Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Ada beberapa tipe kepemimpinan seperti kepemimpinan pribadi, non-pribadi, otoriter, demokratis dan karismatis. Teori-teori kepemimpinan meliputi teori bakat, perilaku, Tannenbaum-Schmidt, dan psikoanalisis yang melihat karakteristik pemimpin. Pemimpin harus memahami aspek internal, eksternal
Seni dalam Kepemimpinan (Art of Leardeship)Fatchul Wachid
Presentasi Seni dalam Kepemimpinan ini disampaikan dalam acara Latihan Dasar Kepemimpinan dan Organisasi organisasi Kerohanian Islam (Rohis) Al-Izzah SMA Negeri 1 Pati pada tahun 2015.
Seni dalam Kepemimpinan (Art of Leardeship)Fatchul Wachid
Presentasi Seni dalam Kepemimpinan ini disampaikan dalam acara Latihan Dasar Kepemimpinan dan Organisasi organisasi Kerohanian Islam (Rohis) Al-Izzah SMA Negeri 1 Pati pada tahun 2015.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang yang kita pimpin dengan berbagai macam gaya kepemimpinan agar dapat tercapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan
LINK DOWNLOAD
http://www.tipspublicspeaking.net/2014/09/download-makalah-kepemimpinan-pdf-gratis.html
Download malakah kepemimpinan gratis ini sekarang. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Pada dasarnya Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Download Makalah Kepemimpinan Pdf Gratis
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN
Leader / Pemimpin adalah orang yg bertindak di dalam suatu kepemimpinan.
Leadership / Kepemimpinan adalah suatu aktivitas yg dilakukan oleh seseorang di suatu organinsasi dlm memengaruhi anggotanya utk bekerja bersama – sama mencapai keberhasilan organisasi.
Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Newstrom adalah proses mempengaruhi & mendorong orang lain di organisasi untuk bekerja secara bersama – sama dalam mencapai kesuksesan organisasi dengan melibatkan elemen – elemen penting sebagai berikut : dorongan, usaha, dan pencapain tujuan.
Pemimpin yg Efektif
Notar berpendapat pemimpin memilki kemampuan utk menjadi center of attetion yg menispirasi bahawahan untuk mencapai potensi mereka dan memiliki penilaian yg baik sesuai dengan kebutuhan organisasi. Keefektifan seorang pemimpin di nilai ketika ia mampu memberikan benefit dengan segala keputusan yg ada .
Karekteristik Pemimpin yang Efektif
Memberikan reward
PEMIMPIN YANG EFEKTIF
Mampu berkolaborasi dan Teamwork
Menjadi inspirasi
Ikut terlibat & memberikan dukungan di kegiatan
Menjaga komunikasi yg baik
Mampu memotivasi
Membina dengan baik
Efektivitas Kepemimpinan
Efektivitas kepemimpinan adalah pemimpin yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik dengan memberikan manfaat bagi organisasi seperti mejaga reputas organisasi yang baik, selalu memotivasi bawahannya, meningkatkan keuntungan (profit) untuk organisasi
Tingkat efektivitas Kepemimpinan
Tingkat efektivitas kepemimpinan ditrntukan dari hasil bersama antara pemimpin dan orang – orang yang di pimpinnya dan sangat di pengaruhi oleh kepribadian pemimpin tersebut
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN.pptx
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang yang kita pimpin dengan berbagai macam gaya kepemimpinan agar dapat tercapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan
LINK DOWNLOAD
http://www.tipspublicspeaking.net/2014/09/download-makalah-kepemimpinan-pdf-gratis.html
Download malakah kepemimpinan gratis ini sekarang. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Pada dasarnya Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Download Makalah Kepemimpinan Pdf Gratis
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN
Leader / Pemimpin adalah orang yg bertindak di dalam suatu kepemimpinan.
Leadership / Kepemimpinan adalah suatu aktivitas yg dilakukan oleh seseorang di suatu organinsasi dlm memengaruhi anggotanya utk bekerja bersama – sama mencapai keberhasilan organisasi.
Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Newstrom adalah proses mempengaruhi & mendorong orang lain di organisasi untuk bekerja secara bersama – sama dalam mencapai kesuksesan organisasi dengan melibatkan elemen – elemen penting sebagai berikut : dorongan, usaha, dan pencapain tujuan.
Pemimpin yg Efektif
Notar berpendapat pemimpin memilki kemampuan utk menjadi center of attetion yg menispirasi bahawahan untuk mencapai potensi mereka dan memiliki penilaian yg baik sesuai dengan kebutuhan organisasi. Keefektifan seorang pemimpin di nilai ketika ia mampu memberikan benefit dengan segala keputusan yg ada .
Karekteristik Pemimpin yang Efektif
Memberikan reward
PEMIMPIN YANG EFEKTIF
Mampu berkolaborasi dan Teamwork
Menjadi inspirasi
Ikut terlibat & memberikan dukungan di kegiatan
Menjaga komunikasi yg baik
Mampu memotivasi
Membina dengan baik
Efektivitas Kepemimpinan
Efektivitas kepemimpinan adalah pemimpin yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik dengan memberikan manfaat bagi organisasi seperti mejaga reputas organisasi yang baik, selalu memotivasi bawahannya, meningkatkan keuntungan (profit) untuk organisasi
Tingkat efektivitas Kepemimpinan
Tingkat efektivitas kepemimpinan ditrntukan dari hasil bersama antara pemimpin dan orang – orang yang di pimpinnya dan sangat di pengaruhi oleh kepribadian pemimpin tersebut
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN.pptx
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Dalam organisasi berskala besar, sumber daya manusia
dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan dalam
proses pengembangan usaha peran sumber daya manusia
menjadi semakin penting (Tadjudin, 1995). Perkembangan
dunia usaha akan terealisasi apabila ditunjang oleh sumber
daya manusia yang berkualitas. Kepemimpinan merupakan
salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik
untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik
elektronik maupun cetak, seringkali menampilkan opini dan
pembicaraan yang membahas seputar kepemimpinan. Peran
kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi
pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi, merupakan
salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu
menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan
3. Dalam praktek sehari-hari, seoring
diartikan sama antara pemimpin dan
kepemimpinan, padahal macam
pengertian tersebut berbeda.
Pemimpin kedua adalah orang yang
tugasnya memimpin, sedang
kepemimpinan adalah bakat dan
atau sifat yang harus dimiliki
seorang pemimpin.
Setiap orang mempunyai pengaruh
atas pihak lain, dengan latihan dan
peningkatan pengetahuan oleh pihak
maka pengaruh tersebut akan
bertambah dan berkembang.
Kepemimpinan membutuhkan
penggunaan kemampuan secara
aktif untuk mempengaruhi pihak
lain dan dalam wujudkan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan
lebih dahulu. Dewasa ini
kebanyakan para ahli beranggapan
bahwa setiap orang dapat
mengembangkan bakat
kepemimpinannya dalam tingkat
tertentu.
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk
mempengaruhi seseorang, baik dalam
mengerjakan sesuatu atau tidak
mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin
dari bukan dengan jalan menyuruh atau
mondorong dari belakang. Masalah yang
selalu terdapat dalam membahas fungsi
kepemimpinan adalah hubungan yang
melembaga antara pemimpin dengan
yang dipimpin menurut rules of the game
yang telah disepakati bersama.
Seseorang pemimpin selalu melayani
bawahannya lebih baik dari bawahannya
tersebut melayani dia.Pemimpin
memadukan kebutuhan dari bawahannya
dengan kebutuhan organisasi dan
kebutuhan masyarakat secara
keseluruhannya.
Dari batasan kepemimpinan sebagaimana
telah disebutkan di atas seorang dikatakan
pemimpin apabila dia mernpunyai
pengikut atau bawahan. Bawahan ini
dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu
atau tidak mengerjakan sesuatu dalam
mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam
tiga tingkatan yang tergabung dalam
kelompok anggota-anggota manajemen
(manajement members). Ketiga tingkatan
tersebut adalah :
a. Manager puncak (Top Manager)
b. Manajer menengah (Middle manager)
4. Pemimpinadalahorangyangmendorong dan menggerakan orang lain
agarmau bekerjasama mencapaitujuan yangtelahditentukan.
Pemimpinadalahmereka yang kehadirannya diharapkandan suaranya
didengarolehpengikutnya.
Pemimpinyang suksesadalahpemimpinyang ide, pemikiran dan
ajarannya tetapdikerjakan dan tetapberpengaruhkepadaorang lain
walaupundia telah meninggal dunia.
Pemimpinkarena kecakapan pribadinya, dan atautanpa pengangkatan
resmi, dapat mempengaruhi kelompokyangdipimpinnyauntuk
mengarahkanupayabersamakearahpencapaian tujuan kelompoknya
(Winardi, 1990)
5. Diskusi dan Musyawarah. Bagi seorang pemimpin, sebuah
proses learning yang paling efektif adalah dengan diskusi dan
musyawarah.
Adil. Prinsip ini akan menjadikan seorang pemimpin mampu
mempertahankan kepemimpinannya di hadapapan orang lain
atau para pengikutnya.
Kebebasan, Kreativitas. Perasaan bebas dari para pengikut,
menuntut pemimpin memberikan suasana untuk mewujudkan
kenyamanan dan ketenangan.
Hati. Akan begitu besera kerusakan yang ditimbulkan oleh
seorang pemimpin yang tidak memiliki hati atau nurani
Empati. Pemimpin yang mampu memahami kondisi anak buah
atau pengikutnya akan menghidupkan keinginan pada dirinya
bagaimana memberikan yang terbaik bagi mereka yang
dipimpinnya.
Memanfaatkan potensi. Seorang pemimpin juga seorang
manusia yang memiliki potensi seperti manusia yang lain.
Potensi inti manusia terdiri dari 4 hal yaitu intelectual capital,
soft capital, physical capital dan social capital.
6. 1. Mengantarkanatau
mengarahkan.
2. Mengetuai.
3. Mempelopori atau merintis.
4. Memberi petunjuk, nasehat dan
petuah.
5. Memberi bimbingan.
6. Membina untukmeningkatkan
pengetahuandanketrampilan
anggotanya.
7. Menggerakkan.
7. • Kepemimpinan adalah proses saling mempengaruhi antara pemimpin
dan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi.
• Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi dan
mengerakkan orang lain guna mencapai tujuan tertentu.
• Kepemimpinan merupakan seni atau proses mempengaruhi orang
lain, sehingga mereka bersedia dengan kemampuan sendiri dan secara
antusias bekerja untuk mencapai tujuan organisasi (Weirich & Koontz,
1993)
11. Kepemimpinan yang mampu
Memberikan arah dan gambaran
yang akan dilakukan
serta cara melakukannya
Visionery Leadership
tidak hanya bicara arah
tapi juga
bisa mendeteksi hambatan yang
mungkin timbul
Dan cara menghadapinya
12. Servant Leadership merupakan filosofi praktis
yang berhubungan dengan
etika kekuasaan dan otoritas
Singkat kata, bagaimana seorang pemimpin
mendayagunakan kekuasaan dan otoritasnya
untuk menolong orang lain (anggota organisasi)
Tumbuh berkembang sejahtera lahir batin.
Namun yang penting, semua itu tidak dilakukan
dengan cara menguasai, mengeksplotasi
serta mengambil keuntungan dari anggota
organisasi
13. Berdasarkan sikap-sikap pemimpin dan dari cara mereka
menjalankan kepemimpinan, dikenal adanya beberapa
tipe kepemimpinan:
1. Kepemimpinan Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara
langsung mengadakan kontak dengan bawahan.
Kelebihan hasil kerja dan hal yang bersifat Kecil
langsung diketahui oleh pimpinan tingkat dan
biasanya pemimpin ini menginginkan untuk
mengetahui segala hal sampai detail.
Kekurangan Dalam hal ini mudah timbul
kepemimpinan yang sentralistis yang kurang
memperhatikan hirarki atau pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab. Akibatnya jika ada
pekerjaan yang gagal, banyak pihak tidak mau ikut
bertanggung jawab.
14. 2. Kepemimpinan Non-Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pimpinan
tidak mengadakan kontak langsung
dengan bawahan, melainkan melalui
saluran jenjang hirarki yang sudah ada.
Kelebihan Dengan demikian masing-
masing bagian lebih merasa
bertanggung jawab.
Kekurangan kemungkinan pekerjaan
dan keputusan berjalan lambat, karena
segala sesuatu harus diputuskan
melalui tingkatan-tingkatan hirarki yang
panjang.
15. 3. Kepemimpinan Otoriter
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin
menganggap bahwa kepemimpinan adalah
hak pribadinya sehingga ia tidak perlu
berkonsultasi dengan orang lain dan tidak
boleh ada orang lain yang turut campur.
Kekurangan Kepemimpinan semacam ini
sering dianggap berbahaya dan banyak
mengandung resiko.
4. Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu
bersedia menerima dan menghargai saran-
saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan
bawahan, melalui forum musyawarah untuk
mencapai kata sepakat
16. 5. Kepemimpinan Kebapakan
Tipe kepemimpinan di mana
pemimpin bertindak sebagai ayah
kepada anak-anaknya: mendidik,
mengasuh, mengajar,
membimbing, dan menasehati.
Pada dasarnya kepemimpinan
semacam ini baik, tetapi
kelemahannya tidak
memberikan kesempatan
kepada bawahan untuk tumbuh
menjadi dewasa dan lebih
bertanggung jawab.
17. 6. Kepemimpinan Karismatis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin
memiliki daya tarik yang amat kuat.
Seolah-olah dalam diri pemimpin
tersebut terdapat kekuatan yang luar
biasa, sehingga dalam waktu singkat
dapat menggerakkan banyak pengikut.
contoh : pemimpin semacam ini
misalnya: Gandhi, J.F.Kennedy dan
Khomeini.
Kepemimpinan tipe ini adalah baik
selama pemimpin berpegang teguh
kepada moral yang tinggi dan hukum-
hukum yang berlaku.
18. 1. Aspek internal adalah pandangan seorang
pemimpin ke arah masalah masalah ketata-
lembagaan yang meliputi: keadaan, gerak
tuntutan, dan tujuan organisasi yang
dipimpinnya.
Dalam aspek ini harus diperhatikan bahwa :
a. Pandangan pemimpin terhadap organisasi
harus menyeluruh.
b. Pengambilan keputusan harus dilakukan
dengan cepat, tepat, dan tegas.
c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
kepada bawahan dilaksanakan dengan baik
d. Hubungann dengan bawahan harus terbina
baik sehingga mudah mendapatkan dukungan
dan menggerakan mereka.
19. 2. Aspek eksternal atau
aspek politik adalah
pandangan seorang
pemimpin yang
diarahkan ke luar
organisasi untuk
melihat perkembangan
situasi masyarakat
20. 3. Aspek tingkah laku
a) Fungsi Kepemimpinan
Aspek yang dipertahankan
kelompok dan berkaitan
dengan tugas yang harus
dilaksanakan oleh pemimpin
agar kelompok dapat
berfungsi secara efektif.
b) Gaya Kepemimpinan
Berbagai pola tingkah laku yang
disukai oleh pemimpin
dalam proses mengarahkan dan
mempengaruhi pekerja.
21. 1. Teori Bakat
Berusaha melihat karakteristik
pemimpin (dilihat dari 4
karakter manusia ) dan juga
karakteristik yang membedakan
pemimpin yang efektif dengan
yang kurang efektif (dilihat dari
cara penyelesaian tugasnya )
22. Berusaha melihat perilaku
pemimpin yang membedakan
dengan perilaku bukan pemimpin,
atau pemimpin efektif dengan
kurang efektif. Berdasarkan
fungsinya yaitu berkaitan dengan
tugas serta kehidupan sosial
seorang pemimpin (fungsi
pemimpin)
23. 3. Teori Tannenbaum dan Warren H. Schmidt.
Menggambarkan gaya kepemimpinan
yang dipengaruhi oleh :
a) Garis kontinum dengan dua titik
ekstreem yaitu
- Fokus pada atasan ( otokratis )
- Fokus pada bawahan (demokratis
)
b) Gaya Manajerial dengan
menekankan pada beberapa faktor
yaitu
- Faktor dari manajer
- Faktor dari karyawan
- Faktor dari situasi/kondisi
perusahaan
24. 4. Teori Kepemimpinan Kontemporer
Yaitu gaya kepemimpinan yang
tranformasional, transaksional dan
karismatik
Pemimpin karismatik adalah
pemimpin memiliki daya tarik yang
amat kuat dan dengan
kekuatannya tersebut bisa
memgerakan dan mempengaruhi
orang lain
Pemimpin transformasional adalah
pemimpin yang mampu memotivasi
bawahan mengerjakan lebih dari
yang diharapkan.
Pemimpin transaksional merupakan
kepemimpinan pada kondisi
“normal”.
25. 5. Teori Kepemimpinan
Psikoanalisis
Kets de Vries menggunakan
pendekatan psikoanalisis
dalam teori kepemipinannya
yaitu dengan mengatakan
bahwa seseorang berperilaku
tertentu untuk memenuhi
kebutuhan bawah sadarnya.
26. Selalu memerintah
Tidak mau menerima saran
dari bawahan
Tanpa musyawarah
Hanya Mementingkan diri
sendiri dan kelompok
Memberikan tugas mendadak
Memaksakan kehendak
Setiap keputusannya tidak
dapat dibantah
Kekuasaan mutlak ada pada
pimpinan
Hubungan dengan bawahan
kurang harmonis
Senang dengan sanjungan
Tanpa kenal ampun atas
kesalahan bawahan
Kurang percaya pada anak
buah
Kurang memberi dorongan
semangat kerja bawahan
Kurang mawas diri
Selalu tertutup
Suka mengancam
Kurang menghiraukan usulan
bawahan
Ada rasa bangga bila
bawahannya takut
Tidak suka bawahannya
maju dan berkembang
Kurang adanya rasa
kekeluargaan
27. Pemimpin bersikap pasif
Semua target diberikan
kepada bawahan
Tidak tegas
Kurang memperhatikan
kekurangan dan kelebihan
bawahan
Percaya kepada bawahan
Pelaksanaan pekerjaan tidak
terkendali
Mudah dibohongi bawahan
Pemimpin kurang kreatif
Kurang mawas diri
Perencanaan dan tujuan
kurang jelas
Bawahan merasa sebagai
orang yang berkuasa
Kurang memberikan
dorongan pada bawahan
Rasa tanggungjawab
kurang
Kurang berwibawa
Menjungjung tinggi hak
asasi
Menghargai pendapat
bawahan
Kurang bermusyawarah
28. Adil dan bijaksana
Memiliki rasa Tenggang rasa
Suka bermusyawarah
Tidak mementingkan diri
sendiri
Selalu mawas diri
Tidak sombong
Lapang dada dan terbuka
Mau menerima usulan atau
pendapat bawahan
Selalu menerima kritik dari
bawahan
Menciptakan suasana
kekeluargaan
Menghargai pendapat
bawahan
Mau membimbing bawahan
Percaya pada bawahan
Tidak ada jarak dengan
bawahan
Mendorong bawahan untuk
mencapai hasil baik
Komunikatif dengan bawahan
Partisipatif dengan bawahan
Mengetahui kekurangan dan
kelebihan bawahan
Memberi kesempatan
mengembangkan karir
bawahan
Pendapat terfokus pada hasil
musyawarah
29. Supel / luwes
Berwawasan luas
Mempunyai tujuan yang
jelas
Bersikap terbuka
Mudah menyesuaikan
dengan lingkungan
Mampu menggerakan
bawahan
Bersikap keras pada saat
tertentu
Berprinsip dan konsisten
terhadap suatu masalah
Ada komunikasi baik satu
arah/dua arah
Memberi kesempatan
bawahan untuk
mengutarakan pendapat
Mengutamakan
kepentingan bersama
Mempunyai ketegasan
dalam situasi dan kondisi
tertentu
Mau menerima saran dan
kritik dari bawahan
Mengutamakan suatu
kekeluargaan
30. Siagian, Sondang P, 1979. Peranan staf dalam management. Jakarta: Gunung Agung.
Stoner, James [and] A.F. Freeman, 1996. Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.
Agustian, Ary Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual (ESQ). Jakarta: Aga.
Bambang Tri Cahyo, M.Pd. (1998). Reformasi Manajemen. Jakarta: IPWI.
Daniel Goleman. (1997). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia.
Gary Yukl. (1994). Kepemimpinan dalam Organisasi. London: Prentice-Hall Inc.
Stephen R. Covey. (1997). The Principle Leadership. Jakarta
Jeanne Segal, Ph.D. (1999). Meningkatkan Kecerdasan Emosional. (Pedoman Praktis).
Jakarta: Citra Aksara Publishing
Lawrence E. Shapiro, Ph.D. (1997). Mengajarkan Emotional Intelligence”. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Lembaga Administrasi Negara RI. (1997). Kepemimpinan Organisasi di Era Kompetisi
Global, Bahan Kuliah.
Lembaga Administrasi Negara RI. Jakarta. Modul: Situasional Management.
Robert Benfani, Ph.D. (1996). Memahami gaya kepemimpinan Anda. Jakarta: LPPM.
Robert K. Cooper, Ph.D. dan Ayman Sawaf. (1998). Executive EQ:
Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan Organisasi.
Wahyo Sumidjo, Drs. (1999). Kepemimpinan Abad 21 (Bahan Diklat Prajabatan).
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.