Analisis konseptual tentang Mutu terpadu ( Total Quality ) melibatkan klarifikasi terhadap arti dari “ mutu “ ,“ terpadu “, dan akhirnya perlakuan terhadap dimensi kombinasi dari “ mutu terpadu “. American National Standards Institute ( ANSI ) dan American Society for Quality Control ( ASQC ) mendefinisikan mutu sebagai “ totalitas corak dan karakteristik dari suatu produk atau layanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu (given needs).” Kebanyakan organisasi-organisasi yang maju mendefenisikan mutu sebagai memenuhi atau melebihi harapan-harapan pelanggan.
Analisis konseptual tentang Mutu terpadu ( Total Quality ) melibatkan klarifikasi terhadap arti dari “ mutu “ ,“ terpadu “, dan akhirnya perlakuan terhadap dimensi kombinasi dari “ mutu terpadu “. American National Standards Institute ( ANSI ) dan American Society for Quality Control ( ASQC ) mendefinisikan mutu sebagai “ totalitas corak dan karakteristik dari suatu produk atau layanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu (given needs).” Kebanyakan organisasi-organisasi yang maju mendefenisikan mutu sebagai memenuhi atau melebihi harapan-harapan pelanggan.
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "6, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan, Universitas Mercu Buana, 2018.
Pengembangan Organisasi dan Manajemen PerubahanAndi Tenripada
Source:
Chapter 1 Cummings, Thomas G. and Christopher G. Worley. 2009 Organization Development and Change, International Student Edition. Mason: South-Western Cengage Learning (CC).
Implementation Teams: A New Lever for Organizational Change (MONICA C. HIGGINS, JENNIE WEINER, AND LISSA YOUNG)
Looking Ahead in Times of Uncertainty:
The Role of Anticipatory Justice in an Organizational Change Context (Jessica B. Rodell and Jason A. Colquitt)
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiSuko Widodo
training motivasi,
pelatihan sdm,
manajemen sumber daya manusia,
materi motivasi,
pelatihan,
materi training motivasi,
pelatihan karyawan,
pelatihan manajemen,
pelatihan wirausaha,
training karyawan,
corporate training,
pengembangan sdm,
pelatihan kewirausahaan,
manajemen pelatihan,
training untuk karyawan,
pelatihan softskill,
pelatihan human capital,
pelatihan periapan purna,
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "6, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan, Universitas Mercu Buana, 2018.
Pengembangan Organisasi dan Manajemen PerubahanAndi Tenripada
Source:
Chapter 1 Cummings, Thomas G. and Christopher G. Worley. 2009 Organization Development and Change, International Student Edition. Mason: South-Western Cengage Learning (CC).
Implementation Teams: A New Lever for Organizational Change (MONICA C. HIGGINS, JENNIE WEINER, AND LISSA YOUNG)
Looking Ahead in Times of Uncertainty:
The Role of Anticipatory Justice in an Organizational Change Context (Jessica B. Rodell and Jason A. Colquitt)
Pengembangan sdm berbasis kompetensi dewi irawatiSuko Widodo
training motivasi,
pelatihan sdm,
manajemen sumber daya manusia,
materi motivasi,
pelatihan,
materi training motivasi,
pelatihan karyawan,
pelatihan manajemen,
pelatihan wirausaha,
training karyawan,
corporate training,
pengembangan sdm,
pelatihan kewirausahaan,
manajemen pelatihan,
training untuk karyawan,
pelatihan softskill,
pelatihan human capital,
pelatihan periapan purna,
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...AlfinaRltsr
kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata karma birokrasi. Kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Universitas Mercu Buana, 2018.PDF
1. KEWIRAUSAHAAN
Pertemuan ke 6
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. KOMUNIKASI DAN MENGETAHUI MODEL KEPEMIMINANAN
A. Komunikasi
Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.
- Proses komunikasi
Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua
tahap, yaitu:
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing sebagai media. Lambing sebagai
media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal.
Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambing sebagai media pertama.
komunikasi merupakan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.
Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal maupun nonverbal, seoarng penerima bereaksi dengan
memberi jawaban verbal ataunonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima
respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitulah seterusnya.
B. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan sebagai proses dan perilaku yang digunakan oleh seseorang, seperti manajer untuk
memotivasi, menginspirasi dan mempengaruhi perilaku lainnya.
Kepemimpinan melibatkan hal – hal seperti mengembangkan visi , mengkomunikasikan visi dan
pengarahan untuk perubahan sedangkan Manajemen lebih berfokus pada menguraikan prosedur, hasil
pemantauan dan bekerja menuju hasil.
Kepemimpinan melibatkan penggunaan pengaruh atau kekuasaan. Salah satu sumber kekuatan adalah
posisi pemimpin di perusahaan. Sumber kekuatan lainnya adalah keahlian dan pengalaman seorang
pemimpin. Beberapa pemimpin memperoleh kekuasaan dari kepribadian mereka.
I. GAYA – GAYA KEPEMIMPINAN
Cara seseorang untuk memimpin orang lain menentukan gaya kepemimpinannya. Gaya
kepemimpinan dasar terbagi menjadi tiga :
Kepemimpinan demokratis, mencakup bawahan dalam proses pengambilan keputusan, gaya
kepemimpinan ini berpusat pada kontribusi karyawan . Partisipasi karyawan dalam keputusan
mungkin tidak selalu meningkatkan efektivitas, namun biasanya meningkatkan kepuasan
kerja.
Kepemimpinan otokratis, yaitu membuat keputusan manjerial tanpa berkonsultasi dengan
orang lain. Gaya ini digunakan dalam keadaan darurat.
Kepemimpinan bebas, manajer menetapkan tujuan dan karyawan bebas melakukan apapun
yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Pemimpin di kepemimpinan bebas seringkali
merupakan gaya kepemimpinan yang paling sukses di organisasi tertentu.
3. Tidak ada Gaya Kepemimpinan yang terbaik untuk setiap perusahaan dalam setiap situasi. Terkadang
gaya kepemimpinan memerlukan perubahan agar perusahaan berkembang. Dalam sebuah krisis, gaya
kepemimpinan otokratis dapat menyelamatkan perusahaan dan terkadang kehidupan pelanggan dan
karyawan.
Gaya kepemimpinan juga bergantung pada budaya perusahaan. Budaya perusahaan adalah sistem
asas, kepercayaan dan nilai – nilai perusahaan. Budaya perusahaan dibentuk oleh para pemimpin yang
mendirikan dan mengembangkan perusahaan oleh mereka yang telah berhasil melakukannya.
Budaya perusahaan bisa sangat kuat dan bertahan, tapi terkadang mereka benar – benar sukses
memiliki kemampuan untuk mengadopsi gaya kepemimpinan yang paling sesuai dengan situasi dan
karyawannya.
Seorang pemimpin hendaklah piawai dalam berkomunikasi baik itu verbal maupun non verbal.
Komunikasi yang baik akan akan mampu meningkatkan motivasi, sehingga informasi yang
disampaikan dapat diterima dengan baik dan hal ini akan mampu meningkatkan kinerja serta control
kerja juga akan terlaksana dengan baik.
Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif pada
umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu
merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya.
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi
atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi antara lain fungsi informative,
Regulatif,Integratif dan Persuasive .
Proses komunikasi ini akan mengalami banyak hambatan. Beberapa Hambatan Komunikasi dapat
berupa Hambatan Sematik, Hambatan Mekanik, Hambatan antropologis dan Hambatan psikologis.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka pemimpin harus meningkatkan kemampuan komunikasi
yang efektif yang mencakup pemahaman komunikasi yang baik, iklim budaya pendukung organisasi,
dan perhatian yang baik.
Gaya kepemimpinan juga bergantung pada budaya perusahaan. Budaya perusahaan adalah sistem
asas, kepercayaan dan nilai – nilai perusahaan. Budaya perusahaan dibentuk oleh para pemimpin yang
mendirikan dan mengembangkan perusahaan oleh mereka yang telah berhasil melakukannya.
Budaya perusahaan bisa sangat kuat dan bertahan, tapi terkadang mereka benar – benar sukses
memiliki kemampuan untuk mengadopsi gaya kepemimpinan yang paling sesuai dengan situasi dan
karyawannya.
--- DAFTAR REFERENSI ---
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf
Ebert/Griffin-Business Essentials 9th edition
Louis E Boone/David L Kurtz-Contemporary Busines
https://jurnalalishlah.wordpress.com/2014/09/06/peranan-komunikasi-dalam-kepemimpinan/