SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
1
BADAN LAYANAN UMUM/
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
PEMBEKALAN MAGANG PRODI S1 ARS
2
Dasar Hukum BLU (1)
 UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
 PP No. 23/2005 tentang PK BLU;
 PMK No. 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan
Adm Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan
Satker Instansi Pem. untuk Menerapkan PK BLU;
 PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;
 PMK No. 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan
Dewas pada BLU;
 PMK No. 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola,
Dewas, dan Pengawai BLU;
 PMK No. 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan
Perubahan RBA, serta Dokumen Pelaksanaan
Anggaran BLU
3
 BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Ps 1 UUPN
 BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara yang tidak
dipisahkan.
 Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh
Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh
menteri teknis yang bertanggung jawab atas bidang
pemerintahan ybs. Ps 68 UUPN
DASAR HUKUM BLU (2)
4
• Rencana kerja dan anggaran (RKA), LK dan kinerja BLU
disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari RKA serta laporan keuangan dan kinerja
K/L.
• Pendapatan dan belanja BLU dalam RKA tahunan
dikonsolidasikan dalam RKA K/L.
• Pendapatan yang diperoleh BLU merupakan pendapatan
negara.
• Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk
membiayai belanja BLU ybs.
Pasal 69 UUPN
DASAR HUKUM BLU (3)
5
Tujuan BLU
 Meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa
 Fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktivitas
 Penerapan praktek bisnis yang sehat.
6
Karakteristik BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah
(bukan kekayaan negara yang dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/
sebagian dijual kepada publik
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip
efisiensi dan produktivitas a la korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung
jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk
6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan
langsung
7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Non-PNS
8. Bukan sebagai subyek pajak
7
TATA KELOLA BLU YANG BAIK (GOOD
CORPORATE GOVERNANCE)
Tata Kelola yang baik
(Good Corp. Governenace)
Kinerja
(output/outcome)
Msyarkt
Investor
Govt. Employee
Etc.
Lingkungan
BLU
Pengelolaan Keuangan
yang Otonom
8
3 JENIS RUMPUN BLU:
1.Rumpun Kegiatan Penyediaan Jasa/Barang
(Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, Pelayanan
Lisensi, Penyiaran)
2.Rumpun Kegiatan Pengelolaan Wilayah
(Otorita, Kapet)
3.Rumpun Pengelola Dana Khusus (Dana bergulir
UKM, Penerusan Pinjaman, Tabungan
perumahan)
9
Persyaratan BLU
 Persyaratan substantif BLU, fungsi dasar
pelayanan publik (penyelenggaraan
umum)
 Persyaratan teknis BLU yang terkait
dengan kinerja pelayanan dan kinerja
keuangan.
 Persyaratan administratif yang terkait
terpenuhinya dokumen seperti tata kelola,
rencana strategis bisnis, standar layanan
minimal, laporan keuangan pokok, dan
laporan audit/bersedia untuk diaudit.
10
Fleksibiltas Pengelolaan
Keuangan BLU
 Pendapatan dan Belanja
 Pengelolaan Kas
 Pengelolaan Piutang dan Utang
 Investasi
 Pengelolaan Barang
 Surplus/Defisit
 Akuntansi
 Remunerasi
 Status Kepegawaian PNS dan non PNS
 Nomenklatur kelembagaan dan pimpinan
11
SPM Pengesahan
LK
Hubungan keuangan pemerintah
dengan pengelolaan keuangan BLU
RBA BLU RKAkonsolidasi
Alokasi APBN
Pelaksanaan
Anggaran:
-Pendapatan
-Belanja
-Pengelolaan kas
-Pengadaan brg/jasa
-Pengelolaan utang
-Piutang
-investasi
Pelaksanaan
APBN
SPM
Dana APBN
menyampaikan
Pendapatan Operasional BLU
Bukti2
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
APBN
LK
SAK
LK
SAK
LK
APBD
LK Pemda
SAP/
Permendagri 13
accountability
DPR
PP 23/2005
APBN
12
Perencanaan dan Anggaran
 BLU membuat rencana bisnis lima tahunan
mengacu ke Renstra KL.
 BLU menyusun RBA tiap tahun berbasis
kinerja, perhitungan akuntansi biaya
 RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan pendapatan disertai dengan
standar pelayanan minimum dan biaya dari
output yang dihasilkan.
 RBA BLU merupakan bagian dari RKA KL
13
Dokumen Pelaksanaan
Anggaran
 RBA yang disetujui sebagai dasar untuk membuat
dokumen pelaksanaan anggaran.
 Dokumen pelaksanaan anggaran disahkan oleh
Menteri Keuangan Dokumen pelaksanaan anggaran
merupakan lampiran dari perjanjian kerja antara
pimpinan BLU dengan kementerian
 Dokumen pelaksanaan anggaran menjadi dasar
penarikan dana dari APBN
14
Sumber Pendapatan BLU
-Belanja Pegawai, barang/jasa dan modal di APBN
-Penarikan dana dgn SPM
Dapat dikelola
langsung sesuai RAB
Alokasi APBN
Imbalan Jasa BLU
Hibah Terikat
Hasil Kerjasama
Dgn Pihak Lain
PNBP
K/L
Sesuai persyaratan
pemberi hibah
Psl 6,7,8
15
Belanja
 Pengelolaan belanja fleksibel sesuai dengan
ambang batas yang ditetapkan dalam RBA
 Jika melampaui ambang batas hhrs
mendapat persetujuan Menkeu
 Jika terjadi kekkurangan anggaran, dapat
diajukan ke Menkeu
 Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja
barang dan jasa di kementerian/lembaga
16
Pengelolaan Kas
 Pengelolaan kas berdasarkan praktek bisinis
yang sehat
 Penarikan dana APBN dengan SPM
 Rekening bank BLU dibuka di bank umum
oleh pimpinan BLU
 BLU dapat melakukan investasi jangka
pendek dalam rangka cash management.
17
Pengelolaan piutang
 BLU dapat memberikan piutang terkait
dengan kegiatannya.
 Piutang dikelola sesuai dengan praktek bisnis
yang sehat
 Piutang dapat dihapus secara berjenjang
sesuai dengan kewenangan.
 Kewenangan penghapusan piutang diatur
oleh Menkeu
18
Pengelolaan Utang
 BLU dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan
operasionalnya/perikatan peminjaman dengan pihak
lain
 Utang dikelola sesuai dengan praktek bisnis yang sehat
 Utang jangka pendek untuk belanja operasional
 Utang jangka panjang untuk belanja modal
 Perikatan peminjaman sesuai dengan jenjang
kewenangan yang diatur oleh Menkeu
 Pembayaran utang merupakan tanggungjawab BLU
19
Investasi
 BLU tidak dapat melakukan investasi jangka
panjang kecuali atas ijin Menkeu/kepala
daerah.
 Keuntungan dari investasi pendapatan
BLU.
20
Pengelolaan Barang (1)
 Pengadaan barang berdasarkan prinsip efisien dan
ekonomis sesuai dengan praktek bisnis yang
sehat.
 Tata cara dan kewenangan pengadaan barang
secara berjenjang berdasarkan nilai yang diatur
oleh Menkeu.
 Barang inventaris dapat dialihkan dan dihapuskan
oleh BLU dan dilaporkan secara berkala kepada
menteri/pimpinan lembaga.
21
Pengelolaan Barang (2)
 BLU tidak dapat mengalihkan/menghapuskan Aset
tetap kecuali ijin pejabat yang berwenang.
 Pengalihan/penghapusan aset tetap dilakukan
secara berjenjang berdasarkan nilai dan jenis
barang yang sesuai dengan peraturan
perundangan.
 Pengalihan/penghapusan aset tetap dilaporkan
kepada menteri/pimpinan lembaga.
 Tanah dan bangunan disertifikat atas nama
Pemerintah RI
22
Akuntansi, Pelaporan dan
Pertanggungjawaban Keuangan
 BLU menyelenggaran akuntansi sesuai dengan PSAK
 Jika tidak ada standar akuntasi, dapat menerapkan
standar akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat
persetujuan Menteri Keuangan
 Laporan Keuangan terdiri dari LRA, Neraca, LAK dan CaLK
disertai laporan kinerja.
 Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada
menteri/pimpinan lembaga secara berkala
 LK tersebut menjadi bagian dari LK kementerian/
lembaga.
 LK sebagai LPJ BLU diaudit auditor eksternal.
23
Surplus dan Defisit
 Surplus anggaran dapat digunakan untuk TA
berikutnya.
 Surplus dapat disetor sebagian/seluruhnya ke Kas
Negara atas perintah Menkeu/kepala daerah
dengan mempertimbangkan likuiditas BLU
 Defisit anggaran BLU dapat diajukan
pembiayaannya dalam TA berikutnya kepada
Menkeu melalui menteri/pimpinan lembaga
24
BLU dan BLUD di Pelayanan
Unit Kesehatan
 Penerapan badan layanan umum daerah rumah
sakit merupakan bagian tak terpisahkan dalam
proses penyempurnaan manajemen keuangan
(anggaran negara), yang bertujuan untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pelayanan publik serta efektifitas dari pelaksanaan
kebijakan dan program sehingga petugas mampu
mengoptimalkan tanggungjawabnya.
25
BLU dan BLUD di Pelayanan
Unit Kesehatan
 Dalam menerapkan BLUD rumah sakit,
sebagaimana dijelaskan Ilyas (2002) bahwa
keberhasilan suatu rumah sakit ditentukan oleh
faktor sumber daya manusia atau petugas
kesehatan dan sarana dan prasarana pendukung
atau fasilitas kerja.
26
BLU dan BLUD di Pelayanan
Unit Kesehatan
 Faktor kemampuan petugas kesehatan sangat
penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
daripada sarana dan prasarana pendukung.
Secanggih dan selengkap apapun fasilitas
pendukung yang dimiliki suatu organisasi kerja,
tanpa adanya sumber yang memadai, baik
kuantitas maupun kualitasnya, maka rumah sakit
tersebut belum dapat berhasil mewujudkan visi,
misi dan tujuan rumah sakit.
27
BLU dan BLUD di Pelayanan
Unit Kesehatan
 Beberapa rumah sakit masih memiliki kualitas jasa
layanan yang masih sangat memprihatinkan. Hal ini
antara lain disebabkan karena keterbatasan sumber
daya baik sumber daya finansial maupun sumber
daya non finansial. Tuntutan peningkatan kualitas
jasa layanan membutuhkan berbagai dana investasi
yang tidak sedikit. Kenaikan tuntutan kualitas jasa
layanan rumah sakit harus dibarengi dengan
profesionalisme dalam pengelolaannya.
28
BLU dan BLUD di Pelayanan
Unit Kesehatan
 Operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai
tuntutan dari lingkungan, yaitu lingkungan
eksternal dan internal. Tuntutan eksternal antara
lain adalah dari para stakeholder bahwa rumah
sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan biaya pelayanan
kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada
kepuasan pasien. Tuntutan dari pihak internal
antara lain adalah pengendalian biaya.
29
BLU dan BLUD di Pelayanan
Unit Kesehatan
 Biaya kesehatan cenderung terus meningkat, dan
rumah sakit dituntut untuk secara mandiri
mengatasi masalah tersebut. Peningkatan biaya
kesehatan ini menyebabkan fenomena tersendiri
bagi rumah sakit pemerintahan karena rumah sakit
pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan
untuk kalangan menengah ke bawah.
30
BLU dan BLUD di Pelayanan
Unit Kesehatan
 Akibatnya rumah sakit pemerintah diharapkan
menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu.
Rumah sakit pemerintah menghadapi dilema antara
misi melayani masyarakat kelas menengah ke
bawah dan adanya keterbatasan sumber dana,
serta berbagai aturan dan birokrasi yang harus
dihadapi.
31
Syarat Pendirian BLU dan
BLUD
 Persyaratan Substantif
a. Persyaratan substantif terpenuhi apabila instansi
pemerintah yang bersangkutan menyelenggarakan
layanan umum yang berhubungan dengan:
1. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan
umum.
2. Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk
tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat
atau layanan umum; dan/atau
32
Syarat Pendirian BLU dan
BLUD
 3. Pengelolaan dana khusus dalam rangka
meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada
masyarakat, seperti pengelola dana bergulir untuk
usaha kecil dan menengah.
b. Bidang layanan umum yang diselenggarakan
bersifat operasional yang menghasilkan semi
barang/jasa publik (quasi public goods).
c. Dalam kegiatannya tidak mengutamakan
keuntungan.
33
Syarat Pendirian BLU dan
BLUD
 Persyaratan Teknis
a. Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan
fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan
pencapaiannya melalui BLU sebagaimana
direkomendasikan oleh menteri/pimpinan
lembaga/kepala SKPD sesuai dengan
kewenangannya; dan
b. Kinerja keuangan satuan kerja instansi yang
bersangkutan adalah sehat sebagaimana
ditunjukan dalam dokumen usulan penetapan BLU.
34
Syarat Pendirian BLU dan
BLUD
 Persyaratan Administratif
Suatu Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang telah
memenuhi persyaratan substantif dan persyaratan
teknis sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
dapat diusulkan untuk menerapkan PPK-BpLU
setelah memenuhi persyaratan administratif.
35
Syarat Pendirian BLU dan
BLUD
 Persyaratan administratif terpenuhi apabila Satuan
Kerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan dapat
mengajukan seluruh dokumen yang disampaikan
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga untuk
mendapatkan persetujuan sebelum disampaikan
kepada Menteri Keuangan. Seluruh dokumen
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi
masyarakat.
36
Syarat Pendirian BLU dan
BLUD
 b. Pola Tata Kelola
Pola tata kelola merupakan peraturan internal
Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang
menetapkan.
 c. Rencana Strategi Bisnis
 d. Laporan Keuangan Pokok
 e. Standar Pelayanan Minimum
 f. Laporan Audit Terakhir atau Pernyataan Bersedia
Untuk Diaudit Secara Independen.
37
Masalah Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
 Perbedaan persepsi dan kendala yang dihadapi
Dalam kenyataanya, perjalanan sebuah RSUD
(misalnya) menjadi BLUD masih menghadapai
berbagai kendala baik dari internal RSUD sendiri
maupun dengan pihak ekternal. Kendala-kendala
yang dihadapi lebih kepada perubahan paradigma
yang masih membutuhkan proses pembelajaran
dan pemahaman tentang BLUD yang masih perlu
disosialisasikan. Adapun perbedaan persepsi dan
kendala yang sering terjadi antara lain berasal dari:
38
Masalah Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
 Internal Rumah Sakit
Perubahan status menjadi sebuah BLUD
seharusnya direspon oleh setiap individu dalam
rumah sakit, dimanapun posisi dan peran yang
diemban dalam memberikan kontribusi bagi
kemajuan rumah sakit.
39
Masalah Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
 Moment penting “lahirnya BLUD” seringkali hanya
diketahui oleh segelintir personil dalam jajaran
manajemen terutama yang berhubungan langsung
dengan pengelolaan keuangan, sedangkan
sebagian besar pegawai yang melaksanakan
pelayanan mungkin tidak tahu apa itu BLUD
sehingga tidak ada perubahan paradigma mengenai
apa yang seharusnya mereka lakukan setelah
menjadi BLUD.
40
Penetapan tarif di BLU dan
BLUD Pelayanan Kesehatan
 Satuan kerja berstatus BLU dapat memungut biaya
kepada masyarakat sebagai imbalan atas
barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas
barang/jasa layanan yang diberikan tersebut
ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas
dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil
per investasi dana yang dapat bertujuan untuk
menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit
layanan.
41
Penetapan tarif di BLU dan
BLUD Pelayanan Kesehatan
 Tarif layanan tersebut dapat berupa besaran tarif
atau pola tarif sesuai jenis layanan BLU yang
bersangkutan. Apabila BLU memiliki jenis layanan
yang tidak terlalu banyak, maka cukup memiliki
tarif berupa angka mutlak ataupun kisaran tarif.
Apabila BLU memiliki jenis layanan yang banyak
dan bersifat kompleks, seperti rumah sakit, maka
tarifnya berupa pola tarif untuk kelompok layanan.
42
Penetapan tarif di BLU dan
BLUD Pelayanan Kesehatan
 Tarif layanan diusulkan oleh BLU bersangkutan
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, kemudian
Menteri/Pimpinan Lembaga mengajukan usulan
tarif tersebut kepada Menteri Keuangan untuk
ditetapkan. Dalam penetapan tarif dimaksud,
Menteri Keuangan dibantu oleh suatu tim dan
dapat menggunakan narasumber yang berasal dari
sektor terkait.
43
Penetapan tarif di BLU dan
BLUD Pelayanan Kesehatan
 Hal-hal yang wajib dipertimbangkan dalam
menyusun tarif adalah sebagai berikut: 1)
Kontinuitas dan pengembangan layanan; 2) Daya
beli masyarakat; 3) Asas keadilan dan kepatutan;
4) Kompetisi yang sehat.
44
Alasan RS Pemerintah
Dijadikan BLU/BLUD
 Rumah sakit sebagai salah satu jenis BLU
merupakan ujung tombak dalam pembangunan
kesehatan masyarakat. Namun, tak sedikit keluhan
selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan
rumah sakit yang dinilai masih rendah. Ini terutama
rumah sakit daerah atau rumah sakit milik
pemerintah.
45
Alasan RS Pemerintah
Dijadikan BLU/BLUD
 Penyebabnya sangat klasik, yaitu masalah
keterbatasan dana yang dimiliki oleh rumah sakit
umum daerah dan rumah sakit milik pemerintah,
sehingga tidak bisa mengembangkan mutu
layanannya, baik karena peralatan medis yang
terbatas maupun kemampuan sumber daya
manusia (SDM) yang rendah.
46
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranUlan Safitri
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSujatmiko Wibowo
 
Pengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening PemerintahPengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening PemerintahAhmad Abdul Haq
 
PPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptx
PPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptxPPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptx
PPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptxSugengPriyadi11
 
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdfMikhail Rasyid
 
Teknik penyusunan asb
Teknik penyusunan asbTeknik penyusunan asb
Teknik penyusunan asbPSEKP - UGM
 
Presentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakit
Presentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakitPresentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakit
Presentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakitanantasmiths
 
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpPengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpgusti patiung
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaSujatmiko Wibowo
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Penyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D Void
Penyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D VoidPenyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D Void
Penyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D VoidAhmad Abdul Haq
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSiti Sahati
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Arfan Fahmi
 
PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...
PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...
PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...YuliaGita
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
 

What's hot (20)

Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Pengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening PemerintahPengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening Pemerintah
 
PPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptx
PPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptxPPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptx
PPT PENYUSUNAN DAN EVALUASI KINERJA PERMENPANRB NO 6 TAHUN 2022_ANJAR.pptx
 
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
 
Sakip Menpan RB
Sakip Menpan RBSakip Menpan RB
Sakip Menpan RB
 
Teknik penyusunan asb
Teknik penyusunan asbTeknik penyusunan asb
Teknik penyusunan asb
 
Presentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakit
Presentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakitPresentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakit
Presentasi badan layanan umum (blu) dan blu rumah sakit
 
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpPengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Penyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D Void
Penyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D VoidPenyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D Void
Penyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D Void
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran
 
Blud
BludBlud
Blud
 
PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...
PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...
PPT AKPEM KEL. VI - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Pemerintah D...
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
 
Modul anggaran berbasis kinerja (daerah)
Modul  anggaran berbasis kinerja (daerah)Modul  anggaran berbasis kinerja (daerah)
Modul anggaran berbasis kinerja (daerah)
 

Similar to BLU-RS

penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdfpenjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdffathiaumara
 
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKBADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKrohima _yesung
 
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriSujatmiko Wibowo
 
Seminar blu aset 6mar2014
Seminar blu aset 6mar2014Seminar blu aset 6mar2014
Seminar blu aset 6mar2014Ambara Sugama
 
Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...
Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...
Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...Kanaidi ken
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.pptPaparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.pptFatihArifin
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).pptPaparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).pptARISMUNANDAR522636
 
Handout ppt pk blu
Handout ppt pk bluHandout ppt pk blu
Handout ppt pk bluanantasmiths
 
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-bludPuskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-bludGilar Bagja
 
Menuju puskesmas blud
Menuju puskesmas bludMenuju puskesmas blud
Menuju puskesmas bludBhelhenkJhe
 
Puskesmas sebagai blud bulletin bapelkes jogja issn
Puskesmas sebagai blud   bulletin bapelkes jogja issnPuskesmas sebagai blud   bulletin bapelkes jogja issn
Puskesmas sebagai blud bulletin bapelkes jogja issnEddy Siswanto
 
Teknis pembentukan rsud blud
Teknis pembentukan rsud bludTeknis pembentukan rsud blud
Teknis pembentukan rsud bludapotek agam farma
 
Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210Arbyn Dungga
 
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptxPengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptxshadow112797
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxbandi2340
 

Similar to BLU-RS (20)

penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdfpenjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
 
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
 
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIKBADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
BADAN LAYANAN UMUM-AKNT SEKTOR PUBLIK
 
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Materi BLUD Mahulu.pptx
Materi BLUD Mahulu.pptxMateri BLUD Mahulu.pptx
Materi BLUD Mahulu.pptx
 
Seminar blu aset 6mar2014
Seminar blu aset 6mar2014Seminar blu aset 6mar2014
Seminar blu aset 6mar2014
 
PPK BLU
PPK BLUPPK BLU
PPK BLU
 
Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...
Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...
Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & AN...
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).pptPaparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.pptPaparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).pptPaparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
 
Handout ppt pk blu
Handout ppt pk bluHandout ppt pk blu
Handout ppt pk blu
 
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-bludPuskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
 
Menuju puskesmas blud
Menuju puskesmas bludMenuju puskesmas blud
Menuju puskesmas blud
 
Badan layanan umum
Badan layanan umumBadan layanan umum
Badan layanan umum
 
Puskesmas sebagai blud bulletin bapelkes jogja issn
Puskesmas sebagai blud   bulletin bapelkes jogja issnPuskesmas sebagai blud   bulletin bapelkes jogja issn
Puskesmas sebagai blud bulletin bapelkes jogja issn
 
Teknis pembentukan rsud blud
Teknis pembentukan rsud bludTeknis pembentukan rsud blud
Teknis pembentukan rsud blud
 
Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210
 
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptxPengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 

Recently uploaded

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

BLU-RS

  • 1. 1 BADAN LAYANAN UMUM/ BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PEMBEKALAN MAGANG PRODI S1 ARS
  • 2. 2 Dasar Hukum BLU (1)  UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;  PP No. 23/2005 tentang PK BLU;  PMK No. 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan Adm Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satker Instansi Pem. untuk Menerapkan PK BLU;  PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;  PMK No. 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewas pada BLU;  PMK No. 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewas, dan Pengawai BLU;  PMK No. 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA, serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU
  • 3. 3  BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Ps 1 UUPN  BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.  Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan.  Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan ybs. Ps 68 UUPN DASAR HUKUM BLU (2)
  • 4. 4 • Rencana kerja dan anggaran (RKA), LK dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan keuangan dan kinerja K/L. • Pendapatan dan belanja BLU dalam RKA tahunan dikonsolidasikan dalam RKA K/L. • Pendapatan yang diperoleh BLU merupakan pendapatan negara. • Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU ybs. Pasal 69 UUPN DASAR HUKUM BLU (3)
  • 5. 5 Tujuan BLU  Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa  Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas  Penerapan praktek bisnis yang sehat.
  • 6. 6 Karakteristik BLU 1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah (bukan kekayaan negara yang dipisahkan) 2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/ sebagian dijual kepada publik 3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba) 4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas a la korporasi 5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk 6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan langsung 7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Non-PNS 8. Bukan sebagai subyek pajak
  • 7. 7 TATA KELOLA BLU YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Tata Kelola yang baik (Good Corp. Governenace) Kinerja (output/outcome) Msyarkt Investor Govt. Employee Etc. Lingkungan BLU Pengelolaan Keuangan yang Otonom
  • 8. 8 3 JENIS RUMPUN BLU: 1.Rumpun Kegiatan Penyediaan Jasa/Barang (Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, Pelayanan Lisensi, Penyiaran) 2.Rumpun Kegiatan Pengelolaan Wilayah (Otorita, Kapet) 3.Rumpun Pengelola Dana Khusus (Dana bergulir UKM, Penerusan Pinjaman, Tabungan perumahan)
  • 9. 9 Persyaratan BLU  Persyaratan substantif BLU, fungsi dasar pelayanan publik (penyelenggaraan umum)  Persyaratan teknis BLU yang terkait dengan kinerja pelayanan dan kinerja keuangan.  Persyaratan administratif yang terkait terpenuhinya dokumen seperti tata kelola, rencana strategis bisnis, standar layanan minimal, laporan keuangan pokok, dan laporan audit/bersedia untuk diaudit.
  • 10. 10 Fleksibiltas Pengelolaan Keuangan BLU  Pendapatan dan Belanja  Pengelolaan Kas  Pengelolaan Piutang dan Utang  Investasi  Pengelolaan Barang  Surplus/Defisit  Akuntansi  Remunerasi  Status Kepegawaian PNS dan non PNS  Nomenklatur kelembagaan dan pimpinan
  • 11. 11 SPM Pengesahan LK Hubungan keuangan pemerintah dengan pengelolaan keuangan BLU RBA BLU RKAkonsolidasi Alokasi APBN Pelaksanaan Anggaran: -Pendapatan -Belanja -Pengelolaan kas -Pengadaan brg/jasa -Pengelolaan utang -Piutang -investasi Pelaksanaan APBN SPM Dana APBN menyampaikan Pendapatan Operasional BLU Bukti2 Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban APBN LK SAK LK SAK LK APBD LK Pemda SAP/ Permendagri 13 accountability DPR PP 23/2005 APBN
  • 12. 12 Perencanaan dan Anggaran  BLU membuat rencana bisnis lima tahunan mengacu ke Renstra KL.  BLU menyusun RBA tiap tahun berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya  RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pendapatan disertai dengan standar pelayanan minimum dan biaya dari output yang dihasilkan.  RBA BLU merupakan bagian dari RKA KL
  • 13. 13 Dokumen Pelaksanaan Anggaran  RBA yang disetujui sebagai dasar untuk membuat dokumen pelaksanaan anggaran.  Dokumen pelaksanaan anggaran disahkan oleh Menteri Keuangan Dokumen pelaksanaan anggaran merupakan lampiran dari perjanjian kerja antara pimpinan BLU dengan kementerian  Dokumen pelaksanaan anggaran menjadi dasar penarikan dana dari APBN
  • 14. 14 Sumber Pendapatan BLU -Belanja Pegawai, barang/jasa dan modal di APBN -Penarikan dana dgn SPM Dapat dikelola langsung sesuai RAB Alokasi APBN Imbalan Jasa BLU Hibah Terikat Hasil Kerjasama Dgn Pihak Lain PNBP K/L Sesuai persyaratan pemberi hibah Psl 6,7,8
  • 15. 15 Belanja  Pengelolaan belanja fleksibel sesuai dengan ambang batas yang ditetapkan dalam RBA  Jika melampaui ambang batas hhrs mendapat persetujuan Menkeu  Jika terjadi kekkurangan anggaran, dapat diajukan ke Menkeu  Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa di kementerian/lembaga
  • 16. 16 Pengelolaan Kas  Pengelolaan kas berdasarkan praktek bisinis yang sehat  Penarikan dana APBN dengan SPM  Rekening bank BLU dibuka di bank umum oleh pimpinan BLU  BLU dapat melakukan investasi jangka pendek dalam rangka cash management.
  • 17. 17 Pengelolaan piutang  BLU dapat memberikan piutang terkait dengan kegiatannya.  Piutang dikelola sesuai dengan praktek bisnis yang sehat  Piutang dapat dihapus secara berjenjang sesuai dengan kewenangan.  Kewenangan penghapusan piutang diatur oleh Menkeu
  • 18. 18 Pengelolaan Utang  BLU dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasionalnya/perikatan peminjaman dengan pihak lain  Utang dikelola sesuai dengan praktek bisnis yang sehat  Utang jangka pendek untuk belanja operasional  Utang jangka panjang untuk belanja modal  Perikatan peminjaman sesuai dengan jenjang kewenangan yang diatur oleh Menkeu  Pembayaran utang merupakan tanggungjawab BLU
  • 19. 19 Investasi  BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang kecuali atas ijin Menkeu/kepala daerah.  Keuntungan dari investasi pendapatan BLU.
  • 20. 20 Pengelolaan Barang (1)  Pengadaan barang berdasarkan prinsip efisien dan ekonomis sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.  Tata cara dan kewenangan pengadaan barang secara berjenjang berdasarkan nilai yang diatur oleh Menkeu.  Barang inventaris dapat dialihkan dan dihapuskan oleh BLU dan dilaporkan secara berkala kepada menteri/pimpinan lembaga.
  • 21. 21 Pengelolaan Barang (2)  BLU tidak dapat mengalihkan/menghapuskan Aset tetap kecuali ijin pejabat yang berwenang.  Pengalihan/penghapusan aset tetap dilakukan secara berjenjang berdasarkan nilai dan jenis barang yang sesuai dengan peraturan perundangan.  Pengalihan/penghapusan aset tetap dilaporkan kepada menteri/pimpinan lembaga.  Tanah dan bangunan disertifikat atas nama Pemerintah RI
  • 22. 22 Akuntansi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan  BLU menyelenggaran akuntansi sesuai dengan PSAK  Jika tidak ada standar akuntasi, dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan  Laporan Keuangan terdiri dari LRA, Neraca, LAK dan CaLK disertai laporan kinerja.  Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga secara berkala  LK tersebut menjadi bagian dari LK kementerian/ lembaga.  LK sebagai LPJ BLU diaudit auditor eksternal.
  • 23. 23 Surplus dan Defisit  Surplus anggaran dapat digunakan untuk TA berikutnya.  Surplus dapat disetor sebagian/seluruhnya ke Kas Negara atas perintah Menkeu/kepala daerah dengan mempertimbangkan likuiditas BLU  Defisit anggaran BLU dapat diajukan pembiayaannya dalam TA berikutnya kepada Menkeu melalui menteri/pimpinan lembaga
  • 24. 24 BLU dan BLUD di Pelayanan Unit Kesehatan  Penerapan badan layanan umum daerah rumah sakit merupakan bagian tak terpisahkan dalam proses penyempurnaan manajemen keuangan (anggaran negara), yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik serta efektifitas dari pelaksanaan kebijakan dan program sehingga petugas mampu mengoptimalkan tanggungjawabnya.
  • 25. 25 BLU dan BLUD di Pelayanan Unit Kesehatan  Dalam menerapkan BLUD rumah sakit, sebagaimana dijelaskan Ilyas (2002) bahwa keberhasilan suatu rumah sakit ditentukan oleh faktor sumber daya manusia atau petugas kesehatan dan sarana dan prasarana pendukung atau fasilitas kerja.
  • 26. 26 BLU dan BLUD di Pelayanan Unit Kesehatan  Faktor kemampuan petugas kesehatan sangat penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan daripada sarana dan prasarana pendukung. Secanggih dan selengkap apapun fasilitas pendukung yang dimiliki suatu organisasi kerja, tanpa adanya sumber yang memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya, maka rumah sakit tersebut belum dapat berhasil mewujudkan visi, misi dan tujuan rumah sakit.
  • 27. 27 BLU dan BLUD di Pelayanan Unit Kesehatan  Beberapa rumah sakit masih memiliki kualitas jasa layanan yang masih sangat memprihatinkan. Hal ini antara lain disebabkan karena keterbatasan sumber daya baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial. Tuntutan peningkatan kualitas jasa layanan membutuhkan berbagai dana investasi yang tidak sedikit. Kenaikan tuntutan kualitas jasa layanan rumah sakit harus dibarengi dengan profesionalisme dalam pengelolaannya.
  • 28. 28 BLU dan BLUD di Pelayanan Unit Kesehatan  Operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan internal. Tuntutan eksternal antara lain adalah dari para stakeholder bahwa rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan dari pihak internal antara lain adalah pengendalian biaya.
  • 29. 29 BLU dan BLUD di Pelayanan Unit Kesehatan  Biaya kesehatan cenderung terus meningkat, dan rumah sakit dituntut untuk secara mandiri mengatasi masalah tersebut. Peningkatan biaya kesehatan ini menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit pemerintahan karena rumah sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan untuk kalangan menengah ke bawah.
  • 30. 30 BLU dan BLUD di Pelayanan Unit Kesehatan  Akibatnya rumah sakit pemerintah diharapkan menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu. Rumah sakit pemerintah menghadapi dilema antara misi melayani masyarakat kelas menengah ke bawah dan adanya keterbatasan sumber dana, serta berbagai aturan dan birokrasi yang harus dihadapi.
  • 31. 31 Syarat Pendirian BLU dan BLUD  Persyaratan Substantif a. Persyaratan substantif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan menyelenggarakan layanan umum yang berhubungan dengan: 1. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum. 2. Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum; dan/atau
  • 32. 32 Syarat Pendirian BLU dan BLUD  3. Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat, seperti pengelola dana bergulir untuk usaha kecil dan menengah. b. Bidang layanan umum yang diselenggarakan bersifat operasional yang menghasilkan semi barang/jasa publik (quasi public goods). c. Dalam kegiatannya tidak mengutamakan keuntungan.
  • 33. 33 Syarat Pendirian BLU dan BLUD  Persyaratan Teknis a. Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU sebagaimana direkomendasikan oleh menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya; dan b. Kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat sebagaimana ditunjukan dalam dokumen usulan penetapan BLU.
  • 34. 34 Syarat Pendirian BLU dan BLUD  Persyaratan Administratif Suatu Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang telah memenuhi persyaratan substantif dan persyaratan teknis sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dapat diusulkan untuk menerapkan PPK-BpLU setelah memenuhi persyaratan administratif.
  • 35. 35 Syarat Pendirian BLU dan BLUD  Persyaratan administratif terpenuhi apabila Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan dapat mengajukan seluruh dokumen yang disampaikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga untuk mendapatkan persetujuan sebelum disampaikan kepada Menteri Keuangan. Seluruh dokumen tersebut adalah sebagai berikut : a. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat.
  • 36. 36 Syarat Pendirian BLU dan BLUD  b. Pola Tata Kelola Pola tata kelola merupakan peraturan internal Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang menetapkan.  c. Rencana Strategi Bisnis  d. Laporan Keuangan Pokok  e. Standar Pelayanan Minimum  f. Laporan Audit Terakhir atau Pernyataan Bersedia Untuk Diaudit Secara Independen.
  • 37. 37 Masalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)  Perbedaan persepsi dan kendala yang dihadapi Dalam kenyataanya, perjalanan sebuah RSUD (misalnya) menjadi BLUD masih menghadapai berbagai kendala baik dari internal RSUD sendiri maupun dengan pihak ekternal. Kendala-kendala yang dihadapi lebih kepada perubahan paradigma yang masih membutuhkan proses pembelajaran dan pemahaman tentang BLUD yang masih perlu disosialisasikan. Adapun perbedaan persepsi dan kendala yang sering terjadi antara lain berasal dari:
  • 38. 38 Masalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)  Internal Rumah Sakit Perubahan status menjadi sebuah BLUD seharusnya direspon oleh setiap individu dalam rumah sakit, dimanapun posisi dan peran yang diemban dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan rumah sakit.
  • 39. 39 Masalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)  Moment penting “lahirnya BLUD” seringkali hanya diketahui oleh segelintir personil dalam jajaran manajemen terutama yang berhubungan langsung dengan pengelolaan keuangan, sedangkan sebagian besar pegawai yang melaksanakan pelayanan mungkin tidak tahu apa itu BLUD sehingga tidak ada perubahan paradigma mengenai apa yang seharusnya mereka lakukan setelah menjadi BLUD.
  • 40. 40 Penetapan tarif di BLU dan BLUD Pelayanan Kesehatan  Satuan kerja berstatus BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana yang dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan.
  • 41. 41 Penetapan tarif di BLU dan BLUD Pelayanan Kesehatan  Tarif layanan tersebut dapat berupa besaran tarif atau pola tarif sesuai jenis layanan BLU yang bersangkutan. Apabila BLU memiliki jenis layanan yang tidak terlalu banyak, maka cukup memiliki tarif berupa angka mutlak ataupun kisaran tarif. Apabila BLU memiliki jenis layanan yang banyak dan bersifat kompleks, seperti rumah sakit, maka tarifnya berupa pola tarif untuk kelompok layanan.
  • 42. 42 Penetapan tarif di BLU dan BLUD Pelayanan Kesehatan  Tarif layanan diusulkan oleh BLU bersangkutan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, kemudian Menteri/Pimpinan Lembaga mengajukan usulan tarif tersebut kepada Menteri Keuangan untuk ditetapkan. Dalam penetapan tarif dimaksud, Menteri Keuangan dibantu oleh suatu tim dan dapat menggunakan narasumber yang berasal dari sektor terkait.
  • 43. 43 Penetapan tarif di BLU dan BLUD Pelayanan Kesehatan  Hal-hal yang wajib dipertimbangkan dalam menyusun tarif adalah sebagai berikut: 1) Kontinuitas dan pengembangan layanan; 2) Daya beli masyarakat; 3) Asas keadilan dan kepatutan; 4) Kompetisi yang sehat.
  • 44. 44 Alasan RS Pemerintah Dijadikan BLU/BLUD  Rumah sakit sebagai salah satu jenis BLU merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun, tak sedikit keluhan selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan rumah sakit yang dinilai masih rendah. Ini terutama rumah sakit daerah atau rumah sakit milik pemerintah.
  • 45. 45 Alasan RS Pemerintah Dijadikan BLU/BLUD  Penyebabnya sangat klasik, yaitu masalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh rumah sakit umum daerah dan rumah sakit milik pemerintah, sehingga tidak bisa mengembangkan mutu layanannya, baik karena peralatan medis yang terbatas maupun kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang rendah.