strength Composite (X) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat Modulus Elasticity of Composite (Y)
karena nilai R-nya mendekati 1.
Ultimate Tensile Strength Composite mengalami kenaikan positif atau setiap
kenaikan Ultimate Tensile Strength Composite sebesar 1 satuan maka
Modulus Elasticity of Composite juga akan meningkat sebesar 0,322.