Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang mencakup pengelolaan tempat belajar, siswa, kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, sumber belajar, dan strategi evaluasi. Dokumen juga membahas mengenai prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa dan perbedaan antara pedagogi dan andragogi.
3. Definisi Mengajar
• Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah
proses hubungan timbal balik antara guru
dengan siswa yang sama – sama aktif
melakukan kegiatan, dimana guru
bertujuan membantu dan memudahkan
siswa untuk melakukan kegiatan belajar
4. Tugas dan standart kinerja:
Kemampuan
profesional
Kemampuan
sosial
Kemampuan
individual
5. Hasil belajar
• Hasil belajar merupakan kemampuan –
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar.
7. Pengelolaan kegiatan belajar mengajar
• pengelolaan tempat belajar/ruang kelas
• pengelolaan siswa
• pengelolaan kegiatan pembelajaran
• pengelolaan materi pembelajaran
• pengelolaan sumber belajar
• pengelolaan strategi dan evaluasi kegiatan
pembelajaran.
8. Teori belajar dibagi menjadi:
• Behaviourisme
• Kognitivisme
• Konstruktivisme
• Teori Belajar Sosial
11. program pengajaran disusun dalam
2 tahap yaitu
• Program Semester
• Program tatap muka ( Penjabaran dari
program semester)
12. Komponen-komponen dari system
itu adalah :
• Metode pengajaran
• Sumber
pengajaran
• Ruang kelas
dengan segala
perlengkapannya
• Tujuan yang
diharapkan
• Isi atau materi
pelajaran
• Kemampuan
peserta didik
• Kemampuan guru
• Bentuk kegiatan
belajar mengajar
• Media dan bahan
pengajaran
13. Fungsi program pengajaran
• Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan
• Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas
dan wewenang bagi setiap unsur
• Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur,
• Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
pembelajaran
14. Prosedur pengembangan sistem
instruksional (PPSI)/ SAP
• Pedoman perumusan tujuan
• Pedoman prosedur pengembangan alat
• Pedoman proses kegiatan belajar siswa
• Pedoman program kegiatan guru
• Pedoman pelaksanaan program
• Pedoman perbaikan atau revisi
15. Model-model Pengembangan
Sistem Instruksional
• Model Pengembangan Instruksional Briggs
• Model Bela H. Banathy
• Model PPSI
• Model Kemp
• Model Pengembangan Gerlach dan Ely
• Model IDI (Instructional Development
Institute)
16. Prinsip Dasar Pengembangan
Sistem Instruksional
• Berfokus pada siswa.
• Pendekatan sistem
• Pemanfaatan sumber belajar secara
maksimal
19. Prinsip pendidikan orang dewasa
yang perlu diperhatikan, antara lain:
• Orang dewasa mempunyai konsep diri
• Orang dewasa kaya akan pengalaman
• Orang dewasa memiliki masa kesiapan
untuk belajar
• Orang dewasa berpandangan untuk segera
mempraktekkan hasil belajaranya
• Orang dewasa dapat belajar
• Belajar merupakan proses yang terjadi pada
diri sendiri
20. Karakteristik Pembelajaran Orang
Dewasa
• Konsep diri orang dewasa berubah
• memiliki sejumlah pengalaman yang
semakin banyak
• Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak
berorientasi pada tugas perkembangan dari
peran social
• Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang
Tinggi Untuk Belajar
21. Tujuan pendidikan orang dewasa:
• Membantu melakukan penyesuaian
psikologis dengan kondisi social.
• Melengkapi keterampilan yang diperlukan
untuk menemukan dan memecahkan
masalah
• Menolong merubah kondisi sosial orang
dewasa.
• Memberi bantuan agar orang dewasa
menjadi individu bebas dan otonom.
22. Metode Pendidikan Orang Dewasa
–Metode Ceramah
–Metode demontrasi
–Metode diskusi
–Metode latihan keterampilan
–Metode percobaan
–Metode pemecahan masalah
–Metode Discovery
23. Strategi Pembelajaran Orang
Dewasa
• melakukan asesment kebutuhan belajar,
merumuskan tujuan, mengidentifikasi
hambatan
• Memilih tema/pokok bahasan
• mengkaji karakteristik peserta didik
• Mengidentifikasi isi/materi
• Merumuskan tujuan pembelajaran
• Merancang kegiatan pembelajaran
24. Perbedaan Pedagogy dan Andragogy
Pedagogy
Konsep diri (self-cocept)
Anak ialah pribadi yang
tergantung.
Pengalaman pelajar masih
sangat terbatas
Kesiapan belajar Pendidik
menentukan apa yang akan
dipelajari, bagaimana dan
kapan belajar
Perspektif waktu dan
orientasi terhadap belajar.
Androgogy
Si pelajar bukan pribadi yang
tergantung, tetapi pribadi yang
telah masak secara psikologis
Pengalaman pelajar orang
dewasa dinilai sebagai sumber
belajar yang kaya.
Pelajar menentukan apa yang
mereka perlu pelajari
berdasarkan pada persepsi
mereka sendiri terhadap tuntutan
situasi sosial mereka.
Belajar merupakan proses untuk
penemuan masalah dan
pemecahan masalah pada saat itu
juga.
25.
26. definisi
• pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif
terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan
emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif,
maupun psikomotor
27. Indikator CBSA
• Aktivitas belajar anak didik
• Aktivitas Guru Mengajar
• Program Belajar
• Suasana Belajar
• Sarana Belajar
28. Prinsip-prinsip CBSA
• Setiap murid belajar menurut tempo
• Seorang murid belajar lebih banyak bila
diberikan penguatan (reinforcement)
• Penguasaan secara penuh dari setiap
langkah
• Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk belajar menurut irama, cara dan
kemampuannya.
29. Dimensi CBSA
• Dimensi Subyek Didik
• Dimensi Guru
• Dimensi Program
• Dimensi Situasi Belajar Mengajar
31. Definisi
• Pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan guru dalam mengelola anak
didiknya di kelas dengan menciptakan atau
mempertahankan suasana atau kondisi
kelas yang mendukung program pengajaran
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
33. Masalah Individual, yaitu:
• pola perilaku mencari perhatian
• pola perilaku menunjukkan kekuatan
• pola perilaku menunjukkan balas dendam
• peragaan ketidakmampuan
34. masalah kelompok
• Kelas kurang kohesif
• Kelas mereaksi negatif terhadap salah satu
anggotanya
• Membesarkan hati anggota kelas yang
justru melanggar norma kelompok
• Kelompok cenderung mudah dialihkan
perhatiannya dari tugas yang tengah
digarap.
• Semangat kerja rendah
37. desain pembelajaran terdiri dari
lima langkah penting, yaitu:
–Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
–Merancang spesifikasi proses
pembelajaran yang efektif
–Mengembangkan bahan-bahan untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
–Implementasi desain pembelajaran.
–Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
terhadap program pembelajaran
39. Fungsi TIU adalah :
–menunjukkan kedudukan pokok
bahasan dalam kesatuan isi
pengajaran
–menyatakan ringkasan tujuan pokok
bahasan
–sebagai pedoman dalam menyusun
sasaran belajar
40. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
isi materi ajaran, tingkat unjuk kerja yang
diharapkan, prasyarat pengungkapan hasil
kerja.
41. tingkat unjuk kerja kognitif
»Tingkat rendah
»Tingkat Menengah
»Tingkat Tinggi
42. Hal yang harus diperhatikan
sebelum menyusun RPP
1. Mengidentifikasi faktor
pendukung dan penghambat
2. Ketersediaan sumber belajar.
3. Merumuskan Tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
4. Memilih dan menetapkan isi
dan muatan (bahan ajar)
5. Merencanakan dan
memperkirakan kebutuhan
waktu yang sesuai.
45. Guru merupakan jabatan atau profesi
yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai tugas
baik yang terikat oleh dinas atau di luar
dinas, dalam bentuk pengabdian.
47. Strategi Belajar
• Mengidentifikasi serta menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
laku dan kepribadian anak didik
• Memilih sistem pendekatan belajar-
mengajar berdasarkan aspirasi
• Memilih dan menetapkan prosedur, metode
dan tehnik belajar mengajar
• Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan
48. Klasifikasi Belajar
• Belajar mengajar memiliki tujuan
• Ada suatu prosedur (jalannya interaksi)
yang direncanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
• Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan
penggarapan materi yang khusus
• Ditandai dengan aktifitas anak didik.
49.
50. DEFINISI METODE PEMBELAJARAN
• Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk
mencapai tujuan tertentu.
• Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
51. MACAM – MACAM METODE PEMBELAJARAN
UMUM
Metode Ceramah
Adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui
ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode
ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi
pendengarnya.
52. Lanjutan...
Metode Pembelajaran Ceramah Plus
Adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan
dengan metode lainnya.
Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
53. Metode Tanya Jawab
• Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan
metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari tujuannya,
maka tanya jawab lebih bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta
yang telah disampaikan guru.
• Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu, maka guru
memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian muncul
respon jawaban dari siswa.
54. Metode Diskusi
• Metode pembelajaran diskusi adalah proses melibatkan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan
atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah
sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif
• Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan
pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai
kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi
untuk meyakinkan peserta lainnya.
55. METODE PENUGASAN ( RESISTASI
)
Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130) mengemukakan bahwa
“Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu
cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas
dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di
rumah secara perorangan atau berkelompok”.
Metode pemberian tugas belajar dan resitasi memiliki tiga unsur,
yaitu:
1. Pemberian tugas
2. Belajar
3. Resitasi
56. Metode Karyawisata
Metode Karyawisata
Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat (objek)
tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di
sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk
berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk membantu peserta didik
dalam memahami kehidupan riil dalam lingkungan dengan segala
masalahnya.
Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain:
1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah
atau kelas
2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung
dan nyata mengenai obyek tersebut
3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
57. Metode Role Playing
Metode Role Playing
• Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-
bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan
dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup
atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih
dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang
diperankan.
58. Metode Pembelajaran Brainstorming
Metode Pembelajaran Brainstorming
• Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar
yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.
• Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu
bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua
peserta.
59.
60. Demonstrasi
yaitu metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan,
dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran
61. Metode Bed Site Teaching
• metode bimbingan kepada peserta didik
yang dilakukan disamping tempat tidur
klien meliputi kegiatan mempelajari kondisi
klien dan asuhan keperawatan yang
dibutuhkan klien
62. Pre dan Post Konference
• Pre conference adalah diskusi tentang
aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan
keperawatan atau kebidanan
• Post conference adalah diskusi tentang
aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien
63. Seminar
• suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam suatu sidang yang
berusaha membahas / mengupas masalah-
masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka
mencari jalan memecahkannya atau
mencari pedoman pelaksanaanya.
66. Tujuan Microteaching
• Mahasiswa terampil untuk membuat
persiapan mengajar
• Membentuk sikap profesional sebagai calon
guru/dosen
• Berlatih menjadi guru yang bertanggung
jawab dan berpegang kepada Etika
keguruan
• Dapat berbicara di depan
kelas secara runtut dan runut
67. Keterampilan dasar yang diharapkan:
• Menemukan tingkah laku calon pengajar
dan memperoleh umpan balik sebagai hasil
supervisi.
• Menemukan dan melengkapi pengajaran
yang sifatnya dinamis
• Menemukan model–model penampilan
seorang guru dalam pembelajaran,
68. Pengajaran
No Komponen Real Micro
1
2
3
4
5
6
Siswa / audience
Kompetensi dasar
Indikator hasil belajar
Materi
Waktu
Keterampilan mengajar
30 – 40 orang
2 – 4 kd
1-9 ihb
Luas
30 – 50 menit
Terintegrasi
10 – 15 orang
1 kd
1 – 3 ihb
Terbatas
10 – 15 menit
Terisolasi
69. Ciri-ciri pokok Micro Teaching
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10
orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3. Komponen mengajar yang dikembangkan
terbatas
4. Sekadar real teaching.
70. Karakteristik microteaching sebagai
berikut:
• Microteaching is a real teaching
• Micro teaching lessons the complexities of
normal classroom teaching
• Microteaching focuses on training for the
accomplishment of specific tasks
• Micro teaching allows for the increased
control of practice
• Micro teaching greatly expands the normal
knowledge of results or feedback dimension
in teaching
71. Macam-macam Keterampilan dan
komponen Microteaching
• membuka dan menutup pelajaran
• menjelaskan (explaining skills)
• mengadakan variasi (variation skills)
• memberikan penguatan (reinforcement
skills)
• bertanya (questioning skills)
• mengelola kelas
• Keterampilan dasar mengajar kelompok
kecil
73. Definisi
• Media pembelajaran adalah alat bantu yang
digunakan untuk menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran dengan
tujuan agar anak didik mudah mengerti dan
memahami pokok-pokok pembelajaran.
76. Esensi dari Sumber Belajar, Media
dan Alat Peraga
• Dimensi Accessibility ( Daya Jangkau/Akses
Informasi)
• Dimensi Speed (Kecepatan Informasi)
• Dimensi Amount (Jumlah/ Kuantitas
Informasi)
• Dimensi Cognitive Effectiveness
(Keefektifan Memperoleh Pengetahuan)
• Dimensi Relevance (Kesesuaian Informasi)
• Dimensi Motivating (motivasi )
77. Pemilihan Sumber Belajar, Meida
dan Alat Peraga
1. Pemilihan Sumber Belajar
2. Pemilihan Media Pembelajaran
3. Pemilihan Alat Peraga
78. Pemberdayaan sumber belajar,
media dan alat peraga dapat
dilakukan pada tahapan :
• diawal pembelajaran
• selama proses pembelajaran
• akhir proses pembelajaran
• di luar waktu pembelajaran
80. Dua unsur yang terkandung dalam
media pembelajaran, yaitu:
• perangkat lunak (software) yang berupa
RPP
• Alat penampil atau perangkat keras
(hardware).
81. Pemilihan Media Untuk Setiap
Tahap Pengalaman Belajar
• Memahami dengan baik fungsi dari media
pembelajaran.
• Dapat mempergunakan alat pelajaran
secara tepat dan efisien.
• Dapat memilih dan mengembangkan alat
pelajaran sesuai dengan tujuan
• Dapat memelihara dan mengelola alat
pelajaran dengan baik.
83. Media Pembelajaran itu di bagi
menjadi 2 bagian
• Media Presentasi Pembelajaran (MPP)
• Software Pembelajaran Mandiri / Media
Pembelajaran Mandiri
84. Syarat Isi multimedia Pembelajaran
• Sasaran Kelas dan Semester
• Standart kompetensi
• Komptensi Dasar
• Indikator
• Petunjuk Belajar
• Sajian materi
• Topik/Pokok Bahasan
85. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
–Efektivitas Media Pembelajaran
–Taraf Berpikir Siswa
–Interaktivitas Media Pembelajaran
–Ketersediaan Media Pembelajaran
–Kemampuan Guru Menggunakan Media
Pembelajaran
–Alokasi Waktu
–Fleksibelitas (kelenturan) Media
Pembelajaran
86. Alat Pembelajaran
• Klasifikasi Alat Pembelajaran
• Prinsip-Prinsip Dalam Pemilihan Media
Pembelajaran
• Program pengajaran
• Sasaran program
• Situasi dan kondisi
• Kualitas teknik
• Keefektifan dan efisiensi