Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses
Beberapa poin penting dalam dokumen tersebut adalah:
1. Motivasi adalah dorongan yang mengarahkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan.
2. Terdapat berbagai teori motivasi seperti hierarki kebutuhan Maslow dan teori dua faktor Herzberg.
3. Tujuan motivasi antara lain meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan.
4. Kewirausahaan berhasil
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "3, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Pola Pikir dan Motivasi Berprestasi, Universitas Mercu Buana, 2018.
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "3, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Pola Pikir dan Motivasi Berprestasi, Universitas Mercu Buana, 2018.
3. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, mengubah pola pikir dan motivasi...Resti Pujianti
Pola pikir ( Mindset ) adalah keyakinan-keyakinan tentang diri Anda dan kualitas Anda yang paling dasar. Pikirkan tentang kecerdasanAnda, bakat Anda, kepribadian Anda.
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menggambarkan tiga elemen utama motivasi.
Mengevaluasi penerapan dari teori-teori awal mengenai motivasi.
Menerapkan prediksi teori menentukan nasib sendiri (self-determination theory) pada imbalan secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Mengidentifikasi implikasi-implikasi keterlibatan kerja para pekerja bagi manajemen
3. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, mengubah pola pikir dan motivasi...Resti Pujianti
Pola pikir ( Mindset ) adalah keyakinan-keyakinan tentang diri Anda dan kualitas Anda yang paling dasar. Pikirkan tentang kecerdasanAnda, bakat Anda, kepribadian Anda.
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menggambarkan tiga elemen utama motivasi.
Mengevaluasi penerapan dari teori-teori awal mengenai motivasi.
Menerapkan prediksi teori menentukan nasib sendiri (self-determination theory) pada imbalan secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Mengidentifikasi implikasi-implikasi keterlibatan kerja para pekerja bagi manajemen
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,motivasi menjadi pengusaha sukses,universitas mercu buana,2018 peremuan 2
1. Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses
Pertemuan Ke-2
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , CMA
Disusun Oleh:
INDRI AGUSTIANI (43217110163)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. 2018
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Pada dasarnya perusahaan
bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja
giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan
tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan,
kecakapan dan ketermpilan yang dimiliknya.
Beberapa definisi mengenai motivasi, diantaranya:
1.Drs. Malayu Hasibuan
Motivasi adalah sebuah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka
mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
2. Harold Koontz
Motivation refers to drive and effort to satisfy a want or goal.
Motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan.
3.American Encyclopedia
Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang
membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan
emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
4.Merle J. Moskowits
Motivation is usually defined the initiative and direction of behavior and the study of motivation is in effect the study of
course of behavior.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau daya penggerak
yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal yang dibutuhkan atau diharapakan.
B. JENIS DAN TUJUAN MOTIVASI
Jenis-jenis motivasi diantaranya:
1. Motivasi Positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka
yang berprestasi baik.
2. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka
yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah).[2]
Tujuan Motivasi
1. Mendorong gairah dan semangat kerja
2. Meningkatkan kepuasan
3. Meningkatkan produktivitas kerja
3. 4. Mempertahankan loyalitas
5. Efektifitas
6. Efisiensi
7. Meningkatkan kreativitas, dan lain-lain.
C. TEORI MOTIVASI
Beberapa Teori Motivasi
1. Teori Motivasi Klasik
Teori motivasi klasik (teori kebutuhan tunggal) dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor. Menurut teori ini
motivasi para pekerja hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja.
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory
Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A theory of Human Motivation, dikemukakan oleh A.H. Maslow tahun 1943.
Teori ini merupakan kelanjutan dari “Human Science Theory” Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa
kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiil dan non
materiil.
D. MOTIF BERPRESTASI DALAM KEWIRAUSAHAAN
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif
berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik
guna mencapai kepuasan pribadi.[5] Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan tentang hierarki kebutuhan yang
mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan manusia bertingkat sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi
diri.
Wirausahawan yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang, jika tugas yang diembannya sangat ringan, wirausahawan
merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian
keberhasilan sangat rendah.
4. E. LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN KEWIRAUSAHAAN
Dun Steinhoff & John F. Burgess (1993) mengemukakan beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai
pengembangan dan keberhasilan berwirausaha sebagai berikut :
1. Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas serta
kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko, baik berupa waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam
menghadapi risiko.
2. Bila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya. Agar usaha
tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya, wiraushawan harus mampu
mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan
perusahaan.
F. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT KEWIRAUSAHAAN
1. Faktor Pendorong Kewirausahaan
Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut :
a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang
memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahaan yang sukses.
Sebaliknya, orang yang memilki kemauan dan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses.
Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
b. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk
bekerja keras dan orang yag suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi
wirausahawan yang sukses.
c. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang
ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada
kita.[9]
2. Faktor-faktor Penghambat Kewirausahaan
Selain keberhasilan seorang wirausahawan juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan yang akan memberikan
lebih banyak pelajaran dibandingkan sekedar kesuksesan. Menurut Zimmerer keberhasilan atau kegagalan
berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi wirausahawan itu sendiri. Menurut Zimmerer ada
beberapa beberapa faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
a. Tidak kompeten dalam hal menejerial
b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan,
mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi perusahaan
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
5. h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Kegagalan juga dapat ditimbulkan oleh dasar kelemahan yang bersumber pada sifat pribadi yang penuh keraguan,
dan hidup tanpa pedoman ataupun orientasi yang tegas, misalnya sebagai berikut :
a. Suka meremehkan mutu
b. Suka menerobos atau mengambil jalan pintas
c. Tidak memiliki kepercayaan diri
d. Tidak berdisiplin dan suka mengabaikan tanggung jawab
A. Simpulan
Berdasarkan papanran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang
mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal yang dibutuhkan atau diharapakan. Jenis
motivasi adakalanya motivasi positif dan motivasi negatif. Ada banyak teori tentang motivasi antara lain teori motivasi
klasik, teori hierarki kebutuhan Maslow, teori dua faktor Herzberg, teori motivasi Mc. Celland dan lainnya.
Tujuan motivasi di antaranya adalah Mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan kepuasan, meningkatkan
produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas, efektifitas, efisiensi, meningkatkan kreativitas, dan lain-lain.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif
berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik
guna mencapai kepuasan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. Kewirausahaan, Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Malayu S.P. Hasibuan. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2003.
Suhandana, G. Anggan. Pengaruh Kepariwisataan terhadap Perilaku Kewirausahaan Pengrajin Ukir Kayu
di Bali, Disertasi. Bandung: IKIP. 1980.
Suryana. Kewirausahaan :Kiatdan Proses Menuju Sukses. Jakarta: SalembaEmpat. 2013.
[1]Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2003), hlm. 92-96.
[2]Ibid., hlm. 99.
[3]Ibid., hlm. 97.
[4]Ibid., hlm. 103-113.
[5]Suhandana, G. Anggan, Pengaruh Kepariwisataan terhadap Perilaku Kewirausahaan Pengrajin Ukir
Kayu di Bali, Disertasi, (Bandung: IKIP, 1980), hlm. 55