1. • Lukman Sandhy (D0218021)
• M Rahul Dewangga (D0218022)
• Sabran (D0218307)
• Saripa Hasipah (D0218516)
• Putri Zakrani (D0218372)
• Ilma Magfirah (D0218017)
• Ika Nurul Fadhillah .S (D0218016)
KELOMPOK 1
TEKNIK INFORMATIKA B
2. Banyaknya penyimpangan-penyimpangan penggunaan bahasa yang tidak
sesuai dengan aturan baku ialah dialek kedaerahan.
Bahasa-bahasa yang lahir dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas
dikenal dengan bahasa tidak baku yaitu bahasa yang biasa digunakan pada
situasi santai dengan keluarga, tulisan pribadi, dan pergaulan sehari-hari, dan
tidak cocok digunakan dalam situasi resmi seperti dalam penulisan ilmiah,
diskusi, pembicaraan di lingkungan formal, dan lain-lain. Oleh sebab itu, kita
harus memperdalam pemahaman mengenai bahasa Ilmiah
3. A. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik,
yang bisa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah, di dalam
suasana resmi, atau dalam surat menyurat resmi disebut ragam bahasa baku
atau ragam bahasa resmi.
4. Bahasa indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat
penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa
indonesia yang digunakan di dalam tulisan ilmiah ternyata tidak selalu baku
dan benar, banyak kesalahan sering muncul dalam tulisan ilmiah. Bahasa
indonesia dalam ragam ilmiah bersifat logis dan eksak. Ragam bahasa ini
termasuk dalam ragam bahasa fungsiolek yang berarti bahwa ragam bahasa ini
digunakan dalam suatu kegiatan tertentu sesuai dengan fungsinya dalam suatu
karya ilmiah. Berbicara mengenai pentingnya kedudukan bahasa indonesia
utamanya dalam ragam ilmiah hal yang penting diketahui adalah ciri-cirinya.
Ada begitu banyak ciri-ciri bahasa indonesia dalam ragam ilmiah seperti lugas
dan jelas, ringkas dan padat, cendekia dan masih banyak lagi ciri-ciri lainnya.
5. B. Pengertian Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia
yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan
untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari
keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk
komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Berapa ciri dari bahasa
indonesia ragam ilmiah adalah formal dan objektif,ringkas dan padat, serta
konsisten.
6. C. Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah
1. Formal dan Objetif
Berawal dari Sumpah pemuda 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia
mempunyai fungsi majemuk, menjadi bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa
resmi, bahasa penghubung antar individu, bahasa pergaulan, dan tidak kalah
penting sebagai bahasa pengantar semua sekolah di Indonesia. Tapi tentu saja
penggunaan bahasa indonesia sehari-hari berbedda dengan yang digunakan
daam kalangan ilmiah.
Adapun yang akan dibahasa pada sub bab ini adalah salah satu ciri bahasa
indonesia ragam ilmiah yakni formal dan objektif.
7. a. Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Formal artinya resmi.
Contoh:
Kata formal: kata non-formal:
Wanita Cewek
Daripada Ketimbang
Hanya Cuma
Membuat Bikin
Dipikirkan Dipikirin
matahari Mentari
8. Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis
Contoh:
Kata ilmiah teknis: Kata ilmiah populer:
Modern maju
Alibi alasan
Argumen bukti
Informasi keterangan
Sinopsis ringkasan
Urine air kencing
9. Bentukan kata formal dalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai
dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa indonesia.
Contoh:
Kata bernada formal: Kata bernada non-formal:
Menulis nulis
Mendengarkan dengarkan
Mencuci nyuci
Tertabrak ketabrak
10. 3. Konsisten
Bahasa indonesia dalam ragam ilmiah bersifat logis dan eksak. Ragam bahasa ini digunakan dalam
kegiatan tertentu sesuai dengan fungsinya dalam suatu karya ilmiah. Ada begitu banyak ragam yang
digunakan namun yang paling sering salah adalah ketidakkonsistensian bahasa indonesia ragam ilmiah
Perhatikan contoh kalimat konsisten berikut ini !
(1) Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan
dihimbau mengoperasikan, semua kendaraan ekstra.
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagimuslim Bosnia. Bagi mereka yang
penting adalah pencabutan embargo persenjataan.
(2) Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah disiapkan kendaraan yang
eukup. Pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra. Perlucutan senjata di
wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah peneabutan
embargo persenjataan.
Contoh (2) tidak konsisten dengan kaidah yang berlaku. Sementara itu, contoh yang konsisten adalah
contoh (1).
11. b. Objektif
Bahasa ilmiah bersifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalah
menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan
menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan
secara objektif. Sifat objektif juga diwujudkan dalam panggunaan kata. Kata-kata
yang menunjukkan sifat subjektif tidak digunakan.
Contoh:
- Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan
kekurangan nitrogen.
- Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan
nitrogen.
12. 2. Ringkas dan padat
Bahasa indonesia ragam ilmiah memiliki ciri-ciri ringkas dan padat. Bahasa
indonesia ragam ilmiah dengan ciri ringkas dan padat, dalam penggunaannya
direalisasikan dengan tidak memperlihatkan adanya suatu penggunaan unsur-
unsur bahasa yang mubazir atau pemborosan.hal ini berarti bahwa dalam
bahasa indonesia ragam ilmiah menuntut adanya suatu penggunaan bahasa
secara hemat tanpa mengurangi makna atau tujuan dari bahasa tersebut. Oleh
karena itu untuk dapat memilih kata secara tepat maka penulis karya ilmiah
perlu memahami kriteria pemilihan kata, yaitu ketetapan, kecermatan, dan
keserasian.
13. a. Ketetapan
Berkaitan dengan kemampuan pemilihan kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat.
Oleh karena itu penulis dituntu untuk dapat memahami perbadaan makna denotasi dan konotasi,
perbedaan makna kata-kata bersinonim, penggunaan kata atau ungkapan eufemisme serta penggunaan
kata kongkret dan abstrak.
b. Kecermatan
Berkaitan dengan memilih kata yang benar-benar diperlukan. Untuk dapat memilih kata secara
cermat, penulis dituntut untuk memahami ekonomi bahasa dan menghindari penggunaan kata-kata
yang dapat menyebabkan kemubaziran, berlebihan atau yang berbunga-bunga.
c. Keserasian
Berkaitan dengan kemampuan memilih kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Dalam penulisan karya ilmiah penulis perlu memahani bentuk-bentuk kata yang benar dalam bahasa
indonesia, yaitu sesuai dengan kaidah pembentukan kata. Hal ini dikarenakan bentuk-bentuk kata yang
benar atau baku itulah yang harus digunakan dalam penulisan karya ilmiah.