SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Latihan & Kasus
Ir. Sihar, MT.
T. Informatika – Fak. Teknik
Bandung – 2015
Algoritma dan Pemrograman – I (4 sks)
Daftar Pustaka
1) Davis, S. R. (2004). C++ for Dummies-5th Edition. Wiley Publishing.
2) Sedgewick, R. (2003). Algorithms-third edition. Addison-Wesley.
3) Shaffer, C. A. (2009). A Practical Introduction to Data Structures
and Algorithm Analysis. Department of Computer Science, Virginia
Tech.
4) Simamora, S.N.M.P. (2002). "Diktat SK-100 Dasar Komputer dan
Pemrograman". Dept. Sistem Komputer, Fak. Teknik. ITHB.
Bandung.
5) Simamora, S.N.M.P. (2011). "Diktat Kuliah TIF301 Algoritma dan
Pemrograman-1". Program studi Teknik Informatika. Univ. BALE.
Bandung.
6) Simamora, S.N.M.P. (2013). "Diktat Kuliah Algoritma dan
Pemrograman-I". Program studi Teknik Informatika. UTAMA.
Bandung.
7) Skiena, S. S. (1998). The Algorithm Design Manual. Springer
Verlag, New York.
Sebuah variabel, zK, adalah input-value by end-user diproses dengan statement
berikut: x1←2*zK;
Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan isi zK jika
menggunakan unary-method pada expression tersebut. Tunjukkan tampilan
jalannya program.
Kasus:
Solusi: Agar expression dapat ditransformasikan dalam bentuk unary-method, maka:
statement tersebut harus menggunakan variabel yang sama yakni zK; mengapa zK,
oleh sebab pada soal diminta isi zK. Dengan demikian, expression 2∗zK diubah
posisi menjadi: zK∗2; dan statement tersebut dapat ditulis-ulang kembali menjadi:
zK←zK∗2; ⇒ zK∗= 2; dan zK←input-value by end-user
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Kasus: Tuliskan algoritma dan pemrograman C++, jika variabel Y1 diisikan DEC(-2) dan isi
variabel x adalah 2 kali isi Y1 untuk statement berikut: z2←x+Y1;
Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi: Konstruksi-algoritma: Y1←DEC(-2);
x←2∗Y1;
z2←x+Y1;
Algoritma Pseudocode:
deklarasi var: Y1,x,z2 ∈ Float;
Y1←DEC(-2);
x←2∗Y1;
z2←x+Y1;
tampilkan z2;
Oleh sebab dalam kasus tidak ada
spesifik penggunaan bilangan
bulat atau pecahan, maka tipe-
data yang digunakan boleh int
atau float. Dalam penyelesaian
ini digunakan float dengan
alasan, tipe-data ini telah
merepresentasikan juga bilangan
bulat (int).
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
Alternatif-1: Alternatif-2:
Sebuah variabel, x1 dan x1∈Bil.Pecahan, adalah input-value by end-user diproses
dengan statement berikut: x1←9+zK;
Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan isi x1 jika
menggunakan unary-method pada expression tersebut. Tunjukkan tampilan
jalannya program.
Kasus:
Solusi: Agar expression dapat ditransformasikan dalam bentuk unary-method, maka:
statement tersebut harus menggunakan variabel yang sama yakni x1; mengapa x1,
oleh sebab pada soal diminta isi x1. Dengan demikian, expression 9+x1 diubah
posisi menjadi: x1+9; dan statement tersebut dapat ditulis-ulang kembali menjadi:
x1←x1+9; ⇒ x1+=9; dan x1←input-value by end-user
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Kasus: Sebuah variabel, t1, dikalikan dengan DEC(-7), hasilnya dikurangkan kembali dengan
nilai awal, DEC(-7), dan ditampungkan kembali ke t1. Tuliskan algoritma dan
pemrograman C++ untuk mendapatkan berapa isi t1 terakhir (ter-update) jika t1
sebelumnya didapatkan dari input-value by end-user. Tunjukkan tampilan jalannya
program.
Solusi: Konstruksi-algoritma: t1←?;
t1←t1∗DEC(-7);
t1←t1−DEC(-7);
tampilkan t1;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Digunakannya tipe-data float untuk
menghindari hasil bersifat ambigue jika t1 di-
input-kan dalam bilangan pecahan
Kasus: Apabila diisikan DEC(125) ke variabel y, lalu di-MOD-kan dengan DEC(-2); lalu di-
MUL-kan dengan DEC(225); hasilnya di-ADD-kan dengan DEC(2). Tuliskan algoritma
pseudocode dan C++ beserta dengan tampilan jalannya program. Khusus untuk
algoritma dan pemrograman C++ gunakan unary-method pada expression untuk
statement yang dituliskan.
Solusi: Konstruksi-algoritma: y←DEC(125);
y←y%DEC(-2);
y←y∗DEC(225);
y←y+DEC(2);
tampilkan y;
MOD: modulo
MUL: multiply
ADD: add/sum
deklarasi var: y ∈ Int;
y←125;
y←y%-2;
y←y∗225;
y←y+2;
tampilkan y;
Algoritma Pseudocode: Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
⇒ y=DEC(125);
⇒ y=DEC(1);
⇒ y=DEC(225);
⇒ y=DEC(227);
⇒tampilkan y=DEC(227);
Kasus: Berapakah nilai D, jika: D←A%B; untuk nilai A dan B berikut ini:
A←DEC(-27); B←DEC(2);
-27÷2 = -13 sisa -1, maka:
-27%2 = -1;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
A←DEC(28); B←DEC(-12);
28 ÷ -12 = -2 sisa 4, maka:
28 % -12 = 4;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Berlaku Hukum Komutatif:
X + Z = Z + X
X ∗ Z = Z ∗ X
Kasus: Berapakah nilai D, jika: D←A%B; untuk nilai A dan B berikut ini:
A←DEC(27); B←DEC(-2);
27 ÷ -2 = -13 sisa 1, maka:
27 % -2 = 1;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
A←DEC(-65); B←DEC(7);
-65÷7 = -9 sisa -2, maka:
-27%7 = -2;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Tidak berlaku Hukum Komutatif:
X − Z ≠ Z − X
X ÷ Z ≠ Z ÷ X
Kasus: Nilai awal DEC(1.5) ditampungkan ke sebuah variabel, p1, dikalikan dengan DEC(-7),
lalu ditambahkan dengan DEC(-7); hasilnya dikurangkan kembali dengan nilai awal
dan ditampungkan kembali ke p1. Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk
mendapatkan berapa isi p1 terakhir (ter-update) jika pada expression digunakan
unary-method pada statement yang dituliskan.
Solusi: Algoritma Pseudocode:
deklarasi var: p1 ∈ Float;
p1←DEC(1.5);
p1←p1∗DEC(-7);
p1←p1+DEC(-7);
p1←p1−DEC(1.5);
tampilkan p1;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
⇒ p1=DEC(1.5);
⇒ p1=DEC(-10.5);
⇒ p1=DEC(-17.5);
⇒ p1=DEC(-19);
⇒ tampilkan DEC(-19);
Kasus: Apabila diisikan DEC(125) ke variabel y, lalu di-DIV-kan dengan DEC(-2); lalu di-MUL-
kan dengan DEC(225); hasilnya di-SUB-kan dengan DEC(2). Tuliskan algoritma
pseudocode dan C++ beserta dengan tampilan jalannya program. Khusus untuk
algoritma dan pemrograman C++ gunakan unary-method pada expression untuk
statement yang dituliskan.
Solusi: Algoritma Pseudocode:
deklarasi var: y ∈ Float;
y←DEC(125);
y←y/DEC(-2);
y←y∗DEC(225);
y←y−DEC(2);
tampilkan y;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
⇒ y=DEC(125);
⇒ y=DEC(-62.5);
⇒ y=DEC(-14062.5);
⇒ y=DEC(-14064.5);
⇒ tampilkan DEC(- 14064.5);
DIV: divide
MUL: multiply
SUB: substraction
Kasus: Jika diketahui sebuah algoritma pseudocode berikut ini:
deklarasi var: x,G,t∈ Bil.Pecahan;
x←DEC(1.5);
t←?;
masukkan t;
G←2÷(x+(t/2);
tampilkan G;
Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan G, sertakan dengan
tampilan jalannya program.
Solusi:
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Solusi:
Kasus: Jika diketahui sebuah statement berikut ini: zL←A∗4; jika diasumsikan variabel A
diisikan DEC(3), selesaikan persoalan berikut ini:
a). Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan zL jika operator
yang digunakan ADD. b). Tuliskan algoritma dan pemroograman C++ seperti pada a)
namun expression digunakan unary-method.
a). Konstruksi-algoritma:
A*4 = A+A+A+A;
sehingga : zL← A+A+A+A;
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
b). Konstruksi-algoritma:
zL← A+A+A+A;
Ubah expression dalam unary-method, maka
gunakan 1-variabel yang sama; misalkan: zL
sehingga : zL← zL+zL+zL+zL;
Statement menjadi:
Algoritma dan pemrograman C++:
zL+=zL;
zL+=zL;
Untuk mentransformasikan operator
MUL ⇒ ADD: x+x+x+x+x;
Untuk mentransformasikan sebuah
expression menjadi dalam bentuk
unary-method, maka harus
menggunakan 1-variabel, boleh x atau
z bergantung pada statement.
Kasus: Perhatikan statement berikut: z←x∗5; jika variabel x diisikan DEC(4), tuliskan
algoritma dan pemrograman C++ untuk expression menggunakan unary-method dan
operator ADD. Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi: Konstruksi-algoritma: x←DEC(4);
z←x+x+x+x+x;
Diubah expression dalam unary-method: misalkan: var: x;
x+=x;
x+=x;
x+=4;
tampilkan x;
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
4+4+4+4+4;
8
12
4
16
4
4
20
⇒ DEC(4)+DEC(4);
⇒ DEC(8)+DEC(8);
⇒ DEC(16)+DEC(4);
⇒ tampilkan DEC(20);
x+x+x+x+x;
tidak memenuhi
Kasus: Ubahlah statement berikut dalam expression dengan unary-method:
z←a+a+a+a+a+a+a;
jika variabel a diisikan DEC(5), dengan algoritma dan pemrograman C++; tunjukkan
tampilan jalannya program.
Solusi: Konstruksi-algoritma: a←DEC(5);
z←a+a+a+a+a+a+a;
Diubah expression dalam unary-method: misalkan: var: a;
a+=a;
a+=a;
a+=a;
a+=5;
tampilkan z;
⇒ DEC(5)+DEC(5);
⇒ DEC(10)+DEC(10);
⇒ DEC(20)+DEC(20);
⇒ DEC(40)+DEC(5)
⇒ tampilkan DEC(45);
Kesimpulan: expression pada
statement tsb, tidak dapat
ditransformasikan dengan
unary-method.
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Solusi:
Kasus: Jika ditetapkan formula: A ÷ B = C sisa D; dalam operator MOD: A%B=D, maka
jelaskanlah bentuk pecahan berikut,
bahwa A adalah identilk dan sama-dengan (4 ∗ 7) + 3;
Buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++ dan tunjukkan tampilan jalannya
program.
7
3
4
7
3
4Konstruksi-algoritma:
7
31
7
3)74(
=
+∗
A=31;
B=7;
C=4;
D=3;
sehingga: 31%7 = 3;
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
A ÷ B = C sisa D ditransformasikan dalam bentuk pecahan
menjadi:
( )
B
DBC
B
D
C
+∗
=
Solusi:
Kasus: Jika ditetapkan formula: A ÷ B = C sisa D; dalam operator MOD: A%B=D, maka
jelaskanlah bentuk pecahan berikut,
bahwa A adalah identilk dan sama-dengan (2 ∗ 12) + 1;
Buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++ dan tunjukkan tampilan jalannya
program.
12
1
2
12
1
2Konstruksi-algoritma:
12
25
12
1)122(
=
+∗
A=25;
B=12;
C=2;
D=1;
sehingga: 25%12 = 1;
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
A ÷ B = C sisa D ditransformasikan dalam bentuk pecahan
menjadi:
( )
B
DBC
B
D
C
+∗
=
Solusi:
Kasus: Jika ditetapkan formula: A ÷ B = C sisa D; dalam operator MOD: A%B=D, maka
jelaskanlah bentuk pecahan berikut,
bahwa A adalah identilk dan sama-dengan (0 ∗ 14) + 11;
Buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++ dan tunjukkan tampilan jalannya
program.
14
11
14
11Konstruksi-algoritma:
14
11
14
11)140(
=
+∗
A=11;
B=14;
C=0;
D=11;
sehingga: 11%14 = 11;
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
A ÷ B = C sisa D ditransformasikan dalam bentuk pecahan
menjadi:
( )
B
DBC
B
D
C
+∗
=
Solusi:
Kasus: Pada sebuah balok, diketahui panjang=1.5cm, lebar=5.5cm, tinggi=2cm. Tuliskan
algoritma dan pemrograman C++ untuk menghitung volume balok tersebut, dan
tunjukkan tampilan jalannya program.
Konstruksi-algoritma: Volume-balok = panjang∗lebar∗tinggi;
Vb⇒Volume-kubus;
p⇒panjang;
l⇒lebar;
t⇒tinggi;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Solusi:
Kasus: Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk menghitung volume kubus apabila
nilai sisi kubus dalam kelompok bilangan pecahan dan didapatkan dengan metode
input-value by end-user. Tunjukkan tampilan jalannya program.
Konstruksi-algoritma: Volume-kubus = sisi∗ sisi ∗ sisi;
Vk⇒Volume-kubus;
s⇒sisi;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Kasus: Sebuah variabel, t2, dikalikan dengan DEC(-2), lalu ditambahkan dengan DEC(2);
hasilnya dikurangkan kembali dengan nilai awal, DEC(-2), dan ditampungkan kembali
ke t2. Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan berapa isi t2
terakhir (ter-update) jika t2 sebelumnya didapatkan dari input-value by end-user.
Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi: Konstruksi-algoritma: t2←?;
t2←t2∗DEC(-2);
t2←t2+DEC(2);
t2←t2−DEC(-2);
tampilkan t1;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Digunakannya tipe-data float untuk
menghindari hasil bersifat ambigue jika t2 di-
input-kan dalam bilangan pecahan
Kasus: Jika dinyatakan bahwa (2.1)3 = (2.1)∗(2.1)∗(2.1), maka tuliskan algoritma dan
pemrograman C++ untuk mendapatkan Z, jika diketahui statement berikut:
Z ← Z5 + 5;
dimana, nilai Z didapatkan dari input-value dari end-user dan Z ∈ Bilangan Pecahan.
Sertakan juga dengan algoritma pseudocode.
Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi: Algoritma Pseudocode: deklarasi var: Z ∈ float;
Z←?;
masukkan Z;
Z5 ← Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z;
sehingga: Z← Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z + 5;
tampilkan Z;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Kasus:
Solusi:
Jika diketahui suatu lingkaran dengan jari-jari = r, tuliskan algoritma dan
pemrograman C++ untuk menghitung luas lingkaran jika input-value didapatkan
dengan dua cara yaitu: deklarasi pada program (ditetapkan range: 12 s.d 17 cm), dan
input-value by end-user.
Tunjukkan tampilan jalannya program untuk masing-masing cara tersebut.
Luas lingkaran = π.r2
π = 3.14
Cara deklarasi Cara input-an
range untuk r sebagai input-value: 12 s.d 17 cm
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
Algoritma dan pemrograman C++:
Tampilan jalannya program:
Kasus:
Solusi:
Jika diketahui modifikasi pengerjaan operator matematika dengan unary-method
adalah: A=A+15; menjadi A+=15, maka: tuliskan algoritma dan pemrograman C++
untuk statement berikut:
X←X%43;
jika X merupakan hasil deklarasi: X←DEC(15) dan expression ditransformasi dengan
unary-method.
Berapakah nilai X?
Sertakan dengan algoritma pseudocode.
Algoritma Pseudocode: deklarasi var: X ∈ int;
X←15;
X%=43;
tampilkan x;
output: X=15;
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Kasus:
Solusi:
Jika diketahui suatu algoritma berikut: suatu bilangan ditampungkan ke suatu variabel
zK lalu ditambahkan dengan 5, selanjutnya isi variabel zK tsb dikalikan dengan 1.5 dan
terakhir dikurangkan dengan 10. Jika bilangan tsb adalah kelompok bilangan: 15 s.d 35,
tulislah algoritma dan pemrograman C++ untuk menampilkan isi akhir dari operand-hasil
apabila bilangan tsb hasil deklarasi. Sertakan juga dengan algoritma pseudocode.
Algoritma Pseudocode: deklarasi var: zK ∈ float;
zK←16.4;
zK←zK+5;
zK←zK∗1.5;
zK←zK−10;
tampilkan zK;
range zK: 15 s.d 35
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Apabila statement pada expression
ditemukan bilangan pecahan (sebagai
konstanta, K), maka variabel pada
statement tersebut nyatakan dalam
float (pecahan)
Kasus: Tuliskan Algoritma Matematika Informasi untuk mendapatkan z dan buktikan dengan
algoritma dan pemrograman C++, jika diketahui statement berikut:
z ← x•y;
dimana, x←DEC(10) dan y←0x1B;
Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi: Algoritma Matematika Informasi:
DEC(10) : 001 010
0x1B : 011 011 •
DEC(10) ← 001 010
sehingga, z=DEC(10);
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Kasus: Tuliskan Algoritma Matematika Informasi untuk mendapatkan a3 dan buktikan
dengan algoritma dan pemrograman C++, jika diketahui statement berikut:
a3 ← a1+a2;
dimana, a1←0210 dan a2←0xc3;
Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi:
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Algoritma Matematika Informasi:
0210 : 1000 1000
0xc3 : 1100 0011 +
DEC(203)←1100 1011
sehingga, a3=DEC(203);
Kasus: Tuliskan Algoritma Matematika Informasi untuk mendapatkan z3 dan buktikan dengan
algoritma dan pemrograman C++, jika diketahui statement berikut:
z3 ← z1⊕z2;
dimana, z1←0xf2 dan z2←0111;
Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi:
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Algoritma Matematika Informasi:
0xf2 : 011 110 010
0111 : 001 001 001 ⊕
DEC(187)←010 111 011
sehingga, z3=DEC(187);
Kasus: Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan c, jika diketahui
statement berikut:
c ← a≠b;
dimana, a←DEC(21) dan b←DEC(-91);
Tunjukkan tampilan jalannya program.
Solusi:
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
jika dituliskan expression: a≠≠≠≠b, dan hasilnya ditampungkan ke c maka nilai c
bernilai TRUE (nilai TRUE direpresentasikan dengan DEC(1)); karena DEC(21)
tidak sama dengan DEC(-91).
Kasus: Sebuah variabel, t2, menampung hasil dari statement: {DEC(42) < 0x2A} • {0110 >
23h} + {(01101)2 ≥ DEC(21)}. Tuliskan konstruksi-algoritma untuk menentukan isi
variabel tersebut, dan buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++. Sertakan
dengan tampilan jalannya program.
Solusi: Oleh sebab pada expression terdapat bilangan bukan basis-10 (decimal), maka terlebih
dahulu ditransformasikan ke dalam decimal agar memudahkan melihat hirarki nilai
bilangannya.
0x2A = (2)(16) + (10)(1) = 32+10 = DEC(42)
0110 = (1)(64) + (1)(8) + 0 = 64+8 = DEC(72)
23h = (2)(16) + (3)(1) = 32+3 = DEC(35)
(01101)2 = (1)(8) + (1)(4) + 0 + (1)(1) = DEC(13)
Konstruksi-algoritma:
Nilai FALSE direpresentasikan dengan DEC(0), sehingga t2 berisi nilai DEC(0).
Konstruksi-algoritma:
lanjutan...
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
Kasus: Sebuah variabel z yang berperan sebagai operand-hasil menampung statement:
z ← a1 + a2 • a3; dimana masing-masing isi variabel a1, a2, dan a3 dituliskan berikut
ini:
a1 ← {0x7 ≤ DEC(-12)};
a2 ← {DEC(-12) > DEC(-12)};
a3 ← {DEC(10) ≠ ah};
Tuliskan konstruksi-algoritma untuk menentukan isi z, dan buktikan dengan algoritma
dan pemrograman C++. Sertakan dengan tampilan jalannya program.
Solusi: Dalam menuliskan sebuah algoritma dan pemrograman dapat dilakukan dengan
berbagai cara, dan hal ini dapat diterima dengan alasan sebuah algoritma tersebut
pada dasarnya adalah bersifat unik; namun tetap harus berdasar konstruksi persoalan
yang disajikan. Setiap expression bernilai bukan dalam decimal, terlebih dahulu
ditransformasikan ke dalam decimal.
Konstruksi-algoritma:
a1 ← {0x7 ≤ DEC(-12)};
0x7 = (7)(1) = DEC(7)
sehingga:
a1 ← {DEC(7) ≤ DEC(-12)};
maka nilai a1 bernilai FALSE
a2 ← {DEC(-12) > DEC(-12)};
sehingga:
maka nilai a2 bernilai FALSE
a3 ← {DEC(10) ≠ ah};
ah=0xa= (10)(1) = DEC(10)
sehingga:
a3 ← {DEC(10) ≠ DEC(10)};
maka nilai a3 bernilai FALSE
lanjutan...
Dituliskan kembali statement tersebut menjadi:
z ← a1 + a2 • a3;
z ← FALSE + FALSE • FALSE;
z = FALSE;
Nilai FALSE direpresentasikan dengan DEC(0), sehingga z berisi nilai
DEC(0).
Keterangan:
+ : OR
• : AND
FALSE + FALSE
FALSE
Alternatif-1
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
lanjutan...
Alternatif-2
Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:

More Related Content

What's hot (20)

Soal dan bahasan Pascal
Soal dan bahasan PascalSoal dan bahasan Pascal
Soal dan bahasan Pascal
 
Algoritma matematika
Algoritma matematika Algoritma matematika
Algoritma matematika
 
Bahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentuBahan ajar integral tak-tentu
Bahan ajar integral tak-tentu
 
Conclusion
ConclusionConclusion
Conclusion
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Tugas 5 matlab
Tugas 5 matlab Tugas 5 matlab
Tugas 5 matlab
 
Materi ajar eksponensial
Materi ajar eksponensialMateri ajar eksponensial
Materi ajar eksponensial
 
Pd6
Pd6Pd6
Pd6
 
Latihan individu no1
Latihan individu no1Latihan individu no1
Latihan individu no1
 
materi-2-kalkulus
materi-2-kalkulusmateri-2-kalkulus
materi-2-kalkulus
 
Ppt nilai stationer & jenisnya kelas xi ipa
Ppt nilai stationer & jenisnya kelas xi ipaPpt nilai stationer & jenisnya kelas xi ipa
Ppt nilai stationer & jenisnya kelas xi ipa
 
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
 
maksimum dan minimum
maksimum dan minimummaksimum dan minimum
maksimum dan minimum
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Pp 4(bab4)
Pp 4(bab4)Pp 4(bab4)
Pp 4(bab4)
 
Bentuk pangkat dan akar
Bentuk pangkat dan akarBentuk pangkat dan akar
Bentuk pangkat dan akar
 
Penggunaan turunan
Penggunaan turunanPenggunaan turunan
Penggunaan turunan
 
Fungsi naik dan turun
Fungsi naik dan turunFungsi naik dan turun
Fungsi naik dan turun
 
INTEGRAL
INTEGRALINTEGRAL
INTEGRAL
 

Viewers also liked

Algoritma dan pemrograman 1
Algoritma dan pemrograman 1Algoritma dan pemrograman 1
Algoritma dan pemrograman 1Javra Ketoprak
 
Sequential Search
Sequential SearchSequential Search
Sequential SearchPutra Andry
 
Kuliah komputer pemrograman
Kuliah  komputer pemrogramanKuliah  komputer pemrograman
Kuliah komputer pemrogramanhardryu
 
alpro Chapter01
alpro Chapter01alpro Chapter01
alpro Chapter01Dermawan12
 
Teknologi kriptografi software telegram dan whatsapp
Teknologi kriptografi software telegram dan whatsappTeknologi kriptografi software telegram dan whatsapp
Teknologi kriptografi software telegram dan whatsappDani Royman Simanjuntak
 
Fractional-number Algorithm
Fractional-number AlgorithmFractional-number Algorithm
Fractional-number Algorithmstaffpengajar
 
Analytical tool for determination of traces of cu (ii)
Analytical tool for determination of traces of cu (ii)Analytical tool for determination of traces of cu (ii)
Analytical tool for determination of traces of cu (ii)Alexander Decker
 
Pemrograman komputer 1 (algoritma)
Pemrograman komputer  1 (algoritma)Pemrograman komputer  1 (algoritma)
Pemrograman komputer 1 (algoritma)jayamartha
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / GrafSiti Khotijah
 
Algoritma pemrograman
Algoritma pemrogramanAlgoritma pemrograman
Algoritma pemrogramandian pw
 
Teori graph rinaldi munir
Teori graph   rinaldi munirTeori graph   rinaldi munir
Teori graph rinaldi muniresa_esa
 
alpro Chapter02
alpro Chapter02alpro Chapter02
alpro Chapter02Dermawan12
 
Information System Security - Kriptografi
Information System Security - KriptografiInformation System Security - Kriptografi
Information System Security - KriptografiDudy Ali
 

Viewers also liked (20)

Algoritma dan pemrograman 1
Algoritma dan pemrograman 1Algoritma dan pemrograman 1
Algoritma dan pemrograman 1
 
Sequential Search
Sequential SearchSequential Search
Sequential Search
 
Criptography
CriptographyCriptography
Criptography
 
Kuliah komputer pemrograman
Kuliah  komputer pemrogramanKuliah  komputer pemrograman
Kuliah komputer pemrograman
 
alpro Chapter01
alpro Chapter01alpro Chapter01
alpro Chapter01
 
Teknologi kriptografi software telegram dan whatsapp
Teknologi kriptografi software telegram dan whatsappTeknologi kriptografi software telegram dan whatsapp
Teknologi kriptografi software telegram dan whatsapp
 
Enkripsi RC4
Enkripsi RC4Enkripsi RC4
Enkripsi RC4
 
Tugas perulangan
Tugas perulanganTugas perulangan
Tugas perulangan
 
Minggu_6 TIF305
Minggu_6 TIF305Minggu_6 TIF305
Minggu_6 TIF305
 
About vb script-sns
About vb script-snsAbout vb script-sns
About vb script-sns
 
Fractional-number Algorithm
Fractional-number AlgorithmFractional-number Algorithm
Fractional-number Algorithm
 
Analytical tool for determination of traces of cu (ii)
Analytical tool for determination of traces of cu (ii)Analytical tool for determination of traces of cu (ii)
Analytical tool for determination of traces of cu (ii)
 
Pemrograman komputer 1 (algoritma)
Pemrograman komputer  1 (algoritma)Pemrograman komputer  1 (algoritma)
Pemrograman komputer 1 (algoritma)
 
Teknik Enkripsi Sederhana - Kriptografi
Teknik Enkripsi Sederhana - KriptografiTeknik Enkripsi Sederhana - Kriptografi
Teknik Enkripsi Sederhana - Kriptografi
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
Algoritma pemrograman
Algoritma pemrogramanAlgoritma pemrograman
Algoritma pemrograman
 
Tugas alpro
Tugas alproTugas alpro
Tugas alpro
 
Teori graph rinaldi munir
Teori graph   rinaldi munirTeori graph   rinaldi munir
Teori graph rinaldi munir
 
alpro Chapter02
alpro Chapter02alpro Chapter02
alpro Chapter02
 
Information System Security - Kriptografi
Information System Security - KriptografiInformation System Security - Kriptografi
Information System Security - Kriptografi
 

Similar to ALGO-MOD

Tipe-Data Dalam C++ Programming-language
Tipe-Data Dalam C++ Programming-languageTipe-Data Dalam C++ Programming-language
Tipe-Data Dalam C++ Programming-languagestaffpengajar
 
Solusi quiz 2_AlPro-I
Solusi quiz 2_AlPro-ISolusi quiz 2_AlPro-I
Solusi quiz 2_AlPro-Istaffpengajar
 
Introduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programmingIntroduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programmingstaffpengajar
 
Diktat c++ d76_dev-cpp
Diktat c++ d76_dev-cppDiktat c++ d76_dev-cpp
Diktat c++ d76_dev-cppstaffpengajar
 
Struktur Kendali Proses-alpro-I_sns
Struktur Kendali Proses-alpro-I_snsStruktur Kendali Proses-alpro-I_sns
Struktur Kendali Proses-alpro-I_snsstaffpengajar
 
Java programming sns
Java programming snsJava programming sns
Java programming snsstaffpengajar
 
Program linear bilingual
Program linear bilingualProgram linear bilingual
Program linear bilingualmentjirungkat
 
Latihan01 d76 politel_r01122007
Latihan01 d76 politel_r01122007Latihan01 d76 politel_r01122007
Latihan01 d76 politel_r01122007staffpengajar
 
Perkenalan Pemrograman C++
Perkenalan Pemrograman C++Perkenalan Pemrograman C++
Perkenalan Pemrograman C++Sparisoma Viridi
 
Latihan &kasus alpro-I_sns
Latihan &kasus alpro-I_snsLatihan &kasus alpro-I_sns
Latihan &kasus alpro-I_snsstaffpengajar
 
Japaness multiplification 3 variables and 4 variables
Japaness multiplification 3 variables and 4 variablesJapaness multiplification 3 variables and 4 variables
Japaness multiplification 3 variables and 4 variablesstaffpengajar
 
sns77 vb script_politel
sns77 vb script_politelsns77 vb script_politel
sns77 vb script_politelstaffpengajar
 
Pengantar VBscript Pangalengge Educations
Pengantar VBscript Pangalengge EducationsPengantar VBscript Pangalengge Educations
Pengantar VBscript Pangalengge Educationsstaffpengajar
 
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_staffpengajar
 

Similar to ALGO-MOD (20)

Latihan AlPro-I
Latihan AlPro-ILatihan AlPro-I
Latihan AlPro-I
 
Tipe-Data Dalam C++ Programming-language
Tipe-Data Dalam C++ Programming-languageTipe-Data Dalam C++ Programming-language
Tipe-Data Dalam C++ Programming-language
 
Instalasi Dev-C++
Instalasi Dev-C++Instalasi Dev-C++
Instalasi Dev-C++
 
Solusi quiz 2_AlPro-I
Solusi quiz 2_AlPro-ISolusi quiz 2_AlPro-I
Solusi quiz 2_AlPro-I
 
Introduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programmingIntroduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programming
 
Konsep Array_sns
Konsep Array_snsKonsep Array_sns
Konsep Array_sns
 
Diktat c++ d76_dev-cpp
Diktat c++ d76_dev-cppDiktat c++ d76_dev-cpp
Diktat c++ d76_dev-cpp
 
Struktur Kendali Proses-alpro-I_sns
Struktur Kendali Proses-alpro-I_snsStruktur Kendali Proses-alpro-I_sns
Struktur Kendali Proses-alpro-I_sns
 
Java programming sns
Java programming snsJava programming sns
Java programming sns
 
Program linear
Program linearProgram linear
Program linear
 
Program linear bilingual
Program linear bilingualProgram linear bilingual
Program linear bilingual
 
Latihan01 d76 politel_r01122007
Latihan01 d76 politel_r01122007Latihan01 d76 politel_r01122007
Latihan01 d76 politel_r01122007
 
Perkenalan Pemrograman C++
Perkenalan Pemrograman C++Perkenalan Pemrograman C++
Perkenalan Pemrograman C++
 
Matlab tutor sns
Matlab tutor snsMatlab tutor sns
Matlab tutor sns
 
Latihan &kasus alpro-I_sns
Latihan &kasus alpro-I_snsLatihan &kasus alpro-I_sns
Latihan &kasus alpro-I_sns
 
Cc++
Cc++Cc++
Cc++
 
Japaness multiplification 3 variables and 4 variables
Japaness multiplification 3 variables and 4 variablesJapaness multiplification 3 variables and 4 variables
Japaness multiplification 3 variables and 4 variables
 
sns77 vb script_politel
sns77 vb script_politelsns77 vb script_politel
sns77 vb script_politel
 
Pengantar VBscript Pangalengge Educations
Pengantar VBscript Pangalengge EducationsPengantar VBscript Pangalengge Educations
Pengantar VBscript Pangalengge Educations
 
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
 

More from staffpengajar

Lthn_kasus_M13_alpro.pdf
Lthn_kasus_M13_alpro.pdfLthn_kasus_M13_alpro.pdf
Lthn_kasus_M13_alpro.pdfstaffpengajar
 
Dasar Operator Arithmatika_python.pdf
Dasar Operator Arithmatika_python.pdfDasar Operator Arithmatika_python.pdf
Dasar Operator Arithmatika_python.pdfstaffpengajar
 
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdfartikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdfstaffpengajar
 
Randomize number vbscript_sns
Randomize number vbscript_snsRandomize number vbscript_sns
Randomize number vbscript_snsstaffpengajar
 
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++staffpengajar
 
Artikel sns op-bndg_2000
Artikel sns op-bndg_2000Artikel sns op-bndg_2000
Artikel sns op-bndg_2000staffpengajar
 
sns about struct-cpp
sns about struct-cppsns about struct-cpp
sns about struct-cppstaffpengajar
 
Allen d76 matlab-adjoe_
Allen d76 matlab-adjoe_Allen d76 matlab-adjoe_
Allen d76 matlab-adjoe_staffpengajar
 
What about spim-simulator
What about spim-simulatorWhat about spim-simulator
What about spim-simulatorstaffpengajar
 
Notes reliability engineering
Notes reliability engineeringNotes reliability engineering
Notes reliability engineeringstaffpengajar
 
tif314 m11 krywn_sns_
tif314 m11 krywn_sns_tif314 m11 krywn_sns_
tif314 m11 krywn_sns_staffpengajar
 
M10 tif314 kls.krywn-sns
M10 tif314 kls.krywn-snsM10 tif314 kls.krywn-sns
M10 tif314 kls.krywn-snsstaffpengajar
 

More from staffpengajar (20)

Lthn_kasus_M13_alpro.pdf
Lthn_kasus_M13_alpro.pdfLthn_kasus_M13_alpro.pdf
Lthn_kasus_M13_alpro.pdf
 
M15_alpro_.pdf
M15_alpro_.pdfM15_alpro_.pdf
M15_alpro_.pdf
 
M09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdfM09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdf
 
M10-jarKomp-1.pdf
M10-jarKomp-1.pdfM10-jarKomp-1.pdf
M10-jarKomp-1.pdf
 
Dasar Operator Arithmatika_python.pdf
Dasar Operator Arithmatika_python.pdfDasar Operator Arithmatika_python.pdf
Dasar Operator Arithmatika_python.pdf
 
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdfartikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
 
data_dan_DBase_.pdf
data_dan_DBase_.pdfdata_dan_DBase_.pdf
data_dan_DBase_.pdf
 
Randomize number vbscript_sns
Randomize number vbscript_snsRandomize number vbscript_sns
Randomize number vbscript_sns
 
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
 
Artikel sns op-bndg_2000
Artikel sns op-bndg_2000Artikel sns op-bndg_2000
Artikel sns op-bndg_2000
 
sns about struct-cpp
sns about struct-cppsns about struct-cpp
sns about struct-cpp
 
Allen d76 matlab-adjoe_
Allen d76 matlab-adjoe_Allen d76 matlab-adjoe_
Allen d76 matlab-adjoe_
 
What about spim-simulator
What about spim-simulatorWhat about spim-simulator
What about spim-simulator
 
Notes reliability engineering
Notes reliability engineeringNotes reliability engineering
Notes reliability engineering
 
Matlab sns_77
Matlab sns_77Matlab sns_77
Matlab sns_77
 
sns es oop_
sns es oop_sns es oop_
sns es oop_
 
Oop aju allen-UBB
Oop aju allen-UBBOop aju allen-UBB
Oop aju allen-UBB
 
M8 tif314 krywn_sns
M8 tif314 krywn_snsM8 tif314 krywn_sns
M8 tif314 krywn_sns
 
tif314 m11 krywn_sns_
tif314 m11 krywn_sns_tif314 m11 krywn_sns_
tif314 m11 krywn_sns_
 
M10 tif314 kls.krywn-sns
M10 tif314 kls.krywn-snsM10 tif314 kls.krywn-sns
M10 tif314 kls.krywn-sns
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

ALGO-MOD

  • 1. Latihan & Kasus Ir. Sihar, MT. T. Informatika – Fak. Teknik Bandung – 2015 Algoritma dan Pemrograman – I (4 sks)
  • 2. Daftar Pustaka 1) Davis, S. R. (2004). C++ for Dummies-5th Edition. Wiley Publishing. 2) Sedgewick, R. (2003). Algorithms-third edition. Addison-Wesley. 3) Shaffer, C. A. (2009). A Practical Introduction to Data Structures and Algorithm Analysis. Department of Computer Science, Virginia Tech. 4) Simamora, S.N.M.P. (2002). "Diktat SK-100 Dasar Komputer dan Pemrograman". Dept. Sistem Komputer, Fak. Teknik. ITHB. Bandung. 5) Simamora, S.N.M.P. (2011). "Diktat Kuliah TIF301 Algoritma dan Pemrograman-1". Program studi Teknik Informatika. Univ. BALE. Bandung. 6) Simamora, S.N.M.P. (2013). "Diktat Kuliah Algoritma dan Pemrograman-I". Program studi Teknik Informatika. UTAMA. Bandung. 7) Skiena, S. S. (1998). The Algorithm Design Manual. Springer Verlag, New York.
  • 3. Sebuah variabel, zK, adalah input-value by end-user diproses dengan statement berikut: x1←2*zK; Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan isi zK jika menggunakan unary-method pada expression tersebut. Tunjukkan tampilan jalannya program. Kasus: Solusi: Agar expression dapat ditransformasikan dalam bentuk unary-method, maka: statement tersebut harus menggunakan variabel yang sama yakni zK; mengapa zK, oleh sebab pada soal diminta isi zK. Dengan demikian, expression 2∗zK diubah posisi menjadi: zK∗2; dan statement tersebut dapat ditulis-ulang kembali menjadi: zK←zK∗2; ⇒ zK∗= 2; dan zK←input-value by end-user Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 4. Kasus: Tuliskan algoritma dan pemrograman C++, jika variabel Y1 diisikan DEC(-2) dan isi variabel x adalah 2 kali isi Y1 untuk statement berikut: z2←x+Y1; Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Konstruksi-algoritma: Y1←DEC(-2); x←2∗Y1; z2←x+Y1; Algoritma Pseudocode: deklarasi var: Y1,x,z2 ∈ Float; Y1←DEC(-2); x←2∗Y1; z2←x+Y1; tampilkan z2; Oleh sebab dalam kasus tidak ada spesifik penggunaan bilangan bulat atau pecahan, maka tipe- data yang digunakan boleh int atau float. Dalam penyelesaian ini digunakan float dengan alasan, tipe-data ini telah merepresentasikan juga bilangan bulat (int). Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Alternatif-1: Alternatif-2:
  • 5. Sebuah variabel, x1 dan x1∈Bil.Pecahan, adalah input-value by end-user diproses dengan statement berikut: x1←9+zK; Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan isi x1 jika menggunakan unary-method pada expression tersebut. Tunjukkan tampilan jalannya program. Kasus: Solusi: Agar expression dapat ditransformasikan dalam bentuk unary-method, maka: statement tersebut harus menggunakan variabel yang sama yakni x1; mengapa x1, oleh sebab pada soal diminta isi x1. Dengan demikian, expression 9+x1 diubah posisi menjadi: x1+9; dan statement tersebut dapat ditulis-ulang kembali menjadi: x1←x1+9; ⇒ x1+=9; dan x1←input-value by end-user Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 6. Kasus: Sebuah variabel, t1, dikalikan dengan DEC(-7), hasilnya dikurangkan kembali dengan nilai awal, DEC(-7), dan ditampungkan kembali ke t1. Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan berapa isi t1 terakhir (ter-update) jika t1 sebelumnya didapatkan dari input-value by end-user. Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Konstruksi-algoritma: t1←?; t1←t1∗DEC(-7); t1←t1−DEC(-7); tampilkan t1; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Digunakannya tipe-data float untuk menghindari hasil bersifat ambigue jika t1 di- input-kan dalam bilangan pecahan
  • 7. Kasus: Apabila diisikan DEC(125) ke variabel y, lalu di-MOD-kan dengan DEC(-2); lalu di- MUL-kan dengan DEC(225); hasilnya di-ADD-kan dengan DEC(2). Tuliskan algoritma pseudocode dan C++ beserta dengan tampilan jalannya program. Khusus untuk algoritma dan pemrograman C++ gunakan unary-method pada expression untuk statement yang dituliskan. Solusi: Konstruksi-algoritma: y←DEC(125); y←y%DEC(-2); y←y∗DEC(225); y←y+DEC(2); tampilkan y; MOD: modulo MUL: multiply ADD: add/sum deklarasi var: y ∈ Int; y←125; y←y%-2; y←y∗225; y←y+2; tampilkan y; Algoritma Pseudocode: Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: ⇒ y=DEC(125); ⇒ y=DEC(1); ⇒ y=DEC(225); ⇒ y=DEC(227); ⇒tampilkan y=DEC(227);
  • 8. Kasus: Berapakah nilai D, jika: D←A%B; untuk nilai A dan B berikut ini: A←DEC(-27); B←DEC(2); -27÷2 = -13 sisa -1, maka: -27%2 = -1; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: A←DEC(28); B←DEC(-12); 28 ÷ -12 = -2 sisa 4, maka: 28 % -12 = 4; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Berlaku Hukum Komutatif: X + Z = Z + X X ∗ Z = Z ∗ X
  • 9. Kasus: Berapakah nilai D, jika: D←A%B; untuk nilai A dan B berikut ini: A←DEC(27); B←DEC(-2); 27 ÷ -2 = -13 sisa 1, maka: 27 % -2 = 1; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: A←DEC(-65); B←DEC(7); -65÷7 = -9 sisa -2, maka: -27%7 = -2; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Tidak berlaku Hukum Komutatif: X − Z ≠ Z − X X ÷ Z ≠ Z ÷ X
  • 10. Kasus: Nilai awal DEC(1.5) ditampungkan ke sebuah variabel, p1, dikalikan dengan DEC(-7), lalu ditambahkan dengan DEC(-7); hasilnya dikurangkan kembali dengan nilai awal dan ditampungkan kembali ke p1. Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan berapa isi p1 terakhir (ter-update) jika pada expression digunakan unary-method pada statement yang dituliskan. Solusi: Algoritma Pseudocode: deklarasi var: p1 ∈ Float; p1←DEC(1.5); p1←p1∗DEC(-7); p1←p1+DEC(-7); p1←p1−DEC(1.5); tampilkan p1; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: ⇒ p1=DEC(1.5); ⇒ p1=DEC(-10.5); ⇒ p1=DEC(-17.5); ⇒ p1=DEC(-19); ⇒ tampilkan DEC(-19);
  • 11. Kasus: Apabila diisikan DEC(125) ke variabel y, lalu di-DIV-kan dengan DEC(-2); lalu di-MUL- kan dengan DEC(225); hasilnya di-SUB-kan dengan DEC(2). Tuliskan algoritma pseudocode dan C++ beserta dengan tampilan jalannya program. Khusus untuk algoritma dan pemrograman C++ gunakan unary-method pada expression untuk statement yang dituliskan. Solusi: Algoritma Pseudocode: deklarasi var: y ∈ Float; y←DEC(125); y←y/DEC(-2); y←y∗DEC(225); y←y−DEC(2); tampilkan y; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: ⇒ y=DEC(125); ⇒ y=DEC(-62.5); ⇒ y=DEC(-14062.5); ⇒ y=DEC(-14064.5); ⇒ tampilkan DEC(- 14064.5); DIV: divide MUL: multiply SUB: substraction
  • 12. Kasus: Jika diketahui sebuah algoritma pseudocode berikut ini: deklarasi var: x,G,t∈ Bil.Pecahan; x←DEC(1.5); t←?; masukkan t; G←2÷(x+(t/2); tampilkan G; Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan G, sertakan dengan tampilan jalannya program. Solusi: Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 13. Solusi: Kasus: Jika diketahui sebuah statement berikut ini: zL←A∗4; jika diasumsikan variabel A diisikan DEC(3), selesaikan persoalan berikut ini: a). Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan zL jika operator yang digunakan ADD. b). Tuliskan algoritma dan pemroograman C++ seperti pada a) namun expression digunakan unary-method. a). Konstruksi-algoritma: A*4 = A+A+A+A; sehingga : zL← A+A+A+A; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: b). Konstruksi-algoritma: zL← A+A+A+A; Ubah expression dalam unary-method, maka gunakan 1-variabel yang sama; misalkan: zL sehingga : zL← zL+zL+zL+zL; Statement menjadi: Algoritma dan pemrograman C++: zL+=zL; zL+=zL;
  • 14. Untuk mentransformasikan operator MUL ⇒ ADD: x+x+x+x+x; Untuk mentransformasikan sebuah expression menjadi dalam bentuk unary-method, maka harus menggunakan 1-variabel, boleh x atau z bergantung pada statement. Kasus: Perhatikan statement berikut: z←x∗5; jika variabel x diisikan DEC(4), tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk expression menggunakan unary-method dan operator ADD. Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Konstruksi-algoritma: x←DEC(4); z←x+x+x+x+x; Diubah expression dalam unary-method: misalkan: var: x; x+=x; x+=x; x+=4; tampilkan x; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: 4+4+4+4+4; 8 12 4 16 4 4 20 ⇒ DEC(4)+DEC(4); ⇒ DEC(8)+DEC(8); ⇒ DEC(16)+DEC(4); ⇒ tampilkan DEC(20); x+x+x+x+x;
  • 15. tidak memenuhi Kasus: Ubahlah statement berikut dalam expression dengan unary-method: z←a+a+a+a+a+a+a; jika variabel a diisikan DEC(5), dengan algoritma dan pemrograman C++; tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Konstruksi-algoritma: a←DEC(5); z←a+a+a+a+a+a+a; Diubah expression dalam unary-method: misalkan: var: a; a+=a; a+=a; a+=a; a+=5; tampilkan z; ⇒ DEC(5)+DEC(5); ⇒ DEC(10)+DEC(10); ⇒ DEC(20)+DEC(20); ⇒ DEC(40)+DEC(5) ⇒ tampilkan DEC(45); Kesimpulan: expression pada statement tsb, tidak dapat ditransformasikan dengan unary-method. Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 16. Solusi: Kasus: Jika ditetapkan formula: A ÷ B = C sisa D; dalam operator MOD: A%B=D, maka jelaskanlah bentuk pecahan berikut, bahwa A adalah identilk dan sama-dengan (4 ∗ 7) + 3; Buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++ dan tunjukkan tampilan jalannya program. 7 3 4 7 3 4Konstruksi-algoritma: 7 31 7 3)74( = +∗ A=31; B=7; C=4; D=3; sehingga: 31%7 = 3; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: A ÷ B = C sisa D ditransformasikan dalam bentuk pecahan menjadi: ( ) B DBC B D C +∗ =
  • 17. Solusi: Kasus: Jika ditetapkan formula: A ÷ B = C sisa D; dalam operator MOD: A%B=D, maka jelaskanlah bentuk pecahan berikut, bahwa A adalah identilk dan sama-dengan (2 ∗ 12) + 1; Buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++ dan tunjukkan tampilan jalannya program. 12 1 2 12 1 2Konstruksi-algoritma: 12 25 12 1)122( = +∗ A=25; B=12; C=2; D=1; sehingga: 25%12 = 1; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: A ÷ B = C sisa D ditransformasikan dalam bentuk pecahan menjadi: ( ) B DBC B D C +∗ =
  • 18. Solusi: Kasus: Jika ditetapkan formula: A ÷ B = C sisa D; dalam operator MOD: A%B=D, maka jelaskanlah bentuk pecahan berikut, bahwa A adalah identilk dan sama-dengan (0 ∗ 14) + 11; Buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++ dan tunjukkan tampilan jalannya program. 14 11 14 11Konstruksi-algoritma: 14 11 14 11)140( = +∗ A=11; B=14; C=0; D=11; sehingga: 11%14 = 11; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: A ÷ B = C sisa D ditransformasikan dalam bentuk pecahan menjadi: ( ) B DBC B D C +∗ =
  • 19. Solusi: Kasus: Pada sebuah balok, diketahui panjang=1.5cm, lebar=5.5cm, tinggi=2cm. Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk menghitung volume balok tersebut, dan tunjukkan tampilan jalannya program. Konstruksi-algoritma: Volume-balok = panjang∗lebar∗tinggi; Vb⇒Volume-kubus; p⇒panjang; l⇒lebar; t⇒tinggi; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 20. Solusi: Kasus: Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk menghitung volume kubus apabila nilai sisi kubus dalam kelompok bilangan pecahan dan didapatkan dengan metode input-value by end-user. Tunjukkan tampilan jalannya program. Konstruksi-algoritma: Volume-kubus = sisi∗ sisi ∗ sisi; Vk⇒Volume-kubus; s⇒sisi; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 21. Kasus: Sebuah variabel, t2, dikalikan dengan DEC(-2), lalu ditambahkan dengan DEC(2); hasilnya dikurangkan kembali dengan nilai awal, DEC(-2), dan ditampungkan kembali ke t2. Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan berapa isi t2 terakhir (ter-update) jika t2 sebelumnya didapatkan dari input-value by end-user. Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Konstruksi-algoritma: t2←?; t2←t2∗DEC(-2); t2←t2+DEC(2); t2←t2−DEC(-2); tampilkan t1; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Digunakannya tipe-data float untuk menghindari hasil bersifat ambigue jika t2 di- input-kan dalam bilangan pecahan
  • 22. Kasus: Jika dinyatakan bahwa (2.1)3 = (2.1)∗(2.1)∗(2.1), maka tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan Z, jika diketahui statement berikut: Z ← Z5 + 5; dimana, nilai Z didapatkan dari input-value dari end-user dan Z ∈ Bilangan Pecahan. Sertakan juga dengan algoritma pseudocode. Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Algoritma Pseudocode: deklarasi var: Z ∈ float; Z←?; masukkan Z; Z5 ← Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z; sehingga: Z← Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z ∗ Z + 5; tampilkan Z; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 23. Kasus: Solusi: Jika diketahui suatu lingkaran dengan jari-jari = r, tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk menghitung luas lingkaran jika input-value didapatkan dengan dua cara yaitu: deklarasi pada program (ditetapkan range: 12 s.d 17 cm), dan input-value by end-user. Tunjukkan tampilan jalannya program untuk masing-masing cara tersebut. Luas lingkaran = π.r2 π = 3.14 Cara deklarasi Cara input-an range untuk r sebagai input-value: 12 s.d 17 cm Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 24. Kasus: Solusi: Jika diketahui modifikasi pengerjaan operator matematika dengan unary-method adalah: A=A+15; menjadi A+=15, maka: tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk statement berikut: X←X%43; jika X merupakan hasil deklarasi: X←DEC(15) dan expression ditransformasi dengan unary-method. Berapakah nilai X? Sertakan dengan algoritma pseudocode. Algoritma Pseudocode: deklarasi var: X ∈ int; X←15; X%=43; tampilkan x; output: X=15; Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 25. Kasus: Solusi: Jika diketahui suatu algoritma berikut: suatu bilangan ditampungkan ke suatu variabel zK lalu ditambahkan dengan 5, selanjutnya isi variabel zK tsb dikalikan dengan 1.5 dan terakhir dikurangkan dengan 10. Jika bilangan tsb adalah kelompok bilangan: 15 s.d 35, tulislah algoritma dan pemrograman C++ untuk menampilkan isi akhir dari operand-hasil apabila bilangan tsb hasil deklarasi. Sertakan juga dengan algoritma pseudocode. Algoritma Pseudocode: deklarasi var: zK ∈ float; zK←16.4; zK←zK+5; zK←zK∗1.5; zK←zK−10; tampilkan zK; range zK: 15 s.d 35 Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Apabila statement pada expression ditemukan bilangan pecahan (sebagai konstanta, K), maka variabel pada statement tersebut nyatakan dalam float (pecahan)
  • 26. Kasus: Tuliskan Algoritma Matematika Informasi untuk mendapatkan z dan buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++, jika diketahui statement berikut: z ← x•y; dimana, x←DEC(10) dan y←0x1B; Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Algoritma Matematika Informasi: DEC(10) : 001 010 0x1B : 011 011 • DEC(10) ← 001 010 sehingga, z=DEC(10); Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 27. Kasus: Tuliskan Algoritma Matematika Informasi untuk mendapatkan a3 dan buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++, jika diketahui statement berikut: a3 ← a1+a2; dimana, a1←0210 dan a2←0xc3; Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Algoritma Matematika Informasi: 0210 : 1000 1000 0xc3 : 1100 0011 + DEC(203)←1100 1011 sehingga, a3=DEC(203);
  • 28. Kasus: Tuliskan Algoritma Matematika Informasi untuk mendapatkan z3 dan buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++, jika diketahui statement berikut: z3 ← z1⊕z2; dimana, z1←0xf2 dan z2←0111; Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: Algoritma Matematika Informasi: 0xf2 : 011 110 010 0111 : 001 001 001 ⊕ DEC(187)←010 111 011 sehingga, z3=DEC(187);
  • 29. Kasus: Tuliskan algoritma dan pemrograman C++ untuk mendapatkan c, jika diketahui statement berikut: c ← a≠b; dimana, a←DEC(21) dan b←DEC(-91); Tunjukkan tampilan jalannya program. Solusi: Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: jika dituliskan expression: a≠≠≠≠b, dan hasilnya ditampungkan ke c maka nilai c bernilai TRUE (nilai TRUE direpresentasikan dengan DEC(1)); karena DEC(21) tidak sama dengan DEC(-91).
  • 30. Kasus: Sebuah variabel, t2, menampung hasil dari statement: {DEC(42) < 0x2A} • {0110 > 23h} + {(01101)2 ≥ DEC(21)}. Tuliskan konstruksi-algoritma untuk menentukan isi variabel tersebut, dan buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++. Sertakan dengan tampilan jalannya program. Solusi: Oleh sebab pada expression terdapat bilangan bukan basis-10 (decimal), maka terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam decimal agar memudahkan melihat hirarki nilai bilangannya. 0x2A = (2)(16) + (10)(1) = 32+10 = DEC(42) 0110 = (1)(64) + (1)(8) + 0 = 64+8 = DEC(72) 23h = (2)(16) + (3)(1) = 32+3 = DEC(35) (01101)2 = (1)(8) + (1)(4) + 0 + (1)(1) = DEC(13) Konstruksi-algoritma: Nilai FALSE direpresentasikan dengan DEC(0), sehingga t2 berisi nilai DEC(0).
  • 32. Kasus: Sebuah variabel z yang berperan sebagai operand-hasil menampung statement: z ← a1 + a2 • a3; dimana masing-masing isi variabel a1, a2, dan a3 dituliskan berikut ini: a1 ← {0x7 ≤ DEC(-12)}; a2 ← {DEC(-12) > DEC(-12)}; a3 ← {DEC(10) ≠ ah}; Tuliskan konstruksi-algoritma untuk menentukan isi z, dan buktikan dengan algoritma dan pemrograman C++. Sertakan dengan tampilan jalannya program. Solusi: Dalam menuliskan sebuah algoritma dan pemrograman dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan hal ini dapat diterima dengan alasan sebuah algoritma tersebut pada dasarnya adalah bersifat unik; namun tetap harus berdasar konstruksi persoalan yang disajikan. Setiap expression bernilai bukan dalam decimal, terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam decimal. Konstruksi-algoritma: a1 ← {0x7 ≤ DEC(-12)}; 0x7 = (7)(1) = DEC(7) sehingga: a1 ← {DEC(7) ≤ DEC(-12)}; maka nilai a1 bernilai FALSE a2 ← {DEC(-12) > DEC(-12)}; sehingga: maka nilai a2 bernilai FALSE a3 ← {DEC(10) ≠ ah}; ah=0xa= (10)(1) = DEC(10) sehingga: a3 ← {DEC(10) ≠ DEC(10)}; maka nilai a3 bernilai FALSE
  • 33. lanjutan... Dituliskan kembali statement tersebut menjadi: z ← a1 + a2 • a3; z ← FALSE + FALSE • FALSE; z = FALSE; Nilai FALSE direpresentasikan dengan DEC(0), sehingga z berisi nilai DEC(0). Keterangan: + : OR • : AND FALSE + FALSE FALSE Alternatif-1 Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program:
  • 34. lanjutan... Alternatif-2 Algoritma dan pemrograman C++: Tampilan jalannya program: