SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
Malang, 27 Juni 2019
2
PROSES BISNIS
DASAR HUKUM
3
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.05/2016
tentang Penetapan dan Pencabutan Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum pada Satuan
Kerja Instansi Pemerintah
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
4
KARAKTERISTIK BLU
1. Berkedudukan sebagai
instansi pemerintah
(asetnya merupakan
kekayaan negara yang
tidak dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa
yang seluruh/sebagian
dijual kepada masyarakat
3. Tidak mengutamakan
mencari keuntungan
4. Dikelola secara otonom
dengan prinsip efisiensi
dan produktivitas ala
korporasi
FLEKSIBILITAS BLU, a.l.:
1. Pendapatan dapat digunakan
langsung, dengan melakukan
pengesahan ke KPPN
2. Flexible budget dengan ambang batas
3. Investasi jangka pendek untuk
pengelolaan kas
4. Melakukan utang jangka pendek
5. Menghapuskan barang inventaris
dengan alasan efisiensi dan
efektivitas
6. Surplus digunakan pada tahun
anggaran berikutnya dan defisit
dimintakan dari APBN
TUJUANBLU
Meningkatkan
pelayanan
kepada
masyarakat
dalam rangka
memajukan
kesejahteraan
umum dan
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
PENGERTIAN BLU
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
• Sumber pendapatan dari jasa
layanan/PNBP fungsional.
• Seluruh pendapatan harus
disetor ke Kas Negara.
• Dapat menggunakan PNBP
fungsional atas ijin Menkeu.
• Tidak mempunyai fleksibilitas
pengelolaan keuangan.
• Pertanggungjawaban dg SPM.
• Sisa anggaran lebih di akhir
tahun tdk dpt digunakan lagi.
• Kekayaan negara tidak
dipisahkan.
•
•
Motif: not-for-profit.
Memberikan
public goods,
layanan
tidak
quasi
internal
service dan bukan administratif.
• Mempunyai PNBP yang signifikan
(> =Rp 15 miliar).
• Dapat menggunakan
secara langsung.
PNBP
• Mempunyai fleksibilitas
pengelolaan keuangan negara.
•
•
Pertanggungjawaban dg SP3B.
Surplus dapat digunakan pada
tahun anggaran berikutnya.
• Kekayaan negara tidak
dipisahkan.
•
•
Motif: Profit.
Memberikan layanan private goods
(rivalry dan excludability).
• Seluruh
mampu
pendapatan operasional
menutupi seluruh biaya
operasional dan investasi.
• Pendapatan usaha bukan
merupakan PNBP.
• Mempunyai otonomi/fleksibilitas
manajerial yang luas.
• Surplus dapat digunakan dan untuk
investasi langsung.
• Mampu berkontribusi
PNBP laba pemerintah.
terhadap
• Kekayaan negara yang dipisahkan.
Karakteristik Kelembagaan
1. Unit kerja K/L untuk tujuan pemberian layanan
umum berdasarkan
didelegasikannya.
kewenangan yang
2. Bagian perangkat pencapaian tujuan K/L
sehingga status hukum BLU tidak terpisah dari
K/L.
Menteri/
3. pimpinan lembaga bertanggung jawab
atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan
pelayanan umum yang didelegasikan kepada
BLU dari segi manfaat layanan.
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
pemberian layanan
didelegasikannya.
umum yang
5. BLU menyelenggarakan kegiatan
mengutamakan mencari keuntungan.
tanpa
6. RKA serta LK dan kinerja BLU disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari RKA serta LK dan kinerja K/L.
7. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum
sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.
Asas BLU
Kementerian Negara/Lembaga
BLU
Substantif
Teknis
Administratif
Menteri/pim.
lembaga
Menkeu
1. Persyaratan
2. Penetapan
Penerapan PPK- BLU berakhir apabila:
• Dicabut oleh Menkeu sesuai kewenangannya;
• Dicabut oleh Menkeu berdasarkan usul dari menteri/pim
lembaga, sesuai kewenangannya.
• Berubah statusya menjadi
kekayaan negara yg dipisahkan.
Badan Hukum dengan
3. Pencabutan
Penuh /
Bertahap
Pengusulan
Persyaratan, Penetapan, & Pencabutan
8
IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BLU
Meliputi:
1. Penganggaran
2. Pelaksanaan
3. Akuntabilitas
9
PENGANGGARAN
Tahapan Penganggaran
10
Renstra K/L
RSB BLU
RBA BLU
RKA-K/L
DIPA BLU
5 th an
• Tahunan;
• Disertai prakiraan
RBA tahun
berikutnya.
Memuat seluruh program,
kegiatan, anggaran
penerimaan/pendapatan,
anggaran
pengeluaran/belanja,
estimasi saldo awal kas,
dan estimasi saldo akhir
kas BLU, basis akrual,
ambang batas, pola
flexible budget
Ketentuan:
 PMK-92/PMK.05/2011
 PER-20/PB/2012
RBA disusun
berdasarkan basis
kinerja dan perhitungan
akuntansi biaya menurut
jenis layanannya.
RBA BLU disusun
berdasarkan kebutuhan
dan kemempuan
pendapatan yang
diperkirakan akan
diterima dari
masyarakat, badan lain,
dan APBN
RENSTRA-K/L
RSB
(5 tahunan)
RBA BLU
(1 tahunan)
RKA K/L
Disertai dngn usulan SPM & biaya
dr keluaran yg akan dihasilkan
APBN
Dikaji kembali standar
biaya dan anggaran BLU
RKA K/L
dan
RBA BLU
RBA BLU
Definitif
Dok PA BLU
Paling sedikit mencakup
seluruh pendapatan dan
belanja, seluruh arus kas,
serta jumlah dan kualitas
jasa dan/atau barang
Mengesahkan
Dok PA (max) 31 Des
Jika 31 Des
belum disahkan,
BLU dapat
melakukan
pengeluaran max
angka dok PA thn
lalu
• Mjd lampiran dari perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh
menteri/pim lembaga dgn pim BLU.
• Mjd dasar penarikan dana yg bersumber dr APBN oleh BLU.
Perencanaan dan Penganggaran
Menteri/pim
lembaga
Menkeu
BLU
Standar dan Tarif Layanan
SPM
Standar
Pelayanan
Minimum
•
•
•
BLU menggunakan SPM yang ditetapkan oleh menteri/ pim lembaga.
SPM dapat diusulkan oleh BLU.
SPM harus mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan,
biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Tarif Layanan
Standar
•
•
Atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana.
Mempertimbangkan aspek:
 Kontinuitas dan pengembangan layanan;



Daya beli masyarakat;
Asas keadilan dan kepatutan; dan
Kompetisi yang sehat
Pemimpin
BLU
Menteri/pim
lembaga
Menkeu
1. Pengusulan Tarif 2. Penyapaian Usulan Tarif 3. Penetapan Tarif
Ketentuan:
 PMK-100/PMK.05/2016
13
Pelaksanaan

Hibah Terikat/Hibah Tidak
Terikat
Penarikan Dana dengan SPM
ke KPPN
Hasil Kerjasama dengan
Pihak Lain
Jasa Layanan BLU
Alokasi APBN
PNBP BLU:
Belanja
Barang (52)
Belanja
Modal (53)
Rupiah Murni
(RM) :
Belanja
Pegawai (51)
Belanja
Barang (52)
Belanja
Modal (53)
Sumber
Pendanaan
BUDGET REALISASI
P
E
N
D
A
P
A
T
A
N
B
E
L
A
N
J
A
P
E
N
D
A
P
A
T
A
N
P
E
N
D
A
P
A
T
A
N
B
E
L
A
N
J
A
B
E
L
A
N
J
A
FLEXIBLE
% Ambang Batas
RKA-
KL
DIPA
PENERAPAN FLEXIBLE BUDGET
Pendapatan dan Belanja
Pendapatan
a. Belanja BLU tediri dari unsur biaya yang sesuai dengan
struktur biaya yang dituangkan dalam RBA definitif.
b. Fleksibel
kegiatan
berdasarkan kesetaraan antara volume
pengeluaran
pelayanan dengan jumlah
mengikuti praktik bisnis yang sehat.
c. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang
batas sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.
d. Belanja BLU yang melampaui ambang batas
fleksibilitas harus mendapat persetujuan Menkeu atas
usulan menteri/pim lembaga.
e. Dalam hal kekurangan anggaran, BLU dapat
mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBN
kepada Menkeu melalui menteri/pim lembaga.
f. Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan
jasa K/L.
Belanja
•
•
Rupiah Murni (APBN)
PNBP
 Pendapatan jasa layanan
 Hibah tidak terikat
 Hibah terikat
 Hasil kerjasama BLU
 Hasil usaha lainnya
Merencanakan
penerimaan dan
pengeluaran kas
Melakukan pemungutan
pendapatan/tagihan
Menyimpan kas dan
mengelola rekening bank
Melakukan pembayaran.
Penarikan dana yang
bersumber dari APBN
dengan menerbitkan SPM
Mendapatkan sumber
dana untuk menutup
defisit jangka pendek
Memanfaatkan surplus kas
jangka pendek untuk
memperoleh pendapatan
tabahan. Dilakukan sebagai
investasi jangka pendek pada
instrumen keuangan dengan
risiko rendah (instrumen
Deposito)
PENGELOLAAN
KAS
Pengelolaan Kas
Pengelolaan Kas
a. BLU dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau
transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLU.
b. Piutang BLU dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktik bisnis
yang sehat dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
c. Piutang dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang,
yang nilainya ditetapkan secara berjenjang.
a. BLU dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau perikatan
peminjaman dengan pihak lain.
b. Utang BLU di kelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
c. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan
hanya untuk belanja operasional.
d. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan
hanya untuk belanja modal.
e. Perikatan peminjaman dilakukan
berdasarkan nilai pinjaman.
oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang
f.
g.
Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab BLU.
Hak tagih atas utang BLU menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun sejak utang tersebut jatuh
tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang
Pengelolaan Piutang dan Utang
Piutang
Utang
Investasi
Keuntungan yang
diperoleh dari investasi
jangka panjang
merupakan pendapatan
BLU.
BLU tidak dapat melakukan investasi
jangka panjang, kecuali atas persetujuan
Menkeu.
Pengelolaan Aset
Ketentuan:
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara;
• Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor
136/PMK.05/2016 Tentang Pengelolaan Aset Pada
Badan Layanan Umum;
• Peraturan Menteri Keuangan Tentang Tarif Layanan
bagi masing-masing BLU.
KETENTUAN UMUM, OBJEK, ASAS, DAN PRINSIP
Prinsip
• tidak mengganggu kegiatan pemberian pelayanan
umum kepada masyarakat;
• biaya dalam rangka pelaksanaan kerjasama tidak
dapat dibebankan pada Rupiah Murni APBN;
• Aset BLU dapat digunakan sebagai dasar penerbitan
surat berharga setelah
Menteri Keuangan; dan
mendapatkan izin dari
• tidak berakibat
kepada pihak lain.
terjadinya pengalihan Aset BLU
Pelaksanaan pengelolaan aset dapat
dilakukan
atau KSM.
dengan mekanisme KSO
Biaya yang timbul dalam rangka persiapan pelaksanaan
KSO atau KSM dapat dibebankan pada Rupiah Murni
APBN.
Ketentuan Umum
BLU bertugas mengelola aset pada BLU.
Hasil pengelolaan aset BLU digunakan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan
BLU dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pengelolaan aset pada BLU meliputi:
•
•
pelaksanaan pengelolaan Aset BLU; dan
pelaksanaan pengelolaan aset pihak lain.
Pengelolaan aset pada BLU dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum,
transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai.
Pelaksanaan pengelolaan aset meliputi perencanaan dan penganggaran, penggunaan,
pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan penghapusan.
Pelaksanaan pengelolaan aset berpedoman pada ketentuan perundang-undangan di
bidang pengelolaan barang milik negara sepanjang tidak diatur dalam Peraturan
Menteri ini.
Objek
Asas
Pelaksanaan
• Pemimpin BLU melakukan KSO dan/atau KSM dalam rangka Tugas
dan Fungsi pada BLU.
• KSO dan/atau KSM dilaksanakan
sebagai Mitra.
dengan melibatkan pihak lain
• KSO dan/atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian antara
pemimpin BLU dengan Mitra.
• Tarif yang dikenakan kepada masyarakat terhadap layanan yang
dihasilkan dari KSO dan/atau KSM ditetapkan oleh pemimpin BLU
sesuai ketentuan peraturan
pengelolaan keuangan BLU.
perundang-undangan mengenai
•
•
•
•
•
•
•
•
•
pemerintah daerah;
badan usaha milik negara;
badan usaha milik daerah;
BLU;
BLU daerah;
perusahaan swasta;
yayasan;
koperasi; dan/atau
perorangan.
• Pemimpin BLU menyusun rencana KSO dan/atau KSM yang paling
sedikit menjelaskan secara ringkas mengenai maksud dan tujuan,
bentuk, dan hasil analisis dan evaluasi dari aspek teknis, aspek
keuangan, dan aspek hukum.
• Analisis dan evaluasi dari aspek teknis termasuk berupa spesifikasi
teknis/kualifikasi dan/atau kegiatan terkait objek KSO dan/atau KSM.
• Analisis dan evaluasi dari aspek keuangan termasuk proyeksi
pendapatan dan biaya yang timbul dari pelaksanaan KSO dan/atau
KSM.
• Analisis dan evaluasi dari aspek hukum termasuk kelengkapan bukti
kepemilikan aset, resiko, dan/atau rekam jejak Mitra.
• Rencana KSO dan/atau KSM dicantumkan dalam RBA.
• meningkatkan penyediaan pelayanan umum kepada masyarakat;
• mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Aset BLU; dan
• meningkatkan pendapatan BLU yang dapat digunakan langsung untuk
membiayai belanja BLU sesuai RBA.
Tujuan
Mitra
Perencanaan
Pelaksanaan
Kerjasama Operasional (KSO)/ Kerjasama Sumber Daya Manusia
dan / atau Manajemen (KSM) (1)
Kerjasama Operasional (KSO)/ Kerjasama Sumber Daya Manusia
dan / atau Manajemen (KSM) (2)
KSM
KSO
Aset BLU
Aset Pihak Lain
Tanah dan Bangunan
Selain Tanah dan/atau
Bangunan
Peralatan dan Mesin
SDM/Managerial BLU
SDM/Managerial Pihak Lain
“Sewa” (A)
Bangun-Guna-Serah (C)
Bangun-Serah-Guna (B)
Bentuk
termasuk aset tak berwujud yang terdiri
atas:
• perangkat lunak komputer(software);
•
•
lisensi dan franchise;
hasil kajian/penelitian yang
memberikan manfaat jangka panjang;
• hak cipta (copyright), paten, dan hak
kekayaan intelektual lainnya;
• merk dagang;
• karya seni yang mempunyai nilai
sejarah/budaya; dan
• aset tak berwujud lainnya.
KSO KSM
Aset BLU Aset Pihak Lain
SDM/
Managerial BLU
SDM/ Managerial
Pihak Lain
Tanah dan bangunan Selain Tanah
dan/atau Bangunan
Peralatan dan Mesn
“Sewa” (A) BSG (B) BGS (C)
Keputusan
pemimpin BLU
Keputusan
pemimpin BLU
Keputusan
pemimpin BLU
Keputusan pemimpin
BLU
Keputusan
pemimpin BLU
Keputusan
pemimpin BLU
Keputusan
pemimpin BLU
Max = 15 tahun
Dapat diperpanjang •Hanya
setelah dilakukan
evaluasi
Max = 30 tahun
berlaku
kali
untuk 1
perjanjian dan tidak
dapat dilakukan
perpanjangan.
•Dapat melanjutkan •Dapat melanjutkan
kerjasama dengan
Tanah
bentuk KSO
dan Bangunan (A).
Max = 30 tahun
•Hanya berlaku
kali
untuk 1
perjanjian dan tidak
dapat dilakukan
perpanjangan.
kerjasama dengan
Tanah
bentuk KSO
dan Bangunan (A).
Dapat diperpanjang
setelah dilakukan
evaluasi, dan
penyesuaian klausul
dalam perjanjian
Memperhitungkan
masa manfaat
Max = 5 tahun
Dapat diperpanjang
setelah dilakukan
evaluasi, dan
penyesuaian
klausul dalam
perjanjian
Max = 5 tahun
Dapat diperpanjang
setelah dilakukan
evaluasi, dan
penyesuaian klausul
dalam perjanjian
Kompensensi tetap
(wajib)
Imbal Hasil (dapat)
Kompensensi tetap
dan/atau imbal hasil
Kompensensi tetap
dan/atau imbal hasil
Kompensensi tetap,
imbal hasil, dan/atau
manfaat ekonomi
lainnya.
Imbal hasil Imbalan Imbalan
Penunjukan
langsung
Lelang Lelang Penunjukan langsung,
perizinan, atau lelang
Lelang Perizinan Lelang
Pemimpin BLU menetapkan standar pedoman operasional yang diperlukan sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini .
Kerjasama Operasional (KSO)/ Kerjasama Sumber Daya Manusia
dan / atau Manajemen (KSM) (3)

More Related Content

Similar to 2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx

Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.pptPaparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
FatihArifin
 
Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210
Arbyn Dungga
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
agus_ibnu_hasan
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
bandi2340
 
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptxPengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
shadow112797
 
pengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptxpengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptx
RidwanBh
 

Similar to 2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx (20)

Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.pptPaparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).pptPaparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
 
Materi BLUD Mahulu.pptx
Materi BLUD Mahulu.pptxMateri BLUD Mahulu.pptx
Materi BLUD Mahulu.pptx
 
Menuju puskesmas blud
Menuju puskesmas bludMenuju puskesmas blud
Menuju puskesmas blud
 
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-bludPuskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
Puskesmas sebagai-badan-layanan-umum-daerah-blud
 
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptxBadan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
 
Seminar blu aset 6mar2014
Seminar blu aset 6mar2014Seminar blu aset 6mar2014
Seminar blu aset 6mar2014
 
PPK BLU
PPK BLUPPK BLU
PPK BLU
 
Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210Ung Implementasi Blu 010210
Ung Implementasi Blu 010210
 
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
8. Slide Optimalisasi Aset pada BLU - Materi Bimtek Kanwil 2018.pptx
 
Pengelolaan Program TJSL BUMN (Permen BUMN No.05 Tahun 2021)
Pengelolaan Program TJSL BUMN (Permen BUMN No.05 Tahun 2021)Pengelolaan Program TJSL BUMN (Permen BUMN No.05 Tahun 2021)
Pengelolaan Program TJSL BUMN (Permen BUMN No.05 Tahun 2021)
 
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjenPengelolaan anggaran dan bmn itjen
Pengelolaan anggaran dan bmn itjen
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
 
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptxPengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
 
Handout ppt pk blu
Handout ppt pk bluHandout ppt pk blu
Handout ppt pk blu
 
Badan layanan umum
Badan layanan umumBadan layanan umum
Badan layanan umum
 
PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1
PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1
PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1
 
Bab i uns
Bab i unsBab i uns
Bab i uns
 
pengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptxpengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptx
 

Recently uploaded

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Recently uploaded (10)

1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 

2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx

  • 3. DASAR HUKUM 3 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.05/2016 tentang Penetapan dan Pencabutan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum pada Satuan Kerja Instansi Pemerintah
  • 4. PENGELOLAAN KEUANGAN BLU 4 KARAKTERISTIK BLU 1. Berkedudukan sebagai instansi pemerintah (asetnya merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan) 2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruh/sebagian dijual kepada masyarakat 3. Tidak mengutamakan mencari keuntungan 4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi FLEKSIBILITAS BLU, a.l.: 1. Pendapatan dapat digunakan langsung, dengan melakukan pengesahan ke KPPN 2. Flexible budget dengan ambang batas 3. Investasi jangka pendek untuk pengelolaan kas 4. Melakukan utang jangka pendek 5. Menghapuskan barang inventaris dengan alasan efisiensi dan efektivitas 6. Surplus digunakan pada tahun anggaran berikutnya dan defisit dimintakan dari APBN TUJUANBLU Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa PENGERTIAN BLU Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
  • 5. • Sumber pendapatan dari jasa layanan/PNBP fungsional. • Seluruh pendapatan harus disetor ke Kas Negara. • Dapat menggunakan PNBP fungsional atas ijin Menkeu. • Tidak mempunyai fleksibilitas pengelolaan keuangan. • Pertanggungjawaban dg SPM. • Sisa anggaran lebih di akhir tahun tdk dpt digunakan lagi. • Kekayaan negara tidak dipisahkan. • • Motif: not-for-profit. Memberikan public goods, layanan tidak quasi internal service dan bukan administratif. • Mempunyai PNBP yang signifikan (> =Rp 15 miliar). • Dapat menggunakan secara langsung. PNBP • Mempunyai fleksibilitas pengelolaan keuangan negara. • • Pertanggungjawaban dg SP3B. Surplus dapat digunakan pada tahun anggaran berikutnya. • Kekayaan negara tidak dipisahkan. • • Motif: Profit. Memberikan layanan private goods (rivalry dan excludability). • Seluruh mampu pendapatan operasional menutupi seluruh biaya operasional dan investasi. • Pendapatan usaha bukan merupakan PNBP. • Mempunyai otonomi/fleksibilitas manajerial yang luas. • Surplus dapat digunakan dan untuk investasi langsung. • Mampu berkontribusi PNBP laba pemerintah. terhadap • Kekayaan negara yang dipisahkan. Karakteristik Kelembagaan
  • 6. 1. Unit kerja K/L untuk tujuan pemberian layanan umum berdasarkan didelegasikannya. kewenangan yang 2. Bagian perangkat pencapaian tujuan K/L sehingga status hukum BLU tidak terpisah dari K/L. Menteri/ 3. pimpinan lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikan kepada BLU dari segi manfaat layanan. 4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan didelegasikannya. umum yang 5. BLU menyelenggarakan kegiatan mengutamakan mencari keuntungan. tanpa 6. RKA serta LK dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta LK dan kinerja K/L. 7. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktik bisnis yang sehat. Asas BLU Kementerian Negara/Lembaga BLU
  • 7. Substantif Teknis Administratif Menteri/pim. lembaga Menkeu 1. Persyaratan 2. Penetapan Penerapan PPK- BLU berakhir apabila: • Dicabut oleh Menkeu sesuai kewenangannya; • Dicabut oleh Menkeu berdasarkan usul dari menteri/pim lembaga, sesuai kewenangannya. • Berubah statusya menjadi kekayaan negara yg dipisahkan. Badan Hukum dengan 3. Pencabutan Penuh / Bertahap Pengusulan Persyaratan, Penetapan, & Pencabutan
  • 8. 8 IMPLEMENTASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BLU Meliputi: 1. Penganggaran 2. Pelaksanaan 3. Akuntabilitas
  • 10. Tahapan Penganggaran 10 Renstra K/L RSB BLU RBA BLU RKA-K/L DIPA BLU 5 th an • Tahunan; • Disertai prakiraan RBA tahun berikutnya. Memuat seluruh program, kegiatan, anggaran penerimaan/pendapatan, anggaran pengeluaran/belanja, estimasi saldo awal kas, dan estimasi saldo akhir kas BLU, basis akrual, ambang batas, pola flexible budget Ketentuan:  PMK-92/PMK.05/2011  PER-20/PB/2012
  • 11. RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya. RBA BLU disusun berdasarkan kebutuhan dan kemempuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, dan APBN RENSTRA-K/L RSB (5 tahunan) RBA BLU (1 tahunan) RKA K/L Disertai dngn usulan SPM & biaya dr keluaran yg akan dihasilkan APBN Dikaji kembali standar biaya dan anggaran BLU RKA K/L dan RBA BLU RBA BLU Definitif Dok PA BLU Paling sedikit mencakup seluruh pendapatan dan belanja, seluruh arus kas, serta jumlah dan kualitas jasa dan/atau barang Mengesahkan Dok PA (max) 31 Des Jika 31 Des belum disahkan, BLU dapat melakukan pengeluaran max angka dok PA thn lalu • Mjd lampiran dari perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh menteri/pim lembaga dgn pim BLU. • Mjd dasar penarikan dana yg bersumber dr APBN oleh BLU. Perencanaan dan Penganggaran Menteri/pim lembaga Menkeu BLU
  • 12. Standar dan Tarif Layanan SPM Standar Pelayanan Minimum • • • BLU menggunakan SPM yang ditetapkan oleh menteri/ pim lembaga. SPM dapat diusulkan oleh BLU. SPM harus mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. Tarif Layanan Standar • • Atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana. Mempertimbangkan aspek:  Kontinuitas dan pengembangan layanan;    Daya beli masyarakat; Asas keadilan dan kepatutan; dan Kompetisi yang sehat Pemimpin BLU Menteri/pim lembaga Menkeu 1. Pengusulan Tarif 2. Penyapaian Usulan Tarif 3. Penetapan Tarif Ketentuan:  PMK-100/PMK.05/2016
  • 14.  Hibah Terikat/Hibah Tidak Terikat Penarikan Dana dengan SPM ke KPPN Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain Jasa Layanan BLU Alokasi APBN
  • 15. PNBP BLU: Belanja Barang (52) Belanja Modal (53) Rupiah Murni (RM) : Belanja Pegawai (51) Belanja Barang (52) Belanja Modal (53) Sumber Pendanaan
  • 17. Pendapatan dan Belanja Pendapatan a. Belanja BLU tediri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur biaya yang dituangkan dalam RBA definitif. b. Fleksibel kegiatan berdasarkan kesetaraan antara volume pengeluaran pelayanan dengan jumlah mengikuti praktik bisnis yang sehat. c. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang batas sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA. d. Belanja BLU yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat persetujuan Menkeu atas usulan menteri/pim lembaga. e. Dalam hal kekurangan anggaran, BLU dapat mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBN kepada Menkeu melalui menteri/pim lembaga. f. Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa K/L. Belanja • • Rupiah Murni (APBN) PNBP  Pendapatan jasa layanan  Hibah tidak terikat  Hibah terikat  Hasil kerjasama BLU  Hasil usaha lainnya
  • 18. Merencanakan penerimaan dan pengeluaran kas Melakukan pemungutan pendapatan/tagihan Menyimpan kas dan mengelola rekening bank Melakukan pembayaran. Penarikan dana yang bersumber dari APBN dengan menerbitkan SPM Mendapatkan sumber dana untuk menutup defisit jangka pendek Memanfaatkan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh pendapatan tabahan. Dilakukan sebagai investasi jangka pendek pada instrumen keuangan dengan risiko rendah (instrumen Deposito) PENGELOLAAN KAS Pengelolaan Kas Pengelolaan Kas
  • 19. a. BLU dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLU. b. Piutang BLU dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. c. Piutang dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang, yang nilainya ditetapkan secara berjenjang. a. BLU dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau perikatan peminjaman dengan pihak lain. b. Utang BLU di kelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat. c. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan hanya untuk belanja operasional. d. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan hanya untuk belanja modal. e. Perikatan peminjaman dilakukan berdasarkan nilai pinjaman. oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang f. g. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab BLU. Hak tagih atas utang BLU menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun sejak utang tersebut jatuh tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang Pengelolaan Piutang dan Utang Piutang Utang
  • 20. Investasi Keuntungan yang diperoleh dari investasi jangka panjang merupakan pendapatan BLU. BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang, kecuali atas persetujuan Menkeu.
  • 21. Pengelolaan Aset Ketentuan: • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; • Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.05/2016 Tentang Pengelolaan Aset Pada Badan Layanan Umum; • Peraturan Menteri Keuangan Tentang Tarif Layanan bagi masing-masing BLU.
  • 22. KETENTUAN UMUM, OBJEK, ASAS, DAN PRINSIP Prinsip • tidak mengganggu kegiatan pemberian pelayanan umum kepada masyarakat; • biaya dalam rangka pelaksanaan kerjasama tidak dapat dibebankan pada Rupiah Murni APBN; • Aset BLU dapat digunakan sebagai dasar penerbitan surat berharga setelah Menteri Keuangan; dan mendapatkan izin dari • tidak berakibat kepada pihak lain. terjadinya pengalihan Aset BLU Pelaksanaan pengelolaan aset dapat dilakukan atau KSM. dengan mekanisme KSO Biaya yang timbul dalam rangka persiapan pelaksanaan KSO atau KSM dapat dibebankan pada Rupiah Murni APBN. Ketentuan Umum BLU bertugas mengelola aset pada BLU. Hasil pengelolaan aset BLU digunakan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pengelolaan aset pada BLU meliputi: • • pelaksanaan pengelolaan Aset BLU; dan pelaksanaan pengelolaan aset pihak lain. Pengelolaan aset pada BLU dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Pelaksanaan pengelolaan aset meliputi perencanaan dan penganggaran, penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan penghapusan. Pelaksanaan pengelolaan aset berpedoman pada ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik negara sepanjang tidak diatur dalam Peraturan Menteri ini. Objek Asas Pelaksanaan
  • 23. • Pemimpin BLU melakukan KSO dan/atau KSM dalam rangka Tugas dan Fungsi pada BLU. • KSO dan/atau KSM dilaksanakan sebagai Mitra. dengan melibatkan pihak lain • KSO dan/atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian antara pemimpin BLU dengan Mitra. • Tarif yang dikenakan kepada masyarakat terhadap layanan yang dihasilkan dari KSO dan/atau KSM ditetapkan oleh pemimpin BLU sesuai ketentuan peraturan pengelolaan keuangan BLU. perundang-undangan mengenai • • • • • • • • • pemerintah daerah; badan usaha milik negara; badan usaha milik daerah; BLU; BLU daerah; perusahaan swasta; yayasan; koperasi; dan/atau perorangan. • Pemimpin BLU menyusun rencana KSO dan/atau KSM yang paling sedikit menjelaskan secara ringkas mengenai maksud dan tujuan, bentuk, dan hasil analisis dan evaluasi dari aspek teknis, aspek keuangan, dan aspek hukum. • Analisis dan evaluasi dari aspek teknis termasuk berupa spesifikasi teknis/kualifikasi dan/atau kegiatan terkait objek KSO dan/atau KSM. • Analisis dan evaluasi dari aspek keuangan termasuk proyeksi pendapatan dan biaya yang timbul dari pelaksanaan KSO dan/atau KSM. • Analisis dan evaluasi dari aspek hukum termasuk kelengkapan bukti kepemilikan aset, resiko, dan/atau rekam jejak Mitra. • Rencana KSO dan/atau KSM dicantumkan dalam RBA. • meningkatkan penyediaan pelayanan umum kepada masyarakat; • mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Aset BLU; dan • meningkatkan pendapatan BLU yang dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai RBA. Tujuan Mitra Perencanaan Pelaksanaan Kerjasama Operasional (KSO)/ Kerjasama Sumber Daya Manusia dan / atau Manajemen (KSM) (1)
  • 24. Kerjasama Operasional (KSO)/ Kerjasama Sumber Daya Manusia dan / atau Manajemen (KSM) (2) KSM KSO Aset BLU Aset Pihak Lain Tanah dan Bangunan Selain Tanah dan/atau Bangunan Peralatan dan Mesin SDM/Managerial BLU SDM/Managerial Pihak Lain “Sewa” (A) Bangun-Guna-Serah (C) Bangun-Serah-Guna (B) Bentuk termasuk aset tak berwujud yang terdiri atas: • perangkat lunak komputer(software); • • lisensi dan franchise; hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang; • hak cipta (copyright), paten, dan hak kekayaan intelektual lainnya; • merk dagang; • karya seni yang mempunyai nilai sejarah/budaya; dan • aset tak berwujud lainnya.
  • 25. KSO KSM Aset BLU Aset Pihak Lain SDM/ Managerial BLU SDM/ Managerial Pihak Lain Tanah dan bangunan Selain Tanah dan/atau Bangunan Peralatan dan Mesn “Sewa” (A) BSG (B) BGS (C) Keputusan pemimpin BLU Keputusan pemimpin BLU Keputusan pemimpin BLU Keputusan pemimpin BLU Keputusan pemimpin BLU Keputusan pemimpin BLU Keputusan pemimpin BLU Max = 15 tahun Dapat diperpanjang •Hanya setelah dilakukan evaluasi Max = 30 tahun berlaku kali untuk 1 perjanjian dan tidak dapat dilakukan perpanjangan. •Dapat melanjutkan •Dapat melanjutkan kerjasama dengan Tanah bentuk KSO dan Bangunan (A). Max = 30 tahun •Hanya berlaku kali untuk 1 perjanjian dan tidak dapat dilakukan perpanjangan. kerjasama dengan Tanah bentuk KSO dan Bangunan (A). Dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi, dan penyesuaian klausul dalam perjanjian Memperhitungkan masa manfaat Max = 5 tahun Dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi, dan penyesuaian klausul dalam perjanjian Max = 5 tahun Dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi, dan penyesuaian klausul dalam perjanjian Kompensensi tetap (wajib) Imbal Hasil (dapat) Kompensensi tetap dan/atau imbal hasil Kompensensi tetap dan/atau imbal hasil Kompensensi tetap, imbal hasil, dan/atau manfaat ekonomi lainnya. Imbal hasil Imbalan Imbalan Penunjukan langsung Lelang Lelang Penunjukan langsung, perizinan, atau lelang Lelang Perizinan Lelang Pemimpin BLU menetapkan standar pedoman operasional yang diperlukan sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini . Kerjasama Operasional (KSO)/ Kerjasama Sumber Daya Manusia dan / atau Manajemen (KSM) (3)