3. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, mengubah pola pikir dan motivasi...Resti Pujianti
Â
Pola pikir ( Mindset ) adalah keyakinan-keyakinan tentang diri Anda dan kualitas Anda yang paling dasar. Pikirkan tentang kecerdasanAnda, bakat Anda, kepribadian Anda.
3. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, mengubah pola pikir dan motivasi...Resti Pujianti
Â
Pola pikir ( Mindset ) adalah keyakinan-keyakinan tentang diri Anda dan kualitas Anda yang paling dasar. Pikirkan tentang kecerdasanAnda, bakat Anda, kepribadian Anda.
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...nelda pratiwi
Â
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "3, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Pola Pikir dan Motivasi Berprestasi, Universitas Mercu Buana, 2018.
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...nelda pratiwi
Â
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "3, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Pola Pikir dan Motivasi Berprestasi, Universitas Mercu Buana, 2018.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, universitas mercu buana, 2018
1. KEWIRAUSAHAAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun Oleh:
NAMA : Marini Khalishah Khansa
NIM : 43217110334
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. MOTIVASI MENJADI PENGUSAHA SUKSES
Motivasi untuk Menjadi Pengusaha Sukses adalah sebagai berikut:
Motivasi dalam kewirausahaan meliputi motivasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan
kewirausahan, seperti tujuan yang melibatkan pengenalan dan eksploitasi terhadappeluang bisnis.
Motivasi untuk mengembangkan usaha baru diperlukan bukan hanya oleh rasa percaya diri dalam
hal kemampuannya untuk berhasil, namun juga oleh kemampuannya dalam mengakses informasi
mengenai peluang kewirausahaan. Dalam istilah yang lebih sempit,
teori expectancy mengungkapkan bahwa informasi yang spesifik dan periodik mengenai peluang
kewirausahaan mungkin meningkatkan harapan individu bahwa upaya kewirausahaan akan
memberikan hasil, dengan demikian akan meningkatkan motivasi.
Ada lima kategori teori motivasi yaitukebutuhan, penguatan, keadilan, harapan, dan tujuan (goal).
Dari kelima teori tersebut maka teori expectancy dan teori goal merupakan model teori yang paling
berguna dalam memahami motivasi kewirausahaan. Dalam teori expectancy tersedia kerangka kerja
untuk memahami mengapa dan bagaimana beberapa orang memilih untuk menjadi wirausahawan
dan mengungkapkan bahwa serangkaian outcome dari wirusahawan dalah lebih kompleks dan
sebagian lainnya memiliki kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengan yang lain.
Dalam menjelaskan relevansi teori expectancy maka diungkapkan bahwa wirausahawan mungkin
saja tertarik pada situasi ketidakpastian yang tinggi atau dapat membuat pilihan ketika mereka
menghadapi pilihan yang meragukan, karena jika dibandingkan dengan pra manajer pada bisnis yang
telah mapan, maka wirausahawan lebiih toleran dengan ketidakpastian. Sedangkan proposisi
mendasar dari teori goal adalah bahwa tujuan yang menantang secara khusus (memberikan
komitmen, umpan balik, dn pengetahuan yang memadai) akan menghasilkan kinerja yang tinggi.
Dengan demikian, teori goal menawarkan penjelasan yang lebih bersifat langsung dengan motivasi
kewirausahan dibandingkan dengan teori expectancy, yang mengungkapkan bahwa wirausahawan
menyusun tujuan kewirausahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak
memulai usaha.
Goal theory merupakan teori yang dapat diuji dalam memprediksi kinerja kewirausahaan. Dalam hal
ini, wirausahawan yang memiliki tujuan yang lebih tinggi akan memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk menjadikan organisasi lebih mampu bertahan dan mampu tumbuh lebih besar
dibandingkan dengan wirausahawan yang memiliki tujuan yang lebih rendah.
3. 1. Mengalahkan Mitos
Segudang prsetasi yang didapatkan melalui belajar dan kerja keras yang didorong oleh motivasi diri
sendiri yang kuat untuk meraih kesuksesan. Janganlah anda percaya akan mitos mitos seputar
wirausaha dihasilkan dari bakat dan keturunan dll. Sebenernya hanyalah karena kurangnya
pemahaman kita tentang kewirausahaan. Sebenernya, akal pikiran, karsa, semangat, kesempatan,
waktu, pendidikan dan pengalaman merupakan benda abstrak yang dijadikan modal yang tak ternilai
serta menetukan keberhasilan dalam berbisnis dan hidup bermasyarakat.
- Mitos : Wirausaha merupakan bakat dan keturunan
Bakat memang dapat membantu seorang menjadi pengusaha, namun bukanlah satu-satunya
penentu untuk menjadi pengusaha. Kenyataanya, banyak pengusaha dapat meraih kesuksesan yang
diawali karena keterpaksaan dan kondisi yang sulit, serta banyak pengusaha sukses yang diawali
karena faktor keturunan. Sebagai contoh, pemilikGriya Bersih Sehat Ir.Haryoni ( Alumnus Teknik Sipil
ITB) yang mengembangkan usahanyasampai kenegara tetangga, bukanlah berasal dari keturunan
keluarga pengusaha.
- Mitos : Pengusaha adalah pelaku, bukan pemikir
Penakanan untuk mematahkan mitos ini terdapat satu indikasi bahwa "pwmikiran" wirausaha adalah
sama pentingnya dengan "melakukan" wirausaha.Wirausaha harus memiliki kecakapan dalam
mempersiapkan bisnis dengan strategi, taktik dan cara semuanya harus diputuskan berdasarkan
pemikiran yang mendalam meski terdapat pemikiran intuitif yang bisa saja dijalankan.
- Mitos : Pengusaha sebagai investor
Yang bertindak sebagai investor atau otang yang menyetorkan modalnya tidak salah, namun akan
menjadi salah apabilanhal tersebutbberanggapan sebagai satu-satunya, sebab seorang investor juga
harus memiliki pemikiran inovatif.
2. Mengubah Pola Pikir
Mengubah pola pikir memerlukan keberanian dan kejelasan, karena tanpa itu semua tidak akan
terjadi perubahan apa-apa. Dr Rhenald Kasali, pakar manajemen Universitas Indonesia, pernah
mengatakan "Berubah atau mati!" Ia memerikan sinyal bahwa setiap pengusaha yang mau tetap
bertahan harus melakukan perubahan atau akan tertinggal daripara pesanginya.
Tanpa disadari, kita telah keluar masuk comfort zone satu ke comfort zone satunya berikutnya. Dan,
resikio yang akan selalu dihadapi setiap keluar dari comfort zone aiwpi bs wdalah ketidak nyamanan,
bahaya dan ancaman. Karier, bisnis dan berbagai dimensi lainnya dalam hidup kita bertumbuh dan
berkembang.
4. Menurut McGrath MacMillan (2000) dalam Rambat (2004), lima karakter yang umumnya dimiliki
oleh pengusaha adalah :
1.Pengusaha sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang-peluang baru
Dengan tetap selalu waspada, pengusaha mencari kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari
perubahan dan hambatan dalam bisnis mereka jalankan. Mereka akan memiliki pengaruh besar
ketika menciptakan kseluruhan model bisnnis baru, mulai dari caramemperoleh penghasilan,
membuat pembiayaan, menjalankan operasional, sehingga keseluruham kegiatan industri.
2. Pengusaha mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
Pengusaha sering kali mengambil tindakan nyata terhadap peluang yang belum tergali. Merka segera
melakukan investasi apabila kompetesi tersebut cukup menarik dan peluang yang ada sudah
matang.
3. Pengusaha hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari peluang lain yang belum
jelas
Pengusaha harus tetap dituntut berdisiplin membatasi jumlah proyek yang mereka ra ih. Mereka
mengikuti portofolio dengan kendala amat ketat dalam berbagai tahap. Mereka cenderung
memperkuat strategi dengan proyek yang mereka telah pilih membandingkan melonggarkanusaha
mereka terlalu lebar.
4. Pengusaha berfokus pada pelaksanaan
Orang yang memiliki kerangka berpikir pengusaha akan memilih melaksanakan apa yang telah
mereka terapkan daripada menganalisa gagasan baru yang menghancurkan. Adaptasi yang mereka
lakukan adalah mengubah arah kerja sesuai dengan peluang yang nyata dan mengambil langkah
yang terbaik untuk mewujudkannya.
5. Pengusaha mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka
Kebiasaan pengusaha adalah melibatkan banyak orang, baik dalam atau luar organisasi dalam
mewujudkan peluang mereka. Mereka memberdayakan berbagai potensi intelektual dan sumber
daya manusia untuk membantu meraih tujuan.
5. Motivasi Berprestasi
Semakin seseorang meyakini bahwa dirinya dapat mengelola bergagai kekuatan dan kelemahan,
maka semakin yakin ia bahwa diri sendirinya dapat mewujudkan suatu prestasi. Konsekuensinya,
pengusaha harus mampj mawas diri dan mampu serta mengatasi kendala yang dihadapi dalam
pengenalan diri.
Mengembangkan pribadi wirausaha identik dengan mengembangkan perilaku wirausaba, yaitu
melalui langkah awal mengenali diri sendiri beserta kendala yang dihadapi. Ciri-ciri pribadi wirausaha
yang berhasil adalah :
a. Berorientasi pada tindakan dan memiliki motif yang tinggi dalam mengambil risiko untuk
mengejar tujuan.
b. Dapat mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan mengurangi kelemahan-kelemahan
yang ada.
c. Mempunyai perilaku yang agresif dalam mengejar tujuan
d. Mau belajar daribpengalaman
e. Memupuk dan mengembangkan pribadi yang unggul
Memanfaatkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar
Apa saja yanb kita dapatkan hari ini, baik disacari maupun tidak sebenarnya merupakan hasil dari
proses kekuatan bawah sadar diri. Meggunakan kekuatan yang terfokus pada keinginan untuk
mefasakan suatu kesenangan atau kesengsaraan mampu menimbulkan energi yang dahsyat dalam
hidup. Proses mental sadar dapat membantu kita melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Pikiran manusia dapat dikelompokan menjadi dua pikiran : Pikiran sadar ( conscious mind ) dan
pikiran bawah sadar ( Sub-conscious mind ).
6. DAFTAR PUSTAKA
Oktavia, Zena. 2015. https://www.kompasiana.com/zena_oktavia/motivasi-untuk-menjadi-
seorang-wirausahawan_552aaf7ff17e611530d623ff, (19 Maret 2018, jam 19:28)
Rachmita, Urmila. 2013
http://manajemen12urmilarachmita.blogspot.com/2013/05/motivasi-menjadi-pengusaha-
sukses.html, (19 Maret 2018, jam 20:32)