1. Ragam Bahasa
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir semester ganjil
Dosen pengampu:
Haerudin, M.Pd
Penyusun:
Ari Subiyatmoko 1584202089
Dian Istiqomah 1584202146
Nurul Januar Ramadhani 1584202147
Sindy Zulfa Maulida 1584202144
Siti Soniyah 1584202077
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TANGERANG
2015/2016
2. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik
berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang
dipatuhi oleh pemakainya.(Widjono:2012:20)
Ragam bahasa menurut sikap penutur mencakup sejumlah corak bahasa
Indonesia yang masing-masing pada asasnya tersedia bagi tiap pemakai
bahasa.(Hasan Alwi:2003:5)
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian
bahasa.(Lamuddin Finoza:2008:5)
B. Fungsi Bahasa
Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Bahasa sebagai sarana kontrol social
Bahasa sebagai sarana memahami diri
Bahasa sebagai sarana ekspresi diri
Bahasa sebagai sarana memahami orang lain
Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
Bahasa sebagai sarana berpikir logis
Bahasa membangun kecerdasan
Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Bahasa membangun karakter
Bahasa mengembangkan profesi
Bahasa sarana menciptakan kreativitas baru
C. Ragam Bahasa
Ragam bahasa dibagi menjadi 3:
a) Berdasarkan media pengantarnya ragam bahasa dapat dibagi atas 2
macam:
3. 2
1. Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan ditandai dengan penggunaan lafal atau
pengucapan, intonasi (lagu kalimat), kosa kata, penggunaan tata bahasa
dalam pembentukan kata, dan penyusunan kalimat. Ragam bahasa
lisan terdiri dari: (a) Ragam bahasa lisan baku sejalan dengan ragam
bahasa tulis baku.
Contoh:
a. Kelafalan baku (dicetak miring) lazim digunakan dalam berbahasa
lisan:
Asas (azas atau asas)
Andal (handal atau andal)
Bus (bis atau bus)
Energi (enerji atau energy)
Izin (ijin atau izin)
b. Kelafan singkatan:
AC (ace atau ase)
BBC (bebece atau bibici)
TBC (tebece atau tebese)
c. Ragam bahasa lisan
Tidak baku
kosakata lebih menekankan pilihan kata yang tidak baku.
Contoh: Bini Pak Camat bina ibu-ibu bikin kerajinana dari
bambu.
Bentuk kata bahasa lisan cenderung tidak menggunakan
imbuhan (awalan, akhiran).
Contoh: Arjuna sedang tulis skripsi.
Kalimat cenderung tanpa unsur yang lengkap (tanpa subjek,
predikat, atau objek) kejelasan kalimat dipengaruhi oleh unsur-
unsur situasi ketika kalimat tersebut diucapkan. Isi kalimat dapat
dimengerti tetapi struktur kalimatnya salah. Misalnya, berupa
4. 3
anak kalimat, gabungan anak kalimat, tanpa subjek, dan tanpa
predikat (objek).
2. Ragam Bahasa Tulis
Ragam ini menekankan penggunaan ragam bahasa baku,ejaan (EYD)
yang baku,kosa kata yang baku, bentuk kata berimbuhan , dan kalimat
yang lengkap secara gramatikal.
Contoh :
a. Kosakata
Istri Pak Camat membina ibu-ibu memproduksi kerajinan tangan
dari bamboo.
Arjuna sedang membuat skripsi.
b. Bentuk kata
Arjuna sedang menulis skripsi.
Rina sedang memasak nasi
c. Kalimat
Dalam seminar ini kita akan mengkaji pertumbuhan ekonomi 2004.
TKI yang dikirim ke luar negeri harus memiliki paspor .
Jakarta memiliki Pusat Bahasa .
b) Berdasarkan waktu ragam bahasa dibagi menjadi dua :
1. Ragam Bahasa Lama
Ragam lama lazim digunakan dalam penulisan naskah-naskah lama
(kuno). Ragam ini perlu dipahami oleh setiap orang yang bermaksud
Sengkaji peristiwa- peristiwa masa lalu, misalnya upaya menemukan
lokasi kapal dagang VOC bermuatan benda-benda mulia yang
tenggelam di Selat Sunda, perjanjian dagang, pemerintah Hindia
Belanda dengan Kerajaan Banten, atau peristiwa-peristiwa lain yang
ditulis pada masa lalu. Misalnya: pemakaian kosakata kolonialisme,
feudal, bobot, dan lain-lain.
2. Ragam Bahasa Baru (modern)
Ragam Bahasa Baru (modern) ditandai dengan penggunaan kata-kata
baru, Ejaan yang Disempurnakan, dan mengekspresikan ilmu
5. 4
pengetahuan dan teknologi modern, misalnya: internet, jaringan, dan
seluler.
c) Berdasarkan pesan komunikasi ragam bahasa dibagi menjadi menjadi :
1. Ragam Bahasa Ilmiah
Ragam bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efektif, efisien, baik,
dan benar. Ragam ini lazim digunakan untuk mengomunikasikan proses
kegiatan dan hasil penalaran ilmiah, misalnya dalam penulisan proposal
kegiatan ilmiah, proposal penelitian, laporan kegiatan, karya tulis
ilmiah.
2. Ragam Bahasa Pidato
Ragam bahasa pidato dipengaruhi oleh tujuan, situasi, dan pendekatan
isi pidato. Pidato resmi menyajikan materi yang bersifat mulia dan
kebenaran yang bersifat universal. Bahasa yang digunakan ragam lisan
baku, tanpa unsur kedaerahan, menggunakan lafal yang benar, struktur
kalimat sesuai dengan tatabahasa, misalnya pidato presiden menyambut
tamu negara. Pidato tidak resmi, pidato ilmiah, menyajikan kebenaran
fakta yang bersifat objektif, universal dengan ragam bahasa lisan baku
yang serba terukur kebenarannya, misalnya presentasi skripsi, tesis,
atau desertasi.
3. Ragam Bahasa Tulis Resmi
Ragam bahasa tulis resmi ditandai oleh penyajian materi/pesan yang
bersifat mulia-dan kebenaran yang bersifat universal, penggunaan
fungsi-fungsi gramatikal secara eksplisit dan konsisten, penggunaan
bentuk lengkap dan bentuk yang tidak disingkat, penggunaan imbuhan
secara eksplisit dan konsisten, penggunaan kata ganti resmi dan
menghindari penggunaan kata ganti tidak resmi, penggunaan pola frase
yang baku, penggunaan ejaan yang baku pada bahasa tulis dan lafal
yang baku pada bahasa lisan, dan tidak menggunakan unsur tidak baku
misalnya unsur kedaerahan dan asing.
4. Ragam Bahasa Sastra
6. 5
Ragam bahasa sastra mengutamakan unsur-unsur keindahan seni,
penulis cenderung menekankan gaya pengungkapan simbolik dengan
memadukan unsur intrinsik dan ekstrinsik, misalnya dalam roman,
novel, cerita pendek, dan lain-lain. Namun, raga mini sering digunakan
juga dalam iklan promosi produk komersial, terutama dalam upaya
menyentuh perasaan konsumen yang menekankan kesenangan,
keindahan, kenyamanan, dan lain-lain.
5. Ragam Bahasa Berita
Ragam bahasa berita lazim digunakan dalam pemberitaan: media
elektronik (televisi, radio), media cetak (majalah, surat kabar), dan
jurnal. Bahasa berita menyajikan fakta secara utuh dan objektif. Untuk
menjamin objektifitas berita, penyaji perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut: tidak menambah atau mengurangi fakta yang disajikan,
tidak mengubah fakta berdasarkan pendapat penyaji, tidak menambah
tanggapan pribadi, tidak memihak kepada siapapun, dan tidak
menggunakan perasaan suka ataupun tidak suka.
7. 6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.Bahasa mempunyai beberapa fungsi
yaitu : (1) bahasa sebagai sarana komunikasi (2) bahasa sebagai sarana integrasi
dan adaptasi (3) bahasa sebagai sarana control social (4) bahasa sebagai sarana
memahami diri (5) bahasa sebagai sarana ekspresi diri (6) bahasa sebagai sarana
memahami orang lain (7) bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar (8)
bahasa sebagai sarana berfikir logis (9) bahasa membangun kecerdasan. (10)
bahasa mengembangkan kecerdasan ganda. (11) bahasa membangun karakter.
(12) bahasa mengembangkan profesi.(13) bahasa sarana menciptakan kreativitas
baru. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian
bahasa.(Lamuddin Finoza:2008:5) Ragam bahasa dibagi menjadi 3: Berdasarkan
media pengantarnya, berdasarkan waktu, dan berdasarkan pesan komunikasi.
B. Saran
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya.Jumlah ragam yang kita pahami biasanya lebih besar daripada
jumlah ragam yang kita kuasai. Hal itu juga berlaku bagi pengetahuan kita
tentang kosakata dan sintaksis.Jika seseorang hanya menguasai salah satu ragam,
lisan saja, atau tulis saja sebenarnya kemampuan berkomunikasinya belum
lengkap.Menggunakan satu jenis komunikasi saja ternyata tidak cukup, terutama
dalam kehidupan modern.Berkomunikasi secara lisan dan secara tulis sama
pentingnya karena antara kedu nya dapat saling melengkapi.
8. 7
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi.
Hs, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
9. ii
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Ragam
Bahasa.
Makalah ini disusun unntuk melengkapi tugas akhir semester ganjil bahasa
Indonesia. Penulisan disusun berdasarkan berbagai sumber sehingga dapat
mempelancar pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini adanya bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan
bimbingan tersebut kepada: bapak Haerudin, M.Pd selaku dosen mata kuliah
bahasa Indonesia.
Kami menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun, kami
menyadari kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan yang tidak disengaja.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan kami terima dengan rasa
syukur.
Semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi pembaca khususnya dan bagi
kami selaku penyusun.
Tangerang, Desember 2015
Penyusun
10. iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………………………………………...…. iii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………...………… 1
C. Tujuan…………………………………………………...……….. 1
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………...……… 2
A. Pengertian Bahasa…………………………………………...…… 2
B. Fungsi Bahasa………………………………………………..…... 2
C. Ragam Bahasa………………………………………………….... 2
BAB III. PENUTUP…………………………………………………….... 7
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 7
B. Saran…………………………………………………………….... 7
Daftar Pustaka…………………………………………………………..... 8
11. iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakainnya dan bermacam
ragam penuturnya, mau tidak mau takluk pada hukum perubahan. Arah
perubahan itu tidak selalu tak terelahkan karena kitapun dapat mengubah
bahasa secara terencana. Faktor sejarah dan perkembangan masyarakat turut
pula berpengaruh pada timbulnya sejumlah ragam bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan “kami putra dan putri
Indonesia mengaku bertanah air satu-tanah air Indonesia. Kami putra dan
putri Indonesia berbangsa satu bangsa Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Sumpah
ini membuktikan bahwa pengakuan bertanah air satu, berbangsa satu
Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia,
memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengembangkan kepribadian bangsa.
Fungsi tersebut menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia senantiasa
berkepribadian, berprilaku, dan berbudi bahasa khas Indonesia. Dampaknya,
persatuan para pemuda yang terpisah-pisah dalam suatu organisasi pemuda
yang bersifat kedaerahan menyatakan tekadnya yang bulat untuk bersatu
sebagai pemuda Indonesia dan menggunajan bahasa Indonesia dalam setiap
komunikasi nasional.Oleh karena itu kami menyusun makalah ini untuk
mengetahui bagaimana ragam bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti bahasa ?
2. Apa fungsi bahasa ?
3. Apa itu ragam bahasa ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami arti bahasa.
2. Untuk mengetahui fungsi bahasa
3. Untuk mengetahui ragam bahasa