Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
PSIKOLOGI DAN AGAMA
1. SCOPE OF RELIGION AND LINKS
BETWEEN PSYCHOLOGY AND
RELIGION
http://www.virgin-s.blogspot.com
2. Background Psycho and
Religion
Humans have varians needs both physically
and spiritually
Humans have religion
Human balance based on religious beliefe
3. History of Psychology of Religion
Sejak kesadaran manusia tumbuh orang telah
memikirkan tentang arti hidup
abad ke-19 melalui PsikologiAgama
Terbitnya buku The Psychology of Religion karya E.D
Starbuckth tahun 1899 menjadi tanda lahirnya
PsikologiAgama
Di dunia Timur (Islam) kajian-kajian Psikologi Agama
telah banyak dilakukan dan jauh sebelum lahirnya
Psikologi Agama di Barat. Seperti terbitnya karya
Ibnu Tufail (1110-1185) Hayy Ibnu Yaqzan, al Ghazali
(1059-1111) dengan Ihya ‘Ulum al Din dll, namun
belum dikembangkan ke dalam PsikologiAgama.
Di Indonesia, Psikologi Agama mulai dikenal sejak
tahun 1970 an. Prof.Dr.A. Mukti Ali
dan Prof.Dr.Zakiah Dradjat
4. Next history
Psikologi agama berkembang sampai tahun 1930-an
tetapi kemudian tetap aktif selama sekitar tiga
dekade. Dalam beberapa dekade terakhir, minat
baru dalam psikologi agama telah muncul. Sejumlah
buku dan sejumlah studi empiris menunjukkan
bahwa psikologi agama merupakan satu daerah
yang layak dalam disiplin psikologi (Batson,
Schoenrade, & Ventis, 1993; Hood & lain, 1996;
Paloutzian, 1996;Wulff, 1997).
Psikolog yang terlibat dalam psikologi agama saat
ini bekerja di berbagai pengaturan, termasuk
perguruan tinggi dan universitas, rumah sakit, klinik,
pusat konseling, gereja, sekolah, lembaga
penelitian, dan praktek swasta.
5. Psychology of Religion and
General Psychology
Bidang utama dalam psikologi umum adalah
mekanisme fisiologis yang mendasari perilaku,
sensasi dan persepsi, belajar, kognisi, motivasi,
kepribadian, pengaruh sosial terhadap perilaku, dan
perilaku abnormal.
Dalam psikologi agama, Penelitian sedang dilakukan
pada mekanisme fisiologis atau otak yang
mendasari pengalaman religius, dan bahkan pada
secara genetik mungkin religiusitas (D'Onofrio &
lain, 1999; Waller & lain, 1990); self-persepsi sendiri
motivasi agama dan perasaan (Hill, 1998)
6. Psychological Models and
Religion
Model psikologis dan Agama Psikologi agama mengacu
pada sejumlah model psikologis untuk menjelaskan
pemikiran keagamaan dan perilaku (Miller &
Jackson, 1995). Empat model tersebut adalah model
perilaku, model psikoanalitik atau psikodinamik,
humanistik, dan model sosial budaya.
Model perilaku agama menekankan pentingnya
menganalisa seseorang yang belajar sejarah untuk
menentukan sejauh mana, untuk orang tersebut, perilaku
keagamaan telah dan sedang dihargai, dihukum, dan
ditiru. Dengan mengevaluasi belajar sejarah individu, kita
dapat menentukan pola imbalan dan Hukuman orang yang
telah mengalami berbagai aspek religiusitas.