SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
Metode Statistika
Nonparametrik
Pada Dua Kelompok Sampel
Kelompok 2 & 3
Kelompok :
NIM. 222111940
Azmi Zulfani P.
NIM. 222111925
Arsyka Laila O S
NIM. 222112028
Ezra Zia Izdihara
NIM. 222112122
Jihan Maisaroh
NIM. 222112225
M. Zabbar Falihin
NIM. 2222112354
Satrio Putyo Danendra
NIM. 222112364
Shawa Zahma A
NIM. 222112404
Umar Hadi Pranoto
NIM. 222112418
Yanuar Nurul Hilal
Materi
Dependent sample Independent sample
01 03
Independent sample
02
Kolmogorov-
Smirnov Test
Mann-Whitney
U Test
Wilcoxon
Signed-Rank
Test
01
Wilcoxon
Test
Pendahuluan
Uji Wilcoxon signed rank ini mirip dengan uji tanda (sign test). Hanya bedanya, kalau pada uji
tanda yang diperhatikan hanya arah perubahannya, sedangkan pada uji ini diperhatikan juga
besaran dari perubahannya sehingga uji Wilcoxon signed rank lebih “powerful”.
Skala data minimal ordinal untuk dua sampel
berpasangan
Syarat Data
Siegel, 1956
Hipotesis
H0 : MD = 0
H1 : MD ≠ 0
Dua
Arah |
H0 : MD ≥ 0
H1 : MD < 0
Satu
Arah |
H0 : MD ≤ 0
H1 : MD > 0
Satu
Arah |
Hitung selisih dua
perlakuan
di = Xi - Yi
1.
Prosedur
2.
Mutlakan nilai di,
lalu beri ranking
Abaikan di yang bernilai 0
Rata-ratakan rank pada
di yang sama
3.
Hitung T+ dan T-
T- adalah jumlah rank
pada di negatif, begitu
pula untuk T+
Tentukan nilai N
4.
Prosedur
N ≤ 25
N merupakan banyaknya
nilai di yang tak nol
N > 25
Sampel Kecil
Sampel Besar
5.
5.
Tabel G
Pendekatan
distribusi normal
Sample Kecil (N <=25)
H1 : MD ≠ 0
Menghitung T+ dan T- lalu pilih jumlah paling kecil
Thitung = Min(T-,T+)
H1 : MD < 0 H1 : MD > 0
Thitung = T+ Thitung = T-
Statistik Uji
Ho ditolak jika : T<= Titik kritis pada Tabel G
Wilayah Kritis
Tabel G
https://drive.google.co
m/file/d/1S__DOLaj3u
B4BG2FQqXGxF-zlxdWg
m75/view
(Hal 8)
Contoh Soal
Sebuah penelitian tentang perilaku sosial
melibatkan sampel pasangan kembar
identik. Perilaku sosial yang dimaksud di sini
adalah perilaku sosial anak yang mengikuti
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan yang
tidak mengikutinya. Pada penelitian ini,
salah satu dari sepasang anak kembar
identik diminta untuk mengikuti PAUD dan
anak satunya lagi tidak mengikutinya
(hanya di rumah saja). Peneliti ingin
mengetahui adakah perbedaan perilaku
sosial pada anak yang mengikuti PAUD dan
tidak mengikuti PAUD. Sebanyak 8 pasang
anak kembar identik diukur perilaku
sosialnya. Berikut data hasil penelitian.
Pasangan
Perilaku Sosial Anak
Mengikuti
PAUD
Tidak
Mengikuti
PAUD
A 82 63
B 69 42
C 73 74
D 43 37
E 58 51
F 56 43
G 76 80
H 85 82
Hipotesis
MD = 0
(Tidak ada perbedaan
perilaku sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang
tidak mengikuti PAUD)
Ho Ha
MD≠0
(Ada perbedaan perilaku
sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang
tidak mengikuti PAUD)
Statistik Uji
Pasangan
Perilaku Sosial Anak
di
Rangking
|di|
Mengikuti
PAUD
Tidak
Mengikuti
PAUD
A 82 63 19 +7
B 69 42 27 +8
C 73 74 -1 -1
D 43 37 6 +4
E 58 51 7 +5
F 56 43 13 +6
G 76 80 -4 -3
H 85 82 3 +2
T+ = 2+4+5+6+7+8 = 32
T- = 1 + 3 = 4
N = 8
T = Min(4,32) = 4
Wilayah Kritis
Titik kritis Tabel G (N=8; alpha =0,05) = 4
Ho ditolak jika : T <= 4
Keputusan
T = 4
T <= 4 maka Keputusan Tolak H0
Kesimpulan
Sehingga dengan tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan perilaku sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang tidak
mengikuti PAUD
Sampel Besar (N >25)
Contoh Soal
Perusahaan yang bergerak di bidang
perakitan mainan anak-anak ingin
mengetahui apakah ada dampak kenaikan
upah karyawan terhadap produktivitas
(yang diukur dari banyaknya unit mainan
anak-anak yang dihasilkan per periode
waktu tertentu). Tentunya diharapkan ada
kenaikan produktivitas seiring dengan
kenaikan upah karyawan. Sebanyak 30
karyawan dipilih secara acak sebagai
sampel penelitian dan diukur produktivitas
sebelum dan sesudah kenaikan upah.
Berikut data yang dihasilkan.
(α = 10%)
Hipotesis
(Tidak ada kenaikan
produktivitas karyawan
setelah kenaikan upah)
Ho Ha
(Ada kenaikan
produktivitas karyawan
setelah kenaikan upah)
Tabel Ranking |di| sebelum di
rata-rata
Tabel Ranking |di| setelah di
rata-rata
Statistik Uji
Wilayah Kritis
Titik kritis Tabel Z (N=26; alpha =0,1)
Ho ditolak jika : p-value < alpha
Keputusan
Diperoleh dari Tabel Normal Baku,
p-value = 0.0009. Karena p-value kurang
dari alpha maka Ho ditolak.
Kesimpulan
Sehingga dengan tingkat kepercayaan
90% dapat disimpulkan bahwa ada
kenaikan produktivitas karyawan setelah
kenaikan upah.
02
Mann-Whitney
U Test
Mann-Whitney U Test merupakan salah satu uji non parametrik yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan dua median dari dua kelompok
yang saling bebas. Skala data minimalnya adalah ordinal untuk dua
sampel independen.
Uji Mann-Whitney U biasanya digunakan sebagai alternatif uji t
dalam metode statistik parametrik apabila asumsi normalitas tidak
terpenuhi. Sedangkan, asumsi lain yang harus dipenuhi adalah varians
kedua kelompok sama atau homogen.
Pendahuluan
Hipotesis
H0 : M1=M2
H1 : M1≠M2
Dua
Arah |
H0 : M1≥M2
H1 : M1<M2
Satu
Arah |
H0 : M1≤M2
H1 : M1>M2
Satu
Arah |
Gabungkan hasil
observasi menjadi satu
kelompok
Urutkan gabungan
data dari yang terkecil
Beri rangking pada
gabungan data
Pisah kembali menjadi
dua kelompok sesuai
dengan kelompok awal
1. 2. 3. 4.
Prosedur
Jumlahkan rangking
pada tiap kelompok
Hitung statistik U
(U Observasi)
Pilih U yang terkecil
[min(U1,U2)]
Tentukan Statistik Uji
berdasarkan jumlah
n2 (jumlah sampel
terbesar)
5. 6. 7. 8.
Sampel sangat kecil
n2<9
Sampel kecil
9≤n2≤ 20
Sampel besar
n2>20
Sampel Sangat Kecil (n2<9)
E Scores 9 11 15
C Scores 6 8 10 13
6 8 9 10 11 13 15
C C E C E C E
0* 0* 1* *2
Statistik U
(U observasi)
n1 = 3
n2 = 4
* banyaknya E yang mendahului C
U observasi = 0+0+1+2 = 3
Hitung besarnya U dengan
menghitung banyaknya
skor dalam kelompok E
yang mendahului skor
dalam kelompok C setelah
diurutkan.
Sampel Sangat Kecil (n2<9)
Statistik U
(U observasi)
Jika
maka U ditransformasikan
menjadi U’ dengan
persamaan
Wilayah Kritis
Gunakan tabel J pada tabel Mann
whitney untuk memperoleh p-value
Bandingkan
p-value dengan
alpha
Ho ditolak jika
p-value< alpha
#1
#2
#3
*p-value pada tabel J dipakai
untuk pengujian satu sisi,
sedangkan untuk melakukan
pengujian dua sisi p-value dikali
dua
Tabel J. Mann whitney u
https://drive.google.com/file/d/1S__DOLaj3u
B4BG2FQqXGxF-zlxdWgm75/view
(Hal 25-27)
Tabel J. Mann whitney u
Contoh
SOal
(Sidney Siegel, page 118)
Suatu penelitian dilakukan untuk
melihat tingkah laku tikus dalam
memperoleh makanan. 5 tikus dilatih
untuk mengikuti tikus yang paling
depan saat lapar. Kemudian ada 4 tikus
control tanpa pelatihan. Dihitung
banyaknya percobaan yang dilakukan
oleh tikus tersebut. (alpha = 5%)
E rats 78 64 75 45 82
C rats 110 70 53 51
Hipotesis
Banyaknya
percobaan dari
tikus yang dilatih
dan tikus control
sama.
Ho Ha
Banyaknya
percobaan dari
tikus yang dilatih
lebih sedikit dari
tikus control.
H0 : M1≥M2 H1 : M1<M2
Statistik Uji
E rats 78 64 75 45 82
C rats 110 70 53 51
45 51 53 64 70 75 78 82 110
E C C E C E E E C
0 2 3 3 3
n2 = 5
n1 = 4
U = 0 + 2 + 3 + 3 + 3 = 11 U > 10, sehingga
ditransformasi menjadi :
U’ = 4X5 - 11 = 9
Wilayah Kritis
n2 = 5
n1 = 4
U = 9 Ho ditolak jika
P-value < alpha
p-value = 0,452
Keputusan
Kesimpulan
Alpha = 0,05
p-value = 0,452
p-value > alpha sehingga
keputusan gagal tolak H0
Belum cukup bukti untuk menyatakan
banyaknya percobaan tikus yang dilatih lebih
sedikit dari tikus control.
Sample Kecil (n2 =[9,20])
Statistik
Uji
R1 = ranking dari sampel 1
R2 = ranking dari sampel 2
U = U observasi = min(U1,U2)
Sample Kecil (n2 =[9,20])
Tambahan maka U ditransformasikan
menjadi U’ dengan
persamaan
Jika
Wilayah Kritis
Step #1
Gunakan tabel K untuk
memperoleh titik kritis
(U tabel)
Step #2
Bandingkan U observasi
dengan U tabel
Step #3
Ho ditolak jika
U observasi ≤ U tabel
Table K. Mann-Whitney
https://drive.google.com/file/d/1S__DOLaj3uB
4BG2FQqXGxF-zlxdWgm75/view
(Hal 28-31)
Contoh Soal
Sebuah sampel acak dari 9 kelas Matematika dan 9 kelas Inggris
dipilih Urutan nilai-nilai gabungan dan kemudian membaginya
kembali ke dalam sampel terpisah. Seperti tabel berikut :
Klaim: Ukuran kelas median untuk Matematika lebih besar dari ukuran
kelas median untuk Bahasa Inggris
Class size(Math, M) Class size(English, E)
23 30
45 47
34 18
78 34
34 44
66 61
62 54
95 28
81 40
Hipotesis
Ukuran kelas median untuk
Matematika lebih besar dari
ukuran kelas median untuk
Bahasa Inggris
Ukuran kelas median untuk
Matematika tidak lebih besar
dari ukuran kelas median
untuk Bahasa Inggris
Median(M) <=
Median(E)
Median(M) >
Median(E)
Ho Ha
Class size Rank Class size Rank
18 1 45 10
23 2 47 11
28 3 54 12
30 4 61 13
34 6 62 14
34 6 66 15
34 6 78 16
40 8 81 17
44 9 95 18
Class
size(Math, M)
Rank
Class
size(English, E)
Rank
23 2 30 4
45 10 47 11
34 6 18 1
78 16 34 6
34 6 44 9
66 15 61 13
62 14 54 12
95 18 28 3
81 17 40 8
Total 104 Total 67
Statistik Uji
U observasi = min(U1,U2) = 22
Wilayah Kritis
Step #1
Dari tabel K didapat U tabel yaitu
21
Step #2
U observasi(22) berada pada
wilayah Gagal Tolak H0
Step #3
Ho gagal ditolak karena
U observasi > U tabel
21 22
Gagal Tolak H0
Kesimpulan
Ukuran kelas median untuk Matematika tidak
lebih besar dari ukuran kelas median untuk
Bahasa Inggris
Sampel Besar (n₂>20)
Mean
Standar
Deviasi
Z
Statistik
Uji
1. Gunakan rumus pada sampel
kecil untuk mendapatkan
statistik uji U.
2. Sejalan dengan bertambahnya
ukuran n1 dan n2, distribusi U
semakin mendekati normal,
Sampel Besar (n₂>20)
Wilayah Kritis
Gunakan tabel Z untuk
memperoleh p-value
Bandingkan p-value dengan alpha
Ho ditolak jika p-value< alpha
#1 #2 #3
Contoh Soal
Penelitian di bidang pendidikan ingin mengetahui tentang perbedaan
nilai matematika siswa yang mengikuti bimbingan belajar di suatu
lembaga dan siswa yang tidak mengikutinya. Sebanyak 39 siswa
dipilih sebagai sampel acak yang terdiri atas 16 siswa tidak mengikuti
bimbingan belajar dan 23 siswa mengikuti bimbingan belajar. Lalu
diberikan 20 soal matematika untuk dikerjakan dan nilai adalah
banyaknya soal yang dijawab benar oleh siswa. Berikut data hasil
penelitian:
Siswa Tidak Bimbel
SIswa
ke-
Nilai Ranking
1 13 29,5
2 12 24,5
3 12 24,5
4 10 16
5 10 16
6 10 16
7 10 16
8 9 19
9 8 9,5
Siswa Tidak Bimbel
Siswa
ke-
Nilai Ranking
10 8 9,5
11 7 5
12 7 5
13 7 5
14 7 5
15 7 5
16 6 1,5
Jumlah 200
Siswa Bimbel
SIswa
ke-
Nilai Ranking
1 17 39
2 16 38
3 15 36
4 15 36
5 15 36
6 14 33
7 14 33
8 14 33
9 13 29,5
10 13 29,5
Siswa Bimbel
Siswa
ke-
Nilai Ranking
11 13 29,5
12 12 24,5
13 12 24,5
14 12 24,5
15 12 24,5
16 11 20,5
17 11 20,5
18 10 16
19 10 16
20 10 16
Siswa Bimbel
Siswa
ke-
Nilai Ranking
21 8 9,5
22 8 9,5
23 6 1,5
Jumlah 580
Hipotesis
Nilai matematika siswa yang
tidak mengikuti bimbingan
belajar sama dengan nilai
matematika siswa yang
mengikuti bimbingan belajar
Nilai matematika siswa yang
tidak mengikuti bimbingan
belajar tidak sama dengan
nilai matematika siswa yang
mengikuti bimbingan belajar
M1≠M2
M1=M2
H0 Ha
Taraf
Signifikansi : 10%
Statistik Uji
P-value = 0.0003
ɑ = 0.05
Ho ditolak jika p-value kurang dari atau
sama dengan alpha/2.
p-value < alpha maka Ho ditolak.
Sehingga dengan tingkat signifikansi 10% dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai
matematika siswa yang mengikuti bimbingan
dengan nilai matematika siswa yang tidak
mengikuti bimbingan belajar.
Pengujian
Keputusan
Kesimpulan
Wilayah
Kritis
03
Kolmogorov-
Smirnov Test
Syarat
Uji Kolmogorov-Smirnov dua sampel dikembangkan oleh
Smirnov (1939). Uji ini juga membawa nama Kolmogorov karena
kemiripannya dengan uji satu sampel yang dikembangkan oleh
Kolmogorov (1933)
● Ukuran sampel ≤100
● Data bersifat kontinyu
● Skala data minimal ordinal untuk dua sampel independen
Tahap Pengujian
*F(x) adalah suatu fungsi distribusi yang tidak diketahui
Dua
Arah
H0 : F1 (x) = F2 (x)
H1 : F1 (x) ≠ F2 (x)
Hipotesis
Digunakan untuk mengetahui apakah 2 sampel independen yang diambil
dari 2 populasi yang berbeda mempunyai distribusi yang sama dalam hal
median, dispersi, dan kemencengan
Fungsi
Satu
Arah
H0 : F1 (x) ≤ F2 (x)
H1 : F1 (x) > F2 (x)
Digunakan untuk mengetahui apakah nilai observasi dari suatu sampel
lebih besar atau lebih kecil dari nilai observasi dari sampel lainnya
Fungsi
H0 : F1 (x) ≥ F2 (x)
H1 : F1 (x) < F2 (x)
Tahap Pengujian
Uji Statistik
S1 (x) dan S2 (x) adalah fungsi distribusi kumulatif dari sampel
a. (Dua arah) D = maks | S1 (x) – S2 (x) |
b. (Satu arah) D = maks (S1 (x) – S2 (x))
c. (Satu arah) D = maks (S2 (x) – S1 (x))
Wilayah kritis
a. Gunakan tabel L jika n1 atau n2 ≤ 40, n1 = n2
b. Gunakan tabel Li dan Lii (siegel & castellan) jika n1 atau n2 ≤ 25, n1 ≠ n2
c. Gunakan Tabel M Jika n1 atau n2 > 40 untuk uji 2 arah.
d. Pendekatan Chi-Square (db=2) > 25 untuk uji 1 arah
Kesimpulan
Tolak Ho pada taraf nyata tertentu jika D (observasi) > nilai tabel
Contoh untuk n1 atau n2 < 25
Seorang peneliti ingin membandingkan pelajaran
merangkai dari 10 siswa kelas 7 dengan pelajaran
merangkai. Hipotesis dari peneliti adalah
persentase kesalahan kelompok yang lebih tua
(Kelas 11) berbeda dibanding kelompok yang lebih
muda (kelas 7). Gunakan taraf nyata 1 % untuk
membuktikan hipotesis dari peneliti. Hasil
penelitian sebagai berikut:
Hipotesis:
H0: tidak ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang
dibuat dalam mengulang pelajaran pada paruh
pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Hi : ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat
dalam mengulang pelajaran pada paruh pertama
antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Penyelesaian
Tingkat signifikansi :
α = 0,01
Statistik Uji :
karena hipotesis alternatifnya hipotesisnya dua arah, maka
pengujian yang akan digunakan pada data adalah uji
Kolmogorov-Smirnov dua sampel dua arah. n1= 9 dan n2 =
10
Penyelesaian
Penyelesaian
Perbedaan terbesar antara dua distribusi kumulatif adalah D = 0.7 sehingga
n1.n2.D = (9).(10).(0.7) = 63.
Sedangkan pada table Lii mengungkap bahwa nilai kritis untuk α = 0.01 adalah 63;
Keputusan:
Karena nilai observasi sama dengan nilai kritis, maka tolak Ho.
Kesimpulan
Berdasarkan data sampel yang ada dengan tingkat signifikansi 1% dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat dalam
mengulang pelajaran pada paruh pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Penyelesaian
Statistik Uji Dua Arah
n1 atau n2>25
Ketika n1 dan n2 ada yang lebih besar dari 25, lampiran
tabel M(Siegel) atau tabel Lm (Siegel&Castelan) bisa
digunakan untuk uji dua sampel Kolmogorov-Smirnov.
Contoh
Misalkan n1 = 55 dan n2.= 60, dan seorang peneliti ingin
menunjukkan pengujian two-tailed dengan α = 0,05.
Ho ditolak jika penghitungan Dn1,n2 Max harus paling sedikit
0,254
Statistik Uji Satu Arah n1
atau n2>25
Ketika n1 dan n2 besar, kita dapat memakai pengujian
One-tailed menggunakan :
Dan pengujian didekati dengan pendekatan distribusi
Chi-Square dengan df = 2
Jika nilai observasi sama dengan atau lebih besar dari nilai
tabel untuk tingkat signifikansi tertentu
Keputusan H0 dapat ditolak dan menerima H1
Contoh untuk n1 atau n2 > 25
98 mahasiswa yang memiliki nilai
Statistik tinggi dan rendah diminta
mengerjakan soal ekonomi. Tiap
mahasiswa diminta mengerjakan
20 soal yang sebelumnya mereka
tidak tahu soal apa yang diberikan.
Sebagai kontrol adalah yang
mahasiswa memiliki nilai statistik
rendah
n1 = 44 n2 = 54
Hipotesis:
H0
: Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat
pengertian soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa
yang nilai statistiknya rendah.
Ha
: Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat
pengertian soal ekonomi lebih banyak dibandingkan
mahasiswa yang nilai statistiknya rendah.
Tingkat signifikansi :
α = 0,01
Penyelesaian
Penyelesaian
Kesimpulan :
Belum cukup bukti untuk mengatakan bahwa mahasiswa yang nilai statistiknya
tinggi memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa
yang nilai statistiknya rendah. Berarti, mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi
memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi lebih tinggi daripada mahasiswa yang
nilai statistiknya rendah
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima kasih

More Related Content

Similar to Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf

Statistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatan
Statistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatanStatistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatan
Statistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatan
edwinarudyarti1
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 

Similar to Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf (20)

Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdfRun and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
Run and Sign Test atau Uji Keacakan.pdf
 
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasanganMateri p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
 
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docxKEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
 
Statistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatan
Statistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatanStatistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatan
Statistika 1 Yang mempelajari terkait pehitungan dalam kesehatan
 
Uji Beda Mean
Uji Beda MeanUji Beda Mean
Uji Beda Mean
 
Pengantar Uji T
Pengantar Uji TPengantar Uji T
Pengantar Uji T
 
Pertemuan-3-SI-2.pdf
Pertemuan-3-SI-2.pdfPertemuan-3-SI-2.pdf
Pertemuan-3-SI-2.pdf
 
Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitney
 
Andri zumain uji friedman m.
Andri zumain  uji friedman m.Andri zumain  uji friedman m.
Andri zumain uji friedman m.
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
 
tugas7b.pptx
tugas7b.pptxtugas7b.pptx
tugas7b.pptx
 
P13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis dataP13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis data
 
Uji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitasUji normalitas dan uji homogenitas
Uji normalitas dan uji homogenitas
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Uji Mann-Whitney.pptx
Uji Mann-Whitney.pptxUji Mann-Whitney.pptx
Uji Mann-Whitney.pptx
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
statistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spssstatistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spss
 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
 

More from StatistikInferensial

More from StatistikInferensial (12)

Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdf
Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdfMetode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdf
Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdf
 
Uji Non Parametrik : K Sampel.pdf
Uji Non Parametrik : K Sampel.pdfUji Non Parametrik : K Sampel.pdf
Uji Non Parametrik : K Sampel.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
Tabel G.pdf
Tabel G.pdfTabel G.pdf
Tabel G.pdf
 
Analysis of Covariance (Ancova).pdf
Analysis of Covariance (Ancova).pdfAnalysis of Covariance (Ancova).pdf
Analysis of Covariance (Ancova).pdf
 
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptx
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptxAnalysis of Covariance (ANCOVA).pptx
Analysis of Covariance (ANCOVA).pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptxMetode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
Metode Statistika Non parametrik pada dua kelompok sampel.pptx
 
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptxMetode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
Metode Statistika Non Parametrik pada satu kelompok sampel .pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
 
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptxUji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
Uji Friedman dan Kruskalwallis.pptx
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 

Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdf

  • 1. Metode Statistika Nonparametrik Pada Dua Kelompok Sampel Kelompok 2 & 3
  • 2. Kelompok : NIM. 222111940 Azmi Zulfani P. NIM. 222111925 Arsyka Laila O S NIM. 222112028 Ezra Zia Izdihara NIM. 222112122 Jihan Maisaroh NIM. 222112225 M. Zabbar Falihin NIM. 2222112354 Satrio Putyo Danendra NIM. 222112364 Shawa Zahma A NIM. 222112404 Umar Hadi Pranoto NIM. 222112418 Yanuar Nurul Hilal
  • 3. Materi Dependent sample Independent sample 01 03 Independent sample 02 Kolmogorov- Smirnov Test Mann-Whitney U Test Wilcoxon Signed-Rank Test
  • 5. Pendahuluan Uji Wilcoxon signed rank ini mirip dengan uji tanda (sign test). Hanya bedanya, kalau pada uji tanda yang diperhatikan hanya arah perubahannya, sedangkan pada uji ini diperhatikan juga besaran dari perubahannya sehingga uji Wilcoxon signed rank lebih “powerful”. Skala data minimal ordinal untuk dua sampel berpasangan Syarat Data Siegel, 1956
  • 6. Hipotesis H0 : MD = 0 H1 : MD ≠ 0 Dua Arah | H0 : MD ≥ 0 H1 : MD < 0 Satu Arah | H0 : MD ≤ 0 H1 : MD > 0 Satu Arah |
  • 7. Hitung selisih dua perlakuan di = Xi - Yi 1. Prosedur 2. Mutlakan nilai di, lalu beri ranking Abaikan di yang bernilai 0 Rata-ratakan rank pada di yang sama 3. Hitung T+ dan T- T- adalah jumlah rank pada di negatif, begitu pula untuk T+
  • 8. Tentukan nilai N 4. Prosedur N ≤ 25 N merupakan banyaknya nilai di yang tak nol N > 25 Sampel Kecil Sampel Besar 5. 5. Tabel G Pendekatan distribusi normal
  • 9. Sample Kecil (N <=25) H1 : MD ≠ 0 Menghitung T+ dan T- lalu pilih jumlah paling kecil Thitung = Min(T-,T+) H1 : MD < 0 H1 : MD > 0 Thitung = T+ Thitung = T- Statistik Uji Ho ditolak jika : T<= Titik kritis pada Tabel G Wilayah Kritis
  • 11. Contoh Soal Sebuah penelitian tentang perilaku sosial melibatkan sampel pasangan kembar identik. Perilaku sosial yang dimaksud di sini adalah perilaku sosial anak yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan yang tidak mengikutinya. Pada penelitian ini, salah satu dari sepasang anak kembar identik diminta untuk mengikuti PAUD dan anak satunya lagi tidak mengikutinya (hanya di rumah saja). Peneliti ingin mengetahui adakah perbedaan perilaku sosial pada anak yang mengikuti PAUD dan tidak mengikuti PAUD. Sebanyak 8 pasang anak kembar identik diukur perilaku sosialnya. Berikut data hasil penelitian. Pasangan Perilaku Sosial Anak Mengikuti PAUD Tidak Mengikuti PAUD A 82 63 B 69 42 C 73 74 D 43 37 E 58 51 F 56 43 G 76 80 H 85 82
  • 12. Hipotesis MD = 0 (Tidak ada perbedaan perilaku sosial anak yang mengikuti PAUD dan yang tidak mengikuti PAUD) Ho Ha MD≠0 (Ada perbedaan perilaku sosial anak yang mengikuti PAUD dan yang tidak mengikuti PAUD)
  • 13. Statistik Uji Pasangan Perilaku Sosial Anak di Rangking |di| Mengikuti PAUD Tidak Mengikuti PAUD A 82 63 19 +7 B 69 42 27 +8 C 73 74 -1 -1 D 43 37 6 +4 E 58 51 7 +5 F 56 43 13 +6 G 76 80 -4 -3 H 85 82 3 +2 T+ = 2+4+5+6+7+8 = 32 T- = 1 + 3 = 4 N = 8 T = Min(4,32) = 4
  • 14. Wilayah Kritis Titik kritis Tabel G (N=8; alpha =0,05) = 4 Ho ditolak jika : T <= 4 Keputusan T = 4 T <= 4 maka Keputusan Tolak H0 Kesimpulan Sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan perilaku sosial anak yang mengikuti PAUD dan yang tidak mengikuti PAUD
  • 16. Contoh Soal Perusahaan yang bergerak di bidang perakitan mainan anak-anak ingin mengetahui apakah ada dampak kenaikan upah karyawan terhadap produktivitas (yang diukur dari banyaknya unit mainan anak-anak yang dihasilkan per periode waktu tertentu). Tentunya diharapkan ada kenaikan produktivitas seiring dengan kenaikan upah karyawan. Sebanyak 30 karyawan dipilih secara acak sebagai sampel penelitian dan diukur produktivitas sebelum dan sesudah kenaikan upah. Berikut data yang dihasilkan. (α = 10%)
  • 17. Hipotesis (Tidak ada kenaikan produktivitas karyawan setelah kenaikan upah) Ho Ha (Ada kenaikan produktivitas karyawan setelah kenaikan upah)
  • 18. Tabel Ranking |di| sebelum di rata-rata
  • 19. Tabel Ranking |di| setelah di rata-rata
  • 21. Wilayah Kritis Titik kritis Tabel Z (N=26; alpha =0,1) Ho ditolak jika : p-value < alpha Keputusan Diperoleh dari Tabel Normal Baku, p-value = 0.0009. Karena p-value kurang dari alpha maka Ho ditolak. Kesimpulan Sehingga dengan tingkat kepercayaan 90% dapat disimpulkan bahwa ada kenaikan produktivitas karyawan setelah kenaikan upah.
  • 23. Mann-Whitney U Test merupakan salah satu uji non parametrik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan dua median dari dua kelompok yang saling bebas. Skala data minimalnya adalah ordinal untuk dua sampel independen. Uji Mann-Whitney U biasanya digunakan sebagai alternatif uji t dalam metode statistik parametrik apabila asumsi normalitas tidak terpenuhi. Sedangkan, asumsi lain yang harus dipenuhi adalah varians kedua kelompok sama atau homogen. Pendahuluan
  • 24. Hipotesis H0 : M1=M2 H1 : M1≠M2 Dua Arah | H0 : M1≥M2 H1 : M1<M2 Satu Arah | H0 : M1≤M2 H1 : M1>M2 Satu Arah |
  • 25. Gabungkan hasil observasi menjadi satu kelompok Urutkan gabungan data dari yang terkecil Beri rangking pada gabungan data Pisah kembali menjadi dua kelompok sesuai dengan kelompok awal 1. 2. 3. 4. Prosedur
  • 26. Jumlahkan rangking pada tiap kelompok Hitung statistik U (U Observasi) Pilih U yang terkecil [min(U1,U2)] Tentukan Statistik Uji berdasarkan jumlah n2 (jumlah sampel terbesar) 5. 6. 7. 8. Sampel sangat kecil n2<9 Sampel kecil 9≤n2≤ 20 Sampel besar n2>20
  • 27. Sampel Sangat Kecil (n2<9) E Scores 9 11 15 C Scores 6 8 10 13 6 8 9 10 11 13 15 C C E C E C E 0* 0* 1* *2 Statistik U (U observasi) n1 = 3 n2 = 4 * banyaknya E yang mendahului C U observasi = 0+0+1+2 = 3 Hitung besarnya U dengan menghitung banyaknya skor dalam kelompok E yang mendahului skor dalam kelompok C setelah diurutkan.
  • 28. Sampel Sangat Kecil (n2<9) Statistik U (U observasi) Jika maka U ditransformasikan menjadi U’ dengan persamaan
  • 29. Wilayah Kritis Gunakan tabel J pada tabel Mann whitney untuk memperoleh p-value Bandingkan p-value dengan alpha Ho ditolak jika p-value< alpha #1 #2 #3 *p-value pada tabel J dipakai untuk pengujian satu sisi, sedangkan untuk melakukan pengujian dua sisi p-value dikali dua
  • 30. Tabel J. Mann whitney u https://drive.google.com/file/d/1S__DOLaj3u B4BG2FQqXGxF-zlxdWgm75/view (Hal 25-27)
  • 31. Tabel J. Mann whitney u
  • 32. Contoh SOal (Sidney Siegel, page 118) Suatu penelitian dilakukan untuk melihat tingkah laku tikus dalam memperoleh makanan. 5 tikus dilatih untuk mengikuti tikus yang paling depan saat lapar. Kemudian ada 4 tikus control tanpa pelatihan. Dihitung banyaknya percobaan yang dilakukan oleh tikus tersebut. (alpha = 5%) E rats 78 64 75 45 82 C rats 110 70 53 51
  • 33. Hipotesis Banyaknya percobaan dari tikus yang dilatih dan tikus control sama. Ho Ha Banyaknya percobaan dari tikus yang dilatih lebih sedikit dari tikus control. H0 : M1≥M2 H1 : M1<M2
  • 34. Statistik Uji E rats 78 64 75 45 82 C rats 110 70 53 51 45 51 53 64 70 75 78 82 110 E C C E C E E E C 0 2 3 3 3 n2 = 5 n1 = 4 U = 0 + 2 + 3 + 3 + 3 = 11 U > 10, sehingga ditransformasi menjadi : U’ = 4X5 - 11 = 9
  • 35. Wilayah Kritis n2 = 5 n1 = 4 U = 9 Ho ditolak jika P-value < alpha p-value = 0,452
  • 36. Keputusan Kesimpulan Alpha = 0,05 p-value = 0,452 p-value > alpha sehingga keputusan gagal tolak H0 Belum cukup bukti untuk menyatakan banyaknya percobaan tikus yang dilatih lebih sedikit dari tikus control.
  • 37. Sample Kecil (n2 =[9,20]) Statistik Uji R1 = ranking dari sampel 1 R2 = ranking dari sampel 2 U = U observasi = min(U1,U2)
  • 38. Sample Kecil (n2 =[9,20]) Tambahan maka U ditransformasikan menjadi U’ dengan persamaan Jika
  • 39. Wilayah Kritis Step #1 Gunakan tabel K untuk memperoleh titik kritis (U tabel) Step #2 Bandingkan U observasi dengan U tabel Step #3 Ho ditolak jika U observasi ≤ U tabel
  • 41.
  • 42.
  • 43. Contoh Soal Sebuah sampel acak dari 9 kelas Matematika dan 9 kelas Inggris dipilih Urutan nilai-nilai gabungan dan kemudian membaginya kembali ke dalam sampel terpisah. Seperti tabel berikut : Klaim: Ukuran kelas median untuk Matematika lebih besar dari ukuran kelas median untuk Bahasa Inggris
  • 44. Class size(Math, M) Class size(English, E) 23 30 45 47 34 18 78 34 34 44 66 61 62 54 95 28 81 40
  • 45. Hipotesis Ukuran kelas median untuk Matematika lebih besar dari ukuran kelas median untuk Bahasa Inggris Ukuran kelas median untuk Matematika tidak lebih besar dari ukuran kelas median untuk Bahasa Inggris Median(M) <= Median(E) Median(M) > Median(E) Ho Ha
  • 46. Class size Rank Class size Rank 18 1 45 10 23 2 47 11 28 3 54 12 30 4 61 13 34 6 62 14 34 6 66 15 34 6 78 16 40 8 81 17 44 9 95 18
  • 47. Class size(Math, M) Rank Class size(English, E) Rank 23 2 30 4 45 10 47 11 34 6 18 1 78 16 34 6 34 6 44 9 66 15 61 13 62 14 54 12 95 18 28 3 81 17 40 8 Total 104 Total 67
  • 48. Statistik Uji U observasi = min(U1,U2) = 22
  • 49. Wilayah Kritis Step #1 Dari tabel K didapat U tabel yaitu 21 Step #2 U observasi(22) berada pada wilayah Gagal Tolak H0 Step #3 Ho gagal ditolak karena U observasi > U tabel 21 22 Gagal Tolak H0
  • 50.
  • 51. Kesimpulan Ukuran kelas median untuk Matematika tidak lebih besar dari ukuran kelas median untuk Bahasa Inggris
  • 52. Sampel Besar (n₂>20) Mean Standar Deviasi Z Statistik Uji 1. Gunakan rumus pada sampel kecil untuk mendapatkan statistik uji U. 2. Sejalan dengan bertambahnya ukuran n1 dan n2, distribusi U semakin mendekati normal,
  • 54. Wilayah Kritis Gunakan tabel Z untuk memperoleh p-value Bandingkan p-value dengan alpha Ho ditolak jika p-value< alpha #1 #2 #3
  • 55. Contoh Soal Penelitian di bidang pendidikan ingin mengetahui tentang perbedaan nilai matematika siswa yang mengikuti bimbingan belajar di suatu lembaga dan siswa yang tidak mengikutinya. Sebanyak 39 siswa dipilih sebagai sampel acak yang terdiri atas 16 siswa tidak mengikuti bimbingan belajar dan 23 siswa mengikuti bimbingan belajar. Lalu diberikan 20 soal matematika untuk dikerjakan dan nilai adalah banyaknya soal yang dijawab benar oleh siswa. Berikut data hasil penelitian:
  • 56. Siswa Tidak Bimbel SIswa ke- Nilai Ranking 1 13 29,5 2 12 24,5 3 12 24,5 4 10 16 5 10 16 6 10 16 7 10 16 8 9 19 9 8 9,5 Siswa Tidak Bimbel Siswa ke- Nilai Ranking 10 8 9,5 11 7 5 12 7 5 13 7 5 14 7 5 15 7 5 16 6 1,5 Jumlah 200
  • 57. Siswa Bimbel SIswa ke- Nilai Ranking 1 17 39 2 16 38 3 15 36 4 15 36 5 15 36 6 14 33 7 14 33 8 14 33 9 13 29,5 10 13 29,5 Siswa Bimbel Siswa ke- Nilai Ranking 11 13 29,5 12 12 24,5 13 12 24,5 14 12 24,5 15 12 24,5 16 11 20,5 17 11 20,5 18 10 16 19 10 16 20 10 16 Siswa Bimbel Siswa ke- Nilai Ranking 21 8 9,5 22 8 9,5 23 6 1,5 Jumlah 580
  • 58. Hipotesis Nilai matematika siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar sama dengan nilai matematika siswa yang mengikuti bimbingan belajar Nilai matematika siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar tidak sama dengan nilai matematika siswa yang mengikuti bimbingan belajar M1≠M2 M1=M2 H0 Ha Taraf Signifikansi : 10%
  • 60. P-value = 0.0003 ɑ = 0.05 Ho ditolak jika p-value kurang dari atau sama dengan alpha/2. p-value < alpha maka Ho ditolak. Sehingga dengan tingkat signifikansi 10% dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai matematika siswa yang mengikuti bimbingan dengan nilai matematika siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar. Pengujian Keputusan Kesimpulan Wilayah Kritis
  • 62. Syarat Uji Kolmogorov-Smirnov dua sampel dikembangkan oleh Smirnov (1939). Uji ini juga membawa nama Kolmogorov karena kemiripannya dengan uji satu sampel yang dikembangkan oleh Kolmogorov (1933) ● Ukuran sampel ≤100 ● Data bersifat kontinyu ● Skala data minimal ordinal untuk dua sampel independen
  • 63. Tahap Pengujian *F(x) adalah suatu fungsi distribusi yang tidak diketahui Dua Arah H0 : F1 (x) = F2 (x) H1 : F1 (x) ≠ F2 (x) Hipotesis Digunakan untuk mengetahui apakah 2 sampel independen yang diambil dari 2 populasi yang berbeda mempunyai distribusi yang sama dalam hal median, dispersi, dan kemencengan Fungsi Satu Arah H0 : F1 (x) ≤ F2 (x) H1 : F1 (x) > F2 (x) Digunakan untuk mengetahui apakah nilai observasi dari suatu sampel lebih besar atau lebih kecil dari nilai observasi dari sampel lainnya Fungsi H0 : F1 (x) ≥ F2 (x) H1 : F1 (x) < F2 (x)
  • 64. Tahap Pengujian Uji Statistik S1 (x) dan S2 (x) adalah fungsi distribusi kumulatif dari sampel a. (Dua arah) D = maks | S1 (x) – S2 (x) | b. (Satu arah) D = maks (S1 (x) – S2 (x)) c. (Satu arah) D = maks (S2 (x) – S1 (x)) Wilayah kritis a. Gunakan tabel L jika n1 atau n2 ≤ 40, n1 = n2 b. Gunakan tabel Li dan Lii (siegel & castellan) jika n1 atau n2 ≤ 25, n1 ≠ n2 c. Gunakan Tabel M Jika n1 atau n2 > 40 untuk uji 2 arah. d. Pendekatan Chi-Square (db=2) > 25 untuk uji 1 arah Kesimpulan Tolak Ho pada taraf nyata tertentu jika D (observasi) > nilai tabel
  • 65. Contoh untuk n1 atau n2 < 25 Seorang peneliti ingin membandingkan pelajaran merangkai dari 10 siswa kelas 7 dengan pelajaran merangkai. Hipotesis dari peneliti adalah persentase kesalahan kelompok yang lebih tua (Kelas 11) berbeda dibanding kelompok yang lebih muda (kelas 7). Gunakan taraf nyata 1 % untuk membuktikan hipotesis dari peneliti. Hasil penelitian sebagai berikut:
  • 66. Hipotesis: H0: tidak ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat dalam mengulang pelajaran pada paruh pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7. Hi : ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat dalam mengulang pelajaran pada paruh pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7. Penyelesaian
  • 67. Tingkat signifikansi : α = 0,01 Statistik Uji : karena hipotesis alternatifnya hipotesisnya dua arah, maka pengujian yang akan digunakan pada data adalah uji Kolmogorov-Smirnov dua sampel dua arah. n1= 9 dan n2 = 10 Penyelesaian
  • 69. Perbedaan terbesar antara dua distribusi kumulatif adalah D = 0.7 sehingga n1.n2.D = (9).(10).(0.7) = 63. Sedangkan pada table Lii mengungkap bahwa nilai kritis untuk α = 0.01 adalah 63; Keputusan: Karena nilai observasi sama dengan nilai kritis, maka tolak Ho. Kesimpulan Berdasarkan data sampel yang ada dengan tingkat signifikansi 1% dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat dalam mengulang pelajaran pada paruh pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7. Penyelesaian
  • 70. Statistik Uji Dua Arah n1 atau n2>25 Ketika n1 dan n2 ada yang lebih besar dari 25, lampiran tabel M(Siegel) atau tabel Lm (Siegel&Castelan) bisa digunakan untuk uji dua sampel Kolmogorov-Smirnov. Contoh Misalkan n1 = 55 dan n2.= 60, dan seorang peneliti ingin menunjukkan pengujian two-tailed dengan α = 0,05. Ho ditolak jika penghitungan Dn1,n2 Max harus paling sedikit 0,254
  • 71. Statistik Uji Satu Arah n1 atau n2>25 Ketika n1 dan n2 besar, kita dapat memakai pengujian One-tailed menggunakan : Dan pengujian didekati dengan pendekatan distribusi Chi-Square dengan df = 2 Jika nilai observasi sama dengan atau lebih besar dari nilai tabel untuk tingkat signifikansi tertentu Keputusan H0 dapat ditolak dan menerima H1
  • 72. Contoh untuk n1 atau n2 > 25 98 mahasiswa yang memiliki nilai Statistik tinggi dan rendah diminta mengerjakan soal ekonomi. Tiap mahasiswa diminta mengerjakan 20 soal yang sebelumnya mereka tidak tahu soal apa yang diberikan. Sebagai kontrol adalah yang mahasiswa memiliki nilai statistik rendah n1 = 44 n2 = 54
  • 73. Hipotesis: H0 : Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat pengertian soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa yang nilai statistiknya rendah. Ha : Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat pengertian soal ekonomi lebih banyak dibandingkan mahasiswa yang nilai statistiknya rendah. Tingkat signifikansi : α = 0,01 Penyelesaian
  • 74. Penyelesaian Kesimpulan : Belum cukup bukti untuk mengatakan bahwa mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa yang nilai statistiknya rendah. Berarti, mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi lebih tinggi daripada mahasiswa yang nilai statistiknya rendah
  • 75. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Terima kasih