SlideShare a Scribd company logo
Kewirausahaan 1
Pertemuan Ke-2
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , CMA
Disusun Oleh:
Widya Ayunda Putri (43217110256)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Pada
dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi
yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal.
Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka
tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan ketermpilan yang
dimiliknya.
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras
dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
Beberapa definisi mengenai motivasi, diantaranya:
Drs. Malayu Hasibuan
Motivasi adalah sebuah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang,
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan.
Harold Koontz
Motivation refers to drive and effort to satisfy a want or goal.
Motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan.
American Encyclopedia
Motivation : that predisposition (it self the subject of much controvency) within the individual wich
arouses sustain and direct his behavior. Motivation in volve such factor as biological and emotional
needs that can only be inferred from observation behavior.
Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri
seseorang yang membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor
kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Merle J. Moskowits
Motivation is usually defined the initiative and direction of behavior and the study of motivation is in
effect the study of course of behavior.
Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran
motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau daya
penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal yang
dibutuhkan atau diharapakan.
B. JENIS DAN TUJUAN MOTIVASI
Jenis-jenis motivasi diantaranya:
1) Motivasi Positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah
kepada mereka yang berprestasi baik.
2) Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman
kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah).
Tujuan Motivasi
1) Mendorong gairah dan semangat kerja
2) Meningkatkan kepuasan
3) Meningkatkan produktivitas kerja
4) Mempertahankan loyalitas
5) Efektifitas
6) Efisiensi
7) Meningkatkan kreativitas, dan lain-lain.
C. TEORI MOTIVASI
Beberapa Teori Motivasi
1. Teori Motivasi Klasik
Teori motivasi klasik (teori kebutuhan tunggal) dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor.
Menurut teori ini motivasi para pekerja hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan
biologis saja.
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory
Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A theory of Human Motivation, dikemukakan oleh A.H.
Maslow tahun 1943. Teori ini merupakan kelanjutan dari “Human Science Theory” Elton Mayo
(1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan
biologis dan psikologis berupa materiil dan non materiil.
Teori ini berdasakan pada :
a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan
b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunnya, hanya
kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.
c. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy), sebagai berikut:
1) Physiological Needs; yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seseorang, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan lainnya.
2) Safety and Security Needs; adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasa
aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
3) Affiliation or Acceptance Needs; adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai serta diterima
dalam pergaulan kelompok dan lingkungannya.
4) Esteem or Status Needs; adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta
penghargaan prestise dari masyarakat dan lingkungannya.
5) Self Actualization; adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan,
kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.
3. Herzberg’s Two Factor Motivation Theory
Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu Maintenance Factors(faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia
yang ingin memperoleh kententraman badaniah, misal orang yang lapar akan makan) dan Motivation
Factors (menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan
pekerjaan, misal seseorang yang bekerja membutuhkan ruangan yang nyaman).
4. Mc. Celland’s Achievement Motivation Theory
Teori ini dikemukakan oleh David Mc.Celland. teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai
cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan
dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Mc.Celland mengelompokkan
tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu:
a. Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievement); kebutuhan ini akan mendorong seseorang
untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energy yang dimiliki
demi mencapai prestasi kerja yang optimal.
b. Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Afiliation); kebutuhan ini yang merangsang gairah seseorang
untuk bekerja seseorang karena setipa orang menginginkan kebutuhan akan perasaan diterima oleh
orang lain, dihormati, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal, dan kebutuhan akan perasaan
ikut serta.
c. Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power); kebutuhan ini yang merangsang dan memotivasi
gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau
kedudukan yang terbaik dalam organisasi.
D. MOTIF BERPRESTASI DALAM KEWIRAUSAHAAN
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu
motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada
hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.[5] Faktor dasarnya adalah
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan tentang hierarki
kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan manusia bertingkat sesuai dengan
tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kebutuhan berprestasi wirausahawan terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang
lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausahawan yang memiliki motif berprestasi tinggi
pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang, jika tugas yang diembannya sangat ringan,
wirausahawan merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang
memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
E. BAGAIMANA MEMULAI USAHA
Untuk memulai suatu usaha banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya. Sering kali
kagum menyaksikan kesuksesan seorang pengusaha. Kadang-kadang kita tidak tahu proses
keberhasilan pengusaha tersebut. Namun, jika kita telaah lika-liku sebelum sukses menjadi pengusaha
banyak cerita suka duka dibelakang kesuksesannya. Tidak sedikit cerita yang menyedihkan dibalik
suskses yang diraih pengusaha tersebut. Ada pengusaha yang memulai usahanya dari nol dengan
tertatih – tatih. Bahkan, seringkali penderita tersebut menderiat kerugian dan nyaris bangkrut. Namun,
karena keberanian, kesabaran, ketekunan, dan kepandaiannya mengelola usaha dari waktu ke waktu
selama bertahun – trahun akhirnay berhasil.
Dari hasil penelitian di lapangan terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai usaha. Ada lima
sebab atau cara seseorang untuk memulai merintintis usahanya, yaitu :
1. Faktor keluarga pengusaha
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
3. Kerja sampingan (iseng)
4. Coba – coba
5. Terpaksa
Pengusaha yang memulai usaha karena faktor keluarga cukup banyak ditemui. Artinya, seseorang
memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya.
Sengaja terjun menjadi pengusaha, artinya seseorang dengan sengaja mendirikan usahanya. Biasanya
mereka belajar dari kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti contoh dari pengusaha yang ada dengan
mencari modal atau bermitra dengan orag lain. Model ini biasa dilakukan oleh mereka yang berstatus
pegawai, namun memiliki naluri bisnis. Tidak sedikit model seperti ini mencapai kesuksesan.
Kesuksesan dan kegagalan orang lain menjadi tuntunan dan pedoman pengusaha ini dalam
menjalankan kegiatan usahanya.
Faktor berikutnya adalah melakukan usaha dengan tidak disengaja, biasanya dilakukan secara iseng.
Ini sering disebut sebagai usaha sampingan untuk tambah kegiatan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh
mereka yang mencoba menjual atau memproduksi suatu skala kecil untuk mengisi waktu luang. Akan
tetapi, usaha ini ternayata terus meningkat. Meningkatnya pesanan atau permintaan ini terus pula
direspon oleh pemilik denagn menambahkan modal dan kapasitas produksinya. Maka, kegiatan yang
semula dilakukan hanta untuk mengisi wakttu senggang menjadi kegaitan yang memberikan hasil
yang luar biasa.
Memulai usagha dengan coba – coba cukup banyak dilakukan dan juga menunai keuksesan. Usaha ini
biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang kesulitan mencari
pekerjaan, atau mereka yang baru terkena Putus Hubungan Kerja (PHK). Namun demikian tidak
sedikit usaha yang diawali dengan coba – coba ini yang mencapai kesuksesan.
Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun berdasarkan hasil penelitian ternyata ada
beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara berkelompompok
maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sbb :
1. Mendirikan usaha baru.
Artinya seseorang memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yangbaru. Dalam hal ini yang harus
dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha, mulai dari akta
notaris sampai ke pengadilan negeri (Departemen Kehakiman), kemudian mengurus izin – izin yang
dibutuhkan. Disamping itu tugas lain adalah mencari lokasi yang tepat dan menyediakan peralatan
atau mesin yang sesuai dengan usahanya.
2. Membeli perusahaan
Usaha ini dilakukan degan cara membeli perusahaan yang sudah ada atau sudah berjalan sebelumnya.
Pembelian usaha ini dapat dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau perusahaan yang
tidak aktif, tetapi masih memiliki badan usaha. Pembelian meliputi saham berikut aset perusahaan
yang dimiliki.
3. Kerja sama maajemen dengan sistem waralaba (Franchising)
Model ini dikembangkan dengan meakai nama dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik
nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan yang menggunakan
disebut franchise.Dukungan manajemen yang diberikan oleh franchisor berupa:
a. Pemilihan lokasi usaha
b. Bentuk bangunan
c. Layout gedung dan ruangan
d. Peralatan yang diperlukan
e. Pemilihan karyawan
f. Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produksi
g. Iklan bersama.
Cara seperti inni sudah pernah dilakukan oleh McDonald, Indomart, Rumah makan sederhana, dll.
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Artinya pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik
pengembangan berupa cabang ataupun penambahan kapasitas yang lebih besar. Biasanya kegiatan
seperti ini dilakukan oleh perusahaan keluarga.
F. LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN KEWIRAUSAHAAN
Dun Steinhoff & John F. Burgess (1993) mengemukakan beberapa karakteristik yang diperlukan
untuk mencapai pengembangan dan keberhasilan berwirausaha sebagai berikut :
1. Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis yang
jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko, baik berupa waktu maupun uang.
Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko.
2. Bila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya.
Agar usaha tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya, wiraushawan harus
mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun semua pihak yang terkait
dengan kepentingan perusahaan
Sukses dalam berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara kebetulan, tetapi
dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan memiliki keberanian secara
bertanggung jawab. Berikut adalah gambar menuju kewirausahaan sukses menurut Dun Steinhoff:
Tahap Pembagunan Kewirausahaan
a). Memiliki visi dan tujuan usaha
b). Berani mengambil risiko waktu dan uang
c). Merencanakan, mengorgaisasikan, dan menjalankan
d). Bekerja keras
e). Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan yang lainnya
f). Bertanggungjawab atas kesuksesan dan kegagalan
G. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEWIRAUSAHAAN
1. Faktor Pendorong Kewirausahaan
Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut :
a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan
orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi
wirausahaan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memilki kemauan dan dilengkapi dengan
kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan
kemampuan.
b. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki
kemauan untuk bekerja keras dan orang yag suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat,
keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.
c. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada
peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu
peluang yang datang kepada kita.
2. Faktor-faktor Penghambat Kewirausahaan
Selain keberhasilan seorang wirausahawan juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan yang akan
memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Menurut Zimmerer
keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi wirausahawan
itu sendiri. Menurut Zimmerer ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal
dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
a. Tidak kompeten dalam hal menejerial
b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi perusahaan
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Kegagalan juga dapat ditimbulkan oleh dasar kelemahan yang bersumber pada sifat pribadi yang
penuh keraguan, dan hidup tanpa pedoman ataupun orientasi yang tegas, misalnya sebagai berikut :
a. Suka meremehkan mutu
b. Suka menerobos atau mengambil jalan pintas
c. Tidak memiliki kepercayaan diri
d. Tidak berdisiplin dan suka mengabaikan tanggung jawab.
Kesimpulan
Berdasarkan papanran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan atau daya
penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal yang
dibutuhkan atau diharapakan. Jenis motivasi adakalanya motivasi positif dan motivasi negatif. Ada
banyak teori tentang motivasi antara lain teori motivasi klasik, teori hierarki kebutuhan Maslow, teori
dua faktor Herzberg, teori motivasi Mc. Celland dan lainnya.
Tujuan motivasi di antaranya adalah Mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan kepuasan,
meningkatkan produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas, efektifitas, efisiensi, meningkatkan
kreativitas, dan lain-lain.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif,
yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.
Ada banyak faktor yang mendorong dan menghambat kesuksesan dalam berwirausaha. Tetapi
keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan
pribadi wirausahawan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Inayah. 2017. http://nayarachma.blogspot.com/2017/05/makalah-motivasi-berwirausaha_5.html.
2018. (tanggal 1 Juli 2018, 21:30)
Anonim. 2018. http://fennymeifiska045.blogspot.com/2013/04/motivasi-menjadi-pengusaha-
sukses.html. 2018. (tanggal 1 Juli 2018, 21:30)

More Related Content

What's hot

Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)
nenkazrie
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
nasutionnasril
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
Gondo Madden
 

What's hot (20)

Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)
 
Motivasi Juga
Motivasi JugaMotivasi Juga
Motivasi Juga
 
Teori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemenTeori motivasi dalam manajemen
Teori motivasi dalam manajemen
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
RPL Bimbingan dan Konseling
RPL Bimbingan dan Konseling RPL Bimbingan dan Konseling
RPL Bimbingan dan Konseling
 
Motivasi Kerja Doc
Motivasi Kerja DocMotivasi Kerja Doc
Motivasi Kerja Doc
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Bab 12 Motivasi, Kepuasan & Produktivitas Kerja
Bab 12 Motivasi, Kepuasan & Produktivitas KerjaBab 12 Motivasi, Kepuasan & Produktivitas Kerja
Bab 12 Motivasi, Kepuasan & Produktivitas Kerja
 
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar BisnisMemotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
 
Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Ppt03 motivasi individual.pptx
Ppt03 motivasi individual.pptxPpt03 motivasi individual.pptx
Ppt03 motivasi individual.pptx
 
1. LINK MAKALAH UTS
1. LINK MAKALAH UTS1. LINK MAKALAH UTS
1. LINK MAKALAH UTS
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
motivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasimotivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasi
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 

Similar to Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, universitas mercu buana, 2018 pertemuan 2

Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerja
Mus Tain
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Firtie Cielo
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
RioAgungPrabowo
 
a1 motivasi.ppt
a1 motivasi.ppta1 motivasi.ppt
a1 motivasi.ppt
Fendi52
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
ridzuangrik
 

Similar to Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, universitas mercu buana, 2018 pertemuan 2 (20)

Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerja
 
Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
 
a1 motivasi.ppt
a1 motivasi.ppta1 motivasi.ppt
a1 motivasi.ppt
 
Pengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizenPengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizen
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
 
Mengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teoriMengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teori
 
2. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, motivasi menjadi pengus...
2. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, motivasi menjadi pengus...2. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, motivasi menjadi pengus...
2. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, motivasi menjadi pengus...
 
Td arek2
Td arek2Td arek2
Td arek2
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
Desi_Fitriani muach.ppt
Desi_Fitriani muach.pptDesi_Fitriani muach.ppt
Desi_Fitriani muach.ppt
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Sikap dan prilaku wirauhawan
Sikap dan prilaku wirauhawanSikap dan prilaku wirauhawan
Sikap dan prilaku wirauhawan
 
tugas 3 OM PM.pptx
tugas 3 OM PM.pptxtugas 3 OM PM.pptx
tugas 3 OM PM.pptx
 
Materi 6 Perilaku Organisasi - Motivasi.pptx
Materi 6 Perilaku Organisasi -  Motivasi.pptxMateri 6 Perilaku Organisasi -  Motivasi.pptx
Materi 6 Perilaku Organisasi - Motivasi.pptx
 

More from WidyaAyundaPutri

More from WidyaAyundaPutri (20)

Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, blog dan sistem database...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, blog dan sistem database...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, blog dan sistem database...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, blog dan sistem database...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengenalan e learning, 2018
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengenalan e learning, 2018Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengenalan e learning, 2018
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengenalan e learning, 2018
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, implikasi etis dari tekn...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, implikasi etis dari tekn...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, implikasi etis dari tekn...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, implikasi etis dari tekn...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, keamanan informasi , 2018
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, keamanan informasi , 2018Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, keamanan informasi , 2018
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, keamanan informasi , 2018
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem manajemen basis d...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem manajemen basis d...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem manajemen basis d...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem manajemen basis d...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sumber daya komputasi d...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  sumber daya komputasi d...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  sumber daya komputasi d...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sumber daya komputasi d...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan dan pengemba...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan dan pengemba...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan dan pengemba...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan dan pengemba...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan teknologi in...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan teknologi in...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan teknologi in...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pemanfaatan teknologi in...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk p...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk p...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk p...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk p...
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengantar sistem informa...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengantar sistem informa...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengantar sistem informa...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengantar sistem informa...
 
Usaha, Widya Ayunda Putri, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berpres...
Usaha, Widya Ayunda Putri, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berpres...Usaha, Widya Ayunda Putri, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berpres...
Usaha, Widya Ayunda Putri, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berpres...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
 

Recently uploaded

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 

Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, universitas mercu buana, 2018 pertemuan 2

  • 1. Kewirausahaan 1 Pertemuan Ke-2 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1” Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , CMA Disusun Oleh: Widya Ayunda Putri (43217110256) S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
  • 2. Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses A. PENGERTIAN MOTIVASI Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan ketermpilan yang dimiliknya. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Beberapa definisi mengenai motivasi, diantaranya: Drs. Malayu Hasibuan Motivasi adalah sebuah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Harold Koontz Motivation refers to drive and effort to satisfy a want or goal. Motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan. American Encyclopedia Motivation : that predisposition (it self the subject of much controvency) within the individual wich arouses sustain and direct his behavior. Motivation in volve such factor as biological and emotional needs that can only be inferred from observation behavior. Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. Merle J. Moskowits Motivation is usually defined the initiative and direction of behavior and the study of motivation is in effect the study of course of behavior.
  • 3. Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal yang dibutuhkan atau diharapakan. B. JENIS DAN TUJUAN MOTIVASI Jenis-jenis motivasi diantaranya: 1) Motivasi Positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. 2) Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Tujuan Motivasi 1) Mendorong gairah dan semangat kerja 2) Meningkatkan kepuasan 3) Meningkatkan produktivitas kerja 4) Mempertahankan loyalitas 5) Efektifitas 6) Efisiensi 7) Meningkatkan kreativitas, dan lain-lain. C. TEORI MOTIVASI Beberapa Teori Motivasi 1. Teori Motivasi Klasik Teori motivasi klasik (teori kebutuhan tunggal) dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor. Menurut teori ini motivasi para pekerja hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja. 2. Maslow’s Need Hierarchy Theory Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A theory of Human Motivation, dikemukakan oleh A.H. Maslow tahun 1943. Teori ini merupakan kelanjutan dari “Human Science Theory” Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiil dan non materiil.
  • 4. Teori ini berdasakan pada : a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunnya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi. c. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy), sebagai berikut: 1) Physiological Needs; yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan lainnya. 2) Safety and Security Needs; adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan. 3) Affiliation or Acceptance Needs; adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai serta diterima dalam pergaulan kelompok dan lingkungannya. 4) Esteem or Status Needs; adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari masyarakat dan lingkungannya. 5) Self Actualization; adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain. 3. Herzberg’s Two Factor Motivation Theory Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu Maintenance Factors(faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh kententraman badaniah, misal orang yang lapar akan makan) dan Motivation Factors (menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan, misal seseorang yang bekerja membutuhkan ruangan yang nyaman). 4. Mc. Celland’s Achievement Motivation Theory Teori ini dikemukakan oleh David Mc.Celland. teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Mc.Celland mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu: a. Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievement); kebutuhan ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energy yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang optimal. b. Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Afiliation); kebutuhan ini yang merangsang gairah seseorang untuk bekerja seseorang karena setipa orang menginginkan kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain, dihormati, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal, dan kebutuhan akan perasaan ikut serta.
  • 5. c. Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power); kebutuhan ini yang merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi. D. MOTIF BERPRESTASI DALAM KEWIRAUSAHAAN Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.[5] Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan tentang hierarki kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan manusia bertingkat sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan berprestasi wirausahawan terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausahawan yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya. 2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan. 3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi. 4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan. 5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang, jika tugas yang diembannya sangat ringan, wirausahawan merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah. E. BAGAIMANA MEMULAI USAHA Untuk memulai suatu usaha banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya. Sering kali kagum menyaksikan kesuksesan seorang pengusaha. Kadang-kadang kita tidak tahu proses keberhasilan pengusaha tersebut. Namun, jika kita telaah lika-liku sebelum sukses menjadi pengusaha banyak cerita suka duka dibelakang kesuksesannya. Tidak sedikit cerita yang menyedihkan dibalik suskses yang diraih pengusaha tersebut. Ada pengusaha yang memulai usahanya dari nol dengan
  • 6. tertatih – tatih. Bahkan, seringkali penderita tersebut menderiat kerugian dan nyaris bangkrut. Namun, karena keberanian, kesabaran, ketekunan, dan kepandaiannya mengelola usaha dari waktu ke waktu selama bertahun – trahun akhirnay berhasil. Dari hasil penelitian di lapangan terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai usaha. Ada lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintintis usahanya, yaitu : 1. Faktor keluarga pengusaha 2. Sengaja terjun menjadi pengusaha 3. Kerja sampingan (iseng) 4. Coba – coba 5. Terpaksa Pengusaha yang memulai usaha karena faktor keluarga cukup banyak ditemui. Artinya, seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya. Sengaja terjun menjadi pengusaha, artinya seseorang dengan sengaja mendirikan usahanya. Biasanya mereka belajar dari kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti contoh dari pengusaha yang ada dengan mencari modal atau bermitra dengan orag lain. Model ini biasa dilakukan oleh mereka yang berstatus pegawai, namun memiliki naluri bisnis. Tidak sedikit model seperti ini mencapai kesuksesan. Kesuksesan dan kegagalan orang lain menjadi tuntunan dan pedoman pengusaha ini dalam menjalankan kegiatan usahanya. Faktor berikutnya adalah melakukan usaha dengan tidak disengaja, biasanya dilakukan secara iseng. Ini sering disebut sebagai usaha sampingan untuk tambah kegiatan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau memproduksi suatu skala kecil untuk mengisi waktu luang. Akan tetapi, usaha ini ternayata terus meningkat. Meningkatnya pesanan atau permintaan ini terus pula direspon oleh pemilik denagn menambahkan modal dan kapasitas produksinya. Maka, kegiatan yang semula dilakukan hanta untuk mengisi wakttu senggang menjadi kegaitan yang memberikan hasil yang luar biasa. Memulai usagha dengan coba – coba cukup banyak dilakukan dan juga menunai keuksesan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru terkena Putus Hubungan Kerja (PHK). Namun demikian tidak sedikit usaha yang diawali dengan coba – coba ini yang mencapai kesuksesan. Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun berdasarkan hasil penelitian ternyata ada beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan.
  • 7. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara berkelompompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sbb : 1. Mendirikan usaha baru. Artinya seseorang memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yangbaru. Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha, mulai dari akta notaris sampai ke pengadilan negeri (Departemen Kehakiman), kemudian mengurus izin – izin yang dibutuhkan. Disamping itu tugas lain adalah mencari lokasi yang tepat dan menyediakan peralatan atau mesin yang sesuai dengan usahanya. 2. Membeli perusahaan Usaha ini dilakukan degan cara membeli perusahaan yang sudah ada atau sudah berjalan sebelumnya. Pembelian usaha ini dapat dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau perusahaan yang tidak aktif, tetapi masih memiliki badan usaha. Pembelian meliputi saham berikut aset perusahaan yang dimiliki. 3. Kerja sama maajemen dengan sistem waralaba (Franchising) Model ini dikembangkan dengan meakai nama dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan yang menggunakan disebut franchise.Dukungan manajemen yang diberikan oleh franchisor berupa: a. Pemilihan lokasi usaha b. Bentuk bangunan c. Layout gedung dan ruangan d. Peralatan yang diperlukan e. Pemilihan karyawan f. Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produksi g. Iklan bersama. Cara seperti inni sudah pernah dilakukan oleh McDonald, Indomart, Rumah makan sederhana, dll. 4. Mengembangkan usaha yang sudah ada Artinya pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang ataupun penambahan kapasitas yang lebih besar. Biasanya kegiatan seperti ini dilakukan oleh perusahaan keluarga.
  • 8. F. LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN KEWIRAUSAHAAN Dun Steinhoff & John F. Burgess (1993) mengemukakan beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai pengembangan dan keberhasilan berwirausaha sebagai berikut : 1. Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko, baik berupa waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko. 2. Bila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya. Agar usaha tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya, wiraushawan harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan Sukses dalam berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara kebetulan, tetapi dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan memiliki keberanian secara bertanggung jawab. Berikut adalah gambar menuju kewirausahaan sukses menurut Dun Steinhoff: Tahap Pembagunan Kewirausahaan a). Memiliki visi dan tujuan usaha b). Berani mengambil risiko waktu dan uang c). Merencanakan, mengorgaisasikan, dan menjalankan d). Bekerja keras e). Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan yang lainnya f). Bertanggungjawab atas kesuksesan dan kegagalan G. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEWIRAUSAHAAN 1. Faktor Pendorong Kewirausahaan Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut : a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahaan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memilki kemauan dan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
  • 9. b. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yag suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. c. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita. 2. Faktor-faktor Penghambat Kewirausahaan Selain keberhasilan seorang wirausahawan juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Menurut Zimmerer keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi wirausahawan itu sendiri. Menurut Zimmerer ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu : a. Tidak kompeten dalam hal menejerial b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi perusahaan c. Kurang dapat mengendalikan keuangan d. Gagal dalam perencanaan e. Lokasi yang kurang memadai f. Kurangnya pengawasan peralatan g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Kegagalan juga dapat ditimbulkan oleh dasar kelemahan yang bersumber pada sifat pribadi yang penuh keraguan, dan hidup tanpa pedoman ataupun orientasi yang tegas, misalnya sebagai berikut : a. Suka meremehkan mutu b. Suka menerobos atau mengambil jalan pintas c. Tidak memiliki kepercayaan diri d. Tidak berdisiplin dan suka mengabaikan tanggung jawab.
  • 10. Kesimpulan Berdasarkan papanran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal yang dibutuhkan atau diharapakan. Jenis motivasi adakalanya motivasi positif dan motivasi negatif. Ada banyak teori tentang motivasi antara lain teori motivasi klasik, teori hierarki kebutuhan Maslow, teori dua faktor Herzberg, teori motivasi Mc. Celland dan lainnya. Tujuan motivasi di antaranya adalah Mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan kepuasan, meningkatkan produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas, efektifitas, efisiensi, meningkatkan kreativitas, dan lain-lain. Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi. Ada banyak faktor yang mendorong dan menghambat kesuksesan dalam berwirausaha. Tetapi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi wirausahawan itu sendiri.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Inayah. 2017. http://nayarachma.blogspot.com/2017/05/makalah-motivasi-berwirausaha_5.html. 2018. (tanggal 1 Juli 2018, 21:30) Anonim. 2018. http://fennymeifiska045.blogspot.com/2013/04/motivasi-menjadi-pengusaha- sukses.html. 2018. (tanggal 1 Juli 2018, 21:30)