SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Materi Pedagogik
Bagian3:TeoriBelajar danModelPembelajaran
Devisi Akademik
Sub Rayon 138 Universitas Sanata Dhama Yogyakarta
Tahun 2016
Materi dan Skenario Pembelajaran
Pendalaman materi teori belajar dan model pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa mencakup: berbagai
model pembelajaran antara lain discovery learning, inquiry learning,
problem based learning, dan/atau project based learning.
Skenario pembelajarannya sebagai berikut.
• Instruktur memfasilitasi peserta untuk mengidentifikasi
problematika pembelajaran yang terkait dengan materi kisi-kisi PLPG
yang dianggap sulit, baik dalam memahami maupun cara
mengajarkannya selama mereka menjadi guru melalui penayangan
video pembelajaran, gambar, wacana atau objek lain yang relevan.
• Instruktur memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan
permasalahan yang relevan.
• Instruktur memfasilitasi dalam menggali informasi untuk
menemukan alternatif solusi dalam pemecahan masalah.
• Instruktur memfasilitasi pembelajaran kolaboratif melalui kerja
kelompok dan peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
secara lisan/poster/unjuk kerja/gesture.
LectureCentered vs Student Centered
• Potret dari suatu situasi kelas sebenarnya memperlihatkan
pendekatan pembelajaran yang dipilih guru, yakni
berpusat pada guru atau berpusat pada siswa.
• Apabila guru cenderung mendominasi pembelajaran, guru
menempatkan siswa sebagai objek transfer pengetahuannya,
maka paradigma yang dipilih adalah lecture (teacher) centered.
• Sebaliknya, apabila siswa cenderung banyak beraktivitas, baik
individual, berpasangan, atau berkelompok, melakukan kegiatan
yang bertujuan, mengkonstruk sendiri pengetahuan dan
pengalaman dari kehidupan nyata, maka paradigma yang dipilih
adalah student centered.
• Pendekatan yang pertama disebut Pendekatan Tradisional, dan
yang kedua disebut Pendekatan Student Centered.
PendekatanTradisional
Guru Mengajar dengan
Model komunikasi satu
arah
PendekatanSCL
Dosen memfasilitasi
pembelajaran dengan
menciptakan interaksi
kelas yang multi arah
Informasi (Kurtzweil Goegle)
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (Moore-Koomey
Intel)
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (Ford Mobil)
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi(Metcalfe Ekonom)
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
prosedural dan metakognitif bukan
melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model Pembelajaran
Ciri Abad 21
Pengetahuan (Ackoff Manajemen)
(dibentuk melalui data  informasi) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui
pengamatan dan pengolahan serta hasilnya
berupa ciptaan yang dikomunikasikan
Diseminasi (Horowitz Manajemen)
(Nilai informasi = sebarannya)
Perlunya Model Pembelajaran
• Dalam mengolah pembelajaran agar runtut tidak meloncat-
loncat, maka diperlukan model pembelajaran yang perlu
diterapkan di kegiatan inti.
• Model pembelajaran merupakan acuan sistematis yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Ciri-ciri model
pembelajaran, yaitu fokus, memiliki sintak, sistem sosial, dan
sistem pendukung.
• Berikut ini disajikan Model Pembelajaran Kooperatif, Model
Pembelajaran Berbasis Penemuan, dan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah.
A. PembelajaranKooperatif (Cooperative
Learning)
• Pembelajaran Kooperatif (PK) adalah pembelajaran yang
dirancang agar siswa bekerja dalam tim atau kelompok untuk
mencapai tujuan belajar.
• Tim atau kelompok itu diharapkan terdiri atas siswa-siswa
yang berprestasi rendah, sedang, dan tinggi. Bahkan apabila
mungkin terdiri atas campuran ras, budaya, dan gender.
• Tujuan belajar yang dimaksud di atas adalah prestasi
akademik, toleransi dan penerimaan terhadap
keanekaragaman perbedaan, dan pengembangan
keterampilan sosial. (Areds, Richard I, 2007:5)
Ciri Pembelajaran Kooperatif
1. Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam
kelompok secara bekerja sama
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah
3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras,
suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap
kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok
daripada perorangan.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
• Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja
siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini
dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami
konsep-konsep yang sulit.
• Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar
belakang.
• Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk
mengembangkan keterampilan social siswa diantaranya:
berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang
lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan
ide, dan bekerja dalam kelompok.
SintaksModelPembelajaranKooperatif
Contoh:
Kelas:I,Tema:Diriku, Subtema:Tubuhku
B. ModelPembelajaranBerbasisPenemuan
(DiscoveryLearning)
• Model Discovery Learning mengacu kepada teori
belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang diharapkan siswa
mengorganisasi dan membangun konsep
berdasar penemuannya sendiri.
• Dalam menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar secara aktif.
Tujuan Pembelajaran berbasis
Penemuan
• Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung
bagaimana cara belajarnya.
• Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
• Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
• Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dengan
cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
• Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
• Model pembelajaran discovery learning ini dapat membantu siswa
memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan
bekerja sama dengan yang lainnya.
Lanjutan Tujuan …
• Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
• Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
• Siswa a kan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
• Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru;
• Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
• Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;
• Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar
menjadi lebih terangsang;
• Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusia seutuhnya;
• Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.
Sintaks PembelajaranBerbasis Penemuan
Sintaks
Contoh:Kelas:IV, Tema/Subtema/Pembelajaran:Indahnya
Kebersamaan/KeberagamanBudayaBangsaku/1
Fase ke-1
• Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas
4-5 orang.
• Siswa secara berkelompok mengamati berbagai alat musik tradisiona
yang dibawa oleh guru.
• Siswa mencoba memainkan alat musik tradisional tersebut di depan
kelas.
• Siswa menjelaskan cara memainkan alat musik tradisional tersebut
(dipukul, dipetik, digoyangkan, ditiup, digesek, dan lain-lain).
Fase ke-2
• Siswa mengamati gambar dan membaca teks tentang berbagai alat
musik tradisional.
• Setelah membaca teks, siswa mengisi tabel yang terdapat dalam buku
siswa.
• Siswa melakukan eksplorasi menggunakan benda-benda yang terdapat
di sekitar kelas.
• Setiap siswa diminta mengambil 5 benda yang ada di sekitar kelas, yang
menghasilkan bunyi yang berbeda.
Lanjutan …
• Siswa diminta membunyikan benda-benda tersebut.
• Siswa diminta menuliskan hasil temuan mereka.
• Siswa dibimbing guru untuk menemukan permasalahan.
• Permasalahan dirumuskan dalam pertanyaan, misalnya (1) mengapa alat musik
tradisiona berbunyi ketika dimainkan, (2) mengapa peralatan seperti panci,
piring, peluit, dan sendok dapat dibunyikan dengan perlakuan tertentu?
Fase ke-3
• Siswa membuat dugaan jawaban atas pertanyaannya tersebut berdasarkan
percobaannya.
Fase ke-4
• Siswa dengan dibimbing guru, mencari informasi untuk menyakinkan dugaannya.
Guru dapat memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
dapat mengantarkan siswa untuk meyakinkan jawabannya.
• Siswa dapat juga mencari informasi dengan cara membaca berbagai buku
sumber.
• Siswa mencatat informasi yang diperolehnya
Lanjutan …
Fase ke-5
• Siswa mencocokkan informasi yang diperoleh dengan percobaan
yang dilakukannya. Misalnya, bunyi terjadi karena ada sesuatu yang
digetarkan pada benda tersebut.
Fase ke-6
• Siswa mendiskusikan hasil temuannya dalam kelompok dengan
kelompok lain.
• Siswa menyimpulkan dugaannya berdasarkan percobaan yang
dilakukan.
Fase ke-7
• Guru menegaskan hasil temuan siswa mengenai proses terjadinya
bunyi, misalnya dengan cara membuat kesimpulan bersama yang
dituliskan di papan tulis.
Fase ke-8
• Siswa mengerjakan soal latihan dari guru untuk memantapkan
pemahaman hasil temuannya.
C. ModelPembelajaran BerbasisMasalah
(problem-basedlearning/PBL)
• Konsep pembelajaran PBL yang membantu guru menciptakan
lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang
penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan
memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman
belajar yang lebih realistik (nyata).
• Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
masalah dunia nyata (real world problem) dan siswa
diharapkan menyelidiki dan menemukan sendiri solusinya.
PBL: Akti dan Kerja Kelompok
• Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik
dalam proses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat
kepada peserta didik, yang mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan
dan karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks
sekarang ini.
• Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan
melakukan kerja kelompok antar peserta didik. Peserta didik
menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan, kemudian
menyelesaikan masalahnya di bawah petunjuk fasilitator
(guru).
Ciri-ciriPembelajaranBerbasisMasalah
• Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan
peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian
menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran
berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari
dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
• Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.
Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai
kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak
mungkin ada proses pembelajaran.
• Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah
adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini
dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir
ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris
artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta
yang jelas.
SintakModelPembelajaranBerdasarkanMasalah
Contoh: Kelas:I, Tema/Subtema/Pembelajaran:Diriku/Aku
MerawatTubuhku/1
Lanjutan …

More Related Content

Similar to Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx

2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery LearningNurrijal Jhi
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningsadiman dimas
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.pptMukhsinUchen1
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningZo Ri
 
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptxPembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptxmasturahsyam
 
Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1tbpck
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningDIKPORABANJARMANGU
 
Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"Harrys Samosir
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranQmMu
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningnurqomariah
 
UAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNOUAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNO2012620165
 
Ppt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aningPpt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aningsatunahponanda
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranNasika Kaban
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 

Similar to Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx (20)

2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
power poin discovery fitri
power poin discovery fitripower poin discovery fitri
power poin discovery fitri
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptxPembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi (1).pptx
 
Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
 
Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"Model Belajar "Probelm Base Learning"
Model Belajar "Probelm Base Learning"
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
UAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNOUAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNO
 
Ppt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aningPpt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aning
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx

  • 1. Materi Pedagogik Bagian3:TeoriBelajar danModelPembelajaran Devisi Akademik Sub Rayon 138 Universitas Sanata Dhama Yogyakarta Tahun 2016
  • 2. Materi dan Skenario Pembelajaran Pendalaman materi teori belajar dan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa mencakup: berbagai model pembelajaran antara lain discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan/atau project based learning. Skenario pembelajarannya sebagai berikut. • Instruktur memfasilitasi peserta untuk mengidentifikasi problematika pembelajaran yang terkait dengan materi kisi-kisi PLPG yang dianggap sulit, baik dalam memahami maupun cara mengajarkannya selama mereka menjadi guru melalui penayangan video pembelajaran, gambar, wacana atau objek lain yang relevan. • Instruktur memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan permasalahan yang relevan. • Instruktur memfasilitasi dalam menggali informasi untuk menemukan alternatif solusi dalam pemecahan masalah. • Instruktur memfasilitasi pembelajaran kolaboratif melalui kerja kelompok dan peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok secara lisan/poster/unjuk kerja/gesture.
  • 3. LectureCentered vs Student Centered • Potret dari suatu situasi kelas sebenarnya memperlihatkan pendekatan pembelajaran yang dipilih guru, yakni berpusat pada guru atau berpusat pada siswa. • Apabila guru cenderung mendominasi pembelajaran, guru menempatkan siswa sebagai objek transfer pengetahuannya, maka paradigma yang dipilih adalah lecture (teacher) centered. • Sebaliknya, apabila siswa cenderung banyak beraktivitas, baik individual, berpasangan, atau berkelompok, melakukan kegiatan yang bertujuan, mengkonstruk sendiri pengetahuan dan pengalaman dari kehidupan nyata, maka paradigma yang dipilih adalah student centered. • Pendekatan yang pertama disebut Pendekatan Tradisional, dan yang kedua disebut Pendekatan Student Centered.
  • 6. Informasi (Kurtzweil Goegle) (tersedia dimana saja, kapan saja) Komputasi (Moore-Koomey Intel) (lebih cepat memakai mesin) Otomasi (Ford Mobil) (menjangkau segala pekerjaan rutin) Komunikasi(Metcalfe Ekonom) (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir prosedural dan metakognitif bukan melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin] Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Model Pembelajaran Ciri Abad 21 Pengetahuan (Ackoff Manajemen) (dibentuk melalui data  informasi) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui pengamatan dan pengolahan serta hasilnya berupa ciptaan yang dikomunikasikan Diseminasi (Horowitz Manajemen) (Nilai informasi = sebarannya)
  • 7. Perlunya Model Pembelajaran • Dalam mengolah pembelajaran agar runtut tidak meloncat- loncat, maka diperlukan model pembelajaran yang perlu diterapkan di kegiatan inti. • Model pembelajaran merupakan acuan sistematis yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ciri-ciri model pembelajaran, yaitu fokus, memiliki sintak, sistem sosial, dan sistem pendukung. • Berikut ini disajikan Model Pembelajaran Kooperatif, Model Pembelajaran Berbasis Penemuan, dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.
  • 8. A. PembelajaranKooperatif (Cooperative Learning) • Pembelajaran Kooperatif (PK) adalah pembelajaran yang dirancang agar siswa bekerja dalam tim atau kelompok untuk mencapai tujuan belajar. • Tim atau kelompok itu diharapkan terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan tinggi. Bahkan apabila mungkin terdiri atas campuran ras, budaya, dan gender. • Tujuan belajar yang dimaksud di atas adalah prestasi akademik, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman perbedaan, dan pengembangan keterampilan sosial. (Areds, Richard I, 2007:5)
  • 9. Ciri Pembelajaran Kooperatif 1. Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah 3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut. 4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
  • 10. Tujuan Pembelajaran Kooperatif • Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit. • Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang. • Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.
  • 13.
  • 14. B. ModelPembelajaranBerbasisPenemuan (DiscoveryLearning) • Model Discovery Learning mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang diharapkan siswa mengorganisasi dan membangun konsep berdasar penemuannya sendiri. • Dalam menerapkan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif.
  • 15. Tujuan Pembelajaran berbasis Penemuan • Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. • Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer. • Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil. • Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri. • Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri. • Model pembelajaran discovery learning ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
  • 16. Lanjutan Tujuan … • Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. • Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti. • Siswa a kan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik; • Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru; • Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri; • Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri; • Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang; • Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya; • Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.
  • 19. Contoh:Kelas:IV, Tema/Subtema/Pembelajaran:Indahnya Kebersamaan/KeberagamanBudayaBangsaku/1 Fase ke-1 • Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. • Siswa secara berkelompok mengamati berbagai alat musik tradisiona yang dibawa oleh guru. • Siswa mencoba memainkan alat musik tradisional tersebut di depan kelas. • Siswa menjelaskan cara memainkan alat musik tradisional tersebut (dipukul, dipetik, digoyangkan, ditiup, digesek, dan lain-lain). Fase ke-2 • Siswa mengamati gambar dan membaca teks tentang berbagai alat musik tradisional. • Setelah membaca teks, siswa mengisi tabel yang terdapat dalam buku siswa. • Siswa melakukan eksplorasi menggunakan benda-benda yang terdapat di sekitar kelas. • Setiap siswa diminta mengambil 5 benda yang ada di sekitar kelas, yang menghasilkan bunyi yang berbeda.
  • 20. Lanjutan … • Siswa diminta membunyikan benda-benda tersebut. • Siswa diminta menuliskan hasil temuan mereka. • Siswa dibimbing guru untuk menemukan permasalahan. • Permasalahan dirumuskan dalam pertanyaan, misalnya (1) mengapa alat musik tradisiona berbunyi ketika dimainkan, (2) mengapa peralatan seperti panci, piring, peluit, dan sendok dapat dibunyikan dengan perlakuan tertentu? Fase ke-3 • Siswa membuat dugaan jawaban atas pertanyaannya tersebut berdasarkan percobaannya. Fase ke-4 • Siswa dengan dibimbing guru, mencari informasi untuk menyakinkan dugaannya. Guru dapat memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya dapat mengantarkan siswa untuk meyakinkan jawabannya. • Siswa dapat juga mencari informasi dengan cara membaca berbagai buku sumber. • Siswa mencatat informasi yang diperolehnya
  • 21. Lanjutan … Fase ke-5 • Siswa mencocokkan informasi yang diperoleh dengan percobaan yang dilakukannya. Misalnya, bunyi terjadi karena ada sesuatu yang digetarkan pada benda tersebut. Fase ke-6 • Siswa mendiskusikan hasil temuannya dalam kelompok dengan kelompok lain. • Siswa menyimpulkan dugaannya berdasarkan percobaan yang dilakukan. Fase ke-7 • Guru menegaskan hasil temuan siswa mengenai proses terjadinya bunyi, misalnya dengan cara membuat kesimpulan bersama yang dituliskan di papan tulis. Fase ke-8 • Siswa mengerjakan soal latihan dari guru untuk memantapkan pemahaman hasil temuannya.
  • 22. C. ModelPembelajaran BerbasisMasalah (problem-basedlearning/PBL) • Konsep pembelajaran PBL yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). • Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan masalah dunia nyata (real world problem) dan siswa diharapkan menyelidiki dan menemukan sendiri solusinya.
  • 23. PBL: Akti dan Kerja Kelompok • Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. • Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar peserta didik. Peserta didik menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan, kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah petunjuk fasilitator (guru).
  • 24. Ciri-ciriPembelajaranBerbasisMasalah • Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya. • Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran. • Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.