2. Biografi dan Riwayat Pendidikan
Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat lahir pada 6 November 1929 di Agam, Sumatera Barat dan wafat pada 15
Januari 2013 di usia 83 tahun.
Pada usia tujuh tahun, Zakiah sudah mulai memasuki sekolah. Pagi ia belajar di Standard School
Muhammadiyah dan sorenya belajar lagi di Diniyah School.
Setelah tamat pada 1941, Zakiah masuk ke salah satu SMP di Padang Panjang sambil mengikuti sekolah
agama di Kulliyatul Muballighat, kursus calon mubalig.
Pada tahun 1951, ia menamatkan pendidikan SMA di Bukittinggi.
Ia mendaftar dan lulus di dua perguruan tinggi dengan fakultas yang berbeda, yaitu Fakultas Tarbiyah
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yogyakarta dan Fakultas Hukum Universitas Islam
Indonesia (UII).
Pada tahun 1956, Zakiah mendapat beasiswa ikatan dinas dari Departemen Agama untuk kuliah di
Fakultas Pendidikan Universitas Ain Shams, Kairo tanpa tes untuk program S-2 dan selanjutnya
menempuh S3 di universitas yang sama.
Pada tahun 1964, dengan disertasi tentang perawatan jiwa anak, ia berhasil meraih gelar doktor dalam
bidang psikologi dengan spesialisasi psikoterapi dari Universitas Ain Shams. Penelitian disertasinya
mendapatkan penghargaan dari Presiden Gamal Abdul Nasir, berupa "Medali Ilmu Pengetahuan" yang
diberikan pada upacara Hari Ilmu Pengetahuan Mesir 1965.
3. Karier di Dunia Psikologi
Pada tahun 1964, Zakiah merintis karier di Departemen Agama sebagai pegawai Biro
Perguruan Tinggi dan membagi waktu mengajar sebagai dosen keliling untuk perguruan
tinggi agama Islam negeri Indonesia.
Pada 1967, Zakiah diangkat oleh Menteri Agama Saifuddin Zuhri sebagai Kepala Dinas
Penelitian dan Kurikulum Perguruan Tinggi di Biro Perguruan Tinggi, Kementerian Agama.
Sejak 1972, ia menjabat sebagai Direktur Pendidikan Agama sampai tahun 1977.
Zakiah mulai membuka praktik konsultasi psikologi sewaktu bekerja di Departemen Agama.
Mulanya, ia membuka praktik dua kali dalam seminggu. Pada 1965 dengan banyaknya klien,
ia memutuskan membuka praktik di rumahnya di Wisma Sejahtera, Jalan Fatmawati, Cipete,
Jakarta Selatan.
Berbeda dengan psikolog pada umumnya, dalam praktiknya Zakiyah menggunakan
pendekatan agama Islam untuk memecahkan persoalan yang dihadapi kliennya, yang
kebanyakan kaum perempuan.
4. Karya-karya
• Ilmu Jiwa Agama
• Kesehatan Mental dalam Al-Qur'an
• Ketenangan dan Kebahagiaan dalam Keluarga
• Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia
• Menghadapi Masa Menopause
• Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental
• Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an
• Perawatan Jiwa untuk Anak-anak
• Problema Remaja di Indonesia
5. Pemikiran dan Kontribusi
Zakiah mengembangkan metode non-direktif Carl Rogers, menjadikan pasiennya sebagai subjek yang
punya kuasa untuk memulihkan diri sendiri. Metode tersebut berlawanan dengan teori psikoanalisis
Sigmund Freud—menempatkan pasien sebagai objek yang butuh disembuhkan—yang saat itu banyak
diadopsi psikolog seluruh dunia.
Sehubungan dengan perkembangan agama pada anak-anak. Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat,
perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya,
terutama pada masa pertumbuhan yang pertama (masa anak) dari umur 0– 12 tahun. Seorang anak
yang pada masa anak itu tidak mendapat didikan agama dan tidak pula mempunyai pengalaman
keagamaan, maka ia nanti setelah dewasa akan cenderung kepada sikap negatif terhadap agama.
Menurut Zakiah Darajat, Psikologi Agama adalah suatu cabang ilmu yang meneliti tentang pengaruh
agama terhadap sikap dan tingkah laku manusia atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang,
karena cara berpikir, bersikap, bereaksi, dan bertingkah laku seseorang tidak dapat dipisahkan dari
keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya.
Menurut Zakiah Daradjat Pendidikan Agama harus dimulai dari rumah tangga (lingkungan keluarganya),
sejak si anak masih dalam kandungan. Sejak sianak dilahirkan kedunia, mulailah ia menerima didikan-
didikan dan perlakuan-perlakuan, mula-mula dari ibu-bapaknya kemudian dari anggota keluarganya
yang lain, semua itu ikut memberikan dasar-dasar pembentukan kepribadiannya.