4. Dari Abdullah bin Amr bin 'As semoga Allah meridhoi keduanya,
bahwasanya Nabi Muhammad SAW berkata ( sampaikan ) perintah atas
kewajiban yg Fardu kifayah ( dari ku walaupun satu ayat ) Imam Baidhowi
Berkata : tidak kurang walaupun satu hadits, karena perintah untuk
menyampaikan hadis ini difahami dengan cara ini lebih baik, maka
sesungguhnya beberapa ayat dengan penyebarannya dan banyak
membawanya, Allah SWT menjamin dengan penjagaan dan pelestarian nya
dari penghilangan dan penambahan huruf apabila wajib untuk
menyampaikan, maka Hadist-hadist yang tidak termasuk di dalamnya
dengan apa yang telah di sebutkan lebih baik dengan yang demikian,
selesai. (Dan ceritakanlah{apa yang kalian dengar} dari Bani Israil)nama
rahasia untuk Ya'qub yang makna nya Abdullah ( Dan tidak apa {dosa} )
Seorang Ulama berkata tentang makna nya : tidak ada kesempitan terhadap
kalian dalam menceritakan mereka, karena dia terdahulu dari nya Sallahu
Alaihi Wasallam mengambil dari mereka dan memandang kitab-kitab
mereka, kemudian perluasan itu datang/berhasil. Dan dikatakan makna
Kalimat La Haraja yaitu jangan lah kaliam sempitkan dada kalian dengan
5. dan dikatakan kalimat La Haraja bahasa nya janganlah kalian
ceritakan tentang merek, karena bahwa perkataannya yang
pertama, kalimat Haddisu adalah Berbentuk Amar yang
membutuhkan kewajiban maka kalimat itu menunjukkan untuk
peniadaan kewajiban, karena amar di situ untuk menjawab
artinya tidak apa meninggalkan bercerita tentang mereka, dan
dikatang tidak apa untuk meniru kata kata mereka, seperti
perkataan mereka[ pergilah kamu dan Tuhan mu bertarung ],
dan perkataan mereka [ jadikan kepada kami satu tuhan ] dan
dikatakan makna kalimat Haddisu'anhum yaitu dengan
gambaran yang bersambung dengan cerita tentang mereka
dari gangguan karena tidak bisa menceritakan tentang mereka,
dengan perbedaan hukum-hukum Islam, karena sesungguhnya
asal menderita tentang mereka itu bersambung dan tidak ada
6. Imam Syafi’i berkata : dari yang di ketahui bahwasanya
Rasulullah SAW, tidak boleh bercerita dengan berbohong,
maka makna Haddisu'anhum yaitu dengan apa yang tidak
kalian ketahui, dan adapun apa yang membolehkan mereka
maka tidak apa menceritakan tentang mereka, dan dia hadis
pendamping “ apabila Ahli kitab sedang bercerita kepada kalian
maka jangan kalian benarkan dan jangan kalian dustaka”. (
Siapa saja yang berdutas atas nama ku maka ia telah
mengalami tempat nya di neraka ) hadits itu sebagai dalil
bahwasanya bercerita mengatas namakan Rasulullah SAW
adalah dosa besar, tetapi di ceritakan dari ayah Imam Al-
Haramain : bahwasanya orang yang melakukan itu kekal di
dalam Neraka yang sudah tentu. Dan itu di bawa kepada orang
yang menghalalkan yang demikian atau atas bahwasanya itu
7. Dari hadis di atas dapat kita fahamo bersama, bahsanya kita
harus menyampaikan apa yang datang dari Rasulullah SAW,
walaupun dia fardu kifayah tetapi dalam konteks hadistnya itu
kata amar yaitu perintah, walaupun arti dari fardu kifayah
sendiri “apabila sudah ada yang menyampaikannya maka
kewajibannya terhadap yang lain gugur”, alangkah lebih
baiknya kalau kite sendiri yang menyampaikannya, agar kita
mendapat pahala dan ridho Allah SWT.
Dalam kajian ini, kita sebgai da’I haruslah selalu
menyampaikan yang benar, yang berasal dari Al-Qur’an dan
Al-Hadist. Yang mana Al-Qur’an adalah pedoman bagi kita
dan petunjuk bagi umat Islam. Dan Al-Hadit sebgai bayan
untuk Al-Qur’an, masih pelajaran dan ajran yang nabi berikan
kepada kita semuanya.
8. Karena kalau senadainya kita menyampaikannya maka
kita sendiri telah membuat satu tempat dineraka sebagai
tempat duduk kita.
Maka dari itu kita sebagai da’I ataupun pendakwah
haruslah memastikan apa benar yang kita sampaikan,
apakah jelas yang kita cari ini, agar kita tidak termasuk
orang-orang yang di sabdakan oleh nabi Muhammad
SAW.