SlideShare a Scribd company logo
Nama : Rizka Aziz Wahab
NIM : 41117120135
Jurusan : Teknik Sipil
Matkul : Kewirausahaan
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Materi KWH-1 Minggu 6: Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan
Forum : Jika Saya nanti mempunyai perusahaan saya akan menerapkan model komunikasi
Transaksional, supaya didalam elemen perusahaan ada tanggung jawab antara atasan dengan
karyawan sehingga semua bisa berjalan dengan baik.
Quiz : Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa berita dan
informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak bakal terjadi kalau
tidak penyampaian berita tadi menyampaikan secara patut dan penerima berita menerimanya
dalam bentuk distorsi. Distorsi dapat terjadi karena seseorang mempersepsi lain dari apa yang
dimaksudkan oleh pengirim sebab informasi. Oleh itu komunikasi ini sangat erat
hubungannya
dengan persepsi
Komunikasi dibedakan atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan komunikas
i horizontal. Komunikasi vertikal berarti preses penyampaian suatu warta dari pihak
pimpinan kepada pihak pegawai atau sebaliknya. Dengan demikian komunikasi vertikal
dibedakan pula atas komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah itu
diwujudkan oleh pimpinan dengan jalam pemberian perintah atau dengan jalan pemberian
petunjuk.
Agar dapat menjalankan kepemimpinannya, seoorang pimpinan setidaknya harus memiliki
kompetensi dasar, yakni :
1) mengdiagnosis,
2) mengadaptasi, dan
3) mengkomunikasikan. Kemampuan diagnosis merupakan kemampuan kognitif yang dapat
memahami stuasi saat sekarang dan apa yang di harapkan pada masa yang aka
n datang. Kompetensi mengadaptasi adalah kemampuan seseorang menyesuaikan prilakunya
dengan lingkungannya. Sedangkan kompetensi mengkomunikasikan terkait dengan
kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan-pesannya agar dapat dipahami orang lain
dengan baik dan jelas.
Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh
seorang pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk
mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas
tertentu guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan
, pengendalian, koordinasi, latihan ,manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya
Masing-masing komunikasi ke bawah bertujuan:
Untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan
Untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada realisasi
tujuan perusahaan.
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS/PERUSAHAAN
Komunikasi ke atas diwujuudkan dengan pemberian laporan oleh bawahan kepada
atasan. Komunikasi horizontal bermaksud menjamin hubungan baik antara pimpinan yang
setingkat dan diwujudkan dengan mengadakan pertemuan secara berkala.
Komunikasi ke luar bertujuan menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari
perusahaan itu dengan pihak luar diwujudkan dengan tilpon, berbicara langsung atau dengan
pengiriman surat. Komunikasi ke luar termasuk pada kategori eksternal function dari
manager.
Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah adalah hal yang amat tercela. Untuk mengetahui
lebih lanjut perlu d diterangkan terlebih dahulu tentang proses komunikasi.
Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan
Pesan, yaitu isi perintah, instruksi atau pemberitahuan lain, artinya perihal, ide, pikiran,
informasi, opini, dsb
Saluran atau channel/media, yaitu alat yang dipergunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan pesan
Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan
Efek, yaitu pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap
komunikan
Bagi seorang pimpinan yang terpenting adalah unsur yang kelima (efek). Sukses tidaknya
komunikasi dalam garis besarnya tergantung dari efek kegiatan komunikasi yang
dilakukan. Semuanya ini harus diadakan pengecekan-pengecekan. Komunikasi yang cocok
tergantung dari:
1. Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan
Bila ditinjau dari sudup bahasa yang menimbulkan masalah adalah rintangan pemahaman
Dari dasar pendidikan yang menimbulkan rintangan adalah tingkat kecerdasan, Dari sudut
perbedaan latar belakang kehidupan sosial yang dapat menimbulkan rintangan adalah
perbedaan golongan, Dari sudut perbedaan kedudukan pimpinan atau bawahan yang
menimbulkan rintangan adalah saluran terintangi, Dari jarak yang memisahkan komunikator
dan komunikan yang menimbulkan rintangan adalah jarak
2. Adanya saluran atau alat-alat komunikasi yang cukup
Manusia: sebagai kurir, utusan, pengantar pos, konsul, duta perwakilan luar negri, dsb
Alat-alat: surat kabar, majalah, radi telepom, saterit komunikasi, televise
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Ada tiga arah umum komunikasi dalam organisasi, yaitu:
1. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah
2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas
3. Komunikasi horizontal
Fungsi komunikasi dalam organisasi:
Fungsi integratif: bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam
organisasi
Fungsi interaktif: menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian
organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem, dalam organisasi atau
pun dengan dunia lingkungannya.
Teori komunikasi kepemimpinan ini banyak digunakan untuk menganalisis pengaruh gaya
komunikasi kepemimpinan terhadap perubahan kinerja dari pegawai atau bawahannya.
Dalam teori Likert, komunikasi kepemimpinan dibedakan oleh 4 hal berikut:
1. Gaya Penguasa Mutlak atau Authoritarian
Dalam jenis sistem 1 Likert ini, pemimpin dideskripsikan memiliki sifat yang otoriter,
berfokus pada tugas semata dan sangat terstruktur. Bagi pemimpin jenis ini, hubungan
interpersonal antar pemimpin dan bawahan atau antar bawahan dianggap tidak penting dan
tidak mempengaruhi kinerja dari pegawai. Pemimpin di tipe 1 ini tidak akan memberikan
kepercayaan yang besar kepada bawahannya.
Pemimpin ini juga tidak akan melibatnya pegawai lain dalam mengambil keputusan. Bagi
pegawai, mereka akan merasa takut dan selalu terintimidasi dalam melakukan kerja.
Komunikasi kepemimpinan yang terjadi dalam sistem 1 ini hanya terjadi satu arah yakni
komunikasi dari
atasan ke bawahan. Komunikasi jenis ini berdasarkan pada struktur organisasi da
n kepemimpinan.
2. Gaya Penguasa Semi Mutlak atau Benevolent Authoritative
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini masih memiliki sifat otoritarian namun
sudah mulai terbuka dan memberikan kepercayaan pada bawahannya. Dalam sistem 2 ini,
pemimpin
memiliki sifat task oriented namun menjalankan fungsi controlling untuk mengawasi kinerja
pegawainya. Gaya kepemimpinan ini juga sering disebut sebagai sistem controlling. Di
sistem ini, bawahan sudah diberikan kepercayaan dan ruang untuk memberikan pendapat
dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin sudah memberikan kesempatan untuk
terjadinya komunikasi dari bawahan ke atasan, meskipun mayoritas komunikasi yang terjadi
dilakukan dari atasan ke bawahan. Komunikasi kepemimpinan yang berlangsung pada sistem
jenis ini juga masih terjadi dalam suasana formal sesuai dengan jabatan ataupun struktur
organisasi. (baca juga: Komunikasi Islam)
3. Gaya Pemimpin Penasihat atau Consultative
Pemimpin pada sistem 3 ini lebih bersifat terbuka dan sudah memberikan kepercayaan lebih
kepada bawahannya. Pemimpin tetap melakukan fungsi controlling namun dengan proses
negoisasi dan kolaborasi. Dalam sistem ini, bawahan memiliki hak dalam mengemukakan
pendapat dalam pengambilan keputusan, terutama keputusan yang langsung berhubungan
dengan tugas yang mereka kerjakan. Disini, komunikasi yang terjadi sudah dua arah yakni
dari atasan ke bawahan dan sebaliknya. Interaksi antar pribadi sudah lebih sering
dibandingkan dengan sistem
1 dan 2.
4. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin dalam sistem 4 ini berkeyakinan bahwa organisasi akan berjalan lebih baik dengan
adanya partisipasi aktif dari pegawainya. Disini pemimpin sudah memiliki kepercayaan dan
keyakinan terhadap pegawainya. Pemimpin memberikan kepercayaan kepada bawahannya
untuk bisa mengambil keputusan. Komunikasi yang terjadi pun lebih cair dengan alur atasan
ke bawahan, bawahan ke atasan maupun bawahan ke bawahan.
Pemimpin juga memberikan motivasi kepada pegawainya dengan cara memberikan ruang
bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan target organisasi. Proses
komunikasi dan pertukaran ide berlangsung dengan terbuka dari atasan ke bawahan maupun
sebaliknya
PENTINGNYA KOMUNIKASI
Masalah komunikasi adalah sangat penting,rasanya tidak mungkin seseorang hidup tanpa
berkomunikasi dengan orang lain,demikian pula dengan organisasi bisnis,komunikasi adalah
sumber kehidupannya. Seperti dinyatakan, “Effective Communication is The Lifeblood of
Every Organization and a Key to Success In Your Business Career As Well As In Your
Personal Life” (Murphy and Peck,1980:3) Dikatakan bahwa komunikasi itu sangatlah
penting, bila tidak ada maka organisasi itu tidak akan berfungsi.
Semakin komplek organisasi maka semakin komplek pula jalur-jalur komunikasi yang
terdapat di dalamnya. Jalur Komunikasi Internal yaitu komunikasi di dalam organisasi.
Komunikasi
Internal dapat memotivasi para pegawai di dalam organisasi agar bekerja lebih efisien.
Sedangkan Komunikasi Eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di
luar organisasi.
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
Suatu perusahaan hanya akan merealisasikan tujuannya jika setiap petugasnya berkerja secara
effisien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan yang lain. Salah satu faktor yang
memungkinkan ialah adanya hubungan baik antara pimpinan dan bawahan. Cara-cara yang
dilakukan badan usaha antara lain pertemuan,berbicara melalui telepon,mengirim
email,berbicara langsung, pemberian laporan, pemberian petunjuk dan pemberian perintah.
Agar terdapat suatu hubungan yang baik maka cara-cara tersebut harus terpelihara dengan
baik.
Komunikasi secara garis besar terbagi menjadi dua,yaitu Komunikasi kedalam dan
Komunikasi keluar.
Komunikasi kedalam yang dimaksud adalah sesuai dengan tujuan kepada siapa warta itu
disampaikan. Dibedakan menjadi dua yaitu Vertikal dan Horizontal, Komunikasi Vertikal
yaitu
proses penyampaian dari pihak pimpinan ke pegawai dan sebaliknya. Masing-
masing komunikasi bertujuan untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan
bawahan dan mengkoordinasi kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada tujuan perusahaan.
Komunikasi keatas diwujudkan dalam bentuk penyampaian laporan-laporan.
Komunikasi keluar adalah antara pihak atasan dengan pihak luar diwujudkan dengan
telpon,berbicara langsung, atau dengan pengiriman surat.
Proses Komunikasi :
1. Komunikasi (Orang yang menyampaikan pesan)
2. Pesan (Isi Perintah, instruksi atau pemberitahuan lain)
3. Saluran atau Channel (yang digunakan untuk menyampaikan pesan)
4. Komunikator Orang yang menerima pesan)
5. Efek (Pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap
komunikan)
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Ada tiga arah umum komunikasi dalam berorganisasi yaitu :
1. Komunikasi Vertikal dari atas ke bawah
2. Komunikasi Vertikal dari bawah ke atas
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang pertama terjadi dalam menentukan instruksi pekerjaan, Komunikasi y
ang kedua adalah berupa usulan dari bawahan, kritik, dll. Komunikasi Horizontal dapat
terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat yang dapat terjadi seperti dalam konferensi,
ceramah dan pertemuan informal.
Fungsi Komunikasi dalam Organisi yaitu Integratif (Bertujuan untuk menjaga kesatuan
individu serta bagian-bagian dalam organisasi) dan Interaktif (menjaga pertukaran informasi
pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik
antar sub sistem dalam organisasi ataupun dengan lingkungannya).
KOMUNIKASI DALAM BISNIS
1. Komunikasi dengan langganan
Dengan langganan atau konsumen pun harus dibina komunikasi terus-menerus agar
konsumen
tidak lupa dengan produk perusahaan. Suatu perusahaan baru bisa dikatakan sukses jik
a terbentuk pada dirinya sikap “Patronage Buying Motive”, sikap dimana seseorang selalu
ingin berbelanja ke toko tertentu saja. Sikap ini dapat terjadi jika hubungan konsumen dan
pemilik toko terjalin dengan baik.
2. Komunikasi dengan lembaga pemerintah
Disini orang yang bergerak di bidang bisnis haruslah mematuhi peraturan-peraturan yang
telah disepakati oleh pemerintah. Perusahaan juga berkomunikasi dengan cara mengisi
lengkap dokumen-dokumen yang ada, mematuhi segala peraturan,dan sebagainya.
3.Komunikasi dengan masyarakat
Perusahaan pasti hidup dan berada di tengah masyarakat, antara keduanya pun haruslah
terjadi
komunikasi. Cara berkomunikasi dengan masyarakat salah satu contohnya adalah s
aat masyarakat sedang merayakan hari idul fitri,perusahaan dapat
mendekorasi seluruh tokonya dengan nuansa idul fitri guna menyambutnya, demikian pula
dengan perayaan-perayaan lainnya.
KOMUNIKASI DALAM ADMINISTRASI
Komunikasi Administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan
mempergunakan
bahasa administrasi. Empat syarat materi komunikasi yang harus dipenuhi agar proses
komunikasi berjalan dengan effisien, antara lain singkat,jelas,lengkap,dan tepat. Komunikasi
administrasi pada dasarnya adalah komunikasi tertulis,jadi kemampuan menulis komunikator
pun harus lah baik jika ingin komunikan mengerti apa yang ingin disampaikan oleh
komunikator.
Ciri – ciri khusus Komunikasi Administrasi :
1. Informasi harus berasal dari dan di peruntukan bagi anggota organisasi sendiri
2. Informasi harus ada relevansinya dengan pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi
3. Informasi harus mendukung pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi
TEKNIK KOMUNIKASI BISNIS
Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis antara lain :
1. Mencetak bulletin,diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusah
aan, tentang produk baru yang sedang dikerjakan atau berita umum yang bermanfaat bagi
masyarakat.
2. Membuat film dokumenter, menyangkut proses produksi, melalui televisi.
3. Publicity, dengan mengundang wartawan ke lokasi perusahaan, lalu mengadakan
wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan.
4. Promosi Adapun teknik yang dapat dipilih sebagai berikut;
Asosiasi (Penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek)
5. Integrasi
(Kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan)
6. Tataan (Upaya untuk menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga enak
didengar
7. Red-Herring (Seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan)
IKLAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BISNIS
Untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang tidak
terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan barang-
barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor-faktor marketing mix
yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur :
a.Perencanaan produksi
b.Penetuan merk dagang
c.Penentuan bentuk kemasan
d.Kebijaksanaan harga
e.Penyusunan saluran penjualan
f.Penjualan secara pribadi
g.Periklanan dan promosi
Unsur-unsur dari iklan :
Informasi dan persuasi
Informasi dikontrol
Teridentifikasinya informasi
Media komunikasi massa
Unsur komunikasi sebagai alat salah satu unsur penting dalam pemasaran mempunyai
beberapa bentuk kegiatan, misalnya :
a.Personal selling b.Sales Promotion c.Publisitas dan kehumasan d.Iklan
Setiap iklan yang kita lihat tercetak disurat kabar melibatkan minimal empat pihak yang
saling menguntungkan. Pertama adalah unsur si pengusaha dan produsen yang mempunyai
kepentingan langsung dengan barang atau jasa yang hendak dipasarkan. Kedua adalah unsur
perusahaan periklanan yang berhasil memperoleh penunjukan atau pengangkatan dari klien
untuk mewakili kepentingannya dalam mengiklankan produk atau jasa klien. Ketiga adalah
unsure kemlompok konsumen yang menjadi sasaran kegiatan pemasaran klien. Keempat
adalah unsure media yaitu sarana yang dianggap paling cepat, tepat dan murah untuk dapat
menyampaikan pesan iklan klien yang diciptakan oleh agency untuk target audience yang
dituju. Kelima adalah unsur pemerintah (Departemen Penerangan dan Deprtemen
Perdagangan)
Jadi unsur-unsur periklanan keterlibatannya saling berkaitan adalah klien, agency, media dan
pemerintah. Sedangkan unsur-unsur iklan menurut Bovee yang dirincinya sebagai berikut :
To Inform
Persuatif
Nonpersonal
Sponsor
Media massa
Tujuan
Periklanan bisnis selain memberikan informasi melalui media secara tertulis maupun lisan
tetapi juga menempuh cara-
cara yang bersifat demostrasi seperti memperagakan produk secara langsung pada suatu
kesempatan. Iklan bisnis dapat terbagi atas :
Iklan bisnis untuk industri
Iklan bisnis dagang
Iklan bisnis professional
Beberapa alasan mengapa pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunikasi dalam dunia
usaha/bisnis.
1. Mendorong para pengusaha berproduksi massa dan membuat barang yang lebih baik
karena timbulnya permintaan yang lebih banyak terhadap barang yag dibuatnya.
2. Mendorong penyalur dan penyebaran yang lebih cepat karena masyarakat konsumen dan
para pengencer merasakan kebutuhan akan barang tersebut.
3. Meningkatkan penggunaan suatu barang atau jasa.
4. Mengumumkan adanya penawaran istimewa.
5. Memberitahukan perusahaan yang medukung pembuatan barang tersebut.
6. Mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon-calon pembeli.
7. Untuk menghadapi persaingan.
8. Untuk bersaing mendapatkan tenaga kerja dan bahan baku.
9. Untuk menjual goodwill dan image
10.Untuk membuat suatu kelompok barang-barang sekeluarga mempunyai image yang sama.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang
memiliki
tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol – simbol atau
sinyal.
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetap
kan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator
dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya berag
am tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti
atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi:
salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi
adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu
organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu
dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu
jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah
komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi organisasi
menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.
Di dalam komunikasi organisasi ada proses – prosesnya yaitu :
1. Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan,
dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal
di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen)
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar
organisasi.
Komunikasi Administrasi adalah penyampaian pesan secara timbal balik diantara anggota
untuk menumbuhkan saling pengertian dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara
effektif dan effisien.
1. Proses penggunaan lambang sekelompok orang /lebih
2. Komunikasi antar pesona
3. Sebagai proses / dilakukan dalam rangka kerjasama. “ Give and take” timbal balik /
bilateral
4. Penggunaan lambang bersama – sama oleh anggota organisasi
5. Komunikasi yang bersifat internal
6. Komunikasi yang berorientasi pada tujuan organisasi yang efektif dan effisi
Iklan untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang
tidak terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan barang
barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor-faktor marketing mix
yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur :
1. perencanaan produksi
2. penentuan merek dagang
3. penentuan bentuk kemasan
4. kebijaksanaan harga
5. penyusunan saluran penjualan
6. penjualan secara pribadi
7. periklanan dan promos
Periklanan bisnis tersebut selain memberikan informasi melalui media secara tertulis maupun
lisan tetapi juga menempuh cara-cara yang bersifat demontrasi seperti memperagakan produk
secara langsung pada suatu kesempatan. Iklan bisnis dapat terbagi atas:
1. Iklan bisnis industri
Yang dimaksud dengan iklan bisnis industri adalah iklan yang ditujukan kepada kalangan
bisnis dan industri awan. Yang diharapkan dari kalangan tersebut ialah penggunaan secara
langsung hasil suatu industri atau kemampuannya untuk mempengaruhi relasi bisnis atau
industrinya untuk menggunakan produk tertentu.
2. Iklan bisnis dagang
Iklan yang ditujukan kepada kalangan pedagang ( umumnya berupa pedagang kecil,
pedagang
keliling, pedagang eceran ) yang diharapkan dapat membeli langsung hasil produksi su
atu industri kemudian dapat diperdagangkan lagi kepada relasinya apakah itu pedagang
ataupun konsumen.
3. Iklan bisnis professional
Adalah yang ditujukan kepada kalangan profesional untuk memperkenalkan barang, jasa
yang secara khusus hanya dipergunakan oleh kalangan tersebut. Yang dimaksud profesional
adalah mereka yang bekerja berdasarkan suatu etik dan aturan-aturan serta norma-
norma profesi tertentu. Misalnya guru, dosen, dokter, insiyur, akuntan, pengacara, ahli
mesin, dan lain-lain.
Beberapa alasan utama mengapa para pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunik
asi
dalam dunia usaha / bisnis Disamping untuk menjual barang atau jasa, periklanan juga
membantu :
1.Mendorong para pengusaha berproduksi dan membuat barang yang lebih baik karena
timbulnya permintaan yang lebih banyak terhadap barang yang dibuatnya
2.Mendorong penyaluran dan penyebaran yang lebih cepat, karena masyarakat konsumen dan
para pengecer merasakan kebutuhan akan barang tersebut
3. Meningkatkan penggunaan suatu barang atau jasa
4. Mengumumkan adanya penawaran istimewa.
5. Memberitahukan perusahaan yang mendukung pembuatan barang tersebut.
6. Mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon-
calon pembeli Untuk menghadapi persaingan
Model-Model Kepemimpinan
1. Modal Kontigensi Fiedler
Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model
tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok
tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the
favourableness of the situation) yang dihadapinya.
Menurut Fiedler, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga
faktor ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah
hubungan antara pemimpin dan bawahan (leader-member relations), struktur tugas (the task
structure) dan kekuatan posisi (position power). Hubungan antara pemimpin dan bawahan
menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan, dan
kemauan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin.
Struktur tugas menjelaskan sampai sejauh mana tugas-
tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana definisi tugas-
tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang baku.
Kekuatan posisi menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki
oleh pemimpin karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa
memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi
juga menjelaskan
sampai sejauh mana pemimpin (misalnya) menggunakan otoritasnya dalam memberikan
hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat (demotions).
2. Model Kepemimpinan Vroom – Jago
Model kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efe
ktif dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan
gaya konsultatif, dan satu gaya berorientasi keputusan bersama. Dalam pengembangan
model ini, Vroom dan Yetton membuat beberapa asumsi yaitu :
a) Model ini harus dapat memberikan kepada para pemimpin
b) Tidak ada satu gaya yang dapat dipakai dalam segala situasi
c) Fokus utama harus dilakukan pada masalah yang akan dihadapi dan situasi dimana
masalah terjadi
d) Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam satu situasi tidak boleh membatasi gaya yang
dipakai dalam situasi yang lain.
e) Beberapa proses social berpengaruh pada tingkat partisipasi dari bawahan dalam
pemecahan masalah.
Model Kepemimpinan Jalur Tujuan
Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin
terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur
pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model
kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan
kepemimpinan dalam berbagai situasi.
Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas
pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/karyawan dan lingkungan internal
organisasi seperti
misalnya peraturan dan prosedur yang ada. Walaupun model kepemimpinan kontingens
i dianggap lebih sempurna dibandingkan model-model sebelumnya dalam memahami aspek
kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan
klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi,
tingkah laku pemimpin dan variabel situasional.
Model Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Pendekatan situasional menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi,
mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan
membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan
kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional.
Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi merupakan suatu teori yang berusa
ha mencari jalan tengah antara pandangan yang mengatakan adanya asas-asas organisasi dan
manajemen yang bersifat universal, dan pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi
adalah unik dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi dengan gaya
kepemimpinan tertentu.
Lebih lanjut Yukl menjelaskan bahwa
pendekatan situasional menekankan pada pentingnya faktor-faktor kontekstual seperti sifat
pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit pimpinan, sifat lingkungan eksternal, dan karakteristik
para pengikut.
Model Kepemimpinan Transaksional.
Kepemimpinan transaksional adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan serta
ditetapkan dengan jelas peran dan tugas-tugasnya.
Menurut Masi and Robert (2000), kepemimpinan transaksional digambarkan sebagai
mempertukarkan sesuatu yang berharga bagi yang lain antara pemimpin dan bawahannya
(Contingen Riward), intervensi yang dilakukan oleh pemimpin dalam proses organisasional
dimaksudkan untuk mengendalikan dan memperbaiki kesalahan yang melibatkan interaksi
antara pemimpin dan bawahannya bersifat pro aktiv.
Kepemimpinan transaksional aktif menekankan pemberian penghargaan kepada bawahan
untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu secara pro aktif seorang pemimpin
memerlukan informasi untuk menentukan apa yang saat ini dibutuhkan bawahannya.
Berdasarkan dari uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa prinsip utama dari
kepemimpinan transaksional adalah mengaitkan kebutuhan individu pada apa yang
diinginkan pemimpin untuk dicapai dengan apa penghargaan yang diinginkan oleh
bawahannya memungkinkan adanya peningkatan motivasi bawahan. Steers (1996).
Model Kepemimpinan Transformasional
Teori ini mengacu pada kemampuan seorang pemimpin untuk memberikan pertimbangan dan
rangsangan intelektual yang individukan dan yang memiliki charisma. Dengan kata lai
n pemimpin transformasional adalah pemimpin yang
mampu memperhatikan keprihatinan dan kebutuhan pengembangan diri pengikut untuk
mengeluarkan upaya ekstra untuk mencapai tujuan kelompok
Pemimpin transaksional pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu
menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Disamping itu pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri pada penyelesaian
tugas- tugas organisasi.
Untuk memotifasi agar bawahan melekukan tanggung jawab mereka, para pemimpin
transaksional sangat mengandalkan pada system pemberian penghargaan dan hukuman pada
bawahannya.
Hater dan Bass (1988) menyatakan bahwa pamimpin transformasional merupakan pemimpin
yang kharismatik dan mempunyai peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi
mencapai tujuannya. Pemimpin transformasional juga harus mempunyai kemampuan untuk
menyamakan visi masa depan dengan bawahannya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan
pada tingkat yang lebih tinggi dari pada apa yang mereka butuhkan.
Yamarino dan Bass (1990), pemimpin trasformasional harus mampu membujuk p
ara bawahannya melakukan tugas-tugas mereka melebihi kepentingan mereka sendiri demi
kepentingan organisasi yang lebih besar
Bass dan Avolio (1994), mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai
empat dimensi yang disebutnya sebagai “The Four I’s”:
a. Perilaku pemimpin yang
membuat para pengikutnya mengagumi, menghormati sekaligus mempercayai (Pengaruh
ideal).
b. Pemimpin transformasional digambarkan sebagai pemimpin yang mampu
mengartikulasikan pengharapan yang jelas terhadap prestasi bawahan (Motivasi-inspirasi)
c. Pemimpin transformasional harus mampu menumbuhkan ide-ide baru, memberikan solusi
yang kreatif terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi bawahan (stimulasi
intelektual).
d. Pemimpin transformasional digambarkan sebagai seorang pemimpin yang mau
mendengarkan dengan penuh perhatian masukan-masukan bawahan dan secara khusus mau
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan bawahan akan pengembangan karir (konsederasi
individu).
Macam – macam tipe kepemimpinan
1.Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang
luar biasa untuk mempengaruhi orang lain,
sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib
(supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman,
yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismati
k memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas
kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan
dengan sifat-sifat sebagai berikut:
(1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak
sendiri yang perlu dikembangkan,
(2) mereka bersikap terlalu melindungi
(3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusa
n sendiri,
(4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif,
(5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut
atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri,
(6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan
paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap
over- protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang
berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun
sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
(1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan
seringkali kurang bijaksana
(2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
(3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-
tanda kebesaran yang berlebihan,
(4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
(5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6)
komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
(1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuh
(2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai
situasi,
(4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
(5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang
akan dilakukan,
(6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi,
(7) adanya sikap eksklusivisme,
(8) selalu ingin berkuasa secara absolut,
(9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10)
pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi
1 Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan dan setiap kebijakan,
peraturan, prosedur diambil dari idenya sendiri. Kepemimpinan jenis
ini memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Ia membatasi inisiatif dan daya pikir dari
para anggotanya. Pemimpin yang otoriter tidak akan memperhatikan kebutuhan dari
bawahannya dan cenderung berkomunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke bawah
(anggota). Jenis kepemimpinan ini biasanya dapat kita temukan di akademi kemiliteran dan
kepolisian.
2 Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan efektif apabila
setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan tanggung jawab rutin setiap
hari. Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi para anggota untuk
melakukan inovasi karena semuanya sudah diatur dalam sebuah tatanan prosedur yang harus
dipatuhi oleh setiap lapisan.
3 Kepemimpinan Partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah (anggota) karena
posisi kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara
bergantian. Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat berpartisipasi
dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana persahabatan dan hubungan saling
percaya antar pimpinan dan anggota.
4. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana pemimpin
memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara
mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh siapa saja
dalam kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada umumnya menjadi
rendah. Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para anggota belum cukup
matang dalam melaksanakan tanggung
jawabnya dan memiliki motivasi tinggi terhadap pekerjaan. Namun sebaliknya da
pat
menjadi boomerang bagi perusahaan bila memiliki karyawan yang bertolak belakang da
ri pernyataan sebelumnya
5 Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi transaksi antara pemimpin dan bawahan
dimana pemimpin akan memberikan rewardketika bawahan berhasil melaksanakan tugas
yang telah
diselesaikan sesuai kesepakatan. Pemimpin dan bawahan memiliki tujuan, kebutuhan da
n kepentingan masing-masing
6 Kepemimpinan Transformasional
Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada mereka
(anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan terlibat langsung
dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok untuk berhasil
menyelesaikan tugas mereka. Pemimpin cenderung memiliki semangat yang positif untuk
para bawahannya sehingga semangatnya tersebut dapat berpengaruh pada para anggotanya
untuk lebih energik. Pemimpin akan sangat mempedulikan kesejahteraan dan kemajuan
setiap anak buahnya.
7 Kepemimpinan Melayani (Servant)
Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dengan para anggota berorientasi
pada sifat melayani dengan standar moral spiritual. Pemimpin yang melayani lebih
mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota daripada kepentingan
pribadinya.
8 Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat atas para pengikut oleh karena
karisma
dan kepercayaan diri yang ditampilkan. Para pengikut cenderung mengikuti pemimpin
karismatik karena kagum dan secara emosional percaya dan ingin berkontribusi bersama
dengan pemimpin karismatik. Karisma tersebut timbul dari setiap kemampuan yang
mempesona yang ia miliki terutama dalam meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti
setiap arahan yang ia inginkan.
9. Kepemimpinan Situasional
Pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan situasional lebih sering menyesuaikan
setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para anggota yakni sejauh
mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas. Gaya kepemimpinan situasional
mencoba mengkombinasikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang ada.
4 gaya yang diterapkan oleh pemimpin, diantaranya:
1. Telling-Directing (memberitahu, menunjukkan, memimpin, menetapkan),
2. Selling-Coaching (menjual, menjelaskan, memperjelas, membujuk),
3. Participating-Supporting (mengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama),
4. Delegating (mendelegasi, pengamatan, mengawasi, penyelesaian).
https://www.slideshare.net/dhea18/minggu-ke-6-komunikasi-dan-mengetahui-model-
kepemimpinan?from_action=save

More Related Content

What's hot

Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
Yani Ahmad
 
Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1
Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1
Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1
Tika Apriyani
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
yudharushendrawan
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Lisa Ramadhanty
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
Bahrur Rosyidi Duraisy
 
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen
Lingga - Universitas Riau
 
Mengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi InterpersonalMengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi InterpersonalAmrul Rizal
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
dechavns
 
Agung ( komunikasi )
Agung ( komunikasi )Agung ( komunikasi )
Agung ( komunikasi )
kreakenz
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
wandasoraya
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
Sam Ratulangi University, Manado
 
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
ArifPrasetyo19
 
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemenKomunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemenrantipurnamasarI
 
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
RiskyRimaro
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Dhini Anden
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.
juwanitara
 

What's hot (19)

Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1
Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1
Komunikasi dalam Organisasi - TUGAS 1
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen
 
Mengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi InterpersonalMengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
Mengelola Hubungan dan Komunikasi Interpersonal
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, komunikasi dan mengetahui mod...
 
Bab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasiBab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasi
 
Agung ( komunikasi )
Agung ( komunikasi )Agung ( komunikasi )
Agung ( komunikasi )
 
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
Usaha, wanda soraya, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,...
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
 
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemenKomunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen
 
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
6, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, komunikasi dan kepemimpinan, mahasiswa uni...
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum6,universitasmercubuana,2019.
 

Similar to 1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana, 2018

Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.ppt
kusyenird
 
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
syafii_ahmad
 
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
xena levina
 
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptkomunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
ZelineZakeisya
 
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
Munibfachrur
 
6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
indrisusiyanti
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerja
Firman Bachtiar
 
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptx
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptxSTRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptx
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptx
Dodi Irsyadsudirman
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
BMG Training Indonesia
 
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
FirinMohammad
 
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
RoniAnantaSuryaninda
 
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
IwanMuklas
 
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
Marini Khalishah Khansa
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
AlfinaRltsr
 
6 kwu
6   kwu6   kwu
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
asri lestari
 
Hendrik Wadu Skripsi
Hendrik Wadu Skripsi Hendrik Wadu Skripsi
Hendrik Wadu Skripsi
Hendrik Wadu
 
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
Desi_Indri_Yanti
 
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,20186 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
RahmaKarina
 
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
Ismania1912
 

Similar to 1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana, 2018 (20)

Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.ppt
 
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
 
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
6. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kep...
 
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptkomunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
 
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6, wira usaha, munib fachrur rozi, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
 
6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
6.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimp...
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerja
 
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptx
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptxSTRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptx
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI / LEMBAGA.pptx
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
6,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model...
 
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
6, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu ...
 
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
 
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
6. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, komunikasi dan model ke...
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model k...
 
6 kwu
6   kwu6   kwu
6 kwu
 
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
 
Hendrik Wadu Skripsi
Hendrik Wadu Skripsi Hendrik Wadu Skripsi
Hendrik Wadu Skripsi
 
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
6 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali komunikasi dan mengetahui model ke...
 
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,20186 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
6 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,konsep,universitas mercu buana,2018
 
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 6 kwh (komunikasi dan mengetahui model kepemi...
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 

1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana, 2018

  • 1. Nama : Rizka Aziz Wahab NIM : 41117120135 Jurusan : Teknik Sipil Matkul : Kewirausahaan Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Materi KWH-1 Minggu 6: Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan Forum : Jika Saya nanti mempunyai perusahaan saya akan menerapkan model komunikasi Transaksional, supaya didalam elemen perusahaan ada tanggung jawab antara atasan dengan karyawan sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Quiz : Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa berita dan informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak bakal terjadi kalau tidak penyampaian berita tadi menyampaikan secara patut dan penerima berita menerimanya dalam bentuk distorsi. Distorsi dapat terjadi karena seseorang mempersepsi lain dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim sebab informasi. Oleh itu komunikasi ini sangat erat hubungannya dengan persepsi Komunikasi dibedakan atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan komunikas i horizontal. Komunikasi vertikal berarti preses penyampaian suatu warta dari pihak pimpinan kepada pihak pegawai atau sebaliknya. Dengan demikian komunikasi vertikal dibedakan pula atas komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah itu diwujudkan oleh pimpinan dengan jalam pemberian perintah atau dengan jalan pemberian petunjuk. Agar dapat menjalankan kepemimpinannya, seoorang pimpinan setidaknya harus memiliki kompetensi dasar, yakni : 1) mengdiagnosis, 2) mengadaptasi, dan 3) mengkomunikasikan. Kemampuan diagnosis merupakan kemampuan kognitif yang dapat memahami stuasi saat sekarang dan apa yang di harapkan pada masa yang aka n datang. Kompetensi mengadaptasi adalah kemampuan seseorang menyesuaikan prilakunya dengan lingkungannya. Sedangkan kompetensi mengkomunikasikan terkait dengan kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan-pesannya agar dapat dipahami orang lain dengan baik dan jelas. Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh seorang pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan , pengendalian, koordinasi, latihan ,manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya
  • 2. Masing-masing komunikasi ke bawah bertujuan: Untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan Untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan. PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS/PERUSAHAAN Komunikasi ke atas diwujuudkan dengan pemberian laporan oleh bawahan kepada atasan. Komunikasi horizontal bermaksud menjamin hubungan baik antara pimpinan yang setingkat dan diwujudkan dengan mengadakan pertemuan secara berkala. Komunikasi ke luar bertujuan menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar diwujudkan dengan tilpon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi ke luar termasuk pada kategori eksternal function dari manager. Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah adalah hal yang amat tercela. Untuk mengetahui lebih lanjut perlu d diterangkan terlebih dahulu tentang proses komunikasi. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan Pesan, yaitu isi perintah, instruksi atau pemberitahuan lain, artinya perihal, ide, pikiran, informasi, opini, dsb Saluran atau channel/media, yaitu alat yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan Efek, yaitu pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikan Bagi seorang pimpinan yang terpenting adalah unsur yang kelima (efek). Sukses tidaknya komunikasi dalam garis besarnya tergantung dari efek kegiatan komunikasi yang dilakukan. Semuanya ini harus diadakan pengecekan-pengecekan. Komunikasi yang cocok tergantung dari: 1. Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan Bila ditinjau dari sudup bahasa yang menimbulkan masalah adalah rintangan pemahaman Dari dasar pendidikan yang menimbulkan rintangan adalah tingkat kecerdasan, Dari sudut perbedaan latar belakang kehidupan sosial yang dapat menimbulkan rintangan adalah perbedaan golongan, Dari sudut perbedaan kedudukan pimpinan atau bawahan yang menimbulkan rintangan adalah saluran terintangi, Dari jarak yang memisahkan komunikator dan komunikan yang menimbulkan rintangan adalah jarak 2. Adanya saluran atau alat-alat komunikasi yang cukup Manusia: sebagai kurir, utusan, pengantar pos, konsul, duta perwakilan luar negri, dsb Alat-alat: surat kabar, majalah, radi telepom, saterit komunikasi, televise KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
  • 3. Ada tiga arah umum komunikasi dalam organisasi, yaitu: 1. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah 2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas 3. Komunikasi horizontal Fungsi komunikasi dalam organisasi: Fungsi integratif: bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam organisasi Fungsi interaktif: menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem, dalam organisasi atau pun dengan dunia lingkungannya. Teori komunikasi kepemimpinan ini banyak digunakan untuk menganalisis pengaruh gaya komunikasi kepemimpinan terhadap perubahan kinerja dari pegawai atau bawahannya. Dalam teori Likert, komunikasi kepemimpinan dibedakan oleh 4 hal berikut: 1. Gaya Penguasa Mutlak atau Authoritarian Dalam jenis sistem 1 Likert ini, pemimpin dideskripsikan memiliki sifat yang otoriter, berfokus pada tugas semata dan sangat terstruktur. Bagi pemimpin jenis ini, hubungan interpersonal antar pemimpin dan bawahan atau antar bawahan dianggap tidak penting dan tidak mempengaruhi kinerja dari pegawai. Pemimpin di tipe 1 ini tidak akan memberikan kepercayaan yang besar kepada bawahannya. Pemimpin ini juga tidak akan melibatnya pegawai lain dalam mengambil keputusan. Bagi pegawai, mereka akan merasa takut dan selalu terintimidasi dalam melakukan kerja. Komunikasi kepemimpinan yang terjadi dalam sistem 1 ini hanya terjadi satu arah yakni komunikasi dari atasan ke bawahan. Komunikasi jenis ini berdasarkan pada struktur organisasi da n kepemimpinan. 2. Gaya Penguasa Semi Mutlak atau Benevolent Authoritative Pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini masih memiliki sifat otoritarian namun sudah mulai terbuka dan memberikan kepercayaan pada bawahannya. Dalam sistem 2 ini, pemimpin memiliki sifat task oriented namun menjalankan fungsi controlling untuk mengawasi kinerja pegawainya. Gaya kepemimpinan ini juga sering disebut sebagai sistem controlling. Di sistem ini, bawahan sudah diberikan kepercayaan dan ruang untuk memberikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin sudah memberikan kesempatan untuk terjadinya komunikasi dari bawahan ke atasan, meskipun mayoritas komunikasi yang terjadi dilakukan dari atasan ke bawahan. Komunikasi kepemimpinan yang berlangsung pada sistem jenis ini juga masih terjadi dalam suasana formal sesuai dengan jabatan ataupun struktur organisasi. (baca juga: Komunikasi Islam) 3. Gaya Pemimpin Penasihat atau Consultative Pemimpin pada sistem 3 ini lebih bersifat terbuka dan sudah memberikan kepercayaan lebih kepada bawahannya. Pemimpin tetap melakukan fungsi controlling namun dengan proses negoisasi dan kolaborasi. Dalam sistem ini, bawahan memiliki hak dalam mengemukakan
  • 4. pendapat dalam pengambilan keputusan, terutama keputusan yang langsung berhubungan dengan tugas yang mereka kerjakan. Disini, komunikasi yang terjadi sudah dua arah yakni dari atasan ke bawahan dan sebaliknya. Interaksi antar pribadi sudah lebih sering dibandingkan dengan sistem 1 dan 2. 4. Gaya Kepemimpinan Partisipatif Pemimpin dalam sistem 4 ini berkeyakinan bahwa organisasi akan berjalan lebih baik dengan adanya partisipasi aktif dari pegawainya. Disini pemimpin sudah memiliki kepercayaan dan keyakinan terhadap pegawainya. Pemimpin memberikan kepercayaan kepada bawahannya untuk bisa mengambil keputusan. Komunikasi yang terjadi pun lebih cair dengan alur atasan ke bawahan, bawahan ke atasan maupun bawahan ke bawahan. Pemimpin juga memberikan motivasi kepada pegawainya dengan cara memberikan ruang bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan target organisasi. Proses komunikasi dan pertukaran ide berlangsung dengan terbuka dari atasan ke bawahan maupun sebaliknya PENTINGNYA KOMUNIKASI Masalah komunikasi adalah sangat penting,rasanya tidak mungkin seseorang hidup tanpa berkomunikasi dengan orang lain,demikian pula dengan organisasi bisnis,komunikasi adalah sumber kehidupannya. Seperti dinyatakan, “Effective Communication is The Lifeblood of Every Organization and a Key to Success In Your Business Career As Well As In Your Personal Life” (Murphy and Peck,1980:3) Dikatakan bahwa komunikasi itu sangatlah penting, bila tidak ada maka organisasi itu tidak akan berfungsi. Semakin komplek organisasi maka semakin komplek pula jalur-jalur komunikasi yang terdapat di dalamnya. Jalur Komunikasi Internal yaitu komunikasi di dalam organisasi. Komunikasi Internal dapat memotivasi para pegawai di dalam organisasi agar bekerja lebih efisien. Sedangkan Komunikasi Eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di luar organisasi. PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS Suatu perusahaan hanya akan merealisasikan tujuannya jika setiap petugasnya berkerja secara effisien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan yang lain. Salah satu faktor yang memungkinkan ialah adanya hubungan baik antara pimpinan dan bawahan. Cara-cara yang dilakukan badan usaha antara lain pertemuan,berbicara melalui telepon,mengirim email,berbicara langsung, pemberian laporan, pemberian petunjuk dan pemberian perintah. Agar terdapat suatu hubungan yang baik maka cara-cara tersebut harus terpelihara dengan baik. Komunikasi secara garis besar terbagi menjadi dua,yaitu Komunikasi kedalam dan Komunikasi keluar. Komunikasi kedalam yang dimaksud adalah sesuai dengan tujuan kepada siapa warta itu disampaikan. Dibedakan menjadi dua yaitu Vertikal dan Horizontal, Komunikasi Vertikal yaitu proses penyampaian dari pihak pimpinan ke pegawai dan sebaliknya. Masing- masing komunikasi bertujuan untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan
  • 5. bawahan dan mengkoordinasi kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada tujuan perusahaan. Komunikasi keatas diwujudkan dalam bentuk penyampaian laporan-laporan. Komunikasi keluar adalah antara pihak atasan dengan pihak luar diwujudkan dengan telpon,berbicara langsung, atau dengan pengiriman surat. Proses Komunikasi : 1. Komunikasi (Orang yang menyampaikan pesan) 2. Pesan (Isi Perintah, instruksi atau pemberitahuan lain) 3. Saluran atau Channel (yang digunakan untuk menyampaikan pesan) 4. Komunikator Orang yang menerima pesan) 5. Efek (Pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikan) KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Ada tiga arah umum komunikasi dalam berorganisasi yaitu : 1. Komunikasi Vertikal dari atas ke bawah 2. Komunikasi Vertikal dari bawah ke atas 3. Komunikasi Horizontal Komunikasi yang pertama terjadi dalam menentukan instruksi pekerjaan, Komunikasi y ang kedua adalah berupa usulan dari bawahan, kritik, dll. Komunikasi Horizontal dapat terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat yang dapat terjadi seperti dalam konferensi, ceramah dan pertemuan informal. Fungsi Komunikasi dalam Organisi yaitu Integratif (Bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam organisasi) dan Interaktif (menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem dalam organisasi ataupun dengan lingkungannya). KOMUNIKASI DALAM BISNIS 1. Komunikasi dengan langganan Dengan langganan atau konsumen pun harus dibina komunikasi terus-menerus agar konsumen tidak lupa dengan produk perusahaan. Suatu perusahaan baru bisa dikatakan sukses jik a terbentuk pada dirinya sikap “Patronage Buying Motive”, sikap dimana seseorang selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja. Sikap ini dapat terjadi jika hubungan konsumen dan pemilik toko terjalin dengan baik. 2. Komunikasi dengan lembaga pemerintah
  • 6. Disini orang yang bergerak di bidang bisnis haruslah mematuhi peraturan-peraturan yang telah disepakati oleh pemerintah. Perusahaan juga berkomunikasi dengan cara mengisi lengkap dokumen-dokumen yang ada, mematuhi segala peraturan,dan sebagainya. 3.Komunikasi dengan masyarakat Perusahaan pasti hidup dan berada di tengah masyarakat, antara keduanya pun haruslah terjadi komunikasi. Cara berkomunikasi dengan masyarakat salah satu contohnya adalah s aat masyarakat sedang merayakan hari idul fitri,perusahaan dapat mendekorasi seluruh tokonya dengan nuansa idul fitri guna menyambutnya, demikian pula dengan perayaan-perayaan lainnya. KOMUNIKASI DALAM ADMINISTRASI Komunikasi Administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan mempergunakan bahasa administrasi. Empat syarat materi komunikasi yang harus dipenuhi agar proses komunikasi berjalan dengan effisien, antara lain singkat,jelas,lengkap,dan tepat. Komunikasi administrasi pada dasarnya adalah komunikasi tertulis,jadi kemampuan menulis komunikator pun harus lah baik jika ingin komunikan mengerti apa yang ingin disampaikan oleh komunikator. Ciri – ciri khusus Komunikasi Administrasi : 1. Informasi harus berasal dari dan di peruntukan bagi anggota organisasi sendiri 2. Informasi harus ada relevansinya dengan pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi 3. Informasi harus mendukung pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi TEKNIK KOMUNIKASI BISNIS Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis antara lain : 1. Mencetak bulletin,diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusah aan, tentang produk baru yang sedang dikerjakan atau berita umum yang bermanfaat bagi masyarakat. 2. Membuat film dokumenter, menyangkut proses produksi, melalui televisi. 3. Publicity, dengan mengundang wartawan ke lokasi perusahaan, lalu mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan. 4. Promosi Adapun teknik yang dapat dipilih sebagai berikut; Asosiasi (Penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek) 5. Integrasi (Kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan) 6. Tataan (Upaya untuk menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar 7. Red-Herring (Seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan)
  • 7. IKLAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BISNIS Untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang tidak terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan barang- barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor-faktor marketing mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur : a.Perencanaan produksi b.Penetuan merk dagang c.Penentuan bentuk kemasan d.Kebijaksanaan harga e.Penyusunan saluran penjualan f.Penjualan secara pribadi g.Periklanan dan promosi Unsur-unsur dari iklan : Informasi dan persuasi Informasi dikontrol Teridentifikasinya informasi Media komunikasi massa Unsur komunikasi sebagai alat salah satu unsur penting dalam pemasaran mempunyai beberapa bentuk kegiatan, misalnya : a.Personal selling b.Sales Promotion c.Publisitas dan kehumasan d.Iklan Setiap iklan yang kita lihat tercetak disurat kabar melibatkan minimal empat pihak yang saling menguntungkan. Pertama adalah unsur si pengusaha dan produsen yang mempunyai kepentingan langsung dengan barang atau jasa yang hendak dipasarkan. Kedua adalah unsur perusahaan periklanan yang berhasil memperoleh penunjukan atau pengangkatan dari klien untuk mewakili kepentingannya dalam mengiklankan produk atau jasa klien. Ketiga adalah unsure kemlompok konsumen yang menjadi sasaran kegiatan pemasaran klien. Keempat adalah unsure media yaitu sarana yang dianggap paling cepat, tepat dan murah untuk dapat menyampaikan pesan iklan klien yang diciptakan oleh agency untuk target audience yang dituju. Kelima adalah unsur pemerintah (Departemen Penerangan dan Deprtemen Perdagangan) Jadi unsur-unsur periklanan keterlibatannya saling berkaitan adalah klien, agency, media dan pemerintah. Sedangkan unsur-unsur iklan menurut Bovee yang dirincinya sebagai berikut : To Inform Persuatif Nonpersonal Sponsor
  • 8. Media massa Tujuan Periklanan bisnis selain memberikan informasi melalui media secara tertulis maupun lisan tetapi juga menempuh cara- cara yang bersifat demostrasi seperti memperagakan produk secara langsung pada suatu kesempatan. Iklan bisnis dapat terbagi atas : Iklan bisnis untuk industri Iklan bisnis dagang Iklan bisnis professional Beberapa alasan mengapa pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunikasi dalam dunia usaha/bisnis. 1. Mendorong para pengusaha berproduksi massa dan membuat barang yang lebih baik karena timbulnya permintaan yang lebih banyak terhadap barang yag dibuatnya. 2. Mendorong penyalur dan penyebaran yang lebih cepat karena masyarakat konsumen dan para pengencer merasakan kebutuhan akan barang tersebut. 3. Meningkatkan penggunaan suatu barang atau jasa. 4. Mengumumkan adanya penawaran istimewa. 5. Memberitahukan perusahaan yang medukung pembuatan barang tersebut. 6. Mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon-calon pembeli. 7. Untuk menghadapi persaingan. 8. Untuk bersaing mendapatkan tenaga kerja dan bahan baku. 9. Untuk menjual goodwill dan image 10.Untuk membuat suatu kelompok barang-barang sekeluarga mempunyai image yang sama. Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol – simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu: 1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetap kan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi. 2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan. 3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya berag am tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya. 4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
  • 9. 5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan. 6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen. Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan. Di dalam komunikasi organisasi ada proses – prosesnya yaitu : 1. Komunikasi Internal Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen) 2. Komunikasi Eksternal Komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi. Komunikasi Administrasi adalah penyampaian pesan secara timbal balik diantara anggota untuk menumbuhkan saling pengertian dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara effektif dan effisien. 1. Proses penggunaan lambang sekelompok orang /lebih 2. Komunikasi antar pesona 3. Sebagai proses / dilakukan dalam rangka kerjasama. “ Give and take” timbal balik / bilateral 4. Penggunaan lambang bersama – sama oleh anggota organisasi 5. Komunikasi yang bersifat internal 6. Komunikasi yang berorientasi pada tujuan organisasi yang efektif dan effisi Iklan untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang tidak terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan barang barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor-faktor marketing mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur : 1. perencanaan produksi 2. penentuan merek dagang 3. penentuan bentuk kemasan
  • 10. 4. kebijaksanaan harga 5. penyusunan saluran penjualan 6. penjualan secara pribadi 7. periklanan dan promos Periklanan bisnis tersebut selain memberikan informasi melalui media secara tertulis maupun lisan tetapi juga menempuh cara-cara yang bersifat demontrasi seperti memperagakan produk secara langsung pada suatu kesempatan. Iklan bisnis dapat terbagi atas: 1. Iklan bisnis industri Yang dimaksud dengan iklan bisnis industri adalah iklan yang ditujukan kepada kalangan bisnis dan industri awan. Yang diharapkan dari kalangan tersebut ialah penggunaan secara langsung hasil suatu industri atau kemampuannya untuk mempengaruhi relasi bisnis atau industrinya untuk menggunakan produk tertentu. 2. Iklan bisnis dagang Iklan yang ditujukan kepada kalangan pedagang ( umumnya berupa pedagang kecil, pedagang keliling, pedagang eceran ) yang diharapkan dapat membeli langsung hasil produksi su atu industri kemudian dapat diperdagangkan lagi kepada relasinya apakah itu pedagang ataupun konsumen. 3. Iklan bisnis professional Adalah yang ditujukan kepada kalangan profesional untuk memperkenalkan barang, jasa yang secara khusus hanya dipergunakan oleh kalangan tersebut. Yang dimaksud profesional adalah mereka yang bekerja berdasarkan suatu etik dan aturan-aturan serta norma- norma profesi tertentu. Misalnya guru, dosen, dokter, insiyur, akuntan, pengacara, ahli mesin, dan lain-lain. Beberapa alasan utama mengapa para pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunik asi dalam dunia usaha / bisnis Disamping untuk menjual barang atau jasa, periklanan juga membantu : 1.Mendorong para pengusaha berproduksi dan membuat barang yang lebih baik karena timbulnya permintaan yang lebih banyak terhadap barang yang dibuatnya 2.Mendorong penyaluran dan penyebaran yang lebih cepat, karena masyarakat konsumen dan para pengecer merasakan kebutuhan akan barang tersebut 3. Meningkatkan penggunaan suatu barang atau jasa 4. Mengumumkan adanya penawaran istimewa. 5. Memberitahukan perusahaan yang mendukung pembuatan barang tersebut. 6. Mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon- calon pembeli Untuk menghadapi persaingan Model-Model Kepemimpinan 1. Modal Kontigensi Fiedler
  • 11. Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya. Menurut Fiedler, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan (leader-member relations), struktur tugas (the task structure) dan kekuatan posisi (position power). Hubungan antara pemimpin dan bawahan menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan, dan kemauan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin. Struktur tugas menjelaskan sampai sejauh mana tugas- tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana definisi tugas- tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang baku. Kekuatan posisi menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin (misalnya) menggunakan otoritasnya dalam memberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat (demotions). 2. Model Kepemimpinan Vroom – Jago Model kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efe ktif dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif, dan satu gaya berorientasi keputusan bersama. Dalam pengembangan model ini, Vroom dan Yetton membuat beberapa asumsi yaitu : a) Model ini harus dapat memberikan kepada para pemimpin b) Tidak ada satu gaya yang dapat dipakai dalam segala situasi c) Fokus utama harus dilakukan pada masalah yang akan dihadapi dan situasi dimana masalah terjadi d) Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam satu situasi tidak boleh membatasi gaya yang dipakai dalam situasi yang lain. e) Beberapa proses social berpengaruh pada tingkat partisipasi dari bawahan dalam pemecahan masalah. Model Kepemimpinan Jalur Tujuan Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi. Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/karyawan dan lingkungan internal organisasi seperti misalnya peraturan dan prosedur yang ada. Walaupun model kepemimpinan kontingens i dianggap lebih sempurna dibandingkan model-model sebelumnya dalam memahami aspek
  • 12. kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variabel situasional. Model Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard Pendekatan situasional menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional. Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi merupakan suatu teori yang berusa ha mencari jalan tengah antara pandangan yang mengatakan adanya asas-asas organisasi dan manajemen yang bersifat universal, dan pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi adalah unik dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan tertentu. Lebih lanjut Yukl menjelaskan bahwa pendekatan situasional menekankan pada pentingnya faktor-faktor kontekstual seperti sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit pimpinan, sifat lingkungan eksternal, dan karakteristik para pengikut. Model Kepemimpinan Transaksional. Kepemimpinan transaksional adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan serta ditetapkan dengan jelas peran dan tugas-tugasnya. Menurut Masi and Robert (2000), kepemimpinan transaksional digambarkan sebagai mempertukarkan sesuatu yang berharga bagi yang lain antara pemimpin dan bawahannya (Contingen Riward), intervensi yang dilakukan oleh pemimpin dalam proses organisasional dimaksudkan untuk mengendalikan dan memperbaiki kesalahan yang melibatkan interaksi antara pemimpin dan bawahannya bersifat pro aktiv. Kepemimpinan transaksional aktif menekankan pemberian penghargaan kepada bawahan untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu secara pro aktif seorang pemimpin memerlukan informasi untuk menentukan apa yang saat ini dibutuhkan bawahannya. Berdasarkan dari uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa prinsip utama dari kepemimpinan transaksional adalah mengaitkan kebutuhan individu pada apa yang diinginkan pemimpin untuk dicapai dengan apa penghargaan yang diinginkan oleh bawahannya memungkinkan adanya peningkatan motivasi bawahan. Steers (1996). Model Kepemimpinan Transformasional Teori ini mengacu pada kemampuan seorang pemimpin untuk memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang individukan dan yang memiliki charisma. Dengan kata lai n pemimpin transformasional adalah pemimpin yang mampu memperhatikan keprihatinan dan kebutuhan pengembangan diri pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra untuk mencapai tujuan kelompok Pemimpin transaksional pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Disamping itu pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri pada penyelesaian tugas- tugas organisasi.
  • 13. Untuk memotifasi agar bawahan melekukan tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat mengandalkan pada system pemberian penghargaan dan hukuman pada bawahannya. Hater dan Bass (1988) menyatakan bahwa pamimpin transformasional merupakan pemimpin yang kharismatik dan mempunyai peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. Pemimpin transformasional juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa depan dengan bawahannya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat yang lebih tinggi dari pada apa yang mereka butuhkan. Yamarino dan Bass (1990), pemimpin trasformasional harus mampu membujuk p ara bawahannya melakukan tugas-tugas mereka melebihi kepentingan mereka sendiri demi kepentingan organisasi yang lebih besar Bass dan Avolio (1994), mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai empat dimensi yang disebutnya sebagai “The Four I’s”: a. Perilaku pemimpin yang membuat para pengikutnya mengagumi, menghormati sekaligus mempercayai (Pengaruh ideal). b. Pemimpin transformasional digambarkan sebagai pemimpin yang mampu mengartikulasikan pengharapan yang jelas terhadap prestasi bawahan (Motivasi-inspirasi) c. Pemimpin transformasional harus mampu menumbuhkan ide-ide baru, memberikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi bawahan (stimulasi intelektual). d. Pemimpin transformasional digambarkan sebagai seorang pemimpin yang mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan-masukan bawahan dan secara khusus mau memperhatikan kebutuhan-kebutuhan bawahan akan pengembangan karir (konsederasi individu). Macam – macam tipe kepemimpinan 1.Tipe Kepemimpinan Kharismatis Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismati k memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar. 2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi
  • 14. (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusa n sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar. Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over- protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan. 3. Tipe Kepemimpinan Militeristik Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda- tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah. 4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator) Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuh (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh. Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi 1 Kepemimpinan Otokratis
  • 15. Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan dan setiap kebijakan, peraturan, prosedur diambil dari idenya sendiri. Kepemimpinan jenis ini memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Ia membatasi inisiatif dan daya pikir dari para anggotanya. Pemimpin yang otoriter tidak akan memperhatikan kebutuhan dari bawahannya dan cenderung berkomunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota). Jenis kepemimpinan ini biasanya dapat kita temukan di akademi kemiliteran dan kepolisian. 2 Kepemimpinan Birokrasi Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan efektif apabila setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan tanggung jawab rutin setiap hari. Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi para anggota untuk melakukan inovasi karena semuanya sudah diatur dalam sebuah tatanan prosedur yang harus dipatuhi oleh setiap lapisan. 3 Kepemimpinan Partisipatif Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah (anggota) karena posisi kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat berpartisipasi dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana persahabatan dan hubungan saling percaya antar pimpinan dan anggota. 4. Kepemimpinan Delegatif Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana pemimpin memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada umumnya menjadi rendah. Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para anggota belum cukup matang dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki motivasi tinggi terhadap pekerjaan. Namun sebaliknya da pat menjadi boomerang bagi perusahaan bila memiliki karyawan yang bertolak belakang da ri pernyataan sebelumnya 5 Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi transaksi antara pemimpin dan bawahan dimana pemimpin akan memberikan rewardketika bawahan berhasil melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan. Pemimpin dan bawahan memiliki tujuan, kebutuhan da n kepentingan masing-masing 6 Kepemimpinan Transformasional Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka. Pemimpin cenderung memiliki semangat yang positif untuk para bawahannya sehingga semangatnya tersebut dapat berpengaruh pada para anggotanya untuk lebih energik. Pemimpin akan sangat mempedulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap anak buahnya.
  • 16. 7 Kepemimpinan Melayani (Servant) Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dengan para anggota berorientasi pada sifat melayani dengan standar moral spiritual. Pemimpin yang melayani lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota daripada kepentingan pribadinya. 8 Kepemimpinan Karismatik Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat atas para pengikut oleh karena karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan. Para pengikut cenderung mengikuti pemimpin karismatik karena kagum dan secara emosional percaya dan ingin berkontribusi bersama dengan pemimpin karismatik. Karisma tersebut timbul dari setiap kemampuan yang mempesona yang ia miliki terutama dalam meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arahan yang ia inginkan. 9. Kepemimpinan Situasional Pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan situasional lebih sering menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para anggota yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas. Gaya kepemimpinan situasional mencoba mengkombinasikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang ada. 4 gaya yang diterapkan oleh pemimpin, diantaranya: 1. Telling-Directing (memberitahu, menunjukkan, memimpin, menetapkan), 2. Selling-Coaching (menjual, menjelaskan, memperjelas, membujuk), 3. Participating-Supporting (mengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama), 4. Delegating (mendelegasi, pengamatan, mengawasi, penyelesaian). https://www.slideshare.net/dhea18/minggu-ke-6-komunikasi-dan-mengetahui-model- kepemimpinan?from_action=save