2. Program Berkelanjutan
READ
REPLIKASI
READ
READSI
• 2008 – 2014 (Loan USD 21 juta)
• 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah
• Pembiayaan IFAD & APBN (Dekon/TP)
• 2015 – 2017
• 4 Kabupaten di Wilayah Perbatasan (2
Kab di Provinsi Kalimantan Barat dan 2
Kab di Provinsi NTT)
• Pembiayaan APBN
• 2018 – 2022 (Loan USD 39,8 juta)
• 18 Kabupaten di 6 Provinsi (14 Kab di
Sulawesi dan 4 Kab Provinsi Wilayah
Perbatasan)
• Pembiayaan: IFAD & Pemerintah (APBN,
APBD - On Granting)
4. KONSEP PEMBANGUNAN YANG BERPUSAT
PADA PETANI
FARMER
Extension
service
Proper basic
production input
Capacity
building
Productive
Infrastructure &
Equipment
Financial
Services
Market linkage
4
Petani
Dosen
Penyuluh
WI
UPT Pusat
Start up package
Pasca panen
Alat produksi
Infrastruktur desa
LKM-A
BPP
Kerjasama Swasta
Kerjasama Swasta
5. Tabel Lokasi Sasaran
Provinsi Kabupaten
# Kecamatan
# Desa
LAMA BARU
BARU
1.Gorontalo 1. Pohuwato 6 18
2. Bone Bolango 6 18
3. Gorontalo 6 18
2. Sulawesi Selatan 1. Luwu 6 18
2. Luwu Utara 6 18
3. Luwu Timur 6 18
3. Sulawesi Tenggara 1. Kolaka 6 18
2. Kolaka Utara 6 18
3. Konawe 6 18
54 162
LAMA
4. Sulawesi Tengah 1. Poso 6 10 10
2. Parimo 6 10 10
3. Buol 6 10 10
4. Toli Toli 6 10 10
5. Banggai 6 10 10
5. Kalimantan Barat 1. Sambas 6 8 12
2. Sanggau 6 5 15
6. Nusa Tenggara Timur 1. Kupang 6 4 16
2. Belu 6 13 7
54 80 100
TOTAL 108 80 262
TOTAL 342 DESA
6. Target Kelompok
Province Districts Types and Number of groups
Cocoa
(2klp/ds)
Rice/maize
(2 klp/ds)
homestead
(1 klp/ds)
Non farm
(1 klp/ds)
other estate
(1 klp/ds)
Fruit/veg
(1 klp/ds) livestock Total
NEW
1. Gorontalo
1. Pohuwato
36 36 18 18 18 18 126
2. Bone Bolango
36 36 18 18 18 18 126
3. Gorontalo 36 36 18 18 18 18 126
2. Sulawesi
Selatan
1. Luwu
36 36 18 18 18 18 126
2. Luwu Utara
36 36 18 18 18 18 126
3. Luwu Timur
36 36 18 18 18 18 126
3. Sulawesi Tenggara 1. Kolaka
36 36 18 18 18 18 126
2. Kolaka Utara
36 36 18 18 18 18 126
3. Konawe
36 36 18 18 18 18 126
Total 324 324 162 162 162 162 1134
New Group
After
Mid
Term
7. Province Districts Types and Number of groups
Cocoa
(2klp/ds)
Rice/maize
(2 klp/ds)
homestead
(1 klp/ds)
Non farm
(1 klp/ds)
other estate
(1 klp/ds)
Fruit/veg
(1 klp/ds) livestock
OLD old new old new old new old new old new old new old new
4. Sulawesi Tengah 1. Poso 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 140
2. Parimo 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 140
3. Buol 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 140
4. Toli Toli 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 140
5. Banggai 20 20 20 20 10 10 10 10 10 10 10 10 140
5. Kalimantan Barat 1. Sambas 16 24 8 12 8 12 16 24 8 12 8 12 140
2. Sanggau 10 30 5 15 5 15 10 30 5 15 5 15 140
6. Nusa Tenggara
Timur
1. Kupang
8 32 4 16 4 16 4 16 4 16 8 32 140
2. Belu 26 14 13 7 13 7 13 7 13 7 26 14 140
100 100 160 200 80 100 80 100 93 127 80 100 47 73 1260
Total Jml Klp
239
4
Old Group
After
Mid
Term
Target Kelompok
59.850 KK
8. KOMPONEN PROGRAM READSI
8
Komponen 1.
Pengembangan
pertanian dan
penghidupan di
pedesaan
Tersedianya
dukungan
kebijakan dan
strategi
pembangunan
Peningkatan
pelayanan
penyuluhan,
penyediaan
saprodi, dan
pemasaran
Komponen 3.
Komponen 2.
56,5% 1,9%
16,3%
Pengelolaan
Program
Komponen 4.
25,1%
9. Komponen 1
Sub Komponen
1.1. Pengorganisasian masyarakat
1.2. Pengembangan pertanian dan matapencaharian;
1.3. Pengembangan lembaga keuangan di pedesaan;
1.4. Perbaikan gizi keluarga, terutama untuk anak-anak
pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Pengembangan pertanian dan penghidupan di pedesaan
(Village agriculture and livelihoods development)
10. P
U
S
A
T
Komponen 1.1 Pengorganisasian Masyarakat
Consulting Firm –
Community
Mobilization
P
e
l
a
t
i
h
a
n
Pemberdayaan
Kelompok
R
E
A
D
-
S
I
P
R
O
V
K
A
B
• 342 Fasilitator
Desa (seleksi
individual)
• 18 Tenaga Ahli
Pemberdayaan
Kab
• 6 Tenaga Ahli
Pemberdayaan
Prov
• 1 Tenaga Ahli
Pemberdayaan
Pusat
Knowledge
Sharing
Meetings
Tujuan: Menyediakan Tenaga Ahli Pemberdayaan untuk mendukung kegiatan
petani dan mengorganisir petani dalam kelompok komoditas
Output:
Kelompok
Komoditas:
1. Padi/
Jagung/TP
2. Kakao
3. Perkebuna
n Lain
4. Pekara-
ngan
5. Hortikul-
tura
6. Ternak
Komponen 1 fokus pada pengorganisasian masyarakat yang mengintegrasikan bidang
pertanian dan peningkatan mata pencaharian di desa sasaran yang utamanya
dilaksanakan oleh Fasilitator Desa (FD) dan Penyuluh Pertanian (PP).
11. Komponen 1.2 Pertanian dan Matapencaharian
Kelompok
Komoditas
Pelatihan Budidaya dan Pascapanen
Pelatihan Penggunaan dan Pemeliharaan
Alsintan serta Pelatihan Pengelolaan Jasa
Alsintan
Paket Bantuan Saprodi
Bantuan Alat dan Mesin Pertanian*
Bantuan Peralatan Pendukung Pascapanen
Pengembangan Usaha Non Pertanian*
Infrastruktur untuk mendukung Usaha
Pertanian dan Non Pertanian
Pemberian Penghargaan bagi Kelompok Tani di
Tingkat Kabupaten
Forum Pertemuan Petani di tingkat Desa
R
E
A
D
-
S
I
KAB
Fasilitator
Desa
Tujuan : meningkatkan produktifitas pertanian dan non pertanian di lokasi
READSI.
Output:
Peningkatan
Produksi
12. Komponen 1.3 Simpan Pinjam dan Pengelolaan Keuangan
Petani dalam
Kelompok
Komoditas
LKMA
34 LKMA diusulkan
untuk diregistrasi
dan difasilitasi oleh
OJK
2.2
Failitator
Keuangan
Tujuan : Meningkatkan akses rumah tangga sasaran terhadap layanan keuangan
melalui penguatan Lembaga Keuangan Mikro yang ada
P
U
S
A
T
R
E
A
D
-
S
I
K
A
B
Identifikasi LKMA
yang ada di lokasi
Program
Fasilitator
Desa
Pelatihan dasar bagi
pengurus LKMA
TOT bagi
Fasilitator
Desa
Bahan Publikasi
tentang
Pengelolaan
Keuangan bagi
Keluarga Petani
Pelatihan lanjutan
bagi pengurus LKMA
In Class training bagi
pengurus LKMA
Output:
LKMA
terfasilitasi
menjadi
lembaga
keuangan
yang dapat
melayani
kelompok
sasaran
13. Komponen 1.4 Perbaikan Gizi
Posyandu/P
AUD
Kelompok
Pemanfaatan
Lahan
Pekarangan
Bahan Publikasi
yang ada di
Dinas Kesehatan
Fasilitator
Desa
R
E
A
D
-
S
I
Petugas/staf
senior yang
ahli dalam
bidang
nutrisi
Peningkatan
Kesadaran
Perbaikan Gizi
bagi
Masyarakat di
lokasi Program
READ-SI
Sosialisasi
Perbaikan
Gizi (Social
Marketing
Activities)
• Pemanfaatan
jejaring sosial
ibu rumah
tangga
• Penyelenggara
an lomba
bertema
perbaikan gizi
• Perlengkapan
pendukung
perbaikan gizi
• Pertemuan
dengan
mengundang
ahli gizi
• Dan kegiatan
lainnya
disesuaikan
dengan
program
daerah
PST
PROV
&
KAB
Tujuan: meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi bagi keluarga
terutama anak-anak di bawah 3 tahun
Output:
Perbaikan
gizi
keluarga
14. Komponen 2
Sub Komponen
2.1. Layanan penyuluhan pertanian (semua kabupaten)
2.2. Layanan keuangan (semua kabupaten)
2.3. Pengadaan benih dan pemasaran (semua kabupaten)
2.4. Dukungan bagi petani kakao dan pemasaran (hanya di wilayah Sulawesi)
2.5. Produksi peternakan, layanan kesehatan dan pemasaran (hanya NTT
sampai Mid Term Reviw/MTR)
Pelayanan penyuluhan, penyediaan saprodi, dan pemasaran (Services,
inputs and market linkages)
15. SUB KOMPONEN 2.1. PELAYANAN PENYULUHAN PERTANIAN
READSI
Upgrading Fasilitas
Pelatihan dan Unit
Penyuluhan di Lokasi
Program
Reviu dan Perbanyakan
Materi Penyuluhan
Pelatihan Penyuluh
Pertanain (PPL) di Lokasi
Program
Reviu Pelatihan
Penyuluhan
Upgrading fasilitas UPT Pusat
Upgrading Perlengkapan BPP
Reviu Kurikulum Pelatihan
Teaching skills
P
P
S
U
N
P
M
O
P
P
S
U
N
P
M
O
16. SUB KOMPONEN 2.2. DUKUNGAN LEMBAGA KUANGAN
READSI Kontrak/Kerjasama
dengan Financial
Advisor / Facilitator
Baseline Survey
Layanan
Keuangan
LKMA
LKMA
LKMA
LKMA
LKMA
LKMA
P
U
S
A
T
P
U
S
A
T
Kerjasama dengan
OJK
P
U
S
A
T
Fasilitasi
LK
berbadan
hukum
(PT atau
Koperasi)
PT/
Koperasi
PT/
Koperasi
17. READSI
SUB KOMPONEN 2.3. PRODUKSI DAN PEMASARAN PERBENIHAN
OLD
PROVINCE
NEW
PROVINCE
Certification
process
Sustainable new
genetic supply
Rice - variety
performance trials
Certification Process
Sustainable new
genetic supply
BPSB
BPSB
P
R
O
V
18. SUB KOMPONEN 2.4. DUKUNGAN PETANI KAKAO MELALUI PPP
READSI
MARS
MONDELEZ
Pengembangan SDM Kakao
M & E - adoption observation
training
Pengembangan Pelatihan Kakao di
Balai Pelatihan, STPP
, SMK - PP
Penguatan Model Bisnis CDC di
Lokasi ex READ Sulteng
e- Cocoa training and advisory
system development
Cocoa youth enterprise support
Cocoa nurseries expansion and
improved clone supply
Cocoa farmer training,
demonstration and support
COCOA
FARMERS
GROUP
MOU
MOU
N
P
M
O
COCOA
FARMERS
GROUP
COCOA
FARMERS
GROUP
Farmers Incentive and market
support
19. Notes
2018 - MOU 16 Juli 2018
Kerjasama READSI dgn PT MARS di Prov Sulteng (Poso Parimo,
Banggai), Sultra (Konawe, Kolaka Utara), Prov Sulsel (Luwu, Luwu
Utara, Luwu Timur) –
2019
Inisiasi kerjasama dan target kerjasama dengan Mondelez
Rencana PPP dgn Mondelez, di Prov Sultra - kab Kolaka
Intervensi READSI melalui Loan adalah pengembangan bisnis kakao
bagi petani muda.
20. RENCANA PELAKSANAAN
READSI - MARS
1.Agronomy
Training di MARS
Academy sebagai
Penyiapan
Penyuluh di desa
lokasi READSI
untuk mengelola
Sekolah Lapang
(SL) Kakao.
2. Master TOT
Training untuk
Widyaiswara dan
Dosen
READSI – MARS bekerjasama dalam pengembangan kakao di Provinsi
Sulawesi Tengah (Poso, Parigi Moutong, Banggai), Sulawesi Tenggara
(Kolaka, Kolaka Utara, Konawe), Sulawesi Selatan (Luwu, Luwu Utara,
Luwu Timur).
1. Pelaksanaan SL
kakao di lokasi
READSI.
2.Proses Seleksi
petani potensial
calon Cocoa
Doctor/CVC.
3. Agronomi Training
untuk Penyuluh,
4. Business Training
untuk petani kakao
5. Adoption-
Observation Training
(A-O) untuk staf
Monev READSI
1. Pelatihan
Cocoa Doctor agar
siap menjalankan
Cocoa Village
Clinic
2. Pemberian
startup input CVC
3. Pengembangan
Cocoa
Development
Center (CDC) di
Sulteng (Lokasi
terpilih)
2018 2019 2020
1. Pelatihan
Cocoa Doctor
agar siap
menjalankan
Cocoa Village
Clinic
2. Pemberian
startup input
CVC (1 Desa 1
Cocoa Doctor)
3. Master TOT
Training untuk
Guru/Dosen
2021
Target
penumbuhan
174 Cocoa
Doctor/Petani
Inovatif di 9
kabupaten
2022
21. READSI dan MARS telah membuat MOU untuk
peningkatan kapasitas SDM pertanian Petani,
Penyuluh, Widyaiswara dan Dosen di UPT Pusat
(Politeknik Pembangunan Pertanian).
Untuk 3 tahun ke depan READSI dan MARS akan
melatih sebanyak 555 orang dengan berbagai
pelatihan teknis Agronomi Kakao (32 hari), Bisnis
Kakao (17 hari), Master TOT (17 hari) dan
Monitoring dan Evaluasi (Adoption-Observation)
7 hari di MARS Academy di Tarengge, Luwu
Timur, Sulawesi Selatan.
Arah pengembangan bagi petani ditujukan pada
penumbuhan Cocoa Doctor di tiap desa sasaran
yang diharapkan dapat memberikan solusi
peningkapan produktivitas tanaman dan
pendapatan petani kakao.
Untuk Penyuluh, Widyaiswara dan Dosen:
peningkatan kapasitas, pengembangan
kurikulum dan metode serta penumbuhan minat
generasi muda di sektor kakao.
22. SUB KOMPONEN 2.5. LIVESTOCK PRODUCTION AND HEALTH SERVICES
READSI
Layanan
Peternakan dan
Kesehatan
Hewan
Pelatihan bagi
Teknisi Peternak
Information
campaign
Insentif Teknisi
Ternak (Komunikasi
dan Transportasi
Penyelenggaraan
Pelatihan oleh
Teknisi Ternak
P
U
S
A
T
LIVESTOCK
GROUP
LIVESTOCK
GROUP
LIVESTOCK
GROUP
ONLY NTT SAMPAI MID TERM REVIEW
23. Komponen 4
Kegiatan dalam komponen ini adalah
manajemen operasional kegiatan project
di Pusat dan Daerah
Manajemen Pengelolaan Project
[Project Management]
Komponen 3
Policy and
strategy dev’t
support
Koordinasi perencanaan
dan kebijakan
Policy coordination
platform
Scaling-up
Grant - BAPPENAS
24. Pembagian Kerja Pusat dan Daerah per Komponen Program
1.1.Pengorganisasian masyarakat
1.3. Pengembangan lembaga
keuangan di pedesaan;
1.4. Perbaikan gizi keluarga,
terutama untuk anak-anak pada
1.000 Hari Pertama Kehidupan.
2.1. Layanan penyuluhan pertanian
2.2. Layanan keuangan
2.3. Pengadaan benih dan
pemasaran
2.4. Dukungan bagi petani kakao dan
pemasaran (hanya di wilayah
Sulawesi)
2.5. peternakan, layanan kesehatan
dan pemasaran (hanya NTT
sebelum Mid Term Reviw/MTR)
3. Dukungan kebijakan dan strategi
pembangunan [Policy and
strategy development support
(IFAD grant)]
4. Manajemen Pengelolaan Project
NPMO/PUSAT PPSU/PROVINSI DPMO/KABUPATEN
2.1. Layanan penyuluhan
pertanian
2.3. Pengadaan benih dan
pemasaran
4. Manajemen Pengelolaan Project
di Provinsi
1.1.Pengorganisasian masyarakat
1.2. Pengembangan pertanian
dan matapencaharian
1.3. Pengembangan lembaga
keuangan di pedesaan;
1.4. Perbaikan gizi keluarga,
terutama untuk anak-anak pada
1.000 Hari Pertama Kehidupan.
2.1. Layanan penyuluhan
pertanian
4. Manajemen Pengelolaan Project
di Kabupaten
25. Januari
Loan
signing
GOI dan
IFAD
2 0 1 8
Feb -
April
Proses
administra
si dan
register
loan (feb-
mar)
NOL AWPB
Pusat-
April
Juni -
Juli
Penyusunan
Project
Implement
ation
Manual
(PIM)
Revisi TOR
dan HPS
paket
pengadaan
Jasa
Konsultansi
Reviu Itjen
dan DJA
untuk buka
blokir
NOL PIM -
Juni
MOU dgn
MARS - Juli
Agst-Sept
Anggaran
READSI
efektif
dalam DIPA
BPPSDMP
Proses
pengadaan
2 Paket
consulting
firm : 1)
Pemberday
aan dan 2)
Manajemen
Sosialisasi
Program,
Penyusunan
Pedoman,
Penyusunan
AWPB Pusat
dan Daerah
2019
Des
Penandata
nganan
Perjanjian
Hibah
Daerah
(PHD)
READSI
6 Provinsi
dan 18
Kabupaten
Okt-Nov
Gagal
Lelang
Paket_ pra
kualifikasi
yang
masuk
kurang
dari 3
Penyiapan
PHD dan
finalisasi
perencana
an pre
financing
daerah
dalam
APBD
26. Capaian Program READSI Tahun 2018
Telah ditandatanganinya Perjanjian Hibah Daerah (PHD) sebagai dasar
penganggaran Program READSI pada APBD (pre-financing) di Lokasi
Program READSI. ___saat ini seluruh daerah sudah memasukkan READSi
dalam DPA APBD dan siap untuk implementasi kegiatan.
Tersusunnya dan tersosialisasikannya Draf Pedoman Pelaksanaan Program
READSI tahun 2019.
Terlatihnya 72 orang Penyuluh Pertanian dalam Pelatihan Agronomi Kakao
dan 17 Widyaiswara dalam Pelatihan MOT Usaha Tani Kakao yang dalam
penyelenggaraannya, READSI berkerjasama dengan PT Mars Symbiosience.
28. Fokus Kegiatan 2019 (Tahun Pertama)
KEGIATAN READSI DI DAERAH UTAMANYA DILAKSANAKAN OLEH OPD YANG
MEMILIKI FUNGSI PENYULUHAN
PELAKSANAAN KEGIATAN READSI 2019 DI DAERAH DIFOKUSKAN PADA
PENGUATAN KAPASITAS SDM (PETANI &PENYULUH) DAN TIM PENGELOLA
PROGRAM DAPAT MENJALANKAN KEGIATAN DENGAN MANAJEMEN YANG
EFEKTIF DAN AKUNTABLE
PPSU PROVINSI AKAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PADA SUB KOMPONEN 2.1
(PELAYANAN PENYULUHAN_pelatihan penyuluh) DAN KOMPONEN 4
(PENGELOLAAN PROGRAM)
DPMO KABUPATEN AKAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PADA SUB KOMPONEN
1.2 (PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN MATAPENCAHARIAN_pelatihan bagi
petani di kelompok sasaran, SL, temu lapang dll) DAN KOMPONEN 4
(PENGELOLAAN PROGRAM)
NPMO PUSAT AKAN MELAKSANAKAN FASILITASI PERTEMUAN SERTA
PENGAWALAN KEGIATAN DI DAERAH KHUSUSNYA DALAM PROSES
REIMBURSEMENT ANGGARAN SECARA BERKALA
Tersusunnya Annual Work Plan dan Budget (AWPB) Pusat dan Daerah
untuk tahun anggaran 2019 – NOL IFAD untuk AWPB 2019 sudah
diterbitkan per tanggal 7 Februari 2019.
29. Lanjutan..
PADA TAHUN 2019 DAERAH AKAN MEMBUAT PERENCANAAN ANNUAL WORKING
PLAN AND BUDGET (AWPB) DAN PROCUREMENT PLAN UNTUK TAHUN 2020
DENGAN NILAI ANGGARAN YANG MENINGKAT SIGNIFIKAN DIBANDINGKAN TAHUN
SEBELUMNYA.
PADA TAHUN 2020 DAERAH AKAN MELAKSANAAN PENGADAAN START UP INPUT
PERTANIAN (PEMBERIAN BANTUAN UNTUK MASYARAKAT_COMMUNITY GRANT)
BAGI KELOMPOK SASARAN. NILAI ANGGARAN YANG DIBUTUHKAN AKAN
MENINGKAT SIGNIFIKAN SEHINGGA DAERAH PERLU MENGALOKASIKAN DANA
TALANGAN YANG LEBIH UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN TERSEBUT.
NPMO PUSAT BERSAMA DENGAN TIM KONSULTAN AKAN MEYELESAIKAN
PEDOMAN/PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KHUSUSNYA DALAM
IMPLEMENTASI KEGIATAN PENGADAAN START UP INPUT YANG AKAN DISERAHKAN
KE MASYARAKAT. KEGIATAN PEMBERIAN START UP INPUT ADA DALAM BUDGET
CATEGORY COMMUNITY GRANT (SWAKELOLA) SEHINGGA DIPERLUKAN
MEKANISME YANG MEMUDAHKAN OPERASIONLISASI DI LAPANGAN.
30. ALOKASI ON GRANTING DAN
ALOKASI ANGGARAN 2019
No Provinsi/Kabupaten
Alokasi on
granting
Alokasi Anggaran
2019
1 PROVINSI GORONTALO 6.890.000.000 1.477.716.000
2 PROVINSI SULAWESI SELATAN 6.864.000.000 1.295.986.000
3 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 6.916.000.000 1.387.198.000
4 PROVINSI SULAWESI TENGAH 13.650.000.000 1.729.545.000
5 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 5.044.000.000 1.232.558.000
6 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 5.707.000.000 1.191.121.000
7 KABUPATEN POHUWATO 20.904.000.000 2.957.340.000
8 KABUPATEN BONE BOLANGO 20.904.000.000 2.917.247.500
9 KABUPATEN GORONTALO 20.904.000.000 2.923.381.500
10 KABUPATEN LUWU 20.943.000.000 3.070.483.000
31. Lanjutan...
No Provinsi/Kabupaten Alokasi on
granting
Alokasi Anggaran
2019
11 KABUPATEN LUWU UTARA 20.930.000.000 2.804.766.000
12 KABUPATEN LUWU TIMUR 20.930.000.000 2.895.153.000
13 KABUPATEN KOLAKA 20.930.000.000 2.834.808.000
14 KABUPATEN KOLAKA UTARA 20.943.000.000 2.771.273.000
15 KABUPATEN KONAWE 20.943.000.000 2.745.585.500
16 KABUPATEN POSO 15.028.000.000 2.250.685.000
17 KABUPATEN PARIGI MOUTONG 15.041.000.000 2.372.982.448
18 KABUPATEN BUOL 14.989.000.000 2.874.648.000
19 KABUPATEN TOLI-TOLI 14.989.000.000 2.351.215.000
20 KABUPATEN BANGGAI 15.041.000.000 2.524.949.000
21 KABUPATEN SAMBAS 13.910.000.000 2.776.174.000
22 KABUPATEN SANGGAU 14.872.000.000 1.150.000.000
23 KABUPATEN KUPANG 15.782.000.000 2.794.187.000
24 KABUPATEN BELU 12.584.000.000 2.402.226.000