Dokumen ini membahas pengujian hipotesis mengenai pengaruh AC terhadap produktivitas kerja menggunakan uji Wilcoxon. Data produktivitas kerja 10 pegawai sebelum dan sesudah ruangan dipasang AC dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasilnya menunjukkan bahwa AC tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.
5. Pengertian
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda.
Kalau dalam uji tanda besarnya selisih nilai angka
antara positif dan negatif tidak diperhitungkan,
sedangkan dalam uji Wilcoxon ini diperhitungkan.
Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal
(berjenjang).
6. Wicoxon Match Pairs Test
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berhubungan.
Data berbentuk ordinal
Penyempurnaan dari sign test
7. Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
ruangan yang diberi AC terhadap produktivitas kerja.
Pengumpulan data terhadap produktivitas kerja
pegawai dilakukan pada waktu AC sebelum dipasang
dan sesudah dipasang. Data produktivitas kerja
pegawai sebelum AC dipasang adalah X1 dan sesudah
dipasang adalah X2.
8. Ho : AC tidak berpengaruh terhadap produktivitas
kerja pegawai.
Ha : AC berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut, maka dalam
penelitian ini digunakan sampel 10 pegawai yang
dipilih secara random. Data produktivitas kerja
pegawai sebelum dan sesudah ada AC adalah disajikan
pada tabel berikut :
9. Tabel 1
DATA PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI SEBELUM DAN
SESUDAH RUANGAN DIPASANG AC
NO. X1 (SEBELUM) X1 (SESUDAH)
1. 100 105
2. 98 94
3. 76 78
4. 90 98
5. 87 90
6. 89 85
7. 77 86
8. 92 87
9. 78 80
10. 82 83
10. Untuk pengujian, maka data tersebut perlu disusun ke
dalam Tabel 2
Untuk n=10 taraf kesalahan 5 % (uji 2 pihak), maka t
tabel = 8. oleh karena jumlah jenjang yang kecil
nilainya adalah 18,5 dan nilai t tabel = 8, juga 18,5>8,
maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ruangan yang diberi AC tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.
11. Bila sampel pasangan lebih dari 25, maka distribusinya
akan mendekati distribusi normal. Untuk itu
digunakan rumus z dalam pengujiannya.
T μ
T
T
σ
z
Dimana : T adalah jumlah jenjang/rangking yang
kecil, pada contoh di atas=18,5.
13. Ingat ! Cara menentukan Jenjang
Tentukan rangking/jenjang untuk beda dari urutan
terkecil hingga terbesar tanpa memperhatikan
tanda dari beda tersebut.
Jika pada kolom beda terdapat 2 beda yang sama
atau lebih (ingat! tanda diabaikan), maka
rangking/jenjang adalah rata-rata dari urutan
rangkingnya.
Beda Jenjang
-4 3
2,5
+2 1
+4 2 2,5
14. ( 1)
4
n n
T
( 1)(2 1)
24
n n n
T
n n
(
1)
4
T
( 1)(2 1)
24
T μ
σ
z
T
T
n n n
15.
T
0,918
18,5 27,5
9,8
10(10 1)
4
18,5
10(10 1)(2.10
1)
24
T
μ
σ
z
T
Bila taraf kesalahan 0,025 (p), maka z tabel = 1,96. Harga
z hitung -0,918 ternyata lebih kecil dari -1,96, dengan
demikian Ho diterima. Jadi AC tidak berpengaruh
signifikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja
pegawai.