Modul ini membahas tentang green finance dan sustainability report. Modul ini menjelaskan pentingnya penerapan konsep green finance dan sustainability dalam industri jasa keuangan, serta menganalisis sustainability report yang diterbitkan bank-bank di Indonesia.
1. Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Dr. Erna Sofriana Imaningsih, M.Si
08
Fakultas
Ekonomi &
Bisnis
S1 Manajemen
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Green Financial and Sustainability Report
Green Management
2. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Pendahuluan
Pembangunan berkelanjutan sebagai paradigma
baru dalam mengejar pertumbuhan ekonomi, telah
menarik perhatian dan komitmen banyak lembaga
dan negara.
Begitu pentingnya isu ini sehingga PBB bekerjasama
dengan perbagai pemerintah, masyarakat sipil dan
pelaku ekonomi lainnya telah menyusun kerangka
kerja pembangunan berkelanjutan yang diharapkan
mampu mempertemukan kepentingan ekonomi dan
keberlanjutan/kelestarian alam, menyediakan proses
transformasi ekonomi, dan memperluas akses
masyarakat untuk keluar dari kemiskinan, dan
penegakan keadilan.
3. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Pendahuluan
Keseimbangan antara kepentingan untuk memperoleh profit tidak berarti
dapat memberikan legitimasi untuk menurunkan perhatian dan komitmen
menjaga lingkungan dan kehidupan sosial yang lebih baik.
4. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Green Finance dan Sustainable Finance:
Sebuah Konsep
Green finance pada dasarnya adalah sebuah konsep keuangan hijau untuk
menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan keuangan yang
mendorong investasi ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Keuangan berkelanjutan di Indonesia didefinisikan sebagai dukungan
menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan
berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup
Fakta bahwa industri perbankan bukanlah sektor yang tercemar atau
sensitif terhadap lingkungan tidak menjamin bank tersebut dari
konsekuensinya, karena mereka sama-sama bertanggung jawab kepada
masyarakat
5. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Tujuan Green Finance
Mendukung sektor publik dalam menciptakan keuangan hijau
Mempromosikan kemitraan publik-swasta dalam
mekanisme pembiayaan, seperti obligasi hijau
Pengembangan kapasitas usaha masyarakat dalam kredit mikro
6. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Pentingnya Green Finance
Biaya dan manfaat kegiatan ekonomi, seperti polusi udara dan air,
tidak diinternalisasikan dalam sistem harga
Bank umumnya tidak bersedia memberikan pinjaman untuk
proyek infrastruktur yang berkelanjutan dalam jangka
panjang
Beberapa investor yang bertanggung jawab secara lingkungan
dan sosial tidak mengetahui tempat atau perusahaan untuk
berinvestasi, karena kurangnya informasi
Investor tidak memiliki data atau alat untuk menganalisis investasi
7. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Peran Sektor Swasta dalam Green Finance
Penyedia modal; yang meliputi dana pensiun,
perusahaan asuransi, perwalian komersial dan wakaf.
Perantara keuangan; yang meliputi bank komersial, bank
investasi, perusahaan manajemen investasi, perusahaan
manajemen investasi dan perusahaan ekuitas swasta.
8. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Inisiatif Industri Jasa Keuangan Internasional
Pada Industri Jasa Keuangan, paradigma dalam menjalankan bisnis
berubah.
Hal ini berlaku untuk negara-negara maju sejak tahun 1980-an, dan
semakin mengubah dan menuntut cara industri untuk menjalankan
operasinya juga di Negara-Negara Berkembang.
Dua poin utama berikut memotivasi Industri Jasa Keuangan di pasar negara
berkembang untuk menilai kembali praktik bisnis mereka, terlibat dalam
manajemen risiko dan pengembangan produk yang berorientasi pada
keberlanjutan – selain mengamankan keberlanjutan ekonomi dari operasi
mereka sendiri dan klien mereka.
1) Menekan isu lingkungan, dan
2) Kebutuhan untuk mengentaskan kemiskinan dan melindungi hak
asasi manusia.
9. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Inisiatif Industri Jasa Keuangan Internasional
Dua dimensi strategis bisnis berkelanjutan berikut juga perlu diterapkan
oleh industri keuangan di negara berkembang:
Mengelola risiko lingkungan dan sosial.
Mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang bisnis ramah
lingkungan.
Dengan mengelola peluang dan risiko lingkungan dan sosial secara efektif
bersama-sama, lembaga keuangan menciptakan nilai jangka panjang
bagi bisnis, pemilik, dan pemegang saham mereka.
10. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Inisiatif Sustainability dalam Konteks Indonesia
Posisi Indonesia yang saat ini tengah membutuhkan pertumbuhan ekonomi
cukup tinggi untuk pemanfaatan demografi bonus dan untuk keluar dari
middle income trap, membutuhkan pasokan energi yang cukup tinggi.
Dukungan kepada sektor energi akan dibarengi dengan dukungan untuk
pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas yaitu sektor-sektor yang
memiliki multiplier effect tinggi seperti pertanian dalam arti luas, industri
pengolahan, infrastruktur, UMKM serta energi.
Dalam jangka panjang, penyaluran kepada industri sektor strategis dengan
konsep pembiayaan berkelanjutan diharapkan akan mendorong
tumbuhnya ekonomi secara berkelanjutan yang pada akhirnya akan
memberikan pasar yang lebih besar bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
Pasar yang lebih besar akan tercipta seiring dengan pertumbuhan ekonomi
yang dihasilkan yang kemudian akan memberikan dampak positif terhadap
keberlangsungan LJK pada khususnya dan diharapkan juga dapat
mengurangi defisit neraca pembayaran Indonesia.
11. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Inisiatif Sustainability dalam Konteks Indonesia
Salah satu tools yang dikembangkan Regulator dalam mendorong praktik
sustainability adalah dengan memberikan ceklist Lingkungan, Sosial dan
Tata Kelola kepada Perusahaan, LJK, Emiten dan Perusahaan Publik.
Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola adalah terminologi dan konsep yang
pertama kali diusulkan oleh inisiatif “Who Cares Wins” dari UN Global
Compact yang bertujuan untuk memfokuskan para mayoritas investor dan
analis keuangan terhadap prinsip laporan keuangan terkait isu
Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola.
12. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Sustainability Report
Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan) adalah laporan yang
diumumkan kepada masyarakat yang memuat kinerja ekonomi,
keuangan, sosial, dan Lingkungan Hidup suatu Perusahaan, Lembaga Jasa
Keuangan (LJK), Emiten, dan Perusahaan Publik dalam menjalankan bisnis
berkelanjutan.
13. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Prinsip Penerapan Sustainable Finance
Prinsip investasi bertanggung jawab;
Prinsip strategi dan praktik bisnis berkelanjutan;
Prinsip pengelolaan risiko sosial dan Lingkungan Hidup;
Prinsip tata kelola;
14. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Prinsip Penerapan Sustainable Finance
(Lanjutan)
Prinsip komunikasi yang informatif;
Prinsip inklusif;
Prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas; dan
Prinsip koordinasi dan kolaborasi.
15. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Informasi dalam Sustainability Report
Penjelasan strategi keberlanjutan.
Ikhtisar aspek keberlanjutan (ekonomi, sosial, dan Lingkungan
Hidup).
Profil singkat Perusahaan, LJK, Emiten dan Perusahaan
Publik.
Penjelasan Direksi.
Tata kelola keberlanjutan.
16. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Informasi dalam Sustainability Report
Kinerja keberlanjutan.
Verifikasi tertulis dari pihak independen, jika ada.
Lembar umpan balik (feedback) untuk pembaca, jika ada.
Tanggapan Perusahaan, LJK, Emiten, atau Perusahaan Publik
terhadap umpan balik laporan tahun sebelumnya.
Lainnya?
17. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Kajian Sustainability Report Industri Perbankan
18. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Kajian Sustainability Report Industri Perbankan
19. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Kajian Sustainability Report Industri Perbankan
20. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Kajian Sustainability Report Industri Perbankan
21. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Kajian Sustainability Report Industri Perbankan
22. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Kajian Sustainability Report Industri Perbankan
23. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Reality Check
Sustainability Report VS Annual Financial Report