SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Ketentuan Penerapan
BLU/BLUD
1
By : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
kanaidi963@gmail.com... HP.08122353284
Acuan Penerapan BLU & BLUD
• Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor
13/PMK.0/2005 tentang Badan Perkiraan
Standar.
---------------------------------------------------------------------
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
• Peraturan Kepala Daerah, yang terkait BLUD
Tiga Jenis Lembaga
Di Pemerintah Daerah
Pemberian pelayanan kepada masyarakat:
(1) Public goods,
yaitu pelayanan yang diberikan oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang operasionalnya seluruhnya dengan APBD,
sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit);
(2) Quasi Public Goods,
yaitu perangkat daerah yang dalam operasionalnya sebagian
dari APBD dan sebagian lagi dari hasil jasa layanan yang
diberikan, sifatnya tidak semata-mata mencari keuntungan
(not for profit); dan
(3) Private Goods,
yaitu lembaga milik pemerintah daerah yang biaya
operasionalnya seluruhnya berasal dari hasil jasa layanan
(seperti BUMD, Perusahaan daerah) dan bersifat mencari
keuntungan (profit oriented).
• BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian
negara/lembaga/pemerintah daerah untuk tujuan
pemberian layanan umum yang pengelolaannya
berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh
instansi induk yang bersangkutan.
• BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan
kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah dan
karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari
kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah
sebagai instansi induk.
• BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa
mengutamakan pencarian keuntungan.
• BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan
dengan praktek bisnis yang sehat.
Badan Layanan Umum (BLU)
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
• BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
(PerMenDageri Nomor 61 Tahun 2007)
Pengertiannya:
BLUD masuk dalam perangkat pemerintah daerah yang
bersifat quasi public goods:
(1) BLUD merupakan perangkat daerah, mempunyai pengertian
bahwa asetnya merupakan aset daerah yang tidak dipisahkan;
(2) Perangkat daerah yang dapat menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD adalah SKPD (sebagai Pengguna Anggaran)
atau Unit Kerja pada SKPD (sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran);
(3) Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan. SKPD atau Unit Kerja
tersebut memberi pelayanan langsung kepada masyarakat dan
tidak semata-mata mencari keuntungan; dan
(4) Kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas, artinya BLUD diterapkan dalam rangka efisiensi
anggaran dan peningkatan pelayanan pada masyarakat.
Pola Pengelolaan Keuangan
(PPK-BLU/BLUD)
• diberikan fleksibilitas, yaitu berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-
praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan
keuangan daerah pada umumnya.
Persyaratan Menerapkan PPK-BLUD
1. Persyaratan substantif
dipenuhi kalau SKPD atau Unit Kerja tersebut menurut tugas
dan fungsinya memberi pelayanan langsung kepada
masyarakat dalam bentuk :
(a) penyediaan barang dan jasa, seperti penyediaan layanan
dalam bidang kesehatan (Rumah Sakit Daerah, Puskesmas,
dan Laboratorium), pendidikan (sekolahan, pendidikan dan
pelatihan), transportasi (terminal, jasa penyeberangan,
jasa transportasi), pariwisata (pengelolaan wisata daerah),
perdagangan (pasar tradisional), kebersihan (pengelolaan
sampah, limbah), penyediaan bibit/pupuk, dan lain-
lainnya;
(b) pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan
meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan
umum, seperti pengelolaan kawasan ekonomi di suatu
wilayah;
(c) pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan
ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat, seperti
pengelolaan dana bergulir, pengelolaan dana perumahan.
2. Persyaratan teknis:
terpenuhi, apabila SKPD atau Unit Kerja tersebut kinerja pelayanan
di bidang tugas dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan
pencapaiannya melalui BLUD, serta kinerja keuangannya sehat.
3. Persyaratan administratif:
apabila SKPD atau Unit kerja menyampaikan dokumen persyaratan,
yang meliputi:
(1) surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
(2) pola tata kelola;
(3) rencana strategis bisnis;
(4) standar pelayanan minimal;
(5) laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan
keuangan; dan
(6) laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.
Persyaratan Menerapkan PPK-BLUD
Penetapan Status BLUD
Yang membedakan status BLUD tersebut adalah dalam
pemberian fleksibilitasnya:
• BLUD dengan status penuh, diberikan seluruh
fleksibilitas, terutama dalam hal pengelolaan investasi,
pengelolaan utang, dan pengadaan barang dan/atau jasa.
• BLUD Bertahap, diberikan fleksibilitas pada batas-batas
tertentu berkaitan dengan jumlah dana yang dapat
dikelola langsung, pengelolaan barang, pengelolaan
piutang, serta perumusan standar, kebijakan, sistem, dan
prosedur pengelolaan keuangan,
serta tidak diberikan fleksibilitas dalam hal pengelolaan
investasi, pengelolaan utang, dan pengadaan barang
dan/atau jasa.
Fleksibilitas PPK-BLUD
1. Pendapatan BLUD yang berasal dari jasa layanan
dapat digunakan langsung untuk membiayai
kegiatannya, sehingga tidak masuk kas daerah
terlebih dahulu.
2. Dalam pelaksanaan belanja (biaya), BLUD boleh
melampaui pagu yang telah ditetapkan (flexsible
budget) sepanjang pendapatan atau belanjanya
bertambah atau berkurang.
3. BLUD boleh melakukan utang/piutang, investasi,
dan kerjasama. Utang atau pinjaman dan investasi
jangka panjang harus dengan persetujuan Kepala
Daerah.
4. Pengadaan barang dan jasa untuk pendapatan yang
berasal selain dari APBD atau APBN boleh tidak dengan
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 (tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah atau perubahannya). Makna dari pemberian
fleksibilitas dalam pengadaan barang dan jasa dimaksud,
adalah untuk mempercepat pelayanan yang diberikan.
Namun tetap dengan prinsip efisien, efektif, transparan,
bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktek
bisnis yang sehat.
5. Pengelolaan barang, BLUD boleh menghapus aset tidak
tetap. Sebagai contoh, RSD yang telah menerapkan
BLUD, boleh menghapus aset-aset yang sudah tidak
produktif atau sudah tidak efisien lagi. Seperti tempat
tidur pasien yang sudah reyot, dari pada memenuhi
ruangan/gudang lebih baik dijual. Hasil dari penjualan
aset tersebut merupakan pendapatan BLUD.
Fleksibilitas PPK-BLUD …
6. Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD, boleh Pegawai
Negeri Sipil (PNS) atau Non PNS. Pegawai Non PNS
diperlukan sepanjang BLUD yang bersangkutan sangat
membutuhkan dan dalam rangka peningkatan pelayan.
Kriteria pengelola dan pegawai BLUD baik PNS maupun
Non PNS harus yang betul-betul profesional, jangan
sampai pegawai yang ada di BLUD karena titipan dari
para pejabat yang berpengaruh di daerah tersebut.
Pemimpin BLUD harus mempunyai komitmen dan berani
menolak kalau memang tidak masuk dalam kriteria yang
telah ditetapkan.
7. BLUD boleh mengangkat Dewan Pengawas, sepanjang
asset maupun omsetnya memenuhi persyaratan
sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Untuk saat ini diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum.
Fleksibilitas PPK-BLUD …
8. Remunerasi pejabat pengelola BLUD, dewan pengawas,
sekretaris dewan pengawas dan pegawai BLUD dapat
diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat
tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang
diperlukan. Pada BLUD besaran remunerasi dapat
dihitung berdasarkan indikator penilaian, antara lain:
(1) pengalaman dan masa kerja (basic index);
(2) ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
(competency index);
(3) resiko kerja (risk index);
(4) tingkat kegawatdaruratan (emergency index);
(5) jabatan yang disandang (position index); dan
(6) hasil/capaian kinerja (performance index).
Fleksibilitas PPK-BLUD …
9. Penetapan tarif BLUD, ditetapkan bukan dengan Peraturan
Kepala Daerah. Karena untuk mempercepat proses
penetapan dan efisiensi biaya. Namun demikian,
penetapan tarif harus mempertimbangkan kontinuitas
dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, serta
kompetisi yang sehat.
• Selain itu, dalam penetapan tarif, Kepala Daerah dapat
membentuk tim untuk mengkaji kelayakan besaran tarif
yang akan ditetapkan, yaitu dengan melibatkan
pembina teknis, pembina keuangan, unsur perguruan
tinggi dan lembaga profesi.
• Penetapan tarif pada BLUD yang hanya berdasarkan
unit cost saja, maka tarif tersebut akan dirasakan
sangat tinggi bagi masyarakat.
Fleksibilitas PPK-BLUD …
10. Dalam menyusun Laporan Keuangan, BLUD
merupakan perangkat daerah yang tidak dipisahkan.
Untuk itu laporan keuangan BLUD merupakan bagian
dari laporan keuangan SKPD atau Pemerintah Daerah.
• BLUD akuntansinya wajib menggunakan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
• Laporan Keuangan Pemerintah menggunakan
Standar Akuntansi Pemerintahan/SAP (sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan).
Fleksibilitas PPK-BLUD …
Apakah sistem keuangan BLUD harus dibuat dalam 2
bentuk yaitu SAK dan SAP?
Jawabannya:
• BLUD perlu menyusun SAK, karena BLUD dikelola dengan
prinsip bisnis.
• SAP perlu dibuat untuk keperluan konsolidasi dengan
Pemda.
• Jadi BLUD perlu membuat kedua-duanya.
• Memang, seharusnya BLUD hanya membuat SAK sesuai
dengan Permendagri 61/2007 dan PPKD yang menyusun
SAP. Namun kurangnya pengetahuan dan pemahaman
mengenai BLUD membuat PPKD sering terlambat
merespon kebutuhan BLUD dalam hal konsolidasi laporan
keuangan.
• Oleh karena itu, BLUD yang bersangkutan membantu
dengan cara menyusun SAP juga, disamping membuat SAK
sesuai kewajibannya.
Terkait dengan RKA, RBA dan Ambang
Batas
1. Pada RBA terdapat ambang batas. Apakah DPA juga ada ambang
batas?
Jawab:
Baik RBA maupun DPA sama-sama memiliki ambang batas.
2. Sudah ditetapkan sebagai BLUD bbrpa tahun lalu, misalnya sejak
Nov. 2011 dan baru menyusun RBA untuk anggaran tahun 2013.
Namun diharuskan juga untuk membuat RKA.
Bagaimana pertanggungjawabannya?
Jawab:
RBA dibuat dengan prinsip accrual basis sedangkan RKA dibuat
dengan prinsip cash basis.
Jadi pasti keduanya memiliki angka yang berbeda.
Pertanggungjawabannya juga beda. Yang jelas BLUD hanya harus
membuat RBA.
3. Awalnya PPKAD dan Bagian Hukum hanya memberi ambang batas
5% pada RBA, namun kemudian pada peraturan kepala daerah
ditetapkan sebesar 10%. Karena tingkat inflasi berubah-ubah,
apakah diperbolehkan mengubah peraturan kepala daerah tersebut
agar BLUD tetap dapat memberikan pelayanan dengan baik kepada
masyarakat?
Jawab:
Ambang batas memang bisa berubah sesuai dengan tingkat inflasi.
Oleh karena itu, tidak boleh ada Perda mengenai Ambang Batas.
Peraturan kepala daerah, sebaiknya tidak mengatur persentasenya
(angkanya), namun mengatur mengenai persetujuan oleh kepala
daerah, dimana persetujuan ini dicantumkan dalam DPA dan RBA.
Ambang batas dihitung dengan membandingkan antara anggaran
dengan realisasi selama dua tahun terakhir dan antara anggaran
dengan prognosa tahun berjalan.
Terkait dengan RKA, RBA dan Ambang
Batas
Keberhasilan Implementasi Penerapan
BLUD
Apa yang harus dipersiapkan daerah dalam menunjang keberhasilan
implementasi BLUD?
1. Perlunya peningkatan kapasitas SDM, perubahan pola pikir
(mindset), semangat kewirausahaan (enterpreneurship) bagi
stakeholder terkait, mulai dari kepala daerah, sekretaris daerah,
PPKD, Kepala BAPPEDA, Inspektur Daerah dan pejabat pengelola
BLUD.
2. Perlunya penyiapan regulasi dan instrumen pendukung sebagai
penjabaran dari ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
61 Tahun 2007 untuk digunakan sebagai pedoman operasional
implementasi PPK-BLUD, antara lain penetapan Tim Penilai, Standar
Pelayanan Minimal, dan Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah terkait dengan fleksibilitas yang diberikan.
3. Perlu adanya pemahaman tentang konsepsi mengenai Rencana
Strategis (RENSTRA) Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), Tata
Kelola, Standar Pelayanan Minimal, Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), konsolidasian RBA dan laporan keuangan dengan APBD.
Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & ANGGARAN BLU-BLUD"

More Related Content

What's hot

Slide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker bluSlide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker blu
Suganda Saputro
 
Perkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerahPerkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerah
Ahmad Abdul Haq
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaru
lailatul zohri
 

What's hot (20)

Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
 
Rsb blud puskesmas
Rsb blud puskesmasRsb blud puskesmas
Rsb blud puskesmas
 
Teknis pembentukan rsud blud
Teknis pembentukan rsud bludTeknis pembentukan rsud blud
Teknis pembentukan rsud blud
 
Slide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker bluSlide kinerja pengelolaan aset satker blu
Slide kinerja pengelolaan aset satker blu
 
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-finalPsap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
 
Perkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerahPerkembangan kebijakan investasi daerah
Perkembangan kebijakan investasi daerah
 
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
 
Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007
 
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
 
Menuju puskesmas blud
Menuju puskesmas bludMenuju puskesmas blud
Menuju puskesmas blud
 
Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012
 
Manajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi PemerintahManajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi Pemerintah
 
anggaran daerah
anggaran daerahanggaran daerah
anggaran daerah
 
06 pengelolaan-keuangan-negara
06 pengelolaan-keuangan-negara06 pengelolaan-keuangan-negara
06 pengelolaan-keuangan-negara
 
PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017
 
Manajemen kasda
Manajemen kasdaManajemen kasda
Manajemen kasda
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaru
 
SPM dalam Akuntablititas SKPD
SPM dalam Akuntablititas SKPDSPM dalam Akuntablititas SKPD
SPM dalam Akuntablititas SKPD
 
10. bas ppakp 2011
10. bas ppakp 201110. bas ppakp 2011
10. bas ppakp 2011
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 

Similar to Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & ANGGARAN BLU-BLUD"

penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdfpenjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
fathiaumara
 
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptxPengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
shadow112797
 
Gambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdf
Gambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdfGambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdf
Gambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdf
jane164133
 
Alur pembentukan BLUD.pptx
Alur pembentukan BLUD.pptxAlur pembentukan BLUD.pptx
Alur pembentukan BLUD.pptx
MegaFitria9
 
pengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptxpengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptx
RidwanBh
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.pptPaparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
FatihArifin
 

Similar to Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & ANGGARAN BLU-BLUD" (20)

Puskesmas sebagai blud bulletin bapelkes jogja issn
Puskesmas sebagai blud   bulletin bapelkes jogja issnPuskesmas sebagai blud   bulletin bapelkes jogja issn
Puskesmas sebagai blud bulletin bapelkes jogja issn
 
Pembekalan magang blu blud
Pembekalan magang blu bludPembekalan magang blu blud
Pembekalan magang blu blud
 
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
2.-Pengelolaan-Keuangan-BLU.pptx
 
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdfpenjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
penjelasan, dasar hukum, tujuan, dll tentang BADAN LAYANAN UMUM (BLU).pdf
 
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptxBadan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
 
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptxPengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
Pengelolaan-BLU-20062019-1.pptx
 
Gambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdf
Gambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdfGambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdf
Gambaran Umum Keu BLUD - LPPSP UI 2023 nw.pdf
 
Materi BLUD Mahulu.pptx
Materi BLUD Mahulu.pptxMateri BLUD Mahulu.pptx
Materi BLUD Mahulu.pptx
 
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdfPEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
 
Pengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.pptPengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.ppt
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
Alur pembentukan BLUD.pptx
Alur pembentukan BLUD.pptxAlur pembentukan BLUD.pptx
Alur pembentukan BLUD.pptx
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1
PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1
PERBANDINGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 DENGAN PERMENDAGRI NO-1
 
pengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptxpengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptx
 
Djauharie blud
Djauharie bludDjauharie blud
Djauharie blud
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).pptPaparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.pptPaparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK.ppt
 
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).pptPaparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
Paparan Sesjen PK BLU-OK (1).ppt
 

More from Kanaidi ken

More from Kanaidi ken (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "PERDAGANGAN INTERNASIONAL (EXPORT I...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...RENCANA  Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAR...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAR...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
Silabus WORKSHOP Nasional _(Ketentuan TERBARU) "STRATEGI NASIONAL PERLINDUNGA...
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
Silabus Pelatihan_ "Financial Cost and Warehouse Operating Management".
 
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
Silabus WORKSHOP Nasional (Ketentuan TERBARU : POJK No.23 Thn 2023)_ "PERIZIN...
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Ketentuan Penerapan BLU-BLUD_ Materi Workshop "Penyusunan RENCANA BISNIS & ANGGARAN BLU-BLUD"

  • 1. Ketentuan Penerapan BLU/BLUD 1 By : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP kanaidi963@gmail.com... HP.08122353284
  • 2. Acuan Penerapan BLU & BLUD • Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.0/2005 tentang Badan Perkiraan Standar. --------------------------------------------------------------------- • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; • Peraturan Kepala Daerah, yang terkait BLUD
  • 3. Tiga Jenis Lembaga Di Pemerintah Daerah Pemberian pelayanan kepada masyarakat: (1) Public goods, yaitu pelayanan yang diberikan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang operasionalnya seluruhnya dengan APBD, sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit); (2) Quasi Public Goods, yaitu perangkat daerah yang dalam operasionalnya sebagian dari APBD dan sebagian lagi dari hasil jasa layanan yang diberikan, sifatnya tidak semata-mata mencari keuntungan (not for profit); dan (3) Private Goods, yaitu lembaga milik pemerintah daerah yang biaya operasionalnya seluruhnya berasal dari hasil jasa layanan (seperti BUMD, Perusahaan daerah) dan bersifat mencari keuntungan (profit oriented).
  • 4. • BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan. • BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah dan karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah sebagai instansi induk. • BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian keuntungan. • BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek bisnis yang sehat. Badan Layanan Umum (BLU)
  • 5. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) • BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. (PerMenDageri Nomor 61 Tahun 2007)
  • 6. Pengertiannya: BLUD masuk dalam perangkat pemerintah daerah yang bersifat quasi public goods: (1) BLUD merupakan perangkat daerah, mempunyai pengertian bahwa asetnya merupakan aset daerah yang tidak dipisahkan; (2) Perangkat daerah yang dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD adalah SKPD (sebagai Pengguna Anggaran) atau Unit Kerja pada SKPD (sebagai Kuasa Pengguna Anggaran); (3) Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan. SKPD atau Unit Kerja tersebut memberi pelayanan langsung kepada masyarakat dan tidak semata-mata mencari keuntungan; dan (4) Kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas, artinya BLUD diterapkan dalam rangka efisiensi anggaran dan peningkatan pelayanan pada masyarakat.
  • 7. Pola Pengelolaan Keuangan (PPK-BLU/BLUD) • diberikan fleksibilitas, yaitu berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek- praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
  • 8. Persyaratan Menerapkan PPK-BLUD 1. Persyaratan substantif dipenuhi kalau SKPD atau Unit Kerja tersebut menurut tugas dan fungsinya memberi pelayanan langsung kepada masyarakat dalam bentuk : (a) penyediaan barang dan jasa, seperti penyediaan layanan dalam bidang kesehatan (Rumah Sakit Daerah, Puskesmas, dan Laboratorium), pendidikan (sekolahan, pendidikan dan pelatihan), transportasi (terminal, jasa penyeberangan, jasa transportasi), pariwisata (pengelolaan wisata daerah), perdagangan (pasar tradisional), kebersihan (pengelolaan sampah, limbah), penyediaan bibit/pupuk, dan lain- lainnya; (b) pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum, seperti pengelolaan kawasan ekonomi di suatu wilayah; (c) pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat, seperti pengelolaan dana bergulir, pengelolaan dana perumahan.
  • 9. 2. Persyaratan teknis: terpenuhi, apabila SKPD atau Unit Kerja tersebut kinerja pelayanan di bidang tugas dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLUD, serta kinerja keuangannya sehat. 3. Persyaratan administratif: apabila SKPD atau Unit kerja menyampaikan dokumen persyaratan, yang meliputi: (1) surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat; (2) pola tata kelola; (3) rencana strategis bisnis; (4) standar pelayanan minimal; (5) laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan; dan (6) laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen. Persyaratan Menerapkan PPK-BLUD
  • 10. Penetapan Status BLUD Yang membedakan status BLUD tersebut adalah dalam pemberian fleksibilitasnya: • BLUD dengan status penuh, diberikan seluruh fleksibilitas, terutama dalam hal pengelolaan investasi, pengelolaan utang, dan pengadaan barang dan/atau jasa. • BLUD Bertahap, diberikan fleksibilitas pada batas-batas tertentu berkaitan dengan jumlah dana yang dapat dikelola langsung, pengelolaan barang, pengelolaan piutang, serta perumusan standar, kebijakan, sistem, dan prosedur pengelolaan keuangan, serta tidak diberikan fleksibilitas dalam hal pengelolaan investasi, pengelolaan utang, dan pengadaan barang dan/atau jasa.
  • 11. Fleksibilitas PPK-BLUD 1. Pendapatan BLUD yang berasal dari jasa layanan dapat digunakan langsung untuk membiayai kegiatannya, sehingga tidak masuk kas daerah terlebih dahulu. 2. Dalam pelaksanaan belanja (biaya), BLUD boleh melampaui pagu yang telah ditetapkan (flexsible budget) sepanjang pendapatan atau belanjanya bertambah atau berkurang. 3. BLUD boleh melakukan utang/piutang, investasi, dan kerjasama. Utang atau pinjaman dan investasi jangka panjang harus dengan persetujuan Kepala Daerah.
  • 12. 4. Pengadaan barang dan jasa untuk pendapatan yang berasal selain dari APBD atau APBN boleh tidak dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 (tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau perubahannya). Makna dari pemberian fleksibilitas dalam pengadaan barang dan jasa dimaksud, adalah untuk mempercepat pelayanan yang diberikan. Namun tetap dengan prinsip efisien, efektif, transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang sehat. 5. Pengelolaan barang, BLUD boleh menghapus aset tidak tetap. Sebagai contoh, RSD yang telah menerapkan BLUD, boleh menghapus aset-aset yang sudah tidak produktif atau sudah tidak efisien lagi. Seperti tempat tidur pasien yang sudah reyot, dari pada memenuhi ruangan/gudang lebih baik dijual. Hasil dari penjualan aset tersebut merupakan pendapatan BLUD. Fleksibilitas PPK-BLUD …
  • 13. 6. Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD, boleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Non PNS. Pegawai Non PNS diperlukan sepanjang BLUD yang bersangkutan sangat membutuhkan dan dalam rangka peningkatan pelayan. Kriteria pengelola dan pegawai BLUD baik PNS maupun Non PNS harus yang betul-betul profesional, jangan sampai pegawai yang ada di BLUD karena titipan dari para pejabat yang berpengaruh di daerah tersebut. Pemimpin BLUD harus mempunyai komitmen dan berani menolak kalau memang tidak masuk dalam kriteria yang telah ditetapkan. 7. BLUD boleh mengangkat Dewan Pengawas, sepanjang asset maupun omsetnya memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Untuk saat ini diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. Fleksibilitas PPK-BLUD …
  • 14. 8. Remunerasi pejabat pengelola BLUD, dewan pengawas, sekretaris dewan pengawas dan pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan. Pada BLUD besaran remunerasi dapat dihitung berdasarkan indikator penilaian, antara lain: (1) pengalaman dan masa kerja (basic index); (2) ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku (competency index); (3) resiko kerja (risk index); (4) tingkat kegawatdaruratan (emergency index); (5) jabatan yang disandang (position index); dan (6) hasil/capaian kinerja (performance index). Fleksibilitas PPK-BLUD …
  • 15. 9. Penetapan tarif BLUD, ditetapkan bukan dengan Peraturan Kepala Daerah. Karena untuk mempercepat proses penetapan dan efisiensi biaya. Namun demikian, penetapan tarif harus mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, serta kompetisi yang sehat. • Selain itu, dalam penetapan tarif, Kepala Daerah dapat membentuk tim untuk mengkaji kelayakan besaran tarif yang akan ditetapkan, yaitu dengan melibatkan pembina teknis, pembina keuangan, unsur perguruan tinggi dan lembaga profesi. • Penetapan tarif pada BLUD yang hanya berdasarkan unit cost saja, maka tarif tersebut akan dirasakan sangat tinggi bagi masyarakat. Fleksibilitas PPK-BLUD …
  • 16. 10. Dalam menyusun Laporan Keuangan, BLUD merupakan perangkat daerah yang tidak dipisahkan. Untuk itu laporan keuangan BLUD merupakan bagian dari laporan keuangan SKPD atau Pemerintah Daerah. • BLUD akuntansinya wajib menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). • Laporan Keuangan Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan/SAP (sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan). Fleksibilitas PPK-BLUD …
  • 17. Apakah sistem keuangan BLUD harus dibuat dalam 2 bentuk yaitu SAK dan SAP? Jawabannya: • BLUD perlu menyusun SAK, karena BLUD dikelola dengan prinsip bisnis. • SAP perlu dibuat untuk keperluan konsolidasi dengan Pemda. • Jadi BLUD perlu membuat kedua-duanya. • Memang, seharusnya BLUD hanya membuat SAK sesuai dengan Permendagri 61/2007 dan PPKD yang menyusun SAP. Namun kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai BLUD membuat PPKD sering terlambat merespon kebutuhan BLUD dalam hal konsolidasi laporan keuangan. • Oleh karena itu, BLUD yang bersangkutan membantu dengan cara menyusun SAP juga, disamping membuat SAK sesuai kewajibannya.
  • 18. Terkait dengan RKA, RBA dan Ambang Batas 1. Pada RBA terdapat ambang batas. Apakah DPA juga ada ambang batas? Jawab: Baik RBA maupun DPA sama-sama memiliki ambang batas. 2. Sudah ditetapkan sebagai BLUD bbrpa tahun lalu, misalnya sejak Nov. 2011 dan baru menyusun RBA untuk anggaran tahun 2013. Namun diharuskan juga untuk membuat RKA. Bagaimana pertanggungjawabannya? Jawab: RBA dibuat dengan prinsip accrual basis sedangkan RKA dibuat dengan prinsip cash basis. Jadi pasti keduanya memiliki angka yang berbeda. Pertanggungjawabannya juga beda. Yang jelas BLUD hanya harus membuat RBA.
  • 19. 3. Awalnya PPKAD dan Bagian Hukum hanya memberi ambang batas 5% pada RBA, namun kemudian pada peraturan kepala daerah ditetapkan sebesar 10%. Karena tingkat inflasi berubah-ubah, apakah diperbolehkan mengubah peraturan kepala daerah tersebut agar BLUD tetap dapat memberikan pelayanan dengan baik kepada masyarakat? Jawab: Ambang batas memang bisa berubah sesuai dengan tingkat inflasi. Oleh karena itu, tidak boleh ada Perda mengenai Ambang Batas. Peraturan kepala daerah, sebaiknya tidak mengatur persentasenya (angkanya), namun mengatur mengenai persetujuan oleh kepala daerah, dimana persetujuan ini dicantumkan dalam DPA dan RBA. Ambang batas dihitung dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasi selama dua tahun terakhir dan antara anggaran dengan prognosa tahun berjalan. Terkait dengan RKA, RBA dan Ambang Batas
  • 20. Keberhasilan Implementasi Penerapan BLUD Apa yang harus dipersiapkan daerah dalam menunjang keberhasilan implementasi BLUD? 1. Perlunya peningkatan kapasitas SDM, perubahan pola pikir (mindset), semangat kewirausahaan (enterpreneurship) bagi stakeholder terkait, mulai dari kepala daerah, sekretaris daerah, PPKD, Kepala BAPPEDA, Inspektur Daerah dan pejabat pengelola BLUD. 2. Perlunya penyiapan regulasi dan instrumen pendukung sebagai penjabaran dari ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 untuk digunakan sebagai pedoman operasional implementasi PPK-BLUD, antara lain penetapan Tim Penilai, Standar Pelayanan Minimal, dan Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah terkait dengan fleksibilitas yang diberikan. 3. Perlu adanya pemahaman tentang konsepsi mengenai Rencana Strategis (RENSTRA) Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), Tata Kelola, Standar Pelayanan Minimal, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), konsolidasian RBA dan laporan keuangan dengan APBD.