Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
1. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 1
MAKALAH
RAGAM BAHASA;
BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
Oleh Kelompok 2 :
Fatmawati (D0217028)
Muh. Ikram. S ( )
Ramlah (D0217029)
Rusman (D0217030)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI/JURUSAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2017
2. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . ............................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Pendahuluan.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................... 1
D. Manfaat ................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Ragam Bahasa .................................................................... 3
1. Pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah................................... 3
2. Karakterisitik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah.............................. 4
3. Ragam Ilmiah.................................................................................. 4
B. Menggunakan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam menulis dan
persentasi ilmiah.................................................................................... 7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................ 11
B. Saran..................................................................................................... 11
Daftar Pustaka................................................................................................... 12
3. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada
kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dimana makalah ini membahas tentang ragam bahasa.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada baginda Nabiullah
Muhammad SAW. yang membawa umat manusia dari zaman yang Jahiliyah
menuju zaman yang terang-benderang.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua orang.
Majene, Senin 2 Oktober 2017
4. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa dari bangsa kita yang sudah dipakai
oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala sebelum Belanda menjajah Indonesia,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar,
salah satunyapada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai
dengan ejaan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan
tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia dan bisa
diterapkan dengan baik sehingga identitas kita sebagai warga negara Indonesia
tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia wajib dipelajari tidak hanya oleh kalangan pelajar dan
mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajarinya. Dalam
bahasa Indonesia ada yang disebut ragam bahasa dimana ragam bahasa yaitu
variasi bahasa Indonesia yang digunakannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa
lisan ada juga ragam bahasa tulisan, namun disini yang lebih ditekankan yaitu
ragam bahasa lisan, dikarenakan benyak digunakan oleh kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
Pengertian ragam bahasa.
1. Macam-macam ragam bahasa.
2. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media.
3. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur.
4. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang ragam bahasa
Indonesia dan macam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari media atau
sarana yang akan menghasilkan bahasa. Dan memenuhi tugas bahasa Indonesia.
5. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 5
D. Manfaat
Manfaat dibuat makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud ragam bahasa.
2. Mengetahui macam-macam ragam bahasa yang sering digunakan.
3. Penggunaan ragam bahasa.
4. Contoh-contoh ragam bahasa.
6. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa
ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yang
terdiri dari :
Ragam bahasa lisan.
Ragam bahasa tulisan.
Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan
fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya,
dinamakan ragam bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan
dengan lafal, dalam ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara
penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam
tersebut memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur
dasarnya ragam bahasa lisan. Oleh karena itu sering timbul kesan antara ragam
bahasa lisan dan tulisan itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu
berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki sistem seperangkat kaidah
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam pembahasan tentang Ragam
Bahasa di dalamnya juga terdapat Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah.
1. Pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia
yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan
untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya,
bahasa Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah, baik
secara tertulis maupun lisan.
7. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 7
2. Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Imiah
Adapun karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah sebagai
berikut :
1. Cendikia
Artinya bahasa Indonesia itu digunakan secara tepat dan seksama sehingga
gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.
2. Lugas dan Jelas
Artinya bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas
dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga makna
yang ditimbulkan adalah makna lugas.
3. Bertolak dari gagasan
Artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan
tidak pada penulis atau pelaku.
4. Formal
Tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa
kata, pembentukan kata dan kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada formal
dan kalimat-kalimatnya memiliki unsur yang lengkap.
5. Obyektif
Artinya hindari kata-kata yang menunjukkan sifat subyektif.
6. Ringkas dan padat
Tidak adanya unsur bahasa yang mubazir (pemborosan kata).
7. Konsisten
Ditampakkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan istilah yang
sesuai dengan kaidah yang digunakan secara konsisten.
3. Ragam Bahasa Ilmiah
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosa kata ragam bahasa baku
agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Maka
dari itu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang
berkaitan dengan ragam bahasa.
8. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 8
a. Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana
1. Ragam Bahasa Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita
dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato
atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah. Dan ragam lisan
yang nonstandard, misalnya dalam percakapan antar teman di pasar, atau dalam
kesempatan nonformal lainnya.
2. Ragam Bahasa Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata.
Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan
unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan
kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
b. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian
bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta
berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura,
dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam
pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin,
video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.
9. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 9
c. Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara
lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap
penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat
mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada
atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan
pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal
jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat
keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Maka dari itu dikenal Ragam Bahasa Baku dan Ragam Bahasa Nonbaku.
Ragam Bahasa Baku dipakai dalam :
a) Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat
dinas memberikan kuliah/pelajaran.
b) Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan,
dengan guru/dosen, dengan pejabat.
c) Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-
undang.
d) Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
Sementara ragam bahasa nonbaku dipakai dalam percakapan yang tidak resmi
(informal) seperti percakapan yang dilakukan di dalam rumah tangga, pinggir
jalan, di warung-warung, di lapangan dan sebagainya. Jadi pemakaian bahasa
diluar suasana formal (resmi) hanya berfungsi sebagai alat komunikasi
antarsahabat, antaranggota dan kesemuanya yang digolongkan dalam ragam tak
baku.
10. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 10
d. Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.
Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun
menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam
lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan
kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik,
berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan,
olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok
persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah
kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut,
misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang
agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran.
Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni.
Pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum. Pemanasan,
peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang
digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan.
Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra,
kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll.
Contoh kalimat yang digunakan dalam undang-undang.
B. Menggunakan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan
Persentasi Ilmiah
Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan
persentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut
secara tertulis dan lisan. Pada saat menulis tulisan ilmiah penulis harus berusaha
keras agar bahasa Indonesia yang di gunakan benar-benar menunjukkan sifat yang
cendikia, lugas dan jelas, bertolak dari gagasan, formal, objektif, ringkas dan
padat, serta konsisten.
11. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 11
Ciri-ciri penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam penulisan
karya ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Baku.
Sturuktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia
baku, baik mengenai struktur bahasa kalimat maupun kata. Demikian juga,
pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.
2. Logis.
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah
dapat diterima akal. Contoh : "Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan."
Ide kalimat tersebut tidak logis, pilihan kata "masalah" kurang tepat atau tidak
spesifik.
3. Kuantitatif.
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Perhatikan contoh di bawah ini: Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan
perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang.
Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas
dapat kita benahi menjadi “Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan
tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren”.
4. Tepat.
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh
pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban
pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki”. Kalimat tersebut, mempunyai
makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren.
5. Denotatif.
Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak
diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.
12. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 12
6. Runtun.
Ide diungkapkan secara teratur dan sesuai dengan urutan serta tingkatannya,
baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf merupakan seperangkat
kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.
Jenis-jenis karya ilmiah dapat dibedakan atas:
a) Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan
pembahasannya berdasarkan data dilapangan atau kepustakaan yang bersifat
empiris dan objektif.
b) Kertas Kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam dari pada
makalah dengan menyajikan data dilapangan atau kepustakaan yang bersifat
empiris dan objektif. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau
lokakarya.
c) Laporan Praktik Kerja
Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil
temuan dilapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya
ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII).
d) Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S1). Karya ilmiah ini ditulis untuk
meraih gelar sarjana.
e) Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru
dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih
13. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 13
mendalam dari skripsi (karya ilmiah s2). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih
gelar megister.
f) Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru
yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah
S3). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
Bagaimana halnya dalam presentase ilmiah? Ketika melakukan presentase
ilmiah, presenter dituntut agar bahasa Indonesia lisan yang digunakan diwarnai
oleh sifat-sifat ragam bahasa Indonesia ilmiah sebagaimana dikemukakan diatas.
Sementara itu, beberapa fasilitas dalam penggunaan bahasa lisan tetap bisa
dimanfaatkan, misalnya adanya kesempatan untuk mengulang-ulang, menekankan
dengan menggunakan intonasi, jeda, dan unsur suprasegmental lainnya.
14. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut
media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan
tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan
bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan
diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa
dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
B. Saran
Kami sarankan kepada pembaca agar membudayakan penggunaan bahasa
ilmiah dalam keadaan resmi (Formal) supaya bahasa Indonesia dapat melekat
pada diri kita masing-masing, agar kita lebih berani berbicara di depan umum
meskipun di dalam Lingkungan Informal terlebih dalam Lingkungan Formal.
15. Ragam Bahasa; Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 15
DAFTAR PUSTAKA
Marucuy,macuy.2009.” Pengertian Ragam Bahasa dan Hal-Hal ”.
http://macuy- marucuy.blogspot.com.diakses pada Selasa ,4 Desember 2012 pukul
00.26 WIB.
Wahyu,Tri.”RagamBahasa“.ModulBahasaIndonesia.
R, A. Subantari, dkk. 1998. Bahasa Indonesia dan Penyusunan Karangan Ilmiah.
Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati
Poerwadarminta. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dardjowijojo, Soejono. 1996. Bahasa Indonesia Kita. Bandung : ITB Bandung
Diakses Pada Sabtu, 30 September 2017