Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Ekosistem Bisnis Syariah untuk Kemandirian Pesantren - Pelatihan Kemandirian Pesantren Kemenag X KNEKS.pptx
1. Ekosistem Bisnis Syariah
Untuk Kemandirian Pesantren
Iwan Rudi Saktiawan, SSi, MAg, CIRBD
Analis Kebijakan Keuangan Mikro Syariah
Direktorat Keuangan Sosial Syariah
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Jakarta, 23 Juni 2023
2. 2
KNEKS dan Fokus Pengembangan Ekonomi Syariah
KETUA (PRESIDEN RI)
WAKIL KETUA/KETUA HARIAN
(WAKIL PRESIDEN RI)
SEKRETARIS MERANGKAP ANGGOTA
(MENTERI KEUANGAN)
ANGGOTA
MANAJEMEN EKSEKUTIF
SEKRETARIAT
Unit Kerja Dipimpin Oleh:
1. Direktur Industri Produk Halal
2. Direktur Jasa Keuangan Syariah
3. Direktur Keuangan Sosial Syariah
4. Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah
5. Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah
DIPIMPIN OLEH DIREKTUR EKSEKUTIF
PIMPINAN
Bertanggung Jawab Kepada Ketua Koordinasi dan Pemberian Arahan
Pemantauan dan Evaluasi Koordinasi Administrasi
1. Direktur Keuangan dan Umum
2. Direktur Pemantauan Program dan
Kinerja
DIPIMPIN OLEH KEPALA SEKRETARIAT
3. KNEKS Sebagai Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Syariah Nasional
Pengembangan
Industri Produk Halal
Pengembangan
Industri Keuangan
Syariah
Pengembangan Dana
Sosial Syariah
Pengembangan dan
Perluasan Kegiatan
Usaha Syariah
Penyelenggaraan Fungsi KNEKS sebagaimana dimaksud dalam PP 28 Tahun 2020 Pasal 4
Pemberian rekomendasi kebijakan dan
program strategis pembangunan
nasional di sektor ekonomi dan
keuangan syariah
Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi,
dan sinergitas penyusunan dan
pelaksanaan rencana arah kebijakan
dan program strategis pada sektor
ekonomi dan keuangan syariah
Perumusan dan pemberian
rekomendasi atas penyelesaian
masalah di sektor ekonomi dan
keuangan syariah
Pemantauan dan evaluasi atas
pelaksanaan arah kebijakan dan
program strategis di sektor ekonomi dan
keuangan syariah
“Mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan
syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional”
Tugas KNEKS
Ruang Lingkup
Ekonomi dan
Keuangan
Syariah
1 2 3 4
4. 2015 – 2019
KNKS dibentuk pada tanggal 8 November 2016
dengan Perpres No.91 tentang Komite Nasional
Keuangan Syariah dan dipimpin langsung oleh
Presiden dan Wakil Presiden RI.
Tahun Pemberi Penghargaan Peringkat
2021 Islamic Finance Country Index
Global Islamic Finance Report
Global Islamic Finance Award
Peringkat 1
Peringkat 1
GIFA Laurates Award 2021 untuk Wapres selaku Ketua Harian KNEKS
GIFA Islamic Finance Leadership Award untuk KNEKS
2021 -2022 The State of The Global Islamic Economy Report Peringkat – 4 secara umum
Kategori Halal Food Peringkat – 2
Kategori Modest Fashion Peringkat 03
Kategori Islamic Finance Peringat – 6
Kategori Kosmetik & Farmasi Peringkat - 9
2022 Global Muslim Travel Index
Global Islamic Fintech Report Index
Peringkat 2 Pariwisata Ramah Muslim
Peringkat 3 Fintech Syariah
Rapat Pleno KNEKS
terus berjalan untuk
Memonitor
17 Program Reguler
13 Program Prioritas
12 Program Prioritas
per Des 2022 sudah
“netes”
2015
Masterplan Arsitektur
Keuangan Syariah
Salah Satu rekomendasi
adalah pembentukan KNKS
2016
Pembentukan KNKS
Perpres No.91 tahun 2016
KNKS sebagai badan
“unggulan” nasional
pengawasan MAKSI
2019
Masterplan Ekonomi &
Keuangan Syariah 2019 -
2024
Diluncurkan oleh
Presiden RI pada 14 Mei
2019
2020
Pembentukan KNEKS
Perpres 28 Tahun 2020
sebagai katalisator
pertumbuhan Ekonomi &
Keuangan Syariah
Nasional
4
5. Lanskap Ekonomi dan Keuangan Syariah
SUMBER DAYA MANUSIA
Institusi Pendidikan
Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Profesi
RISET &
PENGEMBANGAN
Halal science
Keuangan Syariah
REGULASI
Peraturan
Standards
Fatwa
BRANDING
Sosialisasi
Promosi
TEKNOLOGI DIGITAL
Big Data, Blockchain
Internet of Things
Artificial Intelligence, dll
AWARENESS &
PERLINDUNGAN
KONSUMEN
SUPPLY DEMAND
PASAR
DOMESTI
K
PASAR
GLOBAL
PASAR
Kawasan Industri Laboratorium Pelabuhan Lainnya
INFRASTRUKTUR INDUSTRI
KOMUNITAS
• Lembaga Islam
• Ormas
• Pesantren
Pasar Modal
Syariah
Perbankan
Syariah
IKNB Syariah
• BMT
• BWM
• Organisasi
Pengelola ZIS
• Nadzir Wakaf
Investor
Global
Dana
Pemerintah
Investor
Institusi
Investor
Ritel
• Wakif
• Muzakki
• Donatur • Asosiasi
• Kelompok Usaha
Rakyat
INDUSTRI HALAL
Masjid
SOCIAL FINANCE
COMMERCIAL FINANCE
Usaha Kecil
Korporasi
Usaha Menengah
Usaha Ultra Mikro
Usaha Mikro
Mustahik
INFRASTRUKTUR EKOSISTEM
6. “Pesantren tidak hanya melahirkan orang paham agama tapi juga bisa memakmurkan
bumi. Pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan
melahirkan santripreneur. Hal ini tujuannya untuk memakmurkan bumi guna
mensejahterakan Indonesia.” Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (Sakinah) yang
ditandai dengan peluncuran Gerakan Santri Menabung, Depok, 31 Oktober 2022
2.2
1
2
3
“Pesantren di seluruh pelosok negeri harus terus kita dorong
untuk menggalakkan kegiatan dan pembelajaran di bidang
ekonomi dan keuangan syariah dalam kurikulumnya.” - Indonesia
Sharia Economic Festival 2022 di JCC Senayan, 6 Oktober 2022
“Pesantren diharapkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional baik
melalui pengembangan bidang keuangan seperti program Bank Wakaf
Mikro, BMT, atau usaha ultra mikro lainnya maupun sektor rill.” -
Peringatan HSN 2021, Jakarta
“Lokomotif penggerak ekonomi syariah antara lain adalah lembaga keuangan
syariah, baik bank ataupun non-bank.”- Pengukuhan Prof. Dr. KH. Ma'ruf
Amin sebagai Guru Besar Perbankan Syariah Universitas Islam Nusantara, 2018
Literasi Keuangan Syariah menjadi 50 %. - Rapat Pleno KNEKS, 2022
4
5
Amanat Wakil Presiden
Tentang Pesantren
9. Pilar Strategi Pengembangan UMKM Industri Halal
Jaringan Inkubasi & Pusat Pelatihan
Titik Pusat Pembelajaran dan Pengembangan
Halal Traceability
Farm to Table Process Traceability
Sharia Center of Excellent
Big Data Analytics berbasis AI
Platform Pembiayaan Terintegrasi
Scoring Engine untuk menilai kesesuaian Pembiayaan
dan Pendanaan Syariah untuk setiap skala usaha
Supplier Management System
Scoring Engine untuk menilai Kelayakan
Tim Kerja Ekosistem UMKM Industri Halal
Melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait
Pustaka Aplikasi Digital
Rekomendasi Aplikasi yang sesuai kebutuhan UMKM
Data Warehouse UMKM Industri Halal
Laporan Digital untuk mendukung kebijakan, analisa
pasar, pemetaan dan lain sebagainya
10. Inkubasi dan Pembiayaan/Pendanaan Syariah Terintegrasi
10
Inkubasi
Bisnis
Pra-
Inkubasi
Pasca
Inkubasi
Inkubasi
Student, Recent
Graduates - Universities
MSMEs –
Government-funded
Institutions, SOEs
MSMEs, Univ-
Startup –
Corporation, SOEs,
VC, Financial
Institutions
Pembiayaan
Talent
Scouting,
Profiling
Competitive
Research Fund
(LPDP), Matching
Fund (ex: Kedaireka
dari Kemendikbud)
CSR/TJSL/PKBL,
Bank Zakat Mikro,
Bank Wakaf Mikro
UMi Syariah, KUR
Syariah, LPMUKP
Koperasi
Syariah/BMT, BPRS,
LPDB, KUR Syariah
Venture Capital,
BUS/UUS, P2P
Syariah, SCF
Syariah, IDX
• Jaringan Inkubator Bisnis
Syariah (ID-SHINE), perlu
dikembangkan untuk
menghubungkan, bersinergi, dan
melacak inisiatif & upaya
inkubasi.
• Pembiayaan Terintegrasi
pembiayaan/pendanaan syariah
tersedia untuk berbagai tahapan
usaha.
• Pipeline Berkelanjutan, aliran
berkelanjutan (masuk dan keluar)
dari inkubee yang telah disaring,
agar siap dipasarkan dengan opsi
pembiayaan/pendanaan syariah
yang tersedia di setiap tahapan.
• Sertifikasi Pendamping UMKM
sebagai Sharia
Finance/Investment Advisor
11. Ilustrasi Ekosistem Akselerasi OPOP
11
*) Atau Bank Syariah Lain
Inkubator Syariah Bisnis
Pesantren berpotensi
menjadi bagian dari
Ekosistem Inti
Pengembangan UMKM IH
12. Hasil Sinergi Perdana: 8 Modul Pembinaan Dasar UMKM Industri Halal
Telah Diluncurkan 8 Modul Dasar UMKM Industri Halal bekerjasama dengan berbagai Inkubator
Perguruan Tinggi
Berbagai video edukasi dan literasi tersedia juga di Youtube Channel KNEKS salah
satunya tentang Modul Dasar UMKM
Modul Pembinaan Dasar UMKM Industri Halal
13. Skema Pemberdayaan UKM Pesantren
Case Cabai Juara Ekspor – Nudira, IPB, dan DEKS BI
K/L
Universitas
Coaching Ekspor
Importir
Fasiltasi Sarana Produksi
(Alat, Mesin, & Green House)
End to end Pendampingan Santri
untuk Produksi (Smart Farming)
Pendampingan Ekspor
Pesantren
Case: Diaspora Indonesia
Menjadi Offtaker
1
2
3
Pembukaan
Akses Pasar & Logistik
4
5
14. Konsep Rumah Produksi Halal Bersama Untuk Pesantren
Rumah Produksi
Halal Bersama
Kumpulan
UKM Pesantren
Pabrik Bersama - RPHB Pabrik
Sendiri
UMK UMK
UMK
UMK
1. Jasa Produksi
2. Perizinan & Sertifikasi
3. Desain & Jasa Pengemasan
4. Pemasaran
5. Pergudangan
6. Pendampingan, Riset & Pengujuan
7. Bahan Baku
1 2 3
15. Klaster Swasta
1. Rasuna Garden Foodstreet (RGF)
Klaster Komunitas
2. Masjid Agung Sunda Kelapa
3. Masjid Nasional Istiqlal
Klaster Pemerintahan Daerah
4. Pemda Riau
5. Pemkot Bandung (Malabar)
6. Pemda Sumatera Barat (Los Lambuang,
Payakumbuh, Padang)
7. Pemda Kalimantan Timur (Balikpapan)
8. Pemda Sulawesi Selatan (Lego – Lego)
9. Pemda Sulawesi Utara (Manado)
Klaster Perguruan Tinggi
10.Universitas ITS)
11.Universitas Brawijaya
12.Universitas Syiah Kuala (USK)
13.Universitas Gajah Mada (UGM)
14.UIN Alauddin
15.Univ. Muslim Indonesia (UMI)
Klaster Pemerintahan
16. Kantin Dhawa Kemenkeu
Pengembangan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat Tahun 2022
16. Tahapan Implementasi Zona KHAS di Pesantren
Monitor & evaluasi
November
Penentuan Lokus
Zona KHAS
Audiensi Pengelola
dengan K/L terkait
• Inpeksi
Kesehatan
Lingkungan
(IKL)
• Pemeriksaan
Lab Aman
dan Sehat
Pendampingan
NIB
Sosialisasi
Pendampingan
Halal
Sertifikasi
Halal
Launching Zona
KHAS
Sosialisasi Pedoman
Zona KHAS kepada
tenant
Sertifikasi
LHS
Isu Krusial Zona KHAS
1. Anggaran, memastikan
ketersediaan alokasi
anggaran
2. Laboratorium, memastikan
LABKESDA memiliki reagen
pemeriksaan sample
makanan
3. Sertifikasi Halal, memastikan
LPH yang akan menjalankan
sertifikasi halal
4. Sinergi, koordinasi antar OPD
dalam menjalankan Tusi
Stakeholder terkait Zona KHAS
1. Satgas Halal Kemenag
2. Dinas Kesehatan
3. Labkesda
4. Puskesmas
5. BBTKLP
6. Bappeda/Bapelitbangda
7. Dinas
Perindustrian/Perdagangan
8. Dinas terkait lainnya
Pesantren = Pengelola
Zona KHAS
18. 2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
o Populasi muslim di dunia pada tahun 2030
diperkirakan akan mencapai 2,2 miliar atau 30%
dari populasi dunia (Pew Research Center, 2011)
o Populasi Muslim di Indonesia 87,2% dari jumlah
penduduk Indonesia (muslimpopulation, 2022)
populasi muslim terbesar di dunia
o Permintaan pasar untuk produk-produk Islam
sangat besar
o Halal menjadi isu yang sangat sensitif di
Indonesia
o Tren Wisata Halal yang mulai mendunia
Peluang Halal Bagi Produsen (UMKM/Kopontren)
19. 2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Latar Belakang Sertifikasi Halal
• Tanaman
• Binatang laut
• Bahan Tambang
• Kimia
HALAL
SYUBHAT
ProdukOlahan
Teknologi
Kompleksitas
Bahan
Perlu Fatwa Halalmelalui
ProsesSertifikasi Halal
20. • BARANG
P
R
O
D
U
K
• JASA
1. Makanan
2. Minuman
3. Obat
4. Kosmetik
5. Produk Kimiawi
6. Produk Biologi
7. Produk Rekayasa Genetik
8. Barang Gunaan yang dipakai,
digunakan, dan dimanfaatkan.
1. Penyembelihan
2. Pengolahan
3. Penyimpanan
4. Pengemasan
5. Pendistribusian
6. Penjualan
7. Penyajian
• Sertifikat halal yang diterbitkan berlaku untuk 1 jenis
produk.
• Jenis produk sesuai ketentuan KMA No. 748 Tahun
2021 tentang Jenis Produk yang Wajib Bersertifikat
Halal.
halal.indonesia bpjphkemenag Halal I
ndonesia-B
P
JP
HKemenag R
I
2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Jenis Produk dan Jasa yang Wajib Bersertifikat Halal
21. 2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Profesi Pendukung Sertifikasi Halal
Komisi Fatwa
• Orang yang memiliki kemampuan melakukan
pemeriksaan kehalalan Produk
• Ditugaskan oleh LPH untuk melakukan pemeriksaan
kesesuaian dokumen dan lapangan
Auditor halal
Penyelia halal
Pendamping PPH
Juru sembelih Halal (JULEHA)
• Orang yang bertanggung jawab terhadap proses
produksi halal di perusahaan
• Dapat berasal dari internal perusahaan maupun
organisasi kemasyarakatan, instansi pemerintah,
badan usaha atau perguruan tinggi
• Pihak yang melakukan pendampingan kepada pelaku
usaha mikro dan kecil dalam memenuhi persyaratan
kehalalan produk
• Pendamping dapat berasal dari instansi atau badan
usaha pemerintah, perguruan tinggi, ormas dan
Lembaga keagamaan Islam
• Juru sembelih yang memiliki kompetensi
untuk melakukan penyembelihan sesuai
dengan syariat Islam
• JULEHA disertifikasi oleh MUI
• Sekumpulan ulama/ zuama/
cendekiawan muslim yang diwadahi
MUI yang bertugas untuk menetapkan
fatwa-fatwa khususnya dalam hal ini
menetapkan status kehalalan produk
22. Program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI)
2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI)
merupakan program yang diinisiasi Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal,
Kementerian/Lembaga, Pemda dan mitra BPJPH
lainnya dalam rangka menyukseskan program 10
juta produk bersertifikat halal, untuk membantu
• Meningkatkan kesadaran Pelaku Usaha
• Memberikan dukungan dan penguatan
bagi produk halal UMK
• Meningkatkan kesadaran masyarakat
• Memberi nilai tambah
https://sehati.halal.go.id/
23. 2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Proses Sertifikasi Halal UMK (Self-declare)
Akses aplikasi ke ptsp.halal.go.id
Create
Account
Update Data
Lengkap PU
Asal Pelaku
Usaha :
Dalam Negeri
Ajukan
Permohonan
• Ambil Data PU
• Nama Bahan
• Nama Produk
• Proses Produksi
• Pernyataan Pelaku Usaha
• Dokumen Persyaratan
Verifikasi
Sidang Fatwa
Kirim
Kirim
Kirim
Sertifikat
Halal
Login NIB
• Penggung Jawab
• Aspek Legal
• Pabrik
• Outlet
• Penyelia Halal
Kirim Pendamping
PPH
• Verifikasi
• Validasi
• Pernyataan Pelaku Usaha
• Hasil Verifikasi Validasi
• Rekomendasi
Kirim
Validasi
Tanda
Tangan
Elektronik SH
Terbit
Kembali
Terbit KH, Entry
• Tanggal KH
• Nomor KH
• Upload KH
Pelaku Usaha
Pendamping
BPJPH
MUI
KETERANGAN
Sumber : PMA No. 20 tahun 2021
Biaya yang dibebankan kepada pelaku usaha adalah Rp.0,-
Biaya pendaftaran dan penetapan kehalalan produk adalah sebesar Rp. 300.000,-
dan dapat dibebankan kepada APBN/APBD, fasilitasi Lembaga Negara/ Swasta
atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat
25. Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
1.
2.
3.
Inklusi Keuangan adalah ketersediaan akses pemanfaatan atas produk dan/atau layanan pelaku usaha sektor keuangan yang terjangkau, berkualitas, dan berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan masyarakat (UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
Pembiayaan
Menabung
Transaksi
lainnya
26. KELOMPOK
KEBUTUHAN SUMBER PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEUANGAN BARANG & JASA KEUANGAN BARANG & JASA
INTERNAL
• Kartu Santri
• Laku Pandai
• QRIS
• BMT 4.0
• KUR Syariah
• KPR Syariah
• Multiguna Syariah
• Integrasi platform
• Bisnis Pesantren
• UMKM Asatidz
• UMKM Sekitar
Pesantren
• Bisnis Alumni
• Bisnis Orang Tua
Santri
• Pengelolaan Uang Harian
• ZISWAF & Qurban
• Invesment
• Konsumsi harian
• Perlengkapan pribadi & Pendidikan
• Haji & Umroh
• laundry
Asatidz & Karyawan
• Payroll
• ZISWAF & Qurban
• Investasi
• Pembiayaan Konsumtif
• Pembiayaan Modal Kerja
• Kanal Pembayaran (pulsa, listrik dll)
• Konsumsi harian
• Perlengkapan pribadi & pendidikan
• Rumah
• Kendaraan
• Pendidikan
• Haji & Umroh
EKSTERNAL
Orang Tua Santri, Alumni
dan Masyarakat Sekitar
• Pembayaran SPP
• ZISWAF & Qurban
• Investasi
• Pembiayaan Konsumtif dan Produktif
• Kanal Pembayaran (pulsa, listrik dll)
• Rumah
• Kendaraan
• Pendidikan
• Haji & Umroh
`
LEMBAGA PESANTREN
Lembaga Pendidikan dan
Sosial
• Pengelolaan keuangan SPP, payroll,
pembayaran, dll
• Invesment financing
• Pengadaan sarana-prasarana pendidikan
• Pengadaan Konsumsi harian
Unit Bisnis milik pesantren
dan UMKM sekitar
Pesantren
• Pengelolaan keuangan (cash-in, cash-
out, pencatatan dll)
• Financing (Investment & working
capital)
• Pengadaan inventori/persediaan
• Investasi
• Pengadaan supply perlengkapan haji,
Umroh & Qurban
Mapping Kebutuhan Transaksi Pesantren
27. Kolaborasi Layanan Keuangan Syariah
Kolaborasi Layanan Keuangan Syariah
dengan Pesantren, Masjid, Sekolah Islam, dan lainnya
Unit Layanan Keuangan Syariah (ULKS) adalah model
berbasis kemitraan yang mudah, murah, dan rendah
risiko, yang dapat didirikan oleh berbagai Pesantren,
Masjid, dan layanan publik lainnya guna
mempermudah akses masyarakat ke berbagai
layanan keuangan syariah yang bermanfaat untuk
meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah.
Bertujuan untuk
meningkatkan
inklusi dan literasi
keuangan syariah
ULKS
Rendah
Mudah & Fleksibel
bergantung kepada
kebutuhan
masyarakat setempat
Biaya
Risiko
Layanan
Menabung
(CICO*)
Layanan
Pembayaran
& Transfer
Layanan
Pembiayaan
Syariah
Zakat, Infaq,
Sedekah,
Wakaf
Layanan
Asuransi
Syariah
dll.
* CICO: Cash-In and Cash-Out
28. Target Implementasi Inklusi Keuangan Syariah di Pesantren
1. Menjadikan Pesantren sebagai Tuan Rumah Keuangan
Syariah;
2. Implementasi Laku Pandai dan Kartu Santri di Pesantren,
Masjid, dan Komunitas (simpan-tarik uang,
pembayaran/pembelian, transfer, pembiayaan, dan layanan
lainnya);
3. Pembiayaan UMK terafiliasi dengan Pesantren, Masjid, dan
Komunitas dengan pembiayaan bersubsidi maupun komersial;
4. Pendalaman penggunaan produk dan layanan keuangan
syariah di ekosistem Pondok Pesantren (Tab. Haji, Tab.
Umroh, Tab. Qurban, investasi syariah, asuransi syariah, dan
sebagainya);
5. Target Minimal: Gerakan 1 santri, 1 rekening syariah (OSOA)
bersama dengan 1 lembaga Pesantren, 1 rekening syariah
Sumber:
https://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/
29. Akses Pembiayaan/Pendanaan Syariah
Pada Usaha Berbasis Pesantren
PESANTREN
PESANTREN
PERBANKAN SYARIAH (BUS, UUS & BPRS)
PEER TO PEER (P2P) SYARIAH
SCF SYARIAH
LPDB (Khusus Kopontren)
UNIT USAHA
PONDOK PESANTREN
KOPERASI
PONDOK PESANTREN
(KOPONTREN)
SANTRI ENTERPRENEUR
USAHA ULTRA MIKRO
SEKITAR PESANTREN
KUR SYARIAH (KUR Super Mikro, Mikro & Kecil)
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
PNM SYARIAH (Kelompok/Kumpulan, Khusus
Perempuan)
Bank Wakaf Mikro (BWM)
Bank Zakat Mikro (BZM) / BAZNAS
Microfinance (Khusus Dhuafa)
30. SCF
PENERBIT
SAHAM 1
PENERBIT
SAHAM 2
PENERBIT
SAHAM 3
NAZIR
Investor
/ Wakif
Donatur
Mendirikan Perusahaan Bisnis
Pesantren bekerja sama dengan
Brand ternama
Penerbit Saham menyatakan
porsi wakaf saham dalam prospektus
Deviden Saham disalurkan oleh Nazhir kepada
Mauquf Alaih di lingkungan Pesantren
SCF bekerja sama dengan Nazhir untuk
menyediakan pilihan Wakaf Saham
Pesantren mengajak donatur
untuk berwakaf melalui saham
SCF bekerja sama dengan Lembaga
Pendamping untuk mendampingi
keberlanjutan usaha Penerbit Saham
Pengembangan Skema Wakaf Saham/Sukuk Pada Pesantren
Skema Wakaf melalui Securities Crowdfunding Syariah
PESANTREN
32. Kewirausahaan Syariah
32
Kewirausahaan adalah sikap jiwa
dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru,
yang bernilai dan berguna baik bagi
diri sendiri maupun orang lain
(Fauzia, 2019).
DEFINISI PONDASI
36. Terima Kasih
Komplek Kementerian Keuangan
Gedung Djuanda II Lt. 17
Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1
Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10710
36
37. Ekosistem Bisnis Syariah
Untuk Kemandirian Pesantren
( Nama Lengkap )
( Jabatan )
( Direktorat )
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Jakarta, 23 Mei 2023
39. INKUBASI BISNIS
ASOSIASI BISNIS
BES-KADIN
KPMI
OKE OCE
TDA
HIPMI
APPHI
Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi
Inkubator Bisnis Non-Perguruan Tinggi
Rumah BUMN
UMKM
INDUSTRI
HALAL
PEMBINAAN
PELATIHAN
BUSINESS MATCHING
ISLAMIC FINANCIAL HUB
KUR Syariah, UMi
Syariah, Dana Bergulir
LPDB
FINANCING
PROGRAMME
BZM – BAZNAS, BWM
SOCIAL FINANCE
Bank Syariah, BPRS,
Multifinance Syariah,
BMT, Gadai Syariah, P2P
Syariah
COMMERCIAL FINANCE
LEMBAGA
KEUANGAN
SYARIAH
SECURITIES
CROWDFUNDING
SYARIAH
DIGITALISASI
TRANSAKSI &
LAPORAN KEUANGAN
UMKM
CREDIT SCORING
UMKM
LEGAL SUPPORT
(Perizinan, Sertifikasi, Paten
Right, Dok Ekspor etc)
PURWARUPA
PLATFORM DIGITAL
BUSINESS MATCHING
PENYELENGGARAAN
BUSINESS MATCHING
K/L
Islamic Financial Hub
Pembiayaan/Pendanaan Syariah Terintegrasi
40. Konsep Indikator Output UMKM Industri Halal Naik Kelas
No Aspek Usaha Ultra-Mikro/Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah
1 Modal Modal s/d 1 Miliar Modal s/d 1-5 Miliar Modal s/d 5-10 Miliar
2 Omzet/Pendapatan
per tahun
Penjualan tahunan s/d 2 Miliar Penjualan tahunan 2-15 Miliar Penjualan tahunan 15-50 Miliar
3 Bentuk/Badan Usaha • Beroperasi di sektor informal
• Usaha Perorangan/tidak berbadan hukum
• Beroperasi di sektor formal
• Berbadan hukum selain Perseroan Terbatas
• Beroperasi di sektor formal
• Berbadan hukum Perseroan Terbatas
4 Legalitas dan Perizinan
Usaha
• Usaha tidak terdaftar/tidak memiliki NIB dan
legalitas/perizinan usaha lainnya
• Tidak/Jarang bayar pajak
• Usaha memiliki NIB dan legalitas/perizinan
usaha lainnya
• Terkadang membayar bayar pajak
• Usaha memiliki NIB dan legalitas/perizinan usaha
lainnya
• Rutin membayar Pajak
5 Organisasi dan
manajemen
• Usaha dijalankan pemilik
• Kebanyakan menggunakan anggota-anggota
keluarga tidak dibayar
• Tidak menerapkan pembagian tenaga kerja
internal (ILD), manajemen dan struktur
organisasi formal (MOF), dan sistem
pembukuan formal (ACS)
• Usaha dijalankan pemilik
• Memakai tenaga kerja yang digaji
• Tidak menerapkan pembagian tenaga kerja
internal (ILD), manajemen dan struktur
organisasi formal (MOF), dan sistem
pembukuan formal (ACS)
• Usaha dikelola oleh manajer professional
• Memakai tenaga kerja digaji dan memiliki sistem
perekrutan formal
• Menerapkan pembagian tenaga kerja internal
(ILD), manajemen dan struktur organisasi formal
(MOF), dan sistem pembukuan formal (ACS)
6 Orientasi pasar • Produk dipasarkan di pasar lokal untuk
kelompok berpendapatan rendah.
• Tidak memiliki outlet/cabang untuk pemasaran
produk
• Produk dijual ke pasar domestik dan
ekspor, serta melayani kelas menengah ke
atas
• Memiliki sistem pemasaran & memiliki
outlet/cabang pemasaran
• Menjual ke pasar domestik dan banyak yang
mengekspor, serta melayani kelas menengah ke
atas
• Memiliki sistem pemasaran & memiliki
sejumlah/beberapa outlet/cabang pemasaran
7 Sumber Permodalan
dan Hubungan
eksternal
• Modal dari pemilik usaha sendiri
• Tidak memiliki akses ke program pemerintah
dan tidak punya hubungan bisnis dengan usaha
besar
• Modal dari pemilik dan memiliki akses ke
kredit formal.
• Memiliki akses ke program pemerintah dan
punya hubungan bisnis dengan usaha besar
• Modal dari pemilik dan memiliki akses ke kredit
formal.
• Memiliki akses ke program pemerintah dan
punya hubungan bisnis dengan usaha besar dan
atau PMA
7 Profil ekonomi dan
sosial dari pemilik
usaha
• Pendidikan rendah/dasar dan dari rumah
tangga (RT) miskin
• Motivasi utama usaha untuk bertahan hidup
(survival)
• Cukup berpendidikan baik dan dari RT
nonmiskin
• Motivasi usaha untuk bisnis/mencari profit
• Berpendidikan baik dan dari RT Makmur
• Motivasi utama untuk Bisnis/mencari profit
Sumber: PP No. 7 Tahun 2021 dan SMEs in Asian Developing Countries (Tambunan, 2009), diolah
41. 2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Regulasi Jaminan Produk Halal
1. UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
2. UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Bidang Jaminan Produk Halal;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2019 tentang Tarif
Layanan Badan Layanan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal pada Kementerian Agama
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Halal
Bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Pengawas Jaminan Produk Halal
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2021 tentang Tim Akreditasi
Lembaga Pemeriksa Halal
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2022 tentang Kerjasama
Internasional Jaminan Produk Halal
9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 3/KMK.05/2019 tentang Penetapan
BPJPH pada Kementerian Agama Sebagai Instansi Pemerintah Yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU
10. Keputusan Menteri Agama Nomor 1103 Tahun 2019 tentang Penetapan
BPJPH Sebagai Eselon 1 pada Kementerian Agama Yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLU
11. Keputusan Menteri Agama Nomor 748 Tahun 2021 tentang Jenis Produk
Yang Wajib Bersertifikat Halal
12. Keputusan Menteri Agama Nomor 1360 Tahun 2021 tentang Bahan Yang
Dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat Halal
13. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Pembayaran Tarif Layanan BLU BPJPH
14. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 57 Tahun 2021
tentang Sistem Jaminan Produk Halal untuk Sertifikasi Halal
15. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 135 Tahun 2021
tentang Pedoman Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal
16. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 141 Tahun 2021
tentang Penetapan Tarif Layanan BLU BPJPH
17. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 33 Tahun 2022
tentang Petunjuk Teknis Pendamping Proses Produk Halal Dalam Penentuan Kewajiban
Bersertifikat Halal Bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil Yang didasarkan atas Pernyataan
Pelaku Usaha
18. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 40 Tahun 2022
tentang Penetapan Label Hala
19. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 57 Tahun 2022
tentang Manual Sistem Jaminan Produk Halal Untuk Sertifikasi Halal dengan
Pernyataan Pelaku Usaha
20. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 58 Tahun 2022
tentang Penetapan Instrumen Verifikasi dan Validasi Oleh Pendamping Proses Produk
Halal
21. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 61 Tahun 2022
tentang Standar Operasional Prosedur Layanan Permohonan Sertifikasi Halal Pada
BPJPH
22. Keputusan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Nomor 88 Tahun 2022
tentang Penggunaan Label Halal Pada Produk Yang Telah Memperoleh Sertifikat Halal
42. ALAMI melakukan Scoring/Rating &
mempublikasikan pembiayaan melalui
Platform Digital ALAMI
ALAMI menyalurkan
Pembiayaan kepada Petani
PETANI
Petani Melakukan
Pembayaran ke ALAMI
Peran Mitra ALAMI:
• Melakukan Pendampingan
• Melakukan Pemasaran Hasil Pertanian
Petani mengajukan Pembiayaan Syariah
secara Digital melalui Mitra ALAMI
INVESTOR
Investor melakukan pendanaan
melalui Platform Digital ALAMI
ALAMI mengembalikan
dana ke Investor
1
Mitra meneruskan Pengajuan
Pembiayaan Syariah secara Digital
2
3
4
5
6 7
Use-Case: P2P Financing Syariah untuk Sektor Pertanian
42
43. Perusahaan Off-Taker/Buyer:
• Menjadi Buyer/Pembeli Hasil Pertanian Petani
sebagai sumber Pendapatan/Pengembalian
Petani ke BSI
• Menjadi Avalis/Penjamin bagi Pembiayaan
Petani di BSI
Komunitas mengajukan Pembiayaan KUR Syariah
kepada BSI secara Manual maupun Digital
• BSI Melakukan kunjungan ke Lokasi Petani
• Melakukan penilaian kelayakan
pemberian pembiayaan
• Apabila Permohonan disetujui, BSI
melakukan pencairan ke Rekening
Petani/Nasabah
PETANI
KOMUNITAS PETANI
PERUSAHAAN
OFF-TAKER/BUYER
Petani Melakukan
Pembayaran Angsuran ke BSI
Perusahaan Off-Taker/Buyer melakukan
Pembinaan terhadap Petani baik secara langsung
maupun melalui Mitra
Petani mengajukan Pembiayaan KUR Syariah
melalui Komunitas secara Manual maupun Digital
1
2
3
4
Implementasi Skema Pembiayaan KUR Syariah BSI Melalui Komunitas
• Kerjasama Kemitraan Peternakan Sapi dengan PT Widodo Perkasa Makmur & Petani Sorgum
• Kerjasama dengan PT. Pemalang Agro Wangi dalam Penyaluran KUR Untuk Budidaya Tanaman Sereh
Use-Case: Pembiayaan KUR Syariah untuk Sektor Pertanian
43
45. Update Statistik Jaminan Produk Halal Indonesia
Telah dilakukan sosialisasi Kode 952 data sertifikat halal
komoditas ekspor kepada pelaku usaha/eskportir
226 dokumen PEB
yang telah diproses
Terdapat 31 LPH dalam mendukung
pelaksanaan JPH di Indonesia.
151 lembaga Pendamping PPH
18.443 pendamping PPH untuk
pelaksanaan sertifikasi halal UMK
melalui skema pernyataan pelaku
usaha
Jumlah LPH
Jumlah
Pendamping
PPH
(per 23 oktober 2022)
Kuota: 349.834
Pelaku Usaha Terdaftar: 61.564
(per 23 Oktober 2022)
Jumlah Produk
Bersertifikat Halal
749.971
(per 2019 – Okt 2022)
3 Kawasan Industri Halal
2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Jumlah SH terbit: 14.893
46. Hasil Publikasi Kajian KNEKS
Indonesia Halal Food Lifestyle
2021 Report
https://bit.ly/HalalFoodLifestyleReport2021
Kerangka Riset Sains Halal Nasional:
Teknologi Autentikasi Halal 4.0
https://bit.ly/PengujianAutentikasiHalal4
Dokumen referensi dan acuan nasional di bidang
teknologi pengujian bahan kritis halal pada sektor
makanan-minuman, obat-obatan/ farmasi, dan
kosmetika.
Kerangka Riset Sains Halal Nasional:
Bahan Substitusi Non-Halal
Dokumen pemetaan riset strategis terkait
pengembangan bahan baku halal yang dapat diperoleh
di dalam negeri sebagai dorongan terhadap munculnya
inovasi bernilai tambah.
https://bit.ly/KerangkaRisetSubstitusiNonHalal
Buku Referensi Titik Kritis Halal dan
Substitusi Non-Halal
Buku ini memuat hasil riset bahan baku dalam
industri pangan, kosmetik, obat-obatan dan
bahan gunaan lainnya yang memiliki titik kritis
halal, serta potensi pengembangan substitusi
bahan non-halal dengan memanfaatkan bahan
baku lokal
https://bit.ly/TitikKritisHalaldanSubstitusiNonHalal
Riset Preferensi Pasar terhadap Layanan
RS Berkompetensi Syariah
https://bit.ly/RisetPreferensiPasarterhadapRSsyariah
Riset terkait literasi, persepsi dan awareness
pemangku kepentingan dan masyarakat (baik
konsumen maupun pelaku industri) terhadap
pentingnya layanan kesehatan Syariah yang
pada akhirnya menentukan preferensi atas
Rumah Sakit berkompetensi Syariah
Laporan ini membahas preferensi masyarakat
terhadap konsumsi makanan/ masakan halal di
Indonesia dengan menampilkan insights dan
informasi mengenai industri makanan halal di
Indonesia
2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
47. Media Sosialisasi Sertifikasi Halal
https://www.youtube.com/watch?v=kAF
6dDgE6QE&ab_channel=KomiteNasional
EkonomidanKeuanganSyariah
https://www.youtube.com/watch?v=46FK
5FlD9G8&ab_channel=KomiteNasionalEk
onomidanKeuanganSyariah
2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
48. 2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Latar Belakang Sertifikasi Halal
Contoh hasil olahan teknologi
Buah Jeruk
Minuman
Rasa Jeruk
Flavor Jeruk Flavor Base
Pewarna
Asam Sitrat
Lecitin
Emulsifier
Vitamin C
51. 2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Kriteria Produk Halal
1. Halal Zatnya
2. Halal Cara Mengolahnya
3. Halal Cara Memperolehnya
52. 2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Apa Itu Jaminan Produk Halal (JPH)?
Kepastian hukum
terhadap kehalalan suatu
produk yang dibuktikan
dengan sertifikat halal
53. halal.indonesia bpjphkemenag Halal I
ndonesia-B
P
JP
HKemenag R
I
Untuk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil,
kewajiban bersertifikat halal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
didasarkan atas pernyataan pelaku
usaha Mikro dan Kecil.
Pasal 4A UU
11/2020
PRODUK
• Masuk
• Beredar
• Diperdagangkan
Wajib
Bersertifikat Halal
Pasal 4 UU 33/2014
WILAYAH INDONESIA
2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Kewajiban Bersertifikat Halal
54. PERTAMA
17 OKTOBER 2019 S.D. 17 OKTOBER 2024
• Produk makanan dan minuman
• Bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk
makanan dan minuman;
• Hasil sembelihan dan jasa penyembelihan.
Pasal 139 PP39/2021
Penahapan Kewajiban Bersertifikasi Halal
2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
55. Obat
Barang gunaan
Obat tradisional, obat kuasi, suplemen kesehatan
Obat bebas dan obat bebas terbatas
Obat keras dikecualikan psikotropika
Barang gunaan yang dipakai kategori sandang,penutup kepala,
aksesoris
Barang gunaan yang digunakan kategori perbekalan
Kosmetik
Produk Kimiawi
Produk Rekayasa Genetik
Kesehatan rumah tangga, peralatan rumah tangga,
perlengkapan peribadatan bagi umat Islam, alat tulis,
perlengkapan kantor
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat Kesehatan
risiko kelas A
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat Kesehatan
risiko kelas B
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat Kesehatan
risiko kelas C
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2026
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2029
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2034
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2026
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2026
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2026
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2026
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2029
17 Okt 2021 s.d. 17 Okt 2034
Pasal 141 PP 39/2021
halal.indonesia
Penahapan Kewajiban Bersertifikasi Halal
2023 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
56. 2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Proses Sertifikasi Halal Reguler
Pelaku Usaha
BPJPH
LPH
MUI
BPJPH Penerbitan Sertifikat Halal
Sidang fatwa dan penetapan
halal
Pemeriksaan dan /atau
pengujian kehalalan produk
Pengiriman dokumen hasil
pemeriksaan/pengujian ke MUI
dengan tembusan kepada BPJPH
Permohonan sertifikasi halal
Penetapan LPH
Pemeriksaan kelengkapan
dokumen permohonan
Dilengkapi dengan:
- Data pelaku usaha
- NIB
- Nama dan jenis produk
- Daftar produk dan bahan
yang digunakan
- Proses pengolahan
Meliputi:
- Pemeriksaan keabsahan
dokumen
- Pemeriksaan produk (dan uji
lab jika diperlukan)
Komponen Biaya Permohonan
Sertifikasi Halal Reguler
Permohonan Sertifikasi Halal
a. UMK Rp. 300.000,-
b. Usaha Menengah Rp. 5.000.000,-
c. Usaha Besar atau berasal dari LN Rp. 12.500.000
Permohonan Perpanjangan Sertifikasi Halal
a. UMK Rp. 200.000,-
b. Usaha Menengah Rp. 2.400.000,-
c. Usaha Besar atau berasal dari LN Rp. 5.000.000,-
Registrasi Sertifikasi Halal LN Rp. 800.000,-
Sumber: PP 39 Tahun 2021 dan Keputusan Kepala BPJPH No. 141 Tahun 2021
57. 2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Kriteria Pelaku Usaha yang Bisa Melakukan Self-declare
58. 2022 | Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
Kriteria Auditor, Pendamping dan Penyelia Halal
• WNI
• Beragama Islam
• Berpendidikan paling rendah sarjana strata 1 (satu)
di bidang pangan, kimia, biokimia, teknik industri,
biologi, farmasi, kedokteran, tata boga, atau
pertanian
• Memiliki Sertifikat Pelatihan Auditor Halal dan/atau
Sertifikat Kompetensi Auditor Halal
• Memahami dan memiliki wawasan luas mengenai
kehalalan produk menurut syariat Islam
• Mendahulukan kepentingan umat di atas
kepentingan priba di dan/ atau golongan.
Auditor halal
Penyelia halal
Pendamping PPH
• Beragama Islam
• Memiliki wawasan luas dan memahami syaiat
tentang kehalalan produk
• Memiliki Sertififat Penyelia Halal
• WNI
• Beragama Islam
• Memiliki wawasan luas dan
memahami syaiat tentang
kehalalan produk
• Memiliki sertifikat pendamping
PPH