SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
MANAJEMEN ASET
Oleh:
RR. E. ANGGRAENI EKSI W. S.IP, MPA
BAB I
PENGERTIAN MANAJEMEN ASET
• Apa yg dimaksud dgn aset?
• Apa yg dimaksud dgn manajemen aset?
• Siapa yg membutuhkan manajemen aset?
• Apa saja ruang lingkup manajemen aset?
• Aset adl aktiva atau harta benda apa saja yg
mempunyai nilai komersial atau nilai pertukaran
yg dimiliki oleh bisnis, lembaga atau perorangan
(John Downes dan Jordan E. Goodman,
1999:28).
• Aset adl segala sesuatu yg mempunyai nilai
ekonomi yg bisa dimiliki oleh individu,
perusahaan, ataupun pemerintah yg bisa dinilai
secara finansial.
• Manajemen Aset adl ilmu dan seni untuk
memandu pengelolaan kekayaan yg mencakup
proses merencanakan kebutuhan aset,
mendapatkan, menginventarisasi, melakukan
legal audit, menilai, mengoperasikan,
memelihara, membaharukan, atau
menghapuskan hingga mengalihkan aset secara
efektif dan efisien (Sugiama, 2013).
• Jenis aset:
1) Aset berwujud (tangible) : aset atau
kekayaan tersebut nampak dan
berbentuk atau kekayaan yg dpt
dimanifestasikan secara fisik dgn
menggunakan panca indera. Contoh:
bangunan, tanah, jalan, peralatan.
2) Aset tidak berwujud (intangible): aset
atau kekayaan tersebut tidak berbentuk
secara fisik. Contoh: hak cipta, hak
paten, hak merk dagang.
Mnrt John Downes dan Jordan E. Goodman (1999; 28):
Aset adl aktiva atau harta benda apa saja yg mpy
nilai komersial atau nilai pertukaran yg dimiliki
oleh bisnis, lembaga atau perorangan.
• Ada 2 jenis aset:
- Aset Publik
- Aset Privat
• Pengertian barang milik/ kekayaan negara mnrt Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep. 225/ MK/
V/ 4/ 1971 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib
Inventarisasi Barang Milik Negara/ Kekayaan
Negara:
Barang2 milik negara/ kekayaan negara adl
semua barang2 milik negara yg berasal/ dibeli dgn
dana yg bersumber utk seluruhnya ataupun
sebagiannya dari Anggaran Belanja Negara, yg
berada di bawah pengurusan atau penguasaan
departemen2, lembaga2 negara, lembaga2 pemerintah
non departemen serta unit2 dlm lingkungannya yg
terdapat baik di dlm negeri maupun di luar negeri, tdk
termasuk kekayaan negara yg telah dipisahkan dan
barang2 kekayaan daerah otonom.
• Mnrt Keputusan Menteri Keuangan No.
350/KMK/3/1994 dan No. 470/KMK/01/1994:
Barang milik/ kekayaan negara adl barang
bergerak atau barang tdk bergerak yg dimilik atau
dikuasai oleh Instansi Pemerintah yg sebagian
atau seluruhnya dibeli atas beban Anggaran
Departemen dan Belanja Negara serta perolehan
lain yg sah tdk termasuk (yg dikelola BUMN)
dan kekayaan Pemerintah Daerah.
Manajemen Aset
Adl suatu proses perencanaan, implementasi, dan
pengendalian penggunaan sumber daya non-manusia,
khususnya aset tahan lama dan aset habis pakai dlm
rangka menunjang pencapaian tujuan organisasi.
Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Aset:
a. Planning
b. Procurement
c. Inventory
d. Storage
e. Distribution
f. Treatment
g. Evacuation
• Asset Planning
Perencanaan aset meliputi konfirmasi tentang pelayanan
yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memastikan bahwa
aset yang diajukan merupakan solusi yang paling efektif
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Asset Creation
Pengadaan aset meliputi usaha memperoleh barang2
dlm batas peraturan perundangan yg berlaku yg dapat
dilakukan melalui pengadaan dlm negeri/ lokal dan
pengadaan luar negeri/ internasional.
• Asset Utilization
Pengoperasian aset mempunyai fungsi yang
berhubungan dengan kerja, pengendalian aset dan biaya
yang berhubungan dengannya yang merupakan
komponen penting dalam aset yang dinamis atau
berumur pendek.
• Asset Disposal
Penghapusan aset adalah pilihan ketika sebuah aset
tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk di
rawat atau direhabilitasi.
BAB II
PERENCANAAN KEBUTUHAN
• Perencanaan adl pembuatan keputusan yg menyangkut
pemilihan pelbagai kegiatan sehubungan dgn keadaan yg
diinginkan di waktu yg akan datang.
• Pada tahap ini dilakukan penelitian ttg faktor2 luar atau
lingkungan yg dianggap berpengaruh terhadap keberhasilan
organisasi.
• Faktor2 luar meliputi kondisi ekonomi dan efeknya terhadap
permintaan, produksi dan pelayanan; peraturan pemerintah
seperti pajak, upah minimum, harga, pengendalian polusi,
diskriminasi pekerjaan; persediaan tenaga kerja; para
kompetitors; para suppliers; bank dan lembaga keuangan, sikap
masyarakat.
Pedoman pembuatan planning:
1. Scanning the environment
2. Investigate strengths and weaknesses
3. Opportunities
4. Threats
• Perencanaan adl suatu proses pengambilan
keputusan ttg apa tujuan yg hrs dicapai pada kurun
waktu tertentu di masa mendatang dan apa yg hrs
dilakukan utk mencapai tujuan tsb.
• Proses perencanaan terdiri dari dua elemen:
a. Penetapan tujuan
b. Penentuan kegiatan2 yg hrs dilakukan utuk
mencapai tujuan tsb.
• Fungsi planning menghasilkan dan
mengintegrasikan tujuan, strategi dan kebijakan.
A. Mengapa kita melakukan planning?
1. Planning mrpkn tahap awal dari proses manajemen.
2. Manager berniat utk melakukan intervensi thdp
masa mendatang dan bukan menerima apa adanya.
3. Perencanaan mrpkn sarana utk mempersatukan
semua anggota organisasi dan berbagai bagian dlm
suatu proses yg tentunya akan mendatangkan
keuntungan thdp organisasi.
4. Perencanaan dpt memperbaiki kinerja organisasi.
Rue & Byars (1980:118) :
“ Planning is easiest where environmental change is
least. Planning is most useful where environmental
change is greatest”.
B. Perencanaan Formal dan Informal
Perencanaan formal didasarkan atas bbrp ciri:
• Rational, systemic, regular interval, future
improvement and hard document.
Perencanaan informal didasarkan atas bbrp ciri:
• emotional, disorganized, sporadic episodes, past
evaluation and memory.
C. Perencanaan Jangka Panjang dan Pendek
D. Perencanaan Strategis dan Taktis
E. Perencanaan Fungsional
Siapa yg harus melakukan perencanaan?
Langkah2 dlm perencanaan:
1) Self audit
Adl suatu langkah yg dirancang utk menjawab
pertanyaan “where are we now?”
Langkah ini mengevaluasi semua faktor internal yg
relevan dgn organisasi.
• Bbrp checklist dpt digunakan utk melakukan evaluasi
sebelum menetapkan tujuan organisasi mencakup:
a) Posisi keuangan
b) Kondisi fasilitas dan perlengkapan
c) Kuantitas dan kualitas pegawai
d) Ketepatan struktur organisasi
e) Kebijakan dan strategi organisasi di masa lampau
f) Posisi kompetisi dgn organisasi lain
g) Tingkat profit atau keuntungan yg telah diperoleh
mnrt tingkat produksi yg ada.
2) Penelitian thd lingkungan
3) Penetapan tujuan
Pedoman MBO:
1. Buatlah penyesuaian tujuan antara orang dan
organisasi
2. Kuantitaskan dan targetkan hasil sedapat mungkin
3. Ujilah tujuan2 kemungkinan pencapaian dan
kegagalan
4. Sesuaikanlah tujuan tsb dgn sumber daya yg
dimiliki organisasi dan kenyataan yg dihadapi
5. Buatlah suatu laporan yg terpercaya dan kemajuan
yg dicapai
6. Masukkan tujuan tsb ke dalam suatu format tulisan
yg jelas, tepat dan tdk menimbulkan keragu2an
7. Buatlah prioritas yg jelas
8. Komunikasikan tujuan tsb dgn bawahan spy mereka
dpt menyesuaikan dirinya dgn tujuan tsb
9. Review pernyataan2 tsb dgn orang lain utk menjamin
konsistensinya
10. Buatlah modifikasi rencana thd perubahan
lingkungan dan prioritas
11. Jangan meneruskan rencana yg sudah ketinggalan
jaman.
4) Perkiraan situasi mendatang (forecasting)
5) Penetapan kegiatan dan sumber daya yg dibutuhkan
6) Evaluasi kegiatan yg diusulkan
7) Pengendalian rencana.
Rangkaian penyusunan rencana sbb:
1) Penentuan tujuan perbekalan yg selalu berorientasi
kpd garis kebijakan organisasi dgn membuat
keputusan2 ttg kebutuhan logistik organisasi.
Dlm penetapan ini perlu mempertimbangkan:
a) Penyelidikan atas job description dari masing2 unit
kerja shg penyusunan kebutuhan barang2
akan menunjang tugas pokok maupun tugas tambahan
unit kerja.
b) Memberi penilaian pada setiap unit kerja atas
intensitas, pemakaian logistik/ perbekalan baik yg
berindeks korelasi tinggi, sedang maupun rendah.
c) Tanggapan atau dukungan lingkungan organisasi atas
rencana logistik.
d) Aktivitas menyusun daftar normatif yg tersusun
berdasarkan indeks korelasinya.
2) Perumusan kondisi atau posisi organisasi saat ini,
rumusan rencana yg baik akan tetapi sumber daya yg
dimiliki organisasi sangat terbatas maka rencana tsb
hanya akan tinggal sbg sebuah angan2 saja.
3) Pengidentifikasian thd segala kemudahan maupun
hambatannya, baik yg berasal dari dalam organisasi
itu sendiri maupun peraturan2 atau policy yg dibuat
pemerintah.
4) Pengembangan rencana atau serangkaian kegiatan
kearah penciptaan pola yg efisien utk perencanaan
logistik yg pemakaiannya secara berulang-ulang.
BAB III
PRINSIP, STRATEGI DAN AKTIVITAS
MANAJEMEN ASET
A. Prinsip Dasar Manajemen Aset
• Manajemen Aset mrpkn suatu proses pemberian
bimbingan atau petunjuk mengenai pengadaan,
penggunaan, dan penghapusan aset utk menghasilkan
manfaat sebesar mungkin dan mengelola resiko dan
biaya yg mungkin timbul selama masa pemanfaatan
aset.
• Tujuan utamanya adl membantu organisasi agar dpt
memenuhi tujuan penyediaan pelayanan secara efektif
dan efisien.
Bbrp ciri manajemen aset yg efektif antara lain:
• Memperbesar manfaat aset dgn memastikan bhw aset
digunakan dan dipelihara secara layak;
• Mengurangi kebutuhan aset baru dan menghemat
uang melalui teknik manajemen kebutuhan dan
pilihan manfaat non aset.
• Memperoleh nilai uang yg lbh besar melalui penilaian
ekonomis atas opsi yg diambil dlm perkiraan siklus
hidup dan biaya penuh, teknik manajemen nilai, dan
keterlibatan sektor swasta;
• Mengurangi pengadaan aset yg tdk perlu dgn
membuat organisasi (pemerintah dan daerah)
menyadari, dan mensyaratkan mereka agar membayar
Seluruh biaya yg timbul atas perolehan dan penggunaan
aset;
• Memfokuskan perhatian pada hasil dgn memberikan
pembebanan tanggungjawab, akuntabilitas, dan
keperluan pelaporan secara jelas.
Prinsip-prinsip manajemen aset meliputi:
• Terintegrasi. Keputusan manajemen aset terintegrasi
dgn perencanaan strategik.
• Keputusan perencanaan aset didasarkan atas evaluasi
berbagai alternatif yg mempertimbangkan biaya
siklus hidup, manfaat, dan risiko kepemilikan;
• Akuntabilitas diterapkan utk kondisi aset,
penggunaan, dan kinerja;
• Keputusan penghapusan didasarkan pada analisis
terhadap metode2 yg menghasilkan tersedianya
pengembalian bersih dlm kerangka perdagangan yg
wajar;
• Struktur pengendalian yg efektif diterapkan utk
manajemen aset.
1. Perencanaan Terintegrasi
• Keputusan atas pengadaan atau penggantian aset,
penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan
haruslah terintegrasi dgn perencanaan strategis. Hal
ini bisa dicapai dgn menghubungkan aset dgn standar
dan strategi penyediaan pelayanan.
• Strategi manajemen aset yg berpandangan ke depan
(forward looking atau futuristik) sangat diperlukan.
Proses perencanaan hendaknya menyesuaikan
prospek permintaan aset dgn profit penawaran aset
saat ini utk mengembangkan strategi aset.
2. Pengadaan
• Kerangka perencanaan aset yg efektif menyertakan
evaluasi atas berbagai alternatif utk pengadaan aset
baru dan penggantian aset-aset yg telah ada. Evaluasi
tsb mencakup perbandingan biaya siklus hidup.
• Suatu rencana pengadaan yg merinci alasan2 rasional
utk pengadaan atau penggantian aset.
• Rencana ini mendokumentasikan pertimbangan2 atas
alternatif dan biaya siklus hidup. Lebih memadai
apabila mencakup metode pengadaan dan
penjadwalan (timing) serta jumlah aliran modal
(capital flows).
3. Akuntabilitas untuk Aset
• Kerangka akuntabilitas yg efektif mengidentifikasi
tanggungjawab atas aset. Tanggungjawab ini
mencakup semua fase dari siklus hidup.
• Mekanisme tanggungjawab disusun terkait dgn
kepemilikan, pengendalian (control) dan
tanggungjawab utk penggunaan, keamanan, kondisi
dan kinerja aset.
• Rencana operasi dan pemeliharaan yg akan menyusun
standar utk tingkat penggunaan, kondisi,
pemeliharaan dan kinerja aset. Rencana jg
mendokumentasikan sumber daya yg diperlukan utk
mengoperasikan dan memelihara aset.
4. Penghapusan Aset
• Kerangka penghapusan aset yg efektif menyertakan
pertimbangan thdp alternatif penghapusan aset2 yg
berlebih/ surplus, usang, berkinerja jelek, atau tdk
memberikan pelayanan.
• Alternatif2 tadi hrs dievaluasi dgn analisis biaya-
manfaat (cost benefit analysis).
• Rencana penghapusan yg menyusun alasan2 rasional
utk penghapusan, perkiraan waktu dan metode
penghapusan, dan hasil yg diharapkan atas
penghapusan.
• Rencana ditinjau kembali (review) dan diperbaiki,
jika perlu, sebelum dilakukan penghapusan, utk
menyesuaikan dgn kondisi pasar dan fisik aset.
5. Pengendalian Manajemen
• Struktur pengendalian internal (internal control) yg
efektif akan membangun dan mendeklarasikan
kebijakan dan prosedur aset dan menggunakan sistem
informasi yg menyediakan data yg ada, relevan dan
tepat waktu utk membuat keputusan manajemen aset
yg informatif.
Prinsip2 Manajemen Aset yg hrs dipenuhi pemerintah
daerah meliputi:
1. Pengadaan aset tetap hrs dianggarakan.
• Pembelian aktiva tetap hrs dianggarkan, shg dokumen
anggaran tsb mjd dasar pertama dilakukannya
pengadaan aktiva tetap.
• Hal ini berarti manajemen aset daerah hrs sdh
dilakukan sejak penentuan anggaran modal.
2. Pada saat pembelian hrs dilengkapai dokumen
transaksi.
• Pada saat pembelian hrs ada dokumen transaksi yg
jelas yg berisi jenis aktiva tetap yg dibeli, berapa
kuantitasnya, berapa harganya, serta kapan transaksi
dilakukan.
• Dokumen ini sangat penting utk pencatatan akuntansi,
terutama utk mengetahui nilai historis dari aktiva
tetap, menghitung nilai depresiasi, serta memudahkan
pengauditan.
3. Pada saat digunakan hrs dilakukan pencatatan/
administrasi secara baik.
• Pada saat aktiva tsb digunakan hrs dilakukan
pencatatan mengenai maksud dan tujuan pemanfaatan
aset. Apabila tjd mutasi atau disposisi aktiva tetap jg
hrs dicatat. Selain itu jg hrs dicatat biaya pemeliharaan
dan depresiasi aktiva yg digunakan.
4. Pada saat penghentian hrs dicatat dan diotorisasi.
• Pada tahap penghentian aktiva tetap hrs dicatat dan
mendapat otorisasi.
• Di beberapa pemerintah daerah, penghapusan aset
daerah menjadi masalah krn terdapat byk sekali aset
yg tdk bernilai ekonomis yg dimiliki Pemda.
• Penghapusan kekayaan daerah dpt dilakukan dgn cara
penjualan, pelelangan, tukar menukar, hibah, dan
pemusnahan.
BAB IV
PENGADAAN (PROCUREMENT)
• Pengadaan adl usaha memperoleh barang2 dlm
batas peraturan perundangan yg berlaku yg dapat
dilakukan melalui pengadaan dlm negeri/ lokal dan
pengadaan luar negeri/ internasional.
• Cara utk melakukan pengadaan barang seperti:
1) Pembelian (purchasing)
2) Credit
3) Import
4) Pemberian atau permintaan dan hibah (grant/ gift)
5) Pertukaran (change)
6) Penyewaan/ peminjaman (loan)
7) Pembuatan sendiri (fabricated)
• Keputusan Presiden No. 18 tahun 2000 ttg Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi
Pemerintah disebutkan bhw pengadaan barang/ jasa
adl usaha atau kegiatan pengadaan barang/ jasa yg
diperlukan oleh instansi Pemerintah yg meliputi:
pengadaan barang, jasa pemborongan, jasa konsultasi
dan jasa lainnya.
• Barang adl benda dlm berbagai bentuk dan uraian
yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang/
jasa.
• Konsultasi adl layanan jasa keahlian profesional dlm
berbagai bidang dlm rangka mencapai sasaran
tertentu yg keluarannya berbentuk piranti lunak dan
disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan
kerja yg ditetapkan oleh pengguna jasa.
• Kontrak adl perikatan antara kepala kantor/ satuan
kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek sebagai
pengguna barang/ jasa dgn pemasok atau kontraktor
atau konsultan sbg penyedia barang/ jasa dlm
plaksanaan pengadaan barang/ jasa.
• Produksi dlm negeri adl berbagai jenis barang/ jasa
yg dibuat dan atau dihasilkan di dlm negeri.
• Usaha kecil adl kegiatan ekonomi rakyat yg berskala
kecil dan memenuhi kriteria yg ditetapkan dlm UU
No. 9 Th 1995 ttg Usaha Kecil termasuk koperasi
skala usaha kecil.
• Pengguna barang/ jasa adl kepala kantor/ satuan
kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat lain
yg disamakan/ ditunjuk sbg pemilik pekerjaan yg
memberi tugas kpd penyedia barang/ jasa utk
melaksanakan pekerjaan tertentu Instansi Pemerintah
yg bersangkutan.
• Penyedia barang/ jasa adl perusahaan/ mitra kerja
yg melaksanakan pengadaan barang/ jasa yg terdiri
dari kontraktor, pemasok, konsultan, usaha kecil,
koperasi, perguruan tinggi, Lembaga Ilmiah
Pemerintah, LSM.
• Surat Jaminan adl jaminan tertulis yg dikeluarkan
oleh bank umum atau lembaga keuangan lainnya yg
diberikan oleh penyedia barang/ jasa kpd kepala
kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian
proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk lainnya utk
menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia barang/
jasa.
• Kemitraan adl bentuk usaha bersama diantara
beberapa perusahaan/ penyedia barang/ jasa dlm
negeri maupun luar negeri, dimana masing2 pihak
mpy hak, kewajiban dan tanggung jawab yg jelas,
berdasarkan kesepakatan bersama.
• Maksud ditetapkannya Keputusan Presiden ini adl
utk mengatur pengguna barang/ jasa (termasuk
perencana, pelaksana dan pengawas), dan penyedia
barang/ jasa agar konsekuen dgn tugas, fungsi, hak
dan kewajiban, dan peran masing2 pihak dlm proses
pengadaan barang/ jasa Instansi Pemerintah.
• Tujuan pengadaan barang/ jasa adl utk memperoleh
barang/ jasa yg dibutuhkan Instansi Pemerintah dlm
jumlah yg cukup, dgn kualitas dan harga yg dpt
dipertanggungjawabkan, dlm waktu dan tempat
tertentu, secara efektif dan efisien, mnrt ketentuan
dan tata cara yg berlaku.
• Prinsip dasar pengadaan barang/ jasa mnrt Pasal 3
Keppres 80/2003:
Pengadaan barang/ jasa di lingkungan Instansi
Pemerintah wajib dilaksanakan dgn prinsip2 antara
lain:
a. Efisien
Pengadaan barang/ jasa harus diusahakan dgn
menggunakan dana dan daya yg terbatas utk
mencapai sasaran yg ditetapkan dlm waktu
sesingkat2nya dan dpt dipertanggungjawabkan.
b. Efektif
Pengadaan barang/ jasa hrs sesuai dgn kebutuhan
yg telah ditetapkan dan dpt memberikan manfaat yg
sebesar2nya sesuai dgn sasaran yg ditetapkan
pemerintah.
c. Bersaing
Pengadaan barang/ jasa hrs dilakukan melalui
pelanggan/ seleksi dan persaingan yg sehat diantara
penyedia barang/ jasa yg setara dan memenuhi
syarat/ kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan
prosedur yg jelas dan transparan.
d. Transparan
Semua ketentuan dan informasi mengenai
pengadaan barang/ jasa, termasuk syarat teknis
administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil
evaluasi, penetapan calon penyedia barang/ jasa,
sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang jasa
(peserta pelelangan, pemilihan langsung,
penunjukan langsung) yg berminat serta bagi
masyarakat luas pada umumnya.
e. Adil/ tidak diskriminatif
Memberikan perlakuan yg sama bagi semua calon
penyedia barang/ jasa dan tdk mengarah utk
memberi keuntungan kpd pihak tertentu, dgn cara
dan atau alasan apapun.
f. Bertanggungjawab
Harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan
maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas
umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat
sesuai dgn prinsip2 serta ketentuan yg berlaku dlm
pengadaan barang/ jasa.
Hambatan2 dlm mengelola aset daerah:
1.banyaknya jenis Aset Daerah/Barang milik daerah
yang belum di klasifikasi dengan jelas
2.peraturan/prosedur/rambu-rambu pengelolaan masih
banyak kelemahan
3.sumber daya manusia (SDM) yang sangat
lemah/belum terlatih/belum profesional/tidak ahli
4.mental kkn yang masih mengakar dan sangat sulit di
berantas
• Didalam berbagai aturan-aturan yang dapat dijadikan
acuan baik Permendagri No 7 tahun 2007, Undang-
Undang No. 6 tahun 2006 belum ada klasifikasi-
klasifikasi khusus yang mengatur tentang jenis-jenis
Aset Daerah/ Barang milik daerah, sehingga
penerapan aturan/ tata cara pengelolaan
dalam pengelolaan Aset Daerah/ barang milik daerah
tersebut masih simpang siur.
• SDM yang masih sangat lemah dan kurang ahli/
kurang terlatih serta mental kkn yang masih sangat
sulit dihilangkan.
Kebijakan umum Pemerintah dlm pengadaan
barang/ jasa:
1) Meningkatkan penggunaan produksi dlm negeri,
rancang bangun, dan perekayasaan nasional yg
sasarannya adl memperluas lapangan kerja dan
industri dlm negeri dlm rangka meningkatkan
perdagangan internasional;
2) Meningkatkan peran serta Usaha Kecil, Koperasi,
Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat
setempat dlm pengadaan barang/ jasa;
3) Menyederhanakan ketentuan dan tata cara utk
mempercepat proses pengambilan keputusan dlm
pengadaan barang/ jasa;
4) Meningkatkan profesionalisme, kemandirian dan
tanggungjawab kepala kantor/ satuan kerja/ pimpinan
proyek/ bagian proyek, panitia pengadaan, atau
pejabat berwenang lainnya;
5) Meningkatkan penerimaan Negara melalui sektor
perpajakan, dlm pelaksanaan pengadaan barang/ jasa
Instansi Pemerintah;
6) Menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional
dlm pelaksanaan pengadaan barang/ jasa Instansi
Pemerintah;
7) Mengharuskan pelaksanaan pengadaan barang/ jasa
diproses atau dilakukan dlm Wilayah Negara
Republik Indonesia.
Etika Pengadaan Barang/ Jasa
1) Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa
tanggungjawab utk mencapai sasaran kelancaran
dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/
jasa;
2) Bekerja secara profesional, mandiri atas dasar
kejujuran, serta menjaga kerahasiaan dokumen
pengadaan barang/ jasa yg seharusnya dirahasiakan
utk mencegah terjadinya penyimpangan dlm
pengadaan barang/ jasa;
3) Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan
kepentingan para pihak yang terkait, langsung
maupun tdk langsung dlm proses pengadaan
barang/ jasa;
4) Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan
dan kebocoran Keuangan Negara;
5) Tdk menerima, tdk menawarkan atau tdk
menjanjikan utk memberi atau menerima hibah,
imbalan berupa apa saja kpd siapapun yg diketahui
atau patut dpt diduga berkaitan dgn pengadaan
barang/ jasa.
Kualifikasi dan tugas pokok panitia pengadaan:
a) Memiliki integritas moral, disiplin dan
tanggungjawab dlm melaksanakan tugas;
b) Memahami keseluruhan pekerjaan yg akan
diadakan;
c) Memahami jenis pekerjaan tertentu yg mjd tugas
panitia pengadaan yg bersangkutan;
d) Mengetahui dan menguasai isi dokumen pengadaan/
metode dan prosedur pengadaan berdasarkan Keppres
dan juknis pelaksanaannya;
e) Tdk mpy hubungan keluarga dgn kepala kantor/
satuan kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek/
pejabat yg disamakan/ ditunjuk;
f) Diutamakan yg telah mendapat penataran khusus di
bidang pengadaan barang/ jasa.
Tugas, wewenang dan tanggungjawab panitia
pengadaan:
a) Menyusun jadwal dan menetapkan cara serta lokasi
pengadaan;
b) Menyiapkan dokumen pengadaan, dokumen
prakualifikasi termasuk kriteria dan tata cara
penilaian penawaran dan dokumen pengadaan
lainnya;
c) Mengumumkan pengadaan barang/ jasa melalui
media cetak dan papan pengumuman resmi utk
penerangan umum, dan jika memungkinkan melalui
media elektronik;
d) Menyusun daftar awal calon peserta penyedia barang/
jasa yg memenuhi persyaratan klasifikasi dan
kualifikasi utk diundang mengikuti pengadaan dan
bila diperlukan meminta pembuktian kebenaran atas
kualifikasi dan klasifikasinya;
e) Menyampaikan undangan kpd para calon peserta
pelelangan lainnya utk mengikuti prakualifikasi, bila
jumlah peserta lelang yg mendaftar dan memenuhi
syarat pada prakualifikasi awal, kurang dari 3 calon;
f) Memberikan penjelasan mengenai dokumen
pengadaan termasuk syarat2 penawaran, cara
penyampaian penawaran dan tata cara evaluasinya yg
dimuat dlm berita acara pemberian penjelasan;
g) Membuka dokumen penawaran dan membuat berita
acara pembukaan penawaran;
h) Menilai penawaran yg masuk, mengadakan
klarifikasi dan menetapkan urutan atau calon
pemenang pelelangan, melakukan negosiasi dlm hal
Pemilihan Langsung/ Penunjukkan Langsung dan
membuat berita acara dari kegiatan tsb;
i) Membuat laporan mengenai proses dan hasil
pengadaan kpd pengguna barang/ jasa yakni kepala
kantor/ satuan kerja/ pemimpinan proyek/ bagian
proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk.
Kualifikasi Penyedia Barang dan Jasa:
• Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis
dan manajerial dlm bidang usaha yg diantaranya dpt
dibuktikan dgn kualifikasi/ klasifikasi/ sertifikasi yg
dikeluarkan asosiasi perusahaan/ profesi
bersangkutan;
• Memiliki SDM, modal, peralatan dan fasilitas lain yg
diperlukan dlm pengadaan barang/jasa;
• Secara hukum mpy kapasitas menandatangani
kontrak pengadaan;
• Tdk dlm pengawasan pengadilan, tdk bangkrut,
kegiatan usahanya tdk sedang dihentikan, dan atau
tdk sedang menjalani sanksi pidana;
• Sebagai WP sdh memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir;
• Belum pernah dihukum berdasarkan putusan
pengadilan atas tindakan yg berkaitan dgn kondite
profesional perusahaan/ perorangan;
• Tdk membuat pernyataan yg tdk benar ttg kualifikasi,
klasifikasi dan sertifikasi yg dimilikinya.
BAB V
METODE PENGADAAN BARANG DAN JASA
Metode Pengadaan Barang dan Jasa Pemborongan
dan Jasa Lainnya:
• Pelelangan
Serangkaian kegiatan utk menyediakan kebutuhan
barang/ jasa dgn cara menciptakan persaingan yg
sehat diantara penyedia barang/jasa yg setara dan
memenuhi persyaratan berdasarkan metode dan tata
cara tertentu yg telah ditetapkan dan diikuti oleh
pihak2 yg terkait secara taat asas shg terpilih
penyedia jasa terbaik.
• Pemilihan Langsung
Jika cara pelelangan sulit dilaksanakan atau tdk
menjamin pencapaian sasaran, dilaksanakan dgn cara
membandingkan penawaran dr bbrp penyedia
barang/jasa yg memenuhi syarat melalui permintaan
harga ulang atau permintaan teknis dan harga serta
dilakukan negosiasi secara bersaing, baik dilakukan
utk teknis maupun harga, shg diperoleh harga yg
wajar dan secara teknis dpt dipertanggungjawabkan.
• Penunjukkan Langsung
Pengadaan barang/jasa yg penyedia barang/jasanya
ditentukan oleh kepala kantor/ satuan kerja/ pimro/
bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk dan
diterapkan utk:
1. Pengadaan barang/ jasa yg berskala kecil;
2. Pengadaan barang/ jasa yg setelah dilakukan
pelelangan ulang hanya 1 peserta yg memenuhi
syarat;
3. Pengadaan yg bersifat mendesak/ khusus setelah
mendapat persetujuan dari Menteri/ kepala
Lembaga Pemerintah Non Departemen/ Gubernur/
Bupati/ Walikota/ direksi BUMN/BUMD;
4. Penyedia barang/jasa tunggal;
5. Swakelola, yaitu perencanaan pekerjaan yg
direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri dgn
menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah
borongan tenaga.
Sistem Penyampaian Dokumen Penawaran
Pengadaan Barang/ Jasa Pemborongan dan Jasa
Lainnya
• Sistem Satu Sampul
Seluruh dokumen penawaran yg terdiri dari
persyaratan administrasi, teknis dan perhitungan
harga, dimasukkan ke dalam satu sampul tertutup
dan disampaikan kepada panitia pengadaan.
• Sistem Dua Sampul
Persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dlm
sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran
dimasukkan dlm sampul tertutup II selanjutnya
sampul I dan sampul II dimasukkan ke dalam 1
sampul dan disampaikan kpd panitia pengadaan.
• Sistem Dua Tahap
Persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dlm
sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran
dimasukkan dlm sampul tertutup II, yg
penyampaiannya dilakukan dlm 2 tahap secara
terpisah dan dlm waktu yg berbeda.
Sistem Evaluasi Penawaran Pengadaan Barang/
Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya:
a. Sistem Gugur
b. Sistem Nilai
c. Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
• Sistem Gugur
adl sistem penilaian penawaran dgn cara memeriksa dan
membandingkan dokumen penawaran thdp pemenuhan
persyaratan yg telah ditetapkan dlm dokumen
pengadaan dan urutan proses penilaian dilakukan dgn
mengevaluasi persyaratan administrasi, persyaratan
teknis, dan evaluasi kewajaran harga.
• Sistem Nilai
adl sistem penilaian penawaran dgn cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap unsur yg dinilai
berdasarkan kriteria dan nilai yg telah ditetapkan dlm
dokumen pengadaan, kmdn membandingkan jumlah
nilai dari setiap penawaran peserta dgn penawaran
peserta lainnya.
• Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
Adl sistem penilaian penawaran dgn cara memberikan
nilai pada unsur2 teknis dan harga yg dinilai mnrt umur
ekonomis barang yg ditawarkan berdasarkan kriteria
dan nilai yg ditetapkan dlm dokumen pengadaan, kmdn
nilai unsur2 tsb dikonversikan ke dlm satuan mata uang
tertentu, dan dibandingkan dgn jumlah nilai dari setiap
penawaran peserta dgn penawaran peserta lainnya.
Jadwal Waktu dan Tata Cara Pengadaan Barang/
Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya:
• Proses pengadaan barang/ jasa dgn Metode
Pelelangan mulai dari pengumuman pengadaan
sampai penetapan pemenang dilaksanakan secepat-
cepatnya 36 hari kerja dan selambat-lambatnya 45
hari kerja.
• Pihak2 yg terkait dlm proses pengadaan barang/ jasa
wajib melaksanakan ketentuan dan prosedur yg telah
ditetapkan dlm dokumen pengadaan scr taat azas.
• Kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/
bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk,
panitia pengadaan dan atau pejabat yg berwenang
lainnya dilarang melakukan perubahan thdp dokumen
Pelelangan yg mengatur persyaratan, kriteria, dan tata
cara evaluasi penawaran dan atau menerima perubahan
atau usulan penawaran peserta dlm bentuk dan cara
apapun setelah tahapan pemasukan penawaran dimulai.
• Panitia pengadaan menetapkan urutan calon penyedia
barang/ jasa dari 3 penawar terbaik yg memenuhi
persyaratan dan mengusulkannya kepada pejabat yg
berwenang.
• Berdasarkan usulan panitia pengadaan, pejabat yg
berwenang menetapkan pemenang penyedia barang/
jasa Pelelangan, Pemilihan Langsung, Penunjukkan
Langsung dgn penawaran harga terendah.
• Peserta yg ditunjuk sbg pemenang wajib menerima
keputusan tsb dan apabila penyedia barang/ jasa
pertama yg ditetapkan mengundurkan diri, maka
jaminan penawaran peserta yg bersangkutan menjadi
milik Negara.
• Apabila penyedia barang/ jasa pertama yg ditetapkan
mengundurkan diri, penunjukkan dilakukan kepada
calon penyedia barang/ jasa urutan kedua dan
seterusnya dgn harga penawaran tdk melebihi dana yg
tersedia (pagu).
• Peserta pelelangan yg mengundurkan diri sebelum
berakhirnya masa penawaran, dikenakan sanksi
berupa pencairan jaminan penawaran dan tdk boleh
mengikuti pengadaan barang/ jasa dlm wilayah operasi
usahanya selama 1 tahun.
Kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian
proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk wajib:
• menyimpan dan memelihara semua dokumen
pelaksanaan pengadaan barang/ jasa termasuk semua
berita acara;
• memberikan informasi kepada para peserta
pengadaan barang/ jasa apabila penawarannya
ditolak, atau cara pelelangan/ pengadaan dinyatakan
gagal.
• Apabila kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin
proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/
ditunjuk tdk sependapat dgn usulan panitia
pengadaan, maka kepala kantor/ satuan kerja/
pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg
disamakan/ ditunjuk membahas perbedaan pendapat
tsb dgn panitia utk mengambil putusan akhir, yg
bentuknya adl:
a. menyetujui usulan panitia pengadaan;
b. meminta panitia pengadaan utk melakukan evaluasi
ulang berdasarkan ketentuan dlm dokumen
pengadaan;
c. menetapkan putusan yg disepakati bersama.
Persiapan Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultasi:
• Kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/
bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk
menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
membentuk panitia pengadaan.
• Panitia pengadaan menyusun HPS dan dokumen
pengadaan Jasa Konsultasi yg meliputi KAK, syarat
administrasi, syarat teknis, syarat keuangan, cara
pengadaan, cara penyampaian dokumen penawaran,
metode evaluasi penawaran, dan sistem kontrak yg
akan digunakan.
Metode Pengadaan Jasa Konsultasi
a. Seleksi Umum
Adl seleksi yg pesertanya dipilih melalui proses
prakualifikasi, dilakukan secara terbuka melalui media
cetak dan papan pengumuman resmi utk penerangan
umum serta jika memungkinkan melalui media
elektronik, agar konsultan yg memenuhi syarat dpt
mengikutinya.
b. Seleksi Langsung
Adl pengadaan Jasa Konsultasi yg pesertanya dipilih
langsung dgn cara membandingkan penawaran dari
beberapa penyedia jasa yg memenuhi syarat serta
dilakukan negosiasi secara bersaing, baik teknis maupun
harga, sehingga diperoleh harga yg wajar dan teknis dpt
dipertanggungjawabkan.
c. Penunjukkan Langsung
Adl pengadaan Jasa Konsultasi yang penyedia jasanya
ditentukan oleh kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin
proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk
dan diterapkan utk:
a) Pengadaan Jasa Konsultasi dgn nilai sampai dgn Rp
50.000.000,00
b) Pengadaan Jasa Konsultasi yg setelah dilakukan
Pelelangan Ulang hanya satu peserta yang
Memenuhi syarat.
c) Pengadaan yg bersifat mendesak/ khusus setelah
mendapat persetujuan dari Menteri/ Kepala Lembaga
Pemerintah Non Departemen/ Gubernur/ Bupati/
Walikota/ direksi BUMN/ BUMD
d) Penyedia jasa tunggal.
Sistem Penyampaian Dokumen Penawaran Pengadaan
Jasa Konsultasi:
• Panitia pengadaan dpt memilih salah satu dari tiga
sistem pemasukan dokumen penawaran yg hrs
ditetapkan dlm dokumen pengadaan, yaitu:
1) Sistem Satu Sampul
2) Sistem Dua Sampul
3) Sistem Dua Tahap
Sistem Evaluasi Penawaran Pengadaan Jasa Konsultasi:
• Panitia pengadaan dpt memilih salah satu dari lima
sistem evaluasi penawaran yg hrs ditetapkan dlm
dokumen lelang, yaitu:
 Sistem Evaluasi Kualitas
Adl evaluasi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan
kualitas penawaran teknis terbaik, dilanjutkan dgn
klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.
 Sistem Evaluasi Kualitas dan Biaya
Adl evalusi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan nilai
kombinasi terbaik penawaran teknis dan biaya,
terkoreksi dilanjutkan dgn klarifikasi teknis dan biaya.
 Sistem Evaluasi Pagu Anggaran
Adl evaluasi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan
kualitas penawaran teknis terbaik dari peserta yang
penawaran biaya terkoreksi lbh kecil atau sama dgn
pagu anggaran.
 Sistem Evaluasi Biaya Terendah
adl evalusi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan
penawaran biaya terkoreksi terendah dari konsultan
yang nilai penawaran teknisnya di atas ambang batas
persyaratan teknis yg telah ditentukan.
 Sistem Evalusi Penunjukkan Langsung
Adl evalusi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan
evaluasi penawaran teknis dan biaya thdp konsultan yg
ditunjuk, dilanjutkan dgn klarifikasi dan negosiasi
teknis dan biaya.
Protes/ Sanggahan Peserta Pelelangan/ Calon Penyedia
Barang/ Jasa
• Peserta pelelangan/ calon penyedia barang/ jasa yg
merasa dirugikan baik secara sendiri maupun
bersama-sama dgn peserta lainnya dpt mengajukan
sanggahan/ protes kpd kepala kantor/ satuan kerja/
pimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat ditunjuk,
apabila ditemukan:
a. Penyimpangan thdp ketentuan dan prosedur yg telah
ditetapkan dlm dokumen pengadaan.
b. Rekayasa tertentu shg menghalangi terjadinya
persaingan yg sehat.
c. Penyalahgunaan wewenang oleh panitia pengadaan
dan atau pejabat yg berwenang lainnya.
d. Praktek atau adanya unsur korupsi, kolusi dan
nepotisme antara peserta dgn anggota panitia pengadaan
dan atau dgn pejabat yg berwenang.
• Pelelangan yg Gagal dan Pelelangan Ulang
Pelelangan dinyatakan gagal oleh panitia pengadaan
apabila:
a. Jumlah penyedia barang/ jasa yg memenuhi syarat
utk diundang kurang dari tiga peserta atau jumlah
penyedia barang/ jasa yg memasukkan penawaran
kurang dari tiga peserta atau tdk ada penawaran yg
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
b. Harga penawaran terendah lebih tinggi dari
anggaran yg tersedia (pagu).
Pelelangan dinyatakan gagal oleh kepala kantor/ satuan
kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat yg
disamakan/ ditunjuk atau pejabat berwenang lainnya
apabila:
a. Sanggahan dari penyedia barang/ jasa ternyata benar
dan diterima oleh pejabat yg berwenang;
b. Pelaksanaan pelelangan tdk sesuai atau menyimpang
dari dokumen pengadaan yg telah ditetapkan.
• Isi Dokumen Kontrak
a. Pokok pekerjaan yg diperjanjikan dgn uraian yg
jelas mengenai jenis dan jumlah barang/ jasa yg
diperjanjikan.
b. Hak dan kewajiban para pihak yg terikat di dalam
perjanjian.
c. Nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat2
pembayaran.
d. Persyaratan dan spesifikasi teknis yg jelas dan
terinci.
e. Tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan
yg pasti serta syarat2 penyerahannya.
f. Jaminan teknis/ hasil pekerjaan yg dilaksanakan.
g. Sanksi dlm hal para pihak tdk memenuhi
kewajibannya.
• Sistem Kontrak
a. Lum Sum
b. Harga Satuan
c. Terima Jadi
d. Jangka Panjang
e. Pengadaan Bersama
f. Persentase
BAB VI
LAYANAN PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK
• LPSE adalah penyelenggaraan sistem
elektronik pengadaan barang/ jasa pemerintah.
• LPSE mengoperasikan sistem e-procurement
bernama SPSE.
• SPSE dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan
Pengadaan barang/ jasa Pemerintah (LKPP).
• SPSE berbasis free license, lisensi SPSE
maupun perangkat lunak pendukungnya.
• LPSE adl layanan pengelolaan teknologi
informasi utk memfasilitasi pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa secara elektronik.
Kelebihan atau kebaikan LPSE:
• Meingkatkan transparansi dan akuntabilitas.
• Meningkatkan akses pasar dan persaingan
usaha yg sehat.
• Memperbaiki efisiensi proses pengadaan.
• Mendukung proses monitoring dan audit.
• Memenuhi kebutuhan akses informasi yg real
time.
• Mewujudkan clean and good government dlm
pengadaan barang/ jasa.
• SPSE dikembangkan oleh LKPP bekerjasama
dgn:
• Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) utk
fungsi enkripsi dokumen.
• Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) utk subsistem audit.
• Dasar hukum pembentukan LPSE adl
Peraturan LKPP No. 14 th 2018 ttg LPSE.
• UU No. 11 th 2008 ttg Informasi dan
Transaksi Elektronik.
• Peraturan Lembaga LKPP No. 9 th 2018 ttg
Tata Cara E-Tendering, E-Catalogue, E-
Purchasing, E-Audit.
• LKPP mrpkn lembaga pemerintah satu-satunya
yg mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan dan perumusan kebijakan
pengadaan barang/ jasa pemerintah.
• LKPP dikoordinasikan oleh Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional.
• LKPP mrpkn lembaga pemerintah non
departemen yg berada di bawah dan
bertanggungjawab kpd Presiden dan dibentuk
berdasarkan Perpres No. 106 th 2007.

More Related Content

Similar to MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt

Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Makalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategikMakalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategikSofwatul Milla
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptxLathifahNuraini8
 
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDPenyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDDadang Solihin
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDDadang Solihin
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDDadang Solihin
 
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggiPedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggiaghaku
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDadang Solihin
 
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
Presentasi dennys abdul aziz manual   copyPresentasi dennys abdul aziz manual   copy
Presentasi dennys abdul aziz manual copydennysabdulaziz
 
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisPresentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisdennysabdulaziz
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptkimo2013
 
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Dadang Solihin
 
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralManajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralPakMahmud2
 
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUPenyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUDadang Solihin
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Dadang Solihin
 

Similar to MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt (20)

Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategikMakalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategik
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen Aset_Materi Pelatihan "ASSET MANAGEMENT"
 
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
 
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDPenyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
 
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggiPedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
 
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
Presentasi dennys abdul aziz manual   copyPresentasi dennys abdul aziz manual   copy
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
 
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisPresentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
 
Pengantar manajemen.pptx
Pengantar manajemen.pptxPengantar manajemen.pptx
Pengantar manajemen.pptx
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting ppt
 
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
 
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralManajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
 
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUPenyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
 

Recently uploaded

ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 

Recently uploaded (20)

abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 

MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt

  • 1. MANAJEMEN ASET Oleh: RR. E. ANGGRAENI EKSI W. S.IP, MPA
  • 2. BAB I PENGERTIAN MANAJEMEN ASET • Apa yg dimaksud dgn aset? • Apa yg dimaksud dgn manajemen aset? • Siapa yg membutuhkan manajemen aset? • Apa saja ruang lingkup manajemen aset?
  • 3. • Aset adl aktiva atau harta benda apa saja yg mempunyai nilai komersial atau nilai pertukaran yg dimiliki oleh bisnis, lembaga atau perorangan (John Downes dan Jordan E. Goodman, 1999:28). • Aset adl segala sesuatu yg mempunyai nilai ekonomi yg bisa dimiliki oleh individu, perusahaan, ataupun pemerintah yg bisa dinilai secara finansial.
  • 4. • Manajemen Aset adl ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yg mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan, atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien (Sugiama, 2013).
  • 5. • Jenis aset: 1) Aset berwujud (tangible) : aset atau kekayaan tersebut nampak dan berbentuk atau kekayaan yg dpt dimanifestasikan secara fisik dgn menggunakan panca indera. Contoh: bangunan, tanah, jalan, peralatan. 2) Aset tidak berwujud (intangible): aset atau kekayaan tersebut tidak berbentuk secara fisik. Contoh: hak cipta, hak paten, hak merk dagang.
  • 6. Mnrt John Downes dan Jordan E. Goodman (1999; 28): Aset adl aktiva atau harta benda apa saja yg mpy nilai komersial atau nilai pertukaran yg dimiliki oleh bisnis, lembaga atau perorangan. • Ada 2 jenis aset: - Aset Publik - Aset Privat
  • 7. • Pengertian barang milik/ kekayaan negara mnrt Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep. 225/ MK/ V/ 4/ 1971 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Inventarisasi Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara: Barang2 milik negara/ kekayaan negara adl semua barang2 milik negara yg berasal/ dibeli dgn dana yg bersumber utk seluruhnya ataupun sebagiannya dari Anggaran Belanja Negara, yg berada di bawah pengurusan atau penguasaan departemen2, lembaga2 negara, lembaga2 pemerintah non departemen serta unit2 dlm lingkungannya yg terdapat baik di dlm negeri maupun di luar negeri, tdk termasuk kekayaan negara yg telah dipisahkan dan barang2 kekayaan daerah otonom.
  • 8. • Mnrt Keputusan Menteri Keuangan No. 350/KMK/3/1994 dan No. 470/KMK/01/1994: Barang milik/ kekayaan negara adl barang bergerak atau barang tdk bergerak yg dimilik atau dikuasai oleh Instansi Pemerintah yg sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Departemen dan Belanja Negara serta perolehan lain yg sah tdk termasuk (yg dikelola BUMN) dan kekayaan Pemerintah Daerah.
  • 9. Manajemen Aset Adl suatu proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian penggunaan sumber daya non-manusia, khususnya aset tahan lama dan aset habis pakai dlm rangka menunjang pencapaian tujuan organisasi.
  • 10. Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Aset: a. Planning b. Procurement c. Inventory d. Storage e. Distribution f. Treatment g. Evacuation
  • 11. • Asset Planning Perencanaan aset meliputi konfirmasi tentang pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memastikan bahwa aset yang diajukan merupakan solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. • Asset Creation Pengadaan aset meliputi usaha memperoleh barang2 dlm batas peraturan perundangan yg berlaku yg dapat dilakukan melalui pengadaan dlm negeri/ lokal dan pengadaan luar negeri/ internasional.
  • 12. • Asset Utilization Pengoperasian aset mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kerja, pengendalian aset dan biaya yang berhubungan dengannya yang merupakan komponen penting dalam aset yang dinamis atau berumur pendek. • Asset Disposal Penghapusan aset adalah pilihan ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk di rawat atau direhabilitasi.
  • 13. BAB II PERENCANAAN KEBUTUHAN • Perencanaan adl pembuatan keputusan yg menyangkut pemilihan pelbagai kegiatan sehubungan dgn keadaan yg diinginkan di waktu yg akan datang. • Pada tahap ini dilakukan penelitian ttg faktor2 luar atau lingkungan yg dianggap berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi. • Faktor2 luar meliputi kondisi ekonomi dan efeknya terhadap permintaan, produksi dan pelayanan; peraturan pemerintah seperti pajak, upah minimum, harga, pengendalian polusi, diskriminasi pekerjaan; persediaan tenaga kerja; para kompetitors; para suppliers; bank dan lembaga keuangan, sikap masyarakat.
  • 14. Pedoman pembuatan planning: 1. Scanning the environment 2. Investigate strengths and weaknesses 3. Opportunities 4. Threats • Perencanaan adl suatu proses pengambilan keputusan ttg apa tujuan yg hrs dicapai pada kurun waktu tertentu di masa mendatang dan apa yg hrs dilakukan utk mencapai tujuan tsb.
  • 15. • Proses perencanaan terdiri dari dua elemen: a. Penetapan tujuan b. Penentuan kegiatan2 yg hrs dilakukan utuk mencapai tujuan tsb. • Fungsi planning menghasilkan dan mengintegrasikan tujuan, strategi dan kebijakan. A. Mengapa kita melakukan planning?
  • 16. 1. Planning mrpkn tahap awal dari proses manajemen. 2. Manager berniat utk melakukan intervensi thdp masa mendatang dan bukan menerima apa adanya. 3. Perencanaan mrpkn sarana utk mempersatukan semua anggota organisasi dan berbagai bagian dlm suatu proses yg tentunya akan mendatangkan keuntungan thdp organisasi. 4. Perencanaan dpt memperbaiki kinerja organisasi.
  • 17. Rue & Byars (1980:118) : “ Planning is easiest where environmental change is least. Planning is most useful where environmental change is greatest”. B. Perencanaan Formal dan Informal Perencanaan formal didasarkan atas bbrp ciri: • Rational, systemic, regular interval, future improvement and hard document. Perencanaan informal didasarkan atas bbrp ciri: • emotional, disorganized, sporadic episodes, past evaluation and memory.
  • 18. C. Perencanaan Jangka Panjang dan Pendek D. Perencanaan Strategis dan Taktis E. Perencanaan Fungsional Siapa yg harus melakukan perencanaan? Langkah2 dlm perencanaan: 1) Self audit Adl suatu langkah yg dirancang utk menjawab pertanyaan “where are we now?” Langkah ini mengevaluasi semua faktor internal yg relevan dgn organisasi.
  • 19. • Bbrp checklist dpt digunakan utk melakukan evaluasi sebelum menetapkan tujuan organisasi mencakup: a) Posisi keuangan b) Kondisi fasilitas dan perlengkapan c) Kuantitas dan kualitas pegawai d) Ketepatan struktur organisasi e) Kebijakan dan strategi organisasi di masa lampau f) Posisi kompetisi dgn organisasi lain g) Tingkat profit atau keuntungan yg telah diperoleh mnrt tingkat produksi yg ada.
  • 20. 2) Penelitian thd lingkungan 3) Penetapan tujuan Pedoman MBO: 1. Buatlah penyesuaian tujuan antara orang dan organisasi 2. Kuantitaskan dan targetkan hasil sedapat mungkin 3. Ujilah tujuan2 kemungkinan pencapaian dan kegagalan 4. Sesuaikanlah tujuan tsb dgn sumber daya yg dimiliki organisasi dan kenyataan yg dihadapi 5. Buatlah suatu laporan yg terpercaya dan kemajuan yg dicapai
  • 21. 6. Masukkan tujuan tsb ke dalam suatu format tulisan yg jelas, tepat dan tdk menimbulkan keragu2an 7. Buatlah prioritas yg jelas 8. Komunikasikan tujuan tsb dgn bawahan spy mereka dpt menyesuaikan dirinya dgn tujuan tsb 9. Review pernyataan2 tsb dgn orang lain utk menjamin konsistensinya 10. Buatlah modifikasi rencana thd perubahan lingkungan dan prioritas 11. Jangan meneruskan rencana yg sudah ketinggalan jaman.
  • 22. 4) Perkiraan situasi mendatang (forecasting) 5) Penetapan kegiatan dan sumber daya yg dibutuhkan 6) Evaluasi kegiatan yg diusulkan 7) Pengendalian rencana. Rangkaian penyusunan rencana sbb: 1) Penentuan tujuan perbekalan yg selalu berorientasi kpd garis kebijakan organisasi dgn membuat keputusan2 ttg kebutuhan logistik organisasi. Dlm penetapan ini perlu mempertimbangkan: a) Penyelidikan atas job description dari masing2 unit kerja shg penyusunan kebutuhan barang2
  • 23. akan menunjang tugas pokok maupun tugas tambahan unit kerja. b) Memberi penilaian pada setiap unit kerja atas intensitas, pemakaian logistik/ perbekalan baik yg berindeks korelasi tinggi, sedang maupun rendah. c) Tanggapan atau dukungan lingkungan organisasi atas rencana logistik. d) Aktivitas menyusun daftar normatif yg tersusun berdasarkan indeks korelasinya. 2) Perumusan kondisi atau posisi organisasi saat ini, rumusan rencana yg baik akan tetapi sumber daya yg dimiliki organisasi sangat terbatas maka rencana tsb hanya akan tinggal sbg sebuah angan2 saja.
  • 24. 3) Pengidentifikasian thd segala kemudahan maupun hambatannya, baik yg berasal dari dalam organisasi itu sendiri maupun peraturan2 atau policy yg dibuat pemerintah. 4) Pengembangan rencana atau serangkaian kegiatan kearah penciptaan pola yg efisien utk perencanaan logistik yg pemakaiannya secara berulang-ulang.
  • 25. BAB III PRINSIP, STRATEGI DAN AKTIVITAS MANAJEMEN ASET A. Prinsip Dasar Manajemen Aset • Manajemen Aset mrpkn suatu proses pemberian bimbingan atau petunjuk mengenai pengadaan, penggunaan, dan penghapusan aset utk menghasilkan manfaat sebesar mungkin dan mengelola resiko dan biaya yg mungkin timbul selama masa pemanfaatan aset. • Tujuan utamanya adl membantu organisasi agar dpt memenuhi tujuan penyediaan pelayanan secara efektif dan efisien.
  • 26. Bbrp ciri manajemen aset yg efektif antara lain: • Memperbesar manfaat aset dgn memastikan bhw aset digunakan dan dipelihara secara layak; • Mengurangi kebutuhan aset baru dan menghemat uang melalui teknik manajemen kebutuhan dan pilihan manfaat non aset. • Memperoleh nilai uang yg lbh besar melalui penilaian ekonomis atas opsi yg diambil dlm perkiraan siklus hidup dan biaya penuh, teknik manajemen nilai, dan keterlibatan sektor swasta; • Mengurangi pengadaan aset yg tdk perlu dgn membuat organisasi (pemerintah dan daerah) menyadari, dan mensyaratkan mereka agar membayar
  • 27. Seluruh biaya yg timbul atas perolehan dan penggunaan aset; • Memfokuskan perhatian pada hasil dgn memberikan pembebanan tanggungjawab, akuntabilitas, dan keperluan pelaporan secara jelas. Prinsip-prinsip manajemen aset meliputi: • Terintegrasi. Keputusan manajemen aset terintegrasi dgn perencanaan strategik. • Keputusan perencanaan aset didasarkan atas evaluasi berbagai alternatif yg mempertimbangkan biaya siklus hidup, manfaat, dan risiko kepemilikan;
  • 28. • Akuntabilitas diterapkan utk kondisi aset, penggunaan, dan kinerja; • Keputusan penghapusan didasarkan pada analisis terhadap metode2 yg menghasilkan tersedianya pengembalian bersih dlm kerangka perdagangan yg wajar; • Struktur pengendalian yg efektif diterapkan utk manajemen aset.
  • 29. 1. Perencanaan Terintegrasi • Keputusan atas pengadaan atau penggantian aset, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan haruslah terintegrasi dgn perencanaan strategis. Hal ini bisa dicapai dgn menghubungkan aset dgn standar dan strategi penyediaan pelayanan. • Strategi manajemen aset yg berpandangan ke depan (forward looking atau futuristik) sangat diperlukan. Proses perencanaan hendaknya menyesuaikan prospek permintaan aset dgn profit penawaran aset saat ini utk mengembangkan strategi aset.
  • 30. 2. Pengadaan • Kerangka perencanaan aset yg efektif menyertakan evaluasi atas berbagai alternatif utk pengadaan aset baru dan penggantian aset-aset yg telah ada. Evaluasi tsb mencakup perbandingan biaya siklus hidup. • Suatu rencana pengadaan yg merinci alasan2 rasional utk pengadaan atau penggantian aset. • Rencana ini mendokumentasikan pertimbangan2 atas alternatif dan biaya siklus hidup. Lebih memadai apabila mencakup metode pengadaan dan penjadwalan (timing) serta jumlah aliran modal (capital flows).
  • 31. 3. Akuntabilitas untuk Aset • Kerangka akuntabilitas yg efektif mengidentifikasi tanggungjawab atas aset. Tanggungjawab ini mencakup semua fase dari siklus hidup. • Mekanisme tanggungjawab disusun terkait dgn kepemilikan, pengendalian (control) dan tanggungjawab utk penggunaan, keamanan, kondisi dan kinerja aset. • Rencana operasi dan pemeliharaan yg akan menyusun standar utk tingkat penggunaan, kondisi, pemeliharaan dan kinerja aset. Rencana jg mendokumentasikan sumber daya yg diperlukan utk mengoperasikan dan memelihara aset.
  • 32. 4. Penghapusan Aset • Kerangka penghapusan aset yg efektif menyertakan pertimbangan thdp alternatif penghapusan aset2 yg berlebih/ surplus, usang, berkinerja jelek, atau tdk memberikan pelayanan. • Alternatif2 tadi hrs dievaluasi dgn analisis biaya- manfaat (cost benefit analysis). • Rencana penghapusan yg menyusun alasan2 rasional utk penghapusan, perkiraan waktu dan metode penghapusan, dan hasil yg diharapkan atas penghapusan. • Rencana ditinjau kembali (review) dan diperbaiki, jika perlu, sebelum dilakukan penghapusan, utk
  • 33. menyesuaikan dgn kondisi pasar dan fisik aset. 5. Pengendalian Manajemen • Struktur pengendalian internal (internal control) yg efektif akan membangun dan mendeklarasikan kebijakan dan prosedur aset dan menggunakan sistem informasi yg menyediakan data yg ada, relevan dan tepat waktu utk membuat keputusan manajemen aset yg informatif.
  • 34. Prinsip2 Manajemen Aset yg hrs dipenuhi pemerintah daerah meliputi: 1. Pengadaan aset tetap hrs dianggarakan. • Pembelian aktiva tetap hrs dianggarkan, shg dokumen anggaran tsb mjd dasar pertama dilakukannya pengadaan aktiva tetap. • Hal ini berarti manajemen aset daerah hrs sdh dilakukan sejak penentuan anggaran modal. 2. Pada saat pembelian hrs dilengkapai dokumen transaksi. • Pada saat pembelian hrs ada dokumen transaksi yg
  • 35. jelas yg berisi jenis aktiva tetap yg dibeli, berapa kuantitasnya, berapa harganya, serta kapan transaksi dilakukan. • Dokumen ini sangat penting utk pencatatan akuntansi, terutama utk mengetahui nilai historis dari aktiva tetap, menghitung nilai depresiasi, serta memudahkan pengauditan. 3. Pada saat digunakan hrs dilakukan pencatatan/ administrasi secara baik. • Pada saat aktiva tsb digunakan hrs dilakukan pencatatan mengenai maksud dan tujuan pemanfaatan aset. Apabila tjd mutasi atau disposisi aktiva tetap jg
  • 36. hrs dicatat. Selain itu jg hrs dicatat biaya pemeliharaan dan depresiasi aktiva yg digunakan. 4. Pada saat penghentian hrs dicatat dan diotorisasi. • Pada tahap penghentian aktiva tetap hrs dicatat dan mendapat otorisasi. • Di beberapa pemerintah daerah, penghapusan aset daerah menjadi masalah krn terdapat byk sekali aset yg tdk bernilai ekonomis yg dimiliki Pemda. • Penghapusan kekayaan daerah dpt dilakukan dgn cara penjualan, pelelangan, tukar menukar, hibah, dan pemusnahan.
  • 37. BAB IV PENGADAAN (PROCUREMENT) • Pengadaan adl usaha memperoleh barang2 dlm batas peraturan perundangan yg berlaku yg dapat dilakukan melalui pengadaan dlm negeri/ lokal dan pengadaan luar negeri/ internasional. • Cara utk melakukan pengadaan barang seperti: 1) Pembelian (purchasing) 2) Credit 3) Import 4) Pemberian atau permintaan dan hibah (grant/ gift)
  • 38. 5) Pertukaran (change) 6) Penyewaan/ peminjaman (loan) 7) Pembuatan sendiri (fabricated)
  • 39. • Keputusan Presiden No. 18 tahun 2000 ttg Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah disebutkan bhw pengadaan barang/ jasa adl usaha atau kegiatan pengadaan barang/ jasa yg diperlukan oleh instansi Pemerintah yg meliputi: pengadaan barang, jasa pemborongan, jasa konsultasi dan jasa lainnya. • Barang adl benda dlm berbagai bentuk dan uraian yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang/ jasa.
  • 40. • Konsultasi adl layanan jasa keahlian profesional dlm berbagai bidang dlm rangka mencapai sasaran tertentu yg keluarannya berbentuk piranti lunak dan disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yg ditetapkan oleh pengguna jasa. • Kontrak adl perikatan antara kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek sebagai pengguna barang/ jasa dgn pemasok atau kontraktor atau konsultan sbg penyedia barang/ jasa dlm plaksanaan pengadaan barang/ jasa.
  • 41. • Produksi dlm negeri adl berbagai jenis barang/ jasa yg dibuat dan atau dihasilkan di dlm negeri. • Usaha kecil adl kegiatan ekonomi rakyat yg berskala kecil dan memenuhi kriteria yg ditetapkan dlm UU No. 9 Th 1995 ttg Usaha Kecil termasuk koperasi skala usaha kecil. • Pengguna barang/ jasa adl kepala kantor/ satuan kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat lain yg disamakan/ ditunjuk sbg pemilik pekerjaan yg memberi tugas kpd penyedia barang/ jasa utk melaksanakan pekerjaan tertentu Instansi Pemerintah yg bersangkutan.
  • 42. • Penyedia barang/ jasa adl perusahaan/ mitra kerja yg melaksanakan pengadaan barang/ jasa yg terdiri dari kontraktor, pemasok, konsultan, usaha kecil, koperasi, perguruan tinggi, Lembaga Ilmiah Pemerintah, LSM. • Surat Jaminan adl jaminan tertulis yg dikeluarkan oleh bank umum atau lembaga keuangan lainnya yg diberikan oleh penyedia barang/ jasa kpd kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk lainnya utk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia barang/ jasa.
  • 43. • Kemitraan adl bentuk usaha bersama diantara beberapa perusahaan/ penyedia barang/ jasa dlm negeri maupun luar negeri, dimana masing2 pihak mpy hak, kewajiban dan tanggung jawab yg jelas, berdasarkan kesepakatan bersama. • Maksud ditetapkannya Keputusan Presiden ini adl utk mengatur pengguna barang/ jasa (termasuk perencana, pelaksana dan pengawas), dan penyedia barang/ jasa agar konsekuen dgn tugas, fungsi, hak dan kewajiban, dan peran masing2 pihak dlm proses pengadaan barang/ jasa Instansi Pemerintah.
  • 44. • Tujuan pengadaan barang/ jasa adl utk memperoleh barang/ jasa yg dibutuhkan Instansi Pemerintah dlm jumlah yg cukup, dgn kualitas dan harga yg dpt dipertanggungjawabkan, dlm waktu dan tempat tertentu, secara efektif dan efisien, mnrt ketentuan dan tata cara yg berlaku. • Prinsip dasar pengadaan barang/ jasa mnrt Pasal 3 Keppres 80/2003: Pengadaan barang/ jasa di lingkungan Instansi Pemerintah wajib dilaksanakan dgn prinsip2 antara lain:
  • 45. a. Efisien Pengadaan barang/ jasa harus diusahakan dgn menggunakan dana dan daya yg terbatas utk mencapai sasaran yg ditetapkan dlm waktu sesingkat2nya dan dpt dipertanggungjawabkan. b. Efektif Pengadaan barang/ jasa hrs sesuai dgn kebutuhan yg telah ditetapkan dan dpt memberikan manfaat yg sebesar2nya sesuai dgn sasaran yg ditetapkan pemerintah.
  • 46. c. Bersaing Pengadaan barang/ jasa hrs dilakukan melalui pelanggan/ seleksi dan persaingan yg sehat diantara penyedia barang/ jasa yg setara dan memenuhi syarat/ kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yg jelas dan transparan. d. Transparan Semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/ jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/ jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang jasa (peserta pelelangan, pemilihan langsung, penunjukan langsung) yg berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya.
  • 47. e. Adil/ tidak diskriminatif Memberikan perlakuan yg sama bagi semua calon penyedia barang/ jasa dan tdk mengarah utk memberi keuntungan kpd pihak tertentu, dgn cara dan atau alasan apapun. f. Bertanggungjawab Harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dgn prinsip2 serta ketentuan yg berlaku dlm pengadaan barang/ jasa.
  • 48. Hambatan2 dlm mengelola aset daerah: 1.banyaknya jenis Aset Daerah/Barang milik daerah yang belum di klasifikasi dengan jelas 2.peraturan/prosedur/rambu-rambu pengelolaan masih banyak kelemahan 3.sumber daya manusia (SDM) yang sangat lemah/belum terlatih/belum profesional/tidak ahli 4.mental kkn yang masih mengakar dan sangat sulit di berantas
  • 49. • Didalam berbagai aturan-aturan yang dapat dijadikan acuan baik Permendagri No 7 tahun 2007, Undang- Undang No. 6 tahun 2006 belum ada klasifikasi- klasifikasi khusus yang mengatur tentang jenis-jenis Aset Daerah/ Barang milik daerah, sehingga penerapan aturan/ tata cara pengelolaan dalam pengelolaan Aset Daerah/ barang milik daerah tersebut masih simpang siur. • SDM yang masih sangat lemah dan kurang ahli/ kurang terlatih serta mental kkn yang masih sangat sulit dihilangkan.
  • 50. Kebijakan umum Pemerintah dlm pengadaan barang/ jasa: 1) Meningkatkan penggunaan produksi dlm negeri, rancang bangun, dan perekayasaan nasional yg sasarannya adl memperluas lapangan kerja dan industri dlm negeri dlm rangka meningkatkan perdagangan internasional; 2) Meningkatkan peran serta Usaha Kecil, Koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat setempat dlm pengadaan barang/ jasa; 3) Menyederhanakan ketentuan dan tata cara utk mempercepat proses pengambilan keputusan dlm pengadaan barang/ jasa;
  • 51. 4) Meningkatkan profesionalisme, kemandirian dan tanggungjawab kepala kantor/ satuan kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek, panitia pengadaan, atau pejabat berwenang lainnya; 5) Meningkatkan penerimaan Negara melalui sektor perpajakan, dlm pelaksanaan pengadaan barang/ jasa Instansi Pemerintah; 6) Menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional dlm pelaksanaan pengadaan barang/ jasa Instansi Pemerintah; 7) Mengharuskan pelaksanaan pengadaan barang/ jasa diproses atau dilakukan dlm Wilayah Negara Republik Indonesia.
  • 52. Etika Pengadaan Barang/ Jasa 1) Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggungjawab utk mencapai sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/ jasa; 2) Bekerja secara profesional, mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang/ jasa yg seharusnya dirahasiakan utk mencegah terjadinya penyimpangan dlm pengadaan barang/ jasa; 3) Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, langsung maupun tdk langsung dlm proses pengadaan barang/ jasa;
  • 53. 4) Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran Keuangan Negara; 5) Tdk menerima, tdk menawarkan atau tdk menjanjikan utk memberi atau menerima hibah, imbalan berupa apa saja kpd siapapun yg diketahui atau patut dpt diduga berkaitan dgn pengadaan barang/ jasa. Kualifikasi dan tugas pokok panitia pengadaan: a) Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggungjawab dlm melaksanakan tugas; b) Memahami keseluruhan pekerjaan yg akan diadakan;
  • 54. c) Memahami jenis pekerjaan tertentu yg mjd tugas panitia pengadaan yg bersangkutan; d) Mengetahui dan menguasai isi dokumen pengadaan/ metode dan prosedur pengadaan berdasarkan Keppres dan juknis pelaksanaannya; e) Tdk mpy hubungan keluarga dgn kepala kantor/ satuan kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk; f) Diutamakan yg telah mendapat penataran khusus di bidang pengadaan barang/ jasa.
  • 55. Tugas, wewenang dan tanggungjawab panitia pengadaan: a) Menyusun jadwal dan menetapkan cara serta lokasi pengadaan; b) Menyiapkan dokumen pengadaan, dokumen prakualifikasi termasuk kriteria dan tata cara penilaian penawaran dan dokumen pengadaan lainnya; c) Mengumumkan pengadaan barang/ jasa melalui media cetak dan papan pengumuman resmi utk penerangan umum, dan jika memungkinkan melalui media elektronik;
  • 56. d) Menyusun daftar awal calon peserta penyedia barang/ jasa yg memenuhi persyaratan klasifikasi dan kualifikasi utk diundang mengikuti pengadaan dan bila diperlukan meminta pembuktian kebenaran atas kualifikasi dan klasifikasinya; e) Menyampaikan undangan kpd para calon peserta pelelangan lainnya utk mengikuti prakualifikasi, bila jumlah peserta lelang yg mendaftar dan memenuhi syarat pada prakualifikasi awal, kurang dari 3 calon; f) Memberikan penjelasan mengenai dokumen pengadaan termasuk syarat2 penawaran, cara penyampaian penawaran dan tata cara evaluasinya yg dimuat dlm berita acara pemberian penjelasan;
  • 57. g) Membuka dokumen penawaran dan membuat berita acara pembukaan penawaran; h) Menilai penawaran yg masuk, mengadakan klarifikasi dan menetapkan urutan atau calon pemenang pelelangan, melakukan negosiasi dlm hal Pemilihan Langsung/ Penunjukkan Langsung dan membuat berita acara dari kegiatan tsb; i) Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kpd pengguna barang/ jasa yakni kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk.
  • 58. Kualifikasi Penyedia Barang dan Jasa: • Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial dlm bidang usaha yg diantaranya dpt dibuktikan dgn kualifikasi/ klasifikasi/ sertifikasi yg dikeluarkan asosiasi perusahaan/ profesi bersangkutan; • Memiliki SDM, modal, peralatan dan fasilitas lain yg diperlukan dlm pengadaan barang/jasa; • Secara hukum mpy kapasitas menandatangani kontrak pengadaan; • Tdk dlm pengawasan pengadilan, tdk bangkrut, kegiatan usahanya tdk sedang dihentikan, dan atau tdk sedang menjalani sanksi pidana;
  • 59. • Sebagai WP sdh memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir; • Belum pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yg berkaitan dgn kondite profesional perusahaan/ perorangan; • Tdk membuat pernyataan yg tdk benar ttg kualifikasi, klasifikasi dan sertifikasi yg dimilikinya.
  • 60. BAB V METODE PENGADAAN BARANG DAN JASA Metode Pengadaan Barang dan Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya: • Pelelangan Serangkaian kegiatan utk menyediakan kebutuhan barang/ jasa dgn cara menciptakan persaingan yg sehat diantara penyedia barang/jasa yg setara dan memenuhi persyaratan berdasarkan metode dan tata cara tertentu yg telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak2 yg terkait secara taat asas shg terpilih penyedia jasa terbaik.
  • 61. • Pemilihan Langsung Jika cara pelelangan sulit dilaksanakan atau tdk menjamin pencapaian sasaran, dilaksanakan dgn cara membandingkan penawaran dr bbrp penyedia barang/jasa yg memenuhi syarat melalui permintaan harga ulang atau permintaan teknis dan harga serta dilakukan negosiasi secara bersaing, baik dilakukan utk teknis maupun harga, shg diperoleh harga yg wajar dan secara teknis dpt dipertanggungjawabkan.
  • 62. • Penunjukkan Langsung Pengadaan barang/jasa yg penyedia barang/jasanya ditentukan oleh kepala kantor/ satuan kerja/ pimro/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk dan diterapkan utk: 1. Pengadaan barang/ jasa yg berskala kecil; 2. Pengadaan barang/ jasa yg setelah dilakukan pelelangan ulang hanya 1 peserta yg memenuhi syarat; 3. Pengadaan yg bersifat mendesak/ khusus setelah mendapat persetujuan dari Menteri/ kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen/ Gubernur/ Bupati/ Walikota/ direksi BUMN/BUMD;
  • 63. 4. Penyedia barang/jasa tunggal; 5. Swakelola, yaitu perencanaan pekerjaan yg direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri dgn menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah borongan tenaga. Sistem Penyampaian Dokumen Penawaran Pengadaan Barang/ Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya • Sistem Satu Sampul Seluruh dokumen penawaran yg terdiri dari persyaratan administrasi, teknis dan perhitungan harga, dimasukkan ke dalam satu sampul tertutup dan disampaikan kepada panitia pengadaan.
  • 64. • Sistem Dua Sampul Persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dlm sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dlm sampul tertutup II selanjutnya sampul I dan sampul II dimasukkan ke dalam 1 sampul dan disampaikan kpd panitia pengadaan. • Sistem Dua Tahap Persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dlm sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dlm sampul tertutup II, yg penyampaiannya dilakukan dlm 2 tahap secara terpisah dan dlm waktu yg berbeda.
  • 65. Sistem Evaluasi Penawaran Pengadaan Barang/ Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya: a. Sistem Gugur b. Sistem Nilai c. Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
  • 66. • Sistem Gugur adl sistem penilaian penawaran dgn cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran thdp pemenuhan persyaratan yg telah ditetapkan dlm dokumen pengadaan dan urutan proses penilaian dilakukan dgn mengevaluasi persyaratan administrasi, persyaratan teknis, dan evaluasi kewajaran harga. • Sistem Nilai adl sistem penilaian penawaran dgn cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yg dinilai berdasarkan kriteria dan nilai yg telah ditetapkan dlm dokumen pengadaan, kmdn membandingkan jumlah
  • 67. nilai dari setiap penawaran peserta dgn penawaran peserta lainnya. • Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis Adl sistem penilaian penawaran dgn cara memberikan nilai pada unsur2 teknis dan harga yg dinilai mnrt umur ekonomis barang yg ditawarkan berdasarkan kriteria dan nilai yg ditetapkan dlm dokumen pengadaan, kmdn nilai unsur2 tsb dikonversikan ke dlm satuan mata uang tertentu, dan dibandingkan dgn jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dgn penawaran peserta lainnya.
  • 68. Jadwal Waktu dan Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya: • Proses pengadaan barang/ jasa dgn Metode Pelelangan mulai dari pengumuman pengadaan sampai penetapan pemenang dilaksanakan secepat- cepatnya 36 hari kerja dan selambat-lambatnya 45 hari kerja. • Pihak2 yg terkait dlm proses pengadaan barang/ jasa wajib melaksanakan ketentuan dan prosedur yg telah ditetapkan dlm dokumen pengadaan scr taat azas. • Kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk, panitia pengadaan dan atau pejabat yg berwenang
  • 69. lainnya dilarang melakukan perubahan thdp dokumen Pelelangan yg mengatur persyaratan, kriteria, dan tata cara evaluasi penawaran dan atau menerima perubahan atau usulan penawaran peserta dlm bentuk dan cara apapun setelah tahapan pemasukan penawaran dimulai. • Panitia pengadaan menetapkan urutan calon penyedia barang/ jasa dari 3 penawar terbaik yg memenuhi persyaratan dan mengusulkannya kepada pejabat yg berwenang. • Berdasarkan usulan panitia pengadaan, pejabat yg berwenang menetapkan pemenang penyedia barang/ jasa Pelelangan, Pemilihan Langsung, Penunjukkan Langsung dgn penawaran harga terendah.
  • 70. • Peserta yg ditunjuk sbg pemenang wajib menerima keputusan tsb dan apabila penyedia barang/ jasa pertama yg ditetapkan mengundurkan diri, maka jaminan penawaran peserta yg bersangkutan menjadi milik Negara. • Apabila penyedia barang/ jasa pertama yg ditetapkan mengundurkan diri, penunjukkan dilakukan kepada calon penyedia barang/ jasa urutan kedua dan seterusnya dgn harga penawaran tdk melebihi dana yg tersedia (pagu). • Peserta pelelangan yg mengundurkan diri sebelum berakhirnya masa penawaran, dikenakan sanksi berupa pencairan jaminan penawaran dan tdk boleh
  • 71. mengikuti pengadaan barang/ jasa dlm wilayah operasi usahanya selama 1 tahun. Kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk wajib: • menyimpan dan memelihara semua dokumen pelaksanaan pengadaan barang/ jasa termasuk semua berita acara; • memberikan informasi kepada para peserta pengadaan barang/ jasa apabila penawarannya ditolak, atau cara pelelangan/ pengadaan dinyatakan gagal.
  • 72. • Apabila kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk tdk sependapat dgn usulan panitia pengadaan, maka kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk membahas perbedaan pendapat tsb dgn panitia utk mengambil putusan akhir, yg bentuknya adl: a. menyetujui usulan panitia pengadaan; b. meminta panitia pengadaan utk melakukan evaluasi ulang berdasarkan ketentuan dlm dokumen pengadaan; c. menetapkan putusan yg disepakati bersama.
  • 73. Persiapan Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultasi: • Kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan membentuk panitia pengadaan. • Panitia pengadaan menyusun HPS dan dokumen pengadaan Jasa Konsultasi yg meliputi KAK, syarat administrasi, syarat teknis, syarat keuangan, cara pengadaan, cara penyampaian dokumen penawaran, metode evaluasi penawaran, dan sistem kontrak yg akan digunakan.
  • 74. Metode Pengadaan Jasa Konsultasi a. Seleksi Umum Adl seleksi yg pesertanya dipilih melalui proses prakualifikasi, dilakukan secara terbuka melalui media cetak dan papan pengumuman resmi utk penerangan umum serta jika memungkinkan melalui media elektronik, agar konsultan yg memenuhi syarat dpt mengikutinya. b. Seleksi Langsung Adl pengadaan Jasa Konsultasi yg pesertanya dipilih langsung dgn cara membandingkan penawaran dari beberapa penyedia jasa yg memenuhi syarat serta
  • 75. dilakukan negosiasi secara bersaing, baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yg wajar dan teknis dpt dipertanggungjawabkan. c. Penunjukkan Langsung Adl pengadaan Jasa Konsultasi yang penyedia jasanya ditentukan oleh kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk dan diterapkan utk: a) Pengadaan Jasa Konsultasi dgn nilai sampai dgn Rp 50.000.000,00 b) Pengadaan Jasa Konsultasi yg setelah dilakukan Pelelangan Ulang hanya satu peserta yang
  • 76. Memenuhi syarat. c) Pengadaan yg bersifat mendesak/ khusus setelah mendapat persetujuan dari Menteri/ Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen/ Gubernur/ Bupati/ Walikota/ direksi BUMN/ BUMD d) Penyedia jasa tunggal. Sistem Penyampaian Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konsultasi: • Panitia pengadaan dpt memilih salah satu dari tiga sistem pemasukan dokumen penawaran yg hrs ditetapkan dlm dokumen pengadaan, yaitu: 1) Sistem Satu Sampul
  • 77. 2) Sistem Dua Sampul 3) Sistem Dua Tahap Sistem Evaluasi Penawaran Pengadaan Jasa Konsultasi: • Panitia pengadaan dpt memilih salah satu dari lima sistem evaluasi penawaran yg hrs ditetapkan dlm dokumen lelang, yaitu:  Sistem Evaluasi Kualitas Adl evaluasi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik, dilanjutkan dgn klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.
  • 78.  Sistem Evaluasi Kualitas dan Biaya Adl evalusi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan nilai kombinasi terbaik penawaran teknis dan biaya, terkoreksi dilanjutkan dgn klarifikasi teknis dan biaya.  Sistem Evaluasi Pagu Anggaran Adl evaluasi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik dari peserta yang penawaran biaya terkoreksi lbh kecil atau sama dgn pagu anggaran.
  • 79.  Sistem Evaluasi Biaya Terendah adl evalusi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan penawaran biaya terkoreksi terendah dari konsultan yang nilai penawaran teknisnya di atas ambang batas persyaratan teknis yg telah ditentukan.  Sistem Evalusi Penunjukkan Langsung Adl evalusi pengadaan Jasa Konsultasi berdasarkan evaluasi penawaran teknis dan biaya thdp konsultan yg ditunjuk, dilanjutkan dgn klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.
  • 80. Protes/ Sanggahan Peserta Pelelangan/ Calon Penyedia Barang/ Jasa • Peserta pelelangan/ calon penyedia barang/ jasa yg merasa dirugikan baik secara sendiri maupun bersama-sama dgn peserta lainnya dpt mengajukan sanggahan/ protes kpd kepala kantor/ satuan kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat ditunjuk, apabila ditemukan: a. Penyimpangan thdp ketentuan dan prosedur yg telah ditetapkan dlm dokumen pengadaan. b. Rekayasa tertentu shg menghalangi terjadinya persaingan yg sehat. c. Penyalahgunaan wewenang oleh panitia pengadaan
  • 81. dan atau pejabat yg berwenang lainnya. d. Praktek atau adanya unsur korupsi, kolusi dan nepotisme antara peserta dgn anggota panitia pengadaan dan atau dgn pejabat yg berwenang. • Pelelangan yg Gagal dan Pelelangan Ulang Pelelangan dinyatakan gagal oleh panitia pengadaan apabila: a. Jumlah penyedia barang/ jasa yg memenuhi syarat utk diundang kurang dari tiga peserta atau jumlah penyedia barang/ jasa yg memasukkan penawaran kurang dari tiga peserta atau tdk ada penawaran yg memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
  • 82. b. Harga penawaran terendah lebih tinggi dari anggaran yg tersedia (pagu). Pelelangan dinyatakan gagal oleh kepala kantor/ satuan kerja/ pimpinan proyek/ bagian proyek/ pejabat yg disamakan/ ditunjuk atau pejabat berwenang lainnya apabila: a. Sanggahan dari penyedia barang/ jasa ternyata benar dan diterima oleh pejabat yg berwenang; b. Pelaksanaan pelelangan tdk sesuai atau menyimpang dari dokumen pengadaan yg telah ditetapkan.
  • 83. • Isi Dokumen Kontrak a. Pokok pekerjaan yg diperjanjikan dgn uraian yg jelas mengenai jenis dan jumlah barang/ jasa yg diperjanjikan. b. Hak dan kewajiban para pihak yg terikat di dalam perjanjian. c. Nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat2 pembayaran. d. Persyaratan dan spesifikasi teknis yg jelas dan terinci. e. Tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan yg pasti serta syarat2 penyerahannya. f. Jaminan teknis/ hasil pekerjaan yg dilaksanakan.
  • 84. g. Sanksi dlm hal para pihak tdk memenuhi kewajibannya. • Sistem Kontrak a. Lum Sum b. Harga Satuan c. Terima Jadi d. Jangka Panjang e. Pengadaan Bersama f. Persentase
  • 85. BAB VI LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK • LPSE adalah penyelenggaraan sistem elektronik pengadaan barang/ jasa pemerintah. • LPSE mengoperasikan sistem e-procurement bernama SPSE. • SPSE dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/ jasa Pemerintah (LKPP). • SPSE berbasis free license, lisensi SPSE maupun perangkat lunak pendukungnya.
  • 86. • LPSE adl layanan pengelolaan teknologi informasi utk memfasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/ jasa secara elektronik. Kelebihan atau kebaikan LPSE: • Meingkatkan transparansi dan akuntabilitas. • Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yg sehat. • Memperbaiki efisiensi proses pengadaan. • Mendukung proses monitoring dan audit.
  • 87. • Memenuhi kebutuhan akses informasi yg real time. • Mewujudkan clean and good government dlm pengadaan barang/ jasa. • SPSE dikembangkan oleh LKPP bekerjasama dgn: • Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) utk fungsi enkripsi dokumen. • Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) utk subsistem audit.
  • 88. • Dasar hukum pembentukan LPSE adl Peraturan LKPP No. 14 th 2018 ttg LPSE. • UU No. 11 th 2008 ttg Informasi dan Transaksi Elektronik. • Peraturan Lembaga LKPP No. 9 th 2018 ttg Tata Cara E-Tendering, E-Catalogue, E- Purchasing, E-Audit. • LKPP mrpkn lembaga pemerintah satu-satunya yg mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/ jasa pemerintah.
  • 89. • LKPP dikoordinasikan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. • LKPP mrpkn lembaga pemerintah non departemen yg berada di bawah dan bertanggungjawab kpd Presiden dan dibentuk berdasarkan Perpres No. 106 th 2007.