SlideShare a Scribd company logo
Komunikasi dan Mengetahui Model
Kepemimpinan
Nama : Wanda Soraya
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Mata Kuliah : Kewirausahaan I
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal
1. Bentuk-Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi secara lisan,
yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi
formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat, maupun informal, misalnya berbicara di lift atau
cafetaria.
Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai
pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk
memperkuat komunikasi lisan.
b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya. Sehingga agar pesan
dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan karakter
antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif.
2. Pola Komunikasi
a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1) Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan komunikasi. Informasi
yang diberikan biasanya bersifat sangat penting · Otoritas dari hierarki organisasi, perbedaan tingkatan
manajemen akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para bawahan akan
menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi.
2) Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu yang
berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi.
3) Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai berbagai informasi
yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak berkomunikasi haruslah orang yang mengetahui
dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian itu.
b. Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada pada tingkat atas
ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi yang terjadi biasannya
mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan pertanggung jawaban.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain yang
memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka koordinasi, kerjasama,
dan lain sebagainya.
3. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan
efektif dalam pencapaian organisasi.
a.Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau informasi yang
ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan pemahaman. Akibatnya reaksi
yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam memahami pesan
kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang buruk dan lainnya. Ataupun
hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata-kata yang dipahami berbeda-oleh orang
orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi.
b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan dapat melalui cara: banyak
melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua arah, peningkatan kesadaran dalam
memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas individu dengan membangun karakter
dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara
berkomunikasi diantara berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan
pemanfaatanberbagai media sdalam berkomunikasi.
KEPEMIMPINAN
1.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memtivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,memengaruhi untuk memperbaiki k
elompok dan budayanya
Pengertian Kepemimpinan dari beberpa ahli :
1.Koontz& o'Donnel, mendefenisikan kepemimpinan sebagai prosesmemengaruhi sekelompok orang
sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
2.john Piffner, kepemimpinan merupakan suatu seni dalammengkoordinasikan dan mengarahkan indi"idu
atau kelompok untukmencapai suatu tujuan yang dikehendaki.
3. Slamet Sentosa, mendefenisikan kepemimpinan adalah usaha untukmemengaruhi anggota kelompok
agar mereka bersedia
menyumbangkankemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok yangtelah disepakati
2.Teori Kepemimpinan
The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang dimiliki seorang
pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat untuk menentukan potensi
kepemimpinan sorang pemimpin.
The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan kepemimpinan
dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan sosial. Gaya kepemimpinan
seseorang dalam keadaan normal dan kritis akan berbeda. Keberhasilan karena pengaruh situasi, artinya
ada seorang pemimpin yang berhasil dalam keadaan normal, namun ada pula yang dapat berhasil
dengan baik dalam keadaan kritis. Bagi seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat justru
merupakan kesempatan baik untuk mengatasi keadaan kritis itu.
3. Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan
latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan.
1. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan dilakukan dengan cara
memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya hanya unutk meningkatkan produktivitas
kerja dan cenderung tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja. Pimpinan menganut sistem
manajemen tertutup, sistemnya pun sentralisasi.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama yang
harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya. Pemimpin memotivasi bawahan agar
mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin, pemimpin adalah untuk bawahan. Sistem
manajemen terbuka dan informasi pembinaan kaderisasi sangat diperhatikan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga bawahannya diberi
keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan.
Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya sendiri dan
menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki kematangan kemampuan dalam
bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan dalam bekerja.
1. Model Kepemimpinan Kontingensi (Fiedler)
Model kontingensi diciptakan oleh E. Fiedler. Model ini menjelaskan bahwa pemimpin akan berhasil
menjalankan kepemimpinannya apabila menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda dalam
menghadapi situasi yang berbeda. Tidak ada pemimpin yang berhasil dengan hanya menerapkan satu
macam gaya untuk segala situasi.
2. Model 3 Dimensi Kepemimpinan (Reddin)
Model 3 Dimensi Kepemimpinan atau yang juga dikenal dengan sebutan 3-D model karena
menghubungkan tiga kelompok gaya kepemimpinan, yaitu:
a. Kelompok gaya dasar, terdiri dari gaya pemisah, pengabdi, penghubung, dan terpadu.
b. Kelompok gaya efektif, terdiri dari gaya birokrat, otokrat bijak, pengembang, dan eksekutif.
c. Kelompok gaya tak efektif, terdiri dari gaya pelari, otokrat, penganjur, dan kompromis.
3. Model Kontinum Kepemimpinan (Tannenbaum dan Schmidt)
Model ini berpendapat bahwa ada tiga factor yang harus dipertimbangkan oleh pemimpin dalam memilh
gaya kepemimpinan yang akan dilakukan. Ketiga factor tersebut, yaitu:
a. Kekuatan pimpinan, misalnya latar belakang pendidikan, pengetahuan, latar belakang kehidupan
pribadi, pengalaman, kecerdasan, dsb.
b. Kekuatan bawahan, hal ini menyebabkan pimpinan memilih gaya demokratis apabila bawahan
sangat membutuhkan ketidaktergantungan dan kebebasan bertindak, ingin memiliki tanggung jawab
dalam pembuatan keputusan.
c. Kekuatan situasi, hal ini mempengaruhi pemilihan gaya kepemimpinan seperti suasana organisasi,
tekanan waktu, kelompok kerja khusus, dan faktor lingkungan lainnya.
4. Model Kontinum Kepemimpinan Berdasarkan Banyaknya Peran Serta Bawahan dalam Pembuatan
Keputusan (Vroom-Yetton)
Dalam model ini terdapat dua macam kondisi utama yang dapat dijadikan dasar bagi pemimpin untuk
mengikutsertakan bawahan atau tidak mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan keputusan, antara
lain :
a. Tingkat efektivitas teknis diantara para bawahan
b. Tingkat motivasi serta dukungan para bawahan
5. Model Kontingensi Lima Faktor (Farris)
Dalam model ini, pengaruh terhadap perilaku pemimpin dapat datang dari pemimpin itu sendiri atau dari
bawahan dan dapat disalurkan secara berbeda antara kedua pihak tersebut. Ketepatan jenis perilaku
pemimpin tergantung pada 5 faktor, yaitu:
a. Wewenang pengawasan terhadap masalah yang ada
b. Wewenang anggota kelompok terhadap masalah
c. Pentingnya penerimaan dari pemberian keputusan terhadap pimpinan
d. Pentingnya penerimaan keputusan terhadap anggota kelompok
e. Tekanan waktu
6. Model Kepemimpinan Dinamika Kelompok (Dorwin Cartwright & Alvin Zander)
Menurut model ini, terdapat dua macam perilaku kepemimpinan, yaitu :
a. Pencapaian beberapa sasaran kelompok khusus, identik dengan perilaku pemimpin yang
mengutamakan tugas.
b. Pemeliharaan dan penguatan kelompok itu sendiri, identik dengan perilaku pemimpin yang
mengutamakan hubungan antar orang.
7. Model Kepemimpinan “path-goal” (Evans dan House)
Pendekatan model kepemimpinan “path-goal” berdasarkan pada model pengharapan yang menyatakan
bahwa motivasi individu berdasarkan pada pengharapannya atas imbalan yang menarik. Pendekatan ini
menitikberatkan pada pemimpin sebagai sumber imbalan dan mencoba memprediksi bagaimana
perbedaan tipe imbalan dan perbedaan gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi, prestasi, dan
kepuasan bawahan.
8. Model Kepemimpinan “Vertical Dyad Linkage” (Graen)
Model kepemimpinan “Vertical Dyad Linkage” ini disebut juga dengan model “Vertical Dyadic
Theory” oleh Martin J. Gannon. Model kepemimpinan jenis ini menitikberatkan pada “dyad” yaitu
hubungan antara pemimpin dengan tiap bawahannya secara bebas. Pendekatan ini berusaha
memanfaatkan kelebihan ataupun kekurangan yang ada pada tiap bawahan. Tiap pemimpin harus
memperhatikan perbedaan-perbedaan yang ada pada bawahannya.
9. Model Kepemimpinan Sistem (Bass)
Model Kepemimpinan Sistem terdiri dari:
1. Input
a. Organisasi yang meliputi batasan, kehangatan, kejelasan, entrope, dan lingkungan luar.
b. Kelompok kerja yang meliputi pertentangan didalam, saling tergantung, dan tanggung jawab pada
kelompok.
c. Tugas yang meliputi umpan balik, rutin, memilih kesempatan, kerumitan, ciri-ciri manajerial.
d. Kepribadian bawahan yang meliputi kerjasama, kekuasaan, otoriter, dan memusatkan perhatian
dan pikiran pada diri sendiri.
2. Hubungan
a. Pembagian kekuasaan antara pimpinan dan bawahan
b. Penyebaran informasi antara atasan dan bawahan
c. Struktur ketat dan struktur longgar
d. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
3. Perilaku Pemimpin
a. Direktif, pemimpin memberitahukan kepada bawahannya apa yang mereka inginkan.
b. Manipulatif, pemimpin berbaik hati pada bawahan, merubah perilaku untuk memastikan
kesempatan, keyakinan, harapan, membuat mereka berlomba satu sama lain, menentukan kembali
tugas-tugas untuk menyeimbangkan beban kerja.
c. Konsultatif, pemimpin terus terang dan memberi kesempatan bertanya, mendengarkan bawahan,
mencoba ide mereka, memberikan perhatian kemajuan pada perubahan.
d. Partisipatif, pemimpin membuat keputusan bersama, menyusun pertemuan, memasukan saran
kelompok ke dalam operasi, memperlakukan bawahan sama, mudah didekati dan bersahabat.
e. Delegatif, pemimpin menunjukkan kepercayaan pada bawahan, memberikan kebebasan kepada
bawahan untuk mengikuti arah mereka sendiri, mengizinkan mereka membuat keputusan sendiri.
4. Output
a. Prestasi
b. Kepuasan yang meliputi pekerjaan dan pengawas
10. Model Kepemimpinan Situasional (Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard)
Dalam model ini, berdasarkan pendekatan situasional tiada satu jalan terbaik untuk mempengaruhi
seseorang atau tiada satu jalan terbaik untuk memimpin. Pendekatan berdasarkan atas hubungan antara
perilaku tugas, perilaku hubungan, serta tingkat kematangan bawahan. Kepemimpinan situasional
berdasarkan saling pengaruh antara:
1. sejumlah petunjuk dan pengarahan (perilaku tugas) yang pemimpin berikan
2. sejumlah pendukungan emosional (perilaku hubungan) yang pemimpin berikan
3. tingkat kematangan yang ditunjukan oleh bawahan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi,
atau sasaran.
2. Hubungan
a. Pembagian kekuasaan antara pimpinan dan bawahan
b. Penyebaran informasi antara atasan dan bawahan
c. Struktur ketat dan struktur longgar
d. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
3. Perilaku Pemimpin
a. Direktif, pemimpin memberitahukan kepada bawahannya apa yang mereka inginkan.
b. Manipulatif, pemimpin berbaik hati pada bawahan, merubah perilaku untuk memastikan
kesempatan, keyakinan, harapan, membuat mereka berlomba satu sama lain, menentukan kembali
tugas-tugas untuk menyeimbangkan beban kerja.
c. Konsultatif, pemimpin terus terang dan memberi kesempatan bertanya, mendengarkan bawahan,
mencoba ide mereka, memberikan perhatian kemajuan pada perubahan.
d. Partisipatif, pemimpin membuat keputusan bersama, menyusun pertemuan, memasukan saran
kelompok ke dalam operasi, memperlakukan bawahan sama, mudah didekati dan bersahabat.
e. Delegatif, pemimpin menunjukkan kepercayaan pada bawahan, memberikan kebebasan kepada
bawahan untuk mengikuti arah mereka sendiri, mengizinkan mereka membuat keputusan sendiri.
4. Output
a. Prestasi
b. Kepuasan yang meliputi pekerjaan dan pengawas
5. Wewenang Pemimpin
Wewenang Resmi ( Formal Authority )
Wewenang resmi adalah wewenang yang sah dan legal yang dimiliki seorang pemimpin, kerena
kedudukannya dalam suatu perusahaan. Dengan wewenang resmi pemimpin dapat memerintah.
Memotivasi dan mempengaruhi tingkah laku bawahannya. Wewenang ini dapat didelegasikan pada
bawahan.
Kewibawaan ( Personality Authority )
Kewibawaan adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki seorang pemimpin. Bisa
karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma, sehingga ia bisa mempengaruhi bawahannya.
Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif,
sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga
harus piawai dalam melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi
verbal yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah, sopan,dan lembut.
Komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan konsep-konsep yang abstrak
misalnya kebenaran, keadilan, etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa tubuh.
6. Fungsi Komunikasi Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi
atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing
system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi
yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota
organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti, informasi pada dasarnya dibutuhkan
oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam
tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna
mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan
informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada
semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
· Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga
mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi
kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya.
· Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada
kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan
tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk
mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela
oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan
tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam
organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi
informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun
kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang
lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindak berbagi
informasi dan gagasan. Untuk itu kita perlu memahami style atau gaya seseorang ketika ia
berkomunikasi. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku
antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu(a specialized set of
interpersonal behaviors that are used in a given situation). Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari
sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam
situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada
maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
Mengimplementasikan Komunikasi kepemimpinan yang baik pada Perusahaan
1. Teliti tujuan sebenarnya dalam setiap berkomunikasi
2. Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi
3. Konsultasikan dengan berbagai pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan sampai
evaluasi.
4. Perhatikan tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
5. Perhatikan konsistensi dalam berkomunikasi
6. Menjadi pendengar yang baik dalam berkomunikasi.
7. Memastikan tiap anggota organisasi bisa mengerjakan tugasnya dengan baik
Daftar Pustaka :
 Veithzal Rivai, dkk., Pemimpin dan Kepemimpin dalam Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
Persada 2014), him 3.
 Imam Moedjiono,”Kepemimpinan dan Keorganisasian”(Yogyakarta:UII Press,2002),hal165
 Moedjiono Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. (Yogyakarta : UII. Press.
 Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya

More Related Content

What's hot

6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
ArifPrasetyo19
 
Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)
Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)
Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)
HusaenWanda
 
Teori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasiTeori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasi
b2it
 

What's hot (20)

Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
 
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
 
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
 
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
 
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,u...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,u...Usaha,indri agutiani,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,u...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,u...
 
6, kwh, agung rismawan, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dab gaya kepemim...
6, kwh, agung rismawan, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dab gaya kepemim...6, kwh, agung rismawan, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dab gaya kepemim...
6, kwh, agung rismawan, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dab gaya kepemim...
 
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
 
6 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , communication entrepreneur mo...
6 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , communication entrepreneur mo...6 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , communication entrepreneur mo...
6 , kewirausahaan , justin darius , hapzi ali , communication entrepreneur mo...
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi ...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi ...
 
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Minggu ke 6   komunikasi dan mengetahui model kepemimpinanMinggu ke 6   komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Minggu ke 6 komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)
Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)
Materi kwu 1 minggu 6 (komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan)
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
 
Teori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasiTeori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 

Similar to Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana, 2018

6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
ZA Zakki
 
11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)
muhamadnursalim123
 
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,20186 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
RahmaKarina
 
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Retno Aprilia Dwi Ningsih
 
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
LisaniahAmini
 

Similar to Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana, 2018 (18)

Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
 
Kwh. tugas minggu vi. roindah ezra m s. hapzi ali. universitas mercu buana. 2019
Kwh. tugas minggu vi. roindah ezra m s. hapzi ali. universitas mercu buana. 2019Kwh. tugas minggu vi. roindah ezra m s. hapzi ali. universitas mercu buana. 2019
Kwh. tugas minggu vi. roindah ezra m s. hapzi ali. universitas mercu buana. 2019
 
6, Wira Usaha, Muhammad Hamdani, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model K...
6, Wira Usaha, Muhammad Hamdani, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model K...6, Wira Usaha, Muhammad Hamdani, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model K...
6, Wira Usaha, Muhammad Hamdani, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model K...
 
6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
6, Wirausaha, zakaria achmad zakki, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, Enterpr...
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
6. kwh. theresia magdalena. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas m...
6. kwh. theresia magdalena. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas m...6. kwh. theresia magdalena. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas m...
6. kwh. theresia magdalena. hapzi ali. pengantar kewirausahaan, universitas m...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
 
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
 
11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)11 fungsi penggerakan (actuating)
11 fungsi penggerakan (actuating)
 
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,20186 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
 
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerja
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
 
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
 
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
 
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
Usaha, retno aprilia dwi ningsih, hapzi ali, enterpreneurship, universitas me...
 
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
 
6, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterpreneurship , universitas merc...
6, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali,  enterpreneurship , universitas merc...6, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali,  enterpreneurship , universitas merc...
6, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterpreneurship , universitas merc...
 

More from wandasoraya

Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...
wandasoraya
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
wandasoraya
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...
wandasoraya
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018
wandasoraya
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...
wandasoraya
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...
wandasoraya
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...
wandasoraya
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...
wandasoraya
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...
wandasoraya
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...
wandasoraya
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
wandasoraya
 

More from wandasoraya (18)

Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, blog dan sistem databa...
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,i, telekomunikas...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,i, telekomunikas...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,i, telekomunikas...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,i, telekomunikas...
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,keamananan inform...
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., informasi dalam praktik, 2018
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengembangan sis...
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, sistem manajemen...
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,sumber daya komp...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,sumber daya komp...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,sumber daya komp...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi p., se., m.si., cma.,sumber daya komp...
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengguna dan pem...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengguna dan pem...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengguna dan pem...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, pengguna dan pem...
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, penggunaan tekno...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, penggunaan tekno...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, penggunaan tekno...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma, penggunaan tekno...
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi unt...
 
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...
Tugas sim, wanda soraya, yananto mihadi putra se, msi, pengantar sistem infor...
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, proposal perencanaan bisnis,, universitas mer...
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, bisnis konvensional, waralaba dan e commerce,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, bisnis konvensional, waralaba dan e commerce,...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, bisnis konvensional, waralaba dan e commerce,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, bisnis konvensional, waralaba dan e commerce,...
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, universitas...
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, motivasi untuk menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, motivasi untuk menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, motivasi untuk menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, motivasi untuk menjadi pengusaha sukses, univ...
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana, 2018

  • 1. Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemimpinan Nama : Wanda Soraya Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mata Kuliah : Kewirausahaan I
  • 2. KOMUNIKASI Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal 1. Bentuk-Bentuk Komunikasi a. Komunikasi Interpersonal Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi secara lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya. Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau rapat, maupun informal, misalnya berbicara di lift atau cafetaria. Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai penyampai pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat komunikasi lisan. b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication ) Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya. Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif. 2. Pola Komunikasi a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi : 1) Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan komunikasi. Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting · Otoritas dari hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola komunikasi dalam suatu organisasi. Para bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi. 2) Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu yang berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi.
  • 3. 3) Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai berbagai informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak berkomunikasi haruslah orang yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian itu. b. Komunikasi Vertikal Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada pada tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi yang terjadi biasannya mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan pertanggung jawaban. c. Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya. 3. Membangun Komunikasi Yang Efektif Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dalam pencapaian organisasi. a.Meminimalkan hambatan komunikasi Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau informasi yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi. Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam memahami pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang buruk dan lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata-kata yang dipahami berbeda-oleh orang orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi. b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua arah, peningkatan kesadaran dalam memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan kredibilitas individu dengan membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian komunikasi organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatanberbagai media sdalam berkomunikasi.
  • 4. KEPEMIMPINAN 1.Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah proses memengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memtivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,memengaruhi untuk memperbaiki k elompok dan budayanya Pengertian Kepemimpinan dari beberpa ahli : 1.Koontz& o'Donnel, mendefenisikan kepemimpinan sebagai prosesmemengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya. 2.john Piffner, kepemimpinan merupakan suatu seni dalammengkoordinasikan dan mengarahkan indi"idu atau kelompok untukmencapai suatu tujuan yang dikehendaki. 3. Slamet Sentosa, mendefenisikan kepemimpinan adalah usaha untukmemengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia menyumbangkankemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok yangtelah disepakati 2.Teori Kepemimpinan The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat untuk menentukan potensi kepemimpinan sorang pemimpin. The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan sosial. Gaya kepemimpinan seseorang dalam keadaan normal dan kritis akan berbeda. Keberhasilan karena pengaruh situasi, artinya ada seorang pemimpin yang berhasil dalam keadaan normal, namun ada pula yang dapat berhasil dengan baik dalam keadaan kritis. Bagi seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat justru merupakan kesempatan baik untuk mengatasi keadaan kritis itu. 3. Tipe Kepemimpinan Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal ini disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan. 1. Kepemimpinan Otoriter Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan dilakukan dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya hanya unutk meningkatkan produktivitas
  • 5. kerja dan cenderung tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja. Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya pun sentralisasi. 2. Kepemimpinan Partisipatif Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama yang harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya. Pemimpin memotivasi bawahan agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin, pemimpin adalah untuk bawahan. Sistem manajemen terbuka dan informasi pembinaan kaderisasi sangat diperhatikan. 3. Kepemimpinan Delegatif Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga bawahannya diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan. Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya sendiri dan menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki kematangan kemampuan dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan dalam bekerja. 1. Model Kepemimpinan Kontingensi (Fiedler) Model kontingensi diciptakan oleh E. Fiedler. Model ini menjelaskan bahwa pemimpin akan berhasil menjalankan kepemimpinannya apabila menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda dalam menghadapi situasi yang berbeda. Tidak ada pemimpin yang berhasil dengan hanya menerapkan satu macam gaya untuk segala situasi. 2. Model 3 Dimensi Kepemimpinan (Reddin) Model 3 Dimensi Kepemimpinan atau yang juga dikenal dengan sebutan 3-D model karena menghubungkan tiga kelompok gaya kepemimpinan, yaitu: a. Kelompok gaya dasar, terdiri dari gaya pemisah, pengabdi, penghubung, dan terpadu. b. Kelompok gaya efektif, terdiri dari gaya birokrat, otokrat bijak, pengembang, dan eksekutif. c. Kelompok gaya tak efektif, terdiri dari gaya pelari, otokrat, penganjur, dan kompromis. 3. Model Kontinum Kepemimpinan (Tannenbaum dan Schmidt) Model ini berpendapat bahwa ada tiga factor yang harus dipertimbangkan oleh pemimpin dalam memilh gaya kepemimpinan yang akan dilakukan. Ketiga factor tersebut, yaitu: a. Kekuatan pimpinan, misalnya latar belakang pendidikan, pengetahuan, latar belakang kehidupan pribadi, pengalaman, kecerdasan, dsb.
  • 6. b. Kekuatan bawahan, hal ini menyebabkan pimpinan memilih gaya demokratis apabila bawahan sangat membutuhkan ketidaktergantungan dan kebebasan bertindak, ingin memiliki tanggung jawab dalam pembuatan keputusan. c. Kekuatan situasi, hal ini mempengaruhi pemilihan gaya kepemimpinan seperti suasana organisasi, tekanan waktu, kelompok kerja khusus, dan faktor lingkungan lainnya. 4. Model Kontinum Kepemimpinan Berdasarkan Banyaknya Peran Serta Bawahan dalam Pembuatan Keputusan (Vroom-Yetton) Dalam model ini terdapat dua macam kondisi utama yang dapat dijadikan dasar bagi pemimpin untuk mengikutsertakan bawahan atau tidak mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan keputusan, antara lain : a. Tingkat efektivitas teknis diantara para bawahan b. Tingkat motivasi serta dukungan para bawahan 5. Model Kontingensi Lima Faktor (Farris) Dalam model ini, pengaruh terhadap perilaku pemimpin dapat datang dari pemimpin itu sendiri atau dari bawahan dan dapat disalurkan secara berbeda antara kedua pihak tersebut. Ketepatan jenis perilaku pemimpin tergantung pada 5 faktor, yaitu: a. Wewenang pengawasan terhadap masalah yang ada b. Wewenang anggota kelompok terhadap masalah c. Pentingnya penerimaan dari pemberian keputusan terhadap pimpinan d. Pentingnya penerimaan keputusan terhadap anggota kelompok e. Tekanan waktu 6. Model Kepemimpinan Dinamika Kelompok (Dorwin Cartwright & Alvin Zander) Menurut model ini, terdapat dua macam perilaku kepemimpinan, yaitu : a. Pencapaian beberapa sasaran kelompok khusus, identik dengan perilaku pemimpin yang mengutamakan tugas. b. Pemeliharaan dan penguatan kelompok itu sendiri, identik dengan perilaku pemimpin yang mengutamakan hubungan antar orang. 7. Model Kepemimpinan “path-goal” (Evans dan House)
  • 7. Pendekatan model kepemimpinan “path-goal” berdasarkan pada model pengharapan yang menyatakan bahwa motivasi individu berdasarkan pada pengharapannya atas imbalan yang menarik. Pendekatan ini menitikberatkan pada pemimpin sebagai sumber imbalan dan mencoba memprediksi bagaimana perbedaan tipe imbalan dan perbedaan gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi, prestasi, dan kepuasan bawahan. 8. Model Kepemimpinan “Vertical Dyad Linkage” (Graen) Model kepemimpinan “Vertical Dyad Linkage” ini disebut juga dengan model “Vertical Dyadic Theory” oleh Martin J. Gannon. Model kepemimpinan jenis ini menitikberatkan pada “dyad” yaitu hubungan antara pemimpin dengan tiap bawahannya secara bebas. Pendekatan ini berusaha memanfaatkan kelebihan ataupun kekurangan yang ada pada tiap bawahan. Tiap pemimpin harus memperhatikan perbedaan-perbedaan yang ada pada bawahannya. 9. Model Kepemimpinan Sistem (Bass) Model Kepemimpinan Sistem terdiri dari: 1. Input a. Organisasi yang meliputi batasan, kehangatan, kejelasan, entrope, dan lingkungan luar. b. Kelompok kerja yang meliputi pertentangan didalam, saling tergantung, dan tanggung jawab pada kelompok. c. Tugas yang meliputi umpan balik, rutin, memilih kesempatan, kerumitan, ciri-ciri manajerial. d. Kepribadian bawahan yang meliputi kerjasama, kekuasaan, otoriter, dan memusatkan perhatian dan pikiran pada diri sendiri. 2. Hubungan a. Pembagian kekuasaan antara pimpinan dan bawahan b. Penyebaran informasi antara atasan dan bawahan c. Struktur ketat dan struktur longgar d. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang 3. Perilaku Pemimpin a. Direktif, pemimpin memberitahukan kepada bawahannya apa yang mereka inginkan.
  • 8. b. Manipulatif, pemimpin berbaik hati pada bawahan, merubah perilaku untuk memastikan kesempatan, keyakinan, harapan, membuat mereka berlomba satu sama lain, menentukan kembali tugas-tugas untuk menyeimbangkan beban kerja. c. Konsultatif, pemimpin terus terang dan memberi kesempatan bertanya, mendengarkan bawahan, mencoba ide mereka, memberikan perhatian kemajuan pada perubahan. d. Partisipatif, pemimpin membuat keputusan bersama, menyusun pertemuan, memasukan saran kelompok ke dalam operasi, memperlakukan bawahan sama, mudah didekati dan bersahabat. e. Delegatif, pemimpin menunjukkan kepercayaan pada bawahan, memberikan kebebasan kepada bawahan untuk mengikuti arah mereka sendiri, mengizinkan mereka membuat keputusan sendiri. 4. Output a. Prestasi b. Kepuasan yang meliputi pekerjaan dan pengawas 10. Model Kepemimpinan Situasional (Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard) Dalam model ini, berdasarkan pendekatan situasional tiada satu jalan terbaik untuk mempengaruhi seseorang atau tiada satu jalan terbaik untuk memimpin. Pendekatan berdasarkan atas hubungan antara perilaku tugas, perilaku hubungan, serta tingkat kematangan bawahan. Kepemimpinan situasional berdasarkan saling pengaruh antara: 1. sejumlah petunjuk dan pengarahan (perilaku tugas) yang pemimpin berikan 2. sejumlah pendukungan emosional (perilaku hubungan) yang pemimpin berikan 3. tingkat kematangan yang ditunjukan oleh bawahan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi, atau sasaran. 2. Hubungan a. Pembagian kekuasaan antara pimpinan dan bawahan b. Penyebaran informasi antara atasan dan bawahan c. Struktur ketat dan struktur longgar d. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang 3. Perilaku Pemimpin a. Direktif, pemimpin memberitahukan kepada bawahannya apa yang mereka inginkan.
  • 9. b. Manipulatif, pemimpin berbaik hati pada bawahan, merubah perilaku untuk memastikan kesempatan, keyakinan, harapan, membuat mereka berlomba satu sama lain, menentukan kembali tugas-tugas untuk menyeimbangkan beban kerja. c. Konsultatif, pemimpin terus terang dan memberi kesempatan bertanya, mendengarkan bawahan, mencoba ide mereka, memberikan perhatian kemajuan pada perubahan. d. Partisipatif, pemimpin membuat keputusan bersama, menyusun pertemuan, memasukan saran kelompok ke dalam operasi, memperlakukan bawahan sama, mudah didekati dan bersahabat. e. Delegatif, pemimpin menunjukkan kepercayaan pada bawahan, memberikan kebebasan kepada bawahan untuk mengikuti arah mereka sendiri, mengizinkan mereka membuat keputusan sendiri. 4. Output a. Prestasi b. Kepuasan yang meliputi pekerjaan dan pengawas 5. Wewenang Pemimpin Wewenang Resmi ( Formal Authority ) Wewenang resmi adalah wewenang yang sah dan legal yang dimiliki seorang pemimpin, kerena kedudukannya dalam suatu perusahaan. Dengan wewenang resmi pemimpin dapat memerintah. Memotivasi dan mempengaruhi tingkah laku bawahannya. Wewenang ini dapat didelegasikan pada bawahan. Kewibawaan ( Personality Authority ) Kewibawaan adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki seorang pemimpin. Bisa karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma, sehingga ia bisa mempengaruhi bawahannya. Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah, sopan,dan lembut. Komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan konsep-konsep yang abstrak misalnya kebenaran, keadilan, etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa tubuh. 6. Fungsi Komunikasi Kepemimpinan Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
  • 10. 1. Fungsi informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti, informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya. 2. Fungsi Regulatif Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu: · Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. · Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan. 3. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. 4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun
  • 11. kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. Bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan. Untuk itu kita perlu memahami style atau gaya seseorang ketika ia berkomunikasi. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu(a specialized set of interpersonal behaviors that are used in a given situation). Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver). Mengimplementasikan Komunikasi kepemimpinan yang baik pada Perusahaan 1. Teliti tujuan sebenarnya dalam setiap berkomunikasi 2. Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi 3. Konsultasikan dengan berbagai pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan sampai evaluasi. 4. Perhatikan tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. 5. Perhatikan konsistensi dalam berkomunikasi 6. Menjadi pendengar yang baik dalam berkomunikasi. 7. Memastikan tiap anggota organisasi bisa mengerjakan tugasnya dengan baik Daftar Pustaka :  Veithzal Rivai, dkk., Pemimpin dan Kepemimpin dalam Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, Persada 2014), him 3.  Imam Moedjiono,”Kepemimpinan dan Keorganisasian”(Yogyakarta:UII Press,2002),hal165  Moedjiono Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. (Yogyakarta : UII. Press.  Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya